GAMBARAN UMUM
KAWASAN PERENCANAAN
Berdasarkan rencana tata ruang yang ada Distrik Arso yang berbatasan
langsung dengan berperan sebagai pusat pertumbuhan dan pelayanan Kabupaten,
Halaman
sehingga terjadi pemusatan pelayanan pada Distrik Arso, maka sebagai upaya untuk
pemerataan pembangunan dan upaya untuk merangsang pertumbuhan Wilayah,
III-1
Halaman
3.2.2 Topografi
Ketinggian Kabupaten Keerom berkisar antara 0 – 2000 M diatas permukaan
laut, dimana Distrik Arso, Arso Timur dan Skanto merupakan daerah terendah
dengan ketinggian 0 – 1000 M diatas permukaan laut. Sedangkan Distrik Waris,
Senggi, Web dan Towe berada pada ketinggian 500 – 2000 M dari permukaan laut.
3.2.3 Geologi
Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Keerom, sebagian
besar (573.800 Ha) jenis tanah di wilayah kabupaten Keerom berjenis PMK atau
Podsolik Merah Kuning, 246 400 Ha berupa Podsolik Coklat Kelabu, 50000 Ha berupa
jenis Organosol, sedangkan tanah dengan jenis MD atau Meditran di wilayah Keerom
merupakan jenis tanah dengan luas terkecil (15.600 Ha).
Pada Distrik Arso, jenis tanah didominasi oleh jenis Podsolik Merah Kuning,
kemudian dominasi kedua oleh jenis Podsolik Coklat Kelabu, Organosol dan sebagian
kecil jenis Mediteran. Dengan Ph keasaman tanah berkisar antara 5,1 – 6,5
3.2.4 Klimatologi
Wilayah Kabupaten Keerom mempunyai iklim tropis seperti daerah Indonesia
III-1
lainnya, berdasarkan data curah hujan periode tahun 2010 yang tercatat, rata-rata
curah hujan mencapai 212 mm/bulan, Curah Hujan terendah terjadi pada bulan mei
Halaman
sebesar 90 mm dan curah hujan tertinggi pada bulan Maret sebesar 462 mm dengan
3.2.4.2 Temperatur/Suhu
Suhu udara di lokasi atau kawasan perencanaan cenderung panas, karena
terletak di dataran tinggi dan di sekeliling lahan masih banyak terdapat kebun dan
sawah tadah hujan penduduk.
3.2.4.5 Hidrologi
Pola aliran sungai subdendritik yang mengalir dari selatan ke utara yaitu
Sungai Mur, air sungai yang berada di daerah bergelombang terutama pada musim
III-1
III-1
Halaman
Pada Distrik Arso luas wilayah sebesar 163.620 Ha, dengan penggunaan
sawah sebesar 150 Ha. Penggunaan lahan terbesar adalah hutan, sedangkan
penggunaan terkecil adalah tegalan dan badan air.
berikut:
■ Bahaya kebakaran
3.4 KEPENDUDUKAN
Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang serentak dilaksanakan di seluruh
Indonesia ditujukan untuk mencari informasi tentang kependudukan di Indonesia.
Demikian juga dengan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 di Kabupaten Keerom
yang berhasil merangkum informasi tentang jumlah dan klarakteristik penduduk di
kabupaten Keerom. Berdasarkan hasil Sp2010, jumlah penduduk Kabupaten Keerom
per Juni 2010 tercatat sebanyak 48.536 jiwa, yang terdiri atas 26.532 orang
penduduk laki-laki (54,66 persen) dan 22.004 orang penduduk perempuan (45,34
persen).
Dari SP2010 juga diketahui bahwa jumlah rumah tangga di kabupaten
Keerom per Juni 2010 adalah sebanyak 11.280 rumah tangga. Ini berarti secara
rata-rata dalam 1 rumah tangga terdapat 4 anggota rumah tangga.
Sementara itu, tingkat density atau kepadatan penduduk pada tahun 2010
tercatat hanya 5 orang/km2. Distrik Arso memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu
12 orang/km2. Sedangkan yang terendah di Senggi yang hanya 1 orang/km2.
Tabel 3.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
III-1
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Distrik Arso
No Kelompok umur Laki-laki Rumah tangga Jumlah
1 0-4 1 179 1 052 2 231
2 5-9 1 113 995 2 108
3 10 - 14 989 916 1 905
4 15 - 19 1 017 856 1 873
5 20 - 24 1 086 959 2 045
6 25 - 29 1 242 947 2 189
7 30 - 34 983 773 1 756
8 35 - 39 854 655 1 509
9 40 - 44 703 659 1 362
10 45 - 49 632 509 1 141
11 50 - 54 438 348 786
12 55 - 59 330 211 541
13 60 + 454 314 768
JUMLAH 11 020 9 194 20 214
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2010
Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Menurut Agama (Jiwa)
No Distrik Kristen Katholik Islam Hindu Budha Lain-lain
1 Arso 5 091 3 972 11 043 101 7 -
2 Skanto 2 150 1 236 9 428 173 - -
3 Waris 91 2 827 133 1 - -
4 Senggi 2 095 22 619 1 - -
5 Web 247 2 105 88 0 - -
6 Arso Timur 1 849 1 186 1 728 2 - 1
7 Towe 1 618 698 23 1 - -
III-1
3.5.1 Pendidikan
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan berupa tenaga guru dan
sekolah yang memadai merupakan salah satu hal penting yang harus tersedia dalam
rangka meningkatkan partisipasi pendidikan bagi penduduk usia sekolah.
Pada tahun 2010, jumlah SD dan SLTA mengalami peningkatan dibandingkan
jumlahnya di tahun 2009. Jumlah SD bertambah 13 sekolah menjadi 73 unit sekolah
dan jumlah SLTA bertambah 1 sekolah menjadi 7 unit sekolah. Sebaliknya, jumlah
TK dan SLTP pada tahun 2010 tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan
tahun sebelumya, yaitu sebanyak 34 unit TK dan 13 unit SLTP.
Jumlah murid SD di Kabupaten Keerom tahun 2010 tercatat sebanyak 8.917
siswa. Sedangkan jumlah murid SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 2.439 dan
1.629 siswa. Sementara jumlah murid SMK hanya sebanyak 217 siswa.
Tabel 3.7
Persebaran Fasilitas Pendidikan
No Distrik TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
1 Arso 21 22 5 4 1
2 Skanto 11 15 4 2 -
3 Waris 1 5 1 1 -
4 Senggi - 10 1 - -
5 Web - 6 1 - -
6 Arso Timur 1 10 1 - -
7 Towe - 5 - - -
JUMLAH 34 73 13 7 1
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2010
Rasio murid SD terhadap jumlah SD di Keerom tahun 2010 adalah 122 yang
berarti bahwa tiap Sekolah Dasar rata-rata menampung 122 siswa didik. Sedangkan
rasio murid SD terhadap ruang belajar dan guru adalah 23 dan 14. Ini berarti bahwa
tiap kelas rata-rata menampung 23 siswa dan tiap guru mendidik 14 siswa.
Pada tingkat SLTP, rasio murid terhadap sekolah, ruang belajar, dan guru
masing-masing adalah sebesar 188, 30, dan 10. Sedangkan rasio murid terhadap
sekolah, ruang belajar, dan guru pada tingkat SLTA adalah 233, 31, dan 8.
Peningkatan rasio-rasio tersebut dibandingkan tahun sebelumnya merupakan
gambaran mulai meningkatnya partisipasi sekolah. Meskipun dengan adanya
penambahan jumlah sekolah dan ruang kelas, namun rasio murid yang ada tetap
III-1
meningkat.
Halaman
penderita.
Halaman
Sementara itu rohaniawan agama Islam pada tahun 2010 ini bertambah 8
orang, dari 112 orang pada tahun 2009 menjadi 120 orang pada tahun 2010.
Peningkatan terbesar terjadi pada jumlah rohaniawan agama Hindu pada tahun 2010
yang tercatat sebanyak 12 orang atau naik 4 kali lipat dibandingkan dengan tahun
2009 yang tercatat sebanyak 3 orang. Hal yang berbeda terjadi pada jumlah
rohaniawan agama Kristen Protestan yang menurun drastis dari 133 orang pada
tahun 2009 menjadi 89 orang pada tahun 2010.
3.6 EKONOMI
3.6.1 Pertanian
Produksi padi di Kabupaten Keerom pada tahun 2010 tercatat sebesark 1.083
ton atau mengalami penurunan 7,99 persen dibandingkan produksi tahun 2009 yang
tercatat sebanyak 1.177 ton. Padi ladang menyumbang 74,33 persen dari produksi
padi di kabupaten Keerom dengan ratarata produksi padi ladang (2,50 ton/ha) lebih
tinggi dibandingkan rata-rataproduksi padi sawah (2,00 ton/ha). Ubi jalar merupakan
jenis tanaman pertanian dengan produksi terbesar sepanjang tahun 2010, yakni
sebanyak 2.966 ton. Sedangkan produksi terendah terjadi pada tanaman kacang
III-1
3.6.2 Peternakan
Populasi ternak yang terdapat di Kabupaten Keerom adalah sapi, kambing,
dan babi. Populasi Kambing mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar
152,08 persen dibandingkan jumlahnya di tahun 2009 menjadi 5.624 ekor.
Sedangkan populasi sapi dan Babi mengalami kenaikan masing-masing 31,10 persen
dan 10,65 persen.
Sementara itu, populasi unggas di Kabupaten Keerom tahun 2010 terdiri atas
ayam buras sebanyak 61.520 ekor dan itik/entok sebanyak 3.680 ekor. Kedua
populasi unggas tersebut meningkat masing-masing 56,85 persen dan 7,38 persen
dibandingkan populasinya pada tahun sebelumnya.
3.6.3 Perikanan
Sektor Perikanan manjadi komoditas utama setelah kegiatan pertanian.
Kabupaten Keerom tidak memiliki pantai, sehingga sektor perikanan berasal dari
budidaya perikanan darat. Jenis perikanan yang dihasilkan di Kabupaten Keerom
antara lain Ikan Mas dengan produksi sebesar 900 Kg, Ikan Nila sebesar 32000 Kg,
III-1
Ikan Mujair sebanyak 1150 Kg, Ikan Lele sebanyak 400 Kg dan ikan lainnya sebesar
Halaman
3500 Kg.
3.6.4 Perdagangan
Di Kabupaten Keerom hanya terdapat 82 perusahaan perdagangan pada
tahun 2010. Jumlah tersebut menurun 41,43 persen (58 usaha) dibandingkan jumlah
usaha perdagangan tahun sebelumnya. Sebanyak 42 usaha (51,22 persen) termasuk
golongan SIUP-K, sedangkan SIUP-M dan SIUP-B masingmasing berjumlah 23 usaha
(28,05 persen) dan 17 usaha (20,73 persen).
Menurut badan hukumnya, jumlah perusahaan berbentuk PT sebanyak 12
usaha (14,63 persen); CV sebanyak 66 usaha (80,49 persen); dan perusahaan
perorangan hanya 3 usaha (3,66 persen). Berdasarkan kategori usaha, pada tahun
2009 di Kabupaten Keerom terdapat 762 usaha yang bergerak di sektor
Perdagangan Besar & Eceran (G); 88 usaha bergerak di sektor Penyediaan
Akomodasi dan Penyediaan Makanan Minuman (H); serta 85 usaha bergerak di
sektor Transportasi, Pergudangan, & Telekomunikasi (I). Lebih dari 50 persen dari
seluruh usaha tersebut terdapat di Distrik Arso.
pusat di Distrik Arso dilayani oleh PDAM untuk kebutuhan air bersih.
III-1
Halaman
III-1
Halaman
Gambar 3.2
Gambaran Kondisi Mikro Kawasan Perencanaan
III-1
Halaman
irigasi. Untuk kawasan yang memiliki kepadatan rendah tidak terdapat saluran
drainase.
Halaman
kawasan ini. Jalan ini akan merupakan struktur pergerakan utama, sementara itu
III-1
Halaman