Anda di halaman 1dari 31

PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

BAB III GAMBARAN UMUM


3.1 Karakteristik Fisik Dasar
3.1.1 Letak Administratif
Kabupaten Nganjuk memiliki luas wilayah 122.433,1 Ha yang terletak pada
koordinat 1110 5’ - 1110 13’ Bujur Timur dan 70 20’ - 70 50’ Lintang Selatan.
Secara administrasi wilayah Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi 20
kecamatan dan 284 kelurahan/desa. Kecamatan yang ada dalam lingkup
administrasi Kabupaten Nganjuk adalah:
1. Kecamatan Sawahan 11. Kecamatan Baron
2. Kecamatan Ngetos 12. Kecamatan Gondang
3. Kecamatan Berbek 13. Kecamatan Sukomoro
4. Kecamatan Loceret 14. Kecamatan Nganjuk
5. Kecamatan P a c e 15. Kecamatan Bagor
6. Kecamatan Tanjunganom 16. Kecamatan Wilangan
7. Kecamatan Prambon 17. Kecamatan Rejoso
8. Kecamatan Ngronggot 18. Kecamatan Ngluyu
9. Kecamatan Kertosono 19. Kecamatan Lengkong
10. Kecamatan Patianrowo 20. Kecamatan Jatikalen

LAPORAN ANTARA
III - 1
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Wilayah Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan:


 Sebelah Utara : Kab. Bojonegoro
 Sebelah Selatan : Kab. Kediri dan Kab. Tulungagung
 Sebelah Timur : Kab. Jombang dan Kab. Kediri
 Sebelah barat : Kab. Ponorogo dan Kab. Madiun
Wilayah perencanaan Masterplan Persampahan Kabupaten Nganjuk
meliputi semua kecamatan yang ada di Kabupen Nganjuk.
3.1.2 Karakteristik Penggunaan Lahan
Pemanfaatan lahan suatu wilayah pada umumnya merupakan manifestasi
dari kegiatan penduduknya yang berupa kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat. Kegiatan yang menonjol dalam penggunaan tanah adalah kegiatan
yang bersifat ekonomi dan sosial yang keduanya erat kaitannya.
Penggunaan lahan merupakan informasi yang menggambarkan sebaran
pemanfaatan lahan. Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk adalah
122.433,1 ha yang terbagi menjadi 20 kecamatan dan 264 desa 20 kelurahan. Tata
guna tanah awal tahun 2012 wilayah Kabupaten Nganjuk meliputi daerah kering
32 439.7 ha meliputi pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%), tegal seluas 14.432
ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha (0,21%); lahan sawah seluas 43.000 ha
(35,2%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%).
Penggunaan lahan di Kabupaten Nganjuk dapat diklasifikasikan menjadi
kampung/permukiman, kebun campur, sawah, tegalan, hutan, tanah tandus, dan
lain-lain penggunaan lahan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir penggunaan
lahan tersebut mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan yang cukup
signifikan terjadi pada jenis tanah sawah. Alih fungsi lahan sawah tidak hanya pada
daerah sub urban, akan tetapi telah masuk ke daerah pedesaan. Jika ditinjau dari
aspek pertanian, meskipun terjadi perubahan penggunaan lahan sawah namun
luas lahan pertanian yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan dan
ketersediaan pangan bagi masyarakat. Namun demikian alih fungsi lahan tersebut
harus dikendalikan secara ketat agar tidak mengancam potensi pertanian dan
ketersediaan bahan pangan. Selain itu wilayah Kabupaten Nganjuk yang berupa
Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpan air dan
daerah penyangga untuk keseimbangan alam. Disamping itu hutan juga dapat
dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi, sebagai hutan produksi. Luas

LAPORAN ANTARA
III - 2
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

lahan kritis tahun 2012 sebesar 7.670 ha. Lahan kritis tersebut dikelompokkan
dalam empat tingkat kekritisan, yaitu potensial kritis, agak kritis, kritis dan sangat
kritis. Lahan kritis di Kabupaten Nganjuk tahun 2012 tersebar di 12 kecamatan,
terdiri dari lahan berpotensi kritis seluas 152 ha, lahan agak kritis seluas 1.281 ha,
lahan kritis seluas 5.572 ha dan berkriteria sangat kritis seluas 665 ha. Lahan kritis
terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 1.314 ha yang berada pada
ketinggian rata-rata 750 m DPL. Luas lahan kritis di Kecamatan Ngetos mencapai
926 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 550 m DPL dan di Kecamatan lain
hanya pada rentang 200- 400 ha dengan rata-rata 60 m DPL. Dibandingkan dengan
data tahun 2010, terjadi penuruna lahan kritis yang cukup signifikan yaitu dari
9105 ha menjadi 7670 ha. Hal ini menunjukkan lahan kritis sudah dapat
difungsikan menjadi lahan yang potensial untuk lebih produktif dengan usaha
diversifikasi lahan.
Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk, kawasan
perkotaan berpusat di sekitar Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Nganjuk,
kemudian berkembang kesemua arah. Penggunaan lahan berupa tegalan di
Kabupaten Nganjuk masih cukup luas. Penggunaan lahan berupa tegalan ini
berlokasi di sebelah selatan dan barat Kabupaten Nganjuk. Penggunaan lahan
berupa sawah menempati wilayah yang tidak luas, terutama terdapat di sekitar
Kali Ulo di sebelah utara kabupaten.
Untuk kawasan terbangun didominasi oleh kawasan permukiman,
perkantoran dan perdagangan; sedangkan untuk kawasan tidak terbangun
didominasi oleh kebun campuran/tegalan, ladang, sawah di pinggiran kota. Secara
lebih rind penyebaran penggunaan lahan adalah sebagai berikut :
1. Perumahan
Kawasan perumahan umumnya menyebar mengikuti pola jaringan jalan
utama kota. Pada kawasan pusat kota, kawasan perumahan ini bersifat
masif (memenuhi seluruh ruang) bersama-sama dengan penggunaan lahan
intensif lainnya (perkantoran, perdagangan, jasa, dan fasilitas kota). Pada
kawasan bukan pusat kota, penyebaran kawasan permukiman ini terlihat
jelas mengikuti jaringan jalan, sehingga membentuk kantong-kantong
kawasan tidak terbangun berupa kebun campuran, tegalan, dan ladang.
2. Kawasan Perkantoran

LAPORAN ANTARA
III - 3
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Kawasan perkantoran pemerintah seperti instansi pemerintah sektoral


(Kanwil dan Kandep) serta Dinas-Dinas Daerah Tingkat II, umumnya
beraglomerasi di kawasan pusat kota.
3. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa terutama berlokasi di pusat kota.
Penyebaran kawasan perdagangan ini tampak membentuk pola berbentuk
pita (ribbon).
4. Fasilitas Umum
Untuk fasilitas kota, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, dan perdagangan,
lokasinya menyebar di seluruh wilayah kota, sesuai dengan lingkup
pelayanannya.
Tabel 3. 1 Penggunaan Lahan Kabupaten Nganjuk
Penggunaan Lahan Luas (Ha)
Lahan Pertanian Sawah 43.026
1. Irigasi 40.313
2. Tadah Hujan 2.713
Lahan Pertanian Bukan Sawah 27.959
1. Tegal/Kebun 18.538
2. Ladang 313
3. Perkebunan 2.113
4. Hutan Rakyat 681
5. Lainnya (Tambak, Kolam, 6.314
empang, dll)
Lahan Bukan pertanian 51.448

3.1.3 Klimatologi
Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan
wilayah lain di Provinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Kabupaten Nganjuk
pada bulan Juni sampai dengan September/Oktober terjadi musim kemarau dan
pada bulan Nopember/Desember sampai bulan Mei mengalami musim penghujan.
Pada bulun-bulan tertentu pada musim kemarau yaitu bulan Juli – September
berhembus angin kencang dari gunung Wilis menuju kota Nganjuk, karena itu pula
kota Nganjuk dikenal dengan sebutan kota angin. Berdasarkan data BPS tahun
2015 bahwa Curah hujan per bulan selama tahun 2014 tertinggi terjadi pada bulan
Maret yaitu 497 mm, terendah pada bulan Juni dengan curah hujan sebesar 13
mm. Hujan turun hampir sepanjang tahun 2014 kecuali bulan September.

LAPORAN ANTARA
III - 4
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

3.1.4 Topografi dan Jenis Tanah


Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi tiga bagian menurut jenis tanah, yaitu
tanah sawah (35%), tanah kering (27%) dan tanah hutan (38%). Dengan wilayah
yang luasnya 122433.1 Ha, Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi 20 kecamatan dan
284 desa dan kelurahan.
Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian
antara 46 sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat)
kecamatan yang berada pada daerah pegunungan terletak pada ketinggian 150
sampai dengan 750 meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi yaitu desa
Ngliman di Kecamatan Sawahan.
Wilayah Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang
cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Kondisi dan struktur tanah yang
produktif ini sekaligus ditunjang penyediaan air Kali Widas yang mengalir
sepanjang 91 km dan mengairi daerah seluas 430150 km2 dengan debit air
165401 liter/detik

Tabel 3. 2 Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nganjuk


No Kecamatan Jenis Tanah
1. Sawahan Andosol, Latosol
2. Ngetos Andosol, Latosol
3. Berbek Latosol, Gromosol
4. Loceret Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial
5. Pace Latosol, Gromosol, Aluvial
6. Tanjunganom Gromosol, Aluvial
7. Prambon Aluvial
8. Ngronggot Aluvial
9. Kertosono Aluvial
10. Patianrowo Aluvial, Regosol
11. Baron Aluvial
12. Gondang Aluvial, Regosol
13. Sukomoro Aluvial, Regosol
14. Nganjuk Gromosol, Aluvial, Regosol
15. Bagor Gromosol, Regosol
16. Wilangan Latosol, Gromosol, Regosol
17. Rejoso Latosol, Regosol, Litosol
18. Ngluyu Latosol, Regosol, Litosol
19. Lengkong Regosol
20. Jatikalen Aluvial, Regosol
Kabupaten Nganjuk Dalam Anka, 2015
Wilayah Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang
cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal tersebut ditunjang juga oleh
penyediaan air Kali Widas yang mengalir sepanjang 91 km dan mengairi daerah
seluas 430.150 km2 dengan debit air 17.20 m3/detik

LAPORAN ANTARA
III - 5
Peta 3. 1 Penggunaan Lahan Kabupaten Nganjuk
Peta 3. 2 Topografi Kabupaten Nganjuk
3.2 Karakteristik Kependudukan
3.2.1 Jumlah Penduduk
Perkembangan penduduk suatu daerah sangat dipengaruhi oleh
perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi. Penduduk yang terus bertambah
jumlahnya akan mempengaruhi jumlah timbulan sampah yang dihasilkan sebuah
kota tiap harinya. Hal ini berdampak pada semakin tinggi kebutuhan lahan TPA
dan potensi pencemaran lingkungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Kabupaten Nganjuk, jumlah penduduk tercatat pada akhir tahun 2014 sebesar
1.037.723, yang terdiri dari laki-laki 515.597 dan perempuan 522.126. Dalam tiga
tahun terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk terus bertambah, dari
1,022,752 pada tahun 2011 menjadi 1,025,513 jiwa pada tahun 2012 dan
1,033,597 jiwa pada tahun 2013, yang berarti pertumbuhan penduduk
berdasarkan proyeksi Susenas sebesar 0.27 persen pada tahun 2012 dan 0.79
persen pada tahun 2013.
Hasil Olah Susenas tahun 2014 menunjukkan bahwa persentase penduduk
terbesar ada di Kecamatan Tanjunganom sebanyak 111.540 jiwa sedangkan
kecamatan dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Ngluyu dengan
jumlah penduduk sebanyak 13.806 jiwa. Distribusi penduduk masing-masing
kecamatan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada table berikut
Tabel 3. 3 Persebaran Penduduk Kabupaten Nganjuk Menurut Kecamatan
Jumlah Penduduk (jiwa)
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014
1. Sawahan 36 .218 36.315 36.638 36.726
2. Ngetos 34 .304 34.396 34.670 34.610
3. Berbek 54 .035 54.179 54.544 54.590
4. Loceret 69 .296 69.484 69.989 69.912
5. Pace 59 .314 59.476 59.947 59.454
6. Tanjunganom 109 .242 109.538 110.370 111.540
7. Prambon 68 .909 69.095 69.619 70.147
8. Ngronggot 75 .507 75.708 76.156 77.282
9. Kertosono 52 .700 52.843 53.209 53.029
10
Patianrowo 41.587 41.662
. 41 .120 41.231
11
Baron 48.804 48.993
. 48 .340 48.469
12
Gondang 50.893 50.678
. 50 .309 50.444
13
Sukomoro 42.194 43.000
. 41 .800 41.912
14
Nganjuk 66.960 67.615
. 66 .287 66.470
15
Bagor 57.715 58.047
. 57 .072 57.227
Jumlah Penduduk (jiwa)
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014
16
Wilangan 27.382 27.278
. 27 .061 27.135
17
Rejoso 67.339 67.711
. 66 .539 66.720
18
Ngluyu 14.010 13.806
. 13 .765 13.801
19
Lengkong 31.788 31.800
. 31 .388 31.472
20
Jatikalen 19 .546 19.783 19.843
. 19.598
Total 1.022.752 1.025.513 1.033.597 1.037.723
Rasio jenis kelamin (sex ratio) untuk kabupaten Nganjuk pada tahun 2014
adalah 98.75 persen, ini berarti bahwa untuk 100 penduduk perempuan terdapat
99 penduduk laki-laki. Apabila dilihat dari 20 Kecamatan yang ada, ada 6 (enam)
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk lakilaki lebih besar atau sama
dibanding penduduk perempuannya yaitu Kecamatan Berbek, Ngronggot,
Patianrowo, Baron, Gondang, dan Sukomoro. Dengan kata lain 14 kecamatan lain
memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki.
3.2.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kabupaten Nganjuk selalu meningkat dari tahun ke
tahun, yaitu dari 844 jiwa/km² pada tahun 2013 menjadi 848 jiwa/km² pada
tahun 2014. Kepadatan penduduk di kecamatan memiliki keragaman yang tinggi,
dengan variasi kepadatan antar kecamatan berkisar antara 160 sampai 2,994
jiwa/km². Dari tabel 3.1.2 dapat dilihat bahwa kecamatan yang mengalami
penambahan penduduk terbanyak adalah Tanjunganom sebanyak 1,170 jiwa dan
kecamatan dengan penambahan penduduk paling sedikit adalah kecamatan
Ngluyu sebanyak 12 jiwa.
Tabel 3. 4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan
N Luas wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan
Kecamatan
o (km2) (jiwa) (jiwa/ km2)
1. Sawahan 115.886 36.726 317
2. Ngetos 60.212 34.610 575
3. Berbek 48.3 54.590 1130
4. Loceret 68.692 69.912 1018
5. Pace 48.457 59.454 1227
6. Tanjungano
111.540
m 70.842 1574
7. Prambon 41.158 70.147 1704
8. Ngronggot 52.985 77.282 1459
9. Kertosono 22.675 53.029 2339
10
Patianrowo 41.662
. 35.593 1171
N Luas wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan
Kecamatan
o (km2) (jiwa) (jiwa/ km2)
11
Baron 48.993
. 36.802 1331
12
Gondang 50.678
. 95.943 528
13
Sukomoro 43.000
. 35.388 1215
14
Nganjuk 67.615
. 22.586 2994
15
Bagor 58.047
. 51.153 1135
16
Wilangan 27.278
. 50.639 539
17
Rejoso 67.711
. 151.663 446
18
Ngluyu 13.806
. 86.149 160
19
Lengkong 31.800
. 87.173 365
20
Jatikalen 19.843
. 42.035 472
Total 1.224,33 1.037.723 848
Sumber : Nganjuk Dalam Angka 2015
3.3 Kondisi Persampahan Kabupaten Nganjuk
Pembahasan mengenai kondisi persampahan pada Kabupaten Nganjuk
meliputi timbulan sampah, komposisi sampah, timbulan sampah pada TPAS,
kondisi TPS hingga kondisi sarana dan prasarana persampahan eksisting.
3.3.1 Timbulan Sampah Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan Tabel 3.5, diketahui untuk timbulan sampah tertinggi
terdapat pada Kecamatan Tanjunganom yang mencapai 223,51 m3/hari,
sedangkan untuk timbulan sampah terendah terdapat pada Kecamatan Ngluyu.
Timbulan sampah tertinggi pada Kecamatan Tanjunganom belum didukung oleh
sarana dan prasarana pendukung persampahan, salah satunya adalah Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Begitupula dengan wilayah disekitarnya seperti Kecamatan Prambon dan
Kecamatan Ngronggot yang belum terlayani oleh sarana prasarana persampahan.

Tabel 3. 5 Timbulan Sampah pada Kecamatan Daerah Pelayanan TPAS Sugihwaras Tahun 2014
No. Kecamatan Timbulan Sampah (m3/hari)
1 Sawahan 76.10
2 Ngetos 72.27
3 Brebek 108.11
4 Loceret 140.69
5 Pace 126.83
6 Tanjunganom 223.51
7 Prambon 136.58
8 Ngronggot 146.04
9 Kertosono 119.14
10 Patianrowo 87.08
11 Baron 107.99
12 Gondang 110.04
13 Sukomoro 85.22
14 Nganjuk 132.58
15 Bagor 113.41
16 Wilangan 62.42
17 Rejoso 138.67
18 Ngluyu 28.67
19 Lengkong 67.34
20 Jatikalen 39.62
Jumlah 506,13
Sumber : DPU Cipta Karya Adipura 2014

3.3.2 Komposisi Sampah Kabupaten Nganjuk


Komposisi sampah merupakan perbandingan berat basah antara komponen
atau jenis masing- masing sampah terhadap keseluruhan sampah. Berdasarkan
sifat-sifat biologis dan kimianya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun,
sampah kebun, sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain
b. Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas,
logam, kaca, dan sebagainya
Terdapat pengelompokan sampah di Kabupaten Nganjuk berdasarkan
komposisinya yang dinyatakan sebagai % berat basah dari sampah jenis sisa
makanan, kayu dan daun, kertas, plastik, logam, kain, karet, kaca dan lainnya.
Komposisi sampah pada Kabupaten Nganjuk beradasarkan materi dijelaskan pada
Tabel 3.6
Tabel 3. 6 Komposisi Materi Sampah Kabupaten Nganjuk
Materi %
Sisa Makanan 2,9
Kayu,daun 69,5
Kertas 2,2
Plastik 12,3
Logam 0,3
Kain, tektil 11,8
Karet dan kulit 0,4
Kaca 0,5
Lainnya 0,1
Jumlah 100
Sumber : DPU Cipta Karya Adipura 2014

Berdasarkan Tabel 3.6, diketahui untuk komposisi materi sampah pada


Kabupaten Nganjuk terbesar berupa Kayu,daun sebesar 69,5%, sedangkan untuk
komposisi terkecil berupa komposisi materi lainnya sebesar 0,1%.
3.3.3 Karakteristik TPA Eksisting di Kabupaten Nganjuk
Pada kondisi eksistingnya, telah ada 3 TPAS pada Kabupaten Nganjuk, yaitu
TPAS Kedungdowo, TPAS Pandantoyo dan TPAS Bendil. Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) Kedungdowo Kecamatan Nganjuk untuk melayani pengelolaan
persampahan kawasan Perkotaan Nganjuk, kawasan Kecamatan Bagor, kawasan
Kecamatan Sukomoro dan akan dilakukan pengembangan lebih lanjut sesuai
dengan timbulan sampah dan pertumbuhan permukiman dengan direlokasi diluar
kawasan Perkotaan Nganjuk.
TPA Pandantoyo Kecamatan Kertosono untuk melayani pengelolaan
persampahan di Perkotaan Kertosono, kawasan Kecamatan Baron dan kawasan
Kecamatan Patianrowo serta kawasan Kecamatan Lengkong.
TPA Brendil Kecamatan Berbek untuk melayani pengelolaan persampahan
di kawasan Perkotaan Berbek, kawasan Kecamatan Loceret, kawasan Kecamatan
Pace, kawasan Kecamatan Sawahan dan kawasan Kecamatan Ngetos dan akan
dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan timbulan sampah.
Adapun untuk timbulan sampah pada ketiga TPA tersebut dijelaskan pada Tabel
3.7
Tabel 3. 7 Karakteristik TPA Kedungdowo, TPA Pandantoyo dan TPA Bendil
Daya Tampung Total Jumlah Truk yg
TPAS Luas Lahan
Masuk per hari
Kedungdowo 4900 m3 15 rit 5 ha
Pandantoyo 1300 m3 5 rit 1,5 ha
Bendil 700 m3 2 rit 0,5 ha
Jumlah
Peta 3. 3 Persebaran TPA dan Daerah Pelayanan di Kabupaten Nganjuk
3.3.4 Kondisi TPS Kabupaten Nganjuk
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Nganjuk memiliki
beberapa jenis. Adapun jenis TPS yang terdapat di kabupaten Nganjuk antara lain
bak sampah, container sampah dan transfer depo. Kondisi TPS pada Kabupaten
Nganjuk meliputi lokasi, jenis, kapasitas (m 3), pelayanan (m3), luas TPS hingga
frekuensi angkut pada 56 unit TPS yang dijelaskan pada Tabel 3.8
Tabel 3. 8 Kondisi TPS Kabupaten Nganjuk
Kapasitas Pelayanan Frekuensi
No. Lokasi Jenis Luas TPS
(m3) (m3) Angkut
1 Jln. Mastrip TPS 18 18 9x9 1
2 Belakang Perdana TPS 18 18 9x9 1
3 Jln. Imam Bonjol TPS 3 3 1,5x1,5 1
4 Jl. Dermojoyo TPS 3 3 1,5x1,5 1
Belakang Pasar 36=72
5 TPS 72 6x12 2x/hr
Wage m3/hr
6 Kel. Kartoharjo TPS 6 6 4x5 2x/mgg
7 Gedung Juang Container 6=2 m /hr
3
2 4x5 1
Perumahan
8 TPS 6 6 4x5 1
Candirejo
9 Jln. Cokroaminoto TPS 9 9 4x5 1
Terminal Truk
10 TPS 3 3 4x6 1
Guyangan
11 Pasar Kutorejo TPS 6 6 -
12 Kel. Cangkringan Container 6=4 m3/hr 4 4x5 1x/mgg
13 Pasar Gondang Container 6=2 m3/hr 2 4x5 2x/mgg
14 Pasar Rejoso Container 6=2 m3/hr 2 4x5 2x/mgg
15 Terminal Lama TPS 3 3 4x5 3x/mgg
16 Pemda Container 6=1 m3/hr 1 4x5 1x/mgg
17 Payaman TPS 6 6 1x/mgg
18 Pasar Bagor TPS 18 18 4x5 1x/mgg
19 Pasar Sukomoro TPS 9 9 9,5x8 1x/mgg
20 Perumnas Pace Container 6=2 m3/hr 2 4x6 1x/mgg
21 Terminal Colt Container 6=2 m3/hr 2 1
22 Perumnas Ngrawan Container 6=2 m3/hr 2 1
Pasar
23 Container 6=3 m3/hr 3 1
Mangundikaran
24 STM Negeri Container 6=1 m /hr
3
1 2x/mgg
25 TRAL Container 6=1 m3/hr 1 1
26 Pasar Mojorembun Container 6=1 m3/hr 1 1
27 Pasar Sukomoro Container 6=1 m3/hr 1 1
2,5=1
28 Polres Trandepo 1 1,5x1,5 2x/mgg
m3/hr
29 Bhayangkara Trandepo 2,5 m3 2,5 1,5x1,5 2x/mgg
2,5=1
30 PU. Binamarga Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=0,9
31 Kantor DPRD Trandepo 0,9 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=0,5
32 Jln. Kartini Trandepo 0,5 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
33 Jl. Megantoro Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
34 Perm. Mastrip Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
Kapasitas Pelayanan Frekuensi
No. Lokasi Jenis Luas TPS
(m3) (m3) Angkut
2,5=0,9
35 SMPN 3 Nganjuk Trandepo 0,9 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=0,9
36 Panti Asuhan Trandepo 0,9 1,5x1,5 1
m3/hr
37 RSUD Trandepo 6 m3 6 2x2 1
38 Pasar Berbek TPS 9=3 m3/hr 3 2x2 1
39 Pasar Sawahan TPS 9=3 m3/hr 3 2x3 1
2,5=1
40 Megantoro TPS 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
41 Jl. Yos Sudarso Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
42 SMPN 5 Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
43 Gedung Juang TPS 18=3 m3/hr 3 7x9 1
44 Pasar Ngrengket Trandepo 2,5 m3 2,5 1,5x1,5 1
45 Jl. Merdeka Trandepo 2,5 m3 2,5 1,5x1,5 1
2,5=1
46 Perhutani Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
47 SMPN 3 Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=0,5
48 JL. M. Sungkono Trandepo 0,5 1,5x1,5 1
m3/hr
2,5=1
49 Jl. Bromo Trandepo 1 1,5x1,5 1
m3/hr
50 SMAN 2 TPS 4=2 m3/hr 2 1,5x1,5 1
2,5=1,5
51 SD Mangundikaran Trandepo 1,5 1,5x1,5 1
m3/hr
52 Pasar Kertosono Container 12 m3 12 2x6 1
Land.
53 Kel. Jatirejo 12 m3 1,5 5x6 2x/mgg
Container
54 Kel Begadung TPS 12 m3 12 5x6 1
55 Pasar Lengkong TPS 12 m3 12 5x6 1
56 Kel. Werungotok Container 5 m3 1,5 2 X 2,5 2X/minggu
Jumlah sampah yang dilayani (m /hari)
3
282,7
Sumber : DPU Cipta Karya Nganjuk 2015

Berdasarkan Tabel 3.8, diketahui dari 56 unit TPS pada Kabupaten


Nganjuk, untuk jumlah sampah yang dilayani (m3/hari) mencapai 282,7 m3/hari,
dengan frekuensi pengangkutan ke TPAS antara 1x/hari hingga 1x/minggu.
Peta 3. 4 Persebaran TPS Eksisting di kabupaten Nganjuk
3.3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Persampahan
Kondisi sarana dan prasarana persampahan pada Kabupaten Nganjuk
meliputi moda pengumpul sampah, moda penangkut sampah hingga alat berat
yang dijelaskan pada Tabel 3.9
Tabel 3. 9 Sarana dan Prasarana Persampahan Kabupaten Nganjuk
No. Sarana Jumlah
1 Gerobak sampah 42 unit
Gerobak motor sampah roda 7 unit
2
tiga
3 Dump truck 6 unit
4 Armroll Truck 4 unit
5 Kontainer 10 unit
6 Bechoe Loader 1 unit
7 Eskavator 1 unit
Sumber : DPU Cipta Karya Nganjuk 2015

Berdasarkan Tabel 3.9, diketahui sarana dan prasarana persampahan


Kabupaten Nganjuk meliputi moda pengumpul sampah ( gerobak sampah, gerobak
motor roda tiga ) sebanyak 49 unit, moda pengangkut sampah ( dump truck,
armroll truck ), kontainer sebanyak 10 unit, dan alat berat ( Bachoe Loader,
Eskavator ) sebanyak 2 unit.
3.4 Daerah Pelayanan Persampahan Kabupaten Nganjuk
Area pelayanan persampahan di Kabupaten Nganjuk mencakup 5
kecamatan yang terdiri dari 18 desa/kelurahan. Tingkat pelayanan persampahan
pada tahun 2010 sebesar 28,71% dengan jumlah penduduk yang terlayani sebesar
335.381 jiwa.
Tabel 3. 10 Tingkat Pelayanan Persampahan Kabupaten Nganjuk
Kecamatan Desa Penduduk Tingkat Jumlah Sampah
Terlayani Pelayanan Terangkut (ton/hari)
Nganjuk Mangundikaran 75699 28,71% 60, 7
Payanam
Begadung
Kertohardjo
Sawahan Sawahan 45750 28,71% 36,7
Sidorejo
Brebek Berbek 62884 28,71% 50,4
Kacangan
Sengkut
Wonotakon
Loceret Sandirejo 80229 28,71% 64,4
Loceret
Sukorejo
Tanjungrejo
Bagor Bagor 70819 28,71% 56,8
Karang Tengah
Petak
Kutorejo
Untuk saat ini Kecamatan yang belum mendapatkan pelayanan
persampahan, baik pengangkutan maupun pengumpulan sementara adalah pada
Kecamatan Rejoso, Gondang, Lengkong, Jatikalen, Wilangan, Prambon,
Tanjunganom dan Ngronggot. Pada studi kali ini, daerah pelayanan system
persampahan diperluas untuk Kecamatan Tanjunganom, Prambon dan Ngronggot
dimana telah ada rencana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang
melayani 3 kecamatan tersebut. Dimana untuk lokasi rencana TPA berada pada
Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
3.5 Karakteristik Lokasi TPA Sugihwaras
Lokasi TPA Sugihwaras berada pada Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan
Prambon, Kabupaten Nganjuk. Kecamatan Prambon adalah salah satu kecamatan
yang ada di Selatan Kaupaten Nganjuk kurang lebih 30 Km dari pusat
pemerintahan di Kabupaten Nganjuk dan kurang lebih 15 Km dari Kota Kediri,
dengan batas wilayah sebelah utara kecamatan Tanjunganom, sebelah selatan
Kabupaten Kediri, sebelah barat Kabupaten Kediri dan sebelah timur Kecamatan
Ngronggot. Secara geografis Kecamatan Prambon terletak pada koordinat 111°45’
sampai 112°13’ Bujur Timur dan 7°2’ sampai 7°50’ Lintang Selatan. Secara
geografis keseluruhan desa di Kecamatan Prambon tergolong dataran dengan
topografi datar dengan ketinggian ±57 meter dari permukaan laut. Wilayah
Kecamatan Prambon memiliki tradisi dan struktur tanah yang cukup produktif
untuk berbagai jenis tanaman. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini
sekaligus ditunjang penyediaan air dari sungai brantas yang mengalir disepanjang
lahan pertanian diwilayah Kecamatan Prambon.
Kecamatan Prambon memiliki 14 Desa, 46 Dusun, 134 RW dan 435 RT.
Sedangkan jumlah perangkat desa ada 189, apabila dibagi jumlah desa rata-rata 1
desa ada 14 perangkat desa. Sampai dengan tahun 2013 ada 5 desa yang
Carik/Sekdes masih kosong yaitu Desa Singkalanyar, Desa Mojoagung, Desa
Nglawak, Desa Tegaron dan Desa Sugihwaras. Untuk Desa Sugihwaras terdiri dari
5 Dusun, 13 RW dan 53 RT.
A. Kondisi Fisik Dasar
Desa Sugihwaras memiliki struktur tanah yang cukup produktif untuk
berbagai jenis tanaman. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus
ditunjang dengan penyediaan air dan sungai brantas yang mengalir disepanjang
lahan pertanian
Desa Sugihwaras masuk golongan dataran renda dengan ketinggian 57
dibawah permukaan laut (dpl). Rata-Rata curah hujan pada tahun 2013 di Desa
Sugihwaras adalah 209 mm
B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Sugihwaras didominasi oleh lahan pertanian sawah,
yakni dengan prosentase 68% dari luas total luas Desa Sugihwaras sebesar 603 ha.
Hal ini dikarenakan, Kecamatan Prambon merupakan salah satu lumbung padi di
kabupaten Nganjuk. Desa Sugihwaras berkonstribusi dalam ketersediaan tanaman
pangan di kabupaten Nganjuk
Tabel 3. 11 Luas Penggunaan Lahan Desa Sugihwaras
Guna Lahan Luas (ha)
Tanah pertanian sawah 410,010
Tanah pertanian kering 19,000
Bangunan dan 164,075
Halaman
Kebon -
Lain-Lain 9,795
Sumber: Kecamatan Prambon Dalam Angka, 2014
C. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Desa Sugihwaras mengalami kenaikan pada 2010 ke
2011, sedangkan pada tahun 2011 hingga 2013 mengalami penurunan. Penyebab
turunnya penduduk tersebut adalah dikarenakan adanya migrasi penduduk ke
kota-kota besar untuk kepentingan belajar dan bekerja.
Tabel 3. 12 Jumlah Penduduk Desa Sugihwaras Tahun 2010-2013
Tahun Jumlah Penduduk
2010 10579
2011 10604
2012 10592
2013 10577
Sumber: Kecamatan Prambon Dalam Angka, 2014
D. Lokasi TPA Sugihwaras
TPA Sugihwaras terletak di kawasan pertanian tanaman pangan. Luas lahan
di Desa Sugihwaras yang disediakan untuk pembangunan TPA adalah sekitar 2,2
ha. Saat ini rencana lokasi TPA Sugihwaras tersebut berbatasan langsung dengan
lahan pertanian produktif. Hal ini menjadi isu penting dalam perencanaan TPA
Sugihwaras, sehingga perlu direncanakan zona perlindungan setempat untuk
menjaga kualitas lahan produktif disekitar TPA Sugihwaras.
Gambar 3. 1 Lahan Rencana Lokasi TPA Sugihwaras
Peta 3. 5 Wilayah Studi 3 Kecamatan (Prambon, Tanjunganom, Ngronggot)
Peta 3. 6 Lokasi TPA Sugihwaras
E. Karakteristik Timbulan Sampah
Timbulan sampah di wilayah perencanaan, yakni Kecamatan Prambon,
Ngronggot dan Tanjunganom berasal dari rumah tangga, perdagangan dan fasilitas
umum seperti perkantoran, kesehatan dan pendidikan. Proses pengolahan sampah
untuk rumah tangga pada wilayah perencanaan masih konvensional, yakni dengan
dibakar dan dikubur atau ditimbun pada halaman rumah masing-masing.
Begitupula untuk di fasilitas umum juga dikelola sendiri dengan cara yang sama.
Hal tersebut dikarenakan masih terdapat lahan yang luas disekitar rumah ataupun
fasilitas umum. Sedangkan untuk sarana perdagangan berupa pasar, sudah
terdapat proses pengangkutan dan pengumpulan sementara. Namun cara yang
dilakukan untuk mengurangi timbulan sampah juga masih konvensional, yakni
dengan dibakar.
Pada wilayah perencanaan, terdapat dua jenis pasar, yakni pasar tumpah
yang terdapat pada hari-hari tertentu dan jem tertentu saja pada lokasi-lokasi yang
tidak memiliki bangunan fisik, melainkan aktivitas berdagang tersebut dilakukan
di pinggir jalan.
Tabel 3. 13 Persebaran Titik Lokasi Pasar di Wilayah Perencanaan
No Kecamatan Nama Pasar Lokasi Volume sampah
1 Prambon Pasar Gading Desa Gading -
Pasar Induk Desa Watudandang (3,5 x 2 x 1,25) m3
Watudandang
Pasar Prambon Desa Tanjungtani (5 x 1,5 x 1) m3
Pasar Baleturi Desa Baleturi (7 x 4 x 2) m3
Pasar Desa Sugihwaras (3,5 x 2 x 1,25) m3
Sugihwaras
2 Ngronggot Pasar Desa Ngronggot (5 x 4 x 2) m3
Ngronggot
3 Tanjunganom Pasar Sapi Desa (10 x 5 x 0.25) m3
Pasar Desa Kedungrejo -
Kedungrejo
Pasar Sambirejo Desa Sambirejo -
Pasar Desa Banjaranyar -
Banjaranyar
Pasar Desa Sumberkepuh -
Sumberkepuh
Sumber: Hasil survey primer, 2015
Berdasarkan Tabel 3.13, terdapat pasar-pasar yang tidak dilengkapi
dengan volume sampah, yaitu pasar tumpah seperti yang telah disebutkan pada
penjelasan sebelumnya. Timbulan sampah yang ada pada pasar-pasar tumpah
seperti Pasar Gading, Pasar Kedungrejo, Pasar Sambirejo, Pasar Banjaranyar dan
Pasar Sumberkepuh langsung dikelola oleh masing-masing pedagang. Sedangkan
pasa
F. Fasilitas Pengangkut Sampah
Belum ada sistem pengangkutan sampah dari satu titik ke titik lain,
misalkan dari TPS ke TPA, dikarenakan memang belum ada titik TPS di wilayah
perencanaan tersebut. Hanya terdapat alat angkut berupa gerobak yang ada di
Pasar Terminal dan UPT Pasar di Kecamatan Tanjunganom, serta pada Pasar
Ngronggot dan Pasar Prambon. Proses pengangkutan sampah tersbut hanya
berlangsung 1 kali ritasi saja. Untuk pasar yang lain diangkut menggunakan
keranjang sampah menuju galian tanah yang diperuntukkan untuk penimbunan
sampah.

Gerobak Sampah di Pasar Terminal Gerobak Sampah di UPTD Pasar


Kec. Tanjunganom Kec. Tanjunganom

Gerobak Sampah di Pasar Ngronggot Gerobak Sampah di Pasar Prambon


Gambar 3. 2 Gerobak Pengangkut Sampah
3.6 Karakteristik Kelembagaan
Dalam suatu sistem pengelolaan sampah, aspek kelembagaan/ organisasi
sangat penting agar sistim bisa berjalan dengan baik. Struktur organisasi harus
dapat memperlihatkan secara jelas alur koordinasi baik secara vertikal maupun
horizontal, kewenangan dalam penggunaan anggaran, dan tata laksana kerja harus
memuat jelas fungsi dan tugas masing-masing personil. Kegiatan pengelolaan TPA
eksisting di Kabupaten Nganjuk berada dibawah naungan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Nganjuk sekaligus berkoordinasi dengan pengurus di
tingkat kecamatan. Untuk kelembagaan yang interen dalam pengelolaan TPA
sebagai berikut:

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi TPA Eksisting Kab. Nganjuk


PENJELASAN :

1. Kepala Unit TPA bertugas memimpin, merencanalan program, menyusum


pedoman pelaksanaan tugas TPA sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku, serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada bupati yang
mengelola melalui kepala instansi penanggung jawab kegiatan, Yakni Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Nganjuk
2. Urusan Administrasi memiliki tugas dalam pengurusan dan melaksanakan
administrasi umum, kepegawaian, keuangan serta melaksanakan
perencanaan dan evaluasi anggaran, humas dan menyusun laporan
3. Seksi perencanaan bertugas merencanakan operasi dan pemeliharaan rutin
termasuk merencanakan sel-sel penimbunan sampah, melakukan
pemantauan terhadap air lindi, air tanah, air permukaan, kualitas
lingkungan serta menyusun anggaran pengelolaan TPA
4. Seksi operasi bertugas menyiapkan tempat pembongkaran dan
penimbunan, memantau dan mencatat volume sampah, mengadakan tanah
penutup, melaksanakan pemadaman sampah, mengorganisasikan dan
mengatur pemulung serta mengoperasikan peralatan pengelolaan sampah
5. Seksi perawatan bertugas untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan alat-alat
berat dan prasarana lainnya, menganalisa kebutuhan perawatan alat, merencanakan
pengadaan suku cadang serta melaksanakan penerimaan dan penyimpanan perawatan
dan perbekalan TPA
3.1 Karakteristik Fisik Dasar.................................................................................................................................................................................................. 1

3.1.1 Letak Administratif.................................................................................................................................................................................................. 1

3.1.2 Karakteristik Penggunaan Lahan............................................................................................................................................................................. 2

3.1.3 Klimatologi.............................................................................................................................................................................................................. 4

3.1.4 Topografi dan Jenis Tanah...................................................................................................................................................................................... 5

3.2 Karakteristik Kependudukan........................................................................................................................................................................................... 8

3.2.1 Jumlah Penduduk.................................................................................................................................................................................................... 8

3.2.2 Kepadatan Penduduk.............................................................................................................................................................................................. 9

3.3 Kondisi Persampahan Kabupaten Nganjuk...................................................................................................................................................................10

3.3.1 Timbulan Sampah Kabupaten Nganjuk.................................................................................................................................................................10

3.3.2 Komposisi Sampah Kabupaten Nganjuk................................................................................................................................................................10

3.3.3 Karakteristik TPA Eksisting di Kabupaten Nganjuk................................................................................................................................................11

3.3.4 Kondisi TPS Kabupaten Nganjuk............................................................................................................................................................................ 14

3.3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Persampahan........................................................................................................................................................17

3.4 Daerah Pelayanan Persampahan Kabupaten Nganjuk..................................................................................................................................................17

3.5 Karakteristik Lokasi TPA Sugihwaras............................................................................................................................................................................. 18

3.6 Karakteristik Kelembagaan........................................................................................................................................................................................... 24


Gambar 3. 1 Lahan Rencana Lokasi TPA Sugihwaras..............................................................................................................................................................20

Gambar 3. 2 Gerobak Pengangkut Sampah............................................................................................................................................................................... 24

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi TPA Eksisting Kab. Nganjuk.......................................................................................................................................................25


Tabel 3. 1 Penggunaan Lahan Kabupaten Nganjuk......................................................................................................................................................................... 4

Tabel 3. 2 Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nganjuk...............................................................................................................................................5

Tabel 3. 3 Persebaran Penduduk Kabupaten Nganjuk Menurut Kecamatan............................................................................................................................8

Tabel 3. 4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan..............................................................................................................................................................9

Tabel 3. 5 Timbulan Sampah pada Kecamatan Daerah Pelayanan TPAS Sugihwaras Tahun 2014................................................................................................10

Tabel 3. 6 Komposisi Materi Sampah Kabupaten Nganjuk...........................................................................................................................................................11

Tabel 3. 7 Karakteristik TPA Kedungdowo, TPA Pandantoyo dan TPA Bendil...............................................................................................................................12

Tabel 3. 8 Kondisi TPS Kabupaten Nganjuk................................................................................................................................................................................... 14

Tabel 3. 9 Sarana dan Prasarana Persampahan Kabupaten Nganjuk............................................................................................................................................17

Tabel 3. 10 Tingkat Pelayanan Persampahan Kabupaten Nganjuk.........................................................................................................................................17

Tabel 3. 11 Luas Penggunaan Lahan Desa Sugihwaras............................................................................................................................................................19

Tabel 3. 12 Jumlah Penduduk Desa Sugihwaras Tahun 2010-2013........................................................................................................................................19

Tabel 3. 13 Persebaran Titik Lokasi Pasar di Wilayah Perencanaan..............................................................................................................................................23

Peta 3. 1 Penggunaan Lahan Kabupaten Nganjuk.......................................................................................................................................................................... 6


Peta 3. 2 Topografi Kabupaten Nganjuk......................................................................................................................................................................................... 7

Peta 3. 3 Persebaran TPA dan Daerah Pelayanan di Kabupaten Nganjuk.....................................................................................................................................13

Peta 3. 4 Persebaran TPS Eksisting di kabupaten Nganjuk............................................................................................................................................................16

Peta 3. 5 Wilayah Studi 3 Kecamatan (Prambon, Tanjunganom, Ngronggot)............................................................................................................................21

Peta 3. 6 Lokasi TPA Sugihwaras............................................................................................................................................................................................... 22

Anda mungkin juga menyukai