A. LATAR BELAKANG
C. Hasil Pekerjaan
Hasil pekerjaan dari Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU
Dalam Rangka Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh ini berupa (i) data kondisi
PSU permukiman kumuh dan kontribusinya terhadap status kumuh yang dituangkan
dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) serta (ii) strategi penyediaan PSU untuk
pencegahan kekumuhan.
D. Dasar Hukum
Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU Dalam Rangka
Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh selain memperhatikan aspek teknis, juga
tidak terlepas dari tinjauan beberapa produk hukum yang saling berhubungan dan juga
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan ini, antara lain :
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik lndonesla Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4725);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4532);
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No 34 tahun 2006 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Kawasan
Perumahan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Permen PUPR No 2/2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Panduan Penyusunan RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan) , Dit. Pengembangan Permukiamn, Dirjen.Cipta
Karya, Kemen PUPR
Peraturan perundang-undangan lain yang relevan
E. Ruang Lingkup Pekerjaan
Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU Dalam Rangka
Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh ini melingkupi wilayah kajian di
Kabupaten Bandung memiliki lingkup pekerjaan sebagai berikut:
Penilaian kondisi dan kontibusi PSU terhadap perbaikan status permukiman kumuh
Peta SIG Sebaran Permukiman Kumuh berdasarkan hasil kajian terkait kebutuhan
PSU.
H. Pelaporan
Pelaporan pekerjaan Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU
Dalam Rangka Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh, meliputi:
1. Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai metodologi, temuan awal kondisi
lapangan dan identifikasi awal peraturan daerah yang berlaku terkait permukiman
kumuh, kebutuhan PSU, daya dukung. Laporan ini diserahkan 30 hari kerja setelah
SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 5 eksemplar.
2. Laporan Antara, yang memuat hasil analisa terhadap kondisi faktual data kekumuhan,
PSU, dan daya dukung. Laporan ini diserahkan 60 hari kerja setelah SPMK diterbitkan
dengan jumlah sebanyak 5 eksemplar.
3. Laporan Akhir, yang memuat penyusunan strategi perumahan/permukiman dalam hal
penyediaan PSU untuk pencegahan kemunculan kumuh di Kabupaten Bandung serta
peta SIG kawasan perumahan dan permukiman kumuh di Kabupaten Bandung.
Laporan ini diserahkan pada akhir kontrak dengan jumlah sebanyak 5 eksemplar
beserta copyfile CD sebanyak 5 buah serta harddisk eksternal 1 buah. Diserahkan pada
masa akhir Kontrak berdasar SPMK.
I. Jadwal Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait
Kebutuhan PSU Dalam Rangka Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh adalah 75
(Tujuh Puluh Lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.
J. Pendanaan
Penyusunan Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU Dalam
Rangka Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh ini di anggarkan dari dana APBD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun anggaran 2018 dengan biaya Rp
135.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah).
K. Penutup
Penyusunan Kajian Daya Dukung Wilayah Permukiman Terkait Kebutuhan PSU Dalam
Rangka Pencegahan Timbulannya Permukiman Kumuh ini merupakan arahan yang akan
diacu dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Hal yang belum cukup diatur dalam
kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian dan dituangkan dalam berita acara
perubahan.