Anda di halaman 1dari 13

RENCANA TATA RUANG KAWASAN

STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penataan ruang sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang penataan ruang merupakan suatu sistem perencanaan tata ruang,
pemanfaatan tata ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang dalam
penyelenggaraannya terdiri dari aspek pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Perencanaan Tata Ruang sebagai proses penentuan struktur ruang dan
pola ruang, maka rencana Tata Ruang yang merupakan mantra dari rencana
pembangunan daerah dan bagian dari pembangunan Nasional. Rencana Tata Ruang
yang satu dengan Rencana Tata Ruang yang Lainnya memiliki keterkaitan dan
berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 14 ayat 3 meliputi:
1. Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan dan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional;
2. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; dan
3. Rencana Detail Ruang Kabupaten/Kota dan Rencana Tata Ruaang Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota
Dengan adanya pasal 14 ayat 3 merencanakan Tata Ruang Daerah, tidak lagi
terbatas oleh cakupan administrasi namun harus mempertimbangkan keterkaitan sosial,
ekonomi dan ekologis (strategi) sesuai dengan kebutuhan prioritas perencanaan yang
akan di buat.
Aspek pengaturan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
penyelenggaraan penataan ruang meliputi penyusunan dan penetapan Rencana Tata

I-1
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
(RTR KSP), dan Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi. Pada Pasal 55 dijelaskan
bahwa penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan bertahap dengan melalui
beberapa tahapan antara lain:
a. Proses penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi;
b. Pelibatan peran masyarakat di tingkat provinsi dalam penyusunan rencana tata
ruang kawasan strategis provinsi; dan
c. Pembahasan rancangan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi oleh
pemangku kepentingan di tingkat provinsi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang pedoman
penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi dan rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR
KSP) merupakan rencana rinci tata ruang dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) yang didalamnya memuat tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang,
rencana struktur dan pola ruang, arahan pemanfaatan ruang, ketentuan pengendalian
pemanfaatan ruang, serta pengelolaan kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup Provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Dengan telah diselesaikannya Materi
Teknis dari RTRW Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020-2040, maka
turunan produk-produk rencana rinci tata ruang yaitu Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi (RTR KSP) dapat dilaksanakan dan menjadi prioritas pelaksanaan
pembangunan yang akan digunakan sebagai guiden implementasi ruang secara lebih
detail dan operasional.
Berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah RTRW Provinsi NTB telah ditetapkan
11 (sebelas) KSP (Kawasan Strategis Provinsi) yang dikelompokkan dalam dua
kepentingan, yaitu kepentingan pertumbuhan ekonomi dan kepentingan mempertahankan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. KSP kepentingan pertumbuhan ekonomi
meliputi 8 (delapan) KSP dimana terdapat 2 (dua) KSP di Pulau Lombok dan 6 (enam)
KSP di Pulau Sumbawa, sedangkan KSP kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup berjumlah 3 (tiga) KSP yang tersebar seluruhnya Pulau Sumbawa.
Adapun selanjutnya prioritas penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi NTB yang akan dilaksanakan yaitu RTR KSP Kuta Mandalika dan Sekitarnya.
KSP Kuta dan Sekitarnya terdiri dari 3 (tiga) wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Kawasan KSP
Kuta dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata dan perikanan diharapkan dapat

I-2
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
menunjang pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB secara menyeluruh sehingga dibutuhkan
regulasi dari aspek perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk menunjang
berbagai kegiatan infrastruktur serta kegiatan sektoral lainnya dalam rangka perwujudan
ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Untuk mengimplementasikan
perwujudan ruang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan maka dibutuhkan tahapan-
tahapan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, salah satunya menyusun produk
Rencana Rinci Tata Ruang berupa penyusunan “Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya”.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Pelaksanaan dari penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
Kuta Mandalika dan Sekitarnya harus berpedoman pada Maksud, Tujuan dan Sasaran
yang telah disepakati agar proses pelaksanaan sesuai dengan keinginan dalam rangka
perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
1.2.1 Maksud
Maksud dari pekerjaan penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi Kuta dan Sekitarnya adalah:
1. Alat koordinasi penyelenggaraan penataan ruang pada KSP yang diselenggarakan
oleh seluruh pemangku kepentingan;
2. Acuan dalam sinkronisasi program antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
kabupaten/kota, intra pemerintah provinsi maupun dengan pemerintah
kabupaten/kota, serta masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan
untuk mewujudkan KSP;
3. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang KSP, termasuk acuan penentuan
ketentuan perizinan pemanfaatan ruang dalam RTRW kabupaten/kota dan dapat
dijadikan dasar penerbitan perizinan sepanjang skala informasi RTR KSP setara
dengan kedalaman RTRW yang seharusnya menjadi dasar perizinan dalam hal
peraturan daerah (perda) tentang RTRW kabupaten/kota;
4. Acuan lokasi investasi dalam KSP yang dilakukan pemerintah, swasta dan
masyarakat;
5. Acuan untuk penyusunan rencana program dan kegiatan sektoral; dan

I-3
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
1.2.2 Tujuan
Dengan mengacu pada maksud yang telah dibuat dan direncanakan maka tujuan
dari pelaksanaan pekerjaan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan
Sekitarnya adalah:
1. Mewujudkan keterpaduan program dan pembangunan antara berbagai sektor
dalam lingkup KSP;
2. Mewujudkan keserasian pembangunan KSP dengan wilayah provinsi dan wilayah
kabupaten/kota di mana KSP berada dan konsistensi perwujudan ruang kawasan
melalui pengendalian program-program pembangunan kawasan;
3. Menyusun arahan arahan, strategi dan skala prioritas program pembangunan
serta waktu dan tahapan pelaksanaan pengembangan kawasan;
4. Memberikan suatu bentuk perencanaan ruang yang dapat dimanfaatkan secara
optimal sebagai pedoman dalam pembangunan yang berkesinambuangan;
5. Menjamin terwujudnya tata ruang KSP yang berkualitas; dan
6. Sebagai arahan bagi seluruh stakeholder dalam pengisian pembangunan fisik
kawasan sehingga proses perencanaan dapat terlaksana sesuai dengan sasaran
yang akan dicapai dan maksud yang diinginkan
1.2.3 Sasaran
Mendukung tujuan dan maksud yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan
perencananaan Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya, sasaran
yang akan dicapai adalah:
1. Tersedianya data dan informasi ruang kawasan yang akurat dan aktual;
2. Teridentifikasi potensi dan permasalahan kawasan sebagai masukan dalam
proses penentuan arah struktur ruang dan pola ruang kawasan;
3. Terciptanya arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan;
4. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional, baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat /swasta;
5. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/
swasta;
6. Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan
permukiman dalam kawasan.

I-4
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
1.3 DASAR HUKUM
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan
Sekitarnya dalam pelaksanaanya mengacu dan berpedoman pada Dasar Hukum yang
melandasi setiap rencana ataupun kegiatan, agar dalam rencana dan pelaksanaan
maksud, tujuan dan sasaran dari Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Kuta dan Sekitarnya dapat tercapai. Dasar hukum dan perundang-undangan dari RTR
KSP Kuta dan Sekitarnya yaitu:
A. Undang-Undang
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2004 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
Tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang;
2) Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3) Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4) Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7) Undang-Undang No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara;
8) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
9) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
10) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
11) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
12) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
13) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
14) Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

I-5
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
B. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan
Kehutanan;
4) Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau
Kecil Terluar;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas
Bumi;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.
9) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
10) Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN)
11) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2009 tentang Reklamasi dan
Rehabilitasi Hutan;
12) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Hutan;
13) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan
Hutan;
16) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau-
Pulau Kecil Terluar;
17) Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
18) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;

I-6
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
19) Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 Tentang RIPPARNAS Tahun 2010
- 2025
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta;
21) Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014 Tentang Kaw. Ekonomi Khusus
Mandalika.
C. Peraturan dan Keputusan Presiden Republik Indonesia
1) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
2) Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
3) Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 Tentang MP3EI 2011-2025;
4) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung.
5) Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang
Kepulauan Nusa Tenggara
6) Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
7) Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional
D. Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Kriteria Teknis Kawasan Budidaya;
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah;
3) Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan No. 16 Tahun 2008
tentangPerencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil;
4) Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan No. 17 Tahun 2008 tentang Kaw.
Konservasi di Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil;
5) Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan No. 20 Tahun 2008 tentang
Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil & Perairan Sekitarnya
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;

I-7
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
8) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional;
11) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten
E. Peraturan Daerah
1) Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat ;
2) Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2013
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
3) Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2013 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Pariwisata Daerah Provinsi NTB Tahun 2013-2028
4) Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah No. 3 Tahun 2008 tentang RPJP NTB 2005-2025
5) Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2019 Tentang RPJMD NTB 2019-2023
6) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah No 7 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah;
7) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat No 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur No 2 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur;
9) Peraturan Daerah Provinsi NTB nomor 12 tahun 2017 tentang Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi NTB
F. Dokumen lainnya
1) Rencana Induk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pantai
Selatan Lombok dan Sekitarnya

1.4 RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup dari kegiatan RTR KSP Kuta dan Sekitarnya dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu Ruang lingkup wilayah dan Ruang lingkup Materi.

I-8
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah perencanaan RTR KSP Kuta dan Sekitarnya mengacu
pada SK penetapan deliniasi Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya Nomor
.................... memiliki luasan wilayah perencanaan sebesar 48.522,58 Ha yang meliputi
wilayah administrasi berupa Kecamatan Sekotong di Kabupaten Lombok Barat;
Kecamatan Praya Barat Daya, Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Pujut dan Kecamatan
Praya Timur di Kabupaten Lombok Tengah; dan Kecamatan Jerowaru di Kabupaten
Lombok Timur.
(1) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat meliputi:
a. Desa Buwun Mas
(2) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah meliputi:
a. Desa Montong Ajan, dan
b. Desa Batu Jangkih
(3) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah meliputi:
a. Desa Selong Belanak
b. Desa Mangkung
c. Desa Banyu Urip, dan
d. Desa Mekarsari
(4) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah meliputi:
a. Desa Tumpak
b. Desa Prabu
c. Desa Sengkol
d. Desa Rembitan
e. Desa Kuta
f. Desa Sukadana
g. Desa Pengengat
h. Desa Mertak, dan
i. Besa Bangket Parak
(5) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah meliputi:
a. Desa Kidang, dan
b. Desa Bilelando

I-9
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
(6) Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya dalam wilayah administrasi
Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur meliputi:
a. Desa Batu Nampar Selatan
b. Desa Pene
c. Desa Batu Nampar
d. Desa Wakan
e. Desa Pandan Wangi
f. Desa Jerowaru
g. Desa Pemongkong
h. Desa Ekas Buana, dan
i. Desa Kwang Rundun

Berikut merupakan delinasi kawasan perencanaan dari Rencana Tata Ruang


Kawasan Strategis Provinsi Kuta Mandalika dan Sekitarnya.

Deliniasi Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya

1.4.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang Lingkup materi dalam rangka pencapaian tujuan pekerjaan penyusunan
RTR KSP Kuta dan Sekitarnya mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Dan Rencana Tata Ruang

I - 10
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
Kawasan Strategis Kabupaten, ruang lingkup materi yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan penyusunan RTR Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya
a. penyusunan kerangka acuan kerja;
b. pemberitahuan kepada publik;
c. kajian awal data sekunder; dan
d. persiapan teknis pelaksanaan.
2. Pengumpulan Data dan Informasi
a. Penyusunan instrumen pengumpulan data/informasi;
b. Pengumpulan data sekunder dan survey lapangan ke wilayah studi dalam
rangka melengkapi data dan informasi serta mengidentifikasi potensi wilayah
dan karakteristik wilayah, yang meliputi:
 data terkait dengan nilai strategis dan isu strategis KSP atau KSK;
 data kebijakan penataan ruang dan kebijakan sektor lainnya;
 data kondisi fisik lingkungan;
 data penggunaan lahan;
 data peruntukan ruang;
 data prasarana dan sarana;
 data kependudukan;
 data perekonomian, sosial, dan budaya;
 data kelembagaan;
 peta dasar; dan
 data lainnya sesuai dengan karakteristik KSP atau KSK.
3. Pengolahan Data dan Analisis
a. Pelingkupan data;
b. penentuan metode analisis, meliputi:
 Analisis Implikasi Kebijakan dan Implikasi Rencana
 Analisis Penguatan Nilai dan Isu Strategis KSP
 Analisis Delineasi Kawasan
 Analisis Konsep Pengembangan Kawasan
 Analisis Regional (Kawasan yang Terpengaruh)
 Analisis Kebutuhan Ruang
 Analisis Pembiayaan Pembangunan
c. penyiapan peta dasar.

I - 11
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
4. Merumuskan konsep Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan
Sekitarnya dengan kedalaman Rencana Rinci Tata Ruang (RTR) Kawasan
Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya. Muatan rencana memuat:
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;
b. rencana struktur ruang;
c. rencana pola ruang;
d. arahan pemanfaatan ruang bagi KSP atau ketentuan pemanfaatan ruang bagi
KSK; dan
e. arahan pengendalian pemanfaatan ruang bagi KSP atau ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang bagi KSK.
5. Menyusun Draft Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya;
6. Penyusunan Album Peta.

1.5 SISTEMATIKA PELAPORAN


Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan fakta dan
analisa dari Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan
Sekitarnya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
BAB I ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran,
dasar hukum ruang lingkup yang meliputi ruang lingkup kegiatan dan
ruang lingkup materi, dan sistematika pembahasan Laporan Fakta dan
Analisa RTR KSP Kuta dan Sekitarnya.

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN


BAB II ini menjelaskan arahan kebijakan yang ada, membahas dan
mengkaji kebijakan-kebijakan yang telah dibuat seperti kebijakan Tata
Ruang Nasional, Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional dan
Daerah, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten. Selain itu, kebijakan
pembangunan dan kebijakan sektoral lainnya juga menjadi bahan kajian
pembahasan di Bab ini.
BAB III TINJAUAN REGIONAL KAWASAN
BAB III ini meninjau kondisi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
konstelasi kawasan perencanaan dalam lingkup tersebut, serta membahas
terkait pendekatan dan delinasi kawasan perencanaan.

I - 12
RENCANA TATA RUANG KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
KUTA MANDALIKA DAN
SEKITARNYA
BAB IV FAKTA DAN ANALISA
BAB IV ini menjelaskan kondisi kawasan perencanaan serta analisis-
analisis kawasan perencanaan seperti, analisa fisik dasar, analisa
kependudukan, analisa kebutuhan pengembangan fasilitas, analisa
kebutuhan pengembangan utilitas, analisa pengembangan transportasi
dan lainnya.
BAB V KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
BAB V ini membahas tentang tujuan pengembangan, kebijakan dan
strategi pengembangan KSP Kuta dan Sekitarnya, dan konsep
pengembangan KSP Kuta dan Sekitarnya.

I - 13

Anda mungkin juga menyukai