Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PARTISIPATIF

(Kelas A / PWK-3291)

“Kajian Model Penerapan Aktifitas Musrembang Dari Skala Desa Sampai


Nasional”

Mahasiswa/NIM :

EYRENE GRACTIA RUNTUWENE / 210211050079

Dosen Pengampu :
MICHAEL M. RENGKUNG ST, M.Si

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2023
Musrenbang
Musrenbang menurut UU No. 25 tahun 2004 menyatakan bahwa Musrenbang adalah forum antar
pelaku dalan rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah, dan
berperan sebagai sistem komunikasi penyampaian aspirasi untuk pembangunan.
Dalam musrenbang membahas tentang proyek dan program-program pembangunan daerah antara lain
: Musyawarah untuk Rencana Pembangunanan Jangka Panjang (RPJP 20 tahun) untuk tingkat nasional
dan daerah, Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM 5 tahun), dan musyawarah
penyususnan Rencana Kerja Pemerintah (RKP 1 tahun). Musrenbang dilakukan secara bertingkat dari
tingkat kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, dan nasional.

Musrenbang Tingkat Desa (Musrenbangdes)


Musrenbangdes merupakan salah satu tahap dalam proses perencanaaan pembangunan yang dilakukan
di tingkat pemerintahan desa untuk merumuskan program dan proyek pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan desa. Dalam musrenbangdes dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa,
tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga masyarakat untuk mendiskusikan program dan proyek
pembangunan desa.
Contoh Kasus:
Dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Maryam (2015) pada musrenbangdes di Desa Kebumen
kecamatan Sumberjo ia merangkum kegiatan musrenbangdes sebagai berikut :
• Keterbukaan Informasi
Informasi yang ada dimasyarakat secara umum aksesnya belum mencapai semua warga
masyarakat sehingga tidak semua masyarakat mengetahui informasi terkait musrenbang yang
diadakan di desa Kebumen, terjadi kendala saat informasi pelaksanaan musrenbang yang
disampaikan aparat desa kepada warga tidak tersalurkan dengan maksimal
• Kehadiran masyarakat
Tingkat kehadiran masyarakat cukup baik mencapai 73% dari undangan yang disebarkan, hal
ini menunjukkan bahwa adanya keinginan dan antusias masyarakat untuk terlibat langsung dan
berpartisipadi dalam musrenbangdes melihat berbagai golongan masyarakat mulai dari aparat
desa, tokoh masyarakat, pemuda, keterwakilan perempuan, kalangan pendidikan, dan lainnya
mengambil bagian dalam musrenbangdes. Hasil identifikasi Maryam (2015), alasan tingginya
partisipasi masyarakat karena lima faktor: 1) keingintahuan masyarakat terhadap program
pembangunan desa; 2) masyarakat yang diberi undangan merasa bertanggung jawab mewakili
kelompoknya; 3) sebagian masyarakat menyadari arti pentingnya musyawarah dalam
menjaring aspirasi masyarakat sehingga keputusan merupakan hasil kesepakatan bersama; 4)
adanya kesadaran bahwa musrenbang penting untuk memperoleh bantuan Alokasi Dana Desa
(ADD) dari pemerintah daerah; serta 5) masyarakat ingin menyuarakan aspirasinya terkait
pembangunan desa.
• Keaktifan masyarakat dalam berpendapat
Pelaksanaan musrenbangdes meskipun jumlah masyarakat yang hadir cukup banyak namun
partisipasi masyarakat dalam menyumbangkan pemikiran dan berpendapat masih sangat minim
hal ini dalam penelitian yang dilakukan oleh Maryam ada beberapa faktor yang menjadi
penyebabnya antara lain; kurangnya rasa percaya diri masyarakat, tingkat pendidikan yang
relatif rendah, musrenbangdes cenderung didominasi oleh kelompok elit desa, masyarakat
sekedar menerima program yang diadakan, masyarakat jenuh akan janji yang tidak terealisasi,
waktu yang relatif pendek, kurangnya kecakapan fasilitator dalam mengkondisikan
musrenbangdes yang aspiratif
• Pengmabilan Keputusan
proses pengambilan keputusan diproses pengambilan keputusan di Musrenbang Desa Kebumen
masih didominasi oleh pihak pemerintah desa. Musrenbang Desa Kebumen masih didominasi
oleh pihak pemerintah desa sehingga
Pada pelaksanaan program pembangunan di Desa Kebumen Tahun 2014, dari empat program yang
dihasilkan Musrenbangdes dan masuk dalam RKP-Des, hanya satu program yang dilaksanakan, yaitu
pembangunan pagar balai desa. Alasan atau kendala yang menyebabkan tidak terealisasinya program
pembangunan tidak disampaikan kepada masyarakat. Maryam (2015) menyimpulkan level partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di Desa Kebumen masuk pada tahap Therapy,
yang menggambarkan nonpartisipasi yang direkayasa untuk menggantikan partisipasi murni.

Musrenbang Tingkat Kecamatan (Musrenbangcam)


Musrenbangcam adalah musyawarah tahunan yang dilakukan pada tingkat kecamatan untuk
mendapatkan masukan, konfirmasi, klarifikasi, dan berbagai prioritas kegiatan yang dilakukan
berdasarkan hasil Musrenbang Desa/kelurahan, program lintas Desa/Kelurahan, serta program internal
kecamatan itu sendiri sebagai dasar penyusunan Rencana Program Kerja Kecamaan (RPTK).
Contoh Kasus:
Sebagai salah satu contoh kasus musrenbangcam yang dilakukan di Kecamatan Bulemo, pada kegiatan
musrenbang yang dilakukan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
bertujuan untuk medapatkan masukan dalam prosos penyususnan RKPD danRenja Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banggai tahun 2024. Bupati Banggai bersama dengan aparat
pemerintahan setempat terlibat dalam agenda musyawarah ini sebagai ruang pendekatan perencanaan
pembangunan daerah yang Bottom Up dan Partisipatif. Namun dalam artikel yang tertuang tidak
dijelaskan secara detail terkait partisipasi masyarakat dalam proses musrenbang yang dilakukan
sehingga sama seperti sebelumnya masyarakat memang mungkin atau pun tidak dilibatkan dalam
kegiatan musryawarah tetap bersifat “Therapy” karena partisipasi masyarakat dalam program
pembangunan masih sangat kurang karena dalam pengambilan keputusan dari program yang akan
diadakan aspirasi masyarakat tidak dikonribusikan ataupun mungkin tidak libatkan.

Gambar 1. Musrenbang Kecamatan Tahap II di Bualemo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah


Sumber : tribunnews.com

Musrenbang Tingkat Kabupaten


Musrenbang Tingkat Kabupaten adalah forum musyawarah yang diselenggarakan oleh pemerintah
kabupaten atau kota bersama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor-sektor terkait lainnya. Tujuan utama
Musrenbang tingkat kabupaten adalah merumuskan rencana pembangunan yang sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat di tingkat kabupaten atau kota.
Contoh Kasus:
Salah satu contoh kegiatan musrenbang tingkat kabupaten yang diadakan di Kabupaten Rokan Hulu
dalam rangka penyususnan rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Rokan Hulu tahun 2024 dimana pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati kabupaten Rokan
Hulu, dan badan pemerintahan, serta berbagai elemen pemerintahan lainnya bersama berbagai
stakeholder dan akademisis beserta mahasiswa, semua pemangku kepentingan dilibatkan dalam
kegiatan musyawarah ini. Bupati Kabupaten Rokan Hulu ia menyampaikan bahwa agenda musrenbang
harus dijadikan sebagai wadah atau forum musyawarah antar pemangku kepentingan untuk membahas
dan menyepakati langkah - langkah dan penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam
daftar usulan rencana kegiatan pembangunan desa/kelurahan dan kecamatan yang diintegrasikan
dengan prioritas pembangunan kabupaten.Dalam kegiatan musyawarah pemerintah kabupaten
menegaskan bahwa semua usulan yang dikemukakan dalam musrenbang tersebut semuanya di tampung
dan disesuaikan namun pada prinsipnya aspirasi masyarakat tetap tersalurkan hingga kepada
pemerintah daerah dan kemudian akan diakomodri untuk kebutuhan kedepannya. Dalam kegiatan ini
dibahas terkait perumusan RKPD dan melakukan evaluasi pelaksanaan RKPD pada tahun sebelumnya
untuk disesuaikkan dengan Rancangan kerangka ekonomi daerag dan kebijakan keuangan daerah serta
prioritas dan sasaran dan juga menyusun rencana program dan kegiatan prioritas daerah, Dengan
dilibatkan berbagai stakeholder pemangku kepeningan pemerinah kabupaten Rokan Hulu berharap akan
mendorong pembangunan daerah menjadi lebih terarah, terpadu sinergin dan bermanfaat agar
masyarakat tetap aktif dalam menyampaikan usulan prioritas desa dan kecamatan beserta dengan
seluruh perangkat daerah dalam proses penyususnan rencana kerja perangkat daerah untuk mewujudkan
pembangunan daerah.

Gambar 2. Musrenbang RKPD Tahun 2024 Bupati Sukiman Paparkan Fokus Prioritas Pembangunan
Kabupaten Rohul
Sumber : mediacenter.rokanhulukab.go.id

Musrenbang Tingkat Provinsi


Musrenbang tingkat provinsi adalah forum musyawarah yang diselenggarakan oleh pemerintah
provinsi. Tujuannya adalah untuk membahas, meninjau, dan menyusun rencana pembangunan yang
mencakup seluruh wilayah provinsi. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti
perwakilan pemerintah kabupaten/kota, masyarakat, akademisi, dan sektor-sektor terkait lainnya.
Contoh kasus:
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tahun
2024, Pemerintah Provinsi Kepri menggelar agenda pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) di Provinsi Kepri tahun 2023. Dalam forum ini membahas dan menyepakati terkait
dengan kegiatan dan program prioritas pembangunan provinsi Kepri untuk pembangunan kota Batam.
Pada kegiatan ini pertama program-program yang telah disepakati yang menjadi usulan oleh masyarakat
tingkat kabupaten/kota dan OPD di bawah dalam forum ini dan diskusikan bersama dengan berbagai
pemangku kepentingan sehingga rencana pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2024 nantinya
akan dilakukan dengan baik sehingga pembangunan dapat secara akuntabel fleksibel dan secara
transparansi dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Gambar 3. Musrenbang Tingkat di Provinsi Kepri


Sumber : mediacenter.batam.go.id

Musrenbang Tingkat Nasional


Pada tahap ini, rencana pembangunan dari seluruh provinsi di Indonesia digabungkan dan disusun
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Musrenbang tingkat nasional
adalah forum musyawarah yang diadakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah nasional, biasanya
oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Tujuannya adalah untuk
merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menjadi acuan bagi
pembangunan nasional selama beberapa tahun ke depan. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, ahli, dan sektor-sektor terkait lainnya.
Contoh Kasus:
Musrenbang yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas terkait dengan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, yang dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi pemerintah
Indonesia, termasuk Presiden RI Joko Widodo, dimana acara ini digelar secara daring (online) dan
luring (tatap muka) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2023. RKP
tahun 2023 memiliki 7 Prioritas Nasional yang akan diwujudkan melalui sejumlah Major Project, antara
lain pengembangan kawasan industri prioritas, pengelolaan terpadu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), food estate, destinasi pariwisata prioritas, akselerasi pengembangan energi terbarukan,
reformasi sistem perlindungan sosial, kesehatan nasional, pendidikan keterampilan, percepatan
penurunan angka kematian ibu dan stunting, wilayah adat Papua: Laa Pago dan Domberay,
pembangunan Ibu Kota Nusantara, jaringan pelabuhan utama terpadu, transformasi digital, dan
pembangunan fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sebagai bagian dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, RKP 2023 dijabarkan dalam 8 Arah
Kebijakan Prioritas Pembangunan. Musyawarah ini sebelumnya dilakukan koordinasi dengan
pemerintah provinsi untuk mengumpulkan rencana pembangunan dari seluruh provinsi di Indonesia
kemudian dilakukanlah diskusi terkait rencana pembangunan dengan menentukan prioritas
pembangunan yang akan diusulkan kedalam RPJMN hingga ketika keputusan telah dibuat maka proses
penyusunan RPJMN akan mulai dilakukan.

Gambar 4. Musrenbang 2022 Dalam Rangka Penyusunan RKP 2023


Sumber : bappenas.go.id
Sumber :
Purwaningsih, M. R. (2022). Pelaksanaan Musrenbang Daerah Dalam Proses Perencanaan Dan
Penganggaran Partisipatif. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian dan
Pengembangan, 6(1), 151-164.
Halimah, M., & Karyana, A. (2017). Skala Prioritas Perencanaan Pembangunan Dalam Musrenbang
Kecamatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 1(1), 74-87.
Far, R. A. F. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) sebagai Sistem Komunikasi
dalam Pembangunan Nasional. Jurnal Ilmu Komunikasi (JKMS), 11(1), 57-76.
Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Jakarta
Menteri Dalam Negeri Repiblik Indonesia. 2007. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Permendagri No.2 Tahun 2007 tentang Pediman Pelaksanaan Musrenbang. Jakarta
Kementrian PPN/Bappenas. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). bappenas.go.id.
Wangunsari.desa.id. 2022. MUSRENBANG DESA DALAM RANGKA PENETAPAN RKPDESA
TAHUN 2023 DAN DURKP TAHUN 2024. Di akses pada Oktoer 2023

Palu.tribunnews.com. 2023. Bupati Banggai Harap Musrenbang Kecamatan Bersifat Bottom Up dan
Partisipatif. Diakses pada 8 Oktober 2023

Mediacenter.rokanhulukab.go.id. 2023. Musrenbang RKPD Tahun 2024,, Bupati Sukiman Paparkan


Fokus Prioritas Pembangunan Rohul. Diakses oada 8 oktober 2023

Mediacenter.batam.go.id. 2023. Musrenbang Tingkat Provinsi Kepri, Jefridin Usulkan Prioritas


Pembangunan Infrastruktur. Diakses pada 9 oktober 2023

Bappenas.go.id. 2022. Musrenbangnas 2022 Dalam Rangka Penyusunan RKP 2023: Peningkatan
Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. Diakses pada 9
Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai