Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN AKTUALISASI

AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I KELAS B
KABUPATEN KATINGAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT MELALUI GEMACERMAT
DI UPTD KECAMATAN KAMIPANG PUSKESMAS BAUN BANGO

Oleh:

DEWI ANGGRIANI, S.Farm., Apt


No. Peserta 75/Peldas-CPNS.III/I/19

PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN


BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2019

i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi yang berjudul “MENINGKATKAN PENGETAHUAN
MASYARAKAT TENTANG EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT
MELALUI GEMACERMAT DI UPTD KECAMATAN KAMIPANG
PUSKESMAS BAUN BANGO”.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi, tidak terlepas dari berkat
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, arahan dan bimbingan dari coach dan
mentor, serta dukungan dari berbagai pihak yang memberikan bantuan
dalam penyelesaian laporan ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan kesempatan, bantuan
dan saran, kepada :
1. Bapak Bambang Harianto, S.IP. Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan
dan Pengembangan Kabupaten Katingan
2. Bapak Dr. Kondrad Sawang, Drs., M.Pd selaku coach yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi.
3. Bapak Yulindra Dedy, S.STP.,M.Si selaku Penguji.
4. Ibu Ricka Anggriani A.Md, Keb selaku mentor yang telah memberikan
arahan, bimbingan dan motivasi.
5. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi ANEKA kepada
penulis sehingga penulis dapat menyusun Rancang Aktualisasi ini.
6. Bapak/ ibu pendamping Peserta Latsar CPNS Angkatan I tahun 2019
7. Keluarga yang selalu memberikan semangat dan motivasi serta
senantiasa mendoakan penulis agar dapat melaksanakan kegiatan
Latsar CPNS dengan baik.
8. Rekan peserta Diklatsar Angkatan I Golongan III, terutama kelas B atas
semua inspirasi, ide, bantuan dan motivasi.
Penulis sangat membutuhkan masukan, kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Kasongan,12 Nopember 2019

Penulis,

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................ ..................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Isu dan Pemecahan Masalah ........................................................ 3
C. Tujuan ........................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup .............................................................................. 6
BAB II GAMBARAN UMUM ..................................................................... 7
A. Profil ............................................................................................. 7
B. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Nilai-nilai organisasi......................... 11
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ....................................... 13
A. Landasan Teori ........................................................................... 13
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi.................................................. 17
C. Jadwal Kegiatan ......................................................................... 24
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL AKTUALISASI ........................... 25
A. Proses Pelaksanaan Aktualisasi ................................................ 25
B. Capaian Hasil Kegiatan Aktualisasi ............................................. 43
C. Analisis Dampak Apabila Nilai Aneka Tidak Diterapkan ............. 51
BAB V Penutup ....................................................................................... 62
A. Kesimpulan ................................................................................... 62
B. Rekomendasi .............................................................................. 63
C. Rencana Tindak Lanjut ............................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 66
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango 7

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Kamipang 8

Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Kamipang 8

Gambar 4.1 Hasil Pencapaian Kegiatan Aktualisasi 50

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Matriks pemecahan masalah dengan metode USG 5

Tabel 2.1 Petugas Puskesmas Baun Bango 10

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 18

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Rencana Aktualisasi 24

Tabel 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA 26

Tabel 4.2 Hasil Pencapaian Kegiatan Aktualisasi 49

Tabel 4.3 Analisis Dampak Apabila Nilai ANEKA tidak diterapkan 51

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuisioner 67

Lampiran II Absensi peserta 68

Lampiran III Catatan bimbingan aktualisasi mentor 70

Lampiran IV Catatan bimbingan aktualisasi coach 71

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


(ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan
citacita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam merealisasikan hal tersebut diperlukan sebuah


penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini,
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Latsar Gol. III mengatur mengenai
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal
dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kebupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Puskesmas dibagi

1
menjadi Puskesmas IGD & Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Jalan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan kefarmasian, pelayanan kefarmasian adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya


dari orientasi obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian
(Pharmaceutical Care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,
apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung
dengan pasien. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya
(sumber daya manusia, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan
resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan
pencatatan/penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana,
prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya
mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, adanya perubahan
orientasi ini juga menuntut apoteker sebagai tenaga kefarmasian untuk
lebih maksimal lagi dalam melakukan pelayanan kefarmasian yang tidak
hanya berorientasi obat, namun juga berorientasi kepada pasien.

Sebagai seorang ASN dengan jabatan apoteker mempunyai tugas


pokok, dan fungsinya tersendiri. Dimana semua tugas pokok dan fungsi
yang diimplementasikan mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan farmasi serta pelayanan
informasi obat harus sesuai dengan nilai dasar ANEKA melalui penerapan
nilai dasar ANEKA di UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun
Bango, maka diharapkan dapat menjadikan diri sebagai seorang apoteker
yang profesional yang senantiasa mengutamakan kepentingan

2
masyarakat, bangsa dan negara serta melaksanakan pelayanan
kefarmasiaan dengan memegang teguh nilai dasar ANEKA.

Masalah penggunaan obat pada masyarakat masih banyak ditemui


antara lain pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep dokter,
penggunaan obat bebas secara berlebihan (over dosis), kejadian efek
samping, interaksi obat atau penyalahgunaan obat sering kali terjadi pada
masyarakat dan dapat menyebabkan masalah baru dalam kesehatan,
masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penyimpanan dan
membuang/ memusnahkan obat dengan benar. Kurangnya pengetahuan
masyarakat terkait penggunaan obat yang benar akan berpengaruh dalam
pelayanan kesehatan. Banyak pasien yang tidak meminum obat tidak
sesuai aturan, putus obat, membeli obat sembarangan tanpa resep dokter.
Sehingga pengaruhnya pasien susah disembuhkan untuk penyakit tertentu,
dan efektivitas khasiat obat tidak tercapai.

Gema Cermat adalah sebuah upaya agar masyarakat memiliki


pengetahuan penting terkait penggunaan obat. Kepanjangan dari Gema
Cermat adalah Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, yang
dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI, yaitu Prof. Dr. dr. Nila Farid
Moeloek, Sp.M (K) pada tahun 2015 di Jakarta.Tujuan umum Gema Cermat
adalah untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan pemahaman
masyarakat bahwa menggunakan obat secara benar adalah hal yang
sangat penting.

B. Isu dan Pemcahan Masalah

Masalah penggunaan obat pada masyarakat di antaranya adalah


akibat kurangnya informasi yang memadai tentang obat.
Ketidakseimbangan informasi antara tenaga kesehatan dan pasien
cenderung menyebabkan pasien pasrah dan tidak tahu tentang obat yang

3
diresepkan oleh dokter. Hal ini dapat memicu ketidakpatuhan terhadap
aturan pakai obat sehingga tujuan pengobatan tidak tercapai. Di lain sisi,
banyak masyarakat melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi yang
belum tentu sesuai dengan penyakitnya. Hal inilah yang melatar belakangi
digagasnya Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat atau
disingkat GeMa CerMat.

1. Isu Organisasi
Ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan UPTD Kecamatan
Kamipang Puskesmas Baun Bango, antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang efektivitas
penggunaan obat yang benar.
2. Penulisan resep sering tidak lengkap.
3. Masyarakat kurang mengetahui tentang profesi kefarmasian
terutama Apoteker.
2. Penetapan Isu
Dari isu yang dipaparkan tersebut, maka penulis akan menentukan
satu isu yang menjadi prioritas utama dengan menggunakan alat bantu
USG (Urgency, Seriousness, Growth). USG adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat seberapa penting, keseriusan dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Berikut merupakan penjelasan urgency,
seriousness, dan growth :

a. Urgency atau tingkat seberapa penting yaitu dapat dilihat dari


tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan.

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu dengan


melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

4
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat
apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga
sulit untuk dicegah.

Matriks pemecahan masalah di UPTD Kecamatan Kamipang


Puskesmas Baun Bango dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth)

Tabel 1.1 Matriks pemecahan masalah dengan metode USG


NO. ISU YANG TERIDENTIFIKASI U S G TOTAL
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat 4 5 4 13
tentang efektivitas penggunaan obat
yang benar.
2. Penulisan resep sering tidak lengkap 3 4 3 10

3. Masyarakat kurang mengetahui 3 3 3 9


tentang profesi kefarmasian terutama
Apoteker.

Keterangan :

Berdasarkan skala linkert 1 – 5

1 = Sangat kecil 4 = Besar


2 = Kecil 5 = Sangat besar
3 = Sedang
Dilihat dari tabel matriks di atas dapat di simpulkan bahwa isu yang
menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan adalah isu tentang
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang efektivitas penggunaan obat
yang benar di daerah kerja UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun
Bango.

5
3. Gagasan Pemecahan Isu
Dari Isu yang diangkat yaitu Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang efektivitas penggunaan obat yang benar, maka gagasan
pemecahan isu yang saya ambil adalah dengan Gema Cermat (Gerakan
Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat), bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan
obat secara tepat dan benar. Diharapkan setelah itu dapat mengubah sikap
dan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan,
menyimpan dan membuang obat secara benar. Hingga pada akhirnya akan
meningkatkan penggunaan obat secara rasional dalam pelayanan
kesehatan.

C. Tujuan Aktualisasi

Tujuan Umum

Mewujud nyatakan nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker di UPTD Kecamtan
Kamipang Puskesmas Baun Bango.

Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang efektivitas


penggunaan obat melalui Gema Cermat di UPTD Kecamatan Kamipang
Puskesmas Baun Bango.
D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini adalah implementasi nilai-


nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi pada Pelayanan Kefarmasian serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh pimpinan di lingkungan UPTD Kecamatan Kamipang
Puskesmas Baun Bango, Kabupaten Katingan.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. PROFIL

Gambar 2.1 UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango


1. Luas Wilayah
Luas Kec. Kamipang adalah 125.766 Ha. Berdasarkan data dari
kantor kecamatan Kabupaten Katingan akhir tahun 2018 penduduk Kec.
Kamipang berjumlah 7706 jiwa yang terdiri dari laki-laki 3915 jiwa dan
perempuan 3791 jiwa. Batas wilayah Kec. Kamipang sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Tasik Payawan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mendawai
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Palangka Raya
2. Jumlah Desa
Pembagian desa di Kecamatan Kamipang dapat dilihat pada tabel berikut :
Kecamatan Kamipang terdiri dari 9 Desa, yaitu :

1. Desa Asem Kumbang


2. Desa Baun Bango
3. Desa Tumbang Runen

7
4. Desa Jahanjang
5. Desa Karuing
6. Desa Parupuk
7. Desa Telaga
8. Desa Tampelas
9. Desa Galinggang

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Kamipang


3. Kependudukan
a. Jumlah dan Pertumbuhan penduduk
Berdasarkan data dari kantor kecamatan Kamipang akhir tahun 2018
penduduk Kec. Kamipang berjumlah 7706 jiwa yang terdiri dari laki-laki
3915 jiwa dan perempuan 3791 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi terdapat di
desa Asem Kumbang. Jumlah penduduk terendah di desa Parupuk.

107 1559
605
A.Kumbang
538 B.Bango
810 T.Runen
Jahanjang
Karuing
517 1139
Parupuk
Telaga
Tampelas
846 Galinggang

1585

8
Gambar 2.3. Jumlah Penduduk Kecamatan Kamipang

b. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah penduduk Kec.Kamipang pada tahun 2018 berdasarkan
jenis kelamin adalah laki-laki 3915 orang dan perempuan 3791 orang.
4. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di UPTD Kec.Kamipang Puskesmas Baun
Bango didukung dengan sarana kesehatan yang terdiri dari 1 unit bangunan
Puskesmas Rawat jalan, 1 unit bangunan rawat inap, 9 unit bangunan
puskesmas pembantu, 1 unit poskesdes dan 1 unit Polindes.

5. Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai macam profesi
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya
kesehatan dan mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan atau
pencegahan penyakit dengan tidak mengabaikan upaya pengobatan dan
pemulihan.

Jumlah Pegawai UPTD Kec. Kamipang Puskesmas Baun Bango


: 45 Orang
Formasi :
1. Jumlah Pegawai Puskesmas Induk : 32 Orang
2. Jumlah Pegawai Pustu : 12 Orang
3. Jumlah Pegawai Polindes : 1 Orang
4. Jumlah Gedung posyandu : 9 gedung
Status Pegawai :
1. Jumlah Pegawai PNS : 23 Orang
2. Jumlah Pegawai PHL : 4 Orang
3. Jumlah Tenaga TKS : 3 Orang
4. Jumlah Tenaga NS : 8 Orang
5. Jumlah Tenaga CPNS : 7 Orang

9
Tabel 2.1 Petugas Puskesmas Baun Bango
KETERANGAN
No PENDIDIKAN JUMLAH TEMPAT KERJA

1 2 3 4 5

1 CPNS
Dokter Umum 1 Org UPTD Kes.Baun Bango

2 -
Dokter Gigi - -

3 PNS
SKM 2 Org UPTD Kes.Baun Bango

4 NS, CPNS
S.Kep 2 Org UPTD Kes.Baun Bango
CPNS,PN
5 14 Org UPTD,Pustu S,PHL,TK
D3 Perawat
S

6 PNS
Perawat Gigi 1 Org UPTD Kes. Baun Bango
CPNS,PHL
7 18 Org UPTD,Pustu,Polindes
Bidan ,NS,TKS

8 1Org UPTD Kes.Baun Bango PHL


SMK

9 1 Org UPTD Kes. Baun Bango PNS


Kesling

10 Analis 1 Org UPTD Kes.Baun Bango PNS


Kesehatan
PHL,NS,C
11 3 Org UPTD Kes.Baun Bango
Gizi PNS

12 1 Org UPTD Kes.Baun Bango CPNS


Apoteker

6. Jenis Pelayanan
a. Upaya Kesehatan Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA-KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pecegahan dan Pengendalian Penyakit

10
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional
3. Pelayanan Kesehatan Olahraga
4. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah
5. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
6. Pelayanan Kesehatan Lansia
c. Upaya Kesehatan Perorangan
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Imunisasi dan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan Pojok Gizi dan Pojok ASI
5. Pelayanan Laboratorium
6. Pelayanan Kefarmasian
7. Pelayanan Konseling Sanitasi
8. Pelayanan Rawat Inap

A. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilai organisasi


1. Visi Puskesmas Baun Bango
Menjadikan Puskesmas yang HANDAL, DINAMIS, dan KRAETIF
menuju masyarakat sehat yang mandiri.
 HANDAL : Mampu menjadi harapan
 DINAMIS : Terbuka terhadap perubahan
 KREATIF : Inisiatif menciptakan perubahan

2. Misi Puskesmas Baun Bango


 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
profesional, adil dan merata.
 Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.

11
 Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
 Menjalin kerjasama dalam bidang kesehatan dengan pihak
terkait.
3. Motto “Pasien Barigas Ikei Sanang”
4. Tata Nilai : MANTAP
M : Melayani dengan sepenuh hati
A : Amanah dalam menjalani setiap tindakan
N : Nyaman pasien itu prioritas utama
T : Tepat dalam setiap keputusan
A : Aman pasien, aman tenaga kesehatan
P : Prosedur yang dilakukan sesuai dengan standart

12
BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa PNS
bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan profesional, serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rencana aktualisasi nilai dasar PNS merupakan awal dari kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat kerja penulis. Rencana
aktualisasi merupakan poin-poin kegiatan yang secara bertahap akan
dilaksanakan penulis di tempat kerja. Dalam setiap kegiatan dituntut untuk
bisa menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mengandung satu atau
beberapa nilainilai dasar profesi PNS. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Berdasarkan kelima nilai ANEKA tersebut maka perlu diketahui indikator
indikator dari kelima kata tersebut, yaitu :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus


dicapai dan harus ada laporan pertanggung jawabannya. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah serorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Indikator-indikator
akuntabilitas mencakup kepemimpinan, profesionalisme, transparansi,
integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
konsisten, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik
dan partisipatif.

13
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan


negara sendiri. Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) untuk mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa
nasionalisme dalam menjalankan profesi sebagai pelayan publik yang
berintegritas.

Adapun indikator-indikator nasionalisme antara lain religius (patuh


ajaran agama), hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak
diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela
kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara
ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan,
tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak
menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras,
menghargai karya orang lain.

3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah


yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama dari
pelayanan publik, yakni pelayanan publik yang berkualitas dan relevan,
jembatan antara norma moral dan tindakan faktual, serta berfungsi sebagai
alat evaluasi. Adapun indikatorindikator etika publik, antara lain jujur,
bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat
pada peraturan perundang-undangan, taat perintah, menjaga rahasia.

14
4. Komitmen Mutu

Mutu merupakan salah satu cara mempertahankan keberlanjutan


organisasi dan menjaga kredibilitas instansi. Oleh karena itu, komitmen
mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Beberapa nilai dasar orientasi mutu, yakni komitmen
terhadap kepuasan pelanggan, memberikan layanan sepenuh hati dan
sebagainya. Adapun indikator-indikator komitmen mutu antara lain,
efektifitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi pada mutu.

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk


memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Berikut ini merupakan
indikator-indikator anti korupsi, antara lain jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.

6. Manajemen Aparatur Sipil Negara

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi publik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN terdiri dari manajemen PNS dan manajemen PPPK.
Berikut ini merupakan indikator-indikator manajemen aparatur sipil negara.

7. Pelayan Publik

Pelayan publik adalah segala bentuk kegiatan yang menjadi tugas


pokok atau tanggung jawab para aparatur pemerintah negara ataupun
daerah, guna memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan masyarakat
baik berupa pelayanan administrasi atau pelayanan jasa.

15
8. Whole of Government

Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
menciptakan tujuan pembangunan kebijakan manajemen program dan
pelayanan publik. Nilai-nilai yang sudah ada di pembelajaran tersebut
selanjutnya di aktualisasikan ke dalam tugas sehari-hari sebagai pengelola
teknologi informasi.

16
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DI UPTD KECAMATAN KAMIPANG PUSKESMAS BAUN BANGO

Unit Kerja : UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang efektivitas penggunaan obat yang benar.

2. Penulisan resep sering tidak lengkap


3. Masyarakat kurang mengetahui tentang profesi kefarmasian terutama Apoteker.

Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang efektivitas penggunaan obat yang benar

Gagasan pemecahan isu : Pemberian edukasi melalui GEMACERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat)

17
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
N KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATA
O HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI N NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISA
ORGANISASI SI
1 2 3 4 5 6 7

1 Melapor dan 1. Mengkonsultasik Mendapatka Akuntabilitas : Melakukan Dalam


konsultasi an kegiatan n Tanggung jawab koordinasi pelaksanaan
dengan rancangan persetujuan dengan mentor kegiatan ini
mentor aktualisasi dan izin dari Nasionalisme : yang telah
sekaligus dengan bahasa pimpinan Menggunakan bahasa mengambarkan diterapkan
atasan terkait yang santun dalam indonesia salah satu misi nilai ANEKA
rancangan dengan melaksanaka Puskesmas Baun dalam segi
aktualisasi pimpinan. n kegiatan. Etika publik : sopan santun Bango yaitu berkoordinas
yang akan 2. Menjelaskan menjalin i dengan
dilaksanakan. tujuan dan Komitmen Mutu: Efektif kerjasama dalam atasan.
manfaat kegiatan bidang
yang akan di Anti Korupsi : Berani kesehatan
laksanakan. WoG : Koordinasi dengan pihak
3. Mendiskusikan terkait.
langkah-langkah
dan metode yang
akan dilakukan
serta menerima
arahan
pimpinan.

18
2 Membuat 1. Membuat design Etiket obat Akuntabilitas tanggung Membuat inovasi Dengan
etiket obat etiket obat yang jawab sesuai dengan menerapkan
yang berisi cara minum misi Puskesmas nilai ANEKA
informatif obat. Nasionalisme: Baun Bango yaitu seperti
2. Mencetak etiket menggunakan bahasa menyelenggarak kreatif
dalam jumlah Indonesia. an pelayanan inovatif
banyak kesehatan yang untuk
3. Menuliskan Komitmen Mutu: Efektif bermutu, meningkatka
aturan pakai dan Anti Korupsi : kerja keras. profesional, adil n kualitas
informasi obat di dan merata mutu
etiket. pelayanan
4. Memasukan terhadap
etiket obat ke masyarakat.
dalam klip obat
yang akan
diberikan ke
pasien.
5. Memberikan obat
yang sudah diberi
etiket, di sertai
PIO (pelayanan
imformasi obat)
3 Membuat 1. Membuat daftar Lembar PIO Akuntabilitas tanggung Membuat inovasi Dengan
lembar PIO apa saja yang jawab sesuai dengan menerapkan
(Pelayanan perlu diberikan visi Puskesmas nilai ANEKA
Informasi saat PIO. Nasionalisme: Baun Bango yaitu seperti
Obat) 2. Membuat lembar menggunakan bahasa KREATIF bertanggung
dibelakang PIO Indonesia meciptakan jawab, kreatif
resep menggunakan perubahan dan inovatif
Ms.Word Komitmen Mutu : Inovasi menuju untuk
meningkatka

19
3. Mencetak lembar Anti Korupsi : Kerja Keras masyarakat n efektivitas
PIO pada sehat. mutu
belakang resep. pelayanan.
4 Melakukan 1. Mengecek ulang Kegiatan PIO Akuntabilitas:konsisten Memberikan Dengan
PIO kesesuaian obat pelayanan menerapkan
(pelayanan dengan resep dan Nasionalisme:Tidak informasi obat nilai ANEKA
informasi pasien. Diskriminatif telah seperti
obat) saat 2. Mengecek mewujudkan konsisten
penyerahan kesesuaian obat Etika publik: motto puskesmas dalam
obat dengan etiket Sopan santun “ Pasien Barigas melakukan
obat. Ikei Sanang” pelayanan
3. Memanggil Komitmen Mutu: Efektif pada
pasien. masyarakat
4. Melakukan Anti Korupsi: Adil untuk
3S(Senyum, melayani
sapa, salam) WoG : Kerja sama dengan
5. Melakukan sepenuh
pelayanan hati.
informasi obat
pada pasien
terkait
penggunaan obat
yang benar.
6. Menanyakan
kepada pasien
apakah sudah
paham mengenai
obat yang akan
digunakan.
7. Jika pasien sudah
paham, meminta

20
ttd pasien pada
lembar PIO
sebagai bukti
telah dilakukan
PIO kepada
pasien.
8. Apoteker megisi
list dan
menandatangani
lembar PIO.
5 Membuat 1. Membuat sketsa Leaflet Akuntabilitas:tanggung Membuat media Dengan
leaflet leaflet yang (Tersedianya jawab informatif untuk menerapkan
menarik dan media masyarakat nilai ANEKA
informatif informatif) Nasionalisme:menggunak untuk yaitu efektif
mengenai an bahasa Indonesia meningkatkan dalam
‘GemaCermat” kemandirian meningkatka
2. Mencetak leaflet Etika Publik : sopan santun masyarakat n
3. Meletakkan untuk berperilaku kemandirian
leaflet di meja Komitmen Mutu : Efektif hidup sehat masyarakat
pendaftaran sesuai misi untuk hidup
Anti Korupsi : kerja keras. puskesmas. sehat.

6 Membuat 1. Membuat sketsa Banner Akuntabilitas:tanggung Membuat media Dengan


banner banner yang (Tersedianya jawab informatif untuk menerapkan
menarik dan media masyarakat nilai ANEKA
informatif untuk informatif) Nasionalisme: untuk yaitu efektif
dipajang dengan menggunakan bahasa meningkatkan dalam
tema Indonesia dengan baik. kemandirian meningkatka
“GemaCermat” masyarakat n

21
2. Mencetak sketsa Etika Publik : sopan santun untuk berperilaku kemandirian
banner yang hidup sehat masyarakat
sudah jadi Komitmen Mutu : Efektif sesuai misi untuk hidup
3. Memajang puskesmas. sehat.
banner di ruang Anti Korupsi : kerja keras
tunggu
puskesmas
7 Membuat 1. Menyiapkan alat Nomor Akuntabilitas tanggung Membuat inovasi Dengan
nomor antrian dan bahan untuk antrian jawab sesuai dengan menerapkan
yang berisi membuat nomor visi Puskesmas nilai ANEKA
info obat antrian Nasionalisme:menggunak Baun Bango yaitu seperti
2. Mengumpulkan an bahasa Indonesia KREATIF inovatif
informasi terkait dengan baik. meciptakan dalam
obat perubahan memberikan
3. Membuat nomor Komitmen Mutu : Inovatif menuju pelayanan
antrian masyarakat yang
menggunakan Anti Korupsi : Kerja keras sehat. berkualitas
word, yang pada
disertai informasi masyarakat.
obat dibelakang
nomor
4. Mencetak dan
laminating nomor
antrian resep
8 Melakukan 1. Melakukan Kegiatan Akuntabilitas:profesionalisMelakukan Dalam
penyuluhan koordinasi Penyuluhan me kegiatan pelaksanaan
“GemaCerma dengan tenaga penyuluhan kegiatan ini
t” di desa kesehatan lain Nasionalisme: membantu telah
yang akan Menggunakan bahasa mewujudkan misi diterapkan
melaksanakan indonesia puskesmas yaitu nilai ANEKA
menyelenggarak yang

22
kegiatan bulanan Etika Publik: Sopan an pelayanan menguatkan
di desa santun. kesehatan yang nilai
2. Membuat absensi bermutu, organisasi
peserta Komitmen mutu:Efektif profesional, adil dengan
penyuluhan dan merata. Memberikan
3. Membuat ppt Anti Korupsi: Berani pelayanan
untuk penyuluhan kesehatan
4. Menyiapkan Whole of Government: yang
leaflet Bekerjasama merata.
5. Menyiapkan
hadiah untuk
peserta
penyuluhan
6. Melakukan
penyuluhan
dengan ppt dan
pembagian leaflet
7. Melakukan sesi
diskusi atau tanya
jawab
8. Memberikan
hadiah untuk
masyarakat yang
aktif dalam
penyuluhan

23
C. JADWAL KEGIATAN
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Rencana Aktualisasi
Waktu Tempat Pelaksanaan
No. Kegiatan Pelaksanaan Output Produk Kegiatan

1. Melapor dan konsultasi dengan 7 Oktober UPTD Kecamatan Disetujuinya rancangan


mentor sekaligus atasan terkait 2019 Kamipang Puskemas Baun aktualisasi oleh mentor.
rancangan yang akan dilaksanakan Bango
2. Membuat etiket obat yang informatif 8–9 Desa Baun Bango Tersedianya Etiket obat
Oktober
2019
3. Membuat lembar PIO (Pelayanan 10- 11 Desa Baun Bango Tersedianya Lembar PIO
Informasi Obat) dibelakang resep Oktober 2019
4. Melakukan PIO 11 Oktober- 9 Desa Baun Bango Terlaksananya PIO
(pelayanan informasi obat) saat November
penyerahan obat 2019

5. Membuat leaflet 15 – 16 UPTD Kecamatan Tersedianya media informatif


Oktober 2019 Kamipang Puskemas Baun
Bango
6. Membuat banner 17 - 20 UPTD Kecamatan Tersedianya media informatif
Oktober 2019 Kamipang Puskemas Baun
Bango
7. Membuat nomor antrian yang berisi 21 Oktober UPTD Kecamatan Tersedianya nomor antri
info obat 2019 Kamipang Puskemas Baun
Bango

24
8. Melakukan penyuluhan di desa 23 Oktober Desa Jahanjang Terlaksana nya penyuluhan
2019 Desa Tumbang Runen “GemaCermat”
25 Oktober
2019

25
BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL AKTUALISASI

A. Proses Pelaksanaan Aktualisasi

Hasil dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi aparatur sipil

negara sebagai Apoteker Penanggung Jawab di UPTD Kecamatan

Kamipang Puskesmas Baun Bango dari tanggal , yaitu :

Tabel 4.1. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA

Kegiatan 1 Melapor dan konsultasi dengan mentor sekaligus atasan


terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Hari/Tanggal Senin, 7 Oktober 2019
Output Foto Kegiatan
Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Mengkonsulta
sikan kegiatan
rancangan
aktualisasi
dengan
bahasa yang
santun dengan
pimpinan.

26
2. Menjelaskan
tujuan dan
manfaat
kegiatan yang
akan di
laksanakan

3. Mendiskusikan
langkah-
langkah dan
metode yang
akan dilakukan
serta menerima
arahan
pimpinan.

27
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi
tersebuadalah:

Akuntabilitas :
Penuh tanggung jawab pada saat berkonsultasi dengan mentor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Nasionalisme : Cinta tanah air dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga komunikasi berjalan dengan lancar
Etika publik : Bersikap sopan santun saat berbicara dengan pimpinan, hormat
dengan pimpinan dan menerima dengan baik saran atau masukan yang
diberikan.
Komitmen Mutu: Berkonsultasi dengan mentor dilakukan secara efektif dan
efisien agar hasil yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.
Anti Korupsi : Berani menyampaikan rancangan dan hasil nya dengan jujur dan
bertanggung jawab.
WoG : Adanya koordinasi antara pimpinan dan pegawai

Kegiatan 2 Membuat etiket obat yang informatif


Hari/Tanggal Selasa 8 Oktober 2019
Output Foto Kegiatan

Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan


1. Membuat
design etiket
obat yang
berisi cara
minum obat.

28
2. Mencetak
etiket dalam
jumlah banyak

3. Menuliskan
aturan pakai
dan informasi
obat di etiket.

4. Memasukan
etiket obat ke
dalam klip
obat yang
akan diberikan
ke pasien.

29
5. Memberikan
obat yang sudah
diberi etiket, di
sertai PIO
(pelayanan
imformasi obat)

Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah:

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam melakukan tugas


Nasionalisme: menggunakan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan
Komitmen Mutu: Efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan
Anti Korupsi : Bekerja keras dalam melaksanakan tugas dan pelayanan

Kegiatan 3 Membuat lembar PIO (Pelayanan Informasi Obat)

dibelakang resep

Hari/Tanggal Kamis 10 Oktober 2019

Output Foto Kegiatan

Tahapan Kegiatan Bukti kegiatan

1. Membuat daftar

apa saja yang

perlu diberikan

saat PIO.

30
2. Membuat lembar

PIO

menggunakan

Ms.Word

3. Mencetak lembar

PIO pada

belakang resep.

Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah

Akuntabilitas: Bertanggung jawab melakukan tugas


Nasionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia
Komitmen Mutu : Inovasi dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan mutu
pelayanan
Anti Korupsi : Kerja Keras melakukan tugas

31
Kegiatan 4 Melakukan PIO
(pelayanan informasi obat) saat penyerahan obat
Hari/Tanggal Jumat 11 Oktober – 8 Nopember 2019
Output Foto Kegiatan
Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Mengecek
ulang
kesesuaian
obat dengan
resep dan
pasien.

2. Mengecek
kesesuaian
obat dengan
etiket obat.

3. Memanggil
pasien.

4. Melakukan
3S (senyum
sapa salam)

32
5. Melakukan
pelayanan
informasi obat
pada pasien
terkait
penggunaan
obat yang
benar

6. Menanyakan
kepada
pasien
apakah sudah
paham
mengenai
obat yang
akan
digunakan

33
7. Jika pasien
sudah
paham,
meminta ttd
pasien pada
lembar PIO
sebagai bukti
telah
dilakukan PIO
kepada
pasien

8. Apoteker
megisi list dan
menandatang
ani lembar
PIO.

34
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut
adalah :

Akuntabilitas: Konsisten melakukan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,


profesional dalam memberikan pelayanan.
Nasionalisme:Tidak Diskriminatif, tidak membedakan seseorang berdasarkan
suku, agama, ras dalam memberikan pelayanan. Berbicara mrenggunakan
bahasa Indonesia saat melakukan pelayanan agar mudah dipahami.
Etika publik: Bersikap sopan santun dalam melakukan pelayanan seperti
Senyum, Sapa, Salam
Komitmen Mutu: Efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui
pelayanan informasi obat.
Anti Korupsi: Adil dan jujur dalam memberikan pelayanan, tidak membedakan
seseorang berdasarkan status sosial atau jabatan.
WoG : Kerja sama, adanya interaksi antara pasien dan apoteker.

Kegiatan 5 Membuat leaflet

Hari/Tanggal 15 Oktober 2019 - 16 Oktober 2019


Output Foto Kegiatan
Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Membuat
sketsa leaflet
yang menarik
dan informatif
mengenai
‘GemaCermat”

35
2. Mencetak leaflet
.

3. Meletakkan leaflet
di meja
pendaftaran

Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah

Akuntabilitas: Bertanggung jawab dalam membuat media informasi yang


bermanfaat untuk masyarakat
Nasionalisme:menggunakan bahasa Indonesia dalam pembuatan media informasi
Etika Publik : menggunakan kata yang sopan dalam penulisan informasi
Komitmen Mutu : Efektif dan efisien untuk membantu memberi pengetahuan pada
masyarakat. Kreatif dalam membuat design.
Anti Korupsi : Bekerja keras untuk mampu menyampaikan informasi dan
pengetahuan tentang obat melalui sebuah leaflet

Kegiatan 6 Membuat banner


Hari/Tanggal 17-20 Oktober 2019
Output Foto Kegiatan

36
Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Membuat
sketsa banner
yang menarik
dan informatif
untuk dipajang

2. Mencetak
sketsa banner
yang sudah jadi

3. Memajang banner
di ruang tunggu
puskesmas

37
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah

Akuntabilitas: Bertanggung jawab dalam membuat media informasi yang


bermanfaat untuk masyarakat
Nasionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia dalam pembuatan media informasi
yang mudah di pahami banyak orang karna merupakan bahasa persatuan
Etika Publik : menggunakan kata yang sopan dalam penyampain informasi melalui
media tulisan.
Komitmen Mutu : Efektif dan efisien untuk membantu memberi pengetahuan pada
masyarakat. Kreatif dalam membuat design.
Anti Korupsi : Bekerja keras untuk mampu menyampaikan informasi dan
pengetahuan tentang obat melalui sebuah Banner.

Kegiatan 7 Membuat nomor antrian yang berisi info obat

Hari/Tanggal Senin 21 Oktober 2019

Output Foto Kegiatan


Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Menyiapkan
alat dan bahan
untuk
membuat
nomor antrian
2. Mengumpulkan
informasi terkait
obat

38
3. Mebuat nomor
antrian
menggunakan
word, yang
disertai
informasi obat
dibelakang
nomor

4. Mencetak dan
laminating nomor
antrian resep

39
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah

Akuntabilitas Bertanggung jawab dalam melakukan setiap tahapapn kegiatan


tugas
Nasionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia dalam pembuatan media informasi
yang mudah di pahami banyak orang karna merupakan bahasa persatuan
Komitmen Mutu : Inovatif menciptakan sebuah nomor antrian yang bermanfaat
dengan menambahkan gambar dan ilmu seputar pengetahuan obat obatan.
Anti Korupsi : Kerja keras agar mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat
dengan menggunakan media yang ada.

Kegiatan 8 Melakukan penyuluhan di desa

Hari/Tanggal Desa Jahanjang Selasa, 15 Oktober 2019


Desa Galinggang Kamis, 24 Oktober 2019
Desa Karuing Jumat, 25 Oktober 2019
Desa Tumbang Runen, 29 Oktober 2019
Daftar Lampiran Absensi peserta, kusioner
Output Foto Kegiatan
Tahapan Kegiatan Bukti Kegiatan
1. Melakukan
koordinasi dengan
tenaga kesehatan
lain yang akan
melaksanakan
kegiatan bulanan di
desa.

40
2. Membuat
absensi peserta
penyuluhan dan
kuisioner

3. Menyiapkan
leaflet

41
4. Melakukan
penyuluhan,
pembagian
leaflet dan
kuisioner

DESA JAHANJANG

DESA GALINGGANG

DESA KARUING

42
DESA TUMBANG RUNEN

5. Melakukan
sesi diskusi atau
tanya jawab

6. Merekap hasil
kuisioner

43
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang mendasari kegiatan aktualisasi tersebut adalah
:

Akuntabilitas : Tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan


ini. Ada kejelasan target untuk mendapat hasil.

Nasionalisme:
Menggunakan bahasa indonesia saat melakukan penyuluhan .
Etika Publik: Sopan Santun dalam berucap dan berpenampilan selama melakukan
penyuluhan .
Komitmen mutu:Efektif untuk mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat
agar mampu menggunakan obat dengan cerdas.
Anti Korupsi: Berani berbicara di hadapan masyarakat dan menghargai
masyarakat dari berbagai kalangan.
Whole of Government: Bekerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain agar
mampu melaksanakan penyuluhan.

B. Capaian Hasil Kegiatan Aktualisasi

Untuk menentukan capaian hasil pelaksanaan aktualisasi yang

dilakukan di UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango maka

dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai rata-rata setiap kegiatan, dengan rumus:


rk = 100% : Banyak Kegiatan
Keterangan:

rk : rata-rata kegiatan

Banyak Kegiatan : jumlah kegiatan yang telah kita lakukan

44
Dengan jumlah kegiatan yang telah dilakukan sebanyak sembilan kegiatan,

maka persentase rata-rata setiap kegiatan adalah sebagai berikut :

rk = 100% : 8 = %

Jadi, rk = 11,11 %

2. Menentukan nilai rata-rata klasifikasi kegiatan, dengan rumus :


Rkk = rk : 3
Keterangan:

rkk : rata-rata klasifikasi kegiatan

tiga kategori (ringan, sedang dan berat)

Maka, rkk = 11,11 % : 3 = 3,7 %

Jadi, rkk = 3,7 %

3. Menentukan nilai klasifikasi kegiatan ringan, sedang, dan berat,

dengan

a. Kegiatan Berat

Kk B = K x rk – 0 x rkk

Kk B : klasifikasi kegiatan berat

b. Kegiatan Sedang

45
Kk S = K x rk – 1 x rkk
Kk S : klasifikasi kegiatan

sedang

c. Kegiatan Ringan

Kk R = K x rk – 2 x rkk

Kk R : klasifikasi kegiatan ringan

K : nomor kegiatan

rk : rata-rata kegiatan

rkk : rata-rata klasifikasi kegiatan

Kegiatan 1. Melapor dan konsultasi dengan mentor sekaligus atasan terkait

rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan. (Kategori Sedang)

Maka, K.1 = 1 x 12,5 – 1 x 4,17

= 12,5 – 4,17

= 8,33

Kegiatan 2. Membuat etiket obat yang informatif. (Kategori Sedang)

Maka, K.2 = 2 x 12,5 – 1 x 4,17

= 25 – 4,17

46
= 20,83

Kegiatan 3. Membuat lembar PIO (Pelayanan Informasi Obat) dibelakang

resep (Kategori Ringan)

Maka, K.3 = 3 x 12,5 – 2 x 4,17

= 37,5 – 8,34

= 29,16

Kegiatan 4. Melakukan PIO (pelayanan informasi obat) saat penyerahan

obat (Kategori Sedang)

Maka, K.4 = 4 x 12,5 – 1 x 4,17

= 50 – 4,17

= 45,83

Kegiatan 5. Membuat leaflet (Kategori Sedang)

Maka, K.5 = 5 x 12,5 – 1 x 4,17

= 62,5 – 4,17

= 58,33

Kegiatan 6. Membuat banner (Kategori berat )

Maka, K.6 = 6 x 12,5 – 0 x 4,17

47
= 75 - 0

= 75

Kegiatan 7. Melakukan evaluasi mingguan. (Kategori Sedang)

Maka, K.7 = 7 x 12,5 – 1 x 4,17

= 87,5 – 4,17

= 83,33

Kegiatan 8 Melakukan penyuluhan “GemaCermat” di desa. (Kategori Berat)

Maka, K.8 = 8 x 12,5 – 0 x 4,17

= 100 – 0

= 100

Jadi, capaian hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan di UPTD

Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango dapat dilihat dalam tabel

berikut

48
Kategori Pencapaian
Hari / Tanggal Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Aktualisasi

Senin 7 Oktober 2019 Melapor dan konsultasi dengan mentor sekaligus atasan terkait Sedang 8,33
rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Selasa 8 Oktober 2019 Membuat etiket obat yang informatif Sedang 20,83
Kamis 10 Oktober 2019 Membuat lembar PIO (Pelayanan Informasi Obat) dibelakang resep Ringan 29,16

Jumat 11 Oktober s/d Melakukan PIO (pelayanan informasi obat) saat penyerahan obat Sedang 45,83
Jumat 8 Nopember 2019
Selasa 15 Oktober s/d Membuat Leaflet Sedang 58,33
Rabu 16 Oktober 2019
Kamis 17 Oktober 2019 Membuat banner Berat 75
sd Minggu 20 Oktober
2019
Senin 21 Oktober 2019 Membuat nomor antrian yang berisi info obat Sedang 83,33

Selasa 15 Oktober 2019 Melakukan penyuluhan “GemaCermat” di desa Berat 100


Kamis 24 Oktober 2019
Jumat 25 Oktober 2019
Selasa 29 Oktober 2019

49
Gambar 4.1 Hasil Pencapaian Kegiatan Aktualisasi

Grafik Capaian Aktualisasi Berdasarkan Kegiatan


120

100
100
80
83,33
60 75
58,33
40
45,83
20 29,16
8,33 20,83
0
Melapor dan
konsultasi
Membuat Melakukan
dengan
lembar PIO PIO Membuat
mentor Membuat Melakukan
(Pelayanan (pelayanan nomor
sekaligus etiket obat Membuat Membuat penyuluhan
Informasi informasi antrian yang
atasan terkait yang leaflet banner “GemaCerma
Obat) obat) saat berisi info
rancangan informatif t” di desa
dibelakang penyerahan obat
aktualisasi
resep obat
yang akan
dilaksanakan
Series 1 8,33 20,83 29,16 45,83 58,33 75 83,33 100

50
C. ANALISIS DAMPAK APABILA NILAI ANEKA TIDAK DITERAPKAN

Tabel 4.3 Analisis Dampak Apabila Nilai ANEKA tidak diterapakan

No Kegiatan Indikator Nilai Dampak

1. Melapor dan konsultasi dengan Akuntabilitas : Apabila dalam berkonsultasi dengan mentor
mentor sekaligus atasan terkait atasan tidak dilaksanakan dengan rasa
1. Tanggung jawab
rancangan aktualisasi yang akan tanggung jawab maka berdampak pada proses
dilaksanakan. pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan hasilnya.

Nasionalisme : Apabila dalam berkomunikasi tidak


menggunakan Bahasa Indonesia maka akan
2. Cinta tanah air
berdampak pada ketidakjelasan tujuan kegiatan
karena bisa menimbulkan salah pengertian
Etika Publik : Apabila dalam berkonsultasi tidak dilakukan
dengan sikap hormat, sopan dan santun maka
1. Hormat
akan berdampak pada hasil konsultasi.
2. Sopan dan santun.

51
Komitmen Mutu : Apabila efektif dan efesien tidak dilaksanakan
pada saat berkonsultasi maka akan berdampak
1. Efektif dan efisien
pada kegiatan aktualisasi karena maksud dan
tujuan pelaksanaan kegiatan tidak tersampaikan
dengan jelas dan tidak tepat waktu.
Anti Korupsi : Apabila dalam menyampaikan kegiatan
aktualisasi tidak dilakukan dengan berani, jujur
1. Berani
dan tanggung jawab maka akan berdampak
2. Jujur
pada ketidaksesuaian konsultasi dan rancangan
3. Tanggung jawab.
kegiatan yang hendak di aktualisasikan.

2. Membuat etiket obat yang informatif Akuntabilitas : Apabila dalam membuat etiket obat yang
informatif tidak dilakukan dengan rasa tanggung
1. Tanggung Jawab
jawab maka akan berdampak pada informasi
yang diberikan pada pasien belum tentu
tersampaikan dengan baik.
Nasionalisme : Apabila dalam membuat etiket obat tidak dengan
bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia maka
1. Cinta Tanah Air
akan berdampak pada informasi yang diberikan
akan sulit dimengerti oleh pasien.

52
Komitmen mutu : Apabila dalam membuat etiket obat yang
informatif tidak dilakukan dengan efektif maka
1. Efektif
akan berdampak pada pemborosan penggunaan
alat dan bahan yang digunakan selama
pembuatan.
Anti Korupsi : Apabila dalam membuat etiket obat tidak bekerja
keras maka akan berdampak pada etiket yang
1. Kerja keras
dibuat jadi tidak maksimal.

3. Membuat lembar PIO (Pelayanan Akuntabilitas: Apabila dalam membuat lembar PIO tidak
Informasi Obat) dibelakang resep 1. Tanggung jawab dilakukan dengan tanggung jawab maka akan
berdampak pada hasil yang tidak maksimal.

Nasionalisme : Apabila dalam pembuatan lembar PIO tidak


menggunakan Bahasa Indonesia maka akan
1. Cinta tanah air
berdampak pada Pelayanan informasi obat akan
terhambat karna bahasa yang berbeda beda.

53
Komitmen mutu : Apabila dalam pembuatan lembar PIO tidak
berinovasi maka akan berdampak pada kualitas
1. Inovasi
pelayanan informasi yang monoton.

Anti Korupsi : Apabila dalam pembuatan lembar PIO tidak kerja


keras maka akan berdampak pada lembar PIO
1. Kerja Keras
yang dibuat jadi tidak maksimal.

4. Melakukan PIO (pelayanan Akuntabilitas: Apabila dalam melakukan Pelayanan Informasi


informasi obat) saat penyerahan 1. Konsisten Obat tidak dilakukan dengan sikap yang
obat konsisten maka dampaknya akan
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan
pada pasien.

Nasionalisme : Apabila dalam melakukan Pelayanan Informasi


1. Tidak diskriminatif Obat tidak diterapkan sikap tidak diskriminatif
2. Cinta tanah air maka akan berdampak pada pelayanan tidak
dapat dirasakan oleh berbagai pasien yang
memiliki latar belakang dan status yang berbeda.
Dan bila tidak menggunakan bahasa Indonesia

54
akan berdampak timbulnya kesulitan untuk
memahami informasi yang disampaikan.

Komitmen mutu : Apabila dalam melakukan Pelayanan Informasi


Obat tidak dilakukan dengan efektif akan
1. Efektif
berdampak kurang maksimal upaya peningkatan
pada pengetahuan masyarakat mengenai obat
yang masih belum tepat.

Etika Publik Dalam melakukan pelayanan informasi obat


pada pasien dengan jika tidak menerapkan
1. Sopan santun sopan santun dalam berbicara akan berdampak
sulit terjadinya interaksi yang baik antara
apoteker dan pasien.

Anti Korupsi Dalam melakukan pelayanan informasi obat


pada pasien jika tidak menerapkan sikap yang
1. Adil adil dan jujur akan berdampak munculnya
2. Jujur kesenjangan pelayanannterhadap masyarakat
dari berbagai kalangan.

55
WoG Dalam melakukan pelayanan informasi obat jika
tidak ada kerja sama antara apoteker dan pasien
1. Kerja Sama maka komunikasi tidak bisa berjalan dengan
baik.

5. Membuat Leaflet Akuntabilitas Dalam membuat leaflet dengan menerapkan jika


tidak ada sikap bertanggung jawab akan
1. Tanggung jawab berdampak pada hasil leaflet kurang mampu
memberikan informasi pada pembaca nya.

Nasionalisme Dalam pembuatan leaflet jika tidak


menggunakan bahasa indonesia memiliki
1. Cinta tanah air dampak pembaca tidak dapat memahami
infromasi yang ada di leaflet.

Etika Publik Dalam pembuatan leaflet jika tidak


menggunakan bahasa yang sopan maka akan
1. Sopan berdampak bagi pembaca tidak nyaman dan
enggan membaca.

56
Komitmen Mutu Dalam pembuatan leaflet jika tidak dilakukan
dengan efektif, efisien, kreatif akan berdampak
1. Efektif pada hasil yang telah dibuat tidak menarik minat
2. Efisien pembaca sehingga informasi dan pengetahuan
3. Kreatif yang baik untuk masyarakat tidak tersampaikan.

Anti Korupsi Dalam pembuatan leaflet jika tidak bekerja


dengan rajin dan semangat akan berdampak
1. Kerja Keras pada hasil leaflet yang dibuat tidak mampu
menjadi media informatif yang baik bagi
peningkatan pengetahuan masyarakat.

6. Membuat Banner Akuntabilitas Dalam membuat banner tidak menerapkan sikap


bertanggung jawab akan berdampak pada
1. Tanggung jawab banner tidak tersedia sehingga tidak ada media
informasi berupa banner.

Nasionalisme Dalam pembuatan banner jika tidak


menggunakan bahasa indonesia memiliki
1. Cinta tanah air dampak pembaca tidak dapat memahami
infromasi yang ada di banner.

57
Etika Publik Dalam pembuatan banner jika tidak
menggunakan bahasa yang sopan maka akan
1. Sopan berdampak bagi pembaca tidak nyaman dan
enggan membaca.

Komitmen Mutu Dalam pembuatan banner jika tidak dilakukan


dengan efektif, efisien, kreatif akan berdampak
1. Efektif pada hasil yang telah dibuat tidak menarik minat
2. Efisien pembaca sehingga informasi dan pengetahuan
3. Kreatif yang baik untuk masyarakat tidak tersampaikan.

Anti Korupsi Dalam pembuatan banner jika tidak bekerja


dengan rajin dan semangat akan berdampak
1. Kerja Keras pada hasil leaflet yang dibuat tidak mampu
menjadi media informatif yang baik bagi
peningkatan pengetahuan masyarakat.

7. Membuat nomor antri yang berisi Akuntabilitas Dalam membuat no antri tidak menerapkan sikap
informasi obat bertanggung jawab akan berdampak pada hasil
1. Tanggung jawab yang dibuat tidak tersedianya no antri yang
bermanfaat menambah pengetahuan
masyarakat.

58
Nasionalisme Dalam pembuatan nomor antri jika tidak
menggunakan bahasa indonesia memiliki
1. Cinta tanah air dampak pembaca tidak dapat memahami
informasi yang ada di balik nomor antri.

Etika Publik Dalam pembuatan no antri berisi informasi obat


jika tidak dengan menggunakan bahasa yang
1. Sopan sopan maka akan berdampak bagi tidak nyaman
untuk dibaca.

Komitmen Mutu Dalam pembuatan nomor antri jika tidak dengan


berinovasi membuat tambahan informasi di
1. Inovatif belakangnya akan berdampak tidak adanya
upaya dalam peningkatan pengetahuan
masyarakat.

Anti Korupsi Dalam pembuatan no antri jika tidak bekerja


dengan rajin dan semangat akan berdampak
1. Kerja Keras pada hasil no antri yang dibuat tidak menjadi
media informatif yang baik bagi peningkatan
pengetahuan masyarakat.

59
8. Melakukan penyuluhan di desa Akuntabilitas Jika tidak ada sikap tanggung jawab dalam
setiap tahapan kegiatan akan berdampak
1. Tanggung jawab buruk bagi kelancaran dan keberhasilan
penyuluhan ke masyarakat.

Nasionalisme Saat melakukan penyuluhan jika tidak


dengan menggunakan bahasa persatuan
1. Cinta tanah air yaitu bahasa indonesia maka akan
berdampak masyarakat tidak dapat mengerti
apa yang disampaikan saat penyuluhan.

Etika Publik Jika tidak dengan sikap yang sopan santun


saat penyuluhan akan berdampak
1. Sopan, santun masyarakat tidak akan senang
mendengarkan dan enggan berpartisipasi
dalam penyuluhan.

Komitmen Mutu Jika tidak efektif dalam mengadakan


penyuluhan maka dampak nya adalah
1. Efektif masyarakat tidak mendapat informasi dan
pengetahuan yang sesuai mengenai
efektivitas dan penggunaan obat yang tepat.

Anti Korupsi Jika tidak berani tampil di depan masyarakat


dan tidak menghormati masyarakat dari

60
1. Berani berbagai kalangan maka dampak nya
2. Menghormati adalah sasaran dari penyuluhan tidak
merata di berbagai masyarakat dan tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tidak tercapai.

WoG Jika tidak melakukan kerja sama bersama


tenaga kesehatan yang lain dampaknya
1. Bekerja sama adalah kegiatan penyuluhan tidak dapat
terlaksana dengan baik.

61
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai – niai dasar ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi)

yang telah dilaksanakan selama ditempat kerja di UPTD Kecamatan

Kamipang Puskesmas Baun Bango, Kabupaten Katingan dari tanggal 7

Oktober sampai dengan 8 Nopember 2019 selama kurang lebih 30 hari,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan 8 (delapan) kegiatan aktualisasi sebagai berikut :

a. Melapor dan konsultasi dengan mentor sekaligus atasan terkait


rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

b. Membuat etiket obat yang informatif

c. Membuat lembar Pelayanan Informasi Obat dibelakang resep

d. Melakukan PIO (pelayanan informasi obat) saat penyerahan obat

e. Membuat leaflet

f. Membuat Banner

g. Membuat nomor antrian yang berisi info obat

h. Melakukan penyuluhan di desa

62
Maka mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah

Kecamatan Kamipang terkait penggunaan obat yang benar setelah

dilaksanakan kegiatan di atas.

2. Melalui kegiatan aktualisasi di UPTD Kecamatan Kamipang

Puskesmas Baun Bango, saya selaku peserta latsar CPNS dapat

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar CPNS yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau

disingkat menjadi ANEKA, dengan baik dan benar dalam mewujudkan

seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional, kreatif, inovatif

dan berdaya saing.

B. Rekomendasi

Dari proses penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS hingga

aktualisasi nilai dasar yang telah dilakukan akhirnya bermuara pada

evaluasi hasil kegiatan. Ada beberapa rekomendasi antara lain sebagai

berikut :

1. Untuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yaitu

teruslah membentuk karakter peserta latsar dalam menerapkan nilai

nilai dasar CPNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau disingkat menjadi ANEKA,

dengan baik dan benar dalam mewujudkan seorang ASN (Aparatur

Sipil Negara) yang profesional, kreatif, inovatif dan berdaya saing.

63
2. Untuk Peserta Latsar CPNS yaitu peserta latsar CPNS harus mampu

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar CPNS yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau

disingkat menjadi ANEKA, dengan baik dan benar dalam mewujudkan

seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional, kreatif, inovatif

dan berdaya saing.

3. Untuk instansi UPTD Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango

diharapkan Apoteker dan tenaga medis kesehatan lainnya seperti

Dokter, Bidan, Perawat dapat bekerja sama dengan maksimal dalam

melakukan pelayanan dibidang kesehatan, membantu meningkatkan

pengetahuan masyarakat dalam penggunaan obat yang benar

sehingga kualitas kesehatan masyarakat menjadi lebih baik dari segi

pengobatannya.

4. Pemerintah Daerah ( Pemda ) agar dapat turut mengaplikasikan nilai

nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sehingga terciptanya lingkungan kerja

yang nyaman dan kondisif agar dapat memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

C. Rencana Tindak Lanjut

Dengan bertambahnya pengetahuan penulis tentang nilai–nilai

Dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,

64
Anti korupsi) serta Manajemen Aparatur Sipil Negara, Whole of

Government, dan Pelayanan Publik yang telah dilaksanakan di UPTD

Kecamatan Kamipang Puskesmas Baun Bango. Berikut ini merupakan

rencana tindak lanjut setelah latsar CPNS ini berakhir, antara lain :

1. Saya akan tetap melaksanakan nilai-nilai dasar ANEKA dalam

melaksanakan tugas dan profesi saya sebagai seorang Apoteker.

2. Melaksanakan tugas sebagai seorang ASN yaitu seorang Apoteker

yang bertanggung jawab, profesional, kreatif, inovatif dalam

memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan pada

masyarakat.

65
DAFTAR PUSTAKA
LAN RI. 2015. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara.
Jakarta.
LAN RI. 2015. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara.
Jakarta.
LAN RI. 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN RI. 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan III. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.
LAN RI. 2015. Whole of Government. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi
Negara. Jakarta.
LAN RI. 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan III. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.
LAN RI. 2015. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II
dan III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta
LAN RI.2015.Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2017. Jakarta.
LAN RI. 2015. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara.
Jakarta.
Permenkes RI. 2009. Pekerjaan Kefarmasian. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009.
Jakarta
Permenkes RI. 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016. Jakarta
UU RI. 2014. Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Jakarta.

66
67
68
69
70
71

Anda mungkin juga menyukai