ISSN 2807-1832
`
Oleh :
Ainil Ma’sura1, Suparji2, Sadino3
Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Al Azhar Indonesia Jalan Sisingamangaraja, Jakarta,
Kode Pos 12110
Abstrak
Dokumen rencana tata ruang di Indonesia bersifat hierarkis komplementer. Ditetapkan
dalam bentuk produk peraturan perundang-undangan. Dokumen-dokumen Rencana Tata
Ruang pada saat disusun haruslah melibatkan peran masyarakat. tahap pelibatan peran
Masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang ini sebagai upaya untuk mengakomodasi
kebutuhan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang, serta tahap penetapan
Rencana Tata Ruang. Dokumen rencana tata ruang merupakan instrumen yang sangat penting
karena menyangkut semua remcama pemanfaatan ruang yang menentukan untuk apa dan
bagaimana sumber daya dimanfaatkan dalam upaya mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Namun di sisi lain terdapat Putusan Mahkamah Agung yang menyatakan
beberapa pasal yang mengatur peruntukan ruang dalam rencana tata ruang tidak sah dan tidak
berlaku umum. Tulisan ini disusun dengan cara meneliti bahan kepustakan atau data sekunder
sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-
peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang, pengaturan
komposisi Ruang Terbuka Hijau, dan terkait permohonan uji materiil peraturan perundang-
undangan di Indonesia.
Kata Kunci: Rencana Tata Ruang, Ruang Terbuka Hijau, Uji Materiil.
Abstract
Spatial planning documents in Indonesia are complementary and hierarchical. As
we known as a one of laws and regulations. Spatial Planning Documents at the time of
preparation must involve the role of the community. The Stage of involving the
community's role in the preparation of this Spatial Plan as an effort to accommodate the
needs of the Community in the Implementation of Spatial Planning, as well as the stage of
determining the Spatial Plan. The spatial planning document is a very important
instrument because it involves all types of spatial use that determine what and how
resources are used in an effort to realize sustainable development. However, on the other
hand, there is a Supreme Court Decision which states that several articles governing the
allocation of space in spatial plans are invalid and not generally applicable. This paper by
examining library materials or secondary data as the basic material to be researched by
conducting a search on regulations and literature related to space utilization, setting the
52
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
composition of Green Openspace, and related application for judicial review of laws and
regulations in Indonesia.
Keywords: Spatial Planning, Green Openspace, Judicial Review.
1) optimalisasi pemanfaatan
I. PENDAHULUAN sumberdaya (produktifitas
A. Latar Belakang dan efisiensi);
Menurut Pasal 1 Angka 1 2) alat dan wujud distribusi
Undang-Undang Nomor 26 Tahun sumberdaya (pemerataan,
2007 tentang Penataan Ruang keberimbangan,dan
sebagaimana telah diubah sebagian keadilan), dan
dengan Undang-Undang Nomor 11 3) keberlanjutan
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja bahwa (sustainability).
“ruang adalah wadah yang meliputi Hal-hal yang mendasari perlunya
ruang darat, ruang laut dan ruang udara tata ruang direncanakan adalah sebagai
termasuk ruang di dalam bumi sebagai berikut2:
satu kesatuan wilayah tempat manusia 1. Optimalisasi sumber daya alam.
dan makhluk lain hidup, melakukan 2. Menciptakan pembangunan
kegiatan dan memelihara kelangsungan berkelanjutan.
hidupnya”. 3. Acuan pembangunan wilayah
Keberadaan ruang dalam yang jelas.
dimensi fisik terbatas sehingga harus 4. Menghindari konflik
ditata dengan transparan, efektif dan pemanfaatan ruang.
partisipatif, agar terwujud ruang yang 5. Kepastian hukum selama jangka
aman, nyaman, produktif dan waktu penetapan rencana tata
berkelanjutan. ruang.
Rustiadi et al. (2004), menyatakan Rencana tata ruang
bahwa penataan ruang memiliki tiga merupakan salah satu alat untuk
urgensi, yaitu1: mendukung pendudukan dan
penggunaan tanah yang tertib dan
menghindari adanya pembangunan
1
Darmawati, Chaerul Saleh, dan
Imam Hanafi, Implementasi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) dalam Perspektif Pembangunan
Berkelanjutan, JISIP Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu 2
Waskito, Hadi Arnowo,
Politik, ISSN. 2442-6962 Vol. 4, No. 2 Tahun Pertanahan, Agraria dan Tata Ruang, Kencana,
2015, hlm. 378-379. Diakses pada 16 Juli 2021. Jakarta. 2017 hlm 41.
53
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
54
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
hukum dalam hal yang konkret dan hukum manakala hukum itu secara
keamanan hukum. Hal memiliki arti jelas merupakan perintah eksplisit.
bahwa pihak yang mencari keadilan Dia yang berdaulat, seperti yang
ingin mengetahui apa yang menjadi dikatakan Austin bahwa (positive)
hukum dalam suatu hal tertentu law is the command of sovereign.
sebelum ia memulai melaksanakan Hukum itu bukan lagi asas-asas
suatu perbuatan hukum dan abstrak yang tak dapat ditunjukkan
perlindungan bagi para pencari dimana dan bagaimana
keadilan”.4 rumusannya yang jelas dan tegas,
Teori Kepastian Hukum dan bagaimana pula ciri-cirinya
dikenal berkaitan erat dengan aliran yang menengarai bahwa “hukum”
positivisme, bahkan ada yang itu memang benar-benar hukum.
menyatakan bahwa Teori Kepastian Hukum dalam konsep kaum
Hukum ini merupakan anak kandung positivis ini bukan lagi berupa ius ,
dari aliran positivisme. Secara melainkan harus benar-benar
epistimologis aliran positivisme lahir berciri sebagai lex atau lege.”
sebagai kritik terhadap mazhab Hukum Positivisme menciptakan suatu
Alam yang menitikberatkan pada hukum yang konkret atau nyata dan
hubungan moral dan hukum, yang terbebas dari konsepsi abstrak yang
mengaitkan teorinya dengan dimensi akan menciptakan ketidakpastian. Hal
mosaik kemanusiaan. Menurut ini sudah sesuai dengan ide utama dari
Soetandyo Wignyosoebroto aliran asas kepastian hukum yang menjamin
5
positivisme adalah: agar para pencari keadilan dapat
“Hukum hanya akan boleh menggunakan suatu hukum yang pasti
dipandang dan diakui sebagai dan konkret serta objektif, tanpa
adanya pandangan-pandangan yang
4
Mario Julyano, Aditya Yuli subjektif. Ide dan pemikiran utama dari
Sulistyawan, “Pemahaman Terhadap Asas
Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran positivisme hukum menjadi dasar
Positivisme Hukum” Jurnal Crepido, Jurnal
pemikiran dari kemunculan Teori
Mengenai Dasar-Dasar Pemikiran Hukum: Filsafat
dan Ilmu Hukum Volume 01, Nomor 01, Juli 2019, Kepastian Hukum yang selanjutnya
hlm 14.
5 diwujudkan dalam hukum positif yakni
Soetandyo Wignyosoebroto,
Ragam-Ragam Penelitian Hukum, Metode dalam bentuk peraturan perundang-
Penelitian Hukum, Konstelasi dan Refleksi, cet. 2,
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta. 2011, undangan.
hlm 125.
55
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
56
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
57
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
58
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
59
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
sebagaimana halnya rencana tata ruang suatu wilayah”.14 Oleh karena itu data
lainnya. Dokumen Rencana Tata dan informasi bidang pertanahan
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan salah satu data yang wajib
ditetapkan dengan Peraturan Presiden, dipenuhi dalam proses penyusunan
dokumen Rencana Tata Ruang Rencana Tata Ruang pada level
Wilayah Provinsi (RTRWP) dan manapun baik nasional, provinsi,
Rencana Tata Ruang Wilayah maupun kabupaten/kota.
Kabupaten/Kota (RTRWK) ditetapkan Data dan informasi pertanahan
dengan Peraturan Daerah, serta yang dimaksud diolah dengan sistem
dokumen Rencana Detail Tata Ruang informasi geografis. Sumber data
(RDTR) Kabupaten/Kota ditetapkan lainnya yakni dari kegiatan
dengan Peraturan Kepala Daerah. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Penetapan Rencana Detail Tata Ruang (PTSL) yang diolah dan diintegrasikan
(RDTR) Kabupaten/Kota dengan dengan Sistem Informasi Geografis
Peraturan Kepala Daerah merupakan atau Geographic Information System
terobosan perubahan Undang-Undang (GIS).
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Penataan Ruang dalam Undang- (RTRW) juga merupakan instrumen
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang yang sangat penting menyangkut
Cipta Kerja. Dokumen-dokumen semua rencana pemanfaatan ruang,
Rencana Tata Ruang pada saat disusun baik sebagai sumberdaya maupun
haruslah melibatkan peran masyarakat sebagai wadah kegiatan. RTRW inilah
sebagai upaya untuk mengakomodasi yang menentukan untuk apa dan
kebutuhan Masyarakat dalam bagaimana sumber daya dimanfaatkan
Penyelenggaraan Penataan Ruang, agar semua kepentingan dapat
serta tahap penetapan Rencana Tata terakomodasi. RTRW merupakan alat
Ruang. dalam upaya mewujudkan
Rencana Tata Ruang pembangunan yang berkelanjutan
Wilayah merupakan “rencana letak
dari berbagai macam penggunaan dan
pemanfaatan tanah yang direncanakan
14
dalam rangka memenuhi berbagai Slamet Muryono, Manfaat Neraca
Penatagunaan Tanah dalam Penyusunan Rencana
ragam keinginan dan kebutuhan dalam Tata Ruang Wilayah, STPN Press & Amongkarta.
Yogyakarta. 2019, hlm 3.
60
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
sebagai tujuan inti dari semua kegiatan pola ruang dan struktur ruang dalam
pembangunan.15 rencana program strategis spasial
Pemanfaatan ruang adalah “upaya hingga realisasi investasi.
untuk mewujudkan struktur ruang dan Kenyataan di lapangan dalam
pola ruang sesuai dengan rencana tata pemanfaatan ruang di Indonesia masih
ruang melalui penyusunan dan banyak terdapat penyimpangan
pelaksanaan program beserta ataupun inkonsistensi. Beberapa hasil
pembiayaannya”. Hal ini diatur dalam studi menunjukkan penyebab
Pasal 1 angka 14 Undang-Undang terjadinya karena beberapa hal yakni16:
Nomor 26 Tahun 2007 tentang 1) Pengendalian ruang masih lemah;
Penataan Ruang sebagaimana telah 2) Kekurangtahuan masyarakat;
diubah dengan Undang-Undang 3) Penggunaan lahan telah ada
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta sebelum rencana tata ruang
Kerja. Dengan demikian pemanfaatan disusun.
ruang yang di dalamnya termasuk Faktor ketiga ini sangat besar
struktur ruang, pola ruang dan kawasan potensi datangnya dari penyusun
strategis di tingkat pusat maupun di rencana tata ruang. Apabila dalam
tingkat daerah harus sesuai dengan proses menyusun rencana tata ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah yang tidak mengumpulkan data penggunaan
telah ditetapkan. Adapun kebijakan lahan dengan baik dan akurat, atau
(rencana tata ruang) yang telah tidak dijadikannya pelibatan
ditetapkan dalam bentuk Peraturan masyarakat sebagai aspek penting
Daerah tersebut menjadi mengikat penyusunan rencana tata ruang yang
semua pihak, dan masing-masing pihak dalam hal ini adalah produk hukum
memiliki peran dalam proses baik di tingkat pusat maupun daerah.
pelaksanaan menuju keberhasilan yang B. Konsekuensi Hukum atas Adanya
diharapkan bersama. Gugatan Uji Materiil Ke Mahkamah
Implementasi rencana tata ruang Agung Terhadap Pemanfaatan
adalah implementasi dari rencana Ruang dan Kepastian Hukum
pengaturan atau pengelolaan pola Pemanfaatan Ruangnya Pasca
ruang dan struktur ruang yakni upaya Adanya Putusan yang Diterima
sistematis menterjemahkan rencana
15 16
Ibid, hlm 56. Ibid., hlm 196.
61
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
62
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
63
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
64
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
65
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
66
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
67
Vol. VII No. 1 Januari Tahun 2022 No. ISSN 2807-1832
`
68
DAFTAR PUSTAKA Muhammad Arifin, Cet.I, Rajawali,
Jakarta, 1990.
Buku
Wignyosoebroto, Soentadyo, Ragam-
D.A Tisnaadmidjaja dalam Asep Warlan Ragam Penelitian Hukum, Metode
Yusuf, Pranata Pembangunan, Penelitian Hukum, Konstelasi dan
Universitas Parahiayangan, Refleksi, cet. 2, Yayasan Pustaka
Bandung. 1997. Obor Indonesia, Jakarta. 2011.
69
Negara Republik Indonesia Tahun Sumber Lain
2021 Nomor 329). Willy. Verheye, Encyclopedia of Land
Use, Land Cover, and Soil
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Sciences. eolss.net/Sample-
Tahun 2015 tentang Rencana Tata Chapters/C12/E1-05-03-00.pdf.
Ruang Wilayah Kota Depok Tahun Diakses pada tanggal 9 April 2021.
2012-2032.
Internet
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 4
Tahun 2018 tentang Rencana Detail https://tataruang.atrbpn.go.id/Berita/Detail/
Tata Ruang Kota Depok Tahun 3460 diakses pada tanggal 27 Juli
2018-2048. 2021.
https://www.google.com/amp/s/bisnis.tem
Putusan
po.co/amp/1437647/lebih-dari-3-
Putusan Mahkamah Agung Republik 200-pelanggaran-tata-ruang-bpn-
Indonesia Nomor 03 P/HUM/2018, banyak-terjadi-di-perkotaan diakses
diputuskan dalam rapat pada tanggal 22 Juli 2021.
permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Selasa, tanggal 6
Maret 2018.
Jurnal
Darmawati, Chaerul Saleh, dan Imam
Hanafi, Implementasi Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) dalam
Perspektif Pembangunan
Berkelanjutan, JISIP Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, ISSN.2442-
6962, Volume 4, Nomor 2, 2015.
70