Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS JURNAL

JUDUL : KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN


ANGGARAN DAERAH

PENULIS : Agus Sugiarto, Dyah Mutiarin

JURUSAN/FAKULTAS : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas


Muhammadiah Yogyakarta Bantul, Indonesia

JUMLAH HALAMAN : 10 Halaman

1
I. PENDAHULUAN
Jurnal ini saya pilih untuk dijadikan critical review karena jurnal ini berkaitan
dengan mata kuliah yangs sedang saya jalani yaitu mata kuliah manajemen pembangunan
daerah, dimana latar belakang dari jurnal ini adalah pembangunan di Indonesia selama ini
telah mencapai hasil yang mendekati perencanaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwasanya Anggaran Daerah yang tertuang
dalam APBD berpedoman pada RKPD, dan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa proses
perencanaan pembangunan harus melalui musrenbang partisipatif. Proses perencanaan di
Kabupaten Gunungkidul mengedepankan musrenbang partisipatif, di dalam jurnal ini
meneliti tentang adanya konsistensi hasil musrenbang pada RKPD, sampai APBD guna
untuk mengetahui keberhasilan perencanaan penganggaran bidang fisik dan prasarana pada
tahun 2013-2015. Di dalam jurnal ini mengambil penelitian studi kasus di Kabupaten
Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada 3 SKPD
yang mengampu bidang fisik dan prasarana. Selain itu penelitian ini juga menggunakan
pendekatan kualitatif engan metode studi kasus dimana dalam pengumpulan data,
informasi, melalui wawancara dan pengamatan langsung dilapangan.
Proses Prencanaan di Kabupaten Gunungkidul ini juga dilakukan dengan daerah
lain di Indonesia melalui musrenbang, di dalam proses musrenbang tesebut untuk upaya
memebrikn wadah kuota bagi aspirasi dan kebutuhan masrakat dalam berbentuk pagu
indikatif wilayah kecamatan.
II. KAJIAN PUSTAKA
Perencanaan partisipatif merupakan wujud nyata dari perubahan paradigm
perencanaan sentralistrik ke dalam perencanaan partisipatif melalui musrenbang dengan
melibatkan masyarakat dan stakeholder, sebagai bentuk dari tuntutan masyararakat tentang
partisipasi, transparasi, dan akuntabilitas. hak warga dari usulan musrenbang partisipatif
terhadap kepastian penganggaran daerah/APBD, wujud konsistensi musrenbang kedalam
dokumen perencanaan, dan konsistensi antara dokumen perencanaan kedalam APBD.
Terdapat juga penelitian penelitian terdahulu seperti adanya pelaksanaan musrenbang
kecamatan di Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, dan ada juga Studi

2
Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cibadak,
Kabupaten Sukabumi (Irma Purnasari,2008).
III. REVIEW JURNAL
Di dalam pembangunan Dimana seseorang menempati kondisi atau merasakan
perubahan mengenai kondisi sosial ekonomi dalam kurun waktu tertentu merupakan wujud
pembangunan, sudut pandang mengenai pembangunan dibagi menjadi dua yaitu sudut
pandang tradisonal dan modern.
ketiga nilai inti pembangunan adalah :
1) Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar ( s u s t e n a n c e ) ;
2) Manusia terhormat dalam bentuk harga diri;
3) Kebebasan (f r e e d o m o f s e r v it u d e ). Adapun tiga tujuan pembangunan
adalah:
1) Peningkatan ketersediaan seerta perluasan distribusi barang kebutuhan
pokok;
2) Peningkatan standar hidup;
3) Perluasan pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu
Pembangunan ini meliputi adanya perencanaan pembangunan, perencanaan
pembangunan partisipatif, perencanaan pembangunan wilayah, penganggaran,
konsistensi perencanaan dan penganggaran daerah, dan faktor faktor yang
mempengaruhi konsistensi perencaaan dan penganggaran yang dapat ditempuh
dengan cara :
a) Musrenbang
b) Rencana Kerja Pembangunan Daerah
c) Penganggaran APBD
Alur Konsistensi Perencanaan Penganggaran

METODE PENELITIAN

3
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, jenis data yang
digunakan adalah dokumen dokumen tertulis maupun yang lainnya yang merupakan sumber data
pada instansi ataupun lembaga yang berhubungan dengan penelitian merupakan sumber
sekunder. Dalam teknik pengumpulan data berusaha mengumpulkan indormasi melalui
wawancara dan pengamatan secara langsung. Wawancara dilakukan dengan orang-orang kunci
yang mengetahui dari proses Musrenbang, RKPD, dan APBD seperti SKPD bidang fisik prasarana,
perencana kecamatan, Camat, Bappeda, DPPKAD, TAPD, Sekda/Asisten Sekda, Badan Anggaran.
Teknik analisis datanya pun menggunakan teknik triangulasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Musrenbang di Kabupaten Gunungkidul, Proses perencanaan pembangunan daerah
dalam rangka penyusunan RKPD dilakukan melalui musrenbang dengan berbagai tahapan sebagai
berikut :
Tahap I : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) Tahap II :
Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kecamatan (Musrenbang Kecamatan) Tahap III :
Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD)/Forum Gabungan SKPD Tahap IV :
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbang Kabupaten)
a) Musrenbang Kecamatan
Musrenbang kecamatan di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh semua
kecamatan sejumlah 18 kecamatan, pelaksanaan musrenbang kecamatan diampu oleh
SKPD Kecamatan. Setelah melakukan murenbang kecamatan lalu melakukan forum
gabungan/forum gabungan SKPD untuk proses perencanaan lanjutan dari Musrenbang
Kecamatan menuju Musrenbang Kabupaten.
b) Musrenbang Kabupaten
Rancangan RKPD nantinya merupakan bahan pada proses selanjutnya yaitu
musrenbang kabupaten dalam pelaksanaan sidang kelompok untuk mensinkronkan,
pemaduserasian, pengawalan dan pemasukan program kegiatan PIWK, pokok-pokok
pikiran dewan, rancangan renja SKPD sesuai prioritas dan tema pembangunan dengan
hasil akhir adalah Rancangan Akhir RKPD
Jumlah Program pada RKPD Kabupaten Gunung Kidul

4
Jumlah Kegiatan Pada RKPD Kabupaten Gunungkidul

Selanjutnya terdapatnya kebijakan umum anggaran, rancangan APBD/RAPBD,


konsisntensi perencanaan dan penganggaran, relasi kepentingan dalam konsistensi
perencanaan dan penganggaran daerah
IV. CRITICAL REVIEW
Di dalam jurnal yang berjudul “KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN
ANGGARAN DAERAH” melalui pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik triangulasi menurut
saya sudah cukup baik dalam maksud dan tujuan yang akan di capai saat seorang pembaca
membacanya, Namun ada beberapa hal yang perlu di kritisi di antaranya, data data pada jurnal
ini lebih baik atau seharusnya di buatkan tabel di hasil dan pembahasan salah satu contohnya
membuat tabel data pada jumlah program SKPD bidang fisik dan prasarana di Kabupaten Gunung
Kidul. Selain itu pada jurnal ini terdapat bahasa yang kurang dipahami bagi si pembaca, karena
terdapat singkatan-singkatan yang tidak diberi kepanjangan dari singkatan tersebut. Selain kritik
untuk perbaikan, tetapi di jurnal ini juga terdapat adanya kelebihan, dinataranya adalah
terdapatnya penelitian terdahulu yang tidak dijelaskan hanya satu studi kasus saja tapi terdapat
9 studi kasus yaitu di antaranya adalah Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan
Tahunan (Studi Perencanaan Pembangunan Partisipatif Tahun 2011-2012 di Kecamatan Sanana,
Kabupaten Kepulauan Sula)
(Hariyanto Usia,2013), Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cibadak,
Kabupaten Sukabumi (Irma Purnasari,2008) dan beberapa studi kasus lainnya jurnal di tata secara

5
rapi, terdapat tabel dan terdapat diagram diagram di hasil dan pembahasannya. Dan di latar
belakang dijelaskan dan ditampilkannya hasil murenbang dengan menggunakan tabel
V. KESIMPULAN
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia selama ini telah mencapai hasil-hasil yang
mendekati perencanaan yang telah ditargetkan dalam capaian pembangunan melalui Rencana
Kerja Pembangunan (RKP) tahun 2015. Pencapaian dan target RKP pada tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut : adanya pertumbuhan ekonomi, pengangguran, angka kemiskinan,
gini ratio, IPM, dan Rasio Pajak terhadap PDB.
Konsistensi perencananaan pembangunan daerah dengan anggaran daerah yang
terjabarkan dalam RKPD, KUA, dan APBD Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2013-2015 bidang
fisik dan prasarana pada SKPD DPU, Dishubkominfo
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi adalah Pemahaman antara SKPD,
Bappeda, DPPKAD, TAPD, serta DPRD terhadap program kegiatan sesuai Permendagri 54 Tahun
2010 dalam menjabarkan program dan kegiatan pada SKPD; kebijakan pusat yang harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah terhadap program kegiatan wajib bagi SKPD
VI. LESSON LEARNED
Setelah saya membaca jurnal yang berjudul “KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH DENGAN ANGGARAN DAERAH” terdapat beberapa hal yang bisa saya ambil dan saya
pelajari. Yaitu diantaranya:
1. Proses terbentuknya dokumen perencanaan melalui perencanaan pembangunan yang
melibatkan masyarakat merupakan perencanaan melalui pendekatan partisipatif,
2. Proses perencanaan dilakukan melalui musrenbang tersebut adalah untuk upaya
memberi wadah kuota bagi aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang terbebentuk pagu
indikatif wilayah kecamatan (PIWK).
3. Pentingnya perencanaan atau dokumen perencanaan daerah sebagai dasar
penganggaran dalam mewujudkan konsistensi perencanaan dan penganggaran,
4. Mengetahui metode penelitian apa yang di gunakanuntuk melakukan proses
musyawarah perencanaan pembangunan daerah, rencana kerja daerah dan anggaran
pendapatan belaja daerah bidang fisik dan prasarana di Kabupaten Gunungkidul.

Anda mungkin juga menyukai