Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

KERANGKA ACUAN KERJA


( KAK )
PROGRAM :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEKERJAAN : PENYUSUNAN DED GEDUNG OLAHRAGA (GOR)


MOROTAI

LOKASI : MOROTAI

SUMBER DANA APBD - P

TAHUN ANGGARAN 2017

1. LATAR BELAKANG
Dokumen KAK Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai adalah salah satu
dari dokumen yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan Seleksi Pekerjaan
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai.
Persyaratan teknis pembangunan gedung negara mengikuti ketentuan dalam keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara dan keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No. 468/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis aksebilitas pada bangunan umum dan
lingkungan, keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang petunjuk pelaksanaan jasa
konstruksi oleh instansi pemerintah, keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan.
Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara lengkap dan jelas pada
rencan kerja dan syarat-syarat (RKS) dalam dokumen perencanaan.
Secara garis besar persyaratan teknis bangunan gedung negara adalah sebagai berikut :
a. Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan
Persyaratan tata bangunan dan lingkungan bangunan gedung negara meliputi
ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam pembangunan-pembangunan gedung
negara dari segi tata bangunan dan lingkungannya, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/ kota atau peraturan
daerah tentang bangunan gedung kabupaten / kota yang bersangkutan yaitu :
1. Peruntukan lokasi
2. Jarak antar blok /massa bangunan

Hal. 1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

3. Ketinggian bangunan
4. Ketinggian langit-langit
5. Koefisien dasar bangunan (Kdb)
6. Koefisien lantai bangunan (Klb)
7. Koefisien daerah hijau (Kdh)
8. Garis sempadan bangunan
9. Wujud arsitektur
10. Kelengkapan sarana dan prasarana lingkungan bangunan
11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

b. Persyaratan Bahan Bangunan


Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara diupayakan menggunakan bahan
bangunan setempat / produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari
pabrikasi komponen bangunan. Spesifikasi teknis bahan bangunan gedung negara meliputi
ketentuan-ketentuan :
1. Bahan penutup lantai
2. Bahan dinding
3. Bahan langit-langit
4. Bahan penutup atap
5. Bahan kosen dan bahan daun pintu / jendela
6. Bahan struktur

c. Persyaratan Sturktur Bangunan


Stuktur bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan keselamatan (safety) dan
kelayakan (servieability) dan standar konstruksi bangunan yang berlaku. Spesifikasi teknis
struktur bangunan gedung negara secara umum meliputi ketentuan-ketentuan :
1. Struktur pondasi
2. Struktur lantai
3. Struktur kolom
4. Rangka atap dan kemiringan atap

d. Persyaratan Utilitas Bangunan


Utilitas yang berada dalam dan diluar gedung negara harus memenuhi persyaratan standar
utilitas bangunan (SNI) yang berlaku. Spesifikasi teknis utilitas bangunan gedung negara
meliputi ketentuan-ketentuan :
1. Air bersih
2. Saluran air hujan
Hal. 2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

3. Pembuangan air kotor


4. Pembuangan limbah
5. Sarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
6. Instalasi listrik
7. Penerangan alam / pencahayaan alam
8. Tata udara
9. Sarana transportasi dalam bangunan
10. Sarana komunikasi
11. Penangkal petir
12. Kebisingan dan getaran
13. Aksebilitas bagi penyandang cacat

e. Persyaratan Sarana Penyelamatan


Setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana penyelamatan dari
bencana atau keadaaan darurat serta harus memenuhi persyaratan standar sarana
penyelamatan bangunan (SNI) yang berlaku. Adapun ketentuan-ketentuannya adalah
sebagai berikut :
1. Tangga penyelamat
2. Penerangan darurat
3. Pintu darurat
4. Koridor
5. Sistem peringatan bahaya
Keluarannya adalah hasil perencanaan teknis yang sesuai dengan arahan Pengguna Barang
/ Jasa yang akan dijadikan acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan fisik serta
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan : - Menyediakan sarana penunjang Olahraga untuk masyarakat Kabupaten
Pulau Morotai dengan harapan dapat menciptakan prestasi Masyarakat
Morotai khususnya dibdang Olahraga
Sasaran : - Menyediakan Dokumen Lelang untuk pekerjaan fisik Gedung Olahraga
(GOR) Morotai.
- Menyediakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan fisik Gedung
Olahraga (GOR) Morotai.

Hal. 3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

3. LINGKUP KEGIATAN
Pada rencana pembangunan kawasan GOR morotai terdapat beberapa fasilitas olahraga
didalamnya antara lain:
1. Gedung Olahraga (serba guna)
2. Stadion sepak bola & atletik
3. Sirkuit Balap Motor
4. Sarana olahraga outdoor
5. Gedung Mess Atlet

Selain fasilitas utama di atas, ada pula fasilitas penunjang seperti: Jalan kawasan,
parkiran, ruang terbuka hijau, pos jaga, ruang genset, km/wc umum, dll.

Pada kegiatan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai, produk DED yang di
hasilkan terfokus pada Fasilitas/Bangunan Gedung Olahraga (Serba Guna) dengan Bagian-
bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi :
a. Survey pendahuluan meliputi :
- Mengumpulkan dan mereview data sketsa situasi daerah rencana konstruksi dan
sekitarnya, berupa foto situasi yang ada dengan gambaran kondisi existing.
- Mengumpulkan dan mereview data mengenai bahan-bahan / materil lokal maupun
peralatan yang tersedia yang dapat menentukan jenis konstruksi.
- Mengumpulkan dan mereview data harga satuan bahan-bahan dan material dilokasi.
- Mengumpulkan data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

b. Survey dan Analisa Data Lapangan


Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dilakukan didaerah rencana konstruksi yang diperlukan didalam
pembuatan rencana detail, sesuai dengan kebutuhan perencanaan teknis.
Pekerjaan pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan :
1. Pengukuran titik-titik kontrol horisontal dan vertikal (Poligon Utama).
Titik kontrol / poligon utama dibuat pada titik awal / akhir pada rencana
konstruksi yang dimaksud.
2. Pengukuran situasi harus dilakukan secara cermat, semua data lapangan /
bangunan permanen harus diukur misalnya; bangunan-bangunan gedung, rumah-
rumah permanen, pinggir bahu jalan, pinggir selokan, letak gorong-gorong serta
dimensinya, tiang-tiang listrik, tiang-tiang telepon serta bangunan-bangunan lain
yang dianggap perlu.

Hal. 4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

3. Pemasangan patok-patok untuk titik ikat serta patok-patok tanda.


Patok-patok Pengukuran Bangunan Konstruksi.
a) Patok beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 75 cm harus ditanam sedemikian
rupa sehingga bagian patok yang ada diatas tanah adalah kurang lebih 25 cm,
atau dengan patok besi dengan diameter 5 cm sebagai titik ikat poligon.
b) Patok poligon dan profil dibuat dari kayu dengan ukuran 5 cm x 7 cm x 60 cm
/ sesuai kebutuhan. Pada patok beton dan patok kayu harus diberi nomor urut.
Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning dan tulisan
merah yang diletakkan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran. Khusus
untuk profil memanjang, titik yang terletak disumbu jalan diberi paku dengan
dilingkari cat kuning sebagai tanda.
c) Untuk memperbanyak tinggi titik yang tetap, perlu ditetapkan tinggi titik
referensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.
d) Patok beton, patok tanda referensi dan titik tinggi referensi didokumentasikan
dan dijadikan acuan dalam penggambaran.

4. Perhitungan dan Penggambaran Peta/Site Plan


Titik poligon utama harus dihitung korrdinatnya berdasarkan pada metode
kwadrat terkecil. Penggambaran titik poligon tersebut sama sekali tidak
diperkenankan secara grafis.

Penyelidikan Tanah dan Material


Kegiatan yang dilakukan adalah :
Cara Sederhana :
1. Mengadakan penyelidikan secara sederhana atas kondisi tanah dan materill yang
ada di lapangan (rencana lokasi proyek).
2. Memberikan informasi tentang lokasi sumber materil yang ada disekitar lokasi
proyek tersebut, menyangkut jenis, komposisi kondisi beserta perkiraan jumlah
dan lain-lainnya, yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi yang
proporsional untuk pekerjaan struktur dan akan lebih sempurna bila dibuat
petanya untuk dimasukkan ke dalam gambar rencana.
Cara Lebih Akurasi :
Perencana harus melengkapi teamnya yang akan ditugaskan ke lapangan dengan alat-
alat yang menurut keperluannya agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan
sempurna. Proses pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Hal. 5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

a. Team tersebut harus dipimpin oleh seorang yang terpercaya dan ahli dalam
bidangnya dan bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab untuk memungkinkan
didapatnya hasil yang optimal.
b. Cara melaksanakan pengeboran dan pengambilan contoh tanah hendaknya
dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dengan ketelitian yang tinggi agar
interpretasi atau percobaan yang akan dilakukan nanti tidak akan menjumpai
kesulitan.
c. Cara Klasifikasi jenis tanah hendaknya dilakukan menurut ASTM / AASHTO.
d. Pada setiap lubang bor yang dikerjakan harus dilakukan pencatatan : lokasi,
elevasi permukaan pengeboran, tanggal dimulainya pengeboran, tanggal selesai
dan alat yang digunakan.

c. Design
1. Pra design meliputi :
Pemberian tipe dan materil konstruksi harus didasarkan pada pertimbangan dari segi
ekonomi, kondisi setempat, tingkat kebutuhan, kemampuan pelaksanaan dan syarat
teknis lainnya.
2. Penggambaran
Gambar pra rencana harus dibuat dengan jelas dan lengkap dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
 Rencana diplot diatas situasi / lay out dengan letak bangunan yang direncanakan
dan bangunan fasilitas lainya. Yang perlu digambar jelas adalah pra rencana yang
akan ditangani / dikerjakan, dan untuk membedakan dengan yang ada
(existing/fasilitas lainnya) perlu ditunjukkan dengan garis terputus, skala gambar
1 :100.
 Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsional, dengan
menampilkan informasi umum disekitar konstruksi tersebut.
 Denah Tampak serta Potongan, dengan skala 1 : 100.
 Potongan Detail dengan skala 1 : 25 dan 1 : 50.
 Ukuran huruf dengan tinggi minimum 4 mm dan harus jelas.

3. Susunan Gambar Rencana harus meliputi :


 Sampul luar (cover) dan sampul dalam
 Daftar isi
 Peta situasi letak bangunan
 Site plan dari bangunan-bangunan / syarat yang akan dibangun

Hal. 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

 Gambar Denah, Tampak serta Potongan


 Gambar-gambar detail konstruksi
4. Perhitungan Volume dan Perkiraan Biaya.
 Setiap pekerjaan konstruksi yang direncanakan harus dihitung volume pekerjaan
untuk tiap bagian sesuai dengan masing-masing kontrak pelaksanaannya dan
dikelompokkan dalam beberapa pekerjaan utama.
 Analisa harga satuan berdasarkan faktor-faktor : material, peralatan, sosial, pajak,
over-head, dan keuntungan yang berlaku didaerah setempat.
 Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisa ini dibandingkan dengan proyek-
proyek sebelumnya di daerah sekita lokasi.

Kemudian selain hal tersebut diatas konsultan diwajibkan untuk :


a. Konsultasi kepada instansi terkait untuk memperoleh informasi data sekunder, dan
masukan lain yang pelru.
b. Pembuatan jadwal kegiatan / rencana kerja secara detail dalam jangka waktu yang
ditetapkan.
c. Melakukan analisa data lapangan untuk masukan didalam penyusunan desain.
d. Konsultasi berkala kepada pemberi tugas.
e. Presentasi pekerjaan berkala secara mingguan bilamana diperlukan oleh pemberi
tugas.
f. Menyusun RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang berlaku.

4. METODOLOGI KEGIATAN
Dalam metodologi kegiatan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai ada
beberapa hal yang harus dilakukan antara lain :
1. Pengumpulan Data
Data yang akan dianalisa adalah data ukuran topografi, material dan bahan serta
peralatan yang tersedia dilapangan.
2. Teknik Analisa Data
Data yang dianalisa adalah sebagian besar data pengukuran topografi, bahan dan
material baik dari segi harga dan lokasi dari sumber bahan dilapangan, kemudian dari
analisa data dipilih jenis konstruksi yang akan dikerjakan yang sesuai dengan kondisi
lapangan dan dana yang tersedia.

Hal. 7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

5. MANFAAT YANG DIHARAPKAN


- Sebagai pedoman di dalam melaksanakan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR)
Morotai, sehingga dapat memenuhi persyaratan teknis.
- Dengan menyusun rencana teknis Gedung Olahraga (GOR) Morotai yang baik
diharapkan dapat mengeliminasi atau mengurangi permasalahan pelaksanaan fisik di
lapangan.

6. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan Kegiatan Penyusunan DED Gedung
Olahraga (GOR) Morotai ini adalah tenaga ahli yang menguasai / memahami serta sudah
berpengalaman dalam menangani kegiatan-kegiatan sejenis. Tenaga ahli tersebut terdiri
dari berbagai bidang keahlian dan disiplin ilmu serta tingkat kemampuan yaitu :
 Team Leader
Adalah seorang sarjana strata 1 Arsitektur atau dan berpengalaman dalam bidang
perencanaan Gedung minimal 5 (Lima) tahun, yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultasi sesuai dengan kerangka
acuan tugas.
b. Mengkoordinasikan semua komunikasi baik secara lisan maupun tertulis dengan
Pemberi Tugas sehubungan dengan aspek teknis yang berkaitan.
c. Mengasistensikan dan menyiapkan /menyelesaikan laporan-laporan serta semua
dokumen sesuai dengan kerangka acuan tugas.
d. Mempersiapkan konsep-konsep gambar rencana prasarana dan sarana yang akan
dibangun.

 Tenaga Ahli Sipil


Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun dan memiliki SKA Muda
Bangunan Gedung dengan tugas dan tanggung jawab secara umum adalah
mempersiapkan yang berhubungan dengan aspek desain struktur, beban gempa yg
mempengaruhi bangunan serta struktur tanah lokasi terpilih dan membuat disain
dimensi struktur dari bangunan yg direncanakan beserta laporannya.

 Tenaga Ahli Arsitektur


Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Arsitek dan
berpengalaman dalam bidangnya minimal 5 (lima) tahun dan memiliki SKA Arsitek

Hal. 8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

Madya, dengan tugas dan tanggung jawab secara umum adalah mempersiapkan
rencana pelaksanaan di lapangan, mempersiapkan hasil perencanaan beserta
laporannya.

 Tenaga Ahli Estimator


Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil dan
berpengalaman dalam bidangnya minimal 3 (Tiga) tahun, dengan tugas dan tanggung
jawab secara umum adalah mempersiapkan rencana pelaksanaan di lapangan,
mempersiapkan hasil perencanaan beserta laporannya.

 Tenaga Pendukung
Tenaga-tenaga ahli tersebut diatas akan dibantu oleh beberapa tenaga
pendukung/penunjang teknisi, seperti: Cad. Operator berijazah Sarjana Arsitek yang
berjumlah 3 orang, surveyor berijazah sarjana Teknik Sipil yang berjumlah 2 orang,
Ass. Estimator berijasah teknik sipil/arsitektur yang berjumlah 3 orang, operator
komputer/Administrasi berizasah sarjana Ekonomi yang berjumlah 2 orang, dan
tenaga pendukung lainnya untuk pekerjaan di kantor dan di lapangan.

7. LAPORAN
Laporan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai ini berupa :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Asistensi
d. Laporan Ahkir

DOKUMEN PERENCANAAN
Rencana Anggaran Biaya, serta Gambar Detail Engineering Design Teknis Gedung
Olahraga (GOR) Morotai yang berisikan :
a. Gambar Denah
b. Gambar Tampak
c. Gambar Potongan-potongan
d. Gambar Situasi
e. Gambar Detail-detail
f. 3 Dimensi
Dibuat dalam rangkap 3 (Tiga) untuk ukuran A3 dan diserahkan kepada Pihak Proyek.

Hal. 9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
T.A.
Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai
Kab. Pulau morotai 2016

DOKUMEN PELELANGAN
Dokumen Pelelangan ini berisi Spesifikasi Umum, Spesifikasi Teknik, Bill of Quantity
(BQ), ukuran kertas A4 dan Gambar Kerja dijilid dan dibuat dalam rangkap 3 (Tiga)
Rangkap untuk ukuran A3 dan diserahkan kepada pihak Proyek.

8. BIAYA dan CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR)
Morotai ini adalah sebesar Rp. 350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
dialokasikan melalui sumber dana dari APBD Kabupaten Pulau Morotai Tahun Anggaran
2017 dan dilaksanakan secara Seleksi Umum melalui Jasa Konsultasi.

9. JADWAL PELAKSANAAN dan LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Penyusunan Penyusunan DED Gedung Olahraga (GOR) Morotai akan
dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kalender. Jadwal kegiatan penyusunan DED
harus dapat dilaksanakan secepat mungkin di Tahun Anggaran 2017, melalui Seleksi
Umum Jasa Konsultansi, Lokasi kegiatan Pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Morotai
adalah Morotai, Kab. Pulau Morotai.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KAB. PULAU MOROTAI

DJUNAIDI RAIS, S.Pi


NIP : 19761021 200112 1 003

Hal. 10

Anda mungkin juga menyukai