Anda di halaman 1dari 64

BUKU PANDUAN

PENATAAN BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
17/09/2007

RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI
JANGKA MENENGAH
BIDANG PU/CIPTA KARYA
Contact Person:
Subdit Kebijakan dan Strategi
DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021-72796582

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

KATA PENGANTAR
Buku Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan dimaksudkan untuk
memberikan penjelasan ringkas secara terperinci mengenai peningkatan
kualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan penataan
bangunan dan lingkungan yang merupakan bagian dari panduan
penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
PU/Cipta Karya.
Dengan produk penyusunan Buku Panduan Penataan Bangunan dan
Lingkungan dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyusun RPIJM untuk Rencana Investasi
Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/Cipta
Karya baik di Propinsi maupun Kabupaten/Kota lebih bermanfaat bagi
masyarakat luas yang sesuai dengan tujuan pembangunan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga Buku Panduan
Penataan Bangunan Lingkungan ini bermanfaat bagi kita semua untuk
mewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota secara berkelanjutan.

September 2007

Tim Penyusun
.

ii

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

RPIJM

iii

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

DAFTAR ISI
BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1
1.1 Umum............................................................................................ 1
1.2 Strategi/Pendukung ....................................................................... 5
1.2.1 GRAND STRATEGY 1: Menyelenggarakan penataan
bangunan gedung agar tertib, fungsional, andal dan efisien......... 5
1.2.2 GRAND STRATEGY 2: Menyelenggarakan penataan
lingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri. ............... 6
1.2.3 GRAND STRATEGY 3: Menyelenggarakan penataan dan
revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan nilai
tambah fisik, sosial dan ekonomi.................................................. 7
1.2.4 GRAND STRATEGY 4: Menyelenggarakan penataan
bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur
perkotaan, dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang
dilindungi dan dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya
lokal. 7
1.2.5 GRAND STRATEGY 5: Mengembangkan teknologi dan
rekayasa arsitektur bangunan gedung untuk menunjang
pembangunan regional/internasional yang berkelanjutan............. 8
1.3 Kebijakan dan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan .... 8
1.3.1 Kebijakan ........................................................................... 8
1.3.2 Program Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan.... 9
BAB II PROFIL RINCI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG
DAN LINGKUNGAN............................................................... 29
2.1 Gambaran Umum Penataan Bangunan Gedung dan
Lingkungan ................................................................................. 29
2.2 Kondisi Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan .............. 29
BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ................................. 43
3.1 Sasaran Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan .............. 43
3.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 43
3.3 Permasalahan dan Tantangan...................................................... 43

iv

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

BAB IV RENCANA PENANGANAN PENATAAN BANGUNAN


GEDUNG DAN LINGKUNGAN ............................................ 45
4.1 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan......... 45
4.2 Rekomendasi............................................................................... 45
BAB V PROGRAM YANG DIUSULKAN............................................. 47
5.1 Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung..................... 47
5.2 Kegiatan penataan lingkungan permukiman .............................. 52
5.3 Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan ..................... 57
5.4 Program yang diusulkan ............................................................. 57

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

BAB I PETUNJUK UMUM


1.1 UMUM
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang
diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang,
terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun
diperdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan
gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya
adalah : (1) Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan
(2) Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan
yang produktif dan berkelanjutan.
Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan
dan tantangan yang antara lain:
1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan


kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah
rawan bencana.

Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak


berfungsi dan kurang mendapat perhatian.

Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di


daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.

2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara

Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi


persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang


tertib dan efisien.

Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan


dengan baik.

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan

Masih adanya permukiman kumuh seluas 47,3 ribu Ha yang


tersebar di 10.000 kantong permukiman yang dihuni tidak kurang
dari 17,2 juta jiwa (berdasarkan data tahun 2003).

Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional


dan bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.

Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi


ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.

Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, sarana


olah raga, dan lain-lain kurang diperhatikan hampir di semua
kota, terutama kota Metro dan Besar.

4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat di


Perkotaan

Jumlah penduduk miskin sebanyak 36,1 juta jiwa (16,6%)


dengan 11,5 juta jiwa di perkotaan dan 24,6 juta jiwa di
perdesaan (berdasarkan data tahun 2003).

Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan


peran masyarakat.

Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses


perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.

5. Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Amanat Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung
harus layak fungsi pada tahun 2010.

Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwa


pada tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada
tahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas kumuh

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bangunan dan


lingkungan antara lain :
1. Peran dan fungsi Kabupaten/Kota,
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2:
Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota,

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota


bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
sebagainya,
4. Pembangunan
dilakukan
dengan
pendekatan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

pembangunan

5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk


(Masterplan) Pengembangan Kota,
6. Logical
framework
pengembangan,

(kerangka

logis)

penilaian

kelayakan

7. Keterpaduan penataan bangunan dan lingkungan sektor lain


dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan,
sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam
penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik,
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
yang tersedia,
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataan
bangunan dan lingkungan pada kota bersangkutan,
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan lingkungan
masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan,
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat
maupun swasta,
12. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan,
13. Penataan bangunan dan lingkungan memperhatikan kelayakan terutama
dalam hal pemulihan biaya investasi,
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam penataan bangunan dan
lingkungan, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut,
15. Safeguard sosial dan lingkungan,
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk
mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnya
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Bangunan Gedung merupakan

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hanya bangunan


gedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan terlihat bahwa masih
banyak daerah yang belum menindak lanjutinya sebagaimana mestinya,
sebagaimana terlihat dari :
1. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum menyesuaikan Perda
Bangunan Gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan UUBG, atau
terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran masih belum memiliki Perda
Bangunan Gedung;
2. Masih banyak Kabupaten/Kota; terutama Kabupaten/Kota hasil
pemekaran
yang
belum
memiliki
atau
melembagakan
institusi/kelembagaan dan Tim Ahli Bangunan Gedung yang bertugas
dalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan;
3. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum memulai pelaksanaan
pendataan bangunan gedung;
4. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menerbitkan Sertifikat
Layak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutama
bangunan yang baru hasil pembangunan sejak 2003-2006;
5. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menyusun manajemen
pencegahan kebakaran Kabupaten/Kota atau belum melakukan
pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulangan
bahaya kebakaran agar selaku siap pakai setiap saat;
6. Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana dan
prasarana bagi penyandang cacat;
7. Masih banyak Kabupaten/Kota pengembangannya belum berdasarkan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
8. Masih banyak Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan yang
terdegradasi dan belum di tata ulang;
9. Masih banyak daerah yang belum memiliki rencana penanganan
kawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional, dan kawasan
bersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung
jawab Kabupaten/Kota;
10. Masih banyak Kabupaten/Kota belum melaksanakan pembangunan
lingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorong
kemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkungan
permukiman yang berkelanjutan.

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

Untuk itu, Departemen Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina teknis


Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai kewajiban untuk
meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota agar mampu melaksanakan
amanat UU No 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
Untuk tahun anggaran 2007, sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun-tahun
sebelumnya, perlu melanjutkan dan memperbaiki serta mempertajam
kegiatannya agar lebih cepat memampukan Kabupaten/Kota.
Disamping hal tersebut, Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman menggariskan bahwa peningkatan kualitas
lingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) sebagai penjabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang
harus disusun oleh pemerintah daerah secara komprehensive, akomodatif
dan responsif.
Selaras dengan upaya pencapaian target Millenium (MDGs), yakni:
mengurangi sampai setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi
penduduk miskin tahun 1990 (target 1); dan mengurangi sampai
setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi penduduk tanpa akses
terhadap air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, maka
peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu dilakukan lebih
intensive dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompk peduli dan
dunia usaha secara aktif.
Penyelenggaraan pengembangan lingkungan permukiman perlu dilakukan
secara komprehensive dengan berbasis konsep tridaya melalui proses
pemberdayaan masyarakat sesuai siklus P2KP.
1.2 STRATEGI/PENDUKUNG
1.2.1 GRAND STRATEGY 1: MENYELENGGARAKAN PENATAAN
BANGUNAN GEDUNG AGAR TERTIB, FUNGSIONAL,
ANDAL DAN EFISIEN.
Tujuan :
Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional dan memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, serta serasi dan
selaras dengan lingkungannya.
Sasaran :

Tersusunnya Perda bangunan gedung untuk kota besar di seluruh


Indonesia tahun 2009, dan Kabupaten/Kota lainnya tahun 2020.

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Terwujudnya bangunan gedung untuk umum yang laik fungsi


pada tahun 2010.

Terselenggaranya pengawasan penyelenggaraan bangunan


gedung yang efektif dengan melakukan pemantauan dan evaluasi
penerapan peraturan bangunan gedung pada tahun 2009.

Terlaksananya penyediaan aksesibilitas bangunan gedung umum


di seluruh wilayah Kabupaten/Kota pada tahun 2009.

Terlaksananya pendataan bangunan gedung di 33 Propinsi pada


tahun 2009.

Terwujudnya Pusat Informasi Arsitektur dan Bangunan Gedung


di tingkat Propinsi tahun 2009.

Tercapainya standar mutu pelayanan rumah negara sesuai ISO


9000 pada tahun 2009.

Terlaksananya sosialisasi, fasilitasi, pelatihan, bantuan teknis dan


wasdal kegiatan penataan bangunan dan lingkungan diseluruh
Kabupaten/Kota pada tahun 2009.

Terbentuknya kelembagaan penataan bangunan dan lingkungan


di tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota yang didukung oleh SDM
dan prasarana dan sarana kerja pendukungnya pada tahun 2009.

Terwujudnya tertib pengelolaan aset negara berupa tanah dan


bangunan gedung pada tahun 2009.

Terlaksananya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran


(RISPK) di 30 Propinsi percontohan hingga tahun 2009.

1.2.2 GRAND STRATEGY 2: MENYELENGGARAKAN PENATAAN


LINGKUNGAN PERMUKIMAN AGAR PRODUKTIF DAN
BERJATIDIRI.
Tujuan :
Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan pada lingkungan yang
sehat, aman, serasi, teratur, produktif dan berkelanjutan.
Sasaran :

Terwujudnya perbaikan lingkungan permukiman kumuh di 733


kawasan pada tahun 2009.

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

Terlaksananya revitalisasi kawasan permukiman tradisional


bersejarah di 223 kawasan pada tahun 2009.

Terlaksananya pengelolaan RTH di 150 kota pada tahun 2009.

Pemberdayaan komunitas di 13.271 kelurahan pada tahun 2009.

1.2.3 GRAND STRATEGY 3: MENYELENGGARAKAN PENATAAN


DAN REVITALISASI KAWASAN DAN BANGUNAN AGAR
DAPAT MEMBERIKAN NILAI TAMBAH FISIK, SOSIAL DAN
EKONOMI.
Tujuan :
Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan
nilai tambah bagi kualitas fisik, sosial, ekonomi masyarakat yang menjadi
penunjang bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Sasaran :

Terlaksananya revitalisasi kawasan strategis sebanyak 247 lokasi


pada tahun 2009.

Terlaksananya
pemberdayaan
bagi
menyelenggarakan revitalisasi kawasan.

masyarakat

untuk

1.2.4 GRAND STRATEGY 4: MENYELENGGARAKAN PENATAAN


BANGUNAN DAN LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN
ARSITEKTUR
PERKOTAAN,
DAN
PELESTARIAN
ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG YANG DILINDUNGI
DAN DILESTARIKAN UNTUK MENUNJANG KEARIFAN
BUDAYA LOKAL.
Tujuan :
Terwujudnya bangunan gedung yang memiliki kualitas fungsional, visual
dan kualitas lingkungan yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
memunculkan ciri arsitektur kota yang berwawasan budaya lokal yang
menjadi teladan bagi lingkungannya, serta yang dapat secara arif
mengakomodasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Sasaran :
Terlaksananya penataan bangunan dan lingkungan serta pelestarian
bangunan bersejarah yang mendukung terwujudnya kualitas arsitektur
perkotaan di 9 kawasan kota Metropolitan pada tahun 2009.

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

1.2.5 GRAND STRATEGY 5: MENGEMBANGKAN TEKNOLOGI


DAN REKAYASA ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
UNTUK
MENUNJANG
PEMBANGUNAN
REGIONAL/INTERNASIONAL YANG BERKELANJUTAN
Tujuan :
Terwujudnya perencanaan fisik bangunan dan lingkungan yang
mengedepankan teknologi dan rekayasa arsitektur yang memenuhi standar
internasional untuk menarik masuknya investasi di bidang bangunan
gedung dan lingkungan secara internasional.
Sasaran :
Terlaksananya perencanaan bangunan gedung dan lingkungan dengan
teknologi dan rekayasa arsitektur pada 5 lokasi melalui kerjasama dengan
pihak-pihak yang kompeten pada tahun 2010.
1.3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
1.3.1 KEBIJAKAN
1. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan
termasuk bangunan gedung dan rumah negara.

Bangunan

Gedung,

2. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat


untuk memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan Penataan
Lingkungan Permukiman.
3. Meningkatkan kapasitas penyelenggara dalam penataan lingkungan
permukiman.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembangan
jatidiri dan produktifitas masyarakat.
5. Mengembangkan kawasan-kawasan yang memiliki peran dan potensi
strategis bagi pertumbuhan kota.
6. Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembagalembaga nasional maupun internasional lainnya di bidang Bangunan
Gedung dan Penataan Lingkungan Permukiman.
7. Mewujudkan
arsitektur
perkotaan
yang
memperhatikan/
mempertimbangkan khasanah arsitektur lokal dan nilai tradisional.

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

8. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yang


dilindungi dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni dan
budaya).
9. Mendorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasa
arsitektur Bangunan Gedung melalui kerjasama dengan pihak-pihak
yang kompeten.
1.3.2 PROGRAM PENATAAN
LINGKUNGAN

BANGUNAN

GEDUNG

DAN

Pelaksanaan program-program tersebut diatas dilakukan melalui beberapa


kegiatan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.3.2.1 KEGIATAN PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN DAN
GEDUNG
Secara terperinci terdiri dari:
1. Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunan
dan lingkungan
a. Sasaran Kegiatan,

Meningkatkan peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam


penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sehingga
dapat turut aktif ambil bagian dalam proses penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung dan penataan lingkungan, serta

Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyeleraskan peraturan


perundangan tentang bangunan gedung di wilayahnya agar
memenuhi persyaratan administratif dan teknis yang diamantkan
Undang-Undang
Bangunan
Gedung
dan
peraturan
pelaksanaannya.

b. Bentuk dan Pelaksanaan Kegiatan,

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk Sosialisasi dengan


peserta Kabupaten/Kota

Paket materi yang disosialisasikan terdiri dari; (i) UU 28 tahun


2002 tentang Bangunan dan Gedung dan PP 36 tahun 2005
tentang peraturan pelaksanaan UUBG, (ii) Standar pelaksanaan
teknis tentang bangunan gedung, (iii) Pedoman teknis tentang
bangunan gedung negara, (iv) Peraturan dan pedoman tentang
penataan lingkungan permukiman dan (v) Materi lokal terkait
dengan penataan bangunan dan lingkungan.

10

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

c. Keluaran/Produk Kegiatan

Produk dari kegiatan ini adalah laporan penyelenggaraan


Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Penataan Bangunan
dan Lingkungan.

2. Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung


a. Sasaran kegiatan

Memberikan pemahaman dan wawasan dalam penyusunan


Raperda bangunan gedung, sekaligus peningkatan pemahaman
kelembagaannya

Peningkatan kemampuan kelembagaan bangunan gedung di


daerah Kabupaten/Kota

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Fasilitasi Raperda bangunan gedung, berupa penyiapan materi


yang diperlukan dalam penyusunan perda bangunan gedung di
daerah dan memberikan pengarahan kepada Kabupaten/Kota
dalam penyusunan perda bangunan gedung,

Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung


berupa penyelenggaraan sosialisasi serta bantuan teknis
pembentukan kelembagaan bangunan gedung di Kabupaten/Kota

Bantuan teknis pembentukan tim ahli bangunan gedung di


Kabupaten/Kota

c. Keluaran/produk kegiatan

Laporan kegiatan bangunan gedung di Kabupaten/Kota yang


memuat inventarisasi lembaga/instansi terkait dengan
penyelenggaraan, bangunan gedung di Kabupaten/Kota,
termasuk didalmnya tupoksi dan susunan organisasinya serta
konsep pengembangan kelembagaan

Laporan kegiatan fasilitasi penyusunan raperda bangunan gedung


di Kabupaten/Kota, dengan ketentuan memuat pemetaan
substansi Perda dan Raperda sesuai yang diamanatkan oleh
undang-undang bangunan gedung dan peraturan pelaksanaanya
serta tindak lanjutnya

Laporan kegiatan bantuan teknis pembentukan tim ahli bangunan


gedung, dengan ketentuan memuat laporan penyelenggaraan
sosialisasi mengenai pedoman teknis pembentukan tim ahli
bangunan gedung

RPIJM

11

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

3. Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur


a. Sasaran kegiatan

Tercapainya keseragaman pemahaman, kesadaran, dan


tanggungjawab para instansi/aparat dan pelaksana khususnya
para pejabat pembuat komitmen Pembinaan Teknis Bangunan
Gedung dan mampu mengimplementasikan di provinsi di
seluruh Indonesia.

Tercapainya Pelayanan pusat informasi bidang bangunan gedung


bagi masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah sendiri
yang maksimal di daerah/provinsi.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Pembinaan teknis kepada para pelaksana pembangunan bangunan


gedung;

Pembuatan/Pengembangan Website Pusat Informasi Bangunan;

Penyusunan materi informasi PIPPB (Arsitektur Bangunan


Gedung, perundang-undangan bidang bangunan gedung dan
permukiman, daftar harga, dsb);

Pelayanan sistem informasi dan teknologi;

Penyuluhan Bidang
Lingkungan;

Penyelenggaraan pameran bidang Penataan Bangunan Gedung


dan Lingkungan;

Pemberian fasilitasi kegiatan diskusi/seminar/komunikasi dan


pembahasan yang berkaitan dengan bangunan gedung dan
lingkungan.

Penataan

Bangunan

Gedung

dan

c. Keluaraan/produk kegiatan

Produk dan kegiatan ini adalah laporan yang berisi: laporan hasil
forum diskusi, penyuluhan dan pameran; dokumentasi bahan
publikasi dan tutorial website.

4. Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan


a. Sasaran kegiatan
Terwujudnya bangunan gedung yang andal dan tertib pembangunan
bangunan gedung negara memlalui tersedianya tenaga yang terampil di
masing-masing kabupaten/kota dalam hal:

12

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Pengecekan keandalan bangunan gedung khususnya keselamatan


dan kemudahan,

Pendata harga pembangunan bangunan gedung negara,

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Pelatihan teknis masing-masing diselenggarakan dengan peserta


dari seluruh kabupaten/kota (petugas pendata harga dan dinas
kebakaran).

c. Keluaraan/produk kegiatan

Laporan hasil pelatihan teknis bidang pendataan harga standar


pembangunan bangunan gedung negara dan tenaga pengecekan
keselamatan bangunan, yang harus diserahkan kepada pusat,
Dinas PU/Kimpraswil provinsi, masing-masing 1 set, dan arsip.

5. Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara


a. Sasaran kegiatan
Terpenuhinya tertib pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
melalui:

Terselenggaranya proses pemanfaatan dan penghapusan

Terselenggaranya proses pendaftaran, pengalihan status dan hak


rumah negara yang tertib, dan tersedianya laporan kegiatan.

Tersedianya sistem arsip yang handal, data bangunan gedung dan


rumah negara yang up to date, retrieval yang mudah, lengkap dan
tertib serta tenaga arsiparis yang terampil.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Penyusunan format pengendalian untuk proses pendaftaran.


pengalihan status dan pengalihan hak.

Melakukan Inventarisasi BGN (pendataan gedung dan rumah


negara).

Melakukan penataan arsip Bangunan Gedung Negara.

Peningkatan keterampilan tenaga arsiparis.

Pendataan harga dan Penyusunan HSBGN sesuai dengan


mekanisme penyusunan dan penetapan.

13

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Pelaksanaan administrasi pelaporan terhadap proses pengalihan


status dan pengalihan hak di Daerah.

Penyusunan laporan pengelolaan gedung dan rumah negara.

Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung

c. Keluaraan/produk kegiatan

Laporan pengelolaan bangunan gedung negara yang terdiri atas:


a. Jumlah rumah negara yang telah ditetapkan statusnya menjadi
golongan III
b. Jumlah surat ijin penghunian/SIP rumah negara golongan III
c. Jumlah dan nilai penaksiran/penilaian harga rumah negara
golongan III
d. Jumlah dan nilai pengalihan hak dan penetapan harga rumah
negara golongan III beserta tanahnya
e. Jumlah Perjanjian Sewa Beli rumah negara golongan III
f. Penerimaan negara dari penjualan/pengalihan hak rumah
negara golongan III setiap tahun
g. Jumlah dan nilai penyerahan hak milik rumah negara dan
pelepasan hak atas tanahnya

Keluaran dari kegiatan Inventarisasi BGN, yang berupa:


Daftar Inventaris Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :
a. Bangunan Gedung Negara;
b. Rumah Negara golongan I dan golongan II;
c. Rumah Negara Golongan III;
d. Ledger, yang terdiri dari:

Kartu Ledger Bangunan Gedung Negara;

Kartu Ledger Bangunan Rumah Negara.

6. Pembinaan teknis pembangunan gedung negara


a. Sasaran kegiatan

Tersedianya tenaga teknis yang memenuhi syarat, terampil dan


handal, yang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
professional.

14

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Terwujudnya proses penyelenggaraan bangunan gedung negara


yang fungsional, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kemudahan dan kenyamanan serta efisien dalam penggunaan
sumber daya dan serasi dengan lingkungannya.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Melakukan penugasan tenaga bantuan teknis kepada instansi


Pemegang Mata Anggaran baik berupa bantuan tenaga
(Pengelola
Teknis,
Tenaga
Teknis,
narasumber,
penatar/penyuluh),
informasi
(peraturan
pedoman/petunjuk/standar teknis, dan advise teknik), maupun
percontohan (model pengaturan, fisik).

Melakukan inventarisasi dan evaluasi tenaga teknis yang dapat


ditugasi.

Melakukan pembinaan terhadap tenaga teknis dan koordinasi


berkala.

Menyusun laporan pelaksanaan bantuan teknis.

c. Keluaraan/produk kegiatan

Laporan pelaksanaan pembinaan,

Laporan bulanan pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan


bangunan gedung negara (form F1 dan F2) yang berisi; laporan
pembinaan, Jumlah instansi, kegiatan pembangunan, dana
pembangunan, data bangunan, tenaga bantuan teknis dan
persoalan-persoalan yang muncul, serta sarana pemecahannya.

Laporan tahunan yang berisi rekapitulasi pelaksanaan bantuan


teknis penyelenggaraan bangunan gedung negara dan laporan
bulanan (bulan Januari - Desember).

7. Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)


a. Sasaran kegiatan

Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya panduan


pencegahan dan penanggulangan kebakaran di kabupaten/kota,
dalam rangka meningkatkan kemampuan kelembagaan pemadam
kebakaran/Dinas Pemadam kebakaran dan masyarakat dalam
pelaksanaan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran,
serta menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian dan
korban jiwa akibat bencana.

15

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan berupa :

RIK merupakan acuan pencegahan penanggulangan kebakaran


kab/kota untuk kurun waktu 5-10 tahun

Pemantapan lokasi Kabupaten/Kota terpilih dengan melakukan


kesepakatan dengan pemerintah daerah

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di kab/kota terpilih

c. Keluaran/produk kegiatan

Naskah kajian akademis Rencana Induk Sistem Proteksi


Kebakaran (RISPK) Kabupaten/Kota, yang minimal memuat:

Hasil identifikasi dan kajian teknis tentang latar belakang


permasalahan, pengalaman pemerintah daerah terhadap
penanganan kawasan/wilayah yang mengalami peristiwa
kebakaran,
narasumber,
dinas/instansi
yang
berkepentingan dengan pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran

Hasil pelaksanaan kegiatan penyusunan RISPK


Kabupaten/Kota serta pelaksanaan strategi pencegahan
dan
penanggulangan
bahaya
kebakaran
di
Kabupaten/Kota, serta hasil studi literatur yang terkait

Draft Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)


Kabupaten/Kota hasil konsensus, yang minimal memuat:

Program kebutuhan pencegahan dan penanggulangan


bahaya kebakaran;

Penjabaran mengenai potensi topografi, kondisi alam, dan


persebaran titik-titik rawan kebakaran, dan penentuan
daerah yang memiliki potensi sumber air, serta faktorfaktor lain yang mendukung RISPK Kabupaten/Kota;

Rencana Umum pencegahan dan penanggulangan bahaya


kebakaran;

Rencana Detail pencegahan dan penanggulangan bahaya


kebakaran;

Program pengendalian, pengawasan dan pembinaan dalam


rangka pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran;

Tahapan program dan pendanaan yang diusulkan; dan

16

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Ditetapkan sebagai Rancangan Peraturan Bupati/Walikota,


dan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai
Rancangan Peraturan Gubernur.

Kesepakatan untuk ditindaklanjuti dalam bentuk Peraturan


Bupati/Walikota

8. Penyusunan RANPERDA Bangunan Gedung


a. Sasaran kegiatan

Tersedianya rancangan peraturan daerah tentang Bangunan


Gedung usulan Pemerintah kabupaten/kota yang siap untuk
dibahas dan diperdakan di kabupaten/kota dalam rangka
mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjatidiri
serasi dan selaras dengan lingkungannya serta tertib dalam
penyelenggaraannya.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.

Penyusunan Raperda Bangunan Gedung dilakukan berdasarkan


model Raperda Bangunan Gedung. Penentuan kabupaten/kota
berdasarkan surat permintaan daerah yang bersangkutan.

Melakukan pengendalian pekerjaan yang dilakukan dengan:

Koordinasi dengan dinas provinsi terkait;

Konsultasi dan identifikasi dengan instansi terkait pada


kabupaten/kota yang bersangkutan;

Konsultasi dan pembahasan;

Penyiapan materi Raperda untuk dikirimkan kepada


dewan.

c. Keluaran/produk kegiatan

Produk dari kegiatan ini adalah Raperda Bangunan Gedung, yang


siap untuk dibahas dengan DPRD, termasuk seluruh data
pendukungnya, antara lain hasil pembahasan raperda dengan
instansi terkait dan masyarakat;

Kesepakatan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti dalam


bentuk Perda BG.

17

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

9. Percontohan Pendataan Bangunan Gedung


a. Sasaran kegiatan

Terselenggaranya tertib pendataan bangunan gedung, melalui


penyusunan database bangunan gedung .

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.

Pendataan Bangunan Gedung pada salah satu kabupaten/kota


terpilih pada Provinsi dimaksud.

Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota atau dinas yang


menangani pembinaan bangunan gedung

Memfasilitasi pelatihan pengoperasian program pendataan


bangunan gedung.

Program/Sistem informasi Pendataan Bangunan Gedung


disediakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
DJCK

Melakukan pengendalian pekerjaan dalam hal:

Melakukan survey bangunan gedung yang ada dalam


kabupaten/kota terpilih;

Memasukkan data peta maupun data IMB kedalam Sistim


Informasi Pendataan Bangunan Gedung.

Menyempurnakan data sehingga sistem komputerisasi


pendataan bangunan gedung dapat dioperasikan secara
maksimal

c. Keluaran/produk kegiatan

Laporan Percontohan Pendataan Bangunan Gedung, yang


memuat hasil pelaksanaan kegiatan percontohan pendataan
bangunan gedung di kabupaten/kota terpilih, dengan dilampiri
data hasil pendataan dan analisis atas kasus-kasus permasalahan
di lapangan.

10. Percontohan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan


a. Sasaran kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas aksesibilitas


pada bangunan gedung untuk mewujudkan bangunan gedung
pelayanan umum yang aksesibel bagi semua.

18

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.

Penyusunan kelengkapan aksesibilitas ini merupakan pekerjaan


konstruksi fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa pelaksana
konstruksi yang ditugasi, berdasarkan rencana teknis yang sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006,
tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;

Melakukan kegiatan:

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi


pengelola/pemilik bangunan gedung;

Survey dan inventarisasi kondisi bangunan gedung ybs;

Penyusunan rencana teknis

Uji coba dan penyerahan pada pengelola bangunan

c. Keluaran/produk kegiatan

Produk dari kegiatan ini adalah fisik fasilitas aksesibilitas.

11. Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara


a. Sasaran kegiatan

Terlaksananya rehabilitasi bangunan gedung negara yang


fungsional memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kemudahan dan kenyamanan serta efisien dalam penggunaan
sumberdaya dan serasi dengan lingkunganya sehingga mampu
meningkatkan kualitas, keandalan dan umur pemanfaatan
bangunan gedung negara.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.

Merupakan pekerjaan konstruksi fisik.

Melakukan kegiatan:

Koordinasi dengan dinas provinsi


pengelola/pemilik bangunan gedung;

Survey dan inventarisasi kondisi bangunan gedung ybs;

dan

instansi

Pengendalian pekerjaan.

19

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

c. Keluaran/produk kegiatan

Bangunan gedung negara yang sesuai dengan dokumen untuk


pelaksanaan konstruksi;

Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built


drawings);

Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan


konstruksi;

Dokumen pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.

12. Dukungan Prasarana dan Sarana Pusat Informasi Pengembangan


Permukiman dan Bangunan (PIPPB)
a. Sasaran kegiatan

Tersedianya pilot proyek Pusat Informasi Pengembangan


Permukiman dan Bangunan (PIPPB) sebagai wadah pelayanan
publik di ibukota provinsi untuk dapat dikembangkan di
kabupaten/kota lainnya dalam rangka mendukung perwujudan
bangunan gedung yang fungsional, andal dan berjati diri.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.

Merupakan pekerjaan konstruksi fisik;

Melakukan kegiatan:

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi


pengelola/pemilik bangunan gedung, termasuk penyediaan
lahan dan kontribusi pendanaan;

Survey lahan dan/atau inventarisasi kondisi bangunan


gedung ybs;

Menginventarisasi kebutuhan
gedung dan peralatannya;

kelengkapan

bangunan

Pengendalian pekerjaan.

c. Keluaran/produk kegiatan

Bangunan gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukiman


dan Bangunan (PIPPB) yang sesuai dengan dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi termasuk kelengkapan bangunan gedung
dan peralatannya;

20

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built


drawings);

Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan


konstruksi;

Dokumen pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.

1.3.2.2 KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN


1. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
a. Sasaran kegiatan

Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya panduan rancang


bangun suatu kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui Perwujudan kualitas lingkungan yang layak
huni (liveable), berjatidiri (imageable), dan produktif (enduring).

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan berupa :

RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata bangunan dan


lingkungan sebagai tindak lanjut dari RTRW Kabupaten/Kota
dan atau RTDRKP, digunakan dalam pengendalian pemanfaatan
ruang suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasan
untuk mewujudkan kesatuan karakter serta kuwalitas bangunan
gedung dan lingkungan yang berkelanjutan ;

Pemantapan lokasi dan batas lokasi wilayah perencanaan di


setiap Kabupaten/Kota terpilih dan melakukan kesepakatan
dengan pemerintah Kabupaten/Kota;

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di kab/kota


terpilih;

Melakukan pengendalian produk konsultan berupa naskah RTBL


sesuai dengan substansi yang ada didalam Pedoman Umum
Penyusunan RTBL;

Fasilitasi konsultasi dan pembahasan produk RTBL dengan


instansi terkait di tingkat propinsi dan Kabupaten/Kota;

Memfasilitasi Dinas yang membidangi Ke-Cipta Karya-an untuk


membuat kesepakatan dengan pemerintah kabupaten/kota agar
menindaklanjuti
naskah
RTBL
menjadi
Peraturan
Bupati/Walikota.

21

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

c. Keluaran/produk kegiatan

Naskah kajian akademis RTBL, yang minimal memuat:

Hasil identifikasi dan kajian teknis tentang latar belakang


permasalahan, pengalaman pemerintah daerah terhadap
penanganan kawasan/wilayah yang menjadi obyek RTBL;

Hasil pelaksanaan kegiatan penyusunan RTBL kawasan


dan pelaksanaan strategi penanganannya, serta hasil studi
literatur yang terkait;

Draft Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sesuai dengan


Pedoman Umum yang minimal memuat:

Penetapan lokasi dan delineasi RTBL (disetujui Dinas


Teknis, Pemerintah Kota);

Program Bangunan dan Lingkungan;

Program Investasi;

Rencana Umum (Design Plan);

Rencana Detail (Design Guidelines);

Administrasi Pengendalian Program dan Rencana;

Arahan Pengendalian pelaksanaan;

Draft Pengaturan Kepala Daerah berupa Draft Peraturan


Bupati/Walikota yang memberikan status hukum serta
mengoperasionalkan muatan pengaturan RTBL yang telah
disusun;

Kesepakatan untuk ditindak lanjuti dalam bentuk program


pelaksanaan dan pembiayaan;

2. Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)


a. Sasaran kegiatan

Tersedianya usulan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk


satu kawasan di kabupaten/kota yang terpilih, untuk mewujudkan
kawasan kota yang nyaman dan sehat.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Pendataan Ruang Terbuka Hijau pada salah satu kabupaten/kota


terpilih;

22

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota atau dinas yang


menangani pembinaan RTH;

Melakukan pengendalian pekerjaan konsultan dalam :

Melakukan survey RTH yang ada dalam kabupaten/kota


terpilih;

Melakukan kajian dan analisis;

Menyusun rencana penataan RTH;

c. Keluaran/produk kegiatan

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah laporan


identifikasi RTH, dan usulan penataannya beserta sarana
prasarananya dan indikasi arahan pengembangannya;

3. Pembangunan Prasarana dan Sarana


Permukiman Kumuh dan Nelayan

Peningkatan

Lingkungan

a. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya fungsi lingkungan


permukiman bagi masyarakat dikawasan kumuh dan nelayan
sehingga mampu memberikan dukungan peningkatan taraf hidup
dan kesejahteraan ekonomi;

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Penetapan jenis kegiatan dilakukan oleh masyarakat melalui


penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),
Community Action Plan (CAP) maupun rembug warga yang
tertuang dalam PJM pronangkis pada kegiatan penanggulangan
kemiskinan di perkotaan;

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk prasarana dan


sarana dasar, fasilitas penunjang dan rehabilitasi prasarana dan
sarana dasar yang telah ada;

Diutamakan untuk dilaksanakan oleh masyarakat dengan KSO


(Kerja Sama Operasional) untuk pekerjaan sederhana dengan
pendampingan oleh konsultan;

Penyediaan prasarana dan sarana serta dukungan rehabilitasi


fasilitas pelayanan sosial-ekonomi, dilaksanakan dengan
mempertimbangkan keberadaan fasilitas serupa disekitar lokasi;

23

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Untuk hasil yang lebih optimal disarankan untuk menterpadukan


dan mengintegrasikan program program prasarana dan sarana
perkotaan ke kawasan ini;

Bentuk pekerjaan dapat berupa:

Jalan Lingkungan/Jalan Setapak;

Gorong-gorong;

Saluran Lingkungan/Drainase;

MCK Umum;

Terminal Air/Hidran Umum/PS Air Bersih sederhana;

Sarana persampahan;

Sarana penunjang ruang terbuka hijau;

Talud;

Sumur gali/bor;

Dermaga;

Gerbang;

Balai pertemuan;

Bangunan fasilitas umum lainnya;

c. Keluaran/produk kegiatan

Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah tersedianya prasarana


dan sarana dasar lingkungan permukiman kumuh dan nelayan
yang mampu mendukung masyarakat dalam peningkatan
perkonomian dan kesejahteraanya;

4. Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan Lingkungan Permukiman


Tradisional
a. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah tertatanya kembali lingkungan


permukiman tradisional/bersejarah sehingga mampu memberikan
dukungan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi
bagi masyarakat yang berada di dalamnya dalam rangka
melestarikan budaya lokal sebagai aset nasional.

24

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di kawasan yang merupakan kawasan


strategis dan telah disusun RTRP-nya;

Merupakan lokasi permukiman Tradisional dan atau Bersejarah;

Kabupaten atau Kota yang sedang berupaya melakukan penataan


dan perbaikan kawasan lingkungan permukiman tradisionil dan
bersejarah;

Lokasi dapat berada atau tidak berada pada peruntukan


perumahan dalam RUTR/RDTR Kabupaten atau Kota, Dalam
hal tidak ada peruntukan perumahan perlu dilakukan review
terhadap rencana tata ruang atau rencana turunannya;

Masyarakat cukup kooperatif dan dapat menerima masukan,


perubahan sepanjang tidak mengganggu tradisi dan budaya
setempat;

Dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan atau Kota;

Pelaksanaan fisik dilakukan setelah disusun Rencana Tindak


Revitalisasi Permukiman yang disusun bersama masyarakat;

Bentuk kegiatan berupa:

Gerbang/Gapura;

Balai karya;

Balai pertemuan;

Jalan Lingkungan/Jalan Setapak;

Gorong-gorong;

Saluran Lingkungan/Drainase;

MCK Umum;

Terminal Air/Hidran Umum/PS Air Bersih sederhana;

Sarana persampahan;

Sarana penunjang ruang terbuka hijau;

Talud;

Sumur gali/bor;

25

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Dermaga;

Sarana dan prasarana lainnya yang terkait yang dihasilkan


melalui kesepakatan bersama masyarakat;

c. Keluaran/produk kegiatan

Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah tersedianya prasarana


dan sarana dasar mendukung penataan kembali lingkungan
permukiman tradisional/bersejarah sehingga mampu mendorong
masyarakat dalam peningkatan kemampuan perekonomian dan
kesejahteraanya.

1.3.2.3 KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI


PERKOTAAN
1. Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
a. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah tersalurkanya bantuan langsung


masyarakat program penangulangan kemiskinan di perkotaan
serta meningkatnya pemahaman masyarakat dan aparat
pemerintah terhadap prinsip dasar, kriteria, dan mekanisme
penyaluran bantuan.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


penanggulangan kemiskinan di perkotaan agar pelaksanaanya
lebih efektif;

Menserasikan pelaksanaan penanganan kemiskinan secara


nasional yang bertumpu pada keswadayaan dan potensi lokal;

Mengembangkan peran masyarakat, kelembagaan lokal,


kelembagaan terkait dan pemerintah daerah dalam penanganan
permasalahan kemiskinan;

Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan


pemerintah daerah dalam mengantisipasi dan menangani
permasalahan kemiskinan yang ada di wilayahnya.

c. Keluaran/produk kegiatan

Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah meningkatnya


akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan
kemiskinan di perkotaan.

26

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

2.

PAKET dan REPLIKASI


a. Pemberian Bantuan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET)

Disalurkan kepada Pokja Kemitraan untuk kota/kabupaten yang


telah ditetapkan oleh Tim Penilai Interdep yang telah dibentuk
Dirjen Cipta Karya. Kelompok sasaran dari dana PAKET adalah
BKM terpilih yang telah bermitra dengan dinas atau unit
pemerintah kota/kabupaten untuk melaksanakan kegiatan sesuai
PJM Pronangkis yang telah dibuat.

b. Pemberian Bantuan Program Replikasi P2KP

Merupakan program yang diusulkan atas dasar komitmen dan


inisiatif dari Pemerintah Daerah untuk mengadopsi program
P2KP guna mengembangkan luas pelayananya dalam
penanggulangan kemiskinan dan dilaksanakan diwilayah sasaran
yang belum tersentuh oleh program P2KP.

c. Penyaluran dan Pencairan Dana PAKET

Bagi proposal yang telah terseleksi oleh komite PAKET dan


diverifikasi KMW, maka dibuat Surat Perjanjian Penyaluran
Bantuan PAKET (SPPB PAKET) yang ditandatangani antara
Penanggung Jawab Operacional Kegiatan (PJOK) dengan wakil
pengusul kegiatan, yakni Panitia Kemitraan. Panitia Kemitraan
selanjutnya membuka rekening yang ditandatangani bersama;

Penyaluran dana PAKET dari rekening khusus proyek ke


rekening panitia kemitraan akan dibuat berdasarkan permintaan
PJOK dan dicairkan dalam dua tahap yang sama (50% dan 50%);

Pencairan alokasi dana PAKET untuk kota/kabupaten lokasi


sasaran pada tahun-tahun berikutnya mengikuti prosedur
pencairan dana PAKET tahun sebelumnya, dengan ditambah
keharusan audit independen (BPKP dan auditor lainnya) serta
telah diverifikasi kinerja pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya
oleh KMW;

KMW beserta KPK Kabupaten/Kota dimungkinkan untuk


mengajukan pembatalan dana PAKET kepada PMU P2KP,
apabila:

Dalam waktu satu tahun pelaksanaan PAKET P2KP di


kota/ kabupaten tersebut dinilai gagal membentuk atau
mengefektifkan kerja Komite PAKET; atau

27

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Terdapat indikasi penyalahgunaan dana PAKET tahun


sebelumnya;

Tidak dilakukan audit oleh auditor independen; atau

Terdapat indikasi visi, misi, tujuan, prinsip dan nilai P2KP


tidak dapat dilaksanakan secara konsisten.

Bantuan dana BLM replikasi program P2KP akan dicairkan


melalui mekanisme pencairan ditingkat propinsi;

Satuan Kerja di propinsi akan menerbitkan SPM (SuratPerintah


Membayar) kepada KPPN pembayar dipropinsi yang ditunjuk
untuk membayarkan sejumlah dana langsung ke rekening BKM;

Dana BLM akan disalurkan langsung ke rekening BKM dari


KPPN pembayar dan disalurkan melalui 3(tiga) tahap pencairan,
yaitu tahap pertama 20%, tahap kedua 50% dan tahap ketiga
30%;

Pencairan kedua dan ketiga baru dapat dicairkan kalau sudah


diverifikasi pemanfaatan dananya dan tidak terjadi
penyalahgunaan dana sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
dalam SPPB dan Berita Acara BLM;

Dana BLM dapat dicairkan bila memenuhi persyaratan:

BKM telah terbentuk secara representatif, transparan dan


akuntabel;

PJM dan Renta


masyarakat/BKM;

Melengkapi seluruh kelengkapan persayaratan pencairan


yang tertuang didalam lampiran pedoman pelaksanaan
pencairan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Depkeu;

SIM P2KP dan SIM Replikasi Program P2KP berbasis


website telah berjalan secara on line ditingkat
Pemkot/Pemkab;

Pronangkis

telah

disusun

oleh

28

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

RPIJM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

BAB II

PROFIL RINCI PENATAAN


BANGUNAN GEDUNG DAN
LINGKUNGAN

29

2.1 GAMBARAN UMUM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG


DAN LINGKUNGAN
Menguraikan bangunan-bangunan gedung yang ada di Kabupaten/Kota
dilihat dari tata letak kota, umur bangunan, fasilitas umum (rumah sakit,
fasilitas pos pemadam kebakaran dll), dan dari segi historis.
Menguraikan nilai ekonomi dari bangunan-bangunan gedung yang ada di
kabupaten kota, baik dari penerimaan dan pendapatan.
2.2 KONDISI
PENATAAN
LINGKUNGAN

BANGUNAN

GEDUNG

DAN

1. Menguraikan kondisi aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan


Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;
2. Menguraikan kondisi Prasarana dan sarana hidran;
3. Menguraikan kualitas pelayanan publik dan perijinan mengenai
bangunan.
Untuk memberikan gambaran kondisi bangunan gedung perlu ditampilkan
beberapa tabel yang mendukung kegiatan pembinaan teknis penataan
gedung:

30

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-1 Aksesibilitas Bangunan Gedung


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

NO.

: PERCONTOHAN AKSESIBILITAS
:
:

DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN


AKSESIBILITAS

PERCONTOHAN
AKSESIBILITAS YANG
TELAH DILAKUKAN PTBG

Ada (sebutkan)

Tdk Ada

Tahun

Lokasi

..

KETERANGAN

.. .

..

.. .

..

.. .

..

.. .

..

.. .

..

.. .

..

.. .

Tabel II-2 Diseminasi Peraturan/Perundang-undangan


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: DISEMINASI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN PBL


:
:
PENYELENGARAAN DISEMINASI/ SOSIALISASI

NO.

Instansi

Waktu

Penyelenggara

Penyelenggaraan

Materi
Sasaran

UUBG

PPBG Permen

Perda
8

Peraturan Bupati/ Peraturan


Walikota

Lainnya

10

31

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Tabel II-3 Pengembangan Sisstem Informasi


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR


:
:
PENYEBARAN INFORMASI

PUSAT INFORMASI BANGUNAN (PIB)


NO.

Gedung PIB

TENTANG BANGUNAN GEDUNG

Website PIB

Ada

Tdk Ada

Ada

Tdk Ada

Kegiatan

Instansi
Penyelenggara

Sasaran

Waktu

Materi

Penyelenggaraan

Informasi

10

Tabel II-4 Penyusunan RAPERDA


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
: - PENYUSUNAN RAPERDA BANGUNAN GEDUNG
- PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN KELEMBAGAAN BG, DAN FASILITASI RAPERDA BG
PROPINSI
:
KABUPATEN/KO:

PERDA TERKAIT DENGAN BANGUNAN GEDUNG


No.
Nomor
Perda

Nama
Perda

Kesesuaian
Dengan
UUBG dan PPBG

Tidak
Sesuai

Sesuai
1

PROSES PENYUSUNAN RAPERDA BG

Ada
Penyusunan
Draf
6

Konsultasi
Publik
7

Tidak Ada/
Proses
Legalisasi
8

Belum Ada
Draf
9

32

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-5 Percontohan Pendataan Bangunan Gedung


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PERCONTOHAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG


:
:
DATA BASE BANGUNAN GEDUNG

JUMLAH BANGUNAN GEDUNG


NO.

Ada

DI KABUPATEN/ KOTA
(unit)

Manual

Komputerisasi

unit

Substansi Pendataan

Status

Arsitektur

Utilitas

Kepemilikan

& Struktur

BG

Tabel II-6 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran


(RISPK)
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
: PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN (RISPK)
PROVINSI
:
KABUPATEN/ KOTA*:
JUMLAH/
INTENSITAS

NO.

DAERAH/
KAWASAN

KEJADIAN

RAWAN
KEBAKARAN

KEBAKARAN

PRODUK PERATURAN PENCEGAHAN &


KELEMBAGAAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Nama Dinas/
Instansi

Jumlah

Prasarana &
Sarana

Kebakaran

SDM

Kebakaran

Tahun

Nama
Produk

Legal Hukum RIK (sebutkan


nomor)
SK
Bup/Wlkota

Perda

Blm Ada

10

11

(sebutkan nama
kawasan)
.. / bulan

..

..

.. / tahun

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

RPIJM

33

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA


1. Menguraikan kondisi bangunan gedung negara yang belum memenuhi
perasyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
2. Menguraikan kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara;
3. Menguraikan aset negara dari segi administrasi pemeliharaan.;
Untuk memberikan gambaran kondisi bangunan gedung dan rumah negara
perlu ditampilkan beberapa tabel yang mendukung kegiatan pembinaan
teknis penataan bangunan gedung:
Tabel II-7 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBGN dan Keselamatan
Bangunan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PELATIHAN TEKNIS TENAGA PENDATA HSBGN DAN KESELAMATAN BANGUNAN


:
:
PENYELENGARAAN PELATIHAN TEKNIS
Materi

NO.

Instansi

Waktu

Penyelenggara

Penyelenggaraan

Sasaran

Permen

Perda

Peraturan Bupati/

Tata Cara

Peraturan

Walikota

Penghitungan

Lainnya

Harga Satuan
1

34

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-8 Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara


DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN

: PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA


Materi
NO

Instansi

Waktu

Penyelenggara

Penyelenggaraan

Sasaran

Kepmen
Kipraswil No.
332/KTPS/M/2002

Juknis
PT

Keppres
No. 80/th HSBGN
2003

Kepmen
29 th
2006

RPIJM

35

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN


1. Menguraikan jumlah kawasan kumuh yang terdapat di lingkungan
kabupaten kota;
2. Menguraikan permukiman-permukiman tradisional dan bangunan
gedung bersejarah yang mempunyai potensi wisata dan bernilai
ekonomis;
3. Menguraikan kondisi sarana lingkungan hijau/open space atau public
space, sarana olah raga, dll.
Untuk memberikan gambaran kondisi penataan lingkungan permukiman
perlu ditampilkan beberapa tabel yang mendukung kegiatan penataan
lingkungan permukiman:

36

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-9 Pembangunan Prasarana dan Sarana Kawasan Kumuh


DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN KUMUH

No.

Nama
Lokasi

Jumlah Bangunan (unit)


Ketersediaan PSD
Luas
Jumlah
Bangunan
Lingkungan Penduduk Bangunan
Jalan
Sarana
Drainase Air Bersih Sanitasi Persampahan
(Ha.)
(Jiwa)
Hunian
Lingkungan
Umum
3

10

11

Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK
12

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)
Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)

Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan


Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan

Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)
Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)
Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia
Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :
a. Lahan hunian/permukiman
b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)
c. Lahan komersial
d. Lahan industri, dll

RPIJM

37

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

Tabel II-10 Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Nelayan


DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN NELAYAN

No.

Nama
Lokasi

Jumlah Bangunan (unit)


Ketersediaan PSD
Jumlah
Luas
Bangunan
Lingkungan Penduduk Bangunan
Jalan
Sarana
Drainase Air Bersih Sanitasi Persampahan
(Jiwa)
(Ha.)
Hunian
Lingkungan
Umum
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)
Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)

Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan

Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan

Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)
Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)
Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia
Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :
a. Lahan hunian/permukiman
b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)
c. Lahan komersial
d. Lahan industri, dll

Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK
12

38

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-11 Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan


Permukiman Tradisional/Bersejarah
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENATAAN LINGKUNGAN NELAYAN PERMUKIMAN TRADISIONAL/BERSEJAR

No.

Nama Lokasi

Luas Lingkungan (Ha.)

Jumlah Penduduk
(Jiwa)

Potensi/Karakter Lokasi

Kebutuhan Infrastruktur

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi potensi/karakter lokasi, seperti :
a. Lingkungan permukiman dan bangunan tradisional (kedaerahan), bersejarah, perdagangan,
kelompok industri rumah tangga yang mempunyai ciri khas tertentu
b. Lingkungan permukiman yang secara sosial-budaya perlu untuk dihidupkan kembali (dahulu pernah
"hidup dan dikenal")

c. Lingkungan yang secara ekonomi, pernah dan punya potensi untuk dikembangkan
d. Lingkungan permukiman dan bangunan yang bercirikan heritage (pustaka).

39

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

Tabel II-12 Ruang Terbuka Hijau


DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

RUANG TERBUKA HIJAU

No.

Nama Lokasi

Luas Lingkungan
(Ha.)

Cakupan Wilayah
Administrasi

Karakter
Lokasi

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :
a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota,
lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)
b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan
fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)
c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru,
pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat
cepat)

40

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel II-13 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan


DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

No.

Nama Lokasi

Luas Lingkungan
(Ha.)

Cakupan Wilayah
Administrasi

Karakter
Lokasi

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :
a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota,
lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)
b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan
fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)
c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru,
pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat
cepat)

RPIJM

41

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PERKOTAAN


1. Gambaran mengenai kondisi pemberdayaan masyarakat dalam
mengelola lingkungan dan bangunannya baik melaui kelembagaan
komunitas maupun kelembagaan dari pemerintahan.
2. Gambaran partisipatif masyarakat dalam perencanaan dan penetapan
prioritas pembangunan di wilayahnya khususnya mengenai penataan
bangunan dan lingkungan.

42

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

RPIJM

43

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI


3.1 SASARAN PENATAAN
LINGKUNGAN

BANGUNAN

GEDUNG

DAN

Diuraikan mengenai sasaran dan kebutuhan dari Penataaan Bangunan


Gedung dan Lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota
3.2 RUMUSAN MASALAH
Dari kondisi yang ada dan sasaran yang akan dicapai diidentifikasi masalah
yang terjadi di Kabupaten/Kota.
3.3 PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

Bagaimana kondisi penegakan aturan keselamatan, keamanan


dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerahdaerah rawan bencana di Kabupaten/Kota

Bagaimana Kondisi Prasarana dan sarana hidran kebakaran dari


segi fungsi dan kapasitas layannya di Kabupaten/Kota

Bagaimana kondisi pengaturan penyelenggaraan Bangunan


Gedung di Kabupaten/Kota serta bagaimana kualitas pelayanan
publik dan perijinan.

2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara

Bagaimana
kondisi
Bangunan
Gedung
Negara
di
Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi persyaratan keselamatan,
keamanan dan kenyamanan dari segi kualitas maupun kuantitas

Bagaimana kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan


Rumah Negara, apakah sudah tertib dan efisien, sebutkan
penyebabnya.

Bagaiman kondisi aset negara yang sudah diadministrasikan baik


dari segi kualitas dan kuantitas.

44

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan

Apakah di Kabupaten/Kota tersebut masih ada permukiman


kumuh di kantong permukiman yang dihuni di kabupaten/kota.

Bagaimana kondisi permukiman-permukiman tradisional dan


bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.

Bagaimana
kondisi
degradasi
kawasan
strategis
di
kabupaten/kota, apakah mempunyai potensi ekonomi untuk
mendorong pertumbuhan kota.

Bagaimana kondisi sarana lingkungan hijau/open space atau


public space, sarana olah raga, dan lain-lain di Kabupaten/Kota
khususnya kawasan perkotaan

4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat di


Perkotaan

Bagaimana kondisi kelembagaan komunitas untuk meningkatkan


peran masyarakat.

Bagaiman keterlibatan masyarakat proses perencanaan dan


penetapan prioritas pembangunan di wilayahnya, apakah sudah
mempunyai berperan aktif atau pasif.

RPIJM
BAB IV

45

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RENCANA PENANGANAN
PENATAAN BANGUNAN GEDUNG
DAN LINGKUNGAN

4.1 ANALISIS KEBUTUHAN PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari belum
tercapainya target mengenai penataan bangunan dan lingkungan, hal ini
disesuaikan dengan maste plan Kabupaten/Kota, untuk mencari kebutuhan
dasar (basic need), maupun untuk kebutuhan pengembangan.
4.2 REKOMENDASI
Dari analisis permasalahan yang ada di Kabupaten/Kota tersebut dapat
diuraikan beberapa alternatif pemecahan permasalahan, membandingkan
alternatif tersebut dari aspek kelembagaan, teknis dan lingkungan, biaya
serta hukum dan peraturan kemudian merumuskan alternatif yang
direkomendasi. Sebagai alat bantu ada baiknya semua masalah dan
alternatifnya diinventarisir. Setelah itu, dengan bantuan teknis yang ada,
logika dan kasus yang terjadi di daerah lain, dibuat alir proses pemecahan
sehingga akan mendapatkan pemecahan yang sesuai dengan kondisi yang
ada, efesien dan efektif dari segi mekanisme pelaksanaan, biaya dan
kelembagaan.

46

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

RPIJM

47

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

BAB V PROGRAM YANG DIUSULKAN


Dari beberapa alternatif pemecahan maka diuraikan pemecahan
masalahnya agar penataan bangunan lingkungan sesuai dengan masterplan
di daerah. Berikut ini akan diperlihatkan tabel-tabel yang diperlukan dalam
pengisian data-data mengenai kegiatan Penataan Bangunan gedung dan
Lingkungan.
5.1 KEGIATAN
GEDUNG

PEMBINAAN

TEKNIS

BANGUNAN

DAN

1. Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunan


dan lingkungan
Tabel V-1Usulan Diseminasi Peraturan Perundang-Undangan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: DISEMINASI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN PBL


:
:
PENYELENGARAAN DISEMINASI/ SOSIALISASI

NO.

Instansi

Waktu

Penyelenggara

Penyelenggaraan

Materi
Sasaran

UUBG

PPBG Permen

Perda
8

USULAN
Peraturan Bupati/ Peraturan
Walikota

Lainnya

10

KEGIATAN
11

KETERANGAN

12

2. Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung


3. Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur

48

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel V-1 Usulan Pengembangan Sistem Informasi Bangunan


Gedung dan Arsitektur
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR


:
:
PENYEBARAN INFORMASI

PUSAT INFORMASI BANGUNAN (PIB)


NO.

Gedung PIB

TENTANG BANGUNAN GEDUNG

Website PIB

Ada

Tdk Ada

Ada

Tdk Ada

Kegiatan

Instansi

Sasaran

Penyelenggara

Waktu
Penyelenggaraan

USULAN
Materi

KEGIATAN

KETERANGAN

Informasi

10

11

12

4. Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan


Tabel V-2 Usulan Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan
Keselamatan Bangunan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PELATIHAN TEKNIS TENAGA PENDATA HSBGN DAN KESELAMATAN BANGUNAN


:
:
PENYELENGARAAN PELATIHAN TEKNIS
Materi

NO.

Instansi

Waktu

Penyelenggara

Penyelenggaraan

Sasaran

Permen

Perda

USULAN

Peraturan Bupati/

Tata Cara

Peraturan

Walikota

Penghitungan

Lainnya

KEGIATAN KETERANGAN

Harga Satuan
1

10

11

RPIJM

49

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

5. Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara


Tabel V-3 Usulan Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
: PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA
PROPINSI
:
KABUPATEN/KOTA
:
PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH TANGGA
No.

Waktu
Penyelenggaraan

MATERI
Sasaran

Kepmen
332/KPTS/M/2002

Pengalihan
Status

Pengalihan
SIP Pembelian RN Kontrak
Hak

Peraturan
yang ketat

Usulan
Kegiatan

6. Pembinaan teknis pembangunan gedung negara


Tabel V-4 Usulan Pembinaan Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN

: PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

:
PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Materi

NO

Instansi

Waktu

Penyelenggara Penyelenggaraan

Sasaran

Kepmen
Kipraswil No.
332/KTPS/M/2002

Keppres
Juknis

No.

PT

80/th
2003

Usulan
Ket.
Kepmen Kegiatan
29 th
HSBGN
2006

Ket.

50

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

7. Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)


Tabel V-5 Usulan Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
: PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN (RISPK)
PROVINSI
:
KABUPATEN/ KOTA*:
JUMLAH/
INTENSITAS

NO.

DAERAH/
KAWASAN

KEJADIAN

RAWAN
KEBAKARAN

KEBAKARAN

USULAN
KEGIATAN
SEBAGAI
TINDAK LANJUT

PRODUK PERATURAN PENCEGAHAN &


KELEMBAGAAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Nama Dinas/
Instansi

Jumlah

Prasarana &
Sarana

Kebakaran

SDM

Kebakaran

Nama
Produk

Tahun

Legal Hukum RIK (sebutkan


nomor)
SK
Bup/Wlkota

Perda

Blm Ada

10

11

KETERANGAN

PRODUK
PERATURAN

12

13

(sebutkan nama
kawasan)
.. / bulan

..

..

..

.. / tahun

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

8. Penyusunan RANPERDA Bangunan Gedung


Tabel V-6 Usulan Penyusunan RAPERDA
PERDA TERKAIT DENGAN BANGUNAN GEDUNG
Kesesuaian
Dengan

No.
Nomor
Perda

Nama
Perda

UUBG dan PPBG

USULAN KEGIATAN

KET
Ada

Tidak
Sesuai

Sesuai
1

PROSES PENYUSUNAN RAPERDA BG

Penyusunan
Draf
6

Konsultasi
Publik
7

Tidak Ada/

Proses
Legalisasi
8

Belum Ada
Draf
9

Nama
Kegiatan

Ya

Tidak

10

11

12

13

51

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

RPIJM

9. Percontohan Pendataan Bangunan Gedung


Tabel V-7 Usulan Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

: PERCONTOHAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG


:
:
DATA BASE BANGUNAN GEDUNG

JUMLAH BANGUNAN GEDUNG


NO.

Ada

DI KABUPATEN/ KOTA
(unit)

Manual

Komputerisasi

unit

Substansi Pendataan

Status

Arsitektur

Utilitas

Kepemilikan

& Struktur

BG

USULAN
KEGIATAN

KETERANGAN

10. Percontohan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan


Tabel V-8 Usulan Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung dan
Lingkungan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA*

NO.

: PERCONTOHAN AKSESIBILITAS
:
:

DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN


AKSESIBILITAS

PERCONTOHAN
AKSESIBILITAS YANG USULAN KEGIATAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN
GEDUNG / LINGKUNGAN
TELAH DILAKUKAN
PTBG

Ada (sebutkan)

Tdk Ada

Tahun

Lokasi

Nama Bangunan Gedung

Lokasi

Jenis Kegiatan

KETERANGAN

.. ..

..

.. ..

..

.. ..

..

.. ..

..

.. ..

..

.. ..

..

.. ..

..

11. Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara


12. Dukungan Prasarana dan Sarana Pusat Informasi Pengembangan
Permukiman dan Bangunan (PIPPB)

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

52

5.2 KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1. Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan


(RTBL)
Tabel V-9 Usulan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL)

DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN


KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

No.

Nama Lokasi

Luas Lingkungan
(Ha.)

Cakupan Wilayah Administrasi

Karakter Lokasi

Propinsi

Kabupaten

Masyarakat

Swasta

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :
a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota, lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)
b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)
c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru, pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat cepat)
Kolom 6 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah Propinsi, seperti APBD, TIM Teknis, dll.
Kolom 7 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah Kabupaten
Kolom 8 : diisi dukungan/peran serta masyarakat (partisipasi masyarakat)
Kolom 9 : diisi dukungan/peran serta pihak swasta

Cakupan Wilayah Administrasi


5

Karakter Lokasi
6

Propinsi
7

Kabupaten

Kolom 9 : diisi dukungan/peran serta pihak swasta

Kolom 8 : diisi dukungan/peran serta masyarakat (partisipasi masyarakat)

Kolom 7 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah Kabupaten

Kolom 6 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah Propinsi, seperti APBD, TIM Teknis, dll.

c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru, pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat cepat)

b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)

a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota, lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)

Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :

Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan

Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan

Luas Lingkungan
(Ha.)

Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan

Kolom 1 : diisi nomor urut

Keterangan Pengisian:

Nama Lokasi

No.

RUANG TERBUKA HIJAU

DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN


KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

Masyarakat

Swasta

RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG PU/CIPTA KARYA

53

2. Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Tabel V-10 Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

54

3. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Peningkatan Lingkungan


Permukiman Kumuh dan Nelayan
Tabel V-11 Usulan Pembangunan Prasarana dan Sarana Peningkatan
Lingkungan Permukiman Kumuh dan Nelayan

DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN


KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

Nama Lokasi

Jumlah Bangunan (unit)


Luas
Jumlah
Lingkungan Penduduk Bangunan
Bangunan
(Ha.)
(Jiwa)
Hunian
Sarana Umum
7

Ketersediaan PSD

10

11

Jalan
Drainase Air Bersih Sanitasi Persampahan
Lingkungan

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN KUMUH

No.

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)
Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)
Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)
Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)
Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia
Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :
a. Lahan hunian/permukiman
b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)
c. Lahan komersial
d. Lahan industri, dll
Kolom 13 - 16 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah kabupaten/kota, seperti APBD, Tim Teknis, dll.

12

Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK

Propinsi

14

Kab./
Kota

15

16

Masy. Swasta

Dukungan

13

No.

Kolom 13 - 16 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah kabupaten/kota, seperti APBD, Tim Teknis, dll.

d. Lahan industri, dll

c. Lahan komersial

b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)

a. Lahan hunian/permukiman

Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :

Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia

Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)

Ketersediaan PSD

10

Drainase Air Bersih Sanitasi

Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)

Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan

Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan

Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)

Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)

Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan

Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan

Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan

Kolom 1 : diisi nomor urut

Jumlah Bangunan (unit)


Luas
Jumlah
Lingkungan Penduduk Bangunan
Bangunan
Jalan
(Ha.)
(Jiwa)
Hunian Sarana Umum Lingkungan

Keterangan Pengisian:

Nama
Lokasi

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN NELAYAN

DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN


KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

11

Persampahan
12

Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK
13

Propinsi
14

Kab./
Kota

15

16

Masy. Swasta

Dukungan

RPIJM
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
BIDANG PU/CIPTA KARYA

55

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

56

4. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan Lingkungan


Permukiman Tradisional
Tabel V-12 Usulan Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan
Lingkungan Permukiman Tradisional

DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN


KABUPATEN/KOTA :.
PROVINSI : .

No.

Nama Lokasi

Luas Lingkungan (Ha.)

Jumlah Penduduk
(Jiwa)

Potensi/Karakter Lokasi

Kebutuhan Infrastruktur

Dukungan Pemda

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENATAAN LINGKUNGANPERMUKIMAN TRADISIONAL/BERSEJARAH

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi potensi/karakter lokasi, seperti :
a. Lingkungan permukiman dan bangunan tradisional (kedaerahan), bersejarah, perdagangan, kelompok industri rumah tangga yang mempunyai ciri khas
tertentu.
b. Lingkungan permukiman yang secara sosial-budaya perlu untuk dihidupkan kembali (dahulu pernah "hidup dan dikenal")
c. Lingkungan yang secara ekonomi, pernah dan punya potensi untuk dikembangkan
d. Lingkungan permukiman dan bangunan yang bercirikan heritage (pustaka).
Kolom 6 : diiisi infrastrukutr yang akan diperlukan dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas kawasan
Kolom 7 : diisi dukungan yang akan disediakan pemerintah Kabupaten/Kota, seperti APBD, TIM Teknis, dll.

RPIJM

57

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

5.3 KEGIATAN
PERKOTAAN

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DI

1. Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan


2. PAKET dan REPLIKASI
3. Bantuan Langsung Masyarakat
5.4 PROGRAM YANG DIUSULKAN
Dengan melihat keadaan dan kondisi profil penataan bangunan dan
lingkungan di Kabupaten/Kota serta sasaran yang akan dicapai yang
merupakan bagian dari masterplan Kabupaten/Kota, setiap Kabupaten/Kota
akan mengusulkan program-program dengan pembiayaan dari Pusat,
Propinsi, Kabupaten/Kota, masyarakat dan atau swasta sebagai bagian dari
investasi infrastruktur di masing-masing kota. Adapun contoh kegiatankegiatan dapat dilihat di Tabel V-14 mengenai usulan program Penataan
Bangunan dan Lingkungan.
Tabel V-13 Rencana Usulan (Memorandum) Program Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Kota/Kabupaten
Propinsi

NO

:......................................
:.................................

KEGIATAN

VOL

HARGA
TOTAL
SATUAN

DUKUNGAN
PUSAT PROP KOTA/ KAB SWASTA MASY

I. PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN


GEDUNG
1 Diseminasi Peraturan/ Per UU an
2 Peningkatan/Pemantapan Kelembagaan
Bangunan Gedung
3 Pengembangan Sistem Informasi BG dan
Arsitektur
4 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata Harga Satuan
dan Keselamatan Bangunan Gedung
5 Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara
6 Pembinaan Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
7 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran
8 Penyusunan Raqnperda Bangunan Gedung
9 Percontohan Pendaytaan Bangunan Gedung

58

BUKU PANDUAN
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

NO

KEGIATAN

VOL

HARGA
TOTAL
SATUAN

DUKUNGAN
PUSAT PROP KOTA/ KAB SWASTA MASY

10 Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung


dan Lingkungan
11 Rehab Bangunan Gedung Negara
12 Dukungan Sarana dan Prasarana Pusat
Informasi Pengembangan Permukiman dan
Bangunan
II. Penataan Lingkungan Permukiman
1 Bantuan Teknis Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
2 Bantuan Teknis Penataan RTH
3 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan
Lingkungan Permukiman Kumuh
4 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan
Lingkungan Permukiman Nelayan
5 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan
Lingkungan Permukiman Tradisional/
Bersejarah
III. Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
1 Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET)
2 Replikasi P2KP

RPIJM

59

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH


BIDANG PU/CIPTA KARYA

TIM PENGARAH
1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP
2. Ir. Ismanto, MSc
3. Ir. Danny Sutjiono
4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc
5. Ir. Antonius Budiono, MSc
6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc
7. Ir. Susmono
TIM PENYUSUN
1. Ir. Andreas Suhono, MSc
2. Ir. Diana Kusumastuti, MT
3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci
4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng
5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT
6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES
7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc
8. Ir. Doddy Koeswanto
9. Ir. Iskandar Z
10. Ir. Halasan Sitompul
11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc
12. Dades Prinandes, ST, MT
13. Yuke Ratnawulan, ST
14. Dra. Endah T. Widowati
15. Veronica Kusumawardhani, ST
16. Ade Syaiful, ST., MT
17. Meytri Wilda Ayuantari, ST
18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM
19. Budi Hertanto, ST
20. Akhfian Mustika A, ST
21. Hidemiwan, ST
22. Azibi Taufik, ST
NARA SUMBER
1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW
2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati
3. Ir. Gita Chandrika N, MPC
4. Ir. Sugiantoro
PENYELARAS AKHIR
STUDIO Jakstra BPCK
Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4
telp. +62 21 72796582/7244067 faks. +62 21 72796582/7244067

Anda mungkin juga menyukai