URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang RSUD Kabupaten Buleleng sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan berkewajiban memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat. Selain itu juga memberikan
keselamatan pasien dan tenaga medis maupun non medis
yang terlibat dalam pelayanan. Untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan mengutamakan
tingkat kepuasan pasien dan tenaga kerja di RSUD Kabupaten
Buleleng, salah satunya dapat diwujudkan dengan
pembangunan nasional di bidang Kesehatan di RSUD
Kabupaten Buleleng.
Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 15 mengamanatkan bahwa Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Fasilitas
kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit, puskesmas,
dan puskesmas pembantu. Oleh karenanya, upaya
pemenuhan kebutuhan akan fasilitas kesehatan terus
menerus dilakukan agar pelayanan kesehatan kepada
masyarakat semakin merata dan menjangkau wilayah yang
terpencil sekalipun.
Dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan dan
menjawab tuntutan masyarakat maka direncanakanlah
pembangunan gedung linen sentral dan IPSRS. RSUD
Kabupaten Buleleng diharapkan mempunyai kemampuan
yang memadai untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan umum yaitu upaya pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan penyakit juga melaksanakan upaya promosi
kesehatan secara terpadu.
Oleh sebab itu, RSUD Kabupaten Buleleng
membutuhkan jasa penyedia konstruksi untuk dapat
melaksanakan pembangunan gedung yang baik dan sesuai
dengan dokumen perencanaan, sehingga nantinya dapat
mewujudkan bangunan Rumah Sakit yang representatif,
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta
sesuai standar akreditasi.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan
diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana
pekerjaan, Kontraktor Pelaksana akan melakukan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa
aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga
bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan
berlangsung, Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana
bertanggung jawab kepada Pengguna Anggaran. Namun
dalam kegiatan operasional, Kontraktor Pelaksana akan
mendapat bantuan bimbingan untuk menetukan arah
pekerjaan Pelaksanaan Fisik dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi perlu
disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong
perwujudan karya pembangunan yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.
5. Sumber Pendanaan Untuk kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD
Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2023 dengan Pagu
Anggaran sebesar Rp. 8.500.000.000,00 (Delapan milyar lima
ratus juta rupiah).
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar Detail Engineering Design (DED) yang terdiri dari :
- Gambar Perencanaan;
- Rencana Anggaran Biaya;
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
RUANG LINGKUP
10. Lingkup Pekerjaan 10.1. Lingkup Tugas
a) Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018
Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
b) Melaksanakan semua item pekerjaan yang tertera
dalam kontrak dengan mengacu pada gambar rencana
dan spesifikasi teknis.
c) Menghadirkan personil yang disyaratkan sesuai usulan
penawaran penyedia selama pelaksanaan konstruksi
dilokasi pekerjaan,
d) Menyiapkan peralatan sesuai spesifikasi dan jumlah
minimum yang dipersyaratkan
e) Menyusun dokumen MC-nol sesuai kondisi real
lapangan dan RMPK (Rencana mutu pelaksanaan
konstruksi)
f) Menggelar PCM (Pre Award Meeting) setelah
diterbitkannya SPPBJ (ekspos metode pelaksanaan,
RMPK, RK3K, dan MC-Nol)
g) Membuat justifikasi teknis jika terjadi perubahan
pekerjaan untuk disetujui tim direksi (pengawas,
perencana, dan tim teknis)
h) Membuat dokumen dan Laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan yaitu :
1) Dokumen RMPK
2) Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan
Bulanan
3) Laporan pengujian mutu
4) Laporan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi
(Commisioning test)
5) Izin pelaksanaan, request sheet, approval
material, dan SOP pelaksanaan konstruksi lainnya
6) Backup data per item pekerjaan sesuai item
kontrak
7) Dokumentasi pelaksanaan konstruksi kondisi 0%,
50%, dan 100%
8) Shop Drawing
9) Asbuilt Drawing
i) Kelengkapan dokumen yang merupakan syarat bagi
penyedia dalam pengajuan pembayaran termin akan
diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.
j) Melakukan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan
konstruksi sesuai ketentuan kontrak
B. Bangunan Gudang
i. Pekerjaan Persiapan
ii. Pekerjaan Struktur
iii. Pekerjaan Arsitektur
iv.Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Dan Plumbing
15. Jangka Waktu Penyelesaian - Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah 180
Pekerjaan (Sertus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak
terbit SPMK;
- Masa pemeliharaan bangunan 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender.
Hal-Hal Lain
16. Produk dalam Negeri Pelaksana Pekerjaau/Kontraktor harus mengutamakan
pengunaan produksi dalam negeri. Produksi luar negeri boleh
dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri tidak
dapat digunakan.
17. Pedoman Pengumpulan Data Untuk pelaksanaan Pembangunan Gedung Linen Sentral dan
Lapangan IPSRS ini didalam perhitungan volume berpedoman kepada
peraturan yang berlaku, antara lain: Regulasi - regulasi Nasional
maupun lnternasional yang mengatur, Standard Umum
Bangunan Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan Undang -
Undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku
18. Pengendalian Resiko dan a. Substitusi: mengurangi risiko dari bahaya dengan cara
Tingkat Resiko Keselamatan mengganti proses, mengganti input dengan yang lebih
Kerja rendah risikonya.
b. Engineering: mengurangi risiko dari bahaya dengan
metode rekayasa teknik pada alat, mesin, infrastruktur,
lingkungan, dan atau bangunan.
c. Administratif: mengurangi risiko bahaya dengan cara
melakukan pembuatan prosedur, aturan, pemasangan
rambu (safety sign), tanda peringatan, training dan seleksi
terhadap kontraktor, material serta mesin, cara pengatasan,
penyimpanan dan pelabelan.
d. Alat Pelindung Diri: mengurangi risiko bahaya dengan cara
menggunakan alat perlindungan diri misalnya safety
helmet, masker, sepatu safety, coverall, kacamata
keselamatan, dan alat pelindung diri lainnya yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
20. Masa Berlaku Penawaran Masa Berlaku penawaran adalah saat pemasukan
dokumen penawaran sampai dengan penandatanganan
kontrak.