Anda di halaman 1dari 16

Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu Dinas Perumahan

Kawasan Permukiman Dan Pertanahan


Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten Indramayu

I
PE N D A H U L U A N
BAB

1.1 Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari susunan


penataan ruang kota yang memiliki fungsi untuk memberikan
keseimbangan antara kualitas lingkungan dengan kemajuan sebuah
kota. RTH itu sendiri terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat dari
luas wilayah administrasi kota. Secara fungsional keberadaannya akan
memberikan keindahan, kenyamanan, edukasi, perlindungan dan
menjaga kestabilan ekologi kota itu sendiri. Ruang terbuka hijau
publik merupakan ruang hijau yang bersifat terbuka untuk umum dan
dapat dimanfaatkan masyarakat umum sebagai ruang interaksi dan
komunikasi antar masyarakat. Salah satu bagian dari RTH publik ini
adalah hutan kota. Persentasi luas hutan kota menurut PP Nomor 63
Tahun 2002 paling sedikit adalah 10% dari wilayah perkotaan atau
disesuaikan dengan kondisi setempat. Artinya setengah dari RTH publik
merupakan hutan kota. Keberadaannya ditandai dengan
kenampakan hamparan lahan yang memiliki komunitas pohon yang
dengan luas minimal 0,25 ha.
Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini
terdiri dari 31 Kecamatan,309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas
wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang garis pantai 147

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN 1


Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten Indramayu

km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang,


dengan banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.

Kondisi ini sangat jauh dari persyaratan yang telah ditetapkan


oleh pemerintah pusat. Tantangan pembangunan hutan kota saat ini
adalah mencari lahan yang sesuai untuk pembangunan hutan kota.
Alasannya adalah karena pemerintah kota harus meningkatkan luas
hutan kota agar lingkungan kota tetap baik seiring pembangunan dan
aktifitas masyarakat. Selain sebagai penyeimbang lingkungan, hutan kota
juga dapat berfungsi sebagai ruang interaksi masyarakat. Minimnya
jumlah hutan kota sebagai sarana interaksi masyarakat akan membuat
keresahan di masyarakat. Baik itu keresahan akan kualitas lingkungan,
maupun keresahan akan hilangnya sarana interkasi masyarakat.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Perencanaan


Maksud dilakukan Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten
Indramayu ini adalah untuk memperoleh rencana konstruksi yang handal
dan komprehensif dan multiguna.
Adapun tujuan dari dibangunnya Ruang Terbuka Hijau Ini adalah
Membuat perencanaan detail (detail design) yang menyajikan data dan
hasil perencanaan teknis untuk keperluan Peningkatan Sarana dan
Prasarana yang Sistematis, Akurat dan Realistis.
Sasaran pekerjaan ini adalah tersedianya acuan desain bagi
pelaksanaan fisik dan tersedianyan acuan biaya pembangunan
infrastruktur.

1.3 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan konsultan seperti yang tertera dalam KAK adalah sebagai
berikut:

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN 2


Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten Indramayu

-Membuat konsep perencanaan


-Membuat denah, tampak, potongan dan detail-detail struktur
-Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
-Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
-Membuat laporan perencanaan

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten Indramayu
yaitu
- Alun – alun Indramayu Kelurahan Margadadi Kec. Indramayu

1.5 Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Alun - Alun
Kabupaten Indramayu selama 45 (Empat Puluh Lima) Hari Kalender.

1.6 Informasi Pekerjaan


 Kegiatan : Penataan Ruang Terbuka Hijau
 Pekerjaan : Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten
Indramayu
 Lokasi : Kabupaten Indramayu
 Nilai Kontrak : Rp. 63.810.000,-
 Pengguna Jasa : Dinas Penataan
 Penyedia Jasa : PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN 3


II Gambaran Umum
Wilayah Pekerjaan

BAB

2.1 Letak Geografis

A. Geografi

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini


terdiri dari 31 Kecamatan,309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah
204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang garis pantai 147 km yang
membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang, dengan
banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.

Pola penggunaan lahan menurut data GIS (Geographic Information System)


Bapeda Kabupaten Indramayu , wilayah seluas 204.011 Ha tersebut terdiri
dari Tanah Sawah Irigasi 116.675 Ha; Tanah Kering 87.336 Ha; dan Tanah
Sawah Non Irigasi 92.795 Ha;

 B. Batas Wilayah

Secara geografi Kabupaten Indramyu terletak pada posisi 107° 52´ – 108°
36´ BT dan 6° 15´ – 6° 40´ LS dengan batas wilayah :

BARAT Kabupaten Subang


TIMUR Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang
SELATAN
Kabupaten Cirebon
UTARA Laut Jawa

 C. Topografi

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


4
Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya berkisar antara
0 – 18 m diatas permukaan laut dan wilayah dataran rendahnya berkisar
antara 0 – 6 m di atas permukaan laut berupa rawa, tambak,
sawah,pekarangan. Kabupaten Indramayu sebagian besar permukaan
tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0% – 2% seluas 201.285
ha (96,03%) dari total wilayah. Keadaan ini terpengaruh terhadap drainase,
bila curah hujan tinggi maka daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan
air dan bila musim kemarau akan mengakibatkan kekeringan

 D.  Iklim

Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang posisi pantai


utara pulau jawa membuat suhu udara di Kabupaten Indramayu cukup tinggi
berkisar antara 22.9 – 30 C. Tipe iklim di Indramayu termasuk iklim tropis,
menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim
sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:

1. Suhu udara harian berkisar antara 22,9º-30º dengan suhu udara tertinggi
32 C dan terendah 22 C
2. Kelembaban udara antara 70-80%
3. Curah hujan sepanjang tahun 2011 adalah sebesar 1.287 mm dengan hari
hujan 80 hari.
4. Curah hujan tertinggi sekitar 1287 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 80
hari yang terjadi dikecamatan Sindang dan Pasekan sedangkan curah
hujan terendah sekitar 538 mm dengan jumlah hari hujan 54 hari terjadi
di kecamatan Patrol.
5. Angin barat dan angin timur tertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan
sekali.

 E. Hidrografi

Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi


air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan
yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah tertekan
yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu
merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai
sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri
maupun bahan baku air bersih. Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu
Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan,
Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja,
Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit, Glayem,
Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan Kumpulkuista.
Berdasarkan uraian tugas yang terangkum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK), sesuai dengan tugas dan tanggung jawab konsultan, diperlukan

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


5
metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat dan efektif, agar dapat dicapai
suatu hasil analisis secara optimal. Untuk itu diperlukan beberapa data/
laporan dan sarana penunjang komputerisasi, agar dapat mendukung tujuan
akhir studi yang akan dicapai.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


6
LETAK DAN KEADAAN GEOGRAFIS

Lokasi : 107° 52´ – 108° 36´ BT

6° 15´ – 6° 40´ LS

Luas ( daerah administrasi ) :  204,011 ha

Ketinggian ( dari permukaan laut ) : 0 – 18 m

 Jenis Tanah  :

 Litasol
 Aluvial
 Grumosol
 Mediteran
 Latasol
 Potsolik
 Regosol
 Gleihumus

2.2 Sosial dan Budaya


Kondisi sosial budaya suatu masyarakat merupakan salah satu
indikator tingkat keberhasilan pembangunan yang dapat dilihat secara
kasat mata. Dari berbagai macam kondisi sosial budaya akan
dirangkum dalam beberapa indikator, seperti indikator pendidikan,
kesehatan, tingkat pendapatan, keluarga berencana, dan agama.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


7
2.3 Agama
Islam masuk ke Indonesia pada abad 15 M, ajaran Islam di bawa
oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat. Merakan selain berdagang
juga sebagai mubaligh. Sebelum agama dan kebudayaan Islam masuk
ke Indonesia, Agama Hindu mendominasi diantara rakyat Indonesia.
Penyebaran Agama Islam dilakukan dengan cara damai sehingga
mudah diterima oleh rakyat Indonesia. Setelah Majapahit runtuh,
berdirilh kerajaan-kerajaan Islam diJawa yaitu : Tuban, Gresik,
Panarukan, Demak, Pati, Yuwana, Jepara dan Kudus.
Proses Islamisasi itu juga dilakukan melalui pendidikan di
pesantren atau pondok yang dilaksanakan oleh guruguru agama, kiyai
dan para ulama. Pesantren atau pondok merupakan lembaga penting
dalam penyebaran agama Islam. Cara dan pengarug islamisasi dapat
pula melalui cabang cabang seni, baik pada bangunan bangunan atau
makam makam kerajaan kerajaan seperti yang ada di Indramayu
Agama Islam juga membawa perubahan sosial, budaya serta
memperhalus dan memperkembangkan budaya Indonesia. Agama
Islam masuk dan menggeserkan Agama Hindu yang telah ada
sebelumnya.
Menurut Tome Pires, seorang musyafir dari negeri Portugis
pendapat Islam masuk pada Kerajaan Cirebon pada tahun 1470-1475.
pada tahun 1420 M. datang serombongan pedagang dari Baghdad yang
dipimpin oleh Syekh Idlofi Mahdi, ia tinggal di dalam
perkampunganMuara Jati dengan alasan untuk memperlancar barang
dagangannya. Syekh Idlofi Mahdi memulai kegiatannya selain
berdagang dia juga berdakwah dengan mengajak penduduk serta
teman-temannya untuk mengenal serta memahami ajaran Islam. Pusat
penyebarannya berada di Gunung Jati. Syekh Idlofi Mahdi
menyebarkan agama Islam dengan cara bijaksana dan penuh hikmah.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


8
Sebelum masuknya Islam ke pulau jawa pada umumnya dan
kerajaan Cirebon khususnya, situasi masyarakat di pengaruhi sistem
kasta pada ajaran agama Hindu kehidupan masyarakatnya jadi
bertingkat-tingkat Mereka yang mempunyai kasta lebih tinggi tidak
dapat bergaul dengan dengan kasta yang lebih rendah atau pergaulan
diantara mereka dibatasi. Setelah ajaran Islam disebarkan oleh  Syekh
Idlofi Mahdi, susunan masyarakat berdasarkan kasta ini mulai terkikis
dan dimulailah kehidupan masyarakat tanpa adanya perbedaan kasta.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


9
III
PROSES
PERENCANAAN
BAB

3.1 Jenis Pekerjaan


Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan suatu
perencanaan dan detail desain teknis yang memadai untuk
Perencanaan Jaringan Irigasi Baru sehingga dapat memberikan
manfaat. Selanjutnya hasil tersebut dapat digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan fisik/konstruksi serta operasi dan
pemeliharaan.
Dari hasil perencanaan, diperoleh jenis-jenis pekerjaan yang akan
dikerjakan.

3.2. Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah :
- Perizinan dan surat menyurat
- Personil/karyawan (Tenaga ahli dan pendukung)
- Persiapan sarana dan prasarana
- Akomodasi dan mobilisasi

3.3 Survey
Kegiatan Survey dilakukan oleh Surveyor dengan di bimbing oleh
Tenaga Ahli. Survey dilakukan terhadap kondisi lahan untuk
menginvestigasi semua hal yang akan direncanakan.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


10
3.4 Pengolahan Dan Analisa Data
Data hasil investigasi tersebut dihimpun dan dihitung baik dimensi
maupun elevasinya, sebagai bahan dasar untuk dan dituangkan dalam
draft gambar kerja. Pekerjaan ini dilakukan oleh sipil struktur dengan
dibantu oleh arsitek dan drafter.

3.5 Penggambaran Dan Asistensi


Pada proses ini lebih banyak dilakukan oleh tenaga ahli (arsitek),
dibantu oleh drafter. Kegiatan ini dilakukan setelah rencana
penanganan secara umum dan detail telah mendapat kesepakatan
dari semua pihak. Gambar-gambar yang ditampilkan berupa denah,
tampak dan potongan dengan skala sesuai kebutuhan.

3.6 Rencana Anggaran Biaya


Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Analisis harga satuan pekerjaan untuk masing-masing pekerjaan
dibuat berdasarkan Harga Satuan Upah dan Bahan Tentang Standar
Biaya Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun
Anggaran 2019.
Perhitungan analisis harga satuan pekerjaan disajikan selengkapnya
dalam Laporan Volume Pekerjaan & Rencana Anggaran Biaya.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


11
Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya didasarkan pada jima komponen biaya yaitu:
biaya bahan-bahan, buruh, peralatan, overhead dan keuntungan yang
dilakukan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Dalam perhitungan anggaran
biaya tersebut, biaya tenaga buruh dan alat dihitung berdasarkan
jumlah jam kerja.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


12
IV RE N C A NA K E R J A

BAB

4.1 Persiapan
Pada tahapan perencanaan suatu proyek merupakan tahap yang
sangat penting karena dengan penyusunan rencana eknis (desain),
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sampai dengan penyiapan dokumen-
dokumen lelang. Dalam penyusunan perencanaan yang akan dilakukan,
tahapan awal yang harus disiapkan adalah menyiapkan informasi-
informasi yang berhubungan dengan data-data yang akan di input
dalam desain perencanaan.
Pada proses penyusunan rencana teknis tersebut disusun
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), disesuaikan dengan pedoman
dan ketentuan standar teknis yang berlaku.

4.2. Perencanaan Dokumen Rencana


a. Gambar rencana teknis pelaksanaan ,meliputi rencana konsep desain
Site Plan, rencana struktur, dan rencana utilitas.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), yaitu persyaratan umum,
administrasi dan persyaratan teknis yang direncanakan,
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan.
d. Laporan akhir perencanaan, yaitu laporan awal dan laporan akhir.
e. Dokumen pelelangan yang merupakan bentuk akhir dari tahap
perencanaan seperti Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (Engineering
Estimate), Daftar Volume (Bill of Quantity).

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


13
f. Penyusunan Kontrak Kerja Perencanaan Konstruksi
g. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan/Serah Terima Pekerjaan
Perencanaan disusun dengan mengikuti ketentuan yang tercantum
dalam Keppres (Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Pedoman atau Petunjuk Teknis pelaksanaannya).

4.3. Urutan proses perencanaan


a. Tahap persiapan, tahap ini meliputi pengumpulan data serta informasi
dilapangan, membuat penafsiran dan arahan terhadap penugasan
(TOR/KAK), serta melakukan konsultasi dengan Pemerintah Daerah
tentang rencana pembangunan proyek tersebut serta proses
perijinannya,
b. Tahap perancangan awal yang memuat gambar ide dari layout yang
akan dibuat oleh perancangnya.
c. Tahap perancangan yang lebih matang, lebih jelas serta dengan
gambaran-gambaran jaringan, tetapi belum secara detail.
d. Tahap pengembangan rancangan awal secara detail, dan sudah
memperhatikan standar penggambaran untuk di komunikasikan
kepada owner, untuk supaya lebih meyakinkan dalam rancangan
tersebut.
e. Tahap pembuatan gambar kerja yaitu gambar akhir dengan hasil
rancangan secara detail untuk di serahkan serta di tindaklanjuti pada
proses tender nantinya.
f. Tahap penyusunan rancangan secara detail (gambar kerja detail, RKS, rincian
volume pekerjaan, RAB dan dokumen pekerjaan).

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


14
BAB IV KESIMULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
a. Prinsip sistem irigasi pada dasarnya menempuh langkah-langkah;
pengambilan air dari pusat/waduk, penyadapan melalui saluran induk,
Sekunder, Tersier, dan akhirnya sampai kuarter.
b. pengambilan air perlu diperhitungan jumlahnya, sehingga pemanfaatan
air dapat seefisien mungkin.
c. Agar terjadi konstanta dalam pemakaian air untuk menjamin kehidupan
tanaman, perlu diatur pemasukan dan pembungan air dengan kata lain
penyaluran dan pembuangan harus mendapatkan perhatian yang sama.
d. Dalam perencanaan petak-petak irigasi ini perlu di perhatikan beberapa
hal yang merupakan dasar dari perencanaan itu sendiri dan juga sebagai
upaya untuk terlaksananya irigasi itu dengan baik, untuk itu harus
diperhatikan mengenai :
e. Pekerjaan Persiapan Perencanaan Yang meliputi :
- Pemeriksaan tanah (soil mechanic)
- pengukuran tanah
- pengukuran dan pemetaan debit sungai
- pengamatan hujan dan lain-lain

4.2. Saran
a. Dalam pelaskanaan proyek harus selalu memperhatikan keefektifan
antara tenaga kerja terhadap durasi pelaksanaan pekerjaan agar tidak
terjadinya keterlambatan waktur dan pemborosan biaya.
b. Sebelum merencanakan jaringan irigasi sebaiknya menggunakan data
curah hujan sedikitnya 3 sampai 5 stasiun terdeka dengan lokasi
perencanaan.
c. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam masalah pertanian, maka
perencanaan irigasi haruslah memenuhi syarat teknis untuk
perencanaan irigasi.

LAPORAN AKHIR | PT. SAMUDRA JAYA KONSULTAN


15
Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
Penyusunan DED Alun - Alun Kabupaten Indramayu

V
PE N U T UP
BAB

Demikianlah laporan singkat ini kami sampaikan kepada pihak


yang berkepentingan semoga dapat diterima. Jika ada kekurangan adalah
diluar batas kesadaran kami, sehingga kritikan, saran dan pendapat
merupakan penghargaan bagi kami untuk memperbaiki diri dimasa-masa
yang akan datang. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pemberi
Tugas beserta staff, unsur Dinas Teknis dan Pengguna Jasa serta semua
pihak yang telah membantu selesainya Laporan Akhir perencanaan Teknis
ini.

Anda mungkin juga menyukai