Paket Pekerjaan
PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG
RUMAH SAKIT JIWA
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
1. LATAR 1.1. Umum
BELAKANG
Abad sekarang ini lebih dikenal sebagai abad milenial, ketika
permasalahan beban dan kompleksitas kehidupan semakin
mencuat kepermukaan. Dengan kondisi demikian kesehatan
jasmani dan rohani sangatlah riskan untuk mengalami ganguan
akibat tingkat stres yang semakin tinggi.
Rumah Sakit Jiwa adalah rumah sakit yang mengkhususkan
diri dalam perawatan gangguan mental serius. Rumah sakit
jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan metode. Beberapa
rumah sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka
pendek atau terapi rawat jalan untuk pasien berisiko rendah.
Ada pula yang mengkhususkan diri dalam perawatan
sementara atau permanen dari warga sebagai akibat dari
gangguan psikologis, memerlukan bantuan rutin, perawatan
atau khusus dan lingkungan yang terkendali.
Pasien kadang-kadang dirawat secara sukarela, tetapi itu akan
dipraktekkan ketika seorang individu dapat menimbulkan
bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau orang
lain.
Biasanya pasien diberi obat penenang, dan diberi aktivitas
sehari-hari seperti olahraga, membaca dan rekreasi. Pada masa
lalu pasien yang bertingkah laku bahaya sering diberi
perawatan dengan listrik tegangan tinggi. Hal ini sekarang
dianggap melanggar hak asasi manusia.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
memenuhi hak asasi manusia, sesuai dengan dasar hukum
dalam Undang – Undangan Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 serta Peraturan Menteri Kesehatan, diantaranya
ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, dan Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan umum yang layak. Kebijakan Kementerian
Kesehatan untuk melaksanakan desentralisasi dalam
pengaturan dan pengelolaan Rumah Sakit Jiwa adalah
diantaranya dengan mendorong perubahan status kelembagaan
Rumah Sakit Jiwa menjadi Badan Layanan Umum sehingga
untuk mengantisipasi keterbatasan dalam alokasi anggaran
dengan mendorong Rumah Sakit Jiwa melakukan hubungan
bisnis dengan pihak swasta yang semakin memungkinkan
dengan otoritas otonomi yang lebih besar dengan status Badan
Layanan Umum tersebut.
Kebijakan pemerintah berkaitan dengan kecenderungan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang semakin menuntut
kemampuan pembiayaan yang semakin meningkat yang harus
ditanggung oleh masyarakat untuk mempertajam prioritas
kegiatan pembangunan dibidang kesehatan dengan sasaran
utama yang hendak dicapai adalah pelayanan untuk kelompok
masyarakat miskin dengan menerapkan dan memperluas
pelayanan Jaminan Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
(JPSBK) dengan meningkatkan kualitas pelayananan yang
sama bagi pasien keluarga miskin.
Berkaitan dengan peningkatan pembangunan kesehatan di
Provinsi Sulawesi Tenggara serta untuk pencapaian visi dan
misi Gubernur Sulawesi Tenggara dan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara, maka salah satu upaya adalah
penyediaan sarana pelayanan kesehatan rujukan berupa Rumah
Sakit, sehingga jenjang rujukan dari tingkat dasar tidak
langsung ke Rumah Sakit melainkan melalui Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara terlebih dahulu. Berdasarkan
pokok-pokok Pedoman Medik Rumah Sakit yang dikeluarkan
oleh Direktorat Instalasi Medik persyaratan umum Rumah
Sakit untuk aspek sarana adalah tersedianya luas tanah ± 10
Ha, cukup untuk pengembangan selanjutnya.
Pengembangan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara
yang terletak di Kota Kendari didasarkan akan kebutuhan
pemenuhan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit (Sesuai
Standar WHO) untuk masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan menggunakan tuntutan proyeksi masyarakat yang
didasarkan pada tren kunjungan pasien di Instalasi Rawat
Jalan, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Penunjang Medis
selama 10 (sepuluh) tahun kedepan maka pengembangan
gedung rawat inap di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jiwa
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara akan mengacu pada
Master Plan Kawasan Rumah Sakit Jiwa.
2.2. Tujuan :
Adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan
untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
teknik (tepat mutu), dilaksanakan secara tepat biaya dan tepat
waktu serta tepat sasaran. sehingga tercapai kinerja yang
direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif guna
menjamin kesempurnaan pembangunan bangunan rumah
sakit
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan
dan membantu memeriksa gambar kerja
(shopdrawing) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan pada Bangunan rumah
sakit jiwa secara professional, efektif dan efisien
sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari
resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan
laporan mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate
(MC).
e) Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pada
setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen
kontrak.
f) Membuat laporan bulanan terkait progress
pekerjaan dilapangan dan membuat rekomendasi
setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada
Pengguna Jasa.
g) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
2. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat
keahlian dari Asosiasi Profesi yang diregistrasi oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Adapun
tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah :
A. Tenaga Ahli
1. Posisi : Team Leader / Site Engineer
Diusulkan
Kualifikasi : S1 Teknik Arsitektur / Teknik Sipil
Pendidikan
Keahlian : Ahli Arsitek (Muda) / Ahli Teknik
(SKA) Bangunan Gedung (Muda)
Pengalaman : 4 Tahun
Kerja
Jumlah : 1/7/210 (Penugasan 30 Hari pada
(Org/Bln/Hri) Setiap Bulan atau diatur sesuai
jadwal penugasan lapangan)
B. Tenaga
Penunjang
1. Posisi : Pengawas Lapangan Bidang Sipil
Diusulkan
2. Posisi : Pengawas Lapangan Bidang
Diusulkan Arsitektur
3. Posisi : Pengawas Lapangan Bidang
Diusulkan Mekanikal dan Elektrikal
4. Posisi : Pengawas Lapangan Bidang
Diusulkan Qualitt/Quantity
5. Posisi : Pengawas Lapangan Bidang K3
Diusulkan
Konstruksi
6. Posisi : Drafter CAD/Operator Komputer
Diusulkan
7. Posisi : Sekertaris/Administrasi/Keuangan
Diusulkan
10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa
Laporan yang berisi kegiatan pengawasan teknis yaitu :
Laporan Pendahuluan
Laporan Kemajuan Bulanan
Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
Laporan Foto Dokumentasi
Soft Copy Pelaporan
11. LAPORAN Laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam
bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya
Jasa, Konsultan harus menyerahkan 3 (Tiga) rangkap/buku
untuk setiap Field Team dan CSE laporan pertama yang
isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan
tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan
terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan
serta personil-personil pendukung Konsultan yang
telah disetujui aktif dilapangan.
b. Laporan Kemajuan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (Field
Team 1 dan Filed Team 2) dan CSE akan menyerahkan
laporan kemajuan secara singkat yang menggambarkan
pencapaian pemenuhan untuk masing-masing kegiatan-
kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu,
administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-
masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format
standar yang dilengkapi oleh masing-masing pengawas,
adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman
status fisik dan keuangan dari proyek dan
identifikasi permasalahan yang berdampak pada
kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Foto copy sertifikat Monthly Payment secara
lengkap dan jelas dengan ditandai "for Monitoring
Used Only";
d. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
e. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
Suatu contoh dari format ditunjukkan dalam
halaman berikut.
Masing-masing laporan bulanan harus sudah lengkap
setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan
beserta copy dokumen yang dibuat SE harus
didistribusikan oleh PPK.
c. Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis
(akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu
laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan
metode konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi,
rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan di masa yang
akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan bangunan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin muncul,
dan pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi
perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan
yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan
akhir pengawasan lapangan dan kegiatan- kegiatan mereka
selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan
sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir
sudah harus diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan
sebagai berikut :
- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan,
dan pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka
perbaikan kegiatan-kegiatanPengawasan di
lingkungan unit kerjanya
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-
kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan
pada program pekerjaan di lingkungan unit
kerjanya.