PROGRAM:
Program Penyelenggaraan Tata Ruang
KEGIATAN :
Penataan Bangunan
SUB KEGIATAN :
Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
(RTBL)
PEKERJAAN :
Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan Kawasan Alun-Alun Kota Mojokerto
LOKASI :
Kota Mojokerto
SUMBER DANA :
APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2019
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Salah satu karakteristik kawasan
perkotaan ini adalah memiliki pertumbuhan fisik yang cepat namun seringkali berkembang
kurang tertib dan tidak selaras dengan lingkungannya, sehingga kawasan tersebut menjadi tidak
produktif.
Di sisi lain, wujud fisik kota (arsitektur kota) yang terbentuk dari aturan pembangunan yang
dihasilkan oleh produk-produk rencana tata ruang kota, kurang atau bahkan sama sekali tidak
mencerminkan jati diri masyarakat dan lingkungan yang diwadahinya. Keterbatasan aturan-
aturan tata ruang kota untuk menjangkau bagian dari pengaturan bangunan, serta keterbatasan
aturan-aturan teknis bangunan untuk mengatur lingkungan kota mengakibatkan munculnya grey
area antara ruang kota dan bangunan. Oleh karena itu diperlukan produk tata ruang yang
bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan pertumbuhan suatu kawasan di area
perkotaan. Hal tersebut sebagai bagian dari pemenuhan terhadap Persyaratan Tata Bangunan
seperti tersirat dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 9).
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan merupakan kegiatan yang bertujuan
mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan,
berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karenanya
penyusunan dokumen RTBL, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai
produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan
terpilih, juga sebagai dokumen panduan/pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan
penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan
tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata
bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas
lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas
ekonomi lingkungan.
Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam
arsitektural dari bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan ( building
design), terutama pada kawasan/ daerah tertentu yang memiliki karakter yang khas. Dengan
arahan tersebut, Tim konsultan kawasan dan bangunan akan mempunyai kejelasan menyangkut
kebijaksanaan pembangunan fisik dari Pemerintah Daerah setempat, termasuk di dalamnya yang
menyangkut kepentingan umum, citra dan jati diri lokasi yang perlu dikemukakan. Dengan
perannya pada beberapa jenis kawasan tersebut, maka RTBL sudah sewajarnya mengacu pada
kondisi nyata di lapangan dengan tetap merujuk pada RTRW dan RDTR searah dengan prediksi
pengembangan ke depan, agar mampu mengantisipasi perkembangan ke depan secara nyata.
Pengalokasian fungsi kawasan kota ke dalam optimasi lahan serta intensitas pembangunan
disesuaikan dengan potensi lingkungan masing-masing. Sehingga output dari RTBL dapat
mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan kawasan,
mengendalikan pertumbuhan fisik suatu kawasan, serta menjamin implementasi pembangunan
agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan atau
kawasan yang berkelanjutan.
2. Permasalahan
Kawasan alun-alun Kota Mojokerto berada di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Prajuritkulon dan
Kecamatan Magersari dimana berdasarkan arahan RTRW Kota Mojokerto Tahun 2012-2032
masuk dalam Kawasan PPK (Pusat Pelayanan Kota) dimana Kawasan ini merupakan jantung
pemerintahan serta kegiatan ekonomi di Kota Mojokerto. Kondisi Kawasan Alun-Alun Mojokerto
terdapat permasalahan dimana fasilitas pelengkap kurang terawat, kurangnya kegiatan ekonomi
pasca renovasi pada area alun-alun, masih terdapatnya bangunan yang melebihi standart
koefisien, dan berbagai permasalahan lain yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
Kawasan yang merupakan jantung Kota Mojokerto ini. Perkembangan kawasan Alun-Alun Kota
Mojokerto yang semakin pesat dikhawatirkan tumbuh tidak terkendali sehingga dapat
4. Dasar Hukum
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan pada:
a. Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
b. Undang-undang No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;
c. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
d. Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
e. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5) Executive Summary
Berisi ringkasan dari masing-masing laporan yang disajikan secara terpisah berdasarkan
urutan tahapan kegiatan.
C. Tenaga Teknik
1) Tenaga Surveyor : 6 orang
Surveyor, sebanyak 6 (enam) orang berjenjang pendidikan D-3 / S-1 Teknik yang
mempunyai pengalaman minimal 1 (satu) tahun di bidang pengumpulan data primer
dan sekunder.
2) Tenaga Drafter : 2 orang
Drafter sebanyak 2 (dua) orang berjenjang pendidikan D-3 / S-1 Teknik yang
mempunyai ketrampilan mengopersikan komputer (program Arc GIS, Animasi 3
dimensi/Skecth Up, Auto CAD atau Corel Draw) berpengalaman minimal 1 (satu)
tahun di bidangnya.
D. Tenaga Pendukung
Operator Komputer / Administrator sebanyak 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
SMU/SMK berpengalaman minimal 2 (dua) tahun sebagai pendukung
pengadministrasian pekerjaan.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun dan ditetapkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen pengadaan/seleksi, agar peserta pemilihan dapat memahaminya
dan merespon untuk menyusun penawaran dengan baik.