Anda di halaman 1dari 4

PT.

TERAGA OLAHRAKAYASA

5.1 APRESIASI PENTING PENYUSUNAN UKL/UPL FASILITAS DAN STIMULASI REHABILITASI


RUMAH AKIBAT BENCANA ALAM (SEBULU)
Studi UKL/UPL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal yang dikaji yaitu : aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
UKL/UPL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
"...kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup; dibuat pada tahap
perencanaan..."
Agar pelaksanaan UKL/UPL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan,
pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang
UKL/UPL secara jelas menegaskan bahwa dokumen UKL/UPL adalah salah satu syarat
perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi UKL/UPL
sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. UKL/UPL digunakan untuk mengambil keputusan
tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses UKL/UPL sama dengan proses AMDAL adalah Komisi
Penilai AMDAL, pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan.
Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL/ UKL/UPL Di
tingkat pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi
berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat
Kabupaten/Kota berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup
Kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat
yang terkena dampak diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini. Tata kerja dan
komposisi keanggotaan Komisi Penilai AMDAL/ UKL/UPL ini diatur dalam Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup, sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL / UKL/UPL di
propinsi dan kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.

Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Masyarakat yang berkepentingan adalah
masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL / UKL/UPL
berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut: kedekatan jarak tinggal dengan
rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya,

Usulan Teknis Halaman V - 1


Penyusunan UKL/UPL Fasilitas dan Stimulasi Rehabilitasi
Rumah Akibat Bencana Alam (Sebulu)
PT. TERAGA OLAHRAKAYASA

perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang
dipercaya. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL / UKL/UPL dapat dibedakan
menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati

5.2 KETERLIBATAN DAN PERANSERTA MASYARAKAT DALAM DALAM UKL/UPL

Berhasilnya program-program di bidang pelestarian kemampuan lingkungan banyak


tergantung kepada peran serta masyarakat. Dalam UULH tercantum ketentuan tentang
peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang diatur dalam pasal 6
UULH. Pasal 6 dengan tegas menyatakan hak dan kewajiban untuk berperanserta. Di dalam
penjelasannya dikemukakan, bahwa peranserta tersebut mencakup baik tahap perencanaan
maupun tahap-tahap pelaksanaan dan penilaian. Bentuk peranserta tersebut dapat berupa ;
memberi informasi kepada pemerintah, meningkatkan kesediaan masyarakat untuk
menerima suatu keputusan, membantu perlindungan hukum dan mendemokratisasikan
pengambilan keputusan.

Sebagai prasyarat untuk adanya peranserta masyarakat yang efektif adalah perlu
dikembangkannya kesadaran lingkungan sebagaimana ditentukan dalam pasal 9 UULH.
Kesadaran tersebut dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan formal dan non formal
dengan berbagai mekanismenya. Dalam Undang-undang no 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, disingkat UUPLH, yang menggantikan UULH, ketentuan
tentang peran serta masyarakat tercantum dalam pasal 5 ayat (3) dan pasal 7 UUPLH,
sedangkan ketentuan tentang pengembangan kesadaran masyarakat tercantum dalam pasal
9 UUPLH.
Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah wajar. Yang perlu
dipermasalahkan adalah tata laksana hubungan interaksi tersebut agar keduanya dapat
tumbuh berkembang dengan baik. Pemisahan antara kepentingan manusia dan kepentingan
pengembangan sistem pelestarian alam tidak akan mewujudkan hasil pembangunan yang
dicita-citakan. Kawasan pelestarian alam menjadi rusak sedangkan manusia yang
merusaknya tidak menjadi lebih baik hidupnya. Oleh karena itu masalah pengelolaan
interaksi antara manusia dan alam merupakan masalah utama dalam pelestarian alam dan
lingkungan hidup.
Dari paparan di atas maka hendaknya institusi terkait dalam UKLUPL untuk Bangunan
Pengaman Pantai di Tabukan dan Pulau Biaro. dapat memahami benar dampak yang
diakibatkan dari suatu kebijakan yang tidak berpihak kepada daya dukung lingkungan yang
akhirnya dapat merugikan masyarakat luas. Begitu juga anggota masyarakat hendaknya
memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan mencakup tanah, air dan udara
sehingga bumi yang kita tinggali menjadi Bumi yang sehat dan kelangsungan hidup anak cucu
kita di masa yang akan datang terjamin.

5.3 KEGUNAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN STUDI UKL/UPL


Tujuan dari peran serta masyarakat sejak tahap perencanaan adalah untuk menghasilkan
masukan dan persepsi yang berguna dari warga negara dan masyarakat yang berkepentingan
(public interest) dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan lingkungan
(Canter, 1977). Karena dengan melibatkan masyarakat yang potensial terkena dampak
kegiatan dan kelompok kepentingan (interest groups), para pengambil keputusan dapat
menangkap pandangan, kebutuhan dan pengharapan dari masyarakat dan kelompok tersebut

Usulan Teknis Halaman V - 2


Penyusunan UKL/UPL Fasilitas dan Stimulasi Rehabilitasi
Rumah Akibat Bencana Alam (Sebulu)
PT. TERAGA OLAHRAKAYASA

dan menuangkannya ke dalam konsep. Pandangan dan reaksi masyarakat itu, sebaliknya akan
menolong pengambil keputusan untuk menentukan prioritas, kepentingan dan arah yang
positif dari berbagai faktor.
Sejak proses peran serta masyarakat haruslah terbuka untuk umum, peran serta masyarakat
akan mempengaruhi kredibilitas (accountability) badan yang bersangkutan. Dengan cara
mendokumentasikan perbuatan keputusan badan negara ini, sehingga mampu menyediakan
sarana yang memuaskan jika masyarakat dan bahkan pengadilan merasa perlu melakukan
pemeriksaan atas pertimbangan yang telah diambil ketika membuat keputusan tersebut.
Yang pada akhirnya akan dapat memaksa adanya tanggung jawab dari badan negara tersebut
atas kegiatan yang dilakukannya.
Perlunya peran serta masyarakat dalam AMDAL/ UKL/UPL telah pula diungkapkan oleh
Prof.Koesnadi Hardjasoemantri (1990) bahwa selain itu memberikan informasi yang
berharga kepada para pengambil keputusan, peran serta masyarakat akan mereduksi
kemungkinan kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan. Selanjutnya, peran serta
masyarakat akan membantu perlindungan hukum. Bila suatu keputusan akhir diambil dengan
memperhatikan keberatan-keberatan yang diajukan, maka akan memperkecil kemungkinan
pengajuan perkara ke pengadilan. Karena masih ada alternatif pemecahan yang dapat
diambil sebelum sampai pada keputusan akhir.
Maka dipandang perlu dipenuhinya syarat-syarat berikut agar peran serta masyarakat
menjadi efektif dan berdaya guna :
a. Pemastian penerimaan informasi dengan mewajibkan pemrakarsa kegiatan
mengumumkan rencana kegiatannya.
b. Informasi Lintas-batas (transfortier information); mengingat masalah lingkungan tidak
mengenal batas wilayah yang dibuat manusia, maka ada kemungkinan kerusakan
lingkungan di satu daerah akan pula mempengaruhi propinsi atau negara tetangga.
Sehingga pertukaran informasi dan pengawasan yang melibatkan daerah-daerah terkait
menjadi penting;
c. Informasi tepat waktu (timely information); suatu proses peran serta masyarakat yang
efektif memerlukan informasi yang sedini dan seteliti mungkin, sebelum keputusan
terakhir diambil. Sehingga, masih ada kesempatan untuk memeprtimbangkan dan
mengusulkan altenatif-alternatif pilihan;
d. Informasi yang lengkap dan menyeluruh (comprehensive information); walau isi dari
suatu informasi akan berbeda tergantung keperluan bentuk kegiatan yang direncanakan,
tetapi pada intinya informasi itu haruslah menjabarkan rencana kegitana secara rinci
termasuk alternatif-alternatif lain yang dapat diambil
e. Informasi yang dapat dipahami (comprehensive information); seringkali pengambilan
keputusan di bidang lingkungan meliputi masalah yang rumit, kompleks dan bersifat
teknis ilmiah, sehingga haruslah diusahakan informasi tersebut mudah dipahami oleh
masyarakat awam. Metode yang sering digunakan adalah kewajiban untuk membuat
uraian singkat atas kegiatan yang dilakukan.
Syarat lain yang dapat ditambahkan selain yang telah diuraikan diatas, adalah keharusan
adanya kepastian dan upaya terus-menerus untuk memasok informasi agar penerima
informasi dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pemberi informasi.

Usulan Teknis Halaman V - 3


Penyusunan UKL/UPL Fasilitas dan Stimulasi Rehabilitasi
Rumah Akibat Bencana Alam (Sebulu)
PT. TERAGA OLAHRAKAYASA

5.3.1 KELEMAHAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Kelemahan dari peran serta masyarakat termasuk kebingungan masyarakat akan isu yang
ditelaah, semenjak banyak perspektif baru akan diketengahkan. Hasil peran serta yang
belum menentu, resiko kemungkinan penundaan proyek bahkan peningkatan biaya (cost)
dari proyek tersebut.
Masalah utamanya adalah kecenderungan masyarakat untuk kehilangan gairah selama
masa pengembangan proyek yang cukup lama. Masyarakat, berbeda dengan kelompok
yang mempunyai kepentingan tertentu, tidaklah dapat terus-menerus melakukan
kegiatan secara aktif dalam periode yang lama. Karena itu, jika peran serta masyarakat
tidak secara hati-hati dilakukan, itu akan menimbulkan perasaan skeptis diantara
masyarakat ketimbang memberikan informasi yang berguna bagi mereka. Masyarakat
akan berpikir bahwa para petugas tidak mampu, tidak jujur atau hanya bersikap terlalu
teknis. Sejajar dengan itu, para petugas juga merasa masyarakat tidak mampu diberi
informasi lagi, tidak mau bekerja sama dan semata-mata hendak mengacaukan kemajuan
yang akan dicapai.
Juga akan sulit untuk menentukan siapa yang akan jadi wakil masyarakat dalam proses.
Keberhasilan untuk menentukan "masyarakat" yang tepat sangat tergantung akan desain
program "penyertaan". Dengar pendapat misalnya, karena hanya mereka yang vokal dan
terorganisir dengan baik yang dapat menyampaikan pendapatnya.

5.4 INOVASI
Dalam penyusunan amdal dibutuhkan inovasi, baik untuk mempercepat penyelesaian maupun
ketepatan dalam menganalisis permasalahan, hal utama yang sering kali menjadi masalah
adala keterlibatan masyarakat, maka kami mengusulkan proses keterlibatan masyarakat
dalam proses UKL/UPL harus dipahami lebih mendalam.

5.4.1 RUANG LINGKUP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UKL/UPL


Masyarakat harus ditempatkan dalam subyek pembangunan, sehingga pendekatan
proaktif dan partisipatif perlu disosialisasikan dalam proses pelibatan masyarakat dalam
upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan . Setidaknya ada lima area
yang penting untuk diperhatikan untuk menuju partisipasi masyarakat yang benar-benar
partisipatif. Di bawah ini kami uraikan proses pelaksanaan keterlibatan masyarakat,
yaitu:

Pertama, perlu dipikirkan mekanisme pelayanan informasi di masing-masing Komisi


Amdal / UKL/UPL di Pusat dan daerah.
Kedua, perlu dijalankan mekanisme pemberitahuan (notification) yang sudah
dituangkan dalam PP penyusunan UKL/UPL

Ketiga, Harus ada ketentuan yang mewajibkan pelibatan masyarakat sejak awal.

Keempat, perlu dikembangkan mekanisme Banding dari masyarakat, atas setiap


keputusan UKL/UPL yang tidak mereka setujui.

Usulan Teknis Halaman V - 4


Penyusunan UKL/UPL Fasilitas dan Stimulasi Rehabilitasi
Rumah Akibat Bencana Alam (Sebulu)

Anda mungkin juga menyukai