│ 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
1
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
with RTBL directives, Building Floor Coefficient (KLB) was not suitable with RTBL
directives, The height of the building has suitable, the elevation of building terrace was
not suitable with RTBL directives, the Building Border Line (GSB) was suitable with the
RTBL directives but the environmental road is not yet suitable, as well as the
information system, roadway equipment and drainage at the coastal sub-zone cannot
function as expected. Factors that caused non-suitability of RTBL in Bungkutoko Island
can be concluded: (1) Legal factor, (2) Field officer factor, (3) Factor of land/building
owner. The development of Building and Environmental Planning Program (RTBL) in
Bungkutoko Island is based on space needs and the direction of space utilization at
Bungkutoko Island. The development of RTBL will be developed in the coastal sub zone,
the coastal of green open space (RTH), port, and settlement.
2
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
RTRW Kab./Kota
Skala wilayah
RUTRK
Skala kota
RDTRK
Skala kota
3
RTRK/RTBL
Skala kawasan
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
4
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi evaluasi RTBL terhadap pemanfaatan lahan (mikro)
Frekuensi (jumlah
Persentase (%)
Pemanfaatan Lahan bangunan)
No
(Mikro) Pesisir Pesisir Pesisir Pesisir Pesisi Pesisir
A B C A rB C
1. Sesuai arahan RTBL 43 78 2 58,11 90,24 -
Rumah tinggal
43 61 - 58,11 74,39 -
Daratan
Rumah tinggal atas
- 16 - - 19,51 -
laut
Mesjid - 1 - - 1,22 -
Tribun - - 1 - - 50,00
Pos jaga - - 1 - - 50,00
Tidak sesuai arahan
2. 31 - - - 4,88 -
RTBL
Rumah tinggal
27 - - - 4,88 -
Daratan
Mesjid 1 - - 1,35 - -
Pos Jaga 1 - - 1,35 - -
Kantor Pemerintahan 1 - - 1,35 - -
Balai Warga 1 - - 1,35 - -
Sumber : Hasil observasi, 2017
5
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi evaluasi RTBL terhadap Koefisien Dasar Bangunan
(KDB)
Koefisien
Frekuensi
Sub Dasar Persentas
No. (jumlah Keterangan
Kawasan Bangunan e (%)
bangunan)
(KDB)
1. Pesisir A ≤ 40% 43 100,00 Sesuai
> 40% - - Tidak Sesuai
Pemukiman ≤ 40% 50 80,65 Sesuai
Darat > 40% 12 19,35 Tidak Sesuai
2.
Pemukiman ≤ 50% 7 43,75 Sesuai
Atas laut > 50% 9 56,25 Tidak Sesuai
3 Pesisir C ≤ 10% 2 100,00 Sesuai
> 10% - - Tidak Sesuai
Sumber : Hasil observasi, 2017
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi evaluasi RTBL terhadap Koefisien Lantai Bangunan
(KLB)
Koefisien
Frekuensi
Lantai Persentas
No. Sub Kawasan (jumlah Keterangan
Bangunan e (%)
bangunan)
(KLB)
1. Pesisir A ≤ 0,8 43 100,00 Sesuai
6
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
7
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
Tabel 4.19 Distribusi frekuensi evaluasi RTBL terhadap Garis Sempadan Bangunan
(GSB)
Garis
Frekuensi
Sub Sempadan Persentase Keteranga
No. (jumlah
Kawasan Bangunan (%) n
bangunan)
(GSB)
1. Pesisir A ≥ 6 meter dari as 43 100,00 Sesuai
jalan
< 6 meter dari as - - Tidak
jalan Sesuai
2. Pesisir B ≥ 3 meter dari as 78 100,00 Sesuai
jalan
< 3 meter dari as - - Tidak
jalan Sesuai
3. Pesisir C ≥ 3,5 meter dari 2 100,00 Sesuai
as jalan
< 3,5 meter dari - - Tidak
as jalan Sesuai
Sumber : Hasil observasi, 2017
8
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
1. Pesisir A 43 - 100,00 -
2. Pesisir B 78 - 100,00 -
3. Pesisir C 2 - 100,00 -
Sumber : Hasil Observasi, 2017
b. Status pembangunan
Status pembangunan pada kawasan RTBL sub Kawasan Pesisir dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 4.21 Status Pembangunan
9
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
10
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
11
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
12
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
pesisir B, harus dinaikkan menjadi 1,0 untuk diolah menjadi pupuk kompos dan
dari perencanaan sebelumnya 0,8. mendukung produktifitas tanaman
4. Ketinggian Bangunan perkebunan.
Ketinggian suatu bangunan yang 8. Tata informasi (Signage)
hendak direncanakan tergantung pada Tata informasi (signage) yang di
ekonomi masyarakat dan kondisi alam. atur dalam Rencana Tata Bangunan dan
Pulau Bungkutoko merupakan wilayah Lingkungan pada kawasan pesisir adalah
pesisir yang sebagian besar rambu, papan informasi dan
penduduknya bekerja sebagai buruh, reklame/iklan. Dari hasil observasi
nelayan, dan petani. Jadi berdasarkan lapangan, dinyatakan bahwa belum ada
kondisi tersebut penduduk Pulau informasi (signage) yang terpasang di
Bungkutoko memilih membangun rumah pesisir. Oleh karena itu, pembuatan
yang berlantai 1, sedangkan rumah yang papan nama informasi harus ada pada
berlantai hanya sebagian kecil. Selain setiap persimpangan jalan, misalnya
itu, kondisi alam di Pulau Bungkutoko papan informasi menuju pesisir A, papan
masih tergolong tidak kondusif karena informasi menuju pesisir B, serta papan
hembusan angin di wilayah pesisir yang informasi menuju pesisir C.
cukup berbahaya bagi perumahan yang 9. Drainase
cukup tinggi. Berdasarkan hal tersebut Berdasarkan observasi yang
maka ketinggian bangunan perumahan di dilakukan dapat dinyatakan bahwa
pesisir A, pesisir B, dan pesisir C secara fisik semua bangunan memiliki
diperbolehkan 2 lantai. drainase baik drainase terbuka maupun
5. Elevasi teras bangunan drainase tertutup, akan tetapi dari aspek
Elevasi bangunan di pesisir A, fungsi dapat dinyatakan bahwa tidak
pesisir B, dan pesisir C. adalah +30cm berfungsi. Hal ini disebabkan karena
dari jalan. dimensi drainase yang sempit ditambah
6. Garis Sempadan Bangunan (GSB) lagi dengan menumpuknya sampah pada
Pola jaringan jalan di Pesisir A saluran drainase tersebut. Akibat dari
mengikuti pola penataan kavling dengan tidak berfungsinya saluran drainase
GSB adalah 6 meter dari as jalan dan maka seringkali air kotor dari drainase
lebar damija/ROW adalah 13 meter. mengalir ke badan jalan maupun ke
Pemukiman darat di pesisir B mengikuti pemukiman masyarakat,
pola jarigan jalan lingkungan dengan Rencana Pengembangan RTBL Pulau
GSB adalah 3 meter dan as jalan dan Bungkutoko
lebar damija/ROW sebesar 8,8 meter. Pengembangan Rencana Tata
7. Perlengkapan jalan (street furniture) Bangunan dan Lingkungan di Pulau
Perlengkapan jalan (street Bungkutoko berdasarkan kebutuhan
furniture) yang dipersyaratkan dalam ruang dan arahan pemanfaatan ruang di
Rencana Tata Bangunan dan Pulau Bungkutoko. Peruntukan lahan di
Lingkungan pada pesisir adalah harus Pulau Bungkutoko diarahkan sebagai
tersedia Tempat Pembuangan Sampah pelabuhan, pemukiman, dan RTH
(TPS) dan lampu jalan. Tiap 50 m sebagai rencana pengembangan.
disediakan tiang gantungan untuk DAFTAR PUSTAKA
sampah rumah tangga non organik yang Abustam, H.M. Idrus, 2005. Monitoring
diharapkan dapat diangkut 3 hari sekali. dan Evaluasi Implementasi
Sampah organik diharapkan dapat diolah Pendidikan. Pascasarjana
dengan menggunakan Keranjang Universitas Negeri Makassar.
Takakura untuk masing-masih rumah
13
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
14
e-ISSN: Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. │No. │ 2017
15