Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

DINAS KESEHATAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITEMN
Jl. Jenderal Sudirman, Komplek Perkantoran Pemda, Panaragan
Kecamatan Tulang Bawang Tengah

KERANGKA AC UA N KERJA (KAK)

Pekerjan :

PENGAWASAN TEKNIS PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP


KELAS III

TAHUN ANGGARAN 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkaan dan


dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunanya, dan dapat
menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi konstribusi
positif bagi perkembangan arsitektur.
Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan Negara.

Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah


yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan
pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana dan
spesifikasi teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional
efektif.

Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan secara


penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan
dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Konsultan pengawas bertugas secara umum mengawasi


pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara
profesional atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan
dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas,
integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh
dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai


Tujuan pedoman/petunjuk/ pengarahan bagi Konsultan Pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria yang harus dipenuhi atau
diperhatikan dan diinterprestasikan dalam melaksanakan tugas.
Dengan demikian Konsultan dapat melakukan tugasnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah supervisi pekerjaan


Pengawasan Teknis Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III
Kegiatan Pembangunan Rumah Sakit dalam menunjang pekerjaan
yang dilakukan oleh Pihak Ketiga.

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Sasaran Sasaran utama dari Pekerjaan ini adalah membantu Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat Barat dalam
Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Teknis Pembangunan Gedung
Rawat Inap Kelas III agar dalam pelaksanaannya dapat memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi/dokumen Kontrak.

4. Lokasi Pekerjaan RSUD Kab. Tulang Bawang Barat, Tiyuh Panaragan, Kec. Tulang
Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


Pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Dinas
Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2017

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Organisasi Pejabat PPK Dinas Kesehatan
Pembuat
Komitmen Satuan Kerja:
Dinas Kesehatan
Kab. Tulang Bawang Barat

Data Penunjang2

7. Data Dasar Sarana kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat


masih terbatas, dimana sampai saat ini belum memiliki Rumah
Sakit Umum Daerah. Sedangkan dari delapan kecamatan yang
ada, baru terdapat sembilan puskesmas yang terdiri dari empat
puskesmas perawatan dan lima puskesmas non perawatan.
Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas
di mana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas
rata-rata 20.000 jiwa. Ini berarti bahwa di Kabupaten Tulang
Bawang Barat sebagian besar puskesmas masih melayani
penduduk lebih dari 20.000 jiwa di wilayah kerjanya (sekitar
28.158 jiwa), sehingga Kabupaten Tulang Bawang Barat
membutuhkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dalam rangka
Peningkatan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.

8. Standar Teknis Pengawasan Teknis Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III
harus memenuhi standar teknis:
- Luas lahan, bangunan dan denah tata ruang mengacu pada
Pedoman Teknis perencanaan Pembangunan RSUD Kab. Tulang
Bawang Barat.
- Sarana Prasarana penunjang yang harus diperhatikan seperti
pembesihan lahan, pemotongan dan penimbunan.

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Setiap pembangunan Puskesmas harus dilengkapi dengan
dokumen lingkungan, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.

9. Studi-Studi -
Terdahulu

10. Referensi Hukum - Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063)
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar
Kerja, Perincian Penawaran, Rencana, Kerja dan Syarat-Syarat yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak
Pemborongan Jasa Konstruksi.
Lingkup kegiatan tersebut antara lain meliputi:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan dilapangan.
2. Menyusun Fild Engineering kondisi awal dan rekayasa lapangan
(penyesuaian rencana awal dan kondisi/kebutuhan lapangan),
sebagai syarat utama tagihan I.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik sampai
dengan Serah Terima Pekerjaan Konstruksi.
4. Memberhentikan (sementara) Pelaksanaan Pekerjaan yang tidak
sesuai/memenuhi spesifikasi.
5. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan
Pelaksana kontraktor dan unsur pengawas, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor
konstruksi.
7. Menyelenggarakan rapat secara berkala dengan KPA/PPTK
Konsultan, KPA/PPTK konstruksi dan atau unsur lain yang
terkait.
8. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan
volume pekerjaan (Back Up Data), serta Berita Acara Serah
Terima Pertama pekerjaan konstruksi.
9. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang
diajukan oleh kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh PPTK
dan KPA Kegiatan Konstruksi.
10. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(As-Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
11.Menyusun laporan secara periodik (Rekapitulasi Pelaksanaan
Pekerjaan Dua Mingguan yang meliputi permasalahan/kendala
di lapangan dan resume pekerjaan) kepada PPTK / KPA
Konstruksi.

12. Keluaran3 Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran


pekerjaan pembangunan yang dikerjakan oleh Pihak Ketiga
sebagai pelaksana, yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir
pembangunan dan Rehabilitasi Gedung dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan
telah diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pengendali
Kegiatan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan, serta penyelesaian
kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.

Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang


lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan
Supervisi menjadi tanggung-jawab Konsultan Supervisi.

Keluaran yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK


ini diantaranya :
1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan
supervisi.
2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari Konsultan Supervisi/
Direksi Kegiatan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan
pihak Kontraktor Pelaksana, berisi
Keterangan tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pekerjaan.
f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran
angsuran.

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/ Kurang, jika ada
tambah/kurang pekerjaaan.
6. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawings) yang dibuat oleh kontraktor dan diteliti oleh
konsultan supervisi.
9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2
(dua) kali sebulan.
10. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S
Curve) dari pihak Kontraktor Pelaksana.

13. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan juga personil


Material, Personil pengawasan dari instansi untuk melengkapi pekerjaan dari
dan Fasilitas dari konsultan supervisi. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan
Pejabat Pembuat ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya.
Komitmen

14. Peralatan dan Kendaraan Roda 4, Kendaraan Roda 2, Komputer, Printer,


Material dari theodolite, kamera dan meteran.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup Lingkup Kewenangan :


Kewenangan dan Lingkup kewenangan bagi Konsultan Supervisi adalah
Tanggung Jawab pelaksanaan supervisi Pekerjaan Pengawasan Teknis
Penyedia Jasa Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III:
a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas,
maupun ketepatan waktu pekerjaan.
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal
mutu pekerjaan, ketertiban pekerjaan, menghindari
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan, maupun penyelesaian
perselisihan yang mungkin timbul.
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik
mengenai asal bahan, penilaian/ penelitian kualitas bahan,
dan larangan/penggunaan bahan yang tidak memenuhi
persyaratan.
d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan
pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan
pekerjaan tambah/kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan.

Tanggung Jawab:
Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara profesional atas
jasa supervisi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku. Dalam hal ini pekerjaan yang dilaksanakan
harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan
administratif, sehingga Konsultan Supervisi dalam melaksanakan
tugasnya harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku
secara profesional.
Secara umum tanggung jawab Konsultan Supervisi antara lain
terhadap :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak
Pelaksanaan/Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta
peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku,
diantaranya:
Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan,yaitu :
1) Gambar-gambar pelaksanaan.
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan
Pemborong.
4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan
5) Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari
pekerjaan yang dibuat oleh Pihak Ketiga (setelah
disetujui)
6) Pengarahan Penugasan/ Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pekerjaan Supervisi.
b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja
supervisi yang berlaku dan disyaratkan.
c. Hasil evaluasi Supervisi dan dampak yang ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan.

Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak hanya


Konsultan sebagai suatu Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga
ahli profesional supervisi yang terlibat.

16. Jangka Waktu 150 (seratus lima puluh) hari kalender


Penyelesaian
Pekerjaan

17. Personil Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus


menyediakan tenaga yang memenuhi persyaratan
proyek/kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar)
kegiatan/proyek maupun tingkat kekomplekan proyek.

Tenaga Ahli yang harus dipergunakan oleh Konsultan dalam


pelaksanaan pekerjaan pengawasan, yaitu :

1) Tenaga Ahli
a. Site Engineer
Site Engineer harus seorang Sarjana Teknik Sipil.
Dan mempunyai pengalaman di bidang Pengawasan
Gedung minimum selama 3 (tiga) tahun dan harus
mempunyai sertifikat keahlian asosiasi-asosiasi yang telah
terakreditasi.
Dia akan berkedudukan di tempat berdekatan
dengan tempat-tempat pekerjaan yang menjadi
bertanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawabnya mencakup, tetapi
tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
a) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang
telah ditentukan terutama sehubungan dengan :
- Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan
untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan
dan melakukan perbaikan - perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
- Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
- Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
- Metode pengukuran volume pekerjaan yang
benar sesuai dengan pasal-pasal dalam
dokumen kontrak tentang cara-cara
pengukuran dan pembayaran.
- Rincian teknis sehubungan dengan “ Chenge-
Order “ yang diperlukan.
b) Membuat penyataan menerima (“Acceptance“) atau
penolakan (“Rejection“) atas material dan Produk
Pekerjaan.
c) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi
Pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana. Segera
melaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Fisik apabila kemajuan pekerjaan tenyata mengalami
kelambatan lebih dari 15 % dari rencana membuat
saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
d) Melakukan Pengecekan secara cermat semua
pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus iut
serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
e) Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik
dan Financial, serta menyerahkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Fisik.
f) Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
g) Mengecek dan menanda tangani Dokumen
Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate)
h) Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang
Pengendalian mutu dan Volume Pekerjaan.
2) Tenaga Pendukung
a) Inspector.
Inspector bertanggung jawab atas pengawasan
pekerjaan. Dia bertanggung jawab langsung kepada Site
Engineer tetapi harus mengkoordinasikan diri kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik.
Inspector adalah Sarjana Muda Sipil (S1) atau D.III
di bidang konstruksi gedung atau SLTA. Untuk Sarjana
Muda dan DIII harus mempunyai pengalaman di bidang
konstruksi Gedung mempunyai pengalaman di bidang
Pengawasan Gedung minimum berurutan selama 1 (satu),
3 (tiga) tahun, sedangkan untuk SLTA harus
berpengalaman di bidang Teknis Pengukuran (Surveying)
dan mempunyai pengetahuan di bidang kendali mutu dan
teknologi bahan minimal 5 (lima) tahun.
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup,
tapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :
i) Berkedudukan di lokasi atau ditempat yang paling
dekat dengan lokasi proyek.
ii) Mengikuti petunjuk Site Engineer / Quantity Engineer
atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik dalam
melaksanakan tugasnya.
iii) Mengadakan pengawasan yang terus menerus di
lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan
memberikan laporan kepada Site Engineer atau
Quality / Quantity Engineer atas pekerjaan yang tidak
sesuai dengan Kontrak Dokumen. Semua hasil
pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada
hari itu juga.
iv) Terus menerus mengawasi dan mencatat serta
mengecek hasil pengukuran.
v) Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di
lapangan setiap harinya, termasuk menyiapkan
catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan
yang digunakan oleh Kontraktor Pelaksana untuk
menyelesaikan pekerjaan harian.
vi) Mengecek semua bahan / material yang dikirim ke
lapangan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau
belum.
vii) Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan
konstruksi, mencatat cuaca, material yang dikirim
kelapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja
peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan
sebagainya dengan formulir laporan yang standar dan
dikirim ke Site Engineer atau Quantity Engineer.
viii) Membantu Direksi lapangan untuk meng”opname”
hasil pekerjaan yang telah selesai.

18. Jadwal Tahapan Pekerjaan Supervisi ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan
Pelaksanaan proses, yaitu :
Pekerjaan a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan.
c. Tahap Penyerahan Laporan :
1) Laporan Pendahuluan.
2) Laporan Bulanan
3) Laporan Akhir.

Konsultan Supervisi harus memerinci sendiri kegiatannya dan


dalam menjalankan tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari
Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan tanggung jawab
Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan.
Secara garis besar, uraian tugas Konsultan Supervisi secara
bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/
metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi.
2) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net
Work Planning yang diajukan oleh Pihak Kontraktor
pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola
Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.
b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan
1) Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum,
Supervisi lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir
kalinya.
2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas
dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau di tempat kerja lainnya.
3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang telah
ditetapkan. (jadual harus jelas mengingat waktu
pelaksanaan fisik sangat terbatas)
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/ Kuasa
Pengguna Anggaran/Pelaksana Kegiatan/Pejabat
Pembuat komitmen.
5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada pihak Kontraktor
Pelaksana, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada
Pengelola Kegiatan.

c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pengendali Kegiatan/Pejabat
Pembuat Komitmen untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2
(dua) kali setiap bulannya, dengan Pengguna Jasa/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Pihak kontraktor
pelaksana; dan Tim Teknis, dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan,
serta sudah diterima masing-masing pihak paling lambat
satu minggu kemudian.
3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila
dianggap perlu dan karena ada permasalahan mendesak
yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi
dan teknis teknologis kepada Pengguna Jasa/Kuasa
Pengguan Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai
volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan Pihak pelaksana
pekerjaan.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai
volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan Pihak pelaksana
Pekerjaan dan dibandingkan dengan jadual yang telah
disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai,
jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat
oleh Pihak Pelaksana Pekerjaan terutama yang
mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan,
dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang
dibuat oleh Pihak pelaksana pekerjaan (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan
bulanan dan laporan akhir pekerjaan.

e. Penyiapan/ Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan


1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk
keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan
pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan
bulanan, Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara
Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.
Laporan
19. Laporan Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan
Pendahuluan lain oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau
format Folio dan diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang
dimaksud meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir

Laporan Pendahuluan memuat:


1) Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3) Jadwal kegiatan penyedia jasa
4) Survai pekerjaan dilapangan yang telah selesai dikerjakan
ataupun sebagian selesai menurut jadwal yang telah
ditetapkan sehingga dapat terlihat prestasi yang telah
diselesaikan. Laporan ini akan digunakan sebagai dasar
pembayaran prestasi pekerjaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan 1 (satu)
asli, 4 (empat) copy.

20. Laporan Bulanan Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi :
1. Pengantar
2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan
fisik dan prestasi keuangan dan permasalahan-permasalahan
yang timbul pada saat periode tersebut.
3. Jadwal pelaksanaan
4. Laporan mengenai personil konsultan
5. Data foto lapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu
setelah akhir bulan sebelumnya, diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku setiap bulannya. 1 (satu) asli, 4 (empat) Copy.

21. Laporan Akhir Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan
pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat
informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan


puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan dan dicopy dalam Flash Disk.

22. Dokumen Lainnya a) External Hard Disk


External Hard Disk ini sebanyak 1 (satu) buah.
b) Dokumentasi
Jumlah Dokumentasi ini sebanyak 4 (empat) buah.

Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam Semua Pekerjaan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, dengan
semaksimal mungkin memanfaatkan produk dalam negeri (jika
diperlukan penunjang), kecuali ditetapkan lain pada angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan berikut:
Data Lapangan

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen berikut:

Panaragan, 24 Mei 2017


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAMSES SIANTURI, S.Si., Apt.


NIP.19690917200312 1 002

Anda mungkin juga menyukai