Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Partisipatif Dalam Pembangunan

Judul
Lokal: Studi Di Kota Bandung

Jurnal Jurnal Reformasi Administrasi

Volume dan Halaman Vol 5 , No. 2, Hal. 101-108

Tahun 2018

Penulis Idil Akbar

Reviewer Herlinta Maru

Tanggal 21 Juni 2021

Untuk mengulas bagaimana kota Bandung


melakukan perencanaan partisipatif yang
Tujuan Penelitian bersumber atau berangkat dari aspirasi masyarakat
sebagai dasar didalam pembangunan di Kota
Bandung

Kelompok masyarakat dan Pemerintah Kota


Subjek Penelitian
Bandung

 Penelitian ini menggunakan metode


kualitatif. Dapat diartikan sebagai suatu
pendekatan yang dilakukan untuk
menghasilkan uraian yang mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang
Metode penelitian dapat diamati dari suatu individu kelompok
masyarakat, dan organisasi dalam konteks
tententu, dikaji dari sudut pandang yang
utuh, komprehensif, dan holistik.
 Tipe penelitian adalah deskriptif, yaitu
menjelaskan suatu peristiwa yang
operasionalisasinya berkisar pada
pengumpulan data, pengolahan data dan
penafsiran data yang diberi makna secara
rasional.
 Pengumpulan data melalui studi literatur,
baik berupa dokumen, jurnal, tesis dan
sebagainya.
 Proses analisa datanya dengan melakukan
reduksi, klasifikasi, pemaknaan hingga
penarikan kesimpulan.

 Bentuk perencanaan partisipatif yang


dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung
adalah melalui Program Inovasi
Pembangunan dan Pemberdayaan
Kewilayahaan (PIPPK).
 PPIPK bertujuan untuk mewujudkan
sinergitas kinerja aparatur kewilayahan
dengan lembaga kemasyarakatan kelurahan
dalam melaksanakan PIPPK yang berbasis
pada pemberdayaan masyarakat.
Hasil Penelitian  Tahun 2017, telah ada wadah bagi
masyarakat di tingkat RW untuk
bermusyawarah usulan kegiatan PIPPK
yang bernama “Rembug Warga” yang
bersifat lebih formal.
 Rembug Warga adalah sebuah musyawarah
di mana ketua RW mengundang warganya
untuk menghadiri musyawarah terkait
dengan kegiatan yang akan diusulkan ke
Bappeda.
 Di tahun 2018, RW mengundang warga
untuk menyusun kegiatan yang akan
diusulkan kepada Bappeda, dan langsung
diinput di tingkat RW sebanyak 1584 RW
di Kota Bandung.
 Pada tahun yang sama, pemkot kota
Bandung memberikan kartu perdana untuk
mengakses internet e-Musrenbang, yakni
hasil dari “Rembug Warga“ yang
dimasukkan kedalam aplikasi.
 Berdasarkan realitas tersebut, menunjukkan
bahwa perencanaan partisipatif dalam
pembangunan mensyaratkan akan
pentingnya partisipasi masyarakat untuk
menyukseskan pembangunan yang
dilaksanakan di kota Bandung.

 Isi tulisannya banyak mengkaitkan dengan


Kekuatan Penelitian teori para ahli dan diperkaya dengan
banyak referensi dari artikel ilmiah lainnya.

 Pada penelitian ini, alur atau proses


pengambilan data tidak dijelaskan lebih
lengkap dan tahapan-tahapan yang
Kelemahan Penelitian
dilakukan mulai dari teknik pengumpulan
data hingga ke tahap hasil yang diperoleh
dijelaskan secara tidak teratur.

1. Perencanaan partisipatif dengan melibatkan


masyarakat sangatlah penting didalam
mendukung upaya mencapai pemerintahan
Kesimpulan yang baik.
2. Upaya mencapai pembangunan yang
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat
dapat dilaksanakan secara maksimal
apabila ada keterlibatan masyarakat
didalamnya, baik secara langsung maupun
tidak.
3. Dalam program PIPPK di kota Bandung,
proses pendekatan partisipatifnya dilakukan
dengan sangat baik dan mudah dipahami
oleh masyarakat.
4. Dalama suatu pembangunan diupayakan
adanya partisipasi warga mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga pada
tahap evaluasi program.
5. Pentingnya peran secara optimal dari
pemerintah sebagai fasilitator dan
pembiayaan.
6. Komitmen pemerintah sangat dituntut
untuk membuka ruang partisipasi bagi
masyarakat seluas-luasnya terlibat dalam
setiap pelaksanaan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai