Anda di halaman 1dari 45

FINAL LAPORAN PENDAHULUAN

SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

BAB 2
GAMBARAN UMUM DAERAH IRIGASI

2.1 LUASAN DAERAH IRIGASI

Berdasarkan Kontrak Kerja atau Permen PUPR No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi, jumlah luasan daerah irigasi Pekerjaan SID Rehabilitasi
Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi adalah seluas ± 9.156 Ha yang terdiri dari 5 (lima)
daerah irigasi, yaitu D.I Buluh Blang Ara dengan luas areal ± 2.100 Ha dan D.I Krueng
Tuan dengan luas areal ± 2.228 Ha yang berada di Kabupaten Aceh Utara, D.I Jambo
Reuhat dengan luas areal ± 2.625 Ha yang berada di Kabupaten Aceh Timur, serta D.I
Kreung Pandrah dengan luas areal ± 1.203 Ha dan D.I Kreung Peudada dengan luas areal
± 1.000 Ha yang berada di Kabupaten Bireun.

Luas areal irigasi Kewenangan Provinsi berdasarkan kontrak dan hasil pengukuran
sementara di lapangan, diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Luas Areal Irigasi Berdasarkan Kontrak dan Hasil Pengukuran Sementara

Areal (Ha) Lokasi


No. Nama DI. Berdasarkan Hasil
Selisih Pekerjaan
Kontrak Pengukuran
1 DI. Buluh Blang Ara 2,100.00 2,189.00 89.00 Kab. Aceh Utara
Sub DI. Buluh Blang Ara 1,626.00 Kab. Aceh Utara
Sub DI. Desa Buket 127.00 Kab. Aceh Utara
Sub DI. Itarek I & DI. Itarek II 436.00 Kab. Aceh Utara
2 DI. Krueng Tuan 2,228.00 2,611.00 383.00 Kab. Aceh Utara
3 DI. Jambo Reuhat 2,625.00 1,585.00 (1,040.00) Kab. Aceh Timur
4 DI. Krueng Pandrah 1,203.00 1,022.00 (181.00) Kab. Bireun
5 DI. Krueng Peudada 1,000.00 700.00 (300.00) Kab. Bireun
Jumlah 9,156.00 8,107.00 (1,049.00)

2.2 ADMINISTRASI

Secara administrasi pemerintahan lokasi Pekerjaan SID Rehabilitasi Daerah Irigasi


Kewenangan Provinsi (9.156 Ha), berada di 3 (tiga) wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten
Bireun, Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

1
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Lokasi tersebut terletak di sebelah tenggara dari Kota Banda Aceh Ibukota Provinsi
Aceh, yang dapat ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda
empat selama ± 4 - 10 jam perjalanan dari Kota Banda Aceh.

2.2.1 Kabupaten Bireun

Berdasarkan dari “Kabupaten Bireuen Dalam Angka 2018” secara geografis Kabupaten
Bireuen terletak antara 04° 54’ - 05° 21’ Lintang Utara dan 96° 20’ - 97° 21’ Bujur Timur,
dengan luas wilayah sekitar 1.796,32 Km 2 atau 3,16 % dari luas wilayah Provinsi Aceh
yang memiliki batas wilayah administratif, sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Selat Malaka.


 Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Utara.
 Sebelah Selatan : Kabupaten Aceh Tengah.
 Sebelah Barat : Kabupaten Pidie Jaya.

Sejak tahun 2004, secara administratif Kabupaten Bireuen memiliki 17 kecamatan,


terdiri dari 609 desa dan 75 kemukiman. Kecamatan Peudada merupakan kecamatan
terluas dengan luas wilayah sekitar 312,84 Km 2, sedangkan Kecamatan Kota Juang
merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil sekitar 16,91 Km2.

Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Bireuen

2
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Topografi Kabupaten Bireuen terdiri dari 1 lembah, 53 lereng dan 555 dataran dimana
pantai dengan dataran rendah berada di sebelah utara dan daerah pegunungan berada
di sebelah selatan, yang berada pada ketinggian 0 - 2637 meter dari permukaan laut
(DPL). Memiliki daerah yang datar dan bergelombang 0 - 8 persen, terutama pada
wilayah pesisir utara, sedangkan pada daerah bagian Selatan memiliki topografi
berbukit dengan kemiringan 15 sampai dengan 30 persen. Kondisi alam dengan
berbagai tingkat kemiringan lahan menyebabkan kabupaten Bireuen memiliki
keberagaman potensi sumber daya alam.

Gambar 1.2. Peta Ketinggian Kabupaten Bireuen

Geologi di Kabupaten Bireuen terdiri dari tanah Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning, Latosol, Komplek PMK Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan
Litosol. Di bagian wilayah utara didominasi oleh jenis tanah Aluvial dan Hidromorf
Kelabu, sedangkan di bagian wilayah selatan didominasi oleh jenis tanah Latosol,
Komplek PMK Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Jenis tanah ini
mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian tanaman yang dapat
dikembangkan. Jenis tanah Aluvial dan Latosol umumnya relatif subur dan pada tanah
tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian, jenis tanah Podsolik Merah Kuning
sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan. Sedangkan jenis tanah Litosol

3
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

mempunyai sifat yang mudah tererosi dan mempunyai kedalaman efektif yang dangkal
sehingga mempunyai resiko erosi yang tinggi.

Gambar 1.3. Peta Geologi Kabupaten Bireuen

Morfologi daerah di kabupaten Bireuen dapat di bagi menjadi tiga bagian, yaitu daerah
pesisir (Utara) kenampakan yang ada adalah di daerah pantai, struktur tanahnya berupa
pasir banyak ditumbuhi pohon kelapa, tambak-tambak rakyat, permukiman penduduk
desa pantai dan desa tambak, tempat pembenihan, di daerah muara dipakai tempat TPI
dan PPI dan beberapa kota kecamatan berada di wilayah ini. Daerah tengah
kenampakan yang ada adalah didominasi persawahan, kebun-kebun penduduk,
permukiman penduduk dan ibukota kabupaten yang juga berada di wilayah ini yang di
lewati jalan Nasional Banda Aceh - Medan. Daerah Selatan kenampakan yang ada adalah
daerah berbukit atau dataran tinggi yang umumnya merupakan kawasan hutan,
meliputi hutan lindung, konservasi dan termasuk juga kawasan budidaya.

Kabupaten Bireuen juga dilalui oleh 17 sungai, yaitu Krueng Samalanga, Krueng Inong,
Krueng Agam, Krueng Pandrah, Krueng Jeunib, Krueng Suyoh, Krueng Nalan, Krueng
Peudada, Krueng Uneun, Krueng Wie, Krueng Bugeng, Krueng Simpo, Krueng Meuh,
Krueng Gunci, Krueng Pineueng, Krueng Mane dan Krueng Peusangan yang seluruhnya
bermuara ke Selat Malaka.

4
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Secara umum, rata-rata curah hujan tertinggi di Kabupaten Bireuen selama tahun 2017
terjadi pada bulan November, yaitu sebanyak 384 mm dengan jumlah hari hujan
terbanyak di bulan Januari dan Agustus. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bireuen
sepanjang tahun 2017 adalah 111 mm.

Penduduk Kabupaten Bireuen berdasarkan jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak


453.224 jiwa yang terdiri atas 221.798 jiwa penduduk laki-laki dan 231.426 jiwa
penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2016, penduduk
Kabupaten Bireuen mengalami pertumbuhan sebesar 2,16 persen dengan masing-
masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 2,16 persen dan penduduk
perempuan sebesar 2,16 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin
tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan Bireuen sebesar 95,84.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bireuen tahun 2017 mencapai 252 jiwa/km 2 dengan
ratarata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 17
kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan
Kota Juang dengan kepadatan sebesar 3.064 jiwa/km 2 dan terendah di Kecamatan
Pandrah sebesar 78 jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami
pertumbuhan sebesar 2,16 persen dari tahun 2016.

Tabel 3.1. Jumlah Kecamatan di Kabupaten Bireuen


Jumlah
No. Kecamatan Jumlah
Kemukiman Desa Kelurahan
1 Samalanga 5 46 - 46
2 Sp. Mamplam 3 41 - 41
3 Pandrah 3 19 - 19
4 Jeunieb 6 43 - 43
5 Peulimbang 3 22 - 22
6 Peudada 6 52 - 52
7 Juli 4 36 - 36
8 Jeumpa 5 42 - 42
9 Kota Juang 4 23 - 23
10 Kuala 4 20 - 20
11 Jangka 5 46 - 46
12 Peusangan 9 69 - 69
13 Peusangan Selatan 3 21 - 21
14 Peusangan Siblah 3 21 - 21
15 Krueng Makmur 4 27 - 27
16 Gandapura 4 40 - 40
17 Kuta Blang 4 41 - 41

Jumlah 75 609 - 609


Sumber : Kabupaten Bireun Dalam Angka, 2018

5
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Tabel 3.2. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bireuen


Luas
No. Kecamatan Persentase
(Km2)
1 Samalanga 140.87 7.84
2 Sp. Mamplam 157.72 8.78
3 Pandrah 113.97 6.34
4 Jeunieb 112.37 6.26
5 Peulimbang 127.75 7.11
6 Peudada 312.84 17.42
7 Juli 231.18 12.87
8 Jeumpa 108.86 6.06
9 Kota Juang 16.91 0.94
10 Kuala 17.25 0.96
11 Jangka 37.49 2.09
12 Peusangan 59.08 3.29
13 Peusangan Selatan 94.15 5.24
14 Peusangan Siblah 112.05 6.24
15 Krueng Makmur 68.57 3.82
16 Gandapura 46.56 2.59
17 Kuta Blang 38.70 2.15

Jumlah 1,796.32 100.00


Sumber : Kabupaten Bireun Dalam Angka, 2018

Tabel 3.3. Jumlah Penduduk di Kabupaten Bireuen


Jumlah Jumlah Penduduk (Jiwa) Ratio Jenis
No. Kecamatan
Desa Laki-laki Perempuan L+P Kelamin (%)
1 Samalanga 46 15,897 15,981 31,878 99.47
2 Sp. Mamplam 41 14,367 14,332 28,699 100.24
3 Pandrah 19 4,340 4,539 8,879 95.62
4 Jeunieb 43 12,780 13,377 26,157 95.54
5 Peulimbang 22 5,757 6,259 12,016 91.98
6 Peudada 52 13,561 14,318 27,879 94.71
7 Juli 36 16,653 16,952 33,605 98.24
8 Jeumpa 42 18,932 18,743 37,675 101.01
9 Kota Juang 23 25,870 25,937 51,807 99.74
10 Kuala 20 8,966 9,743 18,709 92.03
11 Jangka 46 14,351 15,362 29,713 93.42
12 Peusangan 69 26,526 28,559 55,085 92.88
13 Peusangan Selatan 21 7,393 7,900 15,293 93.58
14 Peusangan Siblah 21 5,885 6,313 12,198 93.22
15 Krueng Makmur 27 7,754 8,331 16,085 93.07
16 Gandapura 40 11,497 12,673 24,170 90.72
17 Kuta Blang 41 11,269 12,107 23,376 93.08

Jumlah 609 221,798 231,426 453,224 95.84


Sumber : Kabupaten Bireun Dalam Angka, 2018

2.2.2 Kabupaten Aceh Utara

Berdasarkan dari “Kabupaten Aceh Utara Dalam Angka 2018” secara geografis

6
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Kabupaten Aceh Utara terletak antara 04.46.00° - 05.00.40° Lintang Utara dan 96.52.00°
- 97.31.00° Bujur Timur, dengan luas wilayah berupa daratan sekitar 3.296,86 Km 2 yang
memiliki batas wilayah administratif, sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka.


 Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Timur.
 Sebelah Selatan : Kabupaten Bener Meriah.
 Sebelah Barat : Kabupaten Bireuen.

Akhir tahun 2017, wilayah administrasi Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 wilayah
Kecamatan yang terdiri dari 852 desa dan 70 kemukiman.

Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Utara

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 tahun 2008 luas daratan masing-masing


kabupaten / kota, adalah Sawang (384,65 Km 2), Nisam (114,74 Km2), Nisam Antara
(84,38 Km2), Banda Baro (42,35 Km2), Kuta Makmur (151,32 Km2), Simpang Keuramat
(79,78 Km2), Syamtalira Bayu (77,53 Km2), Geureudong Pase (269,28 Km2), Meurah
Mulia (202,57 Km2), Matangkuli (56,94 Km2), Paya Bakong (418,32 Km2), Pirak Timu
(67,70 Km2), Cot Girek (189,00 Km2), Tanah Jambo Aye (162,98 Km2), Langkahan

7
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

(150,52 Km2), Seunuddon (100,63 Km2), Baktiya (158,67 Km2), Baktiya Barat (83,08
Km2), Lhoksukon (243,00 Km2), Tanah Luas (30,64 Km2), Nibong (44,91 Km2), Samudera
(43,28 Km2) Syamtalira Aron (28,13 Km2), Tanah Pasir (20,38 Km2), Lapang (19,27
Km2), Muara Batu (33,34 Km2) dan Dewantara (39,47 Km2).

Topografi di wilayah Kabupaten Aceh Utara merupakan dataran rendah dengan


ketinggian rata-rata +125 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan elevasi
(ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten Aceh Utara, terdiri dari :
 Ketinggian 0 m - 100 m 4,69 %.
 Ketinggian 101 m - 500 m 3,52 %.
 Ketinggian 501 m -1000 m 84,98 %.
 Ketinggian 1.001 m ke atas 6,81 %.

Geomorfologi wilayah Kabupaten Aceh Utara berturut-turut dari arah pantai ke arah
pegunungan, adalah :

 Dataran pantai, yang terletak sepanjang tepi pantai.


 Dataran aluvial, yang terletak relatif memanjang di belakang dataran pantai.
 Zona lipatan, yang terletak relatif memanjang di belakang dataran aluvial.
 Zona volkanik, yang merupakan kaki / lereng sampai punggungan pegunungan.

Struktur geologi yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Utara secara garis besar terdiri
atas batuan Quarter yang cenderung di bagian pesisir (bagian utara) dan batuan Tersier
yang cenderung di bagian pedalaman (bagian selatan). Sebaran ini selaras dengan
topografi yang menaik dari utara ke selatan dan selaras pula dengan pola hilir ke hulu
dalam DAS.

Sebaran jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara dapat dibedakan atas 2
kelompok besar, yaitu kelompok Hidromorf dominan di pesisir, sementara kelompok
Podsolik dominan di pedalaman. Karakter ini selaras pula dengan kedalaman efektif
tanah, dimana sejak dari yang terdalam (> 90 cm) sampai yang terdangkal (< 30 cm)
adalah mengikuti pola dari pesisir ke pedalaman.

8
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gambar 1.2. Peta Geologi Kabupaten Aceh Utara

Penduduk Kabupaten Aceh Utara berdasarkan jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak
593.492 jiwa yang terdiri atas 293.231 jiwa penduduk laki-laki dan 300.261 jiwa
penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2016, penduduk
Kabupaten Aceh Utara mengalami pertumbuhan sebesar 2,01 persen dengan masing-
masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,70 persen dan penduduk
perempuan sebesar 2,11 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin
tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 97,66.
Jumlah
Kepadatan
No. penduduk Kemukiman
Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara
Desa
2017 mencapai 180 jiwa/km 2
tahunJumlah
Kelurahan
1 Sawang 2 39 - 39
dengan rata-rata jumlah penduduk
2 Nisam 3 per
29rumah tangga
- 4 orang.
29 Kepadatan Penduduk di
3 Nisam Antara 1 6 - 6
274 kecamatan
Banda Baro cukup beragam
1 dengan
9 kepadatan
- penduduk
9 tertinggi terletak di
5 Kuta Makmur 3 39 - 39
kecamatan
6 SimpangDewantara
Kramat dengan
2 kepadatan
16 sebesar
- 16 jiwa/km 2 dan terendah di
1.245
7 Syamtalira Bayu 4 38 - 38
8 Geureudong Pase - 11 -2 11
Kecamatan Geuredong Pase sebesar 18 jiwa/Km . Sementara itu jumlah rumah tangga
9 Meurah Mulia 3 50 - 50
10 Matang Kuli 4 49 - 49
mengalami pertumbuhan sebesar 1,64 persen dari tahun 2016.
11 Paya Bakong 4 39 - 39
12 Pirak Timu 2 23 - 23
13 Cot Girek 3 24 - 24
14 Tanah Jambo Aye 4 47 - 47
15 Langkahan 3 23 - 23
Tabel 2.1. Jumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara
16 Seunuddon 3 33 - 33
17 Baktiya 3 57 - 57
18 Baktiya Barat 3 26 - 26
19 Lhoksukon 4 75 - 75
20 Tanah Luas 3 57 - 57
21 Nibong 2 20 - 20
22 Samudera 3 40 - 40
23 Syamtalira Aron 4 34 - 34
24 Tanah Pasir 1 18 - 18
25 Lapang 1 11 - 11 9
26 Muara Batu
PT. Rayakonsult
2
KSO24
PT. Satyakarsa
-
Mudatama
24
27 Dewantara 2 15 - 15

Jumlah 70 852 - 852


Sumber : Kabupaten Aceh Utara Dalam Angka, 2018
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara


Luas
No. Kecamatan Persentase
(Km2)
1 Sawang 384.65 11.67
2 Nisam 114.74 3.48
3 Nisam Antara 84.38 2.56
4 Banda Baro 42.35 1.28
5 Kuta Makmur 151.32 4.59
6 Simpang Kramat 79.78 2.42
7 Syamtalira Bayu 77.53 2.35
Jumlah Jumlah Penduduk (Jiwa) Ratio8.17
Jenis
No. Kecamatan Pase
8 Geureudong 269.28
9 Meurah Mulia Desa Laki-laki Perempuan
202.57 L + P Kelamin (%)
6.14
1 Sawang
10 Matang Kuli 39 18,685 19,711
56.94 38,396 94.79
1.73
11 Paya Bakong
2 Nisam 29 9,466 418.32 19,164
9,698 12.69
97.61
12 Pirak Timu 67.70 2.05
3 Nisam Antara
13 Cot Girek
6 6,724 6,929
189.00
13,653 97.04
5.73
4 Banda
14 Tanah BaroJambo Aye 9 3,951 4,299
162.98 8,250 91.91
4.94
5 Kuta
15 Makmur
Langkahan 39 12,211 12,633
150.52 24,844 96.66
4.57
16 Seunuddon
6 Simpang Kramat 16 4,943 100.63 9,809
4,866 3.05
101.58
17 Baktiya 158.67 4.81
7 Syamtalira Bayu
18 Baktiya Barat 38 10,546 10,629
83.08 21,175 99.22
2.52
8 Geureudong
19 Lhoksukon Pase 11 2,547 2,513
243.00 5,060 101.35
7.37
20 Tanah
9 Meurah Luas
Mulia 50 9,619 30.64 19,892
10,273 0.93
93.63
21 Nibong 44.91 1.36
10 Matang Kuli 49 9,213 9,472 18,685 97.27
22 Samudera 43.28 1.31
11
23 Syamtalira Aron 39
Paya Bakong 7,098 7,219
28.13 14,317 98.32
0.85
12
24 Pirak
TanahTimuPasir 23 4,108 4,255
20.38 8,363 96.55
0.62
25 Cot
13 Lapang
Girek 24 10,399 19.27 20,859
10,460 0.58
99.42
26 Muara Batu 33.34 1.01
14 Tanah Jambo
27 Dewantara
Aye 47 22,193 22,812
39.47
45,005 97.29
1.20
15 Langkahan 23 12,000 11,587 23,587 103.56
16 Seunuddon
Jumlah 33 13,004 13,097
3,296.86 26,101 99.29
100.00
Sumber : Kabupaten Aceh Utara Dalam Angka, 2018
17 Baktiya 57 18,301 18,970 37,271 96.47
18 Baktiya Barat 26 9,555 9,719 19,274 98.31
19 Lhoksukon
Tabel 75
2.3. Jumlah Penduduk 25,105 25,455
di Kabupaten 50,560 Utara
Aceh 98.63
20 Tanah Luas 57 12,458 12,672 25,130 98.31
21 Nibong 20 5,002 5,283 10,285 94.68
22 Samudera 40 13,847 14,060 27,907 98.49
23 Syamtalira Aron 34 9,169 9,551 18,720 96.00
24 Tanah Pasir 18 4,525 4,853 9,378 93.24
25 Lapang 11 4,423 4,557 8,980 97.06
26 Muara Batu 24 13,825 14,174 27,999 97.54 10
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
27 Dewantara 15 24,973 24,917 49,890 100.22

Jumlah 852 297,890 304,664 602,554 97.78


Sumber : Kabupaten Aceh Utara Dalam Angka, 2018
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

2.2.3 Kabupaten Aceh Timur

Berdasarkan dari “Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka 2018” secara geografis
Kabupaten Aceh Timur terletak antara 4° 09’ 21,08” - 5° 06’ 02,16” Lintang Utara dan
97° 15' 22,07 " - 97° 34' 47,22" Bujur Timur, dengan luas wilayah sekitar 6.040.60 Km 2
atau 10,53 persen dari luas wilayah Provinsi Aceh yang memiliki batas wilayah
administratif, sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Utara dan Selat Malaka.


 Sebelah Timur : Selat Malaka dan Kota Langsa.
 Sebelah Selatan : Kota Langsa, Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tamiang.
 Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Sampai dengan tahun 2017, secara administratif Kabupaten Aceh Timur memiliki 24
kecamatan, terdiri dari 513 desa dan 60 kemukiman. Luas wilayah terbesar adalah
Kecamatan Serbajadi seluas 2165,66 Km2 dan terkecil Kecamatan Darul Falah seluas

11
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

42,40 Km2. Dengan ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai
dengan 240 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan kemiringan antara 1 sampai
dengan 5 derajat.

Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Timur

Lokasi Kabupaten Aceh Timur dapat dikatakan cukup strategis karena berada di jalur
utama provinsi di pantai timur (Jalur Medan - Banda Aceh). Setidaknya ada 14
kecamatan yang terletak di jalur ini, sehingga secara posisi memiliki potensi yang cukup
besar untuk dikembangkan.

Pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Timur berada di Kecamatan Idi Rayeuk.


Kecamatan yang letaknya paling jauh adalah Kecamatan Simpang Jernih dengan jarak ke
Idi Rayeuk (pusat pemerintahan) sekitar 140 km.

Topografi di Kabupaten Aceh Timur dapat dikelompokkan, sebagai berikut :

1. Lereng 0 - 2 derajat merupakan dataran rendah dan landai, daerah ini meliputi

12
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

34,14% dari luas Kabupaten Aceh Timur.


2. Lereng 2 - 15 derajat merupakan daerah landai sampai agak miring, luas daerah ini
13,66% dari luas Kabupaten Aceh Timur.
3. Lereng 15 - 40 derajat merupakan daerah yang agak miring sampai curam dan pada
umumnya tidak terdapat perkampungan / permukiman, luas daerah ini 26,56% dari
Kabupaten Aceh Timur.
4. Lereng yang lebih dari 40 derajat merupakan lereng yang curam sekali, luasnya
25,64% dari luas daerah Kabupaten Aceh Timur.

Morfologi di Kabupaten Aceh Timur dapat dibagi atas tiga wilayah, yaitu :

1. Morfologi pegunungan dan perbukitan terdiri dari Kecamatan Serbajadi, Simpang


Jernih dan Peunaron yang merupakan wilayah yang berada pada kawasan lindung
Leuser.
2. Morfologi dataran sampai perbukitan terdiri dari Kecamatan Birem Bayeun, Ranto
Selamat, Banda Alam, Indra Makmur dan Pante Bidari dimana wilayahnya sebagian
termasuk dalam kawasan lindung Leuser.
3. Morfologi pesisir yang terdiri dari Kecamatan Birem Bayeum, Ranto Selamat, Sungai
Raya, Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Timur, Peundawa, Idi Rayeuk, Idi Timur,
Darul Aman, Nurussalam, Darul Falah, Julok, Simpang Ulim dan Madat.

Kondisi geologi di Kabupaten Aceh Timur terdiri dari beberapa jenis batuan yang
sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan lapisan horizontal, yang hampir
tersebar merata di beberapa wilayah kecamatan. Jenis batuan yang ada di Kabupaten
Aceh Timur, sebagai berikut :

1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter yang penyebarannya hampir di
semua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, kecuali di Kecamatan Serbajadi dan
Kecamatan Ranto Peureulak.
2. Batuan resen hanya terdapat di Kecamatan Serbajadi.
3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam terdapat di Kecamatan
Serbajadi.
4. Batuan sedimen terlipat terdapat di Kecamatan Serbajadi.

Di Kabupaten Aceh Timur terdapat 7 jenis tanah dengan struktur yang berbeda-beda.
Jenis tanah Aluvium / Organosol dan Gley Humus terdapat pada bagian wilayah yang

13
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

relatif rendah (datar) merupakan jenis tanah yang dominan. Jenis tanah di Kabupaten
Aceh Timur, sebagai berikut :

1. Podsolik Merah Kuning, jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah
hujan 2.500 - 3.500 mm/tahun tanpa bulan kering. Terletak pada topografi
bergelombang sampai berbukit-bukit pada elevasi 10 - 100 m dpl, salumnya agak
tebal (1 - 2 m) dengan warna merah hingga kuning. Reaksi tanah sangat masam (pH
3,4 - 5,0) dan sangat peka terhadap erosi, mempunyai tingkat kesuburan rendah.
Tanah ini relatif luas dan terdapat hampir di semua kecamatan.
2. Mediteran, tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800 - 2.500 mm/
tahun. Tersebar pada elevasi 0 - 400 m dpl. Salumnya agak tebal (1 - 2 m), erosi
sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, rerumputan, tegalan
dan kebun buah-buahan.
3. Organosol / Alluvial, terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada
topografi datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah kelabu
tua atau hitam. Reaksi tanah sangat masam (pH 3,5 - 5,0). Cocok untuk persawahan,
ladang, tambak, palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua
kecamatan.
4. Latosol, tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000 - 7.000 mm/
tahun, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada topografi
bergelombang. Salumnya dalam (1,5 - 10,0 m) dengan warna merah coklat hingga
kuning. Reaksi tanah masam sampai agak masam (pH 4,5 - 6,5) dan kepekaan
terhadap erosi kecil. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman palawija,
sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada dan tegalan. Tersebar di Kecamatan
Idi Rayeuk, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Rantau Peureulak, Kecamatan
Birem Bayeun dan Kecamatan Serbajadi.
5. Podsolik Coklat Kelabu, tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas
1.500 mm/tahun. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar, bergelombang,
landai dan berbukit pada elevasi 10 - 2.000 m dpl, berwarna kelabu, kehitaman,
coklat tua hingga kekuningan. Reaksi tanah masam hingga netral (pH 5,0 - 7,0). Jenis
tanah ini tersebar di Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan
Rantau Peureulak, Kecamatan Birem Bayeun dan Kecamatan Serbajadi.

14
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gambar 1.2. Peta Geologi Kabupaten Aceh Timur

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2017 sebanyak 419.594 jiwa, terdiri
dari 209.579 jiwa penduduk laki-laki dan 210.015 jiwa penduduk perempuan,
sedangkan jumlah rumah tangga pada tahun 2017 sebanyak 94.893 rumah tangga.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Timur tahun 2017 mencapai 69 jiwa per km 2,
namun penduduk yang tersebar di 24 Kecamatan tersebut berbeda kepadatan antar
wilayahnya. Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Idi
Rayeuk yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Timur, yaitu 480 jiwa per Km 2,
Jumlah
No. Kecamatan Jumlah
sedangkan wilayah yang tingkat kepadatan
Kemukiman Desa terjarang adalah Kecamatan Serbajadi yaitu
Kelurahan
1 Serbajadi 3 17 - 17
2
3 2jiwa per km
Simpang .
Jernih 2 8 - 8
3 Peunaron 1 5 - 5
4 Biren Bayeun 3 27 - 27
5 Rantau Selamat 2 14 - 14
6 Sungai Raya 1 13 - 13
7 Peureulak 5 38 - 38
8 Peureulak Timur 2 20 - 20
9 Peureulak Barat 2 15 - 15
10 Ranto Peureulak 3 23 - 23
11 Idi Rayeuk 3 35 - 35
12 Peudawa 1 17 - 17
13 Banda Alam 1 16 - 16
14 Idi Tunong 3 25 - 25
15 Darul Ihsan 2 16 - 16
16 Idi Timur 3 13 - 13
Tabel 2.1.Aman
17 Darul Jumlah Kecamatan
6 di Kabupaten
45 Aceh
- Timur45
18 Nurussalam 4 31 - 31
19 Darul Falah 1 11 - 11
20 Julok 4 37 - 37
21 Indra Makmur 2 13 - 13
22 Pante Bidari 3 25 - 25 15
23 Simpang Ulim 3
PT. Rayakonsult 23 PT. Satyakarsa
KSO - 23
Mudatama
24 Madat 4 26 - 26

Jumlah 64 513 - 513


Sumber : Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka, 2018
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur


Luas
No. Kecamatan Persentase
(Km2)
1 Serbajadi 2,165.66 35.85
2 Simpang Jernih 844.63 13.98
3 Peunaron 79.74 1.32
4 Biren Bayeun 253.68 4.20
5 Rantau Selamat 159.80 2.65
6 Sungai Raya 189.00 3.13
7 Peureulak 318.02 5.26
8 Peureulak Timur Jumlah Jumlah Penduduk 3.02
182.70 (Jiwa) Ratio Jenis
No. Kecamatan
9 Peureulak Barat Desa Laki-laki
92.30 Perempuan 1.53L + PKelamin (%)
1
10 Serbajadi
Ranto Peureulak 17 3,316
129.00 3,397 2.146,713 97.62
11
2 Idi RayeukJernih
Simpang 8 79.60
1,999 2,000 1.323,999 99.95
12
3 Peudawa
Peunaron 5 78.90
5,113 4,689 1.319,802 109.04
13
4 Banda Alam
Biren Bayeun 27 90.95
15,110 14,303 1.51 29,413105.64
14
5 Idi Tunong
Rantau Selamat 14 74.70
6,773 6,533 1.24 13,306103.67
15 Darul Ihsan 54.50 0.90
6 Sungai Raya 13 6,408 6,198 12,606103.39
16 Idi Timur 55.15 0.91
7 Peureulak 38 23,062 23,149 46,211 99.62
17 Darul Aman 131.50 2.18
8
18
Peureulak
Nurussalam
Timur 20 7,332
137.07
7,373 14,705
2.27
99.44
9
19 Peureulak
Darul FalahBarat 15 7,879
42.40 8,172 16,051
0.70 96.41
10
20 Ranto
Julok Peureulak 23 13,038
234.36 12,691 25,729
3.88 102.73
11
21 Idi Rayeuk
Indra Makmur 35 19,073
89.05 19,112 38,185
1.47 99.80
12
22 Peudawa
Pante Bidari 17 6,070
233.25 5,997 3.86 12,067101.22
13
23 Banda
Simpang Alam
Ulim 16 4,383
123.80 4,342 2.058,725 100.94
24
14 Madat
Idi Tunong 25 200.84
5,100 5,208 3.32 10,308 97.93
15 Darul Ihsan 16 3,234 3,211 6,445 100.72
16 Jumlah
Idi Timur 13 6,040.60
2,986 3,125 100.00
6,111 95.55
Sumber : Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka, 2018
17 Darul Aman 45 9,890 10,034 19,924 98.56
18 Nurussalam 31 8,673
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk di Kabupaten Aceh Timur 8,945 17,618 96.96
19 Darul Falah 11 1,652 1,724 3,376 95.82
20 Julok 37 13,468 13,887 27,355 96.98
21 Indra Makmur 13 9,370 8,951 18,321 104.68
22 Pante Bidari 25 12,336 12,632 24,968 97.66
23 Simpang Ulim 23 10,215 10,546 20,761 96.86 16
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
24 Madat 26 13,099 13,796 26,895 94.95

Jumlah 513 209,579 210,015 419,594 99.79


Sumber : Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka, 2018
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

2.3 PROVINSI ACEH

2.3.1 Kondisi Topografi

Wilayah Provinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan
topografi daerah datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan
berbukit hingga bergunung mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Daerah
dengan topografi bergunung terdapat di bagian tengah Aceh yang merupakan gugusan
pegunungan bukit barisan sedangkan daerah dengan topografi berbukit dan landai
terdapat di bagian utara dan timur Aceh. Berdasarkan kelas topografi wilayah, Provinsi
Aceh memiliki topografi, sebagai berikut :

 Topografi Datar (0 - 2%), tersebar di sepanjang pantai barat - selatan dan pantai
utara - timur sebesar 24,83 persen dari total wilayah.
 Topografi Landai (2 - 15%), tersebar di antara Pegunungan Seulawah dengan Sungai
Krueng Aceh, di bagian pantai barat - selatan dan pantai utara - timur sebesar 11,29
persen dari total wilayah.
 Topografi Agak Curam (15 - 40%), sebesar 25,82 persen dari total wilayah.
 Topografi Sangat Curam (> 40%), yang merupakan punggung Pegunungan Seulawah,

17
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gunung Leuser dan bahu dari sungai-sungai yang ada sebesar 38,06 persen dari total
wilayah.

Provinsi Aceh memiliki ketinggian rata-rata 125 m di atas permukaan laut. Persentase
wilayah berdasarkan ketinggiannya, yaitu :

 Daerah berketinggian 0 - 25 m dpl, sebesar 22,62 persen luas wilayah (1.283.877,27


Ha).
 Daerah berketinggian 25 - 1000 m dpl, sebesar 54,22 persen luas wilayah
(3.077.445,87 Ha).
 Daerah berketinggian di atas 1000 m dpl, sebesar 23,16 persen luas wilayah
(1.314.526,86 Ha).

2.3.2 Kondisi Geologi

1. Pola Tektonik

Aktivitas geologi di wilayah Aceh dimulai pada zaman Miosen, yakni saat diendapkannya
batuan yang dikenal sebagai Formasi Woyla. Pada zaman tersebut dihasilkan struktur
geologi yang berarah selatan - utara, yang diikuti oleh permulaan subduksi Lempeng
India - Australia terhadap Lempeng Eurasia pada zaman Yura Akhir. Pada periode Yura
Akhir-Kapur diendapkan satuan batuan vulkanik. Selanjutnya, di atas satuan ini
diendapkan batu gamping (mudstone dan wreckstone) secara tak selaras berdasarkan
ditemukannya konglomerat atas.

Pada akhir Miosen, Pulau Sumatera mengalami rotasi searah jarum jam. Pada zaman
Pliopleistosen, arah struktur geologi berubah menjadi barat daya - timur laut, dimana
aktivitas tersebut terus berlanjut hingga kini. Hal ini disebabkan oleh pembentukan
letak samudera di Laut Andaman dan tumbukan antara Lempeng Mikro Sunda dan
Lempeng India - Australia terjadi pada sudut yang kurang tajam. Terjadilah kompresi
tektonik global dan lahirnya kompleks subduksi sepanjang tepi barat Pulau Sumatera
dan pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan pada zaman Pleistosen.

Pada akhir Miosen Tengah sampai Miosen Akhir, terjadi kompresi pada Laut Andaman.
Sebagai akibatnya, terbentuk tegasan yang berarah NNW-SSE menghasilkan patahan
berarah utara - selatan. Sejak Pliosen sampai kini, akibat kompresi terbentuk tegasan
yang berarah NNE-SSW yang menghasilkan sesar berarah NE-SW, yang memotong sesar
yang berarah utara - selatan.

18
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Pola tektonik wilayah Aceh dikontrol oleh pola tektonik di Samudera Hindia. Samudera
Hindia berada di atas lempeng samudera (Indian - Australian Plate), yang bergerak ke
utara dengan kecepatan 6 - 8 cm per tahun. Pergerakan ini menyebabkan Lempeng India
- Australia menabrak lempeng Benua Eropa - Asia (Eurasian Plate). Di bagian barat,
tabrakan ini menghasilkan Pegunungan Himalaya, sedangkan di bagian timur
menghasilkan penunjaman (subduction), yang ditandai dengan palung Laut Java Trench
membentang dari Teluk Benggala, Laut Andaman, selatan Pulau Sumatera, Jawa dan
Nusa Tenggara, hingga Laut Banda di Maluku.

Di Sumatera, penunjaman tersebut juga menghasilkan rangkaian busur pulau depan


(forearch islands) yang non-vulkanik (seperti P. Simeulue, P. Banyak, P. Nias, P. Batu, P.
Siberut hingga P. Enggano), rangkaian pegunungan Bukit Barisan dengan jalur vulkanik
di tengahnya, serta sesar aktif “The Great Sumatera Fault” yang membelah Pulau
Sumatera mulai dari Teluk Semangko hingga Banda Aceh. Sesar besar ini menerus
sampai ke Laut Andaman hingga Burma. Patahan aktif Semangko ini diperkirakan
bergeser sekitar sebelas sentimeter per tahun dan merupakan daerah rawan gempa
bumi dan tanah longsor.

Di samping patahan utama tersebut, terdapat beberapa patahan lainnya, yaitu Sesar
Aneuk Batee, Sesar Samalanga - Sipopok, Sesar Lhokseumawe dan Sesar Blangkejeren.
Khusus untuk Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dihimpit oleh dua patahan
aktif, yaitu Darul Imarah dan Darussalam. Patahan ini terbentuk sebagai akibat dari
adanya pengaruh tekanan tektonik secara global dan lahirnya kompleks subduksi
sepanjang tepi barat Pulau Sumatera serta pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah-daerah yang berada di sepanjang patahan tersebut merupakan wilayah yang
rawan gempa bumi dan tanah longsor, disebabkan oleh adanya aktivitas kegempaan dan
kegunungapian yang tinggi. Banda Aceh sendiri merupakan suatu dataran hasil
amblesan sejak Pliosen, hingga terbentuk sebuah graben. Dataran yang terbentuk
tersusun oleh batuan sedimen, yang berpengaruh besar jika terjadi gempa bumi di
sekitarnya.

Penunjaman Lempeng India - Australia juga mempengaruhi geomorfologi Pulau


Sumatera. Adanya penunjaman menjadikan bagian barat Pulau Sumatera terangkat,
sedangkan bagian timur relatif turun. Hal ini menyebabkan bagian barat mempunyai

19
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

dataran pantai yang sempit dan kadang-kadang terjal. Pada umumnya, terumbu karang
lebih berkembang dibandingkan berbagai jenis bakau. Bagian timur yang turun akan
menerima tanah hasil erosi dari bagian barat (yang bergerak naik), sehingga bagian
timur memiliki pantai yang datar lagi luas. Di bagian timur, gambut dan bakau lebih
berkembang dibandingkan terumbu karang.

Dengan gambaran tersebut di atas, maka tidak hanya wilayah Aceh, namun wilayah-
wilayah lain di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara juga perlu
mewaspadai kemungkinan bencana serupa.

2. Sifat Fisik Batuan dan Tanah

Batuan di Aceh dapat dikelompokkan menjadi batuan beku dan batuan metamorfik atau
malihan, batuan sedimen dan gunung api tua, batu gamping, batuan gunung api muda,
serta endapan aluvium. Secara rinci dijelaskan, sebagai berikut :

 Kelompok batuan beku dan batuan metamorfik, terdiri dari granit, diorit, gabro, sekis
dan batu sabak, terdapat di bagian tengah Bukit Barisan. Batuan bersifat padu,
kelulusan airnya rendah, daya dukung pondasi bangunan umumnya baik, mampu
mendukung bangunan bertingkat tinggi dan jarang menjadi akuifer. Granit, diorit,
dan gabro dapat digunakan sebagai bahan bangunan, meskipun tidak sebagus
andesit. Tanah hasil pelapukannya bertekstur lempung hingga pasir. Kesuburan
potensialnya tergolong sedang karena kandungan silikanya yang tinggi.
 Kelompok batuan sedimen dan gunung api tua, terdiri dari breksi, konglomerat, dan
lava, terdapat di bagian tepi Bukit Barisan dan daerah perbukitan rendah yang
membentang dari Sigli hingga Pangkalanbrandan di Sumatera Utara. Sifat batuan
umumnya padu, kelulusan airnya rendah, mampu mendukung bangunan bertingkat
dan dapat menjadi akuifer dengan produktifitas kecil hingga sedang. Tanah hasil
pelapukannya bertekstur lanau hingga pasir. Kesuburan potensialnya berkisar
rendah hingga sedang.
 Batugamping, terdapat memanjang di daerah Lhok Nga, sebelah selatan Banda Aceh
dan di Lampeunerut. Bersifat padu atau berongga, kelulusannya beragam tergantung
dari banyaknya rongga. Pada batu gamping padu, daya dukung terhadap pondasi
tergolong bagus. Batu gamping dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan
baku semen. Tanah hasil pelapukannya bertekstur lempung dan umumnya
mempunyai kesuburan potensial tinggi.

20
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

 Kelompok batuan gunung api muda, terdiri dari tufa, aglomerat, breksi volkanik, dan
lava, terdapat di daerah perbukitan di sebelah selatan Lhokseumawe. Pada
umumnya batuan bersifat agak padu, kelulusan airnya sedang hingga tinggi dan daya
dukung pondasi bagus. Tanah hasil pelapukannya bertekstur lempung, lanau dan
pasir, kesuburan potensialnya tinggi.
 Kelompok endapan aluvium, terdiri dari lempung dan pasir, terdapat di sepanjang
pantai dan di sepanjang DAS Krueng Aceh, termasuk Kota Banda Aceh. Endapan
masih bersifat lepas hingga agak padu, kelulusan airnya rendah hingga sedang, daya
dukung pondasinya rendah hingga sedang dan kesuburan potensial tanahnya rendah
hingga tinggi.

3. Kondisi Fisiografis

Wilayah Aceh terdiri dari pegunungan di bagian tengah dan dataran di sekitarnya, yang
terbagi kedalam lima bentuk fisiografi, sebagai berikut :

 Fisiografi struktur blok pegunungan, didominasi bukit-bukit terjal bergelombang.


 Fisiografi daerah depresi (grabben), merupakan daerah yang didominasi oleh
sedimen lunak, yang salah satunya dipengaruhi aktifitas patahan yang mengapit
kawasan ini. Daerah depresi tersebut memungkinkan terjadinya fibrasi atau getaran
ketika terjadi gempa bumi.
 Fisiografi suok (embayments) Meulaboh dan Singgkil, yang mengindikasikan bahwa
kawasan tersebut pernah dilanda tsunami. Daerah ini berpasir dan datar.
 Perbukitan kaki pegunungan, merupakan kawasan dengan kemiringan landai (< 15 0).
 Kompleks gunung api muda, didominasi produk batuan gunung api dengan
kemiringan curam.

Secara topografis, 55 persen kawasan Aceh merupakan pegunungan dan perbukitan,


yang lainnya berupa dataran. Rata-rata ketinggian tempat adalah 125 meter di atas
permukaan laut.

2.4 RENCANA TATA RUANG WILAYAH

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah RTRW Kabupaten yang mengatur
rencana struktur dan pola tata ruang wilayah kabupaten. RTRW Kabupaten didasarkan
atas 4 (empat) azas, yaitu :

21
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

a. Manfaat, yaitu menjadikan wilayah kabupaten melalui pemanfaatan ruang secara


optimal yang tercermin pola pemanfaatan ruang.

b. Keseimbangan dan Keserasian, yaitu menciptakan keseimbangan dan keserasian


fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang.

c. Kelestarian, yaitu menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungan
yang tercermin dari pola intensitas pemanfaatan ruang.

d. Keterbukaan, yaitu bahwa setiap orang / pihak dapat memperoleh keterangan


mengenai produk perencanaan tata ruang guna berperan serta dalam proses
penataan ruang.

RTRW Kabupaten berfungsi, sebagai :

a. Arahan struktur, pola ruang, pemanfaatan sumber daya dan pembangunan


Kabupaten.

b. Pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten


dan pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten.

Kedudukan RTRW Kabupaten, adalah :

a. Sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun Rencana Program Jangka Panjang


Kabupaten.

b. Pedoman bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian


pemanfaatan ruang Kabupaten.

c. Sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan Peraturan Zonasi Kawasan, RTR


Kawasan Perkotaan, Kawasan Strategis dan Masterplan Kawasan.

d. Sebagai dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang antar wilayah lain
yang berbatasan.

e. Kebijakan pemanfaatan ruang kabupaten, lintas kecamatan dan lintas ekosistem serta
Kawasan Strategis Kabupaten.

2.4.1 Kabupaten Bireun

Lingkup wilayah RTRW Kabupaten Bireuen adalah dengan batas ditentukan


berdasarkan aspek administrasi mencakup wilayah daratan seluas 179.631 ha yang
terdiri dari 17 kecamatan, 75 mukim dan 609 gampong, wilayah kewenangan sejauh 4

22
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

mil dari garis pangkal seluas 442.387 ha, wilayah udara di atas daratan dan
kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah daratan dan
kewenangan.

Batas-batas wilayah Kabupaten Bireuen, meliputi :

a. Sebelah Utara : Selat Malaka.


b. Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Utara.
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Pidie.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie.

Lingkup wilayah Kabupaten Bireuen, meliputi :

a. Kecamatan Samalanga – Ibu Kota Gampong Keude Aceh.


b. Kecamatan Simpang Mamplam – Ibukota Gampong Meunasah Mamplam.
c. Kecamatan Pandrah – Ibukota Gampong Pandrah Kandeh.
d. Kecamatan Jeunieb – Ibukota Gampong Keude Jeunieb .
e. Kecamatan Peulimbang – Ibukota Gampong Keude Peulimbang.
f. Kecamatan Peudada – Ibukota Gampong Meunasah Baroh.
g. Kecamatan Jeumpa – Ibukota Gampong Blang Bladeh.
h. Kecamatan Juli – Ibukota Gampong Beunyot.
i. Kecamatan Kota Juang – Ibukota Gampong Bandar Bireuen.
j. Kecamatan Kuala – Ibukota Gampong Cot Batee.
k. Kecamatan Jangka – Ibukota Gampong Jangka Mesjid.
l. Kecamatan Peusangan – Ibukota Gampong Matangglumpang Dua.
m. Kecamatan Peusangan Selatan – Ibukota Gampong Geulanggang Labu.
n. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng – Ibukota Gampong Lueng Danun.
o. Kecamatan Makmur – Ibukota Gampong Ulee Gle.
p. Kecamatan Kuta Blang – Ibukota Gampong Kulu Kuta.
q. Kecamatan Gandapura – Ibukota Gampong Geurugok.

Lingkup materi perencanaan tata ruang Kabupaten Bireuen, terdiri atas :

a. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten.


b. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten.
c. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten.

23
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

d. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten.


e. Arahan Pemanfaatan Ruang.
f. Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

A. Tujuan

Penataan Ruang Kabupaten Bireuen bertujuan untuk “Mewujudkan Kabupaten Bireuen


sebagai Wilayah Berbasis Kawasan Agropolitan, Minapolitan, Perindustrian dan Mitigasi
Bencana”.

B. Kebijakan dan Strategi

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bireuen, meliputi :

a. Mengembangkan, meningkatkan dan mendorong produktivitas wilayah dengan


intensifitas lahan serta pengelolaan kawasan budidaya yang berbasiskan pada
kawasan agropolitan dan minapolitan sehingga dapat dikelola secara terpadu,
modernisasi dan tepat guna agar lebih ramah lingkungan.
b. Mengedepankan potensi wilayah dan membuka investasi modal sebagai perwujudan
untuk pengembangan perindustrian skala besar dan menengah dengan memberikan
kenyamanan berinvestasi pada setiap pelaku usaha dengan menumbuhkan dorongan
industri yang berbasiskan lingkungan hidup.
c. Mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bidang jasa-jasa, terutama jasa
perbankan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan agar dapat memberikan
pelayanan yang optimal, profesional dan terdepan.
d. Mempertahankan kelestarian alam dengan memperkecil resiko kebencanaan dengan
melakukan penerapan dan pengelolaan terhadap ruang berbasiskan mitigasi
kebencanaan.
e. Membangun prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak
dasar dan dalam rangka perwujudan penataan ruang yang berimbang dan berbasis
agropolitan, minapolitan, perindustrian, jasa-jasa dan mitigasi bencana.
f. Peningkatan untuk fungsi kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Bireuen, meliputi :

a. Mengembangkan, meningkatkan dan mendorong produktivitas wilayah dengan


intensifitas lahan serta pengelolaan sumberdaya alam pada kawasan budidaya yang

24
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

berbasiskan kawasan agropolitan dan minapolitan sehingga dapat dikelola secara


terpadu, modernisasi dan tepat guna agar lebih ramah lingkungan, melalui strategi :

1. Pengembangan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti pembangkit listrik


mikrohidro, geotermal, angin, tenaga surya dan gelombang serta peningkatan
kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbaharui
(renewable energy).
2. Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budidaya, air payau dan tawar.
3. Memantapkan pembangunan sarana prasarana kelautan dan mengembangkan
industri pengolahan ikan.
4. Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui
intensifikasi lahan.
5. Pemanfaatan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas
lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
6. Peningkatan teknologi pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan
dan kelautan, sehingga menghasilkan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan
bernilai ekonomi tinggi.
7. Penguatan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya manusia
dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan.
8. Mengembangkan fungsi kawasan perkebunan secara terpadu dengan peternakan
dan pertanian lahan kering.
9. Menetapkan fungsi lahan pangan pertanian berkelanjutan.
10. Menetapkan kawasan strategis sentra pertanian dan perternakan terpadu.

b. Mengedepankan potensi wilayah dan membuka investasi modal sebagai perwujudan


untuk pengembangan peridustrian skala besar dan menengah dengan memberikan
kenyamanan berinvestasi pada setiap pelaku usaha dengan menumbuhkan dorongan
industri yang berbasiskan lingkungan hidup, melalui strategi :

1. Meningkatkan investasi potensi komoditas unggulan daerah.


2. Mempermudah regulasi, kebijakan daerah, kepabeanan serta membuka peluang
usaha investasi jangka panjang.
3. Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana penunjang investasi.
4. Menyediakan ruang untuk berinvestasi.

25
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

5. Mengupayakan kondisi yang kondusif dibidang keamanan.


6. Meningkatkan upaya perlindungan, pengelolaan, dan pemantauan tempat untuk
investasi.

c. Mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bidang jasa-jasa, terutama jasa


perbankan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan agar dapat memberikan
pelayanan yang optimal, profesional dan terdepan, melalui strategi :

1. Meningkatkan promosi daerah sebagai penyedia dan pemberi pelayanan dalam


mengkontribusikan kebutuhan konsumen.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan terpadu.
3. Meningkatkan potensi pendidikan bersektor pada keilmuan disegala bidang.
4. Merevitalisasikan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
5. Membuka jaringan kerjasama antar regional dan internasional agar tercapainya
peningkatan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.

d. Mempertahankan kelestarian alam dan sumberdaya alam dengan memperkecil resiko


kebencanaan dengan melakukan penerapan dan pengelolaan terhadap keruangan
berbasiskan mitigasi kebencanaan, melalui strategi :

1. Mengembangkan, meningkatkan dan mengoptimalkan sektor unggulan daerah


secara terpadu dan memberdayagunakan alur sempadan sebagai sarana dan
prasarana pelengkap.
2. Melengkapi industri dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau sesuai
skala kegiatannya.
3. Mengendalikan perkembangan bagian hulu yang tersebar di wilayah selatan
sebagai kawasan hutan dan perbukitan serta bagian hilir tersebar disepanjang
pesisir pantai sebagai kawasan penyangga mitigasi kebencanaan.
4. Mengembalikan secara bertahap kawasan lindung yang berubah fungsi.
5. Penyusunan program dan pembangunan berbagai unit mitigasi kebencanaan,
seperti tsunami, gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya.
6. Melakukan penanaman pohon dan penghijauan lingkungan.

e. Membangun prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak
dasar dan dalam rangka perwujudan penataan ruang yang berimbang dan berbasis

26
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

keruangan, melalui strategi :

1. Pembangunan prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong


pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang.
2. Pembangunan utilitas dan fasilitas sosial secara proporsional dan memadai sesuai
kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan)
3. Menyediakan infrastruktur pada kawasan perbatasan.

f. Peningkatan untuk fungsi kepentingan pertahanan dan keamanan, melalui strategi :

1. Mendukung peruntukan kawasan pertahanan dan keamanan.


2. Mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan
pertahanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya.
3. Mengembangkan kawasan lindung dan atau budidaya yang tidak terbangun di
sekitar kawasan pertahanan negara sebagai kawasan penyangga yang memisahkan
kawasan tersebut dengan kawasan lainnya.
4. Turut menjaga aset-aset pertahanan negara.

Pemanfaatan Daerah Irigasi (DI) berupa Jaringan Daerah Irigasi, meliputi :

a. Daerah Irigasi (DI) kewenangan pemerintah pusat.


b. Daerah Irigasi (DI) kewenangan pemerintah provinsi.
c. Daerah Irigasi (DI) kewenangan pemerintah kabupaten.

Daerah Irigasi (DI) kewenangan Pemerintah Pusat seluas 8.014,16 ha, meliputi :

a. Daerah Irigasi (DI) Paya Nie seluas 3.053,28 ha, meliputi :

1. Kecamatan Gandapura, beradadi Gampong Samuti Aman, Samuti Rayeuk, Samuti


Makmur, Samuti Krueng, Cot Mane, Cot Tufah, Cot Tunong, Paya Baro, Cot Puuk,
Geurugok, Blang Keude, Lhok Mambang, Keude Lapang, Lapang Timu dan Alue
Mangki.
2. Kecamatan Kuta Blang, berada di Gampong Rancong, Pulo Nga, Pulo Awe, Paya
Rangkuluh, Cot Mee, Babah Suak, Dayah Mesjid, Geulanggang Rayeuk, Ujong Blang,
Geulanggang Panah, Geulanggang Meunje, Ulee Pusong, Tingkem Manyang, Kulu
Kuta, Kulu, Glee Putoh, Blang Mee, Bale Mee, Bukit Dalam, Paloh Peuradi, Paloh
Raya dan Parang Sikureng.

27
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

3. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, berada di Gampong Pante Baro Buket


Panyang, Pante Baro Gle Siblah, Pante Baro Kumbang, Kubu, Teupin Raya, Dayah
Baro, Lueng Danun, Rambong Payong, Kubu Raya, Cot Aneuk Bate, Alue Krub, Blang
Cirih, Awe Geutah, Alue Kupula, Cot Saluet, Alue Iet, Buket Sudan dan Alue
Geulumpang.
4. Kecamatan Makmur, berada di Gampong Leubu Mee, Leubu Cot, Leubu Mesjid, Kuta
Barat, Trieng Gadeng, Kayee Kunyet, Buket Seulamat dan Blang Kuthang.

b. Daerah Irigasi (DI) Krueng Pante Lhong seluas 4.960,88ha, meliputi :

1. Kecamatan Juli, berada di Gampong Juli Keude Dua, Paseh, Juli Tamboe Tanjong, Juli
Meunasah Tambo, Juli Meunasah Jok, Juli Setui dan Juli Cot Meurak.
2. Kecamatan Kota Juang, berada di gampong Bireuen Meunasah Tgk. Digadong,
Bireuen Meunasah Dayah, Bireuen Meunasah Capa, Telaga Gampong, Blang
Tingkeum, Blang Reuling, Buket Teukuh, Uteun Reutoh, Geulanggang Baro,
Geulanggang Teungoh, Geulanggang Kulam, Cot Gapu, Gampong Baro, Pulo Kiton,
Lhok Awe Teungoh dan Lhok Awe Awe.
3. Kecamatan Jeumpa, berada di Gampong Teupok Baro, Teupok Teungoh, Kuala
Jeumpa, Pulo Lawang, Cot Gadong, Abeuk Tingkeum, Blang Bladeh, Blang Mee,
Blang Seupeng, Blang Gandai, Cot Iboih, Cot Ulim, Cot Usong, Blang Seunong,
Selembah, Blang Cot Tunong, Cot Tarom Tunong, Cot Keutapang, Blang Cot Tunong,
Blang Cot Baroh, Geulumpang Payong, Cot Tarom Baroh, Lipah Rayeuk, Lipah Cut,
Cot Geurundong, Beurawang, Laksamana, Mon Jambe dan Blang Dalam.
4. Kecamatan Kuala, berada di Gampong Krueng Juli Barat, Cot Trieng, Cot Uno, Kuta
Baro, Ujong Blang, Cot Batee, Cot Kuta, Cot Gleumpang, Balee Kuyuen, Lancok Pante
Ara, Cot Laga Sawa dan Cot U Sibak.
5. Kecamatan Peusangan, berada di Gampong Cot Keumude, Cor bada Baroh, Cot Bada
Tunong, Sagoe, Cot Bada Barat, Cot Girek, Tanoh Mirah, Cot Buket, Nicah, Cot Iju,
Cot Nga, Karieng, Cot Panjoe, Cot Keuranji, Gampong Baro, Paya Meuneng, Blang
Rambong, Paya Lipah, Neuheun, Matang Sagoe, Matang Glumpang Dua, Matang
Mesjid, Matang Cot Paseh, Pante Piyeu, Pante Gajah, Blang Asan, Pante Pisang,
Blang Cut, Pante Cut, Tanjong Mesjid dan Tanjong Nie.
6. Kecamatan Jangka, berada di Gampong Cot Rabo Tunong, Pulo Reudep, Pulo Seuna,

28
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Cot Rabo Baroh, Lhok Bugeng, Pulo Iboih, Lampoh Rayeuk, Meunasah Krueng, Pulo
Blang, Abeuk Jalok, Krueng Dheu, Pulo U, Pante Ara, Rusep Dayah, Rusep Ara,
Lamkuta, Barat Lanyan, Kambuek, Bada Timu, Bada Barat, Paya Bieng, Jangka Alue
U, Lampoh Rayeuk, Jangka Alue, Pante Peusangan, Bugak Krueng, Bugak Blang,
Bugak Krueng Mate, Bugak Mesjid, Bugak Punjot, Ulee Cue, Pante Ranub dan Pante
Paku.
7. Kecamatan Kuta Blang, berada di Gampong Blang Panjoe, Dayah Panjoe, Meusee,
Lhok Nga, Babah Jurong, Keude Tanjong, Im Budee, Tanjong Raya, Pulo Blang,
Jarommah Me, Pulo Siren, Pulo U Baroh, Jarommah Baroh, Dayah Mesjid,
Kerumbok, Cot Ara dan Jambo Kajeung.

Daerah Irigasi kewenangan pemerintah provinsi, seluas 5.474,34 ha, meliputi :

a. Daerah Irigasi (DI) Samalanga seluas 1.952,44 ha, meliputi :

1. Kecamatan Samalanga berada di Gampong Meurah, Batee Iliek, Pulo Baroh, Cot
Meurak Blang, Cot Meurak Baroh, Mesjid Baroh, Paloh, Gampong Meuluem, Lancok,
Ulee Jeumatan, Glumpang Bungkok, Lhok Seumira, Lung Keube, Mideun Geudong,
Mideun Jok, Namploh Papeun, Namploh Baro, Meuliek, Namploh Blanggarang,
Gampong Putoh, Gampong Baro, Ulee Ue, Matang Jareung, Matang, Matang Wakeuh,
Darussalam, Cot Siren, Ulee Alue dan Cot Mane.
2. Kecamatan Simpang Mamplam berada di Gampong Arongan, Balee, Meunasah
Barat, Ceurucok, Blang Mane Dua Meunasah, Blang Mane Barat, Ie Rhob Glumpang,
Ie Rhob Barat, Pulo Drien, Meunasah Dayah, Meunasah Mamplam, Meunasah
Mesjid, Jurong Binjee, Blang Teumulek, Blang Kuta Dua Meunasah dan Tambue
Barat.

b. Daerah Irigasi (DI) Pandrah seluas 1.007,71 ha, meliputi :

1. Kecamatan Pandrah berada di Gampong Blang Samagadeng, Kuta Rusep, Cot


Leubeng, Bantayan, Meunasah Teungoh, Meunasah Reudep, Panton, Pandrah
Janeng, Garot, Gampong Blang, Pandrah Kandeh dan Lancok Ulim.
2. Kecamatan Jeunieb berada di Gampong Lheu Barat, Cot Geulumpang Tunong dan
Cot Geulumpang Baroh.

29
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

c. Daerah Irigasi (DI) Nalan seluas 1.503,79 ha, meliputi :

1. Kecamatan Jeunieb berada di Gampong Alue Setui, Blang Neubok, Ulee Blang, Uteun
Peupaleh, Darul Aman, Sampo Ajad, Lhok Kulam, Pulo Rangkileh, Ulee Gajah,
Lampoh Oe, Tufah, Lueng Teungoh, Dayah Baro, Ulee Rabo dan Blang Me Timu.
2. Kecamatan Plimbang berada di Gampong Balee Daka, Matang Kulee, Lancok Bungo,
Teupin Panah, Paloh Pupu, Uteun Rumkom, Seuneubok Punti, Uteuen Sikumbang,
Seuneubok Nalan, Krueng Baroh, Cot Glumpang, Keude Plimbang, Seuneubok
Seumawe, Padang Kasab dan Kuta Trieng.
3. Kecamatan Peudada berada di Gampong Blang Beururu, Gampong Mulia, Ara
Bungong, Jabet dan Sawang.

d. Daerah Irigasi (DI) Peudada seluas 1.010,40 ha, meliputi Kecamatan Peudada berada
di Gampong Hagu, Meunasah Krueng, Cot Keutapang, Meunasah Rabo, Meunasah
Tambo, Meunasah Baroh, Meunasah Pulo, Calok, Matang Reuleut, Kukue, Blang
Matang, Meunasah Teungoh, Mesjid, Meunasah Blang dan Gampong Baro.

Daerah Irigasi kewenangan kabupaten sebanyak 30 Daerah Irigasi (DI) seluas 2.878,22
ha, meliputi :

1. Daerah Irigasi (DI) Tanjongan seluas 26,45 ha, Kecamatan Samalanga Gampong
Meunasah Lancok.
2. Daerah Irigasi (DI) Glee Meundong seluas 44,25 ha, Kecamatan Simpang Mamplam
Gampong Glee Meundong.
3. Daerah Irigasi (DI) Krueng Meuseugob seluas 35,39 ha, Kecamatan Simpang
Mamplam Gampong Krueng Meuseugob.
4. Daerah Irigasi (DI) Kolam Sapi seluas 112,19 ha, Kecamatan Simpang Mamplam
Gampong Peuneleut Baroh dan Peuneleut Tunong.

5. Daerah Irigasi (DI) Peuneuleut Tunong seluas 5,87 ha, Kecamatan Simpang Mamplam
Gampong Cure Baroh dan Cure Tunong.
6. Daerah Irigasi (DI) Alue Rayeuk Mamplam seluas 96,90 ha, Kecamatan Simpang
Mamplam Gampong Ie Rhob Timu, Ie Rhob Babah Lueng, Cot Trieng dan Meunasah
Dayah.
7. Daerah Irigasi (DI) Paya Geulungku seluas 221,37 ha, Kecamatan Simpang Mamplam

30
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gampong Keude Tambue, Blang Tambue dan Pulo Dapong.


8. Daerah Irigasi (DI) Paku seluas 135,76 ha, Kecamatan Simpang Mamplam Gampong
Paku.
9. Daerah Irigasi (DI) Batee Cut Lem seluas 271,67 ha, Kecamatan Jeunieb Gampong
Blang Poroh, Jeumpa Sikureng.
10. Daerah Irigasi (DI) Garab seluas 9,57 ha, Kecamatan Peulimbang Gampong Garab.
11. Daerah Irigasi (DI) Paya Sikameh seluas 26,56 ha, Kecamatan Peudada Gampong
Meunasah Cut, Alue Keutapang, Tanjong Seulamat dan Blang Rangkuluh.
12. Daerah Irigasi (DI) Paya Laot seluas 210,65 ha, Kecamatan Peudada Gampong Cot
Laot, Meunasah Bungo, Pulo Ara, Meunasah Alue, Karieng, Blang Geulumpang dan
Paya Barat.
13. Daerah Irigasi (DI) Paya Jaloh seluas 51,37 ha, Kecamatan Peudada Gampong Buket
Paya dan Blang Pati.
14. Daerah Irigasi (DI) Jaba seluas 41,49 ha, Kecamatan Peudada Gampong Jaba dan
Pinto Rimba.
15. Daerah Irigasi (DI) Alue Panyang seluas 24,50 ha, Kecamatan Jeumpa Gampong Kuta
Meuligoe.
16. Daerah Irigasi (DI) Lhok Batee 28,86 ha, Kecamatan Jeumpa Gampong Seunebok
Lhong
17. Daerah Irigasi (DI) Paya Peuraden seluas 237,10 ha, Kecamatan Juli Gampong
Seunebok Peuraden dan Batee Raya.
18. Daerah Irigasi (DI) Paya Ru seluas 28,74 ha, Kecamatan Juli Gampong Paya Ru.
19. Daerah Irigasi (DI) Simpang Jaya Seluas 308,05 ha, Kecamatan Juli Gampong
Simpang Jaya.

20. Daerah Irigasi (DI) Alue Udeung seluas 63,62 ha, Kecamatan Peusangan Gampong
Alue Udeung, Blang Dalam, Seunebok Paya dan Paloh.
21. Daerah Irigasi (DI) Uteuen Bunta seluas 135,74 ha, Kecamatan Peusangan Gampong
Uteun Bunta, Blang Geulinggang dan Paya Reuhat.
22. Daerah Irigasi (DI) Mata Ie seluas 94,64 ha, Kecamatan Peusangan Selatan Gampong
Mata Ie, Blang Cut, Lueng Baro dan Lueng Kuli.

31
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

23. Daerah Irigasi (DI) Mee Rayeuk seluas 215,71 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Mee Rayeuk, Uteun Gathom dan Uteun Raya.
24. Daerah Irigasi (DI) Alue Tok Ben seluas 97,52 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Darul Aman.
25. Daerah Irigasi (DI) Paya Crot seluas 18,28 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Paya Crot dan Pulo Panyang.
26. Daerah Irigasi (DI) Tanjong Beuridi seluas 8,59 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Tanjong Beuridi.
27. Daerah Irigasi (DI) Darussalam seluas 63,86 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Darussalam.
28. Daerah Irigasi (DI) Blang Mane seluas 55,14 ha, Kecamatan Peusangan Selatan
Gampong Blang Mane.
29. Daerah Irigasi (DI) Leubok Seutui seluas 49,04 ha, Kecamatan Peusangan Siblah
Krueng Gampong Pante Karya.
30. Daerah Irigasi (DI) Bintahsa seluas 159,34 ha, Kecamatan Makmur Gampong
Sukarame, Panton Mesjid, Blang Perlak dan Meurebo.

Kawasan Pertanian, meliputi :

a. Peruntukan Pertanian Lahan Basah.


b. Peruntukan Pertanian Lahan Kering.

Pertanian Lahan Basah, seluas 17.649,00 ha, meliputi :

a. Kecamatan Samalanga seluas 1.306,66 ha, berada di Gampong Meunasah Lancok,


Meunasah Lincah, Tanjong Baro, Matang Teungoh, Tanjongan Idem, Meunasah Pu’uk,
Ulee U, Gampong Baro, Sangso, Kandang, Meuliek, Namploh Baro, Gampong Putoh,
Mideun Jok, Namploh Krueng, Namploh Papeun, Mideun Geudong, Lueng Keubeu,
Geulumpang Bungkok, Matang Jareung, Lancok, Paloh, Gampong Meuluem, Cot
Meurak Blang, Pulo Baroh, Batee Iliek, Meurah, Geulumpang Payong, Matang, Matang
Wakeuh, Darussalam, Cot Siren, Ulee Alue dan Cot Mane.
b. Kecamatan Simpang Mamplam seluas 1.652,08 ha, berada di Gampong Arongan,
Ceurucok, Balee, Blang Mane Barat, Ie Rhob Geulumpang, Ie Rhob Timu, Blang Mane,
Dua Meunasah, Pulo Drien, Cot Trieng, Jurong Binjee, Meunasah Mesjid, Meunasah

32
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Mamplam, Meunasah Dayah, Elang Tambue, Keude Tambuee, Meunasah Asan, Cure
Tunong, Peuneulet Tunong, Cure Baroh dan Alue Leuhop.
c. Kecamatan Pandrah seluas 614,42 ha, berada di Gampong Lancok Ulim, Pandrah
Kandeh, Naseme, Cot Geulumpang Baroh, Panton, Pandrah Kandeh, Alue Igeuh,
Meunasah Reuduep, Meunasah Teungoh, Garot dan Kuta Rusep.
d. Kecamatan Jeunieb seluas 1.435,60 ha, berada di Gampong Lancang, Blang Lancang,
Matang Nibong, Meunasah Kota, Dayah Blang Baleu, Geulumpang Baroh, Janggot
Seungko, Geulumpang Tunong, Meunasah Tambo, Tufah, Lampoh Ue, Lueng Teungoh,
Lhue Simpang, Ulee Gajah, Meunasah Alue, Alue Seutui dan Lhok Kulam.
e. Kecamatan Peulimbang seluas 729,82 ha, berada di Gampong Seuneubok Teungoh,
Padang Kasab, Cot Geulumpang, Rambong Payong, Keude Peulimbang, Seuneubok
Nalan, Seuneubok Aceh, Uteuen Sikumbang, Seuneubok Punti, Teupin Panah, Matang
Kulee, Uteuen Rungkom, Lancok Bungo, Paloh Pupu dan Jambo Dalam.
f. Kecamatan Peudada seluas 1.277,97 ha, berada di Gampong Mulia, Jabet, Calok,
Meunasah Pulo, Meunasah Baroh, Meunasah Tambo, Meunasah Rabo, Meunasah
Krueng, Cot Keutapang, Matang Pasi, Matang Reuleut, Kukue, Blang Matang,
Meunasah Blang, Mesjid, Meunasah Tengoh, Meunasah Tunong, Blang Matang,
Meunasah Alue, Paya Bunot, Pulo ara, Karieng, Pulo Lawang, Paya Barat, Gampong
Baro, Blang Bati, Cot Laot, Alue Sijuek, Blang Rangkuluh, Tanjong Seulamat dan
Tengku Di Bathon.
g. Kecamatan Jeumpa seluas 1.158,90 ha, berada di Gampong Teupok Tunong, Cot Bada,
Kuala Jeumpa, Abeuk Usong, Mon Mane, Blang Seupeung, Blang Dalam, Blang Bladeh,
Abeuk Tingkeum, Blang Mee, Cot Ulim, Cot leusong, Seuleumbah, Geudong Tampu,
Lipah Cut, Lipah Rayeuk, Cot Geureundong, Beurawang, Cot Keutapang, Blang Rheum,
Blang Seunom dan Paloh Panyang.

h. Kecamatan Juli seluas 889,33 ha, berada di Gampong Juli Seutui, Juli Meunasah Jok,
Juli Tambo Tanjong, Juli Keude Dua, Paseh, Juli Seupeng, Juli Meunasah Teungoh, Ulue
Unoe, Batee Raya, Seuneubok Peuraden, Abeuk Budi dan Juli Payaru.
i. Kecamatan Kota Juang seluas 616,03 ha, berada di Gampong Lhok Awe Teungoh, Pulo
Kiton, Gampng Baro, Geudong Alue, Geulanggang Kulam, Geulanggang Teungoh,
Geulanggang Gampong, Bandar Kota, Gampong Baro, Bireuen Meunasah Capa,

33
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Bireuen Meunasah Dayah, Bireuen Meunasah Teungku Di Gadong, Blang Tingkeum,


Blang Reuling dan Buket Teukueh.
j. Kecamatan Kuala seluas 700,69 ha, berada di Gampong Krueng Juli Barat, Ujong
Blang, Weu Jangka, Kuta Baro, Cot Batee, Cot Unou, Cot Laga Sawa, Cot U Sibak,
Lancok Lancok, Lancok Pante Ara, Balee Kunyuen, Cot Geulumpang dan Cot Kuta.
k. Kecamatan Jangka seluas 859,18 ha, berada di Gampong Linggong, Pulo Iboih,
Lampoh Rayeuk, Paya Bieng, Meunasah Meucap, Rusep Ara, Bada Timu, Bada Barat,
Pante Peusangan, Bugak Blang, Pante Peusangan, Bugak Krueng Mate, Bugak Blang,
Paya Bieng dan Jangka Alue.
l. Kecamatan Peusangan seluas 1.699,20 ha, berada di Gampong Alue Geulumpang,
Mata Mamplam, Pulo Naleueng, Nicah, Cot Ijue, Cot Buket, Cot Girek, Cot Bada
Tunong, Cot Keuranji, Cot Panjoe, Paya Meuneng, Matang Sago, Karieng, Matang Cot
Paseh, Matang Mesjid, Paya Lipah, Keude Matang, Neuheun, Meunasah Nibong,
Gampong Putoh, Blang Cut, Pante Gajah, Blang Asan, Paya Reuhat, Uteun Bunta, Pulo
U Baroe dan Asan Bideun.
m. Kecamatan Peusangan Selatan seluas 627,18 ha, berada di Gampong Mata Ie, Blang
Cut, Uteuen Raya, Mee Rayeuk dan Uteuen Gathom.
n. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng seluas 797,25 ha, berada di Gampong Alue Iet,
Cot Saluet, Alue Kupula, Blang Cirih, Cot Aneuk Bate, Rambong Payong, Dayah Baroe
dan Kubu Raya.
o. Kecamatan Makmur seluas 984,57 ha, berada di Gampong Batee Dabai, Sukarame,
Mon Ara, Lapehan Mesjid, Blang Kuthang, Cot Kruet, Tringgadeng, Leubu Mesjid,
Leubu Cot, Leubu Mee dan Paya Cut.
p. Kecamatan Kuta Blang seluas 975,17 ha, berada di Gampong Cot Ara, Jambo Kajeung,
Keurumbok, Cot Mee, Dayah Mesjid, Geulanggang Panah, Im Budee, Tingkeum Baro,
Meusee, Blang Panjo, Blang Mee, Paloh Dama dan Buket Dalam.
q. Kecamatan Gandapura seluas 1.324,96 ha, berada di Gampong Dama Kawan, Blang
Guron, Cot Rambat, Cot Tube, Pante Sikumbong, Pulo Gisa, Blang Kubu, Paloh Mee, Cot
Pu’uk, Blang Keude, Keude Lapang, Lapang Timu dan Geurugok Cot Tufah.

Pertanian Lahan Kering seluas 14.320,84 ha, meliputi :

a. Kecamatan Samalanga seluas 1.515,50 ha, berada di Gampong Meurah, Batee Iliek, Cot

34
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Siron, Ulee Alue dan Cot Mane.


b. Kecamatan Simpang Mamplam seluas 2.166,17 ha, berada di Gampong Gle Meudong,
Ie Rhob Babah Lueng, Ie Rhob Timu, Lhok Tanoh, Krueng Meuseugob dan Paku.
c. Kecamatan Pandrah seluas 1.745,80 ha, berada di Gampong Seuneubok Baro dan
Panton Bili.
d. Kecamatan Jeunieb seluas 1.689,49 ha, berada di Gampong Jeumpa Sikureung, Blang
Pohroh, Alue Lam Saba dan Paya Bili.
e. Kecamatan Peulimbang seluas 2.258,59 ha, berada di Gampong Garab dan Bale Daka.
f. Kecamatan Peudada seluas 832,62 ha, berada di Gampong Lawang.
g. Kecamatan Jeumpa seluas 51,19 ha, berada di Gampong Seuleumba, Blang Seunong,
Blang Rhem, Blang Sepeung, Abeuk Usong dan Blang Gandai.
h. Kecamatan Kota Juang seluas 1,38 ha, berada di Gampong Cot Putek, Cot Jrat dan
Blang Reuling.
i. Kecamatan Juli seluas 1.915,69 ha, berada di Gampong Krueng Simpo dan Rantau
Panyang.
j. Kecamatan Kuala seluas 29,31 ha, berada di Gampong Krueng Juli Timu.
k. Kecamatan Jangka seluas 104,72 ha, berada di Gampong Alue Buya Pasi dan Alue Bie
Pusong.
l. Kecamatan Peusangan seluas 262,92 ha, berada di Gampong Blang Dalam dan Alue
Puno.
m. Kecamatan Peusangan Selatan seluas 1.297,76 ha, berada di Gampong Blang Mane,
Darussalam, Pulo Harapan, Mee Rayeuk dan Uteuen Gathom.
n. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng seluas 134,58 ha, berada di Gampong Pante
Karya, Buket Sudan, Alue Geulumpang, Alue Iet dan Cot Saluet.
o. Kecamatan Makmur seluas 40,76 ha, berada di Gampong Ara Lipeh, Sukarame dan
Bate Dabai.
p. Kecamatan Kuta Blangseluas 52,84 ha, berada di Gampong Blang Mee.
q. Kecamatan Gandapura seluas 221,49 ha, berada di Gampong Teupin Siron, Ceubo,
Lapang Timu, Cot Jabet, Pulo Gisa, Tanjong Mesjid, Dama Kawan dan Cot Teube.

35
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gambar 1.1. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bireuen

2.4.2 Kabupaten Aceh Utara

Pemanfaatan daerah irigasi, meliputi :

a. Daerah irigasi kewenangan pusat utuh kabupaten lintas kabupaten strategis nasional
berupa Daerah Irigasi Jambo Aye seluas kurang lebih 15.880 hektar dengan wilayah
pelayanan Kecamatan Langkahan, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kecamatan
Seunuddon, Kecamatan Baktiya, Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Baktiya Barat,
dan Kecamatan Lapang.
b. Daerah irigasi kewenangan pusat utuh kabupaten lintas kabupaten berupa Daerah
Irigasi Krueng Pase seluas 9.034 hektar dengan wilayah pelayanan Kecamatan
Nibong, Kecamatan Tanah Luas, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Syamtalira Aron,
Kecamatan Tanah Pasir, Kecamatan Meurah Mulia, Kecamatan Syamtalira Bayu dan
Kecamatan Samudera.
c. Daerah irigasi kewenangan pusat utuh kabupaten berupa Daerah Irigasi Alue Ubay
seluas 4.144 hektar dengan wilayah pelayanan Kecamatan Paya Bakong, Kecamatan
Matangkuli, Kecamatan Lhoksukon, dan Kecamatan Pirak Timu.
d. Daerah irigasi kewenangan provinsi utuh kabupaten berupa Daerah Irigasi Jamuan
seluas 1.200 hektar dengan wilayah pelayanan Kecamatan Sawang dan Kecamatan
Banda Baro dan untuk pemanfaatan air baku Kecamatan Muara Batu dan Kecamatan

36
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Dewantara.
e. Daerah irigasi kewenangan provinsi utuh kabupaten berupa Daerah Irigasi Krueng
Tuan seluas 2.226 hektar dengan wilayah pelayanan Kecamatan Sawang, Kecamatan
Muara Batu, dan Kecamatan Dewantara.
f. Daerah irigasi kewenangan Kabupaten, meliputi :
1. Daerah Irigasi Alue Ie Mirah seluas 300 Ha.
2. Daerah Irigasi Alue Sijeungkai I seluas 100 Ha.
3. Daerah Irigasi Alue sijeungkai II seluas 100 Ha.
4. Daerah Irigasi Alue Jungo I seluas 200 Ha.
5. Daerah Irigasi Alue Jungo II seluas 100 Ha.
6. Daerah Irigasi Alue Kareung seluas 120 Ha.
7. Daerah Irigasi Alue Kereunyai seluas 150 Ha.
8. Daerah Irigasi Alue Meuh seluas 120 Ha.
9. Daerah Irigasi Alue Meuria seluas 150 Ha.
10. Daerah Irigasi Alue Ngom seluas 180 Ha.
11. Daerah Irigasi Alue Panah seluas 200 Ha.
12. Daerah Irigasi Alue Putro Mano seluas 350 Ha.
13. Daerah Irigasi Alue Sapi seluas 75 Ha.
14. Daerah Irigasi Alue Tungo seluas 200 Ha.
15. Daerah Irigasi Alue Lim (Kota Lhokseumawe) seluas 483 Ha.
16. Daerah Irigasi Babah Lueng seluas 153 Ha.
17. Daerah Irigasi Bendungan Blang Manyak seluas 210 Ha.
18. Daerah Irigasi Bereughang seluas 268 Ha.
19. Daerah Irigasi Bini Kasah seluas 200 Ha.
20. Daerah Irigasi Binjee I seluas 250 Ha.
21. Daerah Irigasi Binjee II seluas 168 Ha.
22. Daerah Irigasi Binjee III seluas 100 Ha.
23. Daerah Irigasi Bajee Kuneng seluas 158 Ha.
24. Daerah Irigasi Blang Ara seluas 175 Ha.
25. Daerah Irigasi Blang Cirih seluas 200 Ha.
26. Daerah Irigasi Blang Cut seluas 140 Ha.
27. Daerah Irigasi Blang Hagu seluas 80 Ha.

37
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

28. Daerah Irigasi Blang Lada seluas 200 Ha.


29. Daerah Irigasi Blang Riek seluas 200 Ha.
30. Daerah Irigasi Bomban seluas 75 Ha.
31. Daerah Irigasi Brandang Asan seluas 300 Ha.
32. Daerah Irigasi Buket seluas 105 Ha.
33. Daerah Irigasi Buloh Blang Ara seluas 975 Ha.
34. Daerah Irigasi Ceumeucet seluas 150 Ha.
35. Daerah Irigasi Ceumpedak seluas 150 Ha.
36. Daerah Irigasi Cot Seutui seluas 153 Ha.
37. Daerah Irigasi Cot Gapeuh seluas 200 Ha.
38. Daerah Irigasi Cot Gelumpang seluas 200 Ha.
39. Daerah Irigasi Cot Keumuneng seluas 75 Ha.
40. Daerah Irigasi Cot Lada seluas 200 Ha.
41. Daerah Irigasi Cot Mambong seluas 490 Ha.
42. Daerah Irigasi Cot Matahe seluas 75 Ha.
43. Daerah Irigasi Cot Neuhen I seluas 150 Ha.
44. Daerah Irigasi Cot Neuhen II seluas 100 Ha.
45. Daerah Irigasi Cot Rambideng seluas 120 Ha.
46. Daerah Irigasi Cot Teumerui seluas 60 Ha.
47. Daerah Irigasi Cot Trieng seluas 174 Ha.
48. Daerah Irigasi Dayah Leupah seluas 360 Ha.
49. Daerah Irigasi Gampong Baro seluas 80 Ha.
50. Daerah Irigasi Gunci seluas 180 Ha.
51. Daerah Irigasi Ie Tarek I seluas 75 Ha.
52. Daerah Irigasi Ie Tarek II seluas 120 Ha.
53. Daerah Irigasi Kolam Gajah seluas 125 Ha.
54. Daerah Irigasi Krueng Buloh seluas 75 Ha.
55. Daerah Irigasi Krueng Panton seluas 200 Ha.
56. Daerah Irigasi Krueng Seunong seluas 75 Ha.
57. Daerah Irigasi Kreusek seluas 400 Ha.
58. Daerah Irigasi Krueng Merbo seluas 75 Ha.
59. Daerah Irigasi Krueng Seupeng seluas 300 Ha.

38
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

60. Daerah Irigasi Lebuk Guha seluas 100 Ha.


61. Daerah Irigasi Lhok Bayu seluas 75 Ha.
62. Daerah Irigasi Lhok Cut seluas 140 Ha.
63. Daerah Irigasi Lhok Gajah seluas 100 Ha.
64. Daerah Irigasi Lhok Jok seluas 194 Ha.
65. Daerah Irigasi Lhok Krek seluas 100 Ha.
66. Daerah Irigasi Lhok Merbo seluas 75 Ha.
67. Daerah Irigasi Lamkuta seluas 200 Ha.
68. Daerah Irigasi Lubok Tuwe seluas 160 Ha.
69. Daerah Irigasi Lubuk Guha seluas 600 Ha.
70. Daerah Irigasi Mancang seluas 100 Ha.
71. Daerah Irigasi Mbang seluas 603 Ha.
72. Daerah Irigasi Meunasah Blang seluas 150 Ha.
73. Daerah irigasi Meunasah Cut seluas 180 Ha.
74. Daerah Irigasi Meunasah Dayah SPK lebih 200 Ha.
75. Daerah Irigasi Mns. Alue seluas 200 Ha.
76. Daerah Irigasi Mns. Ranto seluas 500 Ha.
77. Daerah Irigasi Maddi seluas 60 Ha.
78. Daerah Irigasi Mns. Rayek seluas 80 Ha.
79. Daerah Irigasi Pante Breuh seluas 150 Ha.
80. Daerah Irigasi Panton seluas 195 Ha.
81. Daerah Irigasi Paya Alue Krub seluas 200 Ha.
82. Daerah Irigasi Paya Gaboh seluas 150) Ha.
83. Daerah Irigasi Paya Leupah seluas 360 Ha.
84. Daerah Irigasi Paya Teungeh seluas 99 Ha.
85. Daerah Irigasi Peunayan seluas 150 Ha.
86. Daerah Irigasi Pulo Barat seluas 100 Ha.
87. Daerah Irigasi Pulo Keupiyah seluas 175 Ha.
88. Daerah Irigasi Riseh seluas 200 Ha.
89. Daerah Irigasi Rumbia seluas 200 Ha.
90. Daerah Irigasi Sara Maba seluas 100 Ha.
91. Daerah Irigasi Sawang seluas 227 Ha.

39
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

92. Daerah Irigasi Teupin Rusep seluas 80 Ha.


93. Daerah Irigasi Trieng Gadeng seluas 200 Ha.
94. Daerah Irigasi Ulee Buket seluas 200 Ha.
95. Daerah Irigasi Ulee Buket seluas 250 Ha.
96. Daerah Irigasi Ulee Geudong seluas 100 Ha.
97. Daerah Irigasi Ulee Guha seluas ih 105 Ha.
98. Daerah Irigasi Ulee Nyeu seluas 80 Ha.
99. Daerah Irigasi Uteun Punti seluas 170 Ha.
100. Daerah Irigasi Reuling seluas 200 Ha.
101. Daerah Irigasi Alue Badai seluas 120 Ha.
102. Daerah Irigasi Bukit Pidie seluas 800 Ha.
103. Daerah Irigasi Krueng Mulieng seluas 350 Ha.
104. Daerah Irigasi Lancok seluas 120 Ha.
105. Daerah Irigasi Lhok Weng seluas 120 Ha.
106. Daerah Irigasi Mancang seluas 230 Ha.
107. Daerah Irigasi Paya Cuh seluas 200 Ha.
108. Daerah Irigasi Seuke Bengkuang seluas 120 Ha.
109. Daerah Irigasi Seunebok Punti seluas 75 Ha.
110. Daerah Irigasi Tgk. Di Dama seluas 490 Ha.
111. Daerah Irigasi Ubun Raya seluas 300 Ha.
112. Daerah Irigasi Urong Kayee Mirah seluas Ha.
113. Daerah Irigasi Urong Mutui seluas 300 Ha.
114. Daerah Irigasi Urong Paku seluas 90 Ha.
115. Daerah Irigasi Alue Bing seluas 25 Ha.
116. Daerah Irigasi Alue Ie Puteh seluas 50 Ha.
117. Daerah Irigasi Alue Jengkari I seluas 50 Ha.
118. Daerah Irigasi Alue Sijengkai seluas 50 Ha.
119. Daerah Irigasi Bare Blang seluas 40 Ha.
120. Daerah Irigasi Blang Drin seluas 50 Ha.
121. Daerah Irigasi Jeulikat seluas 50 Ha.
122. Daerah Irigasi Pulo Ie Tho seluas 50 Ha.

Pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi meliputi seluruh kecamatan dalam

40
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

wilayah kabupaten. Pengembangan daerah irigasi (DI) untuk mendukung


pengembangan lahan pertanian tanaman pangan lahan basah berkelanjutan di
kabupaten.

2. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian, meliputi :

a. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian pangan lahan basah (sawah),
yaitu :

1. Pemanfaatan ruang sebagai lahan sawah yang didukung oleh prasarana irigasi dan
atau tadah hujan.
2. Pemanfaatan ruang secara terbatas untuk permukiman petani dengan kepadatan
rendah.
3. Membatasi konversi atau alih fungsi lahan pertanian pangan lahan basah (sawah)
beririgasi, sebagai bagian dari lahan pertanian pangan berkelanjutan.
4. Pengendalian secara ketat konversi atau alih fungsi lahan pertanian pangan lahan
basah (sawah) tidak beririgasi untuk keperluan prasarana strategis dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
5. Pelarangan melakukan kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan pada lahan pertanian.

b. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian lahan kering (kebun


campuran), yaitu :

1. Pemanfaatan untuk tanaman kebun campuran.


2. Pemanfaatan ruang secara terbatas untuk permukiman petani dengan kepadatan
rendah.
3. Pemanfaatan secara terbatas untuk sistem pertanian campuran (mix farming)
sesuai dengan potensi yang ada, misalnya campuran dengan peternakan.

4. Pelarangan terhadap kegiatan yang dapat mengganggu dan atau merusak


pertanian pangan lahan kering.

41
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

Gambar 1.1. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Utara

2.4.3 Kabupaten Aceh Timur

Dari luas Kabupaten Aceh Timur seluas 131.598 Ha, merupakan lahan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura yang terdiri dari 35,643 Ha lahan sawah dan
98.191,32 Ha lahan kering.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, luas baku sawah
seluas 34.048 Ha yang terdiri dari sawah berpengairan irigasi teknis seluas 4.580 Ha,
irigasi semi teknis 2.895 Ha, irigasi peGampongan 3.197 Ha, irigasi sederhana dan
pompanisasi 4.395 Ha, sedangkan tadah hujan 18.981 Ha. Luas lahan kering seluas
98.588 Ha yang terdiri dari lahan tegalan / kebun 39.972 Ha, pekarangan 22.703 Ha dan
ladang / huma 35.913 Ha.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum irigasi teknis di Kabupaten Aceh Timur
mencapai 3.400 Ha, berada di Kecamatan Pante Bidari, Madat dan Simpang Ulim, Irigasi
semi teknis berada di Kecamatan DI Jambo Rehat ± 1.000 Ha dan di Peunaron ± 700 Ha
(dalam tahap pelaksanaan).

a. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian lahan basah disusun dengan
ketentuan :

1. Tidak diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).

2. Pengendalian secara ketat konversi lahan sawah beririgasi non teknis.

42
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

3. Diperbolehkan permukiman perdesaan di kawasan pertanian lahan basah non


irigasi teknis khususnya bagi penduduk yang bekerja di sektor pertanian.

4. Tidak diperbolehkan menggunakan lahan yang dikelola dengan mengabaikan


kelestarian lingkungan.

5. Boleh dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Boleh adanya bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat


mendukung kegiatan pertanian.

7. Diarahkan untuk budidaya tanaman pangan.

8. Diizinkan aktivitas pendukung pertanian.

9. Dilarang aktivitas budidaya yang mengurangi luas kawasan sawah beririgasi.

10. Dilarang aktivitas budidaya yang mengurangi atau merusak fungsi lahan dan
kualitas tanah.

b. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk pertanian lahan kering disusun dengan
ketentuan :

1. Diperbolehkan pengembangan pertanian hortikultara, pertanian sawah beririgasi,


sawah tadah hujan dan perkebunan.

2. Diperbolehkan pengalihan fungsi sebagai kawasan terbangun pada kawasan


dengan ketentuan pengembangan sesuai bagi kawasan terbangun.

3. Boleh adanya bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat


mendukung kegiatan pertanian lahan kering.

4. Diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian lahan kering yang tidak produktif
menjadi peruntukan lain secara selektif.

5. Diwajibkan pelaksanaan konservasi lahan.

6. Tidak diperbolehkan menggunakan lahan yang dikelola dengan mengabaikan


kelestarian lingkungan.

7. Boleh dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Diperbolehkannya permukiman perdesaan khususnya bagi penduduk yang bekerja


di sektor pertanian.

9. Boleh adanya bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat

43
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

mendukung kegiatan pertanian.

10. Boleh melakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan.

Pemanfaatan Daerah Irigasi

a. Daerah irigasi kewenangan pusat lintas provinsi berupa Daerah Irigasi Jambo Aye
Langkahan seluas 3.705,19 Ha mengairi Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat,
Simpang Ulim.

b. Daerah irigasi kewenangan provinsi lintas kabupaten berupa Daerah Irigasi Paya
Ketengga atau Alue Merbo seluas kurang lebih 9.117 Ha, meliputi :

1. Daerah Irigasi Jambo Reuhat seluas kurang lebih 1.230,06 Ha, di Kecamatan Banda
Alam, Kecamatan Idi Tunong dan Kecamatan Idi Rayeuk.

2. Daerah Irigasi Peunaron seluas kurang lebih 217,30 Ha, di Kecamatan Peunaron.

3. Daerah Irigasi Ulee Gajah Seluas kurang lebih 1.024,87 Ha, di Kecamatan Darul
Falah dan Kecamatan Nurussalam.

c. Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten seluas kurang lebih 5.074 Ha, meliputi :

1. Daerah Irigasi Alue Mbot–bot seluas kurang lebih 80 Ha.


2. Daerah Irigasi Alue Lhok I seluas kurang lebih 39,84 Ha.
3. Daerah Irigasi Alue Bu seluas kurang lebih 70,12 Ha.
4. Daerah Irigasi Alue Nibong Atas seluas kurang lebih 261,02 Ha.
5. Daerah Irigasi Alue Ie Mirah seluas kurang lebih 262,69 Ha.
6. Daerah Irigasi Pasir Putih seluas kurang lebih 93,12 Ha.
7. Daerah Irigasi Alue Bu Tuha I seluas kurang lebih 121,71 Ha.
8. Daerah Irigasi Alue Bu Tuha Dua seluas kurang lebih 87,28 Ha.
9. Daerah Irigasi Coco seluas kurang lebih 128 Ha.
10. Daerah Irigasi Bireum seluas kurang lebih 7,4 Ha.
11. Daerah Irigasi Alue Rangan seluas kurang lebih 48,83 Ha.
12. Daerah Irigasi Alue Raya seluas kurang lebih 170,29 Ha.
13. Daerah Irigasi Paya Keutapang seluas kurang lebih 70 Ha.
14. Daerah Irigasi Alue Rambong seluas kurang lebih 34,18 Ha.
15. Daerah Irigasi Paya Dua seluas kurang lebih 6,16 Ha.
16. Daerah Irigasi Alue Gureb seluas kurang lebih 8,68 Ha.
17. Daerah Irigasi Paya Pua seluas kurang lebih 304,18 Ha.

44
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama
FINAL LAPORAN PENDAHULUAN
SID Rehabilitasi D.I Kewenangan Provinsi (9.156 Ha)

18. Daerah Irigasi Alue Nibong seluas kurang lebih 328 Ha.
19. Daerah Irigasi Blang Kumahang seluas kurang lebih 135,06 Ha.
20. Daerah Irigasi Leles seluas kurang lebih 150 Ha.
21. Daerah Irigasi Peudawa Puntong seluas kurang lebih 215,9 Ha.
22. Daerah Irigasi Sembuang seluas kurang lebih 138 Ha.
23. Daerah Irigasi Alue Cantek seluas kurang lebih 89,71 Ha.
24. Daerah Irigasi Alue Dua seluas kurang lebih 22,68 Ha.
25. Daerah Irigasi Alue Grong-grong seluas kurang lebih 532 Ha.
26. Daerah Irigasi Alue Ludin seluas kurang lebih 38,72 Ha.
27. Daerah Irigasi Blang Barom seluas kurang lebih 195,31 Ha.
28. Daerah Irigasi Bukit Hitam seluas kurang lebih 113,09 Ha.
29. Daerah Irigasi Bukit Kuta seluas kurang lebih 96,04 Ha.
30. Daerah Irigasi Bukit Siraja seluas kurang lebih 8,87 Ha.
31. Daerah Irigasi Julok Cut seluas kurang lebih 380,47 Ha.
32. Daerah Irigasi Julok Tunong seluas kurang lebih 137,54 Ha.
33. Daerah Irigasi Lhok Rambong seluas kurang lebih 176,33 Ha.
34. Daerah Irigasi Mon Jiem-Jiem seluas kurang lebih 77,66 Ha.
35. Daerah Irigasi Paya Pasi seluas kurang lebih 7,69 Ha.
36. Daerah Irigasi Paya Uno seluas kurang lebih 182,85 Ha.
37. Daerah Irigasi Peudawa Rayeu seluas kurang lebih 97,14 Ha.
38. Daerah Irigasi Seuneubok Jalan seluas kurang lebih 52,34 Ha.
39. Daerah Irigasi Seuneubok Merdu seluas kurang lebih 47,49 Ha.
40. Daerah Irigasi Keumuning seluas kurang lebih 58,03 Ha.

d. Rencana Pengembangan Daerah Irigasi Uteun Dama seluas kurang lebih 1.300 Ha di
Kecamatan Peureulak.

45
PT. Rayakonsult KSO PT. Satyakarsa Mudatama

Anda mungkin juga menyukai