Anda di halaman 1dari 43

PANDUAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

Hotel Santika, 21 April 2016


DAFTAR ISI
BAB
BAB II UMUM
UMUM
1.1
1.1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.2
1.2 PERATURAN
PERATURAN DAERAH
DAERAH
1.2.1
1.2.1 Kedudukan Peraturan
Kedudukan Peraturan Daerah
Daerah
1.2.2 Fungsi Peraturan Daerah
1.2.2 Fungsi Peraturan Daerah
1.2.3
1.2.3 Landasan
Landasan Pembentukan
Pembentukan Peraturan
Peraturan Daerah
Daerah
1.2.4
1.2.4 Asas dan Prinsip Pembentukan Peraturan Daerah
Asas dan Prinsip Pembentukan Peraturan Daerah
1.2.5 Kewenangan Pembentukan Perda
1.2.5 Kewenangan Pembentukan Perda
BAB
BAB II
II TAHAPAN
TAHAPAN PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERATURAN DAERAH
DAERAH
2.1
2.1 PERENCANAAN
PERENCANAAN
2.2
2.2 PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
2.3
2.3 PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.4
2.4 PENETAPAN
PENETAPAN
2.5
2.5 PENGUNDANGAN
PENGUNDANGAN
2.6
2.6 PENYEBARLUASAN
PENYEBARLUASAN
BAB
BAB III
III PENYUSUNAN
PENYUSUNAN NASKAH
NASKAH AKADEMIK
AKADEMIK
3.1
3.1 UMUM
UMUM
3.2
3.2 SISTEMATIKA
SISTEMATIKA
3.3
3.3 TAHAP
TAHAP PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
BAB
BAB IV
IV PENYUSUNAN
PENYUSUNAN RANCANGAN
RANCANGAN PERDA
PERDA PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SAMPAH
SAMPAH
4.1
4.1 TEKNIK
TEKNIK PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
4.2
4.2 DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
4.3
4.3 MATERI
MATERI MUATAN
MUATAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
CONTOH
CONTOH RANCANGAN
RANCANGAN PERDA
PERDA PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SAMPAH
SAMPAH
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PERATURAN DAERAH

Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011

Peraturan Daerah merupakan salah satu jenis


peraturan perundang-undangan

Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang


mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan
oleh lembaga atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan perundang-
undangan

Fungsi Peraturan Daerah : (a) Sebagai instrumen kebijakan untuk


melaksanakan otonomi daerah dan pembantuan. (b) peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
LANDASAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

a. LANDASAN FILOSOFIS, adalah landasan yang berkaitan


dengan dasar atau ideologi Negara;

b. LANDASAN SOSIOLOGIS, adalah landasan yang berkaitan


dengan kondisi atau kenyataan empiris yang hidup dalam
asyarakat, dapat berupa kebutuhan atau tuntutan yang
dihadapi oleh masyarakat, kecenderungan, dan harapan
masyarakat; dan

c. LANDASAN YURIDIS, adalah landasan yang berkaitan dengan


kewenangan untuk membentuk, kesesuaian antara jenis dan
materi muatan, tata cara atau prosedur tertentu, dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi
ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
a. Kejelasan Tujuan
b. Kelembagaan atau Pejabat Pembentuk yang Tepat
c. Kesesuaian Antara Jenis, Hirarki, dan Materi Muatan
d. Dapat Dilaksanakan
e. Kedayagunaan dan Kehasilgunaan
f. Kejelasan Rumusan
g. Keterbukaan

PRINSIP PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH


a. lex superior derogate lex inferiori
b. lex specialis derogate lex generalis
c. lex posterior derogate lex priori
d. Prinsip keadilan
e. Prinsip kepastian hukum
f. Prinsip pengayoman
g. Prinsip mengutamakan kepentingan umum
h. Prinsip kebhinekatunggalikaan
KEWENANGAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
Kewenangan pembentukan Peraturan Daerah berada pada Kepala Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Peraturan Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah
setelah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Mengenai dasar kewenangan pembentukan Peraturan Daerah diatur dalam:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa ”Pemerintah Daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah
dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan”
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 65 ayat (2) huruf b, ”Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang
menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD”

Pasal 154 ayat (1) huruf a, ”DPRD mempunyai tugas dan wewenang membentuk
Perda yang dibahas dengan Kepala Daerah untuk mendapat persetujuan
bersama”

Pasal 242 ayat (1), “Rancangan Perda Yang telah disetujui bersama oleh DPRD
dan Kepala daerah disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah
untuk ditetapkan menjadi Perda”

Pasal 236 ayat (2), ”Perda dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama
Kepala Daerah ”
KEWENANGAN PEMBENTUKAN PERATURAN
DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Berdasarkan penyelenggaraan pemerintahan daerah, persampahan merupakan sub
urusan dari urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
Urusan tersebut termasuk urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c Undang-Undang (UU) No. 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka wajib diselenggarakan semua
daerah.

Secara khusus negara memberikan tugas dan wewenang kepada Pemerintah (Pusat)
dan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dalam pengelolaan sampah sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9 UU No. 18 Tahun
2008.
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN
DAERAH

• Rapat Dengar Pendapat Pengundangan


Umum;
• Kunjungan kerja; Pengesahan/
Pengesahan/
Partisipasi Penetapan
Penetapan
• Sosialisasi; dan/atau
• Seminar, Lokakarya, Masyarakat
dan/atau Diskusi.
Pembahasan

Penyusunan

Pembentukan
Peraturan Perundang- Perencanaan
Perencanaan
undangan

P e n y e b a r l u a s a n

Masyarakat dan
Pemangku Kepentingan
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH

2.1 PERENCANAAN
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH
2.2 PENYUSUNAN
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN


 Kepala daerah membentuk tim penyusunan

rancangan perda melalui surat keputusan


(SK) kepala daerah

TIM PENYUSUN TERDIRI DARI :


o Kepala Daerah;
o Sekretaris Daerah;
o Perangkat daerah pemrakarsa;
o Perangkat daerah yang membidangi hukum;
o Perangkat daerah terkait lainnya; dan
o Perancang peraturan perundang-undangan.
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

2.3 PEMBAHASAN

PEMBICARAAN TINGKAT I

Rancangan perda berasal dari Rancangan perda berasal dari legislatif


eksekutif
Penjelasan Pimpinan Komisi,
Penjelasan Kepala Daerah Gabungan Komisi, Bapemperda atau
Panitia Khusus
Pemandangan Umum Fraksi
Pendapat Kepala Daerah
Tanggapan Kepala Daerah
Tanggapan Fraksi

PEMBICARAAN TINGKAT II
Pembahasan bersama
dengan Kepala Daerah atau
Pejabat yang mewakili Penyampaian Laporan
Pimpinan Komisi, Gabungan
Komisi, Bapemperda atau
Panitia Khusus

Permintaan Persetujuan dari


Anggota Secara Lisan

Persetujuan Bersama DRPD


Pendapat Akhir Kepala
dan Kepala Daerah
Daerah
BAB II TAHAPAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH

2.4 PENETAPAN
2.4.1 Pemberian Nomor Register
2.4.2 Penandatanganan
2.4.3 Penomoran

2.5 PENGUNDANGAN

2.6 PENYEBARLUASAN
BAB III PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK
3.1 UMUM

 Menurut Pasal 1 Angka 11 UU No 12 tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum


atau hasil penelitian lainnya
Terhadap suatu masalah tertentu yg dpt

dipertanggungjawabkan secara ilmiah


Mengenai pengaturan masalah tsb dlm

rancangan per UU an yang akan di bentuk


Sbg solusi atas permasalah dan atau kebutuhan

hkm masyarakat.
BAB III PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK
3.2 SISTEMATIKA

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN TERKAIT
BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP
MATERI MUATAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAERAH
PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BAB III PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

3.3 TAHAPAN PENYUSUNAN


BAB IV. PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA
PENGELOLAAN SAMPAH

4.1 TEKNIK PENYUSUNAN


4.1.1 Bahasa Peraturan Daerah
4.1.2 Judul Rancangan Peraturan Daerah
4.1.3 Pembukaan
4.1.4 Batang Tubuh Rancangan Peraturan Daerah
4.1.5 Penutup
4.1.6 Penjelasan

4.2 DASAR HUKUM

4.3 MATERI MUATAN


4.1.2 JUDUL PERATURAN DAERAH
1. PENGELOLAAN SAMPAH
Mengatur :
a) Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga; dan
b) Sampah Spesifik

2. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN


SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH
Hanya mengatur sampah rumah tangga dan
sampah sampah sejenis rumah tangga dan
sampah
4.1.3 PEMBUKAAN
a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
b. Jabatan pembentuk Rancangan Peraturan Daerah

c. Konsideran Menimbang (filosofis,sosiologis dan yuridis)

d. Dasar Hukum (diawali kata mengingat)


Dasar hukum memuat:
(1) Dasar kewenangan Pemerintah Daerah pembentukan
Peraturan Daerah;
(2) Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan
pembentukan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah.

Dasar hukum kewenangan Daerah membentuk Peraturan Daerah


adalah Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.1.3 PEMBUKAAN
e. Diktum.
Diktum terdiri atas:
a. kata Memutuskan;
b. kata Menetapkan; dan
c. jenis dan nama Peraturan Perundang-
undangan
4.1.4 BATANG TUBUH
1. Ketentuan Umum;
2. Materi Pokok yang Diatur;
3. Ketentuan Pidana;
4. Ketentuan Peralihan (jika diperlukan);
5. Ketentuan Penutup
4.1 TEKNIK PENYUSUNAN
4.1.5 PENUTUP
a. rumusan perintah pengundangan dan penempatan Peraturan Daerah
dalam Lembaran Daerah Kabupaten/Kota, Berita Daerah Kabupaten/Kota;
b. penandatanganan pengesahan atau penetapan Peraturan Daerah;
c. pengundangan atau Penetapan Peraturan Daerah; (d) akhir bagian penutup.

4.1.6 PENJELASAN
Ketentuan mengenai penjelasan menurut UU No. 12 Tahun 2011, sebagai
berikut:
a. Penjelasan tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk membuat
peraturan lebih lanjut dan tidak boleh mencantumkan rumusan yang berisi
norma.
b. Penjelasan tidak menggunakan rumusan yang isinya memuat perubahan
terselubung terhadap ketentuan Peraturan Daerah.
4.2 DASAR HUKUM; DAN
4.3 MATERI MUATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH


(PERDA)

PENGELOLAAN SAMPAH
MATERI MUATAN

INVENTARISASI PERINTAH LANGSUNG DARI


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
LEBIH TINGGI

INVENTARISASI KEBUTUHAN UNTUK MENJAWAB


PERMASALAHAN DAERAH MASING-MASING

INVENTARISASI MUATAN LOKAL DAN KEARIFAN


LOKAL DAERAH
PERUNDANG-UNDANGAN YANG MEMERINTAHKAN
LANGSUNG MATERI MUATAN YANG HARUS DIATUR
DALAM PERDA PENGELOLAAN SAMPAH ADALAH:

1. UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 2008


TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
2. PP NO. 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS
SAMPAH RUMAH TANGGA
3. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 33 TAHUN
2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
4, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NO. 16 TAHUN 2011 PEDOMAN MUATAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH .TANGGA DAN SAMPAH
SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA.
PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGANDUNG
MATERI YANG BERKESESUAIAN DENGAN MATERI
MUATAN YANG AKAN DIATUR

1. UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP;
2. PP NO. 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGADAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA
3. PP NO. 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
4. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NO. 9
TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGADUAN DAN
PENANGANAN PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARAN
DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
PERUNDANG-UNDANGAN MENGATUR
TEKNIS SUBSTANSI TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH
1. PERATURAN MENTERI PU NO. 19 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PENATAAN RUANG KAWASAN
SEKITAR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
2. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 03
TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
PRASARANA DAN SARANA PERSAMPAHAN DALAM
PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH
MASING-MASING YANG BERKAITAN
MATERI MUATAN MINIMAL HASIL HARMONISASI

1. Pembinaan dan Pengawasan


1. Hak dan Kewajiban 2. Insentif Desinsentif
2. Perizinan 3. Kerjasama dan Kemitraan
3. Pengurangan dan Penanganan 4. Lembaga Pengelola
Sampah 5. Retribusi
4. Pembiayaan 6. Mekanisme Pengaduan dan
5. Kompensasi Penyelesaian sengketa
6. Peran Masyarakat
7. Larangan dan sanksi
MATERI MUATAN YANG DIATUR DALAM CONTOH RANCANGAN PERDA
PENGELOLAAN SAMPAH HASIL HAMONISASI PERUNDANG-UNDANGAN

Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model


No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

Pasal 5 UU No. 18 tahun 2008 Pemerintah dan Pemerintah 1. Tugas pemerintah daerah
tentang Pengelolaan Sampah daerah bertugas menjamin Kabupaten/Kota dalam
terselenggaranya Pengelolaan Sampah;
pengelolaan sampah yang 2. Kewenangan pemerintah
baik dan berwawasan daerah Kabupaten/Kota
Tugas dan
lingkungan sesuai dengan dalam Pengelolaan Sampah;
1 Kewenangan
tujuan UU pengelolaan 3. Perencanaan Daerahdalam
pemerintah daerah
sampah. Pengelolaan Sampah yang
harus disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam mencapai tujuan
Pengelolaan Sampah.

1. Pasal 11 ayat (2) UU No.  “Ketentuan lebih lanjut 1. Hak-hak masyarakat dalam
18 tahun 2008 tentang mengenai Tata cara pengelolaan sampah :
Pengelolaan Sampah penggunaan hak diatur a. Mendapatkan pelayanan;
dengan Peraturan b. berpartisipasi dalam
Pemerintan dan Peraturan proses pengambilan
Daerah” keputusan
penyelenggaraan dan
2. Pasal 3 (a) Permen Negara  “Pedoman Materi Muatan pengawasan
2 Hak LH No. 16 tahun 2011, Rancangan Peraturan c. memperoleh informasi
Pedoman Materi Muatan Daerah memuat : yang benar akurat dan
Rancangan Peraturan a. Hak dan Kewajiban tepat waktu;
Daerah Tentang b. Perizinan d. mendapatkan
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

e. Peran Masyarakat 2. Tata Cara penggunaan hak


f. Larangan masyarakat dalam
g. Pengawasan, dan pengelolaan sampah, yang
h. Sanksi Administratif disesuaikan dengan
kelembagaan, kearifan lokal
dan peraturan perundang-
3. Pasal 44 ayat (2) (c), 1) Peraturan daerah undangan di daerah masing-
Peraturan Menteri Dalam sebagaimana dimaksud masing.
Negeri No. 33 Tahun pada ayat (1) paling
2010, tentang Pedoman sedikit memuat :
Pengelolaan Sampah a. Pengurangan dan
penanganan;
b. Lembaga Pengelola;
c. Hak dan Kewajiban
d. Perizinan
e. Insentif dan
Desinsentif
f. Kerjasama dan
Kemitraan
g. Retribusi
h. Pembiayaan dan
Kompensasi
i. Peran masyarakat
j. Mekanisme
pengaduan dan
penyelesain sengketa
k. Pengawasan dan
Pengendalian
l. Larangan dan Sanksi
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

1. Pasal 12 ayat (2) UU No. “Tata cara pelaksanaan 1. Kewajiban dalam Pengelolaan
18 tahun 2008 tentang kewajiban pengelolaan Sampah:
Pengelolaan Sampah sampah rumah tangga dan a. orang perseorangan dan
sampah sejenis sampah kelompok orang dan/atau
rumah tangga diatur dengan badan hukum untuk
Perda” mengurangi dan
menangani sampah
2. Pasal 3 (a) Permen Negara Bunyi perintah sama dengan cara yang
LH No. 16 tahun 2011, sebagaimana diuraikan pada berwawasan lingkungan ;
Pedoman Materi Muatan Point (*) b. setiap pengelola kawasan
Rancangan Peraturan untuk menyediakan
Daerah Tentang fasilitas pemilahan
Pengelolaan Sampah sampah;
Rumah Tangga dan c. setiap prdusen untuk
Sampah Sejenis Sampah mengelola kemasan
Rumah Tangga dan/atau barang yang
diproduksinya yang sulit
3. Pasal 17 ayat (3), Pasal 18 Pengelola kawasan terurai oleh proses alam
3 Kewajiban ayat (1) butir b.,Pasal 19 permukiman, kawasan d. Pengelola kawasan dan
ayat (1), Pasal 21 ayat (2), komersial, kawasan industri, Pemerintah
butir c., PP No.81 tahun kawasan khusus, fasilitas Kabupaten/kota
2012 tentang Pengelolaan umum, fasilitas sosial, dan berkewajiban
Sampah Rumah Tangga fasilitas lainnya dalam melaksanakan
dan Sampah sejenis melakukan pemilahan pengumpulan sampah
Sampah Rumah Tangga sampah wajib menyediakan e. Pemerintah
sarana pemilahan sampah Kabupaten/kota
skala kawasan. berkewajiban
melaksanakan
Pengumpulan sampah pengangkutan sampah.
dilakukan oleh pengelola f. Setiap orang pada
kawasan dan pemerintah sumbernya, pengelola
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

Pengolahan sampah g. Pemerintah


dilakukan oleh setiap orang, Kabupaten/kota
pengelola kawasan dan berkewajiban
pemerintah kabupaten/kota. menyediakan TPA
Sampah
Bunyi perintah sama h. Pemerintah
4. Pasal 44 ayat (2) (c), sebagaimana diuraikan pada Kabupaten/kota
Peraturan Menteri Dalam Point (**) berkewajiban melakukan
Negeri No. 33 Tahun pemrosesan akhir
2010, tentang Pedoman sampah di TPA Sampah
Pengelolaan Sampah i. Pemerintah
Kabupaten/kota
berkewajiban
menyampaikan laporan
penyelenggaraan
pengelolaan sampah
Dalam melakukan
5. Pasal 38 ayat (1), Pasal 59 pemrosesan akhir sampah 2. Tata cara pelaksanaan
ayat (1), butir c, Peraturan pemerintah kabupaten/kota kewajiban dalam pengelolaan
Menteri Pekerjaan Umum wajib menyediakan dan sampah
RI No. 03 Tahun 2013, mengoperasikan TPA
tentang Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana dan Penyelenggara tingkat
Sarana Persampahan kabupaten/kota
dalam Penanganan menyerahkan laporan
Sampah Rumah Tangga penyelenggaraan
dan Sampah Sejenis pengelolaan sampah kepada
Sampah Rumah Tangga Bupati/Walikota
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

4 Perizinan 1. Pasal 17 ayat (3) UU No. “Ketentuan lebih lanjut 1. Kewajiban memiliki izin,
18 tahun 2008 tentang mengenai Tata cara 2. Jenis kegiatan pengelolaan
Pengelolaan Sampah memperoleh izin diatur sampah yang memerlukan
dengan peraturan daerah izin.
sesuai dengan 3. Tata Cara mendapatkan izin
kewenangannya” 4. Tata cara pengumuman dalam
perizinan
5. Izin lingkungan yang
2. Pasal 18 ayat (2) UU “Ketentuan lebih lanjut merupakan bagian dari
No.18 tahun 2008 mengenai jenis usaha Perizinan
tentang Pengelolaan pengelolaan sampah yang 6. Masa berlaku Izin Pengelolaan
Sampah mendapat izin dan tata cara sampah
pengumuman diatur dengan
peraturan daerah”

3. Pasal 3 (b) Permen Bunyi perintah sama


Negara LH No. 16 tahun sebagaimana diuraikan pada
2011, Pedoman Materi Point (*)
Muatan Rancangan
Peraturan Daerah
Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga

4. Pasal 44 ayat (2) (a), Bunyi perintah sama


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada
Negeri No. 33 Tahun Point (**)
2010, tentang Pedoman
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

Pengurangan Sampah Bunyi perintah sama 1. Pengelolaan sampah terdiri


1. Pasal 44 ayat (2)(a) sebagaimana diuraikan pada dari pengurangan dan
Peraturan Menteri Dalam Point (**) penanganan
Negeri No. 33 Tahun
2010, tentang Pedoman 2. Pengurangan sampah
Pengelolaan Sampah Pemerintah dan pemerintah a. Perencanaan pengurangan
2. UU No. 18 tahun 2008 daerah wajib melakukan dan penanganan
Pasal 20 ayat (2), perintah kegiatan-kegiatan dalam hal pengelolaan sampah
secara tidak tegas pengurangan sampah. b. Pengurangan Sampah :
• Jenis kegiatan
pengurangan sampah
• Tata cara pengurangan
Penanganan Sampah Ketentuan lebih lanjut sampah
3. Pasal 22 ayat (2) UU No. mengenai penanganan • Tugas dan
18 tahun 2008 tentang sampah diatur dengan atau Kewenangan
Pengelolaan Sampah berdasarkan peraturan Pemerintah daerah
pemerintah atau dengan dalam Pengurangan
peraturan daerah sesuai Sampah
5 Pengelolaan sampah
dengan kewenangannya c. Tata cara pengurangan
sampah oleh produsen

4. Pasal 3 (c) Permen Negara Bunyi perintah sama 3. Penanganan Sampah:


LH No. 16 tahun 2011, sebagaimana diuraikan pada a. Jenis kegiatan
Pedoman Materi Muatan Point (*) penanganan sampah
Rancangan Peraturan b. Teknis pemilahan
Daerah Tentang sampah
Pengelolaan Sampah c. Pembagian jenis sampah
Rumah Tangga dan dalam kegiatan pemilahan
Sampah Sejenis Sampah sampah
Rumah Tangga d. Persyaratan sarana
pemilahan dan
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

4. Pasal 38 ayat (1), Pasal 62 Dalam melakukan g. Alat angkut sampah


ayat (4) Peraturan Menteri pemrosesan akhir sampah h. Teknis pengolahan
Pekerjaan Umum RI No.03 pemerintah kabupaten/kota sampah
Tahun 2013, tentang wajib menyediakan dan i. Jenis kegiatan pengolahan
Penyelenggaraan mengoperasikan TPA sampah
Prasarana dan Sarana dan j. Prasarana dan sarana
Sarana Persampahan Pemerintah kabupaten/kota dalam pengolahan
dalam Penanganan wajib melaksanakan sampah
Sampah Rumah Tangga penutupan atau rehabilitasi k. Kerjasama dalam
dan Sampah Sejenis TPA paling lambat 2 (dua) penyelenggaraan
Sampah Rumah Tangga tahun setelah dikeluarkan pengolahan sampah
rekomendasi l. Teknis pemrosesan
sampah
m. Metode pemrosesan akhir
sampah
n. Teknis pemilihan lokasi
TPA
o. Tugas dan kewenangan
Pemerintah
p. Teknis penutupan atau
rehabilitasi TPA Sampah

1. Pasal 59 ayat (2), Laporan penyelenggaraan 1. Teknis pelaporan pengelolaan


Peraturan Menteri PSP meliputi laporan volume sampah
Pekerjaan Umum RI No.03 dan jumlah timbulan,
Tahun 2013, tentang karakteristik sampah,
Penyelenggaraan sampling kualitas efluen
6 Pelaporan Prasarana dan Sarana dan instalasi pengolahan lindi,
Sarana Persampahan sumur pantau dan udara.
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

1. Pasal 24 ayat (3) UU No. Ketentuan lebih lanjut 1. Sumber-sumber pembiayaan


18 tahun 2008 tentang mengenai pembiayaan 2. Sumber pembiayaan lain yang
Pengelolaan Sampah diatur dengan peraturan sah adalah retribusi dan/atau
daerah penerimaan dari badan
layanan umum daerah
2. Pasal 3 (c) Permen Negara Bunyi perintah sama
LH No. 16 tahun 2011, sebagaimana diuraikan pada
Pedoman Materi Muatan Point (*)
Rancangan Peraturan
Daerah Tentang
7 Pembiayaan Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga

3. Pasal 44 ayat (2) (a), Bunyi perintah sama


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada
Negeri No. 33 Tahun Point (**)
2010, tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah

1. Pasal 25 ayat (4) UU No. Ketentuan lebih lanjut 1. Kompensasi secara umum
18 tahun 2008 tentang mengenai pemberian 2. Bentuk-bentuk kompensasi
Pengelolaan Sampah kompensasi oleh 3. Bentuk-bentuk dampak
pemerintah diatur dengan negatif yang dapat
peraturan pemerintah mengakibatkan diberikannya
dan/atau peraturan daerah kompensasi
4. Asuransi sebagai jaminan
8 Kompensasi 2. Pasal 32 ayat (4) PP No.81 Ketentuan lebih lanjut kompensasi
tahun 2012 tentang mengenai tata cara 5. Tata cara pemberian
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

3. Pasal 3 (d ) Permen Bunyi perintah sama


Negara LH No. 16 tahun sebagaimana diuraikan pada
2011, Pedoman Materi Point (*)
Muatan Rancangan
Peraturan Daerah Tentang
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga

4. Pasal 44 ayat (2) (h), Bunyi perintah sama


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada
Negeri No. 33 Tahun Point (**)
2010, tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah

1. Pasal 28 ayat (3) UU No. Ketentuan lebih lanjut 1. Bentuk peran masyarakat :
18 tahun 2008 tentang mengenai bentuk- bentuk a. Pemberian usul,
Pengelolaan Sampah dan tata cara pelaksanaan pertimbangan, dan saran
peran masyarakat, diatur dalam perumusan
2. Pasal 35 ayat (1) PP No.81 dengan peraturan kebijakan pengelolaan
tahun 2012 tentang pemerintah dan/atau sampah
Pengelolaan Sampah peraturan daerah b. Melaksanakan
Rumah Tangga dan penanganan sampah
Sampah sejenis Sampah secara mandiri atau
Rumah Tangga bermitra dengan
9 Peran Masyarakat pemerintah
3. Pasal 3 (e ) Permen Bunyi perintah sama c. Pemberian pendidikan dan
Negara LH No. 16 tahun sebagaimana diuraikan pada pelatihan
2011, Pedoman Materi Point (*) d. Pendampingan oleh
Muatan Rancangan kelompok masyarakat
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

lokal dan peraturan


perundang-undangan di
daerah masing-masing.

4. Pasal 44 ayat (2) (i), Bunyi perintah sama


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada
Negeri No. 33 Tahun Point (*)
2010, tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah

5. Pasal 75 ayat (2)


Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum RI No.03
Tahun 2013, tentang
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana dan
Sarana Persampahan
dalam Penanganan
Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga

1. Pasal 29 ayat (3) dan (4) (3) Ketentuan lebih lanjut 1. Kegiatan yang dilarang dalam
UU No. 18 tahun 2008 mengenai larangan : pengelolaan sampah :
tentang Pengelolaan diatur dengan perda a. membuang sampah tidak
Sampah kabupaten/kota pada tempat yang telah
(4) Peraturan daerah ditentukan dan disediakan
kabupaten/kota b. melakukan penanganan
sebagaimana dimaksud sampah dengan
10 Larangan pada ayat (3) dapat pembuangan terbuka di
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

2. Pasal 3 (f ) Permen Negara Bunyi perintah sama Pengaturan lainnya dapat di


LH No. 16 tahun 2011, sebagaimana diuraikan pada sesuaikan dengan kebutuhan,
Pedoman Materi Muatan Point (*) kearifan lokal dan peraturan
Rancangan Peraturan perundang-undangan di daerah
Daerah Tentang masing-masing
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga

3. Pasal 44 ayat (2) (l), Bunyi perintah sama


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada
Negeri No. 33 Tahun Point (**)
2010, tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah

1. Pasal 31 ayat (3) UU No. Ketentuan lebih lanjut 1. Bentuk kegiatan pembinaan
18 tahun 2008 tentang mengenai pengawasan oleh kepala daerah
Pengelolaan Sampah pengelolaan sampah diatur 2. Subyek hukum dalam setiap
dengan peraturan daerah kegiatan pembinaan
3. Bentuk pengawasan
2. Pasal 3 (g) Permen Negara Bunyi perintah sama 4. Kegiatan pengawasan dalam
LH No. 16 tahun 2011, sebagaimana diuraikan pada pengelolaan sampah
Pedoman Materi Muatan Point (*)
Rancangan Peraturan
Pembinaan dan Daerah Tentang
11
Pengawasan Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

1. Pasal 32 ayat (3) UU No. Ketentuan lebih lanjut 1. Bentuk-bentuk sanksi


18 tahun 2008 tentang mengenai penerapan sanksi administratif
Pengelolaan Sampah administratif diatur dengan 2. Penerapan sanksi
perda kabupaten/kota administratif
3. Kelembagaan yang mengawal
dan menerapkan sanksi
2. 2.Pasal 3 (h) Permen Bunyi perintah sama administratif
Negara LH No. 16 tahun sebagaimana diuraikan pada 4. Tata cara dan mekanisme
2011, Pedoman Materi Point (*) penerapan sanksi
Muatan Rancangan adminsitratif secara rinci
Peraturan Daerah Tentang dapat didelegasikan dalam
Pengelolaan Sampah peraturan Bupati/Walikota
Rumah Tangga dan 5. Sanksi Pidana (bila
Sampah Sejenis Sampah diperlukan)
12 Sanksi Rumah Tangga

3. Pasal 44 ayat (2) (l), Bunyi perintah sama Pengaturan lainnya dapat di
Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada sesuaikan dengan kebutuhan,
Negeri No. 33 Tahun Point (**) kearifan lokal dan peraturan
2010, tentang Pedoman perundang-undangan di daerah
Pengelolaan Sampah masing-masing
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

Pasal 44 ayat (2) (e) Bunyi perintah sama 1. Bentuk-bentuk kegiatan yang
Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada mendapatkan insentif;
Negeri No. 33 Tahun 2010, Point (**) 2. Bentuk-bentul Insentif;
tentang Pedoman 3. Bentuk-bentuk kegiatanyang
Pengelolaan Sampah mendapatkan Desinsentif;
4. Bentuk-bentuk desinsentif;
Insentif dan
13 5. Pendelegasian pengaturan
Desinsentif
lebih lanjut mengenai bentuk
dan tatacara pemberian
insentif desinsentif;

Pasal 44 ayat (2) (f) Peraturan Bunyi perintah sama 1. Tata Cara kerjasama Antar
Menteri Dalam Negeri No. 33 sebagaimana diuraikan pada Daerah;
Tahun 2010, tentang Point (**) 2. Lingkup kegiatan pengelolaan
Pedoman Pengelolaan sampah yang dapat
Sampah dikerjasamakan;
3. Kemiteraan dengan Badan
Kerjasama dan Usaha ;
14
kemitraan 4. Lingkup kegiatan pengelolaan
sampah yang dapat
dikerjasamakan dengan
badan usaha;
Muatan Yang Referensi Perundang- Pengaturan Dalam Model
No Bunyi Perintah
Diperintahkan undangan Ranperda Pengelolaan Sampah

Pasal 44 ayat (2) (g) Bunyi perintah sama 1. Kewenangan pemerintah


Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada dalam pemungutan retribusi
Negeri No. 33 Tahun 2010, Point (**) 2. Pedoman penyelenggaraan
15 Retribusi tentang Pedoman mengacu pada peraturan
Pengelolaan Sampah perundangan yang sudah ada
(bila ada)

Pasal 44 ayat (2) (b) Bunyi perintah sama 1. Lembaga Pengelola sebagai
Peraturan Menteri Dalam sebagaimana diuraikan pada penyelenggara pengelolaan
Negeri No. 33 Tahun 2010, Point (**) sampah;
16 Lembaga pengelola tentang Pedoman 2. Bentuk Lembaga Pengelola.
Pengelolaan Sampah Disesuaikan dengan peraturan
perUUaan dan kelembagaan
di daerah masing-masing

Pasal 44 ayat (2) (j) Peraturan Bunyi perintah sama 1. Pengaduan Masyarakat : tata
Menteri Dalam Negeri No. 33 sebagaimana diuraikan pada cara pengaduan dan
Tahun 2010, tentang Point (**) penanganan pengaduan
Pedoman Pengelolaan akibat dugaan pencemaran
Sampah dan/atau kerusakan
lingkungan;
Mekanisme
2. Lembaga Pengelola
pengaduan dan
17 pengaduan masyarakat;
penyelesaian
3. Jenis-jenis sengketa yang
sengketa
mungkin timbul dalam
pengelolaan sampah
4. Tata cara penyelesaian
sengketa dalam pengelolaan
sampah.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai