5015201127 5015201132
TABLE OF CONTENTS
Tahapan
03 Penyusunan Sampai 04 Studi Kasus
Penetapan Produk
Rencana Tata Ruang
01
Jenis Produk
Rencana Tata
Ruang
RTRWN
Arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka
panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 tahun, dengan peninjauan kembali setiap
satu kali dalam 5 tahun.
Rencana rinci dari RTRWN yang memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang, rencana Struktur Ruang,
rencana Pola Ruang, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan ruang, serta peran Masyarakat
dalam penataan ruang.
Fungsi:
1. sebagai alat koordinasi dalam penyelenggaraan penataan ruang pada Pulau/Kepulauan yang diselenggarakan
oleh seluruh Pemangku Kepentingan;
2. sebagai acuan dalam sinkronisasi program Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, dan Masyarakat
dalam rangka pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan Pulau/Kepulauan; dan
3. sebagai dasar arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepulauan.
RTRW PROVINSI
Rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN, dan yang
berisi: tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi; rencana struktur ruang wilayah provinsi; rencana
pola ruang wilayah provinsi; penetapan kawasan strategis provinsi; arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan
arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Penyusunan RTRW harus mengacu pada RTRWN,
pedoman bidang penataan ruang, dan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
KSN adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. RTR KSN memiliki peran sebagai alat
untuk operasionalisasi Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dan Perincian Rencana Induk Ibu Kota.
● Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.
● Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Dan Cianjur.
● Perpres No. 43 Tahun 2020 Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara Di Provinsi Riau Dan Provinsi
Kepulauan Riau.
RTRW KABUPATEN/KOTA
Rencana umum tata ruang kabupaten/kota adalah penjabaran RTRW provinsi ke dalam kebijakan dan strategi
pengembangan wilayah kabupaten/kota yang sesuai dengan fungsi dan peranannya di dalam rencana pengembangan
wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana
struktur dan rencana pola ruang operasional.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) mengatur mengenai pemanfaatan lahan pada skala detil (1:5000). Setiap izin
pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mengacu pada RDTR yang telah
disahkan oleh Pemerintah Daerah.
01 02 03 04 05
Penyiapan Anggaran
Biaya
Kajian Awal Data Sekunder
Review RTRW Provinsi Pemberitaan kepada publik perihal akan
sebelumnya dan kebijakan dilakukannya penyusunan RTRW
terkait lainnya provinsi.
Metodologi pendekatan
Gambaran umum wilayah
pelaksanaan pekerjaan yang
perencanaan
akan digunakan
Kesesuaian produk RTRW sebelumnya Rencana kerja pelaksanaan
dengan kondisi dan kebijakan saat ini penyusunan RTRW provinsi
Hasil kajian awal berupa kebijakan terkait wilayah Perangkat survei data
perencanaan, isu strategis, potensi dan permasalahan primer dan data sekunder
awal wilayah perencanaan, serta gagasan awal yang akan digunakan pada
pengembangan wilayah perencanaan saat proses pengumpulan
data dan informasi (survei)
Pengumpulan Data
Data Primer
Kemampuan keuangan
Ekonomi wilayah
pembangunan daerah
Kedudukan provinsi di
dalam wilayah
Perumusan Konsepsi RTRW
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih
alternatif terbaik sebagai dasar perumusan
rencana tata ruang wilayah provinsi. Hasil
kegiatan perumusan konsepsi RTRW yang
berupa RTRW provinsi, terdiri atas:
04 Aspek Pembiayaan
KESIMPULAN
● Kriteria ekonomi ditandai pada Perda RTRW dimana rencana kawasan industri harus menyiapkan
proporsi 40% bagi perumahan pekerja, utilitas umum, dan fasilitas sosial. Kriteria economy pada
rencana kawasan industri telah seimbang dengan kriteria ecology karena kawasan industri direncanakan
dengan memperhatikan jarak, tingkat pencemaran, upaya pencegahan pencemaran, dan tingkat
pencemaran.
● Pemerintah Kota Mojokerto seharusnya mengkaji lagi apakah efisien membangun pasar-pasar
lingkungan baru, sedangkan pasar induk di kota, maupun pasar-pasar pendukungnya sudah mampu
melayani bahkan di seluruh kawasan kota.
● di RTRW arahan rencana ekonomi hanya pada kawasan Timur saja, dimana kawasan Barat tidak
menjadi prioritas arahan ekonomi.
● Dengan kerjasama ekonomi regional, terutama di kawasan GKS, stabilitas ekonomi Kota Mojokerto
juga dapat dipertahankan
● Perda RTRW tidak tegas dalam penertiban, sehingga PKL makin menjamur dan memerlukan tambahan
ruang
● RTRW Kota Mojokerto tidak memberikan arahan bagi masuknya investasi/penanaman modal di Kota
Mojokerto.
PEMBAHASAN
Analisis Gap Kriteria Ecology Berdasarkan Perspektif Stakeholders dan Substansi Normatif pada Perda
RTRW:
● Perbandingan yang paling relevan untuk perencanaan permukiman saat ini adalah kavling
besar:sedang:sederhana =1:2:3
● Pembangunan infrastruktur sudah direncanakan merata pada RTRW, namun realitanya hanya di
pusat-pusat kota
● RTRW perlu didukung oleh perencanaan infrastruktur bagi disabilitas
PEMBAHASAN
Analisis Gap Kriteria Engagement Berdasarkan Perspektif Stakeholders dan Substansi Normatif pada
Perda RTRW:
● Tidak ada pelibatan aktif masyarakat dalam perencanaan tata ruang, terutama dalam penentuan rencana
penggunaan lahan yang di dalamnya termasuk lahan milik warga
● Peran pemerintah kota yang seharusnya dapat ditunjukkan melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD), dinilai belum optimal
● Swasta tidak diikutsertakan dalam penyusunan perencanaan tata ruang
● RTRW yang saat ini dijadikan acuan, pada saat proses penyusunannya, belum melibatkan masyarakat
sebagai stakeholders yang berkepentingan.
PEMBAHASAN
Analisis Gap Kriteria Energy Berdasarkan Perspektif Stakeholders dan Substansi Normatif pada Perda
RTRW:
Melakukan revisi Perda RTRW Memberikan telaahan staf pada Memberikan edukasi kepada
melalui pelibatan stakeholders Walikota terpilih untuk meninjau masyarakat mengenai pentingnya
terutama aspek rencana kembali tim-tim bentukan penataan kota berkaitan dengan
arahan peruntukan ruang, dengan instansi-instansi pemerintah kota daya dukung lahan agar kota ini
tidak meniadakan tahapan proses yang berkaitan dengan penataan berkelanjutan, sehingga
pengembangan ruang. Telaahan staf tersebut pemerintah bersama-sama
alternatif-alternatif rencana dan berfokus pada hanya ada satu tim masyarakat mampu saling menjaga
analisis feasibilitas melalui uji kelembagaan untuk kelayak hunian Kota Mojokerto
publik; mengkoordinasikan penataan ruang hingga masa mendatang; dan
Kota Mojokerto;
TERIMA KASIH!