Analisis Partisipatif Masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan
(MUSRENBANG) Di Kota Pekanbaru
Oleh: Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Riau Abstrak Musyawarah Perencanaan Pembangunan merupakan suatu langkah perencanaan pembangunan di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait. Partisipasi sebanding dengan peran serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama di mana beberapa anggota masyarakat saling mengerti, menganalisis, merencanakan, dan melaksanakan Tindakan. Partisipatif dalam Musrenbang ini sangat relevan dengan isu-isu partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan di tingkat lokal. Ini dapat menjadi kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dan pelayanan publik di Kota Pekanbaru. Selain itu dengan menganalisis judul ini juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam proses tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan musrembang belum tentu partisipatif berjalan baik didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang menjelaskan lebih dalam mengenai partisipatif di dalam Musyawarah Rencana Pembangunan di kota pekanbaru. Informasi dan sumber data didapat melalui analisis jurnal dan buku untuk melihat bagaimana penjelasan umum mengenai partisipatif dan Musrembang di Kota Pekanbaru. Kata Kunci: Partisipatif, Musrenbang, Pekanbaru Abstract Development Planning Conference is a development planning step in Indonesia that involves various parties, such as local governments, communities, and related parties. Participation is comparable to participation, taking part, involvement, or a joint learning process in which several community members understand each other, analyze, plan, and implement actions. Participation in Musrenbang is very relevant to the issues of community participation in development decision-making at the local level. This can be a real contribution to improving the quality of development planning and public services in Pekanbaru City. In addition, analyzing this title can also increase people's understanding of the importance of participation in the development planning process, and how they can contribute to the process. In addition, the implementation of musrembang is not necessarily participatory. This research uses a descriptive qualitative method, which explains more deeply about participation in the Development Plan Deliberation in the city of Pekanbaru. Information and data sources were obtained through analyzing journals and books to see how the general explanation of participation and Musrembang in Pekanbaru City. Keyword: Participatory, Musrenbang, Pekanbaru Pendahuluan Kota Pekanbaru tentu telah menghadapi beragam tantangan pembangunan yang memerlukan perencanaan yang bijaksana dan terbuka. Dalam hal ini, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) menjadi salah satu alat penting untuk menggabungkan berbagai perspektif dan aspirasi masyarakat dalam merumuskan rencana pembangunan kota yang berkelanjutan dan cepat tanggap. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan diatur secara bertahap, menunjukkan bahwa proses tersebut bersifat parsipatif. Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan, dan Masyarakat dapat berpartisipasi dalam memberikan masukan kepada pemerintah tentang kebutuhan masyarakat. Mereka dapat mengaksesnya melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang beroperasi di tingkat desa, kelurahan, kabupaten, kota, provinsi, regional/wilayah, dan pusat. (Firmansyah, 2023) Musyawarah Perencanaan Pembangunan merupakan suatu langkah perencanaan pembangunan di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait. Fokus utama dari Musrenbang adalah mengenali, menetapkan prioritas, dan merancang rencana program serta proyek pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan warga setempat. Musrenbang adalah upaya pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan lebih berorientasi pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Proses ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan, sehingga sumber daya pemerintah dapat dialokasikan secara lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Partisipasi sebanding dengan peran serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama di mana beberapa anggota masyarakat saling mengerti, menganalisis, merencanakan, dan melaksanakan Tindakan. (Bahua, 2018) Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 2004, menjelaskan bahwa masyarakat luas dapat terlibat dalam perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru harus mempertimbangkan partisipasi masyarakatnya. Bab III/Ruang Lingkup UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup pasal 5 ayat 3, pasal 6 ayat 1, dan pasal 7 ayat 1. Kita dapat melihat seperti apa partisipasi melalui proses kebijakan publik, terutama dalam musrenbang. Tidak hanya partisipasi masyarakat dalam proses musrenbang, tetapi juga kepentingan politis masyarakat dari perencanaan yang dibuat atau direncanakan. (Yandra, 2016) Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian penelitian terdahulu adalah pada Penelitian ini menggunakan data tahun yang lebih baru, yang mencakup informasi terbaru tentang partisipatif dalam Musrenbang kota pekanbaru tahun 2023 sedangkan penelitian terdahulu hanya menjelaskan tentang partisipasi masyarakat dalam RPJMD kota Pekanbaru tahun 2012-2017. Penelitian ini juga memiliki fokus yang berbeda dalam menganalisis bagaimana Musrembang di kota pekanbaru serta bagaimana jika dilihat dari perspektif partisipatifnya. Oleh karena itu, perbedaan utamanya terletak dari bagaimana penelitian ini berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik tentang partisipatif dalam Musrembang di kota pekanbaru. Topik ini sangat relevan dengan isu-isu partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan di tingkat lokal. Ini dapat menjadi kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dan pelayanan publik di Kota Pekanbaru. Selain itu dengan menganalisis judul ini juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam proses tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan musrembang belum tentu partisipatif berjalan baik didalamnya. Hal ini lah yang menarik perhatian penulis untuk mengambil judul ini. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang menjelaskan lebih dalam mengenai partisipatif di dalam Musyawarah Rencana Pembangunan di kota pekanbaru. Informasi dan sumber data didapat melalui analisis jurnal dan buku untuk melihat bagaimana penjelasan umum mengenai partisipatif dan Musrembang di Kota Pekanbaru. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang memfokuskan pada interaksi sosial antara peneliti dengan narasumber, metode ini biasanya digunakan oleh orang-orang sosial. Berbeda dengan metode kuantitatif, metode ini melakukan pengumpulan sumber data dengan cara melakukan analisis jurnal dan artikel dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif. Penelitian kualitatif yaitu “Metode yang digunakan untuk mendalami serta memahami makna sejumlah individu atau sekelompok orang yang dianggap memiliki masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan beberapa pertanyaan, prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari respon partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema yang khusus hingga ke tema pada umumnya, serta menafsirkan makna data. (Creswell, 2016) Pembahasan Musrenbang sebagai tempat dan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 2004, Sistem Perencanaan Pembangunan Indonesia yang partisipatif memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Musrenbang. Diharapkan bahwa selama proses ini, kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan sebelumnya yang tidak melibatkan masyarakat sebagai subjek dari proses tersebut akan diperbaiki, terutama dalam hal perencanaan pembangunan. Di kota pekanbaru pelaksanaan musrenbang telah terlaksana mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kecamatan menurut perintah dari Bapedda kota Pekanbaru. Setiap tahun, Musrenbang di Pekanbaru telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat. Dalam Musrenbang ini, draft dokumen perencanaan yang telah disiapkan sebelumnya oleh tim penyusun dipresentasikan. Setelah presentasi dilakukan kemudian tanggapan, masukan, dan tambahan dari masyarakat sesuai dengan pandangan mereka saat itu akan di terima. Proses ini terlihat sederhana karena tidak ada tahap pendahuluan di tingkat masyarakat, yang dimulai dari kelurahan hingga tingkat kota. Pengambilan aspirasi hanya terjadi selama lokakarya Musrenbang di tingkat kota. Aspirasi lebih sederhana karena bergantung pada perwakilan masyarakat yang diundang. Oleh karena itu, aspirasi masyarakat mungkin tidak terstruktur dengan baik dan mungkin tidak selalu mencerminkan kebutuhan masyarakat secara adil. Dengan pola seperti ini, kemungkinan apa yang disampaikan dalam forum Musrenbang adalah aspirasi subjektif dari peserta. Berdasarkan informasi dari Kesbangpol Kota Pekanbaru, terdapat 129 organisasi massa yang aktif dari total 149 organisasi massa yang ada di kota Pekanbaru. Jika dibandingkan dengan data dari Kesbangpol, menunjukkan kemungkinan bahwa masih banyak masyarakat yang belum terlibat atau belum diundang secara khusus dalam Musrenbang Kota Pekanbaru. Namun, penting untuk diingat bahwa pernyataan ini masih bersifat spekulatif. Melalui berbagai inisiatif Perencanaan Bersama Masyarakat, PDPP berusaha meningkatkan kapasitas masyarakat sekaligus mendorong kerjasama dan kolaborasi yang lebih erat antar berbagai pelaku pembangunan (pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat) dalam menghasilkan kebijakan pembangunan yang benar-benar diperlukan kota dan sesuai dengan potensinya. Upaya untuk menerapkan perencanaan pembangunan partisipatif yang sedang dipromosikan saat ini adalah langkah yang tepat, tetapi terkadang prosesnya tidak sesuai dengan maksudnya. Dalam Musrembang, masyarakat telah berusaha sedemikian rupa, tetapi hasil yang disepakati kadang-kadang tidak terwujud, sehingga banyak masyarakat pesimis. Kesimpulan Musrenbang sebagai tempat dan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Setiap tahun, Musrenbang di Pekanbaru telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan diatur secara bertahap, menunjukkan bahwa proses tersebut bersifat parsipatif. Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan, dan Masyarakat dapat berpartisipasi dalam memberikan masukan kepada pemerintah tentang kebutuhan masyarakat Namun, masih banyak masyarakat yang belum terlibat atau belum diundang secara khusus dalam Musrenbang Kota Pekanbaru. Upaya untuk menerapkan perencanaan pembangunan partisipatif yang sedang dipromosikan saat ini adalah langkah yang tepat, tetapi terkadang prosesnya tidak sesuai dengan maksudnya Saran Penulis berharap dalam proses Musrenbang, pastikan Masyarakat mengetahui informasi kapan dan dimana Musrenbang akan dilaksanakan melalui sosial media, koran, radio atau papan pengumuman setempat. Selain itu perlu adanya fasilitator yang terlatih dapat membantu memastikan bahwa suara masyarakat didengar dengan baik, bahwa tidak ada kelompok yang mendominasi, dan bahwa diskusi berjalan dengan baik. Serta Selalu evaluasi proses Musrenbang untuk memperbaiki kualitas partisipasi. Tanyakan kepada masyarakat tentang pengalaman mereka dan cari tahu apa yang perlu diperbaiki. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipatif dalam Musrenbang di kota Pekanbaru. Daftar Pustaka Bahua, M. I. (2018). Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat. Gorontalo : Ideas Publishing.
Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Firmansyah, A. B. (2023). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan (JISIP), 1.
Yandra, A. (2016). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA PEKANBARU 2012-2017. PUBLIKa, 2.