Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

Bab 5.
TINJAUAN
KEBIJAKAN
PERATURAN MENTERI PU NO. 06 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN UMUM
5.1.
RTBL
5.1.1. PENGERTIAN DASAR

1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udaram termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu
kesatuan wilayah, tempat manusia, dan makhluk hidup lain,
melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

3. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata


ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.

4. Perencanaan kota adalah kegiatan penyusunan rencana –rencana


kota maupun kegiatan peninjauan kembali atas rencana kota
yang telah ada untuk disesuaikan dengan kondisi dan situasi
kebutuhan pengembangan kota untuk masa tertentu.

5. Strategi pengembangan adalah langkah – langkah sistematis


penataan bangunan dan lingkungan serta pengelolaan kawasan
yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan misi
pembangunan/ penataan kawasan yang telah ditetapkan.

6. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah strategi dan arahan


kebijakan pemanfaatan ruang dan wilayah, yang meliputi sruktur,

TINJAUAN KEBIJAKAN V-1|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

dan pola ruang wilayah, serta kriteria dan pola pengelolaan


kawasan wilayah.

7. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan


rancang bangun suatu lingkungan/ kawasan yang dimaksud
untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan
dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program
bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan
rancangan, rencana investasi ketentuan pengendalian rencana,
dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan
lingkungan/ kawasan.

8. Peran masyarakat adalah keterlibatan masyarakat secara


sukarela di dalam proses perumusan kebijakan dan pelakasanaan
keputusan dan/ atau kebijakan yang berdampak langsung
terhadap kehidupan masyarakat pada setiap tahap kegiatan
pembangunan (perencanaan, desain, implementasi, dan evaluasi).

5.1.2. KEDUDUKAN RTBL

Ditinjau dari kompleksitas permasalahan di kawasannya,


pelaksanaan RTBL juga dapat berupa :

1. Rencana aksi/ kegiatan komunitas (community – action plan/


CAP)

2. Rencana penataan lingkungan (neighbourhood – development


plan/ NDP)

3. Panduan rancang kota (urban design guidelines/ UDGL)

Secara keseluruhan, rencana, rancangan, aturan, dan mekanisme


dalam penyusunan dokumen RTBL harus merujuk pada pranata
pembangunan yang lebih tinggi, baik dalam lingkup kawasan, kota,
ataupun wilayah. Kedudukan tersebut dijelaskan dengan gambar skema
berikut :

TINJAUAN KEBIJAKAN V-2|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

Gambar 5. 1 Skema Kedudukan RTBL terhadap Peraturan yang Lebih


Tinggi
Sumber : Peraturan Menteri PU No. 06 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum RTBL

5.1.3. SUBSTANSI RTBL

Struktur dan sistematika penulisan untuk dokumen RTBL


adalah sebagai berikut :

TINJAUAN KEBIJAKAN V-3|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

Gambar 5. 2 Skema Substansi RTBL


Sumber : Peraturan Menteri PU No. 06 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum RTBL

TINJAUAN KEBIJAKAN V-4|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TENTANG RENCANA TATA


5.2.
RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GUNUNGKIDUL
5.2.1. RENCANA STRUKTUR RUANG

Rencana struktur ruang wilayah diwujudkan berdasarkan


rencana pengembangan sistem perkotaan, rencana
pengembangan sistem perdesaan, dan rencana pengembangan
sistem jaringan prasarana wilayah.

1. Rencana pengembangan sistem perkotaan meliputi


penetapan :

 PKWp di Perkotaan Wonosari

 PKL di Perkotaan Semanu, Perkotaan Playen.


Perkotaaan Semin, Perkotaan Karangmojo,
Kecamatan Rongkop, dan Kecamatan Nglipar.

 PKLp di Perkotaan Panggang

 PPK di Perkotaan Ponjong, Perkotaan Purwosari,


Perkotaan Saptosari, Perkotaan Paliyan, Perkotaan
Tepus, Perkotaan Tanjungsari, Perkotaan Girisubo,
Perkotaan Patuk, Perkotaan Gedangsari, Perkotaan
Ngawen, Satuan Permukiman Sambipitu, dan
Satuan Permukiman Jepitu.

Rencana pengembangan sistem perkotaan meliputi :

 Pengembangan dan peningkatan pelayanan jasa


pemerintahan, pelayanan sosial, pelayanan
perekonomian, dan pelayanan infrastruktur

 Pengembangan dan peningkatan fasilitas perkotaan


di PKL dan PKLp meliputi fasilitas pemerintahan,
perdagangan, jasa, pendidikan menengah,
kesehatan, dan sosial.

TINJAUAN KEBIJAKAN V-5|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

 Pengembangan dan peningkatan prasarana


perkotaan meliputi jalan, listrik, telepon, air minum,
drainase, persampahan, dan saluran pembuangan
air limbah.

2. Rencana pengembangan sistem perdesaan

3. Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah


dibagi menjadi sistem prasarana utama dan prasarana
lainnya

Sistem prasarana utama meliputi jaringan trasportasi


darat dan laut. Rencana jaringan transportasi darat
diwujudkan melalui :

 Pengembangan jaringan jalan (jalan lokal primer :


Semanu – Karangmojo)

 Pengembangan jembatan

 Pengembangan terminal penumpang

 Pengembangan terminal barang

 Pengembangan area peristirahatan (rest area)

 Pengembangan kelengkapan jalan

 Pengembangan angkutan umum

Sistem prasarana lainnya terdiri dari beberapa jaringan,


yakni :

 Sistem jaringan energi (pengembangan biomass :


Kecamatan Karangmojo)

 Sistem jaringan telekomunikasi dan informatika

 Sistem jaringan sumber daya air

 Sistem jaringan prasarana lingkungan


(pengembangan sistem air limbah : Kecamatan
Karangmojo)

TINJAUAN KEBIJAKAN V-6|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

5.2.2. RENCANA POLA RUANG

Pada rencana pola ruang, penetapan kawasan dibagi menjadi


dua, yaitu penetapan kawasan lindung dan penetapan kawasan
budidaya. Kawasan lindung terdiri dari :

1. Kawasan hutan lindung (ditetapkan sebagai hutan lindung


: Kecamatan Karangmojo, Playen, dan Panggan dengan
luas 1.0116,7 hektar).

2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap


kawasan bawahnya

3. Kawasan perlindungan setempat (kawasan Ruang Terbuka


Hijau Perkotaan seluas 30% luas kawasan di Perkotaan
Wonosari, Perkotaan Semanu, Perkotaan Playen, Perkotaan
Panggang, Perkotaan Semin, Perkotaan Rongkop,
Perkotaan Ngawen, Perkotaan Karangmojo, Perkotaan
Nglipar, Perkotaan Gedangsari, Perkotaan Patuk,
Perkotaan Ponjong, Perkotaan Tepusm Perkotaan
Tanjungasari, Perkotaan Saptosari, Perkotaan Paliyan,
Perkotaan Purwosari, dan Perkotaan Girisubo.)

4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya


(kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan Kecamatan
Karangmojo : Kawasan Situs Megalitik Sokoliman,
Kawasan Situs Megalitik Gunungbang, Kawasan Situs
Megalitik Gondang, serta Kawasan Situs Megalitik Ngawis
dan Wiladeg)

5. Kawasan rawan bencana alam

6. Kawasan lindung geologi

7. Kawasan lindung lainnya

Sedangkan kawasan budidaya terdiri dari :

TINJAUAN KEBIJAKAN V-7|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

1. Kawasan peruntukan hutan produksi (penetapan kawasan


hutan produksi : Kecamatan Karangmojo seluas 946,7
hektar)

2. Kawasan hutan rakyat (penetapan kawasan hutan rakyat :


Kecamatan Karangmojo seluas 1.869 hektar)

3. Kawasan peruntukan pertanian (kawasan peruntukan


tanaman pangan beririgasi teknis dan nonteknis :
Kecamatan Karangmojo; kawasan holtikultura komoditas
utama pisang dan sayuran : Kecamatan Karangmojo;
kawasan peruntukan perkebunan : Kecamatan
Karangmojo; kawasan perternakan sapi dan ternak
unggas : Kecamatan Karangmojo)

4. Kawasan peruntukan perikanan

5. Kawasan peruntukan pertambangan

6. Kawasan peruntukan industri (kawasan agroindustri mete


: Kecamatan Karangmojo)

7. Kawasan peruntukan pariwisata

8. Kawasan peruntukan permukiman (penetapan kawasan


peruntukan permukiman perkotaan seluas 40.353 hektar
meliputi : permukiman di Perkotaan Wonosari, Perkotaan
Semanu, Perkotaan Playen, Perkotaan Panggang,
Perkotaan Semin, Perkotaan Karangmojo, Perkotaan
Rongkop, Perkotaan Nglipar, Perkotaan Ponjong, Perkotaan
Purwosari, Perkotaan Saptosari, Perkotaan Paliyan,
Perkotaan Tepus, Perkotaan Tanjungsari, Perkotaan
Girisubo, Perkotaan Patuk, Perkotaan Gedangsari,
Perkotaan Ngawen, Satuan Permukiman Sambipitu, dan
Satuan Permukiman Jepitu)

9. Kawasan peruntukan lainnya

TINJAUAN KEBIJAKAN V-8|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

5.2.3. RENCANA KAWASAN STRATEGIS

Rencana kawasan srategis dibagi berdasarkan sudut


kepentingan, yaitu :

1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan


ekonomi, meliputi :

 Kawasan strategis cepat tumbuh Aglomerasi


Perkotaan Wonosari (APW) terdiri dari Perkotaan
Wonosari, Perkotaan Playen, Perkotaan Semanu, dan
Perkotaan Karangmojo.

 Kawasan pengembangan ekonomi lokal di


Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo,
Kecamatan Playen, Kecamatan Patuk, Kecamatan
Semin, dan Kecamatan Semanu.

2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya

3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan


sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi

4. Kawasan stratgeis dari sudut kepentingan fungsi dan daya


dukung lingkungan hidup.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TENTANG RENCANA


5.3. PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
5.3.1. ISU STRATEGIS KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Isu pada RPJMD Kabupaten Gunungkidul ditetapkan


berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :

1. Memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap


pencapaian sasaran pembangunan nasional

2. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah

TINJAUAN KEBIJAKAN V-9|


LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

3. Luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan


masyarakat

4. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap


pembagunan daerah

5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola

6. Prioritas komitmen politik yang perlu diwujudkan

Berdasarkan enam kriteria di atas, maka didapatkanlah isu


strategis dari hasil analisis, yakni :

1. Reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme


aparatur sipil negara dan untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, agar mampu mendukung
keberhasilan pembangunan dan peningkatan kualitas
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat dan dunia usaha.

2. Peningkatan kesejahteraan rakyat yang semakin merata


dan berkeadilan melalui pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas, pemerataan, dan perluasan
akses layanan pendidikan dan kesehatan, pelestarian dan
pengembangan kebudayaan, percepatan penurunan
kemiskinan, penurunan pengangguran, mitigasi dan
pencegahan bencana, dan penigkatan kesejahteraan rakyat
lainnya.

3. Berlakunya perdagangan bebas pada wilayah ASEAN


(kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN - MEA) yang
diharapkan menumbuhkan tingkat konsumsi dan produksi
pada wilayah DIY umumnya dan Kabupaten Gunungkidul
khususnya yang mengedepankan pertumbuhan wisata dan
budaya serta memantapkan perekonomian daerah melalui
peningkatan daya saing, peningkatan ketahanan ekonomi,
dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 10 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

4. Mempertahankan momentum pertumbuhan dan


perkembangan pariwisata Gunungkidul agar dapat dikelola
dengan lebih profesional dan mampu bersaing menjadi
daerah tujuan wisata terkemuka dan peningkatan jumlah
wisatawan.

5. Percepatan pembangunan infrastruktur strategis daerah


melaui percepatan ketersediaan lahan pembangunan
untuk kepentingan umum, meningkatkan fasilitasi
kerjasama pemerintah dengan pemerintah, serta
meningkatkan infrastruktur publik terutama di wilayah
tertinggal dan perbatasan.

6. Mewujudkan orientasi pembangunan “Among Tani Dagang


Layar” yaitu menjadikan laut sebagai halaman muka dan
bidang pertanian sebagai tulang punggung pembangunan
sekaligus dalam rangka mengisi keistimewaan DIY untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat.

7. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan


lingkungan hidup agar tetap lestari dan berkelanjutan.

5.3.2. PROGRAM DAN KEGIATAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kabupaten Gunungkidul memiliki visi “Mewujudkan


Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka
dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing,
maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021”. Terdapat pula
enam misi yang digunakan untuk meweujudkan visi tersebut.
Misi Kabupaten Gunungkidul adalah :

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good


Governance). Beberapa program yang ditetapkan antara
lain :
 Program perencanaan pembangunan daerah

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 11 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

 Program pengendalian dan evaluasi rencana


pembangunan daerah
 Program peningkatan kualitas perencanaan
 Program perencanaan pembangunan fisik dan
prasarana
 Program perencanaan pembangunan pemerintah,
sosial, dan budaya

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang


berdaya saing. Beberapa program yang ditetapkan antara
lain :
 Program kesehatan keluarga
 Program perbaikan gizi masyarakat
 Program peningkatan penyelenggaraan BLUD
Puskesmas
 Program peningkatan kesejahteraan rakyat
 Program peningkatan partisipasi dan keberdayaan
masyarakat perdesaan

3. Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional.


Program yang ditetapkan antara lain :
 Program pengembangan kemitraan dan pemasaran
pariwisata
 Program pengembangan destinasi pariwisata
 Program pengelolaan keragaman budaya

4. Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk


menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis
potensi daerah. Beberapa program yang ditetapkan antara
lain :
 Program pembangunan, peningkatan, rehabilitasi,
dan pemeliharaan jalan dan jembatan.
 Program penyehatan lingkungan permukiman.
 Program pengelolaan kebersihan dan pertamanan.

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 12 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan


irigasi dan jaringan perairan lainnya.
 Program peningkatan bangunan gedung pemerintah,
serta penyelenggara IMB dan IUJK.

5. Mengembangkan sektor – sektor ungulan daerah dan iklim


investasi yang kondusif. Beberapa program yang
ditetapkan antara lain :
 Program pengembangan agribisnis tanaman pangan
dan holtikultura
 Program pengembangan agribisnis peternakan
 Program pengembangan agribisnis perkebunan
 Program peningkatan produksi tanaman pangan dan
holtikultura
 Program peningkatan produksi peternakan
 Program peningkatan produksi perkebunan

6. Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya


alam secara berkelanjutan. Beberapa program yang
ditetapkan antara lain :
 Program pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
 Program perlindungan dan konservasi sumber daya
alam
 Program kesiapsiagaan, pencegahan, mitigasi, dan
penanganan bahaya kebakaran
 Program pencegahan dan penanggulangan bencana

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 13 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN


5.4.
GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 -2025
Pembangunan destinasi pariwisata pariwisata daerah dilakukan
dengan perwilayahan destinasi pariwisata, pembangunan daya tarik
wisata, pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas
pariwisata, pembangunan aksesibilitas dan/ atau transportasi,
pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, dan
pembangunan investasi di bidang pariwisata.

Strategi perwilayahan destinasi pariwisata dibagi menjadi


kawasan strategis pariwisata daerah dan kawasan pembangunan
pariwisata daerah. Keduanya dilakukan secara bertahap dengan
kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki komponen daya tarik wisata yang siap untuk


dikembangkan

2. Memiliki posisi dan peran efektif sebagai penarik investasi yang


strategis

3. Memiliki posisi strategis sebagai simpul penggerak sistemik


pembangunan kepariwisataan di wilayah sekitar baik dalam
konteks daerah maupun nasional

4. Memiliki potensi tren daya tarik wisata masa depan

5. Memiliki kontribusi yang signifikan dan/ atau prospek yang


positif dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan
wisatawan nusantara dalam waktu yang relatif cepat

6. Memiliki citra yang sudah dikenal secara luas

7. Memiliki kontribusi terhadap pengembangan keragaman daya


tarik wisata di daerah

8. Memiliki keunggulan daya saing nasional dan internasional.

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 14 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

Strategi pembangunan daya tarik wisata diwujudkan dalam


pembentukan enam Kawasan Strategis Pariwisata (KSP). Pembagian
KSP tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Strategis Pariwisata I (KSP I) berupa pembangunan


daya tarik wisata unggulan alam pantai dengan pendukung
wisata budaya .

2. Kawasan Strategis Pariwisata II (KSP II) berupa pembangunan


daya tarik wisata unggulan alam pantai dengan pendukung
wisata kuliner olahan hasil laut.

3. Kawasan Strategis Pariwisata III (KSP III) berupa pembangunan


daya tarik wisata unggulan alam pantai dengan pendukung
wisata pendidikan, konservasi, dan petualangan.

4. Kawasan Strategis Pariwisata IV (KSP IV) berupa pembangunan


daya tarik wisata unggulan alam pegunungan dengan
pendukung wisata pendidikan, konservasi, dan petualangan.

5. Kawasan Strategis Pariwisata V (KSP V) berupa


pembangunan daya tarik wisata unggulan alam bentang alam
karst dengan pendukung wisata petualangan meliputi Goa Pari,
Goa Ngingrong, Kali Suci, Goa Gelatik (kawasan wisata alam
bentang alam karst berbasis wisata susur sungai bawah tanah),
Goa Buri Omah, Goa Grubug, Goa Jomblang, Goa Bribin, Goa
Seropan (Gombang – Ngeposari), Goa Braholo (kawasan wisata
alam bentang karst berbasis wisata pendidikan dan budaya),
Goa Nglengket, Goa Jlampong, Bendungan Simo/ Dam Beton,
Water Byur, Telaga Jonge, Telaga Mriwis Putih (kawasan
wisata alam berbasis wisata tirta), Goa Song Gilap, Goa Paesan,
Goa Gremeng, Goa Cokro, Goa Pindul (wisata alam benteng
alam karst berbasis wisata susur sungai bawah tanah), Goa
Sriti (kawasan wisata alam bentang alam karst berbasis wisata
susur sungai bawah tanah), Goa Si Oyot (kawasan wisata alam
bentang alam karst berbasis wisata pendidikan dan

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 15 |
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan RTBL Perkotaan Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul – TA 2018

petualangan), Gunung Kendil, Wayang Beber, Situs


Megalitikum Sokoliman (kawasan wisata berbasis wisata
budaya), Upacara Adat Cing – Cing Goling, Kerajinan Batu
Alam, Susur Sungai Oyo, Makam Ki Ageng Giring, Taman Kota
Wonosari, Suaka Margasatwa, pengembangan desa wisata,
dan desa budaya (kawasan wisata alam bentang alam karst
didukung pendidikan, konservasi, dan petualangan).

6. Kawasan Strategis Pariwisata VI (KSP VI) berupa pembangunan


daya tarik wisata unggulan alam pegunungan dengan
pendukung wisata budaya.

TINJAUAN KEBIJAKAN V - 16 |

Anda mungkin juga menyukai