Anda di halaman 1dari 30

PROSIDING

MUSRENBANG TAHUN
2023
KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kerangka pembangunan daerah, peran serta dan
partisipasi masyarakat memiliki arti yang sangat penting
dalam keberhasilan pelaksanaan program-program
pembangunan. Adanya ruang untuk berpartisipasi
secara langsung diharapkan dapat menampung
masukan yang mencerminkan aspirasi dari masyarakat,
sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung
jawab terhadap berbagai program dan kegiatan
pembangunan. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-
Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah diwajibkan untuk menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Dalam hal penyusunannya, ketiga dokumen
perencanaan tersebut harus selaras, dalam artian bahwa
dokumen RPJPD merupakan dokumen rencana yang
menjadi acuan bagi penyusunan rencana daerah dengan
hirarki dan skala yang lebih rendah seperti RPJMD dan
RKPD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai
dokumen penjabaran tahunan atas visi dan misi kepala
daerah sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
dalam proses penyusunannya memerlukan koordinasi
dan partisipasi dari seluruh stakeholders yang dapat
dicapai salah satunya melalui proses musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang). Musrenbang
merupakan forum musyawarah pemangku kepentingan
yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan,
kecamatan, hingga kota untuk merumuskan dan
menyepakati rencana pembangunan untuk periode 1
(satu) tahun. Pelaksanaan Musrenbang diharapkan
dapat mempertemukan proses perencanaan atas bawah
yang berupa serangkaian program prioritas pemerintah
daerah dengan proses perencanaan bawah atas yang
berupa usulan-usulan pembangunan dari level
masyarakat.
Di sisi lain, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018-2023 akan
memasuki tahun terakhir. Sehubungan dengan itu,
maka Pemerintah Kota Bandung akan menyusun
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026
sesuai amanat Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 52
Tahun 2022 tentang Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Dengan
Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir pada Tahun 2023
dan Daerah Otonom Baru. RPD Tahun 2024-2026 akan
menjadi pedoman pembangunan Kota Bandung selama
3 (tahun) sampai nanti akan disusun RPJMD yang baru
sebagai penjabaran visi dan misi serta program prioritas
Wali Kota dan Wakil Wali kota Bandung hasil pilkada
serentak tahun 2024.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Musrenbang
Kecamatan memiliki peran yang penting dalam proses
penyelesaian persoalan pembangunan Kota Bandung.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, tahapan selanjutnya setelah Rembuk Warga
adalah pelaksanaan Musrenbang Kelurahan, dimana
pada tahapan ini Pemerintah Kelurahan dengan
pemangku kepentingan lainnya melakukan forum dialog
untuk mendiskusikan dan menyepakati program
pembangunan yang dibutuhkan.
Proses penjaringan aspirasi dari masyarakat yang
dilaksanakan melalui mekanisme musrenbang ini
merupakan proses panjang perencanaan pembangunan
yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan
pembangunan untuk duduk bersama dan
bermusyawarah dalam menentukan kebutuhan
pembangunan. Dimulai dari kegiatan rembuk warga
sebagai wahana untuk menampung kebutuhan
pembangunan di level paling dasar, kemudian
dilanjutkan ke musrenbang kelurahan sebagai proses
seleksi dan verifikasi sehingga dihasilkan usulan yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan, untuk kemudian
dilakukan musrenbang kecamatan dalam rangka
melakukan verifikasi dan pengurutan prioritas
pembangunan di kecamatan bersangkutan.
Pada tahap musrenbang kecamatan ini akan dihasilkan
satu dokumen berupa daftar usulan kegiatan kecamatan
yang akan diusulkan pada Musrenbang tingkat Kota.
Dalam rangka menjaga kesamaan persepsi
dan pemahaman terhadap ketentuan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan
diperlukan suatu panduan berupa petunjuk teknis pelaksanaan, sehingga
diharapkan forum musrenbang kecamatan ini menghasilkan rumusan rencana
pembangunan yang mampu menjawab kebutuhan penyelesaian permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat.

1.2. Tujuan
1. Membangun mekanisme Musrenbang Kecamatan yang lebih
partisipatif pada semua tahapan dengan keterlibatan aktif semua elemen
kelompok masyarakat;
2. Mendorong pelaksanaan pembangunan yang lebih partisipatif dan
berkeadilan dengan berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar
masyarakatyang berkesinambungan dan berlanjutan;
3. Mewujudkan kesinambungan program-program pembangunan pemerintah
serta mewujudkan konsistensi dari proses perencanaan sampai dengan
penganggaran.
BAB II
TAHAPAN MUSRENBANG

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebagai forum


pertemuan antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan
manfaat atau dampak dari program dan kegiatan pembangunan daerah
merupakan perwujudan dari pendekatan partisipatif serta atas-bawah dan
bawah-atas sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan,
khususnya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Pelaksanaan
penjaringan usulan masyarakat dari tahapan musrenbang Kota Bandung Tahun
2022, diawali dengan pelaksanaan Rembuk Warga. Selanjutnya usulan yang
telah disepakati pada tahapan Rembuk Warga akan masuk ke tahapan
Musrenbang Kelurahan, usulan yang disepakati pada tahapan ini selanjutnya
akan di input melalui aplikasi SIPD yang dapat di akses melalui alamat
bandung.sipd.kemendagri.go.id. Sesuai dengan Permendagri Nomor. 70 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), bahwa setiap
proses perencanaan dan sistem terkait informasi pembangunan daerah harus
Terintegrasi pada satu sistem SIPD. SIPD adalah suatu sistem yang
mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data
pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan
sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah daerah. Pengguna dalam aplikasi
SIPD ini adalah pihak kelurahan, pihak kecamatan dan pihak perangkat daerah.
Setiap instansi/organisasi tersebut mempunyai tugas masing-masing yang
saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Namun yang berperan penting
dalam pengisian usulan data SIPD adalah ditingkat kelurahan yang merupakan
hasil kesepakatan Rembuk Warga.
TANGGAL
NO KEGIATAN
PELAKSANAAN
1 Rembuk Warga 9 s.d. 18 Januari 2023
2 Verifikasi Kelurahan 19 s.d. 21 Januari 2023
3 Musrenbang Kelurahan 23 s.d 29 Januari 2023

4 Konsultasi Publik Rancangan Awal 25 Januari 2023


RKPD Tahun 2024
5 Verifikasi Kecamatan 30 s.d 31 Januari 2023
6 Musrenbang Kecamatan 1 s.d. 14 Februari 2023

7 Verifikasi Perangkat Daerah atas Usulan 15 s.d 24 Februari 2023


Musrenbang Kecamatan
8 Forum Perangkat Daerah 27 Februari 2023 s.d 3
9 Finalisasi Usulan Musrenbang Maret 2023
10 Pra Musrenbang 6 s.d 12 Maret 2023
11 Musrenbang Kota 13 s.d 14 Maret 2023

Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Wali kota Bandung tentang


Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Kota Bandung Tahun 2023,
rangkaian kegiatan Musrenbang terdiri dari tahapan Rembuk Warga,
Musrenbang Tingkat Kelurahan, Musrenbang Tingkat Kecamatan, Forum
Gabungan Perangkat Daerah, dan Musrenbang Tingkat Kota Bandung.
Tabel II.1
Jadwal Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD
Kecamatan Antapani
Tahun 2023

1.1. Tahap Pelaksanaan Musrenbang RKPD


Tahap pelaksanaan Musrenbang RKPD Kecamatan Antapani Tahun 2023
dilakukan melalui kegiatan – kegiatan sebagai berikut:

1.1.1. Rembuk Warga


Rembuk warga adalah kegiatan non formal berupa forum musyawarah
warga di tingkat Rukun Warga (RW) yang merupakan wadah untuk
melakukan jajak kebutuhan dan penjaringan aspirasi masyarakat bagi
penyiapan usulan kegiatan pembangunan tahunan di tingkat
kelurahan. Kegiatan ini merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan kegiatan Musrenbang Kelurahan. Rembuk warga
adalah embrio usulan kegiatan bagi penyusunan RKPD (Rencana Kerja
Pemerintah Daerah) Kota Bandung Tahun 2022. Rembuk Warga
diselenggarakan untuk membahas, memprioritaskan, dan
merumuskan usulan dari RT serta melakukan identifikasi
permasalahan secara nyata bagi penyiapan usulan kebutuhan
kegiatan pembangunan di tingkat RW. Tujuan pelaksanaan rembuk
warga terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum rembuk warga adalah mendorong partisipasi masyarakat di
tingkat RW dalam rangka memperkuat kapasitas dan kemandirian
masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Sedangkan tujuan khusus rembuk warga adalah menghimpun dan
melakukan identifikasi permasalahan serta menetapkan daftar usulan
prioritas pembangunan yang akan menjadi bahan masukan pada
pelaksanaan musrenbang kelurahan. Rembuk warga dilaksanakan
disetiap RW, dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Persiapan dilakukan oleh pengurus RW dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan;
b. Menyiapkan/menyebarkan undangan kepada peserta yang
diundang;
c. Menyiapkan materi rembuk warga yang meliputi isian usulan
kebutuhan bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur;
d. Menyiapkan tempat rembuk warga;
e. Menyiapkan alat tulis dan perlengkapan
2. Pelaksanaan Rembuk warga dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Pembukaan oleh Ketua RW dilanjutkan dengan penjelasan
maksud dan tujuan Rembuk warga;
b. Pembahasan masalah dan solusi
c. Penyepakatan hasil Rembuk Warga yang dimasukan dalam form
isian Daftar Skala Prioritas usulan;
d. Penandatanganan Berita Acara oleh Ketua RW, Sekretaris RW
dan satu orang perwakilan warga yang diusulkan dan disepakati
oleh warga;
e. Penetapan delegasi tingkat RW untuk mengikuti Musrenbang
Kelurahan, yang terdiri dari tiga orang yang dianggap mampu
untuk menyampaikan dan membahas usulan pada Musrenbang
Kelurahan, dengan sekurang-kurangnya terdapat satu orang
perempuan sebagairepresentasi keterwakilan perempuan;
f. Penutupan Rembuk Warga oleh Ketua RW.

Rembuk warga menghasilkan dokumen akhir berupa:

1. Berita Acara Rembuk Warga;


2. Daftar Usulan Kegiatan yang akan disampaikan ke PD untuk
masuk di Rencana Kerja Perangkat Daerah, Daftar Usulan kegiatan
yang akan didanai dari PIPPK, dan Daftar Usulan Hibah/Bansos.
Daftar usulan kegiatan Renja dan usulan kegiatan PIPPK; dan
3. Delegasi RW untuk mengikuti Musrenbang Kelurahan.

1.1.2. Musrenbang Kelurahan


Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan
pembangunan tahunan tingkat kelurahan untuk membahas dan
menyepakati usulan kegiatan pembangunan hasil rembuk warga yang
telah dilaksanakan, serta membahas dan menyepakati usulan kegiatan
pembangunan yang akan disampaikan ke musrenbang kecamatan dan
atau musrenbang kota Bandung. Musrenbang Kelurahan merupakan
forum dialogis antara Pemerintah Kelurahan dengan pemangku
kepentingan lainnya untuk mendiskusikan dan menyepakati program
pembangunan yang dibutuhkan dan merupakan prioritas untuk
mengatasi permasalahan di wilayah kelurahan. Musrenbang
Kelurahan dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Musrenbang Kelurahan, dilaksanakan dengan
tujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan musrenbang
kelurahan agar dapat berjalan dengan efektif, efisien dan terarah.
Tahapan persiapan meliputi:
a. Menyusun keputusan lurah tentang pembentukan tim
penyelenggara musrenbang kelurahan;
b. Menyusun jadwal pelaksanaan dan susunan acara
musrenbang kelurahan;
c. Melakukan identifikasi dan penetapan peserta musrenbang
kelurahan;
d. Menyiapkan dokumen yang diperlukan pada saat
pembahasan musrenbang kelurahan;
e. Menyiapkan isu strategis dan prioritas permasalahan di
wilayah kelurahan;
f. Menyusun draft awal daftar skala prioritas (DSP) tingkat
kelurahan yang bersumber dari kompilasi hasil DSP rembuk
warga;
g. Melakukan verifikasi usulan yang disampaikan RW melalui
rembuk warga;
h. Menyusun draft kriteria tim delegasi kelurahan.
2. Tahap Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan, dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Pendaftaran peserta;
b. Pembukaan dan penjelasan mekanisme dan tata tertib
Musrenbang Kelurahan oleh Lurah;
c. Pengarahan Camat tentang informasi rencana kegiatan
pembangunan di Tahun 2023, dan evaluasi program yang
dilaksanakan pada tahun 2022;
d. Pemaparan Lurah atas prioritas program Kelurahan tahun
2023;
e. Prioritas program/kegiatan kelurahan yang disampaikan
termasuk usulan pembangunan sarana prasarana wilayah
kelurahan yang bersifat lintas wilayah RW dan mendesak
untuk dilaksanakan;
f. Pemaparan draft awal prioritas yang telah disusun pada
tahapan Pra Musrenbang dilanjutkan dengan pembahasan
penentuan prioritas kelurahan yang dipimpin Lurah atau
Ketua Penyelenggara yang dibantu oleh Tim
Pemandu/Pendukung
g. Pemaparakan draft awal Prioritas Usulan Kebutuhan
Sarana Prasarana Pendidikan di wilayah kelurahan oleh
Lurah;
h. Penentuan tim delegasi kelurahan yang disepakati dalam
Musrenbang Kelurahan dengan memerhatikan keterwakilan
perempuan;
i. Perumusan kesepakatan hasil Musrenbang Kelurahan;
j. Penandatanganan berita acara oleh Lurah, Ketua dan
Sekretaris Tim Penyelenggara Musrenbang Kelurahan;
k. Penutupan oleh Lurah.
Hasil keputusan urutan prioritas Musrenbang Kelurahan dapat
langsung dimasukkan melalui aplikasi SIPD, Berita Acara
ditandatangani dan disampaikan kepada Bappelitbang pada saat
pelaksanaan Musrenbang Kelurahan atau selambat-lambatnya 2 (dua)
hari setelah pelaksanaan Musrenbang Kelurahan.

1.1.3. Musrenbang Kecamatan


Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah tahunan para
pemangku kepentingan di tingkat kecamatan untuk mendapatkan
masukan kegiatan prioritas dari kelurahan serta menyepakati rencana
kegiatan lintas kelurahan di kecamatan yang bersangkutan sebagai
dasar penyusunan Rencana Kerja Kecamatan dan Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun berikutnya. Pemangku
Kepentingan (stakeholders) kecamatan adalah pihak yang
berkepentingan dengan kegiatan prioritas dari kelurahan untuk
mengatasi permasalahan di wilayah kecamatan serta pihak-pihak yang
berkaitan dengan dan atau terkena dampak hasil musyawarah.
Musrenbang Kecamatan dilaksanakan dengan mekanisme sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan Musrenbang Kecamatan, dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun Menyusun Keputusan Camat tentang pembentukan
Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan;
b. Menyusun Menyusun jadwal pelaksanaan dan susunan acara
Musrenbang Kecamatan;
c. Melakukan identifikasi dan penetapan peserta Musrenbang
Kecamatan;
d. Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan pada saat
pembahasan Musrenbang Kecamatan;
e. Menyusun isu strategis dan prioritas permasalahan di wilayah
Kecamatan yang bersifat lintas kelurahan atau membutuhkan
pembiayaan yang besar;
f. Merekapitulasi Daftar Usulan Pembangunan melalui program
PIPPK;
g. Merekapitulasi Daftar Usulan Bantuan Pembangunan Sarana
Prasarana Lingkungan Permukiman Kelurahan dari seluruh
kelurahan;
h. Menyusun draft awal Daftar Skala Prioritas Usulan;
2. Tahap Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Pendaftaran peserta dilakukan pada saat pelaksanaan
Musrenbang Kecamatan
b. Pembukaan oleh camat dan dilanjutkan dengan pemaparan
camat mengenai prioritas masalah pembangunan kecamatan;
c. Penyampaian arah kebijakan pembangunan Kota Bandung
ditahun 2023 oleh Bappelitbang;
d. Pembahasan Rancangan Rencana Pembangunan kecamatan;
e. Penandatanganan berita acara oleh perwakilan peserta dan
disetujui oleh Camat
f. Penutupan oleh Camat.

Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dilaksanakan untuk


menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berita acara pelaksanaan Musrenbang Kecamatan;


2. Daftar kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan di kecamatan
pada tahun berikutnya dan disusun menurut fungsi PD atau
gabungan fungsi PD;
3. Daftar Usulan Kegiatan Prioritas Kecamatan Berdasar PD;
4. Daftar delegasi kecamatan, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang
dengan memperhatikan keterwakilan perempuan.

Setelah pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, masing-masing


Perangkat Daerah melakukan verifikasi terhadap usulan kegiatan hasil
Musrenbang Kecamatan. Perangkat Daerah terlebih dahulu
melakukan survei lapangan sebelum melakukan verifikasi. Verifikasi
dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara usulan kegiatan
dengan kebutuhan di lapangan dan kondisi existing terutama untuk
usulan kegiatan konstruksi/fisik. Selain itu, data-data pendukung
yang diperlukan dalam pengusulan kegiatan juga dilengkapi dalam
tahapan ini.

Pelaksanaan acara kegiatan Musrenbang Kecamatan Antapani Kota Bandung


Tahun 2024 tertuang dalam Table II.2.

Tabel II.2.
JADWAL KEGIATAN
MUSRENBANG TINGKAT KECAMATAN ANTAPANI TAHUN 2024
KETERANG
NO Waktu MATERI PEMBICARA
AN
1. 08.30-09.00 Registrasi Peserta - Panitia

• MC
Pembukaan
• Panitia
• Menyanyikan lagu
2. 09.00-09.20 Indonesia Raya • MUI
• Pembacaan Doa Kecamatan Drs. Atang
• Laporan Penyelenggara • Sekcam Rachman

Sambutan Camat sekaligus


Dra.
membuka kegiatan
3 09.20-09.40 Camat Antapani Rahmawati
musrenbang dilanjutkan
Mulia, M.Si
dengan pemaparan kegiatan
Sambutan DPRD Kota
09.40-09.55 DPRD
Bandung
Arahan Kebijakan Bappelitbang
3. 09.55-10.25
Pembangunan Kota Bandung Kota Bandung
Tim Fasilitator
4. 10.25-10.50 Diskusi Tanya Jawab
dan Moderator
Penandatanganan Berita
5. 10.50-10.55 Acara Pelaksanaan MC
Musrenbang
6 10.50-11.00 Penutup MC
BAB III
RUMUSAN HASIL MUSRENBANG KECAMATAN ANTAPANI

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Antapani


Kota Bandung Tahun 2023 merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan
dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota
Bandung Tahun 2024, yang mempunyai peranan dan fungsi strategis sebagai
media komunikasi dan konsolidasi juga untuk mengembangkan komitmen,
konsensus, dan kesepakatan untuk meningkatkan keterlibatan para pelaku
dalam pengambilan keputusan sehingga perencanaan yang dihasilkan sesuai
kebutuhan dan tepat sasaran. Dalam musrenbang tingkat kota ini didapati
rumusan hasil pelaksanaan berdasarkan lingkup bidang perencana, yaitu :
rumusan hasil musrenbang kota pada bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan,
bidang Ekonomi, serta bidang Infrastruktur.

3.1. Rumusan Hasil Musrenbang Kecamatan Pada Bidang Perencanaan


Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Berdasarkan hasil diskusi terkait daftar usulan musrenbang kecamatan
antara delegasi Kelurahan dengan narasumber Perangkat Daerah lingkup
bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, didapati
rumusan hasil musrenbang tingkat kecamatan pada bidang Perencanaan
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia sebagai berikut :
1. Rekapitulasi program dan kegiatan yang diusulkan dan menjadi
bahan proses verifikasi dan klarifikasi Kecamatan dalam
musrenbang tingkat kecamatan adalah sebagai berikut: Total
Usulan Mitra Kerja Bidang Perencanaan Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia yang masuk pada Musrenbang Tingkat
Kecamatan sebanyak 13 (tiga belas) usulan, sebesar Rp.
170.471.500 (seratus tujuh puluh juta empat ratus tujuh puluh
satu ribu lima ratus rupiah).
2. Sedangkan rincian masing-masing usulan pada Perangkat Daerah
Mitra Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan menerima usulan
sebagai berikut:
a. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di
tingkat Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak
4 (empat) usulan dengan besar usulan anggaran Rp.
154.843.000 (Seratus Lima Puluh Empat Juta Delapan Ratus
Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah)
b. Dinas Sosial di tingkat Musrenbang Kecamatan menerima
usulan sebanyak 3 (tiga) usulan dengan besar usulan
anggaran Rp. 8.769.000 (Delapan Juta Tujuh Ratus Enam
Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
c. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana di tingkat
Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak 1 (satu)
usulan dengan besar usulan anggaran Rp. 12.275.000 (Dua
Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
d. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A)
di tingkat Musrenbang Kecamatan menerima usulan
sebanyak 1 (satu) usulan dengan besar usulan anggaran Rp.
17.952.000 (Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Lima Puluh
Dua Ribu Rupiah)
e. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di
tingkat Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak
6 (enam) usulan dengan besar usulan anggaran Rp.
112.807.500 (Seratus Dua Belas Juta Delapan Ratus Tujuh
Ribu Lima Ratus Rupiah)
f. Dinas Kesehatan di tingkat Musrenbang Kecamatan
menerima usulan sebanyak 2 (dua) usulan dengan besar
usulan anggaran Rp. 15.693.000 (Lima Belas Juta Enam
Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Rupiah)
3. Usulan yang belum diverifikasi dan divalidasi, diserahkan kepada
Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja
(Renja) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2023.

3.2. Rumusan Hasil Musrenbang Kecamatan Pada Bidang Ekonomi


Berdasarkan hasil diskusi terkait daftar usulan musrenbang kecamatan
antara delegasi Kelurahan dengan narasumber Perangkat Daerah lingkup
bidang Ekonomi dan Pembangunan, didapati rumusan hasil musrenbang
tingkat kecamatan pada bidang Ekonomi sebagai berikut :
1. Rekapitulasi program dan kegiatan yang diusulkan dan menjadi
bahan proses verifikasi dan klarifikasi Kecamatan dalam
musrenbang tingkat kecamatan adalah sebagai berikut: Total
Usulan Mitra Kerja Bidang Ekonomi yang masuk pada
Musrenbang Tingkat Kecamatan sebanyak 10 (sepuluh) usulan,
sebesar Rp. 726.495.735 (Tujuh Ratus Dua Puluh Enam Juta
Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh
Lima Rupiah).
2. Sedangkan rincian masing-masing usulan pada Bidang Ekonomi
dan Pembangunan menerima usulan sebagai berikut:
a. Dinas Sosial di tingkat Musrenbang Kecamatan menerima
usulan sebanyak 2 (dua) usulan dengan besar usulan
anggaran Rp 5.787.960 (Lima Juta Tujuh Ratus Delapan
Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Rupiah)
b. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di
tingkat Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak
1 (satu) usulan dengan besar usulan anggaran Rp 8.976.000
(Delapan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu
Rupiah)
c. Dinas Ketenagakerjaan di tingkat Musrenbang Kecamatan
menerima usulan sebanyak 4 (empat) usulan dengan besar
usulan anggaran Rp. 626.976.415 (Enam Ratus Dua Puluh
Enam Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Empat
Ratus Lima Belas Rupiah)
d. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di tingkat
Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak 3 (tiga)
usulan dengan besar usulan anggaran Rp. 84.755.360
(Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima
Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Rupiah)
3. Usulan yang belum diverifikasi dan divalidasi, diserahkan kepada
Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja
(Renja) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2023.

3.3. Rumusan Hasil Musrenbang Kecamatan Pada Bidang Infrastruktur


Berdasarkan hasil diskusi terkait daftar usulan musrenbang kecamatan
antara delegasi Kelurahan dengan narasumber Perangkat Daerah lingkup
bidang Infrastruktur, didapati rumusan hasil musrenbang tingkat
kecamatan pada bidang Infrastruktur sebagai berikut :
1. Rekapitulasi program dan kegiatan yang diusulkan dan menjadi
bahan proses verifikasi dan klarifikasi Kecamatan dalam
musrenbang tingkat kecamatan adalah sebagai berikut: Total
Usulan Mitra Kerja Bidang Infrastruktur yang masuk pada
Musrenbang Tingkat Kecamatan sebanyak 20 (dua puluh) usulan,
sebesar Rp. 3.946.051.554 (Tiga Miliyar Sembilan Ratus Empat
Puluh Enam Juta Lima Puluh Satu Ribu Lima Ratus Lima Puluh
Empat Rupiah).
2. Sedangkan rincian masing-masing usulan pada Bidang
Infrastruktur menerima usulan sebagai berikut:
a. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana di tingkat
Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak 1
(enam) usulan dengan besar usulan anggaran Rp.
75.716.000 (Tujuh Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Enam Belas
Ribu Rupiah)
b. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga di tingkat
Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak 6 (empat
puluh lima) usulan dengan besar usulan anggaran Rp.
657.104.668 (Enam Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Seratus
Empat Ribu Enam Ratus Enam Puluh Delapan Rupiah)
c. Dinas Perhubungan di tingkat Musrenbang Kecamatan
menerima usulan sebanyak 8 (delapan) usulan dengan besar
usulan anggaran Rp. 1.906.269.156 (Satu Miliyar Sembilan
Ratus Enam Juta Dua Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu
Seratus Lima Puluh Enam Rupiah)
d. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman di tingkat
Musrenbang Kecamatan menerima usulan sebanyak 5 (lima)
usulan dengan besar usulan anggaran Rp. 1.306.961.730
(Satu Miliyar Tiga Ratus Enam Ribu Sembilan Ratus Enam
Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Rupiah)
3. Usulan yang belum diverifikasi dan divalidasi, diserahkan kepada
Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja
(Renja) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2023.
REKAP USULAN MUSRENBANG KECAMATAN ANTAPANI TAHUN 2023

UNTUK RKPD KOTA BANDUNG TAHUN 2024

No Perangkat Daerah Usulan Anggaran


Dinas Kebakaran dan
1 2 87.991.000
Penanggulanan Bencana
2 Dinas Sosial 5 14.556.960
3 Dinas Kesehatan 2 15.693.000
4 Dinas Ketenagakerjaan 4 626.976.415
Dinas Ketahanan Pangan dan
5 3 84.755.360
Pertanian
Dinas Pekerjaan Umum Menjadi
6 Dinas Sumber Daya Air dan 6 657.104.668
Bina Marga
Dinas Pemberdayaan
7 Perempuan dan Perlindungan 2 26.928.000
Anak
Dinas Pengendalian Penduduk
8 6 112.807.500
dan Keluarga Berencana
9 Dinas Perhubungan 8 1.906.269.156
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Pertanahan dan
10 Pertamanan menjadi Dinas 5 1.306.961.730
Perumahan dan Kawasan
Perukiman
Total 43 4.840.043.789

Anda mungkin juga menyukai