Anda di halaman 1dari 53

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN REMBUK WARGA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami
telah selesai menyusun buku petunjuk pelaksanaan Rembuk Warga Kota Bandung
Tahun 2020. Buku ini merupakan pedoman pelaksanaan bagi musyawarah
pembangunan di tingkat Rukun Warga (RW) yang merupakan salah satu proses
penyusunan dokumen RKPD Kota Bandung Tahun 2021.
Buku ini mencakup penjelasan Musrenbang Tingkat Rukun Warga dan
petunjuk penggunaan aplikasi eMusrenbang dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas dan memudahkan proses bottom up planning dengan memulai penjaringan
kebutuhan masyarakat dari sumbernya yaitu rembuk warga, sebagai momentum
dalam memberi makna terhadap proses tersebut sehingga lebih mencerminkan
kebutuhan masyarakat di level grass root.
Pemanfaatan aplikasi eMusrenbang merupakan strategi tepat yang
memudahkan seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam proses
perencanaan partisipatif untuk mengakses informasi yang dibutuhkan, melakukan
penelusuran usulan serta mendapat kepastian mengenai usulan yang disampaikan
sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan animo warga Kota Bandung untuk
berperan aktif dalam membangun kota.
Semoga buku petunjuk ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, para
akademisi, perencana, dan Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan,
sehingga tujuan dari perencanaan pembangunan yang melibatkan masyarakat
sebagai subjek dan objek pembangunan dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

KEPALA BAPPELITBANG
KOTA BANDUNG

ttd

dr. AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes

1
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2

Pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Dasar Hukum Pelaksanaan 5
D. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan 5

Musrenbang Tingkat Kelurahan 7


A. Pengertian 7
B. Tujuan 7
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 8
D. Peserta 8
E. Narasumber 9
F. Peran dan Fungsi Unsur Yang Terlibat 9

Lampiran 11
Mekanisme Pengajuan Usulan Baru 15

2
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah diwajibkan untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD). Dalam hal penyusunannya, ketiga dokumen perencanaan
tersebut harus selaras, dalam artian bahwa dokumen RPJPD merupakan
dokumen rencana yang menjadi acuan bagi penyusunan rencana daerah
dengan hirarki dan skala yang lebih rendah seperti RPJMD dan RKPD.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen
penjabaran tahunan atas visi dan misi kepala daerah sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dalam proses penyusunannya memerlukan koordinasi dan
partisipasi dari seluruh stakeholders yang dapat dicapai salah satunya
melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
Musrenbang merupakan forum musyawarah pemangku kepentingan
yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan,
hingga kota untuk merumuskan dan menyepakati rencana pembangunan
untuk periode 1 (satu) tahun. Pelaksanaan Musrenbang diharapkan dapat
mempertemukan proses perencanaan atas bawah yang berupa
serangkaian program prioritas pemerintah daerah dengan proses
perencanaan bawah atas yang berupa usulan-usulan pembangunan dari
level masyarakat.
Tingkat terendah dari pelaksanaan musrenbang sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, adalah

3
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

pelaksanaan rembuk warga, dimana pada tahapan ini RW dengan


pemangku kepentingan lainnya melakukan forum dialog untuk
mendiskusikan dan menyepakati program pembangunan yang
dibutuhkan.
Dalam rangka menjaga kesamaan persepsi dan pemahaman
terhadap ketentuan pelaksanaan Rembuk Warga diperlukan suatu
panduan berupa petunjuk teknis pelaksanaan, sehingga diharapkan
forum Rembuk Warga ini menghasilkan rumusan rencana pembangunan
yang mampu menjawab kebutuhan penyelesaian permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan Rembuk
Warga ini adalah:
1. Sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan di tingkat RW
agar lebih terarah, tepat sasaran dan sinergis antar sektor dan
wilayah;
2. Sebagai pedoman bagi penyelenggaraan Rembuk Warga di tingkat
RW;

Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan Rembuk


Warga ini adalah:
1. Membangun mekanisme Rembuk Warga yang lebih partisipatif
dengan keterlibatan aktif semua elemen kelompok masyarakat;
2. Mendorong pelaksanaan pembangunan yang lebih partisipatif dan
berkeadilan dengan berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan;
3. Mewujudkan kesinambungan program-program pembangunan
pemerintah serta mewujudkan konsistensi dari proses perencanaan
sampai dengan penganggaran.

C. Dasar Hukum Pelaksanaan


Dasar hukum yang melandasi penyusunan petunjuk
pelaksanaan Musrenbang adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;

4
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata


Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata


Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah
5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah

D. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan Rem buk Wa r ga da lam Musrenbang
RKPD K ota Bandung Tahun 2021, dimulai dengan rangkaian
sebagai berikut:

5
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

a. Tahapan

6
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

b. Jadwal Pelaksanaan

JADWAL PELAKSANAAN
MUSRENBANG RKPD KOTA BANDUNG TAHUN 2021

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


1 Rembuk Warga 6 s.d 17 Januari 2020
2 Verifikasi Kelurahan 20 s.d 22 Januari 2020
3 Musrenbang Kelurahan 23 s.d 29 Januari 2020
4 Verifikasi Kecamatan 30 Januari 2020 s.d
2 Februari 2020
5 Musrenbang Kecamatan 3 s.d 6 Februari dan 10 s.d11
Februari 2020
6 Forum Perangkat Daerah
12 s.d 21 Februari 2020
(Verifikasi dan Validasi Usulan)
7 Rekapitulasi dan finalisasi usulan
24 s.d 28 Februari 2020
oleh Bappelitbang
8 Finalisasi Bahan Usulan 2 s.d 4 Maret 2020
9 Pelaksanaan Forum Gabungan 5 Maret 2020
10 Musrenbang Kota 12 Maret 2019

7
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

REMBUK WARGA TINGKAT RW

A. Pengertian
Rembuk warga adalah kegiatan non-formal berupa forum musyawarah
warga di tingkat Rukun Warga (RW) yang merupakan wadah untuk melakukan
jajak kebutuhan dan penjaringan aspirasi masyarakat bagi penyiapan usulan
kegiatan pembangunan tahunan di tingkat RW. Kegiatan ini merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan dengan kegiatan Musrenbang Kelurahan. Rembuk
warga merupakan diskusi terbuka dan embrio usulan kegiatan bagi penyusunan
RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kota Bandung tahun 2021. Rembuk
Warga diselenggarakan untuk melakukan identifikasi permasalahan secara nyata
bagi penyiapan usulan kebutuhan prioritas pembangunan di tingkat RW dan atau
Kelurahan.

B. Tujuan
1. Mendorong partisipasi masyarakat di tingkat RW dalam rangka
memperkuat kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Merumuskan prioritas permasalahan, menentukan titik lokasi
penanganan permasalahan, untuk kemudian menyusun dan
menetapkan daftar usulan prioritas pelaksanaan pembangunan
yang akan menjadi bahan masukan pada pelaksanaan
Musrenbang Kelurahan.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Rembuk warga dilaksanakan di setiap RW minggu pertama bulan
Januari 2020 sampai dengan minggu kedua bulan Januari 2020.
Rembuk Warga dapat dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan
rutin bulanan warga di tingkat RW.
2. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah balai warga atau ruangan yang
dapat menampung jumlah peserta Rembuk Warga.

D. Peserta
Peserta Rembuk warga terdiri dari:
1. Pengurus RT dan RW;

8
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

2. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama;


3. Peserta lain yang dianggap perlu dan layak ikut dalam rembuk warga

E. Narasumber
Narasumber Rembuk Warga terdiri dari : Unsur Kelurahan (Lurah dan
jajarannya), Pengurus Karang Taruna, Pengurus PKK, dan Pengurus
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK)

F. Unsur yang terlibat dan Aktivitasnya dalam Rembuk Warga


1. Lurah dan atau jajaran perangkat Kelurahan selaku pengarah
a. Menjadi narasumber rembuk warga, terutama terkait
dengan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah terbaru
tentang Kamus Usulan Musrenbang;
b. Melakukan monitoring pelaksanaan rembuk warga tingkat
RW agar berjalan dengan baik dan menghasilkan prioritas
yang benar-benar merupakan kebutuhan bagi penyelesaian
permasalahan warga;

2. Ketua RW dan Pengurus RW


a. Berkoordinasi dan merencanakan kegiatan inventarisasi
aspirasi masyarakat dengan para Ketua RT sesuai kamus
usulan dengan menggunakan Form A.1;
b. Mencatat, merekapitulasi, serta memasukan usulan hasil
pembahasan yang telah disepakati ke dalam form daftar
aspirasi masyarakat (Form A.1) hasil rembuk warga;
c. Melaksanakan persiapan rembuk warga.
d. Memimpin jalannya rembuk warga untuk memperoleh
kesepakatan atas hal-hal sebagai berikut :
1) Usulan prioritas RW dan atau Kelurahan, maksimum
sebanyak 4 (empat) usulan;
2) Menetapkan 3 (tiga) orang perwakilan dari RW sebagai
Delegasi pada Musrenbang Kelurahan dengan
memperhatikan keterwakilan perempuan;
3) Daftar kamus usulan baru (jika ada).
e. Menandatangani berita acara hasil rembuk warga (Form A.2)
bersama perwakilan masyarakat yang disepakati;

9
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

f. Menginput usulan hasil kesepakatan kedalam aplikasi


eMusrenbang (input menggunakan user name dan Password
Ketua RW)
g. Menyusun laporan hasil penyelenggaraan rembuk warga

3. Ketua RT atau Pengurus RT


a. Memberikan penjelasan/klarifikasi mengenai usulan program
dari masyarakat;
b. Memberikan masukan/pendapat pada saat pembahasan.

G. Aplikasi eMusrenbang
1. Alamat Emusrenbang Kota Bandung dapat diakses pada alamat
musrenbang.bandung.go.id;
2. User name dan Password RW dapat diperoleh melalui pejabat
yang berwenang di kecamatan masing-masing;
3. Manual book aplikasi dapat diunduh pada alamat
musrenbang.bandung.go.id

H. Lampiran Dokumen
Dokumen yang disertakan untuk dibawa ke Musrenbang Kelurahan
adalah sebagai berikut:
1. Daftar Aspirasi Masyarakat (Form A.1, terlampir)
2. Berita Acara Rembuk warga (Form A.2, terlampir)

10
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

Form A.1

DAFTAR ASPIRASI MASYARAKAT

RT :
RW :
Kelurahan :
Kecamatan :

Usulan Lokasi
No Pembangunan/ (Nama jalan/ gang, Volume Satuan Ket
Aspirasi Masyarakat dan RT)
1 2 3 4 5 6

Mengetahui
Ketua RW ..........

.......................................

Petunjuk Pengisian
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi usulan sesuai permasalahan yang dialami warga dengan
berpedoman pada kamus usulan musrenbang
Kolom 3 : diisi lokasi secara lengkap
Kolom 4 : diisi jumlah/angka hasil perhitungan sementara
Kolom 5 : diisi satuan yang relevan
Kolom 6 : diisi bila diperlukan dan diuraikan secara singkat dan jelas

11
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

Form A.2

BERITA ACARA HASIL REMBUK WARGA

RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota : Bandung

Pada hari ini .......... tanggal .............. bulan ............. tahun 2020, telah
dilaksanakan Forum Rembuk Warga dengan berpedoman pada Petunjuk
Pelaksanaan Rembuk Warga di Kota Bandung dan Kamus Usulan Musrenbang.
Forum Rembuk Warga dipimpin oleh ..........dan dihadiri oleh unsur pengurus RT
dan Tokoh Masyarkat lainnya sesuai dengan daftar hadir peserta yang tercantum
dalam LAMPIRAN I berita acara ini.

Forum Rembuk Warga membahas seluruh aspirasi masyarakat RT sebagaimana


Form A.1 dan telah menghasilkan kesepakatan sebagai berikut :

1. Aspirasi masyarakat RW sebanyak ........ usulan, dengan urutan prioritas


sebagai berikut;
Usulan
Lokasi
Pembangunan/
No (Nama jalan/ gang, Volume Satuan Ket
Aspirasi
dan RT)
Masyarakat
1 2 3 4 5 6

Data usulan prioritas tersebut di atas telah di input pada aplikasi e-Musrenbang
dengan menggunakan user id RW

2. Menetapkan delegasi RW yang akan menjadi peserta pada Musrenbang


Kelurahan;
No Nama Alamat Keterangan

12
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

3. Daftar aspirasi kamus usulan baru (Jika ada)


No Nama Kamus Usulan Baru Alasan/masalah yang perlu
diselesaikan

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atas nama peserta Rembuk Warga,

No Nama Jabatan Tanda Tangan


1. .........
2.
3.

13
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

Lampiran 1 : Berita Acara


Kesepakatan Hasil
Rembuk Warga
Nomor :
Tanggal :

DAFTAR HADIR PESERTA MUSRENBANG RKPD KOTA BANDUNG


TAHUN 2021
RW :
Kelurahan :
Tanggal :
Tempat :

Lembaga/ Tanda
No Nama Alamat No. Telp
Instansi Tangan
1 2 3 4 5 6

Petugas Absensi

Nama Jelas
NIP.

Petunjuk Pengisian
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut usulan
Kolom 2 : Diisi dengan nama jelas
Kolom 3 : Diisi dengan nama lembaga/instansi/unit kerja peserta
Musrenbang
Kolom 4 : Diisi dengan alamat jelas peserta musrenbang
Kolom 5 : Diisi dengan No telp peserta musrenbang
Kolom 6 : Diisi dengan tanda tangan peserta musrenbang

14
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN MUSRENBANG – REMBUK WARGA TINGKAT RW

15
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

ISU INFRASTRUKTUR

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


1 PEMBANGUNAN Pembangunan Titik 1 Lokasi Titik PJU yang
PENERANGAN JALAN UMUM Penerangan Jalan Umum pada diusulkan harus berada di
ruas jalan yang berada dalam lokasi jalan sesuai kriteria
kewenangan DPU Kota yang tercantum pada
Bandung, sesuai kriteria yang kamus usulan,
tercantum di dalam kamus 2 Nama Jalan Sesuai SK Jalan
usulan Nomor : 620/Kep.063-
Spesifikasi: Pembangunan DPU/2018,
Tiang Penerangan Jalan
3 Lebar Jalan Minimal 4 m'
Umum (PJU), Lampu LED 70
Watt, cabang satu, tinggi 7 m' 4 Jalan Harus Melayani Lalu
Lintas Umum, Tidak
Diportal, atau Melalui
Fasilitas Publik
5 Aset jalan sudah
diserahterimakan ke
Pemerintah Kota Bandung
6 Usulan yang tidak sesuai
kriteria di atas tidak akan
ditindaklanjuti meskipun
terakomodir di dalam
sistem
7 Volume yang diinput adalah
jumlah titik PJU yang
dibutuhkan
8 Jumlah PJU yang diusulkan
maksimal 1 titik untuk
setiap 30 meter panjang
jalan
2 PEMASANGAN PAGAR Pemasangan pagar pengaman 1 Lokasi pemasangan pagar
PENGAMAN SUNGAI/ sungai / saluran pada sungai / pengaman yang diusulkan
SALURAN saluran yang berada dalam harus sesuai kriteria yang
kewenangan DPU Kota tercantum pada kamus
Bandung, sesuai kriteria yang usulan
tercantum di dalam kamus 2 Nama sungai tidak
usulan. termasuk orde 1 dan 2 : S.
Spesifikasi: Pengadaan Cipamokolan, s. Cidurian, S.
Bangunan Pengaman Sungai, Cicadas, s. Cikapundung
Bongkar 1 m3 pasangan batu Kolot, S. Citepus
(manual), Pembesian 1 kg (kewenangan BBWS)
dengan besi polos atau ulir, 3 Usulan yang tidak sesuai
Untuk pembesian kolom, kriteria di atas tidak akan
balok, ring balk dan sloof, Pipa ditindaklanjuti meskipun
Galvanis 3", 1 m2 Bekisting terakomodir di dalam
fondasi dan sloof beton biasa sistem

Lampiran - 1
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


dengan Multipleks dengan 1x 4 Volume yang diinput adalah
pemakaian, 1 m³ Beton mutu, panjang pagar pengaman
f’c = 19,3 MPa (K225), slump yang dibutuhkan di
(12±2) cm, w/c = 0,58, 1 M2 sepanjang tepi
Pengecatan Dengan Cat Besi sungai/saluran
3 PEMASANGAN KIRMIR Pemasangan kirmir / Tanggul 1 Lokasi pemasangan kirmir /
SALURAN/SUNGAI-TANGGUL Penahan Tanah (TPT) pada TPT yang diusulkan harus
PENAHAN TANAH (TPT) sungai / saluran yang berada sesuai kriteria yang
dalam kewenangan DPU Kota tercantum
Bandung, sesuai kriteria yang 2 Nama sungai tidak
tercantum di dalam kamus termasuk orde 1 dan 2 : S.
usulan. Cipamokolan, s. Cidurian, S.
Spesifikasi: Pembangunan Cicadas, s. Cikapundung
TPT dengan Pasangan Batu Kolot, S. Citepus
kali tinggi maks. 3 m', Bahan (kewenangan BBWS),
Porous untuk Bahan 3 Kedalaman sungai/saluran
Penyaring (Filter), Beton mutu maksimal 3 meter
rendah fc’10 Mpa (K-125) 4 Usulan yang tidak sesuai
(Readymix, termasuk acuan, kriteria di atas tidak akan
curring), Pasangan Batu ditindaklanjuti meskipun
terakomodir di dalam
sistem
5 Volume yang diinput adalah
panjang kirmir yang
dibutuhkan di sepanjang
dinding sungai/saluran
4 PEMBANGUNAN TROTOAR Pembangunan trotoar pada 1 Lokasi pembangunan
(PAVING BLOCK) bahu jalan yang berada dalam trotoar yang diusulkan
kewenangan DPU Kota harus sesuai kriteria yang
Bandung, sesuai kriteria yang tercantum pada kamus
tercantum di dalam kamus usulan,
usulan. 2 Nama/ Lebar Jalan Sesuai
Spesifikasi: Pembangunan (SK Jalan Nomor :
Trotoar Menggunakan Paving 620/Kep.063-DPU/2018),
Block, Gorong-gorong Pipa 3 Tersedia Lebar Bahu Jalan
Beton Tanpa Tulangan Minimal 1,5 m'
diameter dalam 20 cm, 4 Jalan Harus Melayani Lalu
Timbunan Biasa dari sumber Lintas Umum, Tidak
galian, Beton mutu rendah 10 Diportal, atau Melalui
Mpa (K-125) (Manual, Fasilitas Publik
termasuk acuan, curring), 5 Aset Jalan Sudah
Pas.Kansteen, Kerb Pracetak Diserahterimakan ke
Jenis 1 (Peninggi/Mountable), Pemerintah Kota Bandung
Perkerasan Blok Beton pada 6 Usulan yang tidak sesuai
Trotoar dan Median (Warna) kriteria di atas tidak akan
ditindaklanjuti meskipun
terakomodir di dalam
sistem

Lampiran - 2
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


7 Volume yang diinput adalah
LUAS trotoar yang
dibutuhkan, yaitu lebar
bahu jalan yang tersedia
dikali panjang trotoar yang
dibutuhkan
5 PENGASPALAN JALAN Pengaspalan jalan pada ruas 1 Lokasi pengaspalan jalan
jalan yang berada dalam yang diusulkan harus sesuai
kewenangan DPU Kota kriteria yang tercantum
Bandung, sesuai kriteria yang pada kamus usulan,
tercantum di dalam kamus 2 Nama Jalan Sesuai (SK
usulan. Jalan Nomor : 620/Kep.063-
Spesifikasi: Pengaspalan DPU/2018),
denganHotmix /Laston Lapis 3 Jalan Harus Melayani Lalu
Aus (AC-WC), Galian Lintas Umum, Tidak
Perkerasan Beraspal tanpa Diportal, atau Melalui
Cold Milling Machine Fasilitas Publik
termasuk pembuangan, Lapis 4 Aset Jalan Sudah
Perekat - Aspal Emulsi Laston Diserahterimakan ke
Lapis Aus (AC-WC) beli jadi Pemerintah Kota Bandung
terhampar, Laston Lapis 5 Volume yang diinput adalah
Antara (AC-BC), beli jadi, LUAS pengaspalan jalan
terhampar yang dibutuhkan, yaitu
panjang jalan dikali lebar
jalan yang beraspal
6 PEMASANGAN SALURAN Pemasangan saluran drainase 1 Lokasi pemasangan saluran
DRAINASE JALAN di tepi ruas jalan yang berada drainase jalan yang
dalam kewenangan DPU Kota diusulkan harus sesuai
Bandung, sesuai kriteria yang kriteria yang tercantum
tercantum di dalam kamus pada kamus usulan,
usulan.Spesifikasi: 2 Nama Jalan Sesuai (SK
Pembangunan Saluran dengan Jalan Nomor : 620/Kep.063-
Pasangan Batu kali, Galian DPU/2018),
untuk Selokan Drainase dan 3 Tersedia Lebar bahu jalan
Saluran Air (Menggunakan min 1,5 m'
alat, Termasuk Pembuangan), 4 Jalan Harus Melayani Lalu
Pasangan Batu dengan Mortar Lintas Umum, Tidak
(termasuk acian dan topi), Diportal, atau Melalui
Pasangan Got beton 1/2 dia. Fasilitas Publik
30 cm
5 Aset Jalan Sudah
Diserahterimakan ke
Pemerintah Kota Bandung
6 Usulan yang tidak sesuai
kriteria di atas tidak akan
ditindaklanjuti meskipun
terakomodir di dalam
sistem

Lampiran - 3
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


7 Volume yang diinput adalah
PANJANG saluran drainase
jalan yang dibutuhkan
7 PEMASANGAN CERMIN Pengadaan dan pemasangan 1 Lokasi (dengan alamat
TIKUNGAN cermin lalu lintas, tiang, dan jelas)
pondasi yang berfungsi
sebagai alat untuk menambah 2 Nama Jalan Sesuai (SK
jarak pandang pengemudi Jalan Nomor : 620/Kep.063-
kendaraan DPU/2018)
bermotor. Umumnya dipasang 3 Jumlah unit (dihitung dari
di tepi jalan pada lokasi - lokasi jumlah persimpangan jalan
dimana pandangan yang akan
pengemudi kendaraan dipasang unit cermin)
bermotor sangat terbatas atau 4 Agar diprioritaskan pada
terhalang, khususnya pada lokasi rawan kecelakaan.
tikungan tajam dan 5 Tidak mengusulkan
persimpangan pemasangan cermin lalu
lintas pada ruas jalan
yang belum diserahkan
kepada Pemkot Bandung.
6 Terdapat Lahan untuk
pemasangan minimal 1 m2.
7 Terhadap seluruh usulan
yang disampaikan oleh
masyarakat, akan
dilakukan penelitian lebih
lanjut oleh Dinas
Perhubungan Kota
Bandung.
8 Jika penggantian, maka
dimungkinkan selama
kondisi Cermin yang
ada sudah tidak layak &
daerah tersebut rawan
kecelakaan
8 PEMASANGAN ZEBRA CROSS Pemasangan zebra cross 1 1. Lokasi (dengan alamat
sebagai fasiitas bagi jelas)
penyeberang jalan di jalan-
jalan yang sering digunakan 2 Nama Jalan Sesuai (SK
pejalan kaki untuk Jalan Nomor : 620/Kep.063-
menyebrang. DPU/2018)
3 Terhadap seluruh usulan
yang disampaikan oleh
masyarakat, akan dilakukan
penelitian lebih lanjut oleh
Dinas Perhubungan.
4 Jika pengecatan ulang,
dimungkinkan selama lokasi
dimaksud banyak (intens)
terjadi pertemuan
Lampiran - 4
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


kendaraan & penyebrang
serta rawan kecelakaan

5 Lebar jalan minimal 5


meter.
6 Volume yang diinput adalah
lebar jalan
9 PEMASANGAN PAGAR Pemasangan pagar pengaman 1 Lokasi (dengan alamat
PENGAMAN JALAN jalan untuk mengurangi resiko jelas)
bagi kendaraan yang keluar
jalur yang curam sehingga 2 Nama Jalan Sesuai (SK
tidak terperosok lebih dalam. Jalan Nomor : 620/Kep.063-
DPU/2018)
3 Bahu jalan terdapat jurang /
tanah sangat curam
4 Jalan yang memiliki bahu
jalan dengan perbedaan
ketinggian yang sangat
curam
5 Ruang milik jalan (rumija)
yang terdapat bangunan
yang berpotensi
membahayakan
6 Tikungan pada bagian luar
jalan dengan radius
tikungan lebih dari 30 meter
dimana di sisi jalan terdapat
potensi bahaya (hazard)
7 Terhadap seluruh usulan
yang disampaikan oleh
masyarakat, akan dilakukan
penelitian lebih lanjut oleh
Dinas Perhubungan.
10 PEKERJAAN PENYEDIAAN Penyediaan sarana air bersih 1 Lahan yang digunakan
SARANA AIR BERSIH dan sanitasi dasar untuk harus sudah
pekerjaan pengeboran sumur diserahterimakan lahan
dalam, menara air, torn, filter fasos fasumnya ke
kran air dan saluran pipanya Pemerintah Kota Bandung;
dengan kedalaman 80 meter,
torn 2.000 liter, filter 16 inch 2 Ketersediaan lahan dengan
status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Untuk pengajuan
penyediaan sarana Air
bersih saja, luas lahan
minimal 7,5 M2 dengan
lebar minimal 3 M;

Lampiran - 5
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Telah mendapatkan ijin dari
BBWS jika lokasi yang
diajukan lahannya berada di
Garis Sempadan Sungai
(GSS);
7 Foto kondisi lahan dan
akses jalan menuju
lahan/lokasi yang diusulkan;
8 Ukuran Panjang dan Lebar
lahan yang diajukan untuk
pekerjaan ini;

9 Diprioritaskan pada
lingkungan masyarakat
yang memiliki partisipatif
tinggi dalam pemeliharaan
bangunan/aset yang telah
terbangun;
10 Setelah terbangun, dibuat
berita acara serah terima ke
Kelurahan untuk
pengelolaannya;
- Dibentuk tim pengelolaan
air bersih - Tersedianya
jaringan listrik.
11 PERBAIKAN MCK UMUM YANG Penyediaan sarana air bersih 1 Lahan yang digunakan
SUDAH TERBANGUN dan sanitasi dasar untuk harus sudah
memperbaiki toilet/MCK yang diserahterimakan lahan
telah terbangun fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung;

2 Ketersediaan lahan dengan


status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
4 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
Lampiran - 6
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


5 Untuk pengajuan
pembangunan MCK saja
harus sudah tersedia sarana
air bersih dan sarana
pembuangan limbah
kotor/septiktank yang
memadai dengan luas lahan
yang tersedia minimal 6 M2
dengan lebar minimal 2M;
6 Telah mendapatkan ijin dari
BBWS jika lokasi yang
diajukan lahannya berada di
Garis Sempadan Sungai
(GSS);
7 Dibentuk tim pengelolaan
MCK;
8 Tersedianya jaringan listrik.
12 PEMBANGUNAN MCK Penyediaan sarana air bersih 1 Lahan yang digunakan
dan sanitasi dasar untuk harus sudah
membangun toilet/MCK diserahterimakan lahan
fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung;

2 Ketersediaan lahan dengan


status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
4 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
5 Untuk pengajuan
pembangunan MCK saja
harus sudah tersedia sarana
air bersih dan sarana
pembuangan limbah
kotor/septiktank yang
memadai dengan luas lahan
yang tersedia minimal 6 M2
dengan lebar minimal 2M;
6 Telah mendapatkan ijin dari
BBWS jika lokasi yang
diajukan lahannya berada di
Garis Sempadan Sungai
(GSS);

Lampiran - 7
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


7 Setelah terbangun, dibuat
berita acara serah terima ke
Kelurahan untuk
pengelolaannya;
8 Dibentuk tim pengelola
MCK.
13 PEKERJAAN GALIAN, Penyediaan sarana air bersih 1 Lahan yang digunakan
PEMASANGAN TANKI SEPTIK dan sanitasi dasar untuk harus sudah
PABRIKASI/BIOFIL KAPASITAS pembangunan septik tank diserahterimakan lahan
25 ORANG dengan bak kontrol fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung;
2 Ketersediaan lahan dengan
status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
4 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
5 Untuk pengajuan
penyediaan sarana air
bersih saja luas lahan yang
tersedia minimal 7,5 M2
dengan lebar minimal 3 M;
6 Untuk pengajuan
pembangunan septiktank
saja, luas lahan yang
tersedia minimal 8 M2
dengan lebar minimal 4 M;
7 Daftar penerima manfaat
minimum 5-10 KK
8 Telah mendapatkan ijin dari
BBWS jika lokasi yang
diajukan lahannya berada di
Garis Sempadan Sungai
(GSS).
14 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN(SITE MIX) 30 X baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
40 TERTUTUP menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
lingkungan sesuai drainase 2 Ketersediaan lahan dengan
eksisting status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;

Lampiran - 8
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja;
9 Dilakukan pengecekan
lokasi;
10 Apabila tidak terdapat
kesesuaian antara usulan
dan hasil pengecekan
lokasi, maka perubahan
atas usulan akan dilakukan
oleh DPKP3.
15 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN (SITE MIX) baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
40X50 TERTUTUP menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase
status lahan milik
eksisting
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;

Lampiran - 9
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
16 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN (SITE MIX) 40 X baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
60 TERTUTUP menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase
status lahan milik
eksisting
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting

Lampiran - 10
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja
17 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN (SITE MIX) 50 X baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
60 TERTUTUP menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor) 2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase status lahan milik
eksisting Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
18 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN (SITE MIX) 50 X baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
80 TERTUTUP menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai 2 Ketersediaan lahan dengan
drainase (saluran air kotor) status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;

Lampiran - 11
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


Lingkungan sesuai drainase 3 Termasuk wilayah yang
eksisting telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
19 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN BAHAN baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
PABRIKASI (U-DITCH) 40 X 50 menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
TERTUTUP telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor) 2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase status lahan milik
eksisting Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;

Lampiran - 12
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
20 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN BAHAN baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
PABRIKASI (U-DITCH) 50 X 60 menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
TERTUTUP telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase
status lahan milik
eksisting
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.

Lampiran - 13
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


21 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN BAHAN baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
PABRIKASI (U-DITCH) 60 X 80 menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
TERTUTUP telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase
status lahan milik
eksisting
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
22 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN BAHAN baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
PABRIKASI (U-DITCH) 80 X 100 menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
TERTUTUP telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor) 2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase status lahan milik
eksisting Pemerintah Kota Bandung;

Lampiran - 14
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
23 PEKERJAAN PEMBANGUNAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
SALURAN DRAINASE (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
LINGKUNGAN (DINDING baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
SALURAN BATU KALI) menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor) 2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase status lahan milik
eksisting Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;

Lampiran - 15
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
24 PEKERJAAN SALURAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
DRAINASE DENGAN U-DITCH (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
30 X 40 X 120 CM TANPA baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
SUMUR RESAPAN menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
Lingkungan sesuai drainase 2 Ketersediaan lahan dengan
eksisting status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama

Lampiran - 16
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.

25 PEKERJAAN SALURAN Pembangun saluran drainase 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
DRAINASE DENGAN U-DITCH (saluran air kotor) lingkungan di luar ruas jalan yang
30 X 40 X 120 CM DENGAN baru pada jalan eksisting atau tercantum pada lampiran
SUMUR RESAPAN menata saluran lama yang SK Jalan DPU Nomor :
telah rusak secara menyeluruh 620/Kep-063-DPU/2018;
agar dapat berfungsi sebagai
drainase (saluran air kotor)
2 Ketersediaan lahan dengan
Lingkungan sesuai drainase
status lahan milik
eksisting
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
7 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting;
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja.
26 PEKERJAAN SALURAN Pembangun saluran drainase 1 Mencantumkan alamat
DRAINASE DENGAN U-DITCH (saluran air kotor) lingkungan lengkap dengan nama
40 X 60 X 120 CM TANPA baru pada jalan eksisting atau jalannya, bukan RT atau
SUMUR RESAPAN menata saluran lama yang RW-nya saja;
telah rusak secara menyeluruh
agar dapat berfungsi sebagai 2 Lebar jalan 2-4 M;
drainase (saluran air kotor)
3 Lokasi BUKAN ruas jalan
Lingkungan sesuai drainase
yang tercantum pada
eksisting
lampiran SK Jalan DPU

Lampiran - 17
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


Nomor : 620/Kep-063-
DPU/2018;

4 Ketersediaan lahan dengan


status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
5 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
6 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
7 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
8 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
9 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting.
27 PEKERJAAN SALURAN Pembangun saluran drainase 1 Mencantumkan alamat
DRAINASE DENGAN U-DITCH (saluran air kotor) lingkungan lengkap dengan nama
40 X 60 X 120 CM DENGAN baru pada jalan eksisting atau jalannya, bukan RT atau
SUMUR RESAPAN menata saluran lama yang RW-nya saja;
telah rusak secara menyeluruh
agar dapat berfungsi sebagai 2 Lebar jalan 2-4 M;
drainase (saluran air kotor)
3 Lokasi BUKAN ruas jalan
Lingkungan sesuai drainase
yang tercantum pada
eksisting
lampiran SK Jalan DPU
Nomor : 620/Kep-063-
DPU/2018;
4 Ketersediaan lahan dengan
status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
5 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3

Lampiran - 18
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


sampai dengan akhir
Desember 2018;

6 Belum pernah dilaksanakan


pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
7 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
8 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (bisa
terpisah atau harus
tersambung);
9 Pengajuan jenis drainase
harus sesuai ukurannya
dengan kondisi saluran
eksisting.
28 PEKERJAAN PENERANGAN Pembangunan Penerangan 1 Mencantumkan alamat
JALAN LINGKUNGAN Jalan Lingkungan (PJL) baru lengkap dengan nama
atau penambahan Penerangan jalannya, bukan RT atau
Jalan Lingkungan (PJL) apabila RW-nya saja;
kondisi ruas jalan tersebut
masih gelap
2 Lebar jalan 2-4 M;
3 Lokasi BUKAN ruas jalan
yang tercantum pada
lampiran SK Jalan DPU
Nomor : 620/Kep-063-
DPU/2018;
4 Ketersediaan lahan dengan
status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
5 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
6 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;

Lampiran - 19
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


7 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
8 Jumlah titik yang diusulkan
minimal sebanyak 20 titik,
bila usulan kurang dari 20
titik, agar diusulkan melalui
PIPPK atau sumber
pendanaan lainnya;
9 Instalasi listrik
berkoordinasi dengan PLN
29 PEKERJAAN JALAN BETON • Pembangun ruas jalan 1 Mencantumkan alamat
KETEBALAN 10 CM lingkungan baru/ lengkap dengan nama
pembangunan jalan dengan jalannya, bukan RT atau
perkerasan beton, membuka RW-nya saja;
lahan jalan baru,
meningkatkan jalan tanah 2 Lebar jalan 2-4 M;
atau jalan setapak agar dapat
3 Lokasi BUKAN ruas jalan
dilalui kendaraan.
yang tercantum pada
• Pengembalian kondisi jalan
lampiran SK Jalan DPU
beton yang sudah dalam
Nomor : 620/Kep-063-
kondisi rusak berat atau
DPU/2018;
peningkatan daya dukung
4 Ketersediaan lahan dengan
jalan, misalnya dari jalan aspal
status lahan milik
menjadi jalan beton.
Pemerintah Kota Bandung;
5 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
6 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
7 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
8 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (Misalnya
lebar jalan 2 M x panjang
jalan 100 M = 200 M2)
9 Pengalian hanya panjang x
lebar jalan saja
10 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama

Lampiran - 20
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja;

11 Menyesuaikan dengan
kondisi eksisting jalan.
12 Instalasi Listrik
Berkoordinasi dengan PLN
30 PEKERJAAN JALAN BETON • Pembangun ruas jalan 1 Mencantumkan alamat
KETEBALAN 15 CM lingkungan baru/ lengkap dengan nama
pembangunan jalan dengan jalannya, bukan RT atau
perkerasan beton, membuka RW-nya saja;
lahan jalan baru,
meningkatkan jalan tanah 2 Lebar jalan 2-4 M;
atau jalan setapak agar dapat
dilalui kendaraan. 3 Lokasi BUKAN ruas jalan
• Pengembalian kondisi jalan yang tercantum pada
beton yang sudah dalam lampiran SK Jalan DPU
kondisi rusak berat atau Nomor : 620/Kep-063-
peningkatan daya dukung DPU/2018;
jalan, misalnya dari jalan aspal 4 Ketersediaan lahan dengan
menjadi jalan beton. status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
5 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
6 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
7 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
8 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (Misalnya
lebar jalan 2 M x panjang
jalan 100 M = 200 M2);
9 Pengalian hanya panjang x
lebar jalan saja;
10 Menyesuaikan dengan
kondisi eksisting jalan.

Lampiran - 21
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


30 PEKERJAAN JALAN Usulan untuk meningkatkan 1 Lebar jalan 2-4 M dan lokasi
LENTUR/HOTMIX/FLEXIBLE kondisi jalan atau daya dukung di luar ruas jalan yang
PAVEMENT jalan eksisting yang sudah tercantum pada lampiran
dalam kondisi rusak sedang SK Jalan DPU Nomor :
atau ringan, membangun ruas 620/Kep-063-DPU/2018;
jalan lingkungan baru,
pembangunan jalan dengan
2 Ketersediaan lahan dengan
pengaspalan/hotmix
status lahan milik
Pemerintah Kota Bandung;
3 Termasuk wilayah yang
telah diserahterimakan
lahan fasos fasumnya ke
Pemerintah Kota Bandung
sesuai data pada DPKP3
sampai dengan akhir
Desember 2018;
4 Belum pernah dilaksanakan
pembangunan atau
perbaikan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun
terakhir;
5 Tidak sedang dalam
pengajuan ke PIPPK atau
sumber dana lainnya;
6 Luas lahan yang diajukan
minimal 200 M2 (Misalnya
lebar jalan 2 M x panjang
jalan 100 M = 200 M2)
7 Pengalian hanya panjang x
lebar jalan saja
8 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja;
9 Menyesuaikan dengan
kondisi eksisting jalan.
31 PENINGKATAN KUALITAS Perbaikan rumah tidak layak 1 Warga ber-KTP Kota
RUMAH SWADAYA )BAHAN huni (rutilahu) bagi Bandung;
DAN UPAH STIMULAN) masyarakat tidak 2 Lahan milik pribadi, dengan
mampu/masyarakat bukti kepemilikan yang
berpenghasilan rendah (MBR) dapat
bersifat stimulan. dipertanggungjawabkan;
3 Bersedia berpartisipasi baik
biaya dan atau tenaga
selama pelaksanaan
rehabilitasi dan membuat
laporan
pertanggungjawaban
kegiatan;
Lampiran - 22
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


4 Mengajukan surat
permohonan usulan
bantuan ke Kelurahan
disertai data pendukung;
5 Masyarakat tidak
mampu/MBR, diprioritaskan
pada masyarakat yang
terdaftar pada data warga
miskin Kota Bandung;
6 Belum pernah memperoleh
bantuan perbaikan rumah
dari program lain yang
sejenis;
7 Bersedia memelihara hasil
perbaikan rumah;
8 Memiliki komitmen untuk
memperbaiki rumah
dengan dibuktikan
dukungan swadaya;
9 Apabila anggaran tidak
mencukupi, pengelola
RT/RW dan masyarakat
berswadaya untuk
membantu.
32 PEMBANGUNAN TAMAN Pembuatan atau 1 Status lahan harus milik
pembangunan taman RW/ Pemerintah Kota Bandung;
taman bermain
2 Luas lahan minimal 100 M2;
3 Mencantumkan alamat
lengkap dengan nama
jalannya, bukan RT atau
RW-nya saja;
4 Pemeliharaan
diserahterimakan kepada
RT atau RW.

33 KONTAINER SAMPAH Kontainer sampah adalah 1 Belum memiliki TPS


wadah pengumpul sampah
beroda berukuran besar
hingga 660 L, yang digunakan 2 Disediakan untuk RW yang
untuk menampung sampah di memiliki pengelolaan
wilayah-wilayah yang belum sampah lingkungan.
memiliki TPS dan 3 Jumlah maksimal 4 unit per
pengangkutannya dilayani RW berdasarkan hasil
dengan sistem rute yang survey lapangan.

Lampiran - 23
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


kompatible dengan truk 4 RW yang telah MoU saat ini
Kompaktor. Ke depan, adalah sebanyak 1536 RW
kontainer ini akan digunakan
untuk menampung sampah
terpilah yang akan diangkut
oleh kompaktor secara
terpilah. Kontainer ini
diserahkan pada pengurus RW
dan dapat digunakan sebagai
pengganti gerobak sampah.
34 PEMBANGUNAN TEMPAT TPS (tempat pengumpulan 1 Diutamakan untuk wilayah
PENGUMPULAN SAMPAH sampah)sementara sebelum yang belum memiliki TPS
(TPS) diangkut ke TPA. Diutamakan
untuk wilayah yang belum
memiliki TPS dan yang sudah 2 Diprioritaskan yang sudah
memiliki calon lokasi memiliki calon lokasi
pembangunan TPS. pembangunan TPS.
3 Tanah aset Pemda/
dihibahkan menjadi aset
pemda.
4 Memiliki akses untuk
kendaraan truk sampah
5 minimal luas 150 m2
6 Hitungan jarak ke TPS
terdekat saat ini adalah
sekitar 1,2 km
7 Foto calon lokasi
pembangunan TPS
35 BIODIGESTER SKALA KECIL Biodigester skala kecil Diberikan kepada RT yang telah
(kapasitas 10 kg) digunakan memiliki kesiapan untuk
untuk mengolah sampah menggunakan alat biodigester
organik menjadi biogas yang yang dibuktikan dengan lampiran
dapat digunakan untuk bahan data yang berisi :
bakar. Diutamakan untuk 1 Jumlah sampah organik
wilayah yang telah memiliki yang dihasilkan setiap hari
calon lokasi penempatan di wilayahnya, minimal 0,2
biodigester dan telah memiliki kg/jiwa/hari maksimal 0,6
calon pengelola biodigester kg/jiwa/hari
yang telah menyatakan 2 Ketersediaan lahan
kesanggupannya. minimal luasan 4 x 4m yang
mudah diakses untuk
pemasangan unit
biodigester.
3 Foto calon lokasi
penempatan biodigester.

Lampiran - 24
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


4 Surat pernyataan dari calon
pengelola biodigester yang
menyatakan kesanggupan
dan komitmen untuk
menggunakan dan
memelihara alat biodigester
yang akan diberikan
5 Kapasitas 1 unit biodigester
adalah untuk 10 kg sampah
atau untuk 5-8 KK,
dibuktikan dengan daftar
penerima manfaat
ditandatangani RT, RW dan
lurah setempat
36 GUDANG BANK SAMPAH Gudang Bank Sampah adalah 1 Diberikan kepada wilayah
tempat penyimpanan sampah yang telah memiliki unit
hasil setoran nasabah Bank Bank Sampah, dibuktikan
Sampah. Diserahkan ke yang dengan lampiran lembar
telah memiliki unit Bank data berisi :
Sampah. 1 Jumlah sampah yang
diproduksi di wilayahnya
Hasil inventarisasi jumlah
sampah yang dikelola di
Bank Sampah per hari
2
3 Foto calon lokasi
pembuatan Gudang Bank
Sampah
4 Foto kegiatan Bank Sampah
yang telah berjalan
5 Surat keterangan dari
kelurahan setempat yang
menyatakan bahwa calon
lokasi adalah lahan milik
pemerintah Kota Bandung
37 ALAT BOR BIOPORI Alat bor biopori adalah alat 1 Disediakan untuk skala
untuk membuat lubang Rukun Tetangga (RT)
biopori yang digunakan untuk
mengembalikan kesuburan 2 Jumlah minimal 2 unit per
lahan kritis dan meningkatkan RT maksimal 5 unit
resapan air ke dalam tanah. 3 Informasi hasil kerja bakti
Yang diserahkan pada rutin pembuatan lubang
pengurus RT. biopori dilaporkan melalui
aplikasi SIP
38 TUTUP BIOPORI Tutup biopori digunakan 1 Disediakan untuk skala RT
untuk memperkuat lubang

Lampiran - 25
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


biopori yang telah dibuat 2 Kebutuhan tutup biopori
sehingga bagian dalam lubang adalah 1 unit per lubang
tidak mudah runtuh. Pipa ini biopori dengan diameter
dilengkapi dengan tutup sekitar 10 cm, sesuai
sehingga lebih aman. diameter lubang biopori
3 Jarak antar lubang biopori
minimal 100 cm.
4 Maksimal Kedalaman 100
cm.
39 SUMUR BOR ASR Sumur Bor Aquifer Storage Diberikan kepada wilayah yang
Recovery (ASR) adalah sumur mengalami kesulitan untuk
pengambilan air tanah dalam mendapatkan air bersih, usulan
yang digabungkan dengan dilengkapi dengan lembar data
sumur imbuhan yang yang berisi :
berfungsi memasukkan air 1 Jumlah minimal yang akan
hujan langsung ke dalam menerima manfaat dari
lapisan air tanah dalam. sumur bor ASR yang dibuat,
Diberikan kepada wilayah standar minimal adalah
yang mengalami kesulitan sebanyak 100 jiwa dan
mendapatkan air bersih dan maksimal 200 jiwa
memiliki calon lokasi untuk 2 Foto calon lokasi
pembuatan sumur bor ASR. pembuatan sumur, dengan
luasan minimal 3 x 3m yang
lokasinya mudah diakses
sehingga tidak menyulitkan
saat pengangkutan alat bor
3 Surat pernyataan dari calon
pengelola sumur bor ASR
yang menyatakan
kesanggupan untuk
mengelola dan memelihara
sumur bor.
4 Surat keterangan dari
kelurahan setempat yang
menyatakan bahwa calon
lokasi adalah fasilitas umum
atau lahan milik pemerintah
Kota Bandung
5 Menyediakan listrik dengan
daya minimal 3000 watt
untuk mengoperasikan
pompa
40 SUMUR RESAPAN 20 M Sumur Resapan dalam 20 m Diberikan kepada wilayah yang
adalah sumur resapan yang memerlukan sumur resapan,
dibuat sedalam 20 m yang dibuktikan dengan lembar data
digunakan untuk meresapkan yang berisi :
air hujan ke dalam tanah.

Lampiran - 26
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


Diberikan kepada wilayah 1 Foto calon lokasi
yang telah memiliki calon pembuatan sumur dengan
lokasi penempatan sumur luasan minimal 2 x 2m
resapan. dengan kedalaman air
tanah >5 m (dilihat dari
sumur gali di sekitar)
2 Surat keterangan dari
kelurahan setempat yang
menyatakan bahwa calon
lokasi adalah fasilitas umum
atau lahan milik pemerintah
Kota Bandung

41 PERBAIKAN SARANA OLAH Rehabilitasi Lapangan 1 Aset tanah milik Pemkot


RAGA DI KECAMATAN Olahraga yang sudah ada Bandung
(berupa peningkatan dan atau
perbaikan lapangan termasuk 2 Lokasi (dengan alamat
lampu penerangan) jelas)

42 PEMBANGUNAN YOUTH Pembangunan sarana 1 Pembangunan sarana


SPACE DI SETIAP KELURAHAN kreativitas pemuda disetiap kegiatan pemuda yang aktif
kelurahan dan positif di tanah milik
Pemkot Bandung

ISU SOSIAL BUDAYA

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


1 KELAS IBU HAMIL DAN BALITA Sarana belajar bersama 1 Peserta adalah ibu hamil
tentang kesehatan ibu dan ibu yang mempunyai
hamil/ibu bayi/ibu balita dalam bayi/balita warga Kota
bentuk tatap muka dalam Bandung
kelompok yang bertujuan
untuk meningkatkan 2 Diusulkan oleh PKK
pengetahuan dan Kelurahan/ Kecamatan
keterampilan ibu mengenai 3 Tempat belajar tentatif di
kehamilan, persalinan, nifas, Puskesmas, Kelurahan
perawatan bayi baru lahir, pengusul, atau tempat lain
pelayanan kesehatan dan yang ditentukan kemudian.
tumbuh kembang bayi yang 4 Sarana belajar disediakan
dilaksanakan selama 3 hari oleh Dinas
dengan narasumber dari Dinas Kesehatan/Puskesmas
Kesehatan/Puskesmas,
dengan materi tentang
kesehatan ibu, bayi dan balita.

Lampiran - 27
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


Satu (1) Kelas minimal 10
orang.
2 ALAT BANTU KESEHATAN Kreuk adalah suatu alat bantu 1 1. Penyandang Disabilitas
BAGI PENYANDANG jalan berupa tongkat dengan Cacat Kaki /Patah Kaki
DISABILITAS (KREUK) pegangan alat ditengah 2 Diusulkan oleh RW, LPM,
supaya dapat digunakan PKK, Komunitas melalui
sebagai pegangan, pemakaian kelurahan dan
alat dengan cara dijepit kecamatan
diketiak. Alat ini dibutuhkan
bagi Penyandang disabilitas
yang cacat kaki sehingga sulit
dalam berjalan.
Alat ini belanja modal yang
tidak dikapitalisasi dan
diserahterimakan.

3 ALAT BANTU KESEHATAN Alat bantu berjalan yang 1 Penyandang Disabilitas


BAGI PENYANDANG terbuat dari Alumunium dan berat yang tidak mampu
DISABILITAS (TONGKAT KAKI memiliki empat kaki. Alat beraktifitas mandiri berupa
EMPAT/WALKER) bantu ini dapat menopang dan Cacat Fisik (gangguan fungsi
memberikan rasa aman bagi cacat tubuh diantaranya
penyandang disabilitas dengan kaki, punggung, leher)
spesifikasi alat bantu jalan. 2 Diusulkan oleh RW, LPM,
Dapat dilipat, mudah PKK, Komunitas melalui
dimasukkan dalam mobil. kelurahan dan
Desain ringan dan praktis kecamatan
Mudah dibawa bepergian.
Dapat digunakan sebagai alat
fisioterapi
Alat ini belanja modal yang
tidak dikapitalisasi dan
diserahterimakan.
4 ALAT BANTU KESEHATAN Pemberian Bantuan Alat 1 1. Penyandang Disabilitas
BAGI PENYANDANG Kesehatan bagi Penyandang Tuna Netra yang tidak
DISABILITAS (TONGKAT Disabilitas Tuna Netra untuk dapat melihat tetapi mampu
PUTIH) membantu berjalan berupa hidup mandiri dan aktif
tongkat lipat agar lebih mudah beraktifitas di luar ruangan
saat beraktifitas dan menaiki Diusulkan oleh RW, LPM,
kendaraan umum. PKK, Komunitas melalui
Alat ini belanja modal yang kelurahan dan
tidak dikapitalisasi dan kecamatan
diserahterimakan.
5 PELATIHAN DASAR UNTUK Pelatihan dasar Anggota 1 Anggota Satlinmas
ANGGOTA SATLINMAS Satlinmas sesuai dengan RW/Kelurahan di Wilayah
Permendagri Nomor 42 Tahun Kota Bandung
2017 tentang Penyelenggaraan
Peningkatan Kapasitas
Anggota Satuan Perlindungan 2 Belum pernah mengikuti
Masyarakat selama 3 hari dan latsar sebelumnya diusulkan
oleh Kelurahan

Lampiran - 28
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


diberikan sertifikat latsar. 3 Usia Minimal: 18 Tahun
Jumlah maksimal peserta per atau sudah menikah
tahun sebanyak 300 orang. Usia Maksimal 55 Tahun
4 Pendidikan Minimal SLTP
atau yang sederajat
5 Sehat Jasmani dan Rohani

6 SARANA DAN PRASARANA Usulan untuk memenuhi 1 Pengusul adalah Ketua


KAMPUNG KB kebutuhan sarana prasarana Kampung KB RW melalui
Kampung KB dan Kelurahan
Pemeliharaan Kampung KB, 2 Diprioritaskan untuk
berupa : Kampung KB yang sudah
1. Pembuatan satu buah Plang terbentuk dengan SK
Papan Nama Rumah Dataku Walikota/ SK Lurah. Daftar
ukuran Papan nama : Panjang : RW Kampung KB prioritas
120 cm; lebar: 60 cm sebagaimana pada laman
Bahan dasar : alumunium / http://dppkb.bandung.go.id/
seng / kayu atau (disesuaikan page/kampung-kb
dengan ketersediaan 3 Kampung KB diverifikasi
material), finishing cat lapangan oleh DPPKB Kota
ducosemprot) atau bisa Bandung.
ditempel di bagian depan
(bagian yang mudah terlihat
oleh masyarakat)
2. Satu buah Visualisasi Data
Rumah Dataku ukuran 20R,
dilaminating dan diblok
3. Pembuatan satu buah Plang
Nama Kampung KB ukuran
Papan nama : Panjang : 120
cm; lebar: 60 cm
Bahan dasar : alumunium /
seng / kayu atau (disesuaikan
dengan ketersediaan
material), finishing cat
ducosemprot) atau bisa
ditempel di bagian depan
(bagian yang mudah terlihat
oleh masyarakat)
4. Paket Pengecatan/
Pemeliharaan Mural/Gapura
Kampung KB
7 PEMBINAAN KAMPUNG KB Kegiatan berupa : 1 1. Pengusul adalah Ketua
1. Penyuluhan Komunikasi, Kampung KB RW melalui
Informasi, & Edukasi (KIE) di Kelurahan
Kampung KB 100 orang.
2. Sosialisasi Program 2 Diprioritaskan untuk
Kependudukan Keluarga Kampung KB yang sudah
Berencana Pembangunan terbentuk

Lampiran - 29
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


Keluarga (KKBPK) 3 Jumlah peserta minimal 50
3. Narasumber 4 JPL orang, maksimal 100 orang.
8 PENYULUHAN KEBAKARAN Penyuluhan Kebakaran dan 1 Diprioritaskan pada daerah
DAN BENCANA Bencana adalah pendidikan rawan kebakaran
non formal bagi masyarakat 2 Peserta adalah warga
agar masyarakat dapat masyarakat di kelurahan
meningkatkan pengetahuan, atau tingkat RW terutama
keterampilan dan sikap pengurus lembaga
masyarakat dalam mencegah kemasyarakatan, pemuda
dan menanggulangi kebakaran dan ibu rumah tangga.
dan bencana sebagai awal 3 Minimal peserta 50 s.d. 100
pembentukan Kelurahan/RW orang
siaga aktif bencana dan
kebakaran
9 SOSIALISASI TINDAK PIDANA Upaya mengenalkan bahaya 1 Paket sosialisasi bagi warga
PERDAGANGAN ORANG Tindak pidana Perdagang kota bandung sebanyak 100
(TPPO) Orang (TPPO) dan orang
pencegahannya bagi
2 Diprioritaskan pada
perempuan dan anak-anak
kecamatan / kelurahaan
dengan nara sumber dari
yang warganya pernah
DP3APM dan Tenaga Ahli
mengalami TPPO pada
dibidang Tindak pidana
Kecamatan : Kec. Buah
Perdagang Orang (TPPO)
batu, Kiaracondong,
sebanyak 4 Jam Pelajaran
Mandalajati, Babakan
Ciparay, Bandung Kulon,
Andir
3 Difokuskan peserta adalah
warga miskin dan keluarga
TKI, serta menghadirkan
tokoh masyarakat dan
Pengurus RT/RW
4 Pengusul adalah Kelurahaan
melalui kecamatan
5 Tempat Sosialisasi di kantor
kecamatan/ kelurahaan
pengusul

ISU EKONOMI

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


1 PELATIHAN BORDIR Satu Paket Pelatihan Bordir Warga Kota Bandung :
sebanyak 20 orang dengan 1 memiliki KTP Kota Bandung
memperoleh sertifikat pelatihan, 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
dilaksanakan selama 6 hari
3 warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat

Lampiran - 30
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
2 PELATIHAN CATERING Satu Paket Pelatihan Catering Warga Kota Bandung :
sebanyak 20 orang dengan 1 Memiliki KTP Kota Bandung
memperoleh sertifikat pelatihan, 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
dilaksanakan selama 7 hari
3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
3 PELATIHAN DESAIN GRAFIS Satu Paket Pelatihan Design Grafis Warga Kota Bandung :
SABLON Sablon sebanyak 20 orang dengan 1 Memiliki KTP Kota Bandung
memperoleh sertifikat pelatihan,
2 Usia produktif 18 - 45 tahun
dilaksanakan selama 7 hari
3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
4 PELATIHAN HANTARAN Satu Paket Pelatihan Hantaran Warga Kota Bandung :
PENGANTIN Pengantin sebanyak 20 orang 1 Memiliki KTP Kota Bandung
dengan memperoleh sertifikat 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
pelatihan, dilaksanakan selama 6
hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
5 PELATIHAN INDUSTRI Satu Paket Pelatihan Industri Warga Kota Bandung :
KREATIF 'MEMBATIK' Kreatif "Membatik" sebanyak 20 1 Memiliki KTP Kota Bandung
orang dengan memperoleh
2 Usia produktif 18 - 45 tahun
sertifikat pelatihan, dilaksanakan
selama 6 hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
6 PELATIHAN INDUSTRI Satu Paket Pelatihan Industri Warga Kota Bandung :
KREATIF "PEMBUATAN Kreatif "Pembuatan Boneka" 1 Memiliki KTP Kota Bandung
BONEKA" sebanyak 20 orang dengan 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
memperoleh sertifikat pelatihan,
dilaksanakan selama 6 hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
7 PELATIHAN MENJAHIT Satu Paket Pelatihan Menjahit Warga Kota Bandung :
sebanyak 20 orang dengan 1 Memiliki KTP Kota Bandung
2 Usia produktif 18 - 45 tahun

Lampiran - 31
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


memperoleh sertifikat pelatihan, 3 Warga miskin / pengangguran
dilaksanakan selama 12 hari / disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
8 PELATIHAN MEMBUAT Satu Paket Pelatihan Pastry Warga Kota Bandung :
PASTRY sebanyak 20 orang dengan 1 Memiliki KTP Kota Bandung
memperoleh sertifikat pelatihan, 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
dilaksanakan selama 7 hari
3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
9 PELATIHAN SERVICE HP Satu Paket Pelatihan Service HP Warga Kota Bandung :
sebanyak 20 orang dengan 1 Memiliki KTP Kota Bandung
memperoleh sertifikat pelatihan,
2 Usia produktif 18 - 45 tahun
dilaksanakan selama 5 hari
3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
10 PELATIHAN ATAT RIAS Satu Paket Pelatihan Tata Rias Warga Kota Bandung :
PENGANTIN Pengantin sebanyak 20 orang 1 Memiliki KTP Kota Bandung
dengan memperoleh sertifikat 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
pelatihan, dilaksanakan selama 12
hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
11 PELATIHAN TATA Satu Paket Pelatihan Tata Warga Kota Bandung :
KECANTIKAN RAMBUT Kecantikan Rambut sebanyak 20 1 Memiliki KTP Kota Bandung
orang dengan memperoleh
2 Usia produktif 18 - 45 tahun
sertifikat pelatihan, dilaksanakan
selama 12 hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan
12 PELATIHAN TATA Satu Paket Pelatihan Tata Warga Kota Bandung :
KECANTIKAN KULIT Kecantikan Kulit sebanyak 20 orang 1 Memiliki KTP Kota Bandung
dengan memperoleh sertifikat 2 Usia produktif 18 - 45 tahun
pelatihan, dilaksanakan selama 12
hari 3 Warga miskin / pengangguran
/ disabilitas sesuai minat dan
bakat
4 Kecamatan mengajukan calon
peserta pelatihan

Lampiran - 32
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


13 PELATIHAN PEMOTONGAN Pelatihan Pemotongan Halal 1 Paket Pelatihan terdiri dari 10
HALAL HEWAN QURBAN Hewan Qurban untuk melatih orang warga ber KTP Kota
masyarakat/pengurus DKM agar Bandung
dapat melakukan pemilihan,
2 Diusulkan oleh Kelurahan
penyembelihan dan penanganan
melalui Kecamatan
hewan qurban yang baik dan benar
sesuai dengan syariat agama islam
selama 1 (satu) hari dilaksanakan di
Dinas Pangan dan Pertanian Kota
Bandung/ Kecamatan dengan
Narasumber dari MUI dan Dokter
Hewan dari Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan Provinsi
Jawa Barat dan diberikan sertifikat

14 PELATIHAN KAMPUNG Pemberdayaan Masyarakat dan 1 Paket Pelatihan terdiri dari 50


BERKEBUN Pengenalan Budidaya Sayuran di orang warga kota bandung
Pekarangan Rumah (Lahan Kosong) 2 Diusulkan oleh Kelurahan dan
pelaksanaan pelatihan di kantor atau Kecamatan
kecamatan/ kelurahan
(kewilayahan) selama 1 (satu) Hari
15 PELATIHAN BUDIDAYA pemberdayaan masyarakat dan 1 Paket Pelatihan terdiri dari 30
HIDROPONIK megenalkan budidaya hidroponik orang warga kota bandung
kepada masyarakat perkotaan, 2 Diusulkan oleh Kecamatan
serta untuk pemanfaatan lahan
pekarangan/lahan kosong
dilaksanakan di lokasi UPT
Pembibitan Tanaman Pangan
Hortikultura dan Peternakan, Cibiru
selama 1 (satu) Hari
16 PELATIHAN PERBENIHAN pemberdayaan masyarakat dan 1 Paket Pelatihan terdiri dari 50
SISWA SEKOLAH megenalkan budidaya perbenihan siswa dari sekolah yang
kepada siswa sekolah dilaksanakan berada pada lingkungan
di lokasi UPT Pembibitan Tanaman Kecamatan di Kota Bandung
Pangan Hortikultura dan 2 diusulkan oleh Kepala Sekolah
Peternakan, Cibiru melalui Kecamatan
17 PELATIHAN BUDIDAYA Pelatihan untuk meningkatkan 1 Paket Pelatihan terdiri dari 20
TERNAK BURUNG PUYUH kemampuan beternak / melatih orang warga Kota Bandung
masyarakat dalam budidaya ternak 2 Diusulkan oleh Kelurahan
burung puyuh (di UPT tersedia melalui Kecamatan
demplot puyuh) dilaksanakan di
lokasi UPT Pembibitan Tanaman
Pangan Hortikultura dan
Peternakan, Cibiru selama 1 (satu)
Hari
18 PELATIHAN Pelatihan untuk meningkatkan 1 Paket pelatihan terdiri dari 20
PENGGEMUKAN SAPI kemampuan beternak / melatih orang warga Kota Bandung
POTONG masyarakat dalam penggemukan

Lampiran - 33
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


sapi potong, selama 2 (dua) hari 2 Diusulkan oleh Kelurahan
dilaksanakan di Dinas Pangan dan melalui Kecamatan
Pertanian Kota Bandung atau 3 Pemerintah Kelurahan
kelurahan pengusul serta menyediakan tempat
melakukan kunjungan ke lokasi pelatihan
penggemukan sapi potong yang
sudah berkembang dan diberikan
sertifikat
19 PELATIHAN BUDIDAYA Dilaksanakan untuk meningkatkan 1 Paket pelatihan terdiri dari 20
TERNAK AYAM kemampuan beternak / melatih orang warga Kota Bandung
masyarakat dalam budidaya ternak 2 Diusulkan oleh Kelurahan
ayam selama 2 (dua) Hari, melalui Kecamatan
dilaksanakan di Dinas Pangan dan
3 Pemerintah Kelurahan
Pertanian Kota Bandung atau menyediakan tempat
kelurahan pengusul serta pelatihan
melakukan kunjungan ke lokasi
budidaya ternak ayam yang sudah
berkembang dan diberikan
sertifikat.
20 PELATIHAN BUDIDAYA Dilaksanakan untuk meningkatkan 1 Paket pelatihan terdiri dari 20
TERNAK DOMBA kemampuan beternak / melatih orang warga Kota Bandung
masyarakat dalam budidaya ternak 2 Diusulkan oleh Kelurahan
domba selama 2(dua) Hari melalui Kecamatan
dilaksanakan di Dinas Pangan dan 3 Pemerintah Kelurahan /
Pertanian Kota Bandung atau Kecamatan menyediakan
kelurahan pengusul serta
tempat pelatihan
melakukan kunjungan ke lokasi
budidaya ternak domba yang sudah
berkembang dan diberikan
sertifikat.
21 PELATIHAN TATA KELOLA Pelatihan tata kelola destinasi 1 Untuk kelompok penggerak
DESTINASI WISATA - wisata adalah pelatihan bagi pariwisata / kelompok
KAMPUNG WISATA pelaku, pengelola, masyarakat yang pengelola kampung wisata /
wilayahnya merupakan kampung badan usaha / start up /
wisata atau memiliki potensi koperasi yang mengelola
pariwisata atau destinasi wisata di 2 destinasi wisata;
Kota Bandung.
- Pelatihan selama 3 hari - tidak Peserta minimal 40 orang;
menginap;
- Pendampingan selama 3 bulan
oleh tenaga pendamping / ahli;

Destinasi pariwisata adalah suatu


entitas yang mencakup wilayah
geografis tertentu yang didalamnya
terdapat komponen produk
pariwisata (attraction, amenities,
accebilities) dan layanan, serta
unsur pendukung lainnya
(masyarakat, pelaku industri

Lampiran - 34
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


pariwisata, dan institusi
pengembang) yang membentuk
sistem yang sinergis dalam
menciptakan motivasi kunjungan
serta totalitas pengalaman
kunjungan bagi wisatawan.
22 PELATIHAN TATA KELOLA Pelatihan homestay adalah 1 Diutamakan untuk kelompok
HOMESTAY pelatihan peningkatan kapasitas penggerak pariwisata /
pengelola homestay di destinasi kelompok pengelola kampung
wisata / kampung wisata. Homestay wisata / badan usaha / start up
adalah usaha penyediaan / koperasi yang mengelola
akomodasi berupa bangunan homestay;
rumah tinggal yang dihuni oleh
pemiliknya dan dimanfaatkan 2 Memiliki daya tarik wisata di
sebagian untuk disewakan dengan wilayahnya;
memberikan kesempatan kepada 3 Terdapat rumah warga /
wisatawan untuk berinteraksi rumah / ruangan yang
dalam kehidupan sehari-hari difungsikan sebagai tempat
pemiliknya. menginap wisatawan;
- Pelatihan selama 3 hari 4 Minimal peserta 40 orang.
- Pendampingan selama 3 bulan
oleh tenaga ahli
3 Pelatihan /Bimtek kelompok Peningkatan kompetensi kelompok 1 Kelompok baru (bentuk bisa
usaha ekonomi kreatif usaha yang bergerak di 16 sub berupa koperasi, badan usaha
(kategori pemula/start up) sektor ekonomi kreatif melalui lainnya) yang bergerak pada
peningkatan kompetensi dasar 16 sub sektor ekonomi kreatif:
entrepreneur dan model bisnis. a. Aplikasi dan game
Pelatihan dilaksanakan selama 3 developer; b. arsitektur; c.
hari dengan pendampingan tenaga dedsain interior; d. desain
ahli. komuikasi visual; e. desain
produk; f. fasion; g. film,
animasi dan video; h.
Fotografi; i. kriya; j. kuliner; k.
musik; l. penerbitan; m.
periklanan; n. seni
pertunjukan; o. seni rupa; p.
televisi dan radio
2 Minimal peserta 40 orang
23 PENYEDIAAN RUANG Penjelasan Aktivasi co-working 1 Terdapat ruangan untuk
KREATIF : CO-WORKING space adalah Merupakan konsep aktivitas sercara berkala dan
SPACE aktivasi ruang kerja bersama berkesinambungan;
dengan model Local Enablers yang
telah berhasil mengembangkan
konsep Inovasi Sosial untuk 2 Terdapat kelompok
Pemberdayaan Masyarakat. Selain masyarakat, badan usaha
menyediakan ruang untuk baru, atau start up belum
kreativitas, ruang kerja bersama berbadan hukum yang akan
harus berdampak bagi masyarakat, menjalankan aktivitas
terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif di 16 sub
ekonomi kreatif. Penyediaan ruang sektor ekonomi kreatif

Lampiran - 35
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


kreatif untuj :
1. Dekorasi ruang kelas 6x6 m2;
2. 2 meja diskusi;
3. 20kursi;
4. 1 unit glass board;
5. 2 unit flip chart;
6. 1 paket ATK;
7. Paket WiFi Tahunan;
8. 2 unit lemari;
9. Desain ruangan
5 PROGRAM AKTIVASI RUANG Aktivasi co-working space adalah 1 Untuk pengelola co-working
KREATIF Merupakan konsep aktivasi ruang space di kelurahan/start up
kerja bersama dengan model Local program co-working space di
Enablers yang telah berhasil tiap wilayah;
mengembangkan konsep Inovasi
Sosial untuk Pemberdayaan 2 Terdapat ruangan dan
Masyarakat. Selain menyediakan prasarana sarana aktivasi
ruang untuk kreativitas, ruang kerja ruang kreatif: Co-Working
beraktivas ruang kreatif adalah Space
proses aktivasi co-working space
melalui aktivitas learning day dan
sharing day - fase penumbuhan
start up

1.. 40 kali learning day - termasuk


snack, honor fasilitator, honor
narasumber, penggandaan materi,
ATK, plakat pembicara;
2. 40 kali sharing day - termasuk
snack, honor fasilitator, honor
narasumber, penggandaan materi,
ATK, plakat pembicara;
24 PELATIHAN Pelatihan peningkatan kapasitas 1 Minimal peserta 30 orang;
KEWIRAUSAHAAN PEMULA manajemen dan teknologi bagi
EKONOMI KREATIF pelaku ekonomi kreatif di 16 sub
sektor dan kelompok co-working
2 Peserta merupakan pelaku
space di tiap wilayah.
usaha baru / startup yang
berdomisili pada wilayah co-
Pelatihan kewirausahaan bagi
working space di setiap
kelompok di co-working space
kelurahan atau merupakan
terdiri dari 17 pelatihan (termasuk
binaan co-working space
narasumber dan makan minum)
diwilayah tersebut;
sebagai berikut:
1. Pemetaan Produk Hasil Riset; 2.
Pengembangan produk; 3.
Pelatihan model bisnis; 4. Pelatihan
HPP; 5. Pelatihan penamaan
produk; 6. Pelatihan teknik
pengemasan; 7. Label & kemasan;
8. Pelatihan perizinan; 9. Pelatihan

Lampiran - 36
LAMPIRAN – KAMUS USULAN

NO NAMA KAMUS USULAN DEFINISI OPERASIONAL SYARAT DAN KETENTUAN


pemasaran; 10. Pelatihan start up;
11. Pelatihan partnership; 12.
Pelatihan skema pembiayaan; 13.
Pelatihan HKI; 14. Pelatihan design
thinking; 15. Pelatihan customer
journey; 16. Pelatihan kredit usaha;
17. Fasilitasi Uji Laboratorium
Produk Hilirisasi
25 UJI LAB PRODUK 2 Uji Laboratorium umur simpan 1 Merupakan produk dari
KELOMPOK USAHA produk kering; 2 Uji Laboratorium kelompok usaha / badan
EKONOMI KREATIF kandungan gizi produk keringl; Uji usaha / startup binaan aktivasi
Laboratorium umur simpan produk co-working space ditiap
basah; Uji Laboratorium kandungan wilayah;
gizi produk basah
26 PELATIHAN MANAJEMEN Guna mendukung peningkatan 1 Lingkung seni terdaftar di
SANGGAR kontribusi budaya terhadap Disbudpar;
SENI/LINGKUNGAN SENI peningkatan perekonomian, maka 2 Bergerak pada salah satu
dibutuhkan peningkatan standar upaya pelestarian objek
sanggar / lingkung seni di Kota pemajuan kebudayaan
Bandung
3 Minimal jumlah peserta 10
3 hari pelatihan; Termasuk 3 bulan sanggar (per sanggar 4 orang)
pendampingan tenaga ahli;
- tidak dari 1 wilayah. Akan
kumulatif se kota bandung

Lampiran - 37

Anda mungkin juga menyukai