(KAK)
BAB I
PENDAHULUAN
1
(ruang) dalam dimensi lingkungan (eksternalitas) yang didalamnya tetap juga menjadikan
proses pembangunan ekonomi.
Untuk menunjang penyusunan rencana tata ruang, maka ketersediaan data/informasi
yang akurat dan aktual, terutama yang menyangkut aspek keruangan seperti batas wilayah,
letak/lokasi kawasan perencanaan, penggunaan lahan, jaringan prasarana dan sarana
wilayah dan lain-lain adalah sangat penting dan menentukan. Dengan adanya dan
ketergantungan pada data yang akurat diharapkan penyusunan rencana tata ruang akan
lebih mendekati kenyataan sesuai dengan kondisi dan permasalahan di lapangan.
RDTR dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/prioritas/keterdesakan penanganan
kawasan tersebut di dalam konstelasi wilayah kecamatan. RDTR juga merupakan rencana
yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional, sebagai penjabaran
“kegiatan” ke dalam wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan
fungsional dalam kawasan, agar tercipta lingkungan yang serasi, selaras, seimbang dan
terpadu. RDTR adalah rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah kabupaten secara
terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi,
perijinan, dan pembangunan kawasan.
Dengan adanya perubahan Undang-Undang Penataan Ruang no. 26 Tahun 2007
dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2022, adanya Peraturan Menteri ATR/BPN No 11
Tahun 2021 dan Peraturan Menteri ATR/BPN No 14 Tahun 2021 serta dengan penyesuaian
RTRW Kabupaten Karanganyar, maka diperlukan adanya Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan (RDTR) Kecamatan Ngargoyoso yang harus menyesuaikan dengan
peraturan dan pedoman perencanaan tata ruang yang terbaru serta semua perencanaan
ruang memiliki jangka waktu perencanaan selama 20 tahun.
1.2. Permasalahan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ngargoyoso sangat penting
mengingat Kecamatan Ngargoyoso merupakan kawasan yang cukup berkembang karena
sebagai kawasan pariwisata namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungannya,
sehingga perlu disusun sesuai dengan perkembangan yang ada dan perlu mengakomodasi
fungsi kawasan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan dapat dijadikan pedoman,
arahan, serta dasar dalam pengembangan wilayah selanjutnya.
1.3.2.Tujuan
Sedangkan, tujuan pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kecamatan Ngargoyoso adalah:
1. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia ;
2
2. RDTR Kecamatan Ngargoyoso dirumuskan sebagai kesatuan tata ruang, sehingga
terpadu dan saling mengisi dengan arahan RTRW Kabupaten serta rencana tata
ruang lainnya yang terkait;
3. Tertatanya komponen fisik kawasan, baik yang berada dalam kawasan perkotaan
maupun kawasan pedesaan secara integratif;
4. Terpadunya program dan kegiatan berorientasikan pada bottom-up planning serta
mampu menyerap down planning, memadukan kepentingan dan aspirasi pemerintah
baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten, serta
masyarakat;
5. Tersusunnya arahan atau pedoman bagi pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembangunan, khususnya di wilayah perencanaan
1.4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Ngargoyoso, yaitu :
1. Teridentifikasi potensi dan permasalahan sumber daya alam, sumber daya buatan,
dan sumber daya manusia pada wilayah perencanaan
2. Merumuskan kebijakan, konsep, dan strategi dalam penataan ruang kawasan
3. Menyusun pedoman teknis yang merinci syarat-syarat, ketentuan, dan kriteria
pengaturan dan rencana kegiatan fungsional kawasan perkotaan maupun kawasan
pedesaan.
4. Merumuskan pengendalian kawasan yang diharapkan dapat menjadi panduan yang
berkekuatan hukum untuk mewujudkan arahan pembangunan yang lebih harmonis,
serasi, selaras, dan seimbang, serta terkoordinasi antar sektor, antar wilayah,
maupun antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan
3
dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi tema yang akan
direncanakan di BWP.
Tujuan penataan BWP berfungsi:
a. sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang, penyusunan rencana
jaringan prasarana, penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya,
penyusunan ketentuan pemanfaatan ruang, penyusunan peraturan zonasi;
dan
b. menjaga konsistensi dan keserasian pengembangan kawasan perkotaan
dengan RTRW.
Perumusan tujuan penataan BWP didasarkan pada:
a. arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW;
b. isu strategis WP, yang antara lain dapat berupa potensi, masalah, dan urgensi
penanganan; dan
c. karakteristik WP.
Tujuan penataan WP dirumuskan dengan mempertimbangkan:
a. keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah kabupaten/kota;
b. fungsi dan peran WP;
c. potensi investasi;
d. kondisi sosial dan lingkungan BWP;
e. peran masyarakat dalam pembangunan; dan
f. prinsip-prinsip yang merupakan penjabaran dari tujuan tersebut.
4
b. perwujudan ketentuan pemanfaatan ruang untuk setiap jenis pola
ruang;
c. perwujudan intensitas pemanfaatan ruang blok; dan/atau
d. perwujudan tata bangunan.
program perwujudan rencana jaringan prasarana di WP, yang meliputi:
perwujudan pusat pelayanan kegiatan di WP
perwujudan sistem jaringan prasarana untuk WP, yang mencakup pula
sistem prasarana nasional dan wilayah/regional di dalam BWP yang
terdiri atas:
a. perwujudan sistem jaringan pergerakan;
b. perwujudan sistem jaringan energi/kelistrikan;
c. perwujudan sistem jaringan telekomunikasi;
d. perwujudan sistem jaringan air minum;
e. perwujudan sistem jaringan drainase;
f. perwujudan sistem jaringan air limbah; dan/atau
g. perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya.
program perwujudan penetapan Sub WP yang diprioritaskan penanganannya,
yang terdiri atas:
perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan; dan/atau
pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
program perwujudan ketahanan terhadap perubahan iklim
Lokasi
Besaran
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
5) Peraturan Zonasi
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Tata Bangunan
Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan Tambahan
Ketentuan Khusus
5
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
Menjadi Undang-Undang;
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
8. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang;
11. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman;
13. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya;
14. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;
15. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
16. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-
Undang;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kajian Lingkungan Hidup
Strategis;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan;
30. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota dan Rencana Detail Tata Ruang;
6
31. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota, Serta Peta Rencana
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;
32. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
15 Tahun 2021 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah;
33. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
21 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan
Pengawasan Penataan Ruang;
34. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
5 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pengintegrasian Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;
35. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
9 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
36. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau
37. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah;
38. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik;
39. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 2017 tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
40. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan;
41. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi
dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah;
42. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012
tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
7
BAB II
KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1. Diskusi
Diskusi dilakukan 3 kali dengan rincian sebagai berikut.
1. Paparan Pendahuluan
2. Konsultasi Publik
3. Paparan Akhir
2.4. Keluaran
Sistem pelaporan yang akan dilakukan dalam kegiatan Penyusunan Rencana Detail
Ruang Kecamatan Ngargoyoso adalah berupa :
a. Laporan Pendahuluan, dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey berisikan
latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, jadwal
pelaksanaan kegiatan maupun instrument-instrument survey yang akan digunakan
8
dilapangan pada saat survey lapangan. Adapun spesifikasi buku laporan
pendahuluan adalah sebagai berikut:
Judul Buku : LAPORAN PENDAHULUAN
Jumlah Buku : 2 (dua) buku
Ukuran Buku : A4
c. Draft Laporan Akhir, merupakan laporan akhir sementara yang merupakan
laporan Rencana Detail Tata Ruang yang diterapkan pada kawasan perencanaan
yang didalamnya memuat:
► Pengendalian dan arahan pembangunan fisik yang ditegaskan ke dalam
penetapan-penetapan tata ruang
► Penetapan program/indikasi program berupa matrik program yang akan
dilaksanakan dan di implementasikan di kawasan rencana.
Adapun spesifikasi buku Draft Laporan Rencana adalah sebagai berikut:
Judul Buku : DRAFT RENCANA
Jumlah Buku : 2 (dua) buku
Ukuran Buku : A4