seakurat mungkin data primer dan sekunder sesuai yang dibutuhkan. Kegiatan survey
dilakukan dalam 3 bentuk, yaitu :
Halaman
lahan, pola pemanfaatan, kondisi bangunan, jaringan jalan, utilitas serta estetika
kota. Hasil pengamatan dituangkan pada lembaran peta hasil pengukuran.
Halaman
IV-34
Halaman
P
RONA KAWASAN E
N
Penggunaan Lahan POTENSI G
POTENSI // MASALAH
MASALAH &
& FUNGSI
FUNGSI O
Fisik Dasar /PERANAN PENGEMBANGAN
/PERANAN PENGEMBANGAN L
Kependudukan KAWASAN A
KAWASAN
Sarana & Prasarana H
Sos-Ek-Bud Masyarakat A
Aspek Bangunan & Lingk. N
D
A
T
A
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS INTERNAL
INTERNAL KAWASAN
KAWASAN
ANALISIS EKSTERNAL
EKSTERNAL &
KAWASAN
KAWASAN DASAR
DASAR
Analisis
Analisis Fungsi
Fungsi && Peranan
Peranan kawasan
kawasan Analisis
Analisis Pola
Pola Peruntukan
Peruntukan Tapak
Tapak A
PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN Analisis N
Analsa
Analsa Sistem
Sistem Transportasi
Transportasi Regional
Regional Analisis Kesesuaian
Kesesuaian Tapak
Tapak
Analisa
Analisa Sistem
Sistem Pusat
Pusat Pelayanan
Pelayanan Analisis
Analisis Sistem
Sistem Hubungan
Hubungan A
Analisis
Analisis Tata
Tata Hijau
Hijau L
Analisis
Analisis Tata
Tata Bangunan
Bangunan && Lingkungan
Lingkungan I
Analisis
Analisis Kebutuhan
Kebutuhan Prasarana
Prasarana && Sarana
Sarana S
Analisis
Analisis Sistem
Sistem Penanda
Penanda && Wajah
Wajah Jalan
Jalan A
Analisis
Analisis Struktur
Struktur Ruang
Ruang Kawasan
Kawasan
KONSEP PANDUAN
PANDUAN DESAIN
DESAIN P
PENGEMBANGAN (DESIGN
(DESIGN GUIDELINES)
GUIDELINES) E
R
TAPAK KAWASAN U
Guidelines
Guidelines Bangunan
Bangunan M
Guidelines
Guidelines Lingkungan
Lingkungan U
S
RENCANA
RENCANA TAPAK
TAPAK KAWASAN
KAWASAN A
N
Rencana
Rencana Pengembangan
Pengembangan Bangunan
Bangunan DETAIL
DETAIL DESAIN
DESAIN JALAN
JALAN R
Rencana
Rencana Peruntukan Lahan
Peruntukan Lahan UTAMA
Rencana UTAMA KAWASAN
KAWASAN E
Rencana Tata
Tata Letak
Letak Bangunan
Bangunan N
Rencana
Rencana Sistem Pergerakan
Sistem Pergerakan C
Rencana
Rencana Penataan
Penataan Bangunan
Bangunan A
IV-34
Rencana N
Rencana Ruang
Ruang Terbuka
Terbuka INDIKASI
INDIKASI PROGRAM
PROGRAM A
Rencana
Rencana Utilitas
Utilitas Lingkungan
Lingkungan
Halaman
dialokasikan.
Redevelopment
Halaman
b. Konsep Ruang Luar, konsep ruang luar menurut Yoshinobu Ashihara terbagi
atas :
1. Fungsi ruang luar
Ruang luar harus direncanakan sesuai dengan fungsi yang diberikan apakah
IV-34
6. Livability
B. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi tidak begitu saja terjadi secara kebetulan, sistem sirkulasi dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu:
Sistem Grid
Sistem Grid biasanya terjadi karena adanya
perpotongan jalan yang sama tegak lurus satu sama lain
dengan lebar jalan yang rata-rata sama. Sistem Grid ini
mudah diikuti karena orientasinya mudah, sehingga
dapat digunakan untuk mendistribusikan arus lalu lintas
yang kompleks apabila hirarkhi jalan telah ditetapkan.
Sistem Radial
Suatu sistem radial mengarahkan arus lalu lintas
menuju suatu pusat umum yang padat dengan berbagai
aktivitas, namun pusat tersebut dapat tumbuh
sedemikian rupa sehingga sulit diatur. Karena pusat itu
bersifat tetap dan kaku sehingga sulit diubah, maka
sistem ini tidak seluwes Sistem Grid.
IV-34
Sistem Linier
Pada dasarnya Sistem Linier merupakan pola garis lurus
Halaman
Cul De Sac
Pola ini dibuat dengan membuat pengelompokan pada
satu pola jaringan jalan secara tertutup. Pola ini akan
efisien bila jaraknya kurang 150 meter.
Loop
Pola ini dibuat dengan membuat sistem melingkar pada
IV-34
Bangunan
Peletakan pohon, perdu, semak, groundcover dan
rumput dapat menahan pantulan sinar dari
perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar ke
daerah yang membutuhkan keteduhan
b. Ruang Luar
` Tanaman dapat dipakai sebagai dinding, atap, dan
IV-34
d. Green Screen
` Dapat pula digunakan sebagi penghalang pandangan
terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan untuk
dilihat seperti: sampah, galian, pembangunan dan
sebagainya
2. Physical Barriers
Pengendali pergerakan manusia dan binatang.
Tanaman dapat dipakai sebagai penghalang gerak manusia dan hewan, selain
itu dapat juga berfungsi untuk mengarahkan.
3. Climate Control
a. Kontrol radiasi matahari dan suhu.
` Vegetasi menyerap panas dari pancaran sinar
matahari dan memantulkannya sehingga
menimbulkan suhu dan mikroklimat.
b. Pengendali angin.
` Tanaman berguna sebagai penahan,
penyerap dan mengalirkan angin sehingga
menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman
yang dipakai harus diperhatikan tinggi,
bentuk, jenis, kepadatan / lebar.
c. Pengendali kelembaban.
Pengendali suara.
Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang
IV-34
menyerap suara).
4. Erosion Control
Kegiatan manusia dalam menggunakan lahan, selain menimbulkan efek negatif
terhadap kondisi tanah. Misalnya pembangunan bangunan, konstruksi,
pengolahan tanah dan sebagainya.
Kondisi tanah menjadi rapuh dan mudah tererosi oleh karena pengaruh air hujan
dan hembusan angin yang kencang. Akar tanaman akan mengikat tanah sehingga
tanah menjadi kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan dan tiupan angin.
Juga akan menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke atas tanah.
5. Wildlife Habitats
` Tanaman sebagai sumber makanan bagi
hewan dan sebagai tempat perlindungan nya.
Sehingga secara tidak langsung tanaman
membantu kelestarian binatang-binatang
tersebut.
6. Esthetic Values
Tanaman dapat memberikan nilai estetis dan menambah kualitas lingkungan
dari:
Warna : Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung
IV-34
pada refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna tanaman
dapat menarik perhatian manusia, binatang dan mempengaruhi emosi yang
Halaman
melihatnya.
Nilai estetis didapat dari tanaman tidak hanya satu jenis saja, tapi dapat pula
dari kombinasi tanaman atau kombinasi tanaman dengan elemen lansekap
lainnya.
IV-34
Halaman
b. Sub Ordinasi
Jenis keterpaduan ini dilakukan dengan menimbulkan subordinasi dan
membuat penonjolan untuk unsur yang lebih penting. Untuk mencapai sub
ordinasi ini, maka dapat dicapai dengan membuat; mengorientasikan semua
unsur pada unsur utama, dengan perbedaan ukuran besarnya dan dengan
perbedaan tinggi.
c. Dominasi
Dominasi merupakan kebalikan dari sub ordinasi, yakni dilakukan dengan
memperbesar atau menonjolkan unsur-unsur yang lebih besar atau lebih
penting.
d. Bentuk Harmonis
Dicapai melalui bentuk-bentuk yang sama untuk mencapai keterpaduan yang
serasi.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah suatu nilai yang ada pada setiap obyek yang daya tarik
visualnya di kedua sisi pusat keseimbangan atau pusat daya tarik adalah seimbang.
Bentuk keseimbangan ada dua macam yaitu :
a. Bentuk Keseimbangan Simetris
Merupakan keseimbangan dengan pusat keseimbangan di bagian tengah.
Keseimbangan ini mempunyai kemudahan untuk diatur tetapi bentuknya
IV-34
3. Proporsi
Pada dasarnya proporsi ini menunjukkan adanya perbandingan. Proporsi meliputi
proporsi modular, dan berdasarkan fungsi.
a. Proporsi modular
Proporsi ini dicapai melalui perbandingan yang sama dalam semua bagian.
Pengulangan dari ukuran yang sama atau angka perkalian sederhana seringkali
memudahkan perbandingan proporsi yang harmonis.
Proporsi pola bujursangkar dan empat persegi panjang
b. Skala Natural
` Merupakan upaya penampakan agar
bangunan nampak sebagaimana adanya,
menurut ukuran yang sebenarnya. Skala
natural dapat diperoleh dengan pemecahan
masalah fungsional secara wajar.
c. Skala Intim
` Merupakan penciptaan skala agar bangunan
atau ruang kelihatan kecil dari ukuran
sebenarnya, tetapi bukan berarti memperkecil
semua ukuran.
5. Irama
Irama adalah nilai yang dicari manusia yang letaknya di antara menjemukan dan
IV-34
6. Urut-Urutan (Sequence)
` Urut-urutan adalah suatu peralihan atau
perubahan pengalaman. Peralihan atau
perubahan pengalaman dari segi keindahan,
fungsi, dan bentuk struktur. Tujuan
merancang urutan-urutan adalah untuk
membimbing pengunjung ke tempat yang
dikehendaki dengan mempersiapkan bagi
klimaks yang dihadapi. Urutan-urutan
pengalaman menghendaki adanya persiapan,
pengalaman utama, dan pengakhiran.
7. Karakter
Dalam karakter dapat menceritakan tentang suasana, kesan, ekspresi fungsi,
IV-34
.b Ga
ris-garis vertikal mengesankan keagungan, dramatis,
menimbulkan inspirasi.
.c Ek
spresi struktur; pola ini diperoleh dengan menonjolkan
struktur bangunan pada seluruh bangunan.
8. Warna
Warna sangat berperan untuk memperkuat bentuk, sehingga apabila
penggunaannya kurang berhati-hati justru akan merusak bentuk itu sendiri. Warna
akan memberikan ekspresi kepada jiwa atau pikiran manusia yang melihatnya.
Oleh karena itu warna sedikit banyak menentukan karakter.
a. Kontras Yang Serempak
Setiap warna mempengaruhi dan dipengaruhi oleh warna lainnya menurut
kadar nada, nilai, dan intensitasnya masing-masing.
b. Bayangan Warna Sesudahnya
Mata yang lelah karena melihat yang terpusat pada satu warna maka tingkat
kelelahan ini akan proporsional dengan intensitas warna yang bersangkutan.
1. Gaya
Gaya pada umumnya menunjuk pada : sejarah, bahan iklim, detail dan
kepribadian.
Menurut Sejarah
Gaya ini menganut pada masa atau zaman dari suatu karya, sebagai
IV-34
Menurut Bahan
parkir umum.
Untuk kebutuhan tempat parkir pada kawasan permukiman, pada umumnya tidak
Halaman
menggunakan lahan parkir khusus atau lahan parkir yang digunakan untuk bersama,
F. Pedestrian
Salah satu unsur lagi yang sangat penting dalam merancang pola pergerakan pada
kawasan adalah perancangan untuk pejalan kaki, pentingnya perancangan ini bukan
hanya terkait pada penyediaan dan keindahan saja tetapi terkait dengan semua sistem
secara keseluruhan. Karakter dari pejalan kaki adalah :
Pejalan kaki biasanya berjalan pada sisi
kanan.
Proporsi terbesar pejalan kaki adalah
masyarakat berjalan secara berkelompok 3 orang atau lebih.
Kesulitan terbesar untuk mengikuti pejalan
kaki yang berkelompok ini adalah mereka yang berjalan secara tidak tertentu
dengan berjalan secara bersebelahan.
Laki-laki umumnya berjalan lebih cepat dari
perempuan.
Kelompok usia muda biasanya berjalan lebih
cepat dari kelompok usia tua.
Pejalan kaki yang berkelompok akan berjalan
lebih pelan dibandingkan bila berjalan sendirian.
IV-34
Untuk sistem analisa drainase ini terdiri dari ; (1) analisa daerah tangkapan air, (2)
analisa limpasan air, (3) analisa daya serap air dan (4) analisa kapasitas air hujan.
Halaman
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah jarak pencapaian dari suatu daerah ke daerah lainnya, dimana
semakin tinggi aksebilitas suatu daerah dengan daerah lainnya maka akan semakin
cepat pula proses perkembangannya begitu pula sebaliknya. Adapun indikator yang
IV-34
menunjukkan tingkat aksesibilitas pada satu kawasan yaitu kondisi dan jenis perkerasan
jalan yang ada, sedangkan untuk indikator penunjang yaitu arah perkembangan atau
Halaman
pergerakan penduduk.
Keterangan :
Ai : Nilai aksebilitas
K : Kondisi jalan aspal (aspal, perkerasan dan tanah)
F : Fungsi jalan (arteri, kolektor dan lokal)
T : Fungsi dari jenis pergerakan (regional, lokal) dan trayek pergerakan yang
melayaninya.
d : Jarak
(Nilai F, K dan T diberi bobot)
Untuk mengukur indeks aksebilitas menggunakan rumus matematis sebagai berikut :
Ej
Ai
(dij ) b
Keterangan :
Ai : Nilai aksebilitas
Ej : Ukuran aktivitas (dapat menggunakan ukuran antara lain jumlah penduduk usia
kerja)
Dij : Jarak tempuh (waktu/uang)
B : Parameter
Perhitungan parameter b menggunakan grafik regresi linier, yang diperoleh berdasarkan
perhitungan :
K T P
Keterangan :
K : Kondisi jalan
T : Total individu trip
IV-34
Tij ( Pipj ) p
GSB,
Envelop bangunan,
Halaman
Tinggi bangunan.
D/H = 1
19 M
15 M
D/H = 2
(Space) yang ada disekitarnya, pengertian ruang itu termasuk persepsi tentang jarak jauh–
dekat, luas–sempit, longgar–sesak, ataupun kurang nyaman. Dan konsep yang dibicarakan
Halaman
2. Privacy
Keinginan untuk kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu
kesendiriannya, Adapun jenis-jenis privacy adalah sebagai berikut :
a) Golongan pertama adalah keinginan untuk diganggu secara fisik.
b) Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri.
c)Teritoriality adalah suatu tingkah laku yang ada hubungannya dengan kepemilikan atau
hak seseorang atau sekelompok orang atau sebuah tempat atau suatu lokasi geografis
dimana pola tingkah laku ini mencakup personalisasi dan pertahanan terhadap
gangguan dari luar.
Penggolongan terhadap teritoriality adalah sebagai berikut :
1. Teori Primer.
2. Teori Sekunder.
3. Teori Publik.
4. Kesesakan dan Kepadatan.
5. Peta Mental.
Peta Mental adalah proses yang memungkinkan kita untuk mengumpulkan,
IV-34
R = F (C x D)
Dimana :
R : Keterkenalan suatu obyek lingkungan
F : Fungsi
C : Berapa jauh posisi obyek itu dari pusat arus lalu lintas penduduk
D : Berapa jauh kadar perbedaan secara arsitektural atau pusat secara sosial
3. Strees
Beban mental yang oleh individu bersangkutan akan dikurangi atau dihilangkan,
dimana untuk mengurangi atau menghilangkan strees dengan melakukan tingkah laku
penyesuaian (Coping behavior).
Persepsi rangsang dari lingkungannya, akan terjadi dua kemungkinan antara lain:
Kemungkinan pertama, rangsangan itu dipersepsikan berada dalam batas ambang
toleransi individu bersangkutan yang menyebabkan individu berada dalam keadaan
Homeo Statis.
Kemungkinan kedua, rangsangan itu dipersepsikan di luar ambang toleransi yang
menimbulkan strees pada individu.
saat itu.
IV-34
Halaman