Kabupaten Bandung
Dibuat untuk Memenuhi Tugas UTS Kelompok Mata Kuliah Kebijakan
Perencanaan Pembangunan
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karuni-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Solawat serta salam tidak
lupa kami haturkan kepada jungjunan baginda alam Nabi Muhammad SAW yang
sangat kami harapkan syafaatnya kelak di akhir zaman.
Beribu terimakasih serta kata maaf kami sampaikan kepada dosen
pengampu mata kuliah Kebijakan Perencanaan Pembangunan yang senantiasa
membimbing kami atas terselesaikannnya makalah ini untuk memenuhi tugas
tentang “RPJMD Didesa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung”.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, hal ini disebabkan oleh keterbatasan, pengelaman,
dan kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu, kami mengharapkan berbagai
saran dan kritik yang diharapkan dapat membangun baik untuk kami sebagai
penulis, maupun pembaca pada umumnya. Dan tentunya, kami harapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami apa itu RPJMD
Didesa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Data ................................................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 25
LAMPIRAN DOKUMENTASI........................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pembangunan?
2. Bagaimana sistem perencanaan pembangunan?
3. Bagaimana rencana pembangunan panjang daerah?
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Pembangunan
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah tercapainya
suatu tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Menurut Alder dan
Rustiadi (2008:339) menyatakan bahwa perencanaan adalah, ”Suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai dimasa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya”.
Perencanaan adalah suatu proses yang menguraikan tujuan dari organisasi,
serta menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Perencanaan merupakan prosesproses yang penting dari semua
fungsi manajemern sebab tanpa perencanaan (Planning) fungsi
pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan berjalan.1
Perencanaan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah
suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output)
dengan sumber-sumber yang ada agar lebih afisien dan efektif. Perencanaan
adalah penentuan tujuan yang akan dicapai dilakukan, bagaimana,
bilamana,dan oleh siapa. Albert waterston menyebutkan perencanaan
adalah melihat kedepan dengan mengambil pilihan berbagai alternatif dari
kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus
mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.
2. Pengertian Pembangunan
1
Muhammad, Mukmin (2017). Perencanaan Pembangunan. CV. Dua Bersaudara. hlm. 1-3. ISBN 978-
602-50829-0-0
5
pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai hal yang mendasar atas struktur sosial sikap-sikap masyarakat,
dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan
pendapatan,pengentasan kemiskinan.
Ginanjar kartasmista : Pembangunan adalah suatu proses perubahan
kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.
Siagian : Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan
pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh
oleh suatu negara atau bangsa yang menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building).
Deddy T.Tikson : Pembangunan merupakan transformasi ekonomi,
strategi dan budaya yang secara sengaja melalui kebijakan dan juga
strategi menuju kearah yang diinginkan.
Surkino : Pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan
pandapatan perkapita masyarakat dapat meningkat dalam jangka
panjang. Jadi pembangunan adalah rangkaian usaha mewudkan
pertumbuhan dan perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya
yang dilakukan secara terencana dengan menggunakan sumberdaya
untuk mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat yang
berkeadilan.
3. Pengertian Perencanaan Pembangunan
6
Penyusunan RPJP/RPJM Nasional dan Daerah (termasuk Rencana
Pembangunan Tahunan) harus berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Dalam hal ini adalah:
2
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004
3
SOLOPOS.COM: Era Demokrasi Tanpa GBHN
7
20 tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan nasional.
Pembangunan Daerah yang mengacu pada rencana pembangunan jangka
panjang nasional.
8
pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja
perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam rangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
9
daerah yang telah disahkan dan ditetapkan dengan peraturan pimpinan
satuan kerja perangkat daerah.
10
Secara ringkas bagan penyususnan RKPD Adalah sebagai berikut:
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai pada observasi ini adalah Metode Penelitian
Kualitatif wawancara bersama narasumber KAUR Perencanaan Pembangunan
Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
B. Data
Berikut merupakan data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
RPJMD Tahun 2012-2018.
Tentang
CILEUNYIKULON
12
Mengingat 1. Undang - undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Barat ( Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4389);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repulik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaan
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah dengan Undang- undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 2006
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
13
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2006 Nomor 7 Seri D);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 11);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 13);
16. Keputusan Bupati Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan
sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2004 Nomor 9 Seri D);
17. Peraturan Bupati Bandung Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bandung (Berita Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 53);
18. Keputusan Camat Cileunyi Nomor 141.1/SK.21-Pem/2012 tentang
Pengesahan Hasil Pemilihan Kepala Desa Cileunyikulon Kecamatan
Cileunyi Periode 2012-2018
19. Keputusan Camat Cileunyi Nomor 141.2/SK.04-Pem/2012 tentang
Pengesahan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Cileunyikulon
Kecamatan Cileunyi Peroide 2012-2018
14
Dengan Persetujuan Bersama
Dan
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
16
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
BAB I PENDAHULUAN
Pasal 4
Isi uraian sebagaimana dimaksud pada pasal 3, terdapat dalam naskah RPJMDes
yang menjadi bagian tak terpisahkan dari peraturan Desa ini.
Pasal 5
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Hal-hal yang belum cukup di atur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang teknis
pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa;
17
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cileunyikulon
Pada Tanggal :
KEPALA DESA CILEUNYIKULON
A. Mulyadi
Diundangkan
Di : Cileunyi
Pada Tanggal :
SEKRETARIS DESA
CILEUNYIKULON
AYI KUSWAYA
NIP. 19680821200701.1.007
18
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
( BPD )
DESA CILEUNYIKULON KECAMATAN CILEUNYI
KABUPATEN BANDUNG
Sekeratriat: Jl. Cikalangkaler No. 25 Tlp.
BERITA ACARA
Hasil Kesepakatan pada rapat / musyawarah yang dihadiri oleh Kepala Desa,
Perangkat Desa Cileunyikulon (Sebagaimana Daftar terlampir), adalah sebagai berikut :
19
DAFTAR ISI
1. Visi 21
2. Misi 21
3. Nilai-nilai Desa 21
BAB V PENUTUP 27
20
BAB IV
HASIL OBSERVASI
N : Narasumber
P : Penanya
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) pada tahun 2013 -2018, karena
untuk periode baru ini belum dirumuskan. Kades pada tahun 2019 terpilih lagi, yaitu
bapak Drs. Ahmad Mulyadi, M. M.
N : RPJM dirumuskan tiga bulan setelah pelantikan atau setelah SK turun dari Bupati
sesuai dengan aturan Mentri dalam Negeri No. 114 tahun 2014 tentang pedoman
pembangunan Desa. Jadi pemilihan kades tahun 2012 dan RPJM dirumuskan pada
tahun 2013.
P : Susunan perencanaan desa, setelah ada UU Desa apakah ada perbedaan dalam
RPJMnya? Apa perbedaan RPJM dengan RKPDes?
N : Perbedaannya dari sisi perbidangnya, sebelum ada UU Desa belum ada sifat
perbidangan dari penyelenggara atau pembangunan desa. Sekara ng ada empat bidang
dalam RPJM yaitu Penyelenggara pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Sebelumnya
hanya UU Desa No. 6 tahun 2014 tentang kewenangan Desa, kemandirian Desa dan
Hak Otonomi Desa. Jadi kalau RPJM itu Rencanapembangunan untuk jangka waktu 6
tahun. Sedangkan RKPDes itu pejabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun.
21
P : Dana untuk Desa itu 1 Milyar. Bagaimana proses pencairannya?
N : Jadi, sebenarnya pencairan dana 1 Milyar dari pusat itu dibutuhkan 3 tahap. Jadi, 3
tahap itu harus mempersiapkan 3 proposal dan 3 Laporan pertanggungjawaban dan
dilakukan secara bertahap. Tahap 1 itu 20%, pengajuan 20% ke Kabupaten. Di
Kabupaten diperiksa, ada RAP, ada foto, ada proposal kegiatan dan pernyaatan
diterimanya laporan usulan dari kecamatan. Setelah selesai tahap 1 kemudian
menyusun LPJ, ada nota, foto dan sebagainya. Kemudian disusun tahap 2 dengan
mengajukan proposal. Tahap 1 dilakukan kemudian akan ada monitoring dari ke amatan
dan kabupaten, begitupun pada tahap selanjutnya. Program pada tiap masa itu berbeda,
ada dana desa, bantuan provinsi (100 juta/ tahun) dan ADPP (Kabupaten). ADPP itu
dibagi 3 yaitu hasil retribusi, pajak dan advokasi dana desa. Selain itu, ada juga bantuan
keuangan program warga desa. Jadi, pertahun itu kita bisa membuat 7 proposal. Setelah
dana sudah cair harus segera dilaksanakan tidak boleh ditunda -tunda.
P : Dilihat dari program Desa tahun 2013-2018. Berapa persen program yang berjalan?
N : Tidak semua program berjalan dengan lancar. Ada juga program yang urgent yang
tidak terdapat di RPJM tetapi tetap terpacu pada RPJM. Sekarang RPJM itu harus rinci
atau detail sedangkan dulu hanya menentukan nama programnya saja. Sekarang ketika
menyusun RPJM harus mengkoordinir sampai akarnya seara rinci. Jadi, tiap tahun itu
ada rembuk warga untuk melihat ada atau tidak urgensi dari program yang disusun di
RPJM maupun yang tidak masuk di RPJM. Kemudian untuk disepakati dilaksanakan
atau tidak. Contohnya ada renana pembangunan rumah sehat, rutilahu ada 50 rumah di
Desa Cileunyi Kulon. Hal itu merupakan kegiatan yang paling prioritas dan berdampak
sangat banyak untuk masyarakat. Jadi misalnya 200 juta itu di renanakan untuk
pembangunan di daerah 2 RT dana tersebut harus dihabiskan tidak bisa misalkan 50
juta/1 Rtnya jadi bisa kebagian 4 RT, itu tidak bisa. Harus sesuai dan di selesaikan
dengan tuntas.
22
P : Jadi pembangunan di desa Cileunyi Kulon ini lebih memprioritaskan pembangunan
SDM ya pak?
N : Iya seperti visi misi kades kita tahun ini juga lebih ke pembangunan SDM. Jadi di
desa Cileunyi kulon ini sudah lumayan cukup untuk infrastruktur paling jalan kecil
gang gitu, air, dan tempat sarana publik (Kantor RW, posyandu, dll). Kan kalau
ngebangun sebuah bangunan seperti itu harusaman. Tanah yang digunakan harus tanah
atas nama desa. Jadi, misalnya tanah hasil hibah warga. Sedangkan kalau pembangunan
SDM itu programnya seperti membuat komunitas karena kan bisa membuat
perkembangan SDM lebih produktif, selain itu juga mendigitalisasiSDM untuk
berwirausaha. Dalam dana pusat ada untuk prosuk uggulan karena kan pasti setiap desa
mempunyai produk unggulan, kemudian sarana olahraga (Gor), BUMDES, Bendngan
Desa (kalau ini belum terealisasikan karena tanahnya kan belum ada). A dapun program
unggulannya berupa UMKM yaitu pelatihan dan BUMDES menjadi sejenis investor.
Karena kan desa Cileunyi kulon aksesnya bisa di bilang mudah kan ya ke kota dekat,
ke pasar dekat, jadi tinggal keterampilan pendidikan dan pelatihan SDMnya yang har us
dibangun.
P : Musyawarah di Desa Cileunyi Kulon ini biasa dilakukan berapa kali pak?
N : Sesuai kebutuhan. Jadi, misalnya mau membuat peraturan desa terus menentukan
program urgent atau tidaknya program tersebut. Musyawarah disini itu ada 2 yaitu
musyawarah desa dan musyawarah perencanaan desa. Musyawarah desa itu seperti
RPJM dan APBD. Kalau Musyawarah perencanaan desa itu satu forum yang isinya itu
perumusan yang dihasilkan dari musyawarah desa untuk dibawa ke Musyawarah
perencanaan desa, contohnya misalnya jalan di Baleendah rusak itu tidak bisa masuk
ke program rencana desa tetapi itu masuk ke rencana pembangunan kabupaten atau
biasa disebut DURKPD.
Kesimpulan :
23
Jadi di desa Cileunti Kulon ini kades yang terpilih yaitu bapak Drs. Ahmad
Mulyadi M.M. mempunyai visi misi yang terfokus kepada pembangunan SDM
daripada infrastruktur dikarenakan infrastruktur di desa ini sudah cukup baik walaupun
nanti akan ada pembangunan infrastruktur sedikit yang akan dilakukan.
24
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN DOKUM ENTASI
27
Gambar 3 proses wawancara
28