Anda di halaman 1dari 24

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Sistem Administrasi Negara Weni Puji Hastuti , S.Sos, M.KP


Indonesia (SANRI)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

IRSYAD HAMDAN (12170514719)

NOVIA RAMADANI (12170521915)

ULFA ANGGRAINI (12170521296)

PRODI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama tama marilah kita ucapkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Karena berkat rahmat dan ridhonya makalah ini dapat terselesikan
guna untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah sistem administrasi
Negara indonesia dengan judul “PERENCANAAN PEMBANGUNAN’’.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengarapkan segala bentuk saran serta masukkan maupun kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat
berguna terkhusunya bagi kami serta masyarakat umum.

Pekanbaru, 24 MEI 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

C. Tujuan Makalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3

A. Pengertian Perencanaan Pembangunan................................................................... .3

B. Sistem Perencanaan Pembangunan….......…............................................................ 5

C. Faktor-faktor Dalam Perencanaan pembangunan..................................................... 7

D. Tantangan Dalam Perencanaan Pembangunan........................................................10

E. Perbedaan Perencanaan Pembangunan Antara Kota dan Desa……………...…….11

F. Strategi Yang Efektif Dalam Mengelola Pereancanaan Pembangunan…………...18

BAB III PENUTUP............................................................................................................…20

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan Pembangunan merupakan proses penting untuk menentukan
tindakan masa depan dalam pelaksanaan pembangunan di daerah tersebut. Dengan
menggunakan Perencanaan maka diharapkan pelaksanaan pembangunan dapat
mencapai hasil yang diinginkan. Faktor penting dalam Perencanaan pembangunan
adalah keberanian untuk memutuskan apa yang harus dilakukan, kemudian kapan
melakukannya, selanjutnya bagaimana melakukannya dan yang terakhir siapa yang
melakukannya. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan
kondisi di waktu yang akan datang. Perencanaan yang baik juga akan menghasilkan
keputusuan atau hasil yang baik juga.
Hakikat Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara rasional untuk
mempersiapkan masa depan. Disisi lain perencanaan pada dasarnya adalah proses
menentukan apa yang ingin dicapai di masa dalam suatu lingkup waktu tertentu serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Dalam Perencanaan Pembangunan, proses penyusunan tahapan-tahapan
kegiatannya melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu.
Dalam hal pembangunan suatu daerah perencanaan sangatlah penting karena dengan
menggunakan perencanaan maka diharapkan kita tahu apa saja yang dibutuhkan
dalam suatu pembangunan. Pembangunan adalah suatu konsep yang mempunyai
tujuan dalam proses menuju kearah perbaikan dan peningkatan. Kegiatan
Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun yang dilaksanakan
masyarakat merupakan suatu investasi.

1
B. Rumusan Masalah :
1. Apa definisi perencanaan pembangunan
2. Bagaimana sistem perencanaan pembangunan
3. Apa saja faktor-faktor dalam perencanaan pembangunan?
4. Apa saja tantangan dalam perencanaan pembangunan?
5. Apa perbedaan perencanaan pembangunan antara perkotaan dan di desa?
6. Bagaimana strategi yang efektif dalam mengelola perencanaan
pembangunan?

C. Tujuan :
1. Untuk mengetahui defenisi perencanaan pembangunan
2. Untuk memahami system perencanaan pembangunan
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor dalam perencanaan pembangunan
4. Untuk mengetahu tantangan apa saja yang ada dalam perencanaan
pembangunan
5. Untuk mengetahui perbedaan perencanaan pembangunan di kota dan desa
6. Untuk mengetahui srategi yang efektif dalam mengelola perencanaan
pembangunan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembangunan


1. Perencanaan
Definisi dasar dari sebuah perencanaan yang mana diartikan sebagai suatu
proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Tjokroamidjojo, 1984). Perencanaan adalah
proses yang terencana dan terstruktur untuk memikirkan dan memutuskan
langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Ini
melibatkan identifikasi masalah atau kebutuhan, penentuan tujuan yang spesifik,
pemilihan strategi dan taktik, alokasi sumber daya, serta penentuan jadwal atau
waktu pelaksanaan. Perencanaan dapat diterapkan dalam berbagai konteks,
termasuk perencanaan bisnis, perencanaan proyek, perencanaan keuangan,
perencanaan karir, dan banyak lagi.
Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai konteks, baik dalam skala
individu, kelompok, organisasi, maupun tingkat pemerintahan. Tujuan
perencanaan adalah untuk membantu mencapai hasil yang diinginkan dengan cara
yang terbaik dan paling efisien. Dalam konteks bisnis, perencanaan seringkali
melibatkan merumuskan strategi jangka panjang, mengidentifikasi sasaran,
menentukan langkah-langkah taktis, dan mengalokasikan sumber daya yang tepat.
Aspek penting dalam perencanaan adalah mengidentifikasi dan memahami situasi
saat ini serta memproyeksikan keadaan di masa depan. Dalam melakukan
perencanaan, informasi yang akurat dan relevan sangat penting agar keputusan
yang diambil menjadi lebih baik. Analisis data, penilaian risiko, dan pemodelan
skenario dapat membantu dalam proses perencanaan yang baik.
2. Pembangunan
Pembangunan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mencapai perubahan
positif dan berkelanjutan dalam masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Secara
umum, pembangunan mengacu pada upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia. Menurut Bintoro
Tjokroamidjojo Pembangunan merupakan suatu proses perubahan sosial

3
berencana, karena meliputi berbagai dimensi untuk mengusahakan kemajuan
dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi, pembangunan bangsa, wawasan
lingkungan dan bahkan peningkatan kualitas manusia untuk memperbaiki kualitas
hidupnya.
Pembangunan melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi,
sosial, budaya, dan lingkungan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan taraf
hidup manusia dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan,
mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan,
serta memperkuat infrastruktur dan layanan publik. Pembangunan dapat dilakukan
dalam skala yang berbeda, mulai dari tingkat lokal hingga nasional atau bahkan
global. Secara umum, pembangunan di tingkat lokal melibatkan pengembangan
infrastruktur perkotaan, pengembangan wilayah pedesaan, dan perbaikan kualitas
hidup masyarakat setempat. Di tingkat nasional, pembangunan mencakup upaya
pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara, mengembangkan industri,
meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta memperkuat
sistem politik dan hukum.
Dalam melaksanakan pembangunan, penting untuk melibatkan semua pihak
yang terlibat, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga
internasional. Kolaborasi dan kemitraan antara berbagai aktor ini diperlukan untuk
mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Secara
keseluruhan, pembangunan adalah suatu proses yang kompleks dan
multidimensional yang bertujuan untuk mencapai kemajuan sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia secara umum
dengan cara yang berkelanjutan, inklusif, dan adil.
3. Perencanaan Pembangunan
Menurut Tjokroamidjojo (1984), perencanaan pembangunan adalah sebagai
suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan (termasuk sumber-
sumber ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
berdasarkan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien.
Pada dasarnya perencanaan pembangunan adalah pengambilan alternatif yang
dianggap alternatif terbaik dengan sumber daya yang tersedia secara tepat.
Perencanaan pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses pemikiran dan
penentuan menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, dibuat

4
secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan
untuk masa yang akan datang.
Perencanaan pembangunan adalah bahwa perencanaan yang baik dan terarah
merupakan kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan proyek
pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan, langkah-langkah yang
sistematis dan terorganisir diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya yang
ada digunakan secara efektif dan efisien. Perencanaan pembangunan juga
melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Keterlibatan mereka penting untuk
memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan dapat mencerminkan kepentingan
dan aspirasi semua pihak terkait. Selain itu, sinergi antara berbagai pihak juga
dapat memperkuat pelaksanaan proyek pembangunan.
Selama proses perencanaan, penggunaan teknologi dan metodologi yang
tepat juga menjadi faktor kunci. Penggunaan teknologi informasi dan sistem
informasi geografis (SIG) dapat membantu dalam pengumpulan, analisis, dan
visualisasi data yang diperlukan. Metodologi yang baik, seperti analisis cost-
benefit dan analisis risiko, juga penting dalam mengevaluasi proyek pembangunan
secara menyeluruh. Perencanaan pembangunan merupakan suatu langkah penting
dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan
melakukan perencanaan yang matang, dapat dihasilkan kebijakan dan program
yang tepat sasaran, menggunakan sumber daya secara efisien, dan memberikan
manfaat yang nyata bagi masyarakat.

B. Sistem Perencanaan Pembangunan


Sistem perencanaan pembangunan adalah suatu proses yang terstruktur dan
terorganisasi untuk merencanakan dan mengatur kegiatan pembangunan dalam suatu
wilayah atau negara. Sistem ini melibatkan berbagai tahap yang saling terkait untuk
memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara efektif dan efisien, serta sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan yang telah ditetapkan.Sistem perencanaan pembangunan
adalah serangkaian proses dan langkah-langkah yang digunakan untuk merumuskan,
mengorganisir, dan melaksanakan rencana pembangunan dalam suatu wilayah atau
negara. Tujuan dari sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mencapai
pembangunan yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan
memajukan sektor ekonomi.

5
Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam sistem perencanaan
pembangunan:
1. Analisis Situasi: Tahap awal dalam sistem perencanaan pembangunan adalah
melakukan analisis menyeluruh terhadap situasi yang ada. Ini melibatkan
pengumpulan data dan informasi tentang keadaan sosial, ekonomi, lingkungan,
dan infrastruktur di wilayah yang akan direncanakan.
2. Penetapan Tujuan: Setelah menganalisis situasi, langkah selanjutnya adalah
menetapkan tujuan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan ini
harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan berbatasan waktu (SMART).
3. Identifikasi Masalah dan Peluang: Tahap ini melibatkan identifikasi masalah dan
peluang yang muncul berdasarkan analisis situasi. Masalah dapat mencakup
kesenjangan pembangunan, ketimpangan sosial, atau masalah lingkungan.
Peluang dapat berupa potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan atau inovasi
teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan.
4. Perumusan Kebijakan: Setelah mengidentifikasi masalah dan peluang,
perumusan kebijakan dilakukan untuk menanggapi isu-isu tersebut. Kebijakan
ini harus didasarkan pada analisis yang cermat dan melibatkan partisipasi
masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
5. Penyusunan Rencana: Tahap ini melibatkan penyusunan rencana yang mendetail
untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Rencana ini
mencakup strategi, program, proyek, dan kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu. Rencana ini juga harus mempertimbangkan aspek-
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
6. Implementasi: Setelah rencana disusun, langkah selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tersebut. Ini melibatkan alokasi sumber daya,
pengorganisasian pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan proyek dan
program pembangunan.
7. Evaluasi dan Pemantauan: Tahap evaluasi dan pemantauan dilakukan untuk
mengevaluasi kemajuan implementasi rencana pembangunan dan mencatat
dampak yang dicapai. Evaluasi ini berguna untuk memperbaiki dan memperbarui
rencana di masa depan.
8. Revisi dan Perbaikan: Berdasarkan hasil evaluasi, rencana pembangunan dapat
direvisi dan diperbaiki untuk mencapai hasil yang lebih baik. Perbaikan dapat
meliputi penyesuaian tujuan, strategi, atau kegiatan yang direncanakan.

6
C. Faktor-Faktor Dalam Perencanaan Pembangunan
Sebagaimana layaknya suatu aktivitas yang terkait dengan masalah sosial
kemasyarakatan dan selalu bersifat dinamis, keberhasilan atau kegagalan program
perencanaan pembangunan daerah selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tersebut secara khusus dapat berbeda
tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang berlaku di daerah perencanaan.
Substansi permasalahan yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya dapat
menyebabkan berbedanya faktor-faktor dimaksud. faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu program perencanaan pembangunan daerah
dengan merujuk pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembangunan yang
antara lain meliputi:
1. Faktor Lingkungan
Pertama adalah faktor lingkungan, baik eksternal maupun internal, yang dapat
mencakup bidang sosial, budaya, dan politik. Faktor eksternal biasanya datang
dari wilayah tetangga, atau pengaruh global yang berkembang dalam lingkup
nasional maupun internasional. Sedangkan faktor internal merupakan pengaruh
yang datang dari dalam wilayah perencanaan sendiri. Unsur-unsur yang berada
dalam faktor lingkungan ini dapat dibagi menurut bidang:
a. Sosial
Hampir di setiap negara berkembang, perencanaan pembangunan
daerah selalu diarahkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam kondisi yang ideal, masyarakat dapat menjadi
tujuan/objek dari sebuah perencanaan sekaligus juga menjadi aktor atau
subjek perencanaan. Kondisi sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan program perencanaan pembagunan daerah. Kondisi sosio-
ekonomi masyarakat yang menjadi gambaran tentang kebiasaan-kebiasaan
masayarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya; stratifikasi sosial yang
membentuk hubungan hierarkis dalam proes kemasyarakatan, tingkat
pendidikan, dan fakta-fakta sosial lainnya merupakan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan daerah.
b. Budaya
Masalah budaya (Culture) yang turut mewarnai kebiasaan hidup
masyarakat yang dalam suatu daerah tertentu juga mempunyai andil yang
cukup bear terhadap perencanaan pembangunan daerah. Bila ingin mencapai

7
sasaran yang diharapkan, perencanaan pembangunan daerah harus
mempertimbangkan faktor budaya/ culture yang berlaku di dalam masyarakat
setempat. Faktor budaya yang ada dalam kelompok masyarakat tidak dapat
diabaikan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah yang akan
diimplementasikan dalam bentuk proses pelaksanaan pembangunan.
Pentingnya masalah ini sudah banyak di kemukakan oleh para administrasi
pembangunan, karena hal ini sangat disadari sebagai salah satu faktor yang
cukup urgen untuk diperhatikan oleh para perencana pembangunan.
c. Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki hubungan yang erat dengan masalah
pembangunan disamping faktor-faktor lainnya. Para ahli studi pembangunan
bahkan meyakini pentingnya faktor ini dalam proses pembangunan sebagai
faktor yang mempuinyai determinan tinggi. Hal ini didasarkan pada suatu
kenyataan yang banyak terjadi di negara-negara berkembang, dimana pada
umumnya mereka memberikan prioritas yang tinggi terhadap pembangunan
ekonomi. Keadaan ekonomi yang meningkat diharapkan dapat memberikan
kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan
dibidang lainnya, sehingga lebih mengejar pertumbuhan ekonomi sebagi
indikator keberhasilan pembangunan. Stabilitas ekonomi menjadi target
utama yan harus di wujudkan melalui proses pembangunan, karena dengan
adanya stabilitas ekonomi yang dinamis, proses pembangunan akan berhasil
dengan baik, walaupun hal itu tidak dapat dilepaskan dari adanya stabilitas di
bidang lainnya.
d. Politik
Faktor politik merupakan faktor lain yang dipandang dapat
mempengaruhi jalannya proses pembangunan. Keterkaitan tersebut oleh para
ahli politik dan pembangunan terutama dapat dilihat dari adanya idiologi yang
dianut oleh suatu negara. Idiologi sebagi falsafah negara dipandang sebagai
unsur yang memberikan pengaruh kuat terhadap pola, sistem dan kultur yang
diterapkan dalan rangka pelaksanaan pembangunan suatu negara. Aspek
politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi
pembangunan adalah filsafat hidup bangsa atau filsafat politik
kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal ini juga berhubungan dengan

8
interdependensi antara sistem politik yang dianut dengan administrasi
pembangunan.
e. Administrasi
Mekipun merupakan aspek yang berbeda dengan aspek politik, aspek
administrasi oleh para ahli cenderung tidak dipisahkan dari aspek politik.
Dalam kesempatan ini yang penting dikemukakan adalah bahwa aspek
tersebut juga memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya proses
pembangunan, dan secara keseluruhan berpengaruh pula terhadap proses
perencanaan.
2. Faktor Sumber Daya Manusia Perencanan
Kualitas perencaaan yang baik akan lebih memungkinkan tercipta oleh SDM
yang tepat dan berkualitas, sementara itu perencanaan yang baik juga lebih
memungkinkan untuk dapat diimplementasikan dalam program-program
pembangunan. Dengan demikian, kualitas perencanaan yang baik sangat
tergantung pada kemampuan, keahlian, dan keluwesan oleh para perencananya
disamping teknik dan metode yang digunakan.
3. Faktor Perkembangan Ilmu Dan Teknologi
Besar pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
proses pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknlogi dapat mendorong, dan
pembangunan yang berhasil akan mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi. Bintoro mengatakan: “ilmu dan teknologi dapat merupakan sumber
yang penting dalam proes perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan
pembangunan”. Implementasi IPTEK dalam perencanaan pembangunan daerah
tidak dapat diseragamkan. Artinya hal itu tergantung pada apa yang dibutuhkan
dan bagaimana hal itu digunakan. Letak dan kondisi geografis wilayah juga sangat
menentukan penggunaan metode, teknik, dan peralatan perencanaan. Namun yang
terpenting dari semua ini adalah sampai sejauh mana SDM perencanaannya
mampu mengimprovisasi perkembangan tersebut secara optimal.
4. Faktor Pendanaan
Faktor pendanaan pada dasarnya merupakan faktor yang sudah given.
Artinya hal itu memang harus ada untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas.
Namun ada satu yang perlu disampaikan disini bahwa dalam proses perencanaan
pembangunan daerah, hal ini harus benar-benar diperhatikan sebagai suatu hal
yang sangat penting. Perencanaan pembangunan daerah adalah kegiatan yang

9
“mahal”. Karena itu, pelaksanaannya harus benar-benar serius, dalam arti pihak-
pihak yang terkait, termasuk para perencananya harus fokus terhadap tugasnya,
punya komitmen terhadap tujuan yang ingin dicapai dan harus bekerja keras, teliti
serta tidak terburu-buru dalam penyusunannya.
5. Faktor Institusional
Faktor institusional mencakup kelembagaan, kapasitas, dan koordinasi antar
lembaga terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan.
Perencanaan yang efektif memerlukan lembaga-lembaga yang kuat, transparansi,
akuntabilitas, dan koordinasi yang baik antar lembaga terkait.

D. Tantangan Dalam Perencanaan Pembangunan


Tantangan perencanaan pembangunan merujuk pada rintangan dan hambatan
yang dihadapi dalam merancang dan melaksanakan program atau proyek
pembangunan. Tantangan ini dapat beragam dan kompleks, dan dapat melibatkan
berbagai aspek seperti keuangan, kebijakan, sosial, lingkungan, dan teknis. Beberapa
tantangan umum dalam perencanaan pembangunan meliputi:
1. Keterbatasan Sumber Daya
Tantangan utama dalam perencanaan pembangunan adalah keterbatasan
sumber daya, terutama dana, tenaga kerja, dan infrastruktur yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana pembangunan. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi skala
dan keberhasilan proyek pembangunan. Dan juga rendahnya kualitas sumber daya
manusia mempengaruhi tingkat produktifitas yang tercermin pada rendahnya
jumlah produk yang dihasilkan persatuan tenaga manusia Indonesia, dibandingkan
dengan negara-negara lain yang sebanding. Rendahnya tingkat produktifitas
manusia Indonesia diakibatkan oleh rendahnya tingkat dan kualitas pengembangan
sumber daya manusia.
2. Kurangnya Partisipasi Masyarakat
Melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan adalah aspek
penting untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program pembangunan.
Tantangan dalam hal ini termasuk membangun kesadaran masyarakat, mengatasi
kesenjangan dalam partisipasi, dan memastikan representasi yang adil dari
berbagai kelompok masyarakat. Perencanaan pembangunan yang sukses harus
melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan pengambilan
keputusan.

10
3. Perubahan sosial dan ekonomi
Masyarakat dan ekonomi terus berubah, dan perencanaan pembangunan
harus mampu mengantisipasi dan merespons perubahan ini. Tantangan yang
terkait adalah memastikan bahwa rencana pembangunan tetap relevan dan sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
4. Koordinasi antarlembaga
Perencanaan pembangunan melibatkan berbagai lembaga pemerintah,
organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Koordinasi yang
efektif antara lembaga-lembaga ini dapat menjadi tantangan, karena perbedaan
kepentingan, prioritas, dan pendekatan yang mungkin ada di antara mereka.
5. Pembangunan yang berkelanjutan
Mencapai pembangunan yang berkelanjutan adalah tujuan penting dalam
perencanaan pembangunan. Tantangan dalam mencapai keberlanjutan meliputi
pengelolaan lingkungan yang baik, pengurangan kemiskinan, kesetaraan gender,
dan keadilan sosial.

E. Perbedaan Perencanaan Pembangunan Antara Perkotaan Dan Di Desa


1. Proses perencanaan pembangunan kota
Perencanaan pembangunan perkotaan dan wilayah dapat di definisikan
sebagai pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan ekonomi , sosial budaya
dan lingkungan hidup melalui pengembangan visi tata ruang , strategi dan rencana
, dan penerapan seperangkat prinsip – prinsip kebijakan , alat-alat mekanisme dan
partisipasi kelembagaan . Perencanaan pembangunan kota merupakan salah satu
ilmu yang mempelajari kondisi ruang masa kini dan merencanakan nya untuk
kebutuhan masa yang akan datang . Perencanaan wilayah dan kota berfungsi
sebagai mengendalikan kondisi wilayah dan kota secara kontinyu , karena kota
senantiasa mengalami perubahan ekonomi,sosial budaya maupun lingkungan.
Perencanaan Pembangunan merupakan bagian terpenting dalam proses
Pembangunan di sebuah negara. Pasalnya, kualitas pembangunan akan dinilai Dari
proses perencanaan yang tepat. DiIndonesia, proses perencanaan pembangunan
berubah mengikuti perkembangan rezim pemerintahan yang ada. Setelah orde
baru tumbang, perubahan Mendasar pada sistem pemerintahan Desentralistik
otomatis merubah pula sistem perencanaan pembangunan yang Didasari UU No.
25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sistem

11
perencanaan yang diatur Dalam UU No. 25 tahun 2004 dan aturan Pelaksanaannya
menerapkan kombinasi Pendekatan antara top-down dan bottomup, yang lebih
menekankan cara-cara aspiratif dan partisipatif, sehingga hal tersebut diwujudkan
melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang di
berbagai tingkatan mulai Kelurahan hingga Nasional. Seiring dengan era
globalisasi.
Kota merupakan salah satu sumber penghasilan yang banyak diminati oleh
masyarakat. Pada umumnya banyak sekali terdapat masyarakat yang bertempat
tinggal di desa berpindah ke kota demi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan nya. Kini lebih dari separuh jumlah penduduk desa pindah ke
perkotaan. Maka di perlukan penataan ruang dan proses perencanaan
pembangunan yang baik di perkotaan agar kota layak dan nyaman dihuni
meskipun dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Pada umumnya kota
dibangun untuk semua untuk kepentingan ekonomi dan juga kesejahteraan
masyarakat. Pada UU penataan ruang yang baru ( UU no.26 tahun 2007) sudah
ada prinsip-prinsip makro untuk membangun pembangunan kota.
Menurut dirjen penataan ruang imam S. Ernawi terdapat beberapa syarat
yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan pembangunan kota agar dapat
memenuhi kebutuhan masa kini Tampa mengorbankan generasi mendatang untuk
mencukupi kebutuhan nya yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan dilakukan dengan berorientasi ekonomi tetapi juga harus
memperhatikan sosial budaya dan ekologis.
2. Memanfaatkan sumber daya terbarukan .
3. Membuang limbah industri dan rumah tangga tidak boleh memenuhi asimilasi
pencemaran .
4. Dan perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi daya dukung lingkungan
perkotaan.

Terkait dengan syarat – syarat diatas keberadaan ruang terbuka Hijau


menjadi komponen dan aset penting dalam membentuk kota yang berkelanjutan .
Selain menjadi tempat tumbuh tanaman lebih dari itu perkotaan juga sebagai
wadah yang dapat menampung berbagai aktivitas warga diwilayah itu yang akan
menumbuhkan nilai-nilai positif . Pengawas dan pengendalian pemanfaatan ruang
salah satunya dilakukan dengan melakukan zonasi peruntukan pemanfaatan ruang

12
kota.disamping itu pengendalian ruang pemerintah kota juga harus berperan
dengan baik , agar tidak terjadi pembangunan kota tanpa izin dari pemerintah
pengawasan dan juga di harapkan dapat menghindari penyalahgunaan
pemanfaatan ruang kota. Peran serta masyarakat juga di atur dalam UU no .26
tahun 2007 . Masyarakat sebagai pengaku kepentingan dari RT RW akan dibuat
dan diberikan hak untuk memberikan masukan dan pengetahuan RT RW yang
telah disah kan menjadi peraturan daerah. Masyarakat merupakan aset dari proses
perencanaan pembangunan kota. Perencanaan pembangunan kota Memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1. Skala dan kompleksitas Artinya kota pada umumnya memiliki populasi yang
besar dari instruktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan desa oleh
karena itu perencanaan pembangunan kota lebih rumit dan melibatkan lebih
banyak aspek seperti transaksi, perumahan, perumahan, sanitasi dan layanan
publik yang lebih beragam.
2. Perencanaan pembangunan kota lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi ,
perkembangan industri, perumahan yang terjangkau dan peningkatan kualitas
hidup.
3. Sumber daya dan anggaran artinya kota pada umumnya memiliki sumber
daya yang melimpah dan anggaran yang lebih besar untuk perencanaan dan
pembangunan.instruktur yang rumit dan kebutuhan yang berbeda akan
membutuhkan sumber daya yang lebih besar.
4. Peraturan dan kebijakan artinya perencanaan pembangunan kota biasanya
diatur oleh peraturan dan kebijakan yang lebih kompleks . Ada lebih banyak
peraturan dari tata ruang,zonasi lingkungan dan pembangunan yang harus
dipatuhi.

Oleh karena itu perencanaan Akan memudahkan para pelaku pembangunan


dalam mencapai target- target Yang telah ditentukan. Namun demikian,Untuk
memastikan bahwa pencapaian Hasil agar sesuai dengan rencana maka
Diperlukan adanya pengendalaian atau Pengawasan. Proses penyusunan rencana
Pembangunan di Negara kita secara normatif mengikuti sistem politik yang
berlaku yakni sistem politik demokratis dimana sistem politik ini akan menjadi
dasar semua kegiatan pemerintahan, termasuk kegiatan perencanaan
pembangunan Yang senantiasa melibatkan semua Pemangku kepentingan dalam

13
pemerintahan Negara. Diantara elemen-elemen Pemangku kepentingan yang
utama adalah pemerintah, masyarakat dan swasta. Sesuai dengan UU No. 25
Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa
mekanisme Penyusunan rencana pembangunan, baik Di tingkat pusat maupun
daerah dilakukan melalui mekanisme forum yang Disebut dengan musyawarah
Perencanaan pembangunan Musrenbang.

Jadi Musrenbang merupakan forum antar Aktor dalam rangka menyusun


rencana Pembangunan nasional maupun rencana Pembangunan daerah. Dari
forum Musrenbang tersebut akan menghasilkan Dokumen perencanaan
pembangunan Yang berupa rencana- rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka Menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara Negara dan masyarakat.Seiring dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan untuk semakin membuka ruang partisipasi dan aspirasi Masyarakat
dalam proses perencanaan Pembangunan di daerah, rangkaian forum Musrenbang
kini tak hanya diwujudkan Melalui instrument yang manual dan formal seperti
yang dilakukan selama ini. Kehadiran E-Musrenbang merupakan sebuah inovasi
dalam sistem perencanaan Pembangunan daerah dengan mengadopsi
perkembangan teknologi, informasi Dan komunikasi. E-Musrenbang dinilai
Mampu membuka ruang partisipasi Masyarakat dari segala tingkatan untuk
Memberikan aspirasi terkait pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
Masyarakat. Sudah banyak daerah yang Dinilai berhasil menerapkan sistem
EMusrenbang sebagai salah satu instrumen Perencanaan pembangunan seperti
Kota Surabaya, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan bahkan
dalam Perencanaan pembangunan Nasional pun Bappenas kini mulai menerapkan
sistem Berbasis teknologi dan informasi tersebut.

Menurut Magnis Suseno paradigma Pembangunan humanis memiliki 3


prinsip etis yaitu, pembangunan harus Menghormati hak-hak asasi manusia,
Adanya pembangunan yang demokratis, Dan prioritasnya harus menciptakan
taraf Minimum keadilan sosial (Suseno, 1979). Adapun tujuan pembangunan dari
Pendekatan Humanis antara lain, Human Capital, Growth With Equity, Social
Capital & Social Development, dan Human Development (Tjokroamidjojo,
2001).Dalam sistem E-Musrenbang yang Dikelola oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Surabaya, usulan Masyarakat terhadap proses perencanaan

14
Pembangunan dapat dimulai dari tingkat RW. Setiap RW memiliki akses untuk
login ke sistem tersebut dengan memberikan 2 usulan utama dan 1 usulan
cadangan Dalam proses perencanaan pembangunan. Kemudian usulan dari RW
tersebut Diteruskan ke Kelurahan. Kemudian dari Tingkat kelurahan, pihak
kelurahan memiliki kewenangan untuk memetakan usulan dan merencanakan
usulan dari RW Sesuai dengan gambaran maupun peta Yang kemudian
mengajukannya ke pihak Kecamatan.Setelah memperoleh pengajuan Usulan dari
pihak kelurahan, pihak Kecamatan pun memiliki kewenangan untuk Menolak
atau menyetujui usulan. Jika telah disetujui oleh kecamatan, maka usulan dapat
dilanjutkan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah yang kemudian akan Melakukan
survei terhadap usulan-usulan Yang disetujui.

2. Proses perencanaan pembangunan desa


Perencanaan pembangunan desa merupakan proses tahapan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara partisipatif guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan desa yang berkelanjutan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, aspek pembangunan bukan hanya
mengarah pada masyarakat masa kini melainkan juga masyarakat di masa depan.
Pembangunan berkelanjutan idealnya dapat mencakup berbagai aspek yang ada di
masyarakat juga masyarakat desa. Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa Pasal 78 (1), pembangunan desa, yaitu peningkatan pelayanan dasar,
pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan, pengembangan
ekonomi pertanian berskala produktif, pengembangan dan pemanfaatan teknologi
tepat guna, dan peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat
desa.
Pembangunan berkelanjutan di desa saat ini menerapkan prinsip-prinsip
SDGs (Sustainable Development Goals) Desa. SDGs Desa sendiri merupakan
program turunan dari SDGs yang dikeluarkan oleh PBB, yang memiliki 17 tujuan
atau goals. Oleh karena itu pembangunan yang menerapkan SDGs Desa, maka
dapat membantu pencapaian pembangunan nasional berkelanjutan sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan.

15
Perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:

 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka


waktu 6 (enam) tahun; dan
 Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.

Selain RPJM Desa dan RKP Desa, ada lagi yang namanya Daftar Usulan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (DU RKP-Desa) yang merupakan penjabaran
dari RPJM Desa dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan bagian dari
RKP Desa yang akan diusulkan oleh Pemerintah Desa kepada Pemerintah
Kabupaten dengan mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah.

RPJM Desa memuat visi dan misi Kepala Desa, arah kebijakan
pembangunan desa, serta rencana kegiatan yang meliputi Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa,
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Desa.

a. Tahapan penyusunan Penyusunan RPJM Desa

Dalam penyusunan RPJM Desa, Kepala Desa mengikutsertakan unsur


masyarakat Desa dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan
prioritas program dan kegiatan kabupaten/kota.Berikut ini tahapan penyusunan
RPJM Desa :

1) Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa


2) Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota
3) Pengkajian Keadaan Desa
4) Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa
5) Penyusunan Rancangan RPJM Desa
6) Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa

Penyempurnaan dan Penetapan Rancangan RPJM Desa. Kepala Desa


dapat mengubah RPJM Desa jika terjadi dalam hal : terjadi peristiwa khusus,

16
seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial
yang berkepanjangan atau terdapat perubahan mendasar atas kebijakan
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam
musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan
dengan peraturan Desa.

b. Tahapan Penyusunan RKP Desa


Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa
sesuai dengan informasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkaitan
dengan Pagu Indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. RKP Desa mulai
disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan dan ditetapkan
dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan
yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah Desa dalam penetapan APB
Desa. Dalam menyusun RKP Desa, Kepala Desa mengikutsertakan
masyarakat Desa. Adapun kegiatan dalam penyusunan RKP Desa diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa
2) Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa
3) Pencermatan Pagu Indikatif Desa Dan Penyelarasan Program/Kegiatan
yang masuk ke Desa
4) Pencermatan Ulang RPJM Desa
5) Penyusunan Rancangan RKP Desa
6) Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
7) Penetapan RKP Desa
8) Perubahan RKP Desa
9) Pengajuan Daftar Usulan RKP Desa.

RKP desa bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatur prioritas


pembangunan, alokasi sumber daya, serta memfasilitasi partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa secara terencana. Dengan melibatkan
partisipasi aktif masyarakat dan melakukan monitoring serta evaluasi yang
baik, diharapkan pembangunan desa dapat memberikan dampak positif yang
signifikan bagi kesejahteraan masyarakat desa.

17
F. Strategi yang efektif dalam proses perencanaan pembangunan
Kunci keberhasilan suatu perencanaan biasanya memerlukan adanya hal-hal
Sebagai berikut:
1. Komisi perencanaan
Sebagai badan pelaksana perencanaan yang terorganisir dengan tepat.
2. Data Statistik
Perencanaan yang baik membutuhkan analisis yang menyeluruh tentang potensi
Sumberdaya yang dimiliki, beserta kekurangannya.
3. Tujuan
Perencanaan harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai.
4. Penetapan sasaran dan prioritas
Penetapan sasaran dan prioritas untuk mencapai suatu tujuan dibuat secara
Makro dan sektoral.
5. Mobilisasi Sumberdaya
Dalam perencanaan ditetapkan adanya pembiayaan oleh pemerintah sebagai
Dasar mobilisasi sumberdaya yang tersedia.
6. Keseimbangan dalam perencanaan
Suatu perencanaan hendaknya mampu menjamin keseimbangan dalam
Perekonomian untuk menghindarkan kelangkaan maupun surplus pada periode
Perencanaan.
7. Sistem Administrasi yang Efisien
Administrasi yang baik dan efisien dan tidak korup adalah syarat mutlak
Keberhasilan suatu perencanaan.
8. Kebijakan pembangunan yang tepat
Pemerintah harus menetapkan kebijakan pembangunan yang tepat demi
Berhasilnya rencana pembangunan dan untuk menghindari kesulitan yang
Mungkin timbul dalam proses pelaksanannya.
9. Administrasi yang ekonomis
Setiap usaha harus dibuat berdampak ekonomis dalam administrasi, khususnya
Dalam pengembangan bagian-bagian departemen dan pemerintah
10. Dasar pendidikan
Administrasi yang bersih dan efisien memerlukan dasar pendidikan yang
kuat.Perencanaan yang berhasil harus memperhatikan standar moral dan etika
Masyarakat.

18
11. Teori konsumsi
Salah satu syarat penting dalam perencanaan pembangunan modern adalah
Bahwa perencanaan tersebut harus dilandasi oleh teori konsumsi.
12. Dukungan masyarakat
Dukungan masyarakat merupakan faktor penting bagi keberhasilan suatu
Perencanaan di dalam suatu negara yang demokratis.

Untuk mencapai proses perencanaan pembangunan yang baik juga di butuhkan


Alokasi sumber daya yang lebih seimbang Peningkatan sumber daya manusia di
daerah Pengembangan kelembagaan dan aparat daerah.Pelayanan masyarakat yang
efisien.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses pemikiran dan
menyentuhan menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa dan dibuat
secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu untuk masa yang akan datang.
Dalam proses perencanaan pembangunan juga diperlukan peran pemerintah dalam
mendukung proses perencanaan pembangunan Daerah melalui kebijakan-kebijakan
yang ada. Peran pemerintah daerah pada umumnya yaitu perencanaan pembangunan
biasa nya dilakukan oleh komoditas masyarakat dengan menentukan strategi
pembangunan dan perumusan dengan memperhatikan kondisi dan potensi lingkungan
disuatu daerah tertentu. Pelaksanaan proses perencanaan pembangunan Daerah
menjadi baik apabila penyusun perencanaan pembangunan Daerah yang baik dan
sesuai dengan rancangannya. Pemerintah daerah juga berperan untuk melaksanakan
tugas serta tanggung jawabnya dalam melakukan perencanaan fisik maupun nonfisik.
Selain itu masyarakat juga berperan penting dalam proses perencanaan
pembangunan. Masyarakat harus berpartisipasi dan harus menyumbang sesuatu yang
dapat mendorong proses perencanaan pembangunan baik itu berupa uang, tenaga
maupun pikiran .
perencanaan pembangunan merupakan suatu langkah penting dalam
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan melakukan
perencanaan yang matang, dapat dihasilkan kebijakan dan program yang tepat
sasaran, menggunakan sumber daya secara efisien, dan memberikan manfaat yang
nyata bagi masyarakat. perencanaan pembangunan menjadi alat yang efektif untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya guna. Perencanaan
yang matang dan melibatkan berbagai pihak akan memperkuat peluang keberhasilan
dalam mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudarajad. 2012. Perencanaan Daerah: Bagaimana membangunekonomi lokal,


kota dan kawasan. Jakarta: Salemba Empat

Wijaya, HAW. 2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta. PT. Raja grafindo
persada.

Laily, Elida Imro’atin Nur, and Elida Imro’atin. "Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan
pembangunan partisipatif." Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik 3.2 (2015):
186-190.

Salim, Emil. (2020). “Tiga Tanatangan Pembangunan Indonesia”. www.kehati.com. Diakses


pada 20 mei 2023 pukul 21.28. https://kehati.or.id/tiga-tantangan-pembangunan-
indonesia/.

Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. Perencanaan Pembangunan Daerah (Strategi


Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah), PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2003, Hal: 28

Lantaeda, Syaron Brigette, Florence Daicy Lengkong, and Joorie Ruru. “Peran Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rpjmd Kota Tomohon.”
Jurnal Administrasi Publik 4.48 (2017).

Wiguna, Y. T., Dewi, R., & Angelia, N. (2017). Peranan Badan Permusyawaratan Desa
dalam Perencanaan Pembangunan Desa. Perspektif, 6(2), 41-52.

Yunas, N. S. (2017). Efektivitas E-Musrenbang di Kota Surabaya dalam Sistem Perencanaan


Pembangunan Berparadigma Masyarakat. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan,
7(1), 19-27.

21

Anda mungkin juga menyukai