Disusun Oleh:
Kelompok 4
3. Nurhalisa (12170522133)
Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Sholawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa kita
ke jalan yang benar dan di ridhoi Allah SWT.
Dalam Penulisan makalah ini kami akan membahas topik makalah tentang
”Kekuasaan dalam Organisasi”. Dan dalam penulis kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini,dan
juga menjadi faktor koreksi bagi penulis guna menyusun makalah-makalah yang
akan datang. Akhir kata penulis ucapkan syukur dan terima kasih, semoga
bermanfaat. Amin.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................. 2
A. Kesimpulan .......................................................................... 9
B. Saran ................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pihak lainnya sehingga pihak tersebut merasa berada di bawah kendali
pihak yang memiliki kekuasaan.
4
Merupakan kekuasaan untuk member sanksi atau hukuman. Contoh
coercive power adalah seorang atasan memiliki kekuasaan untuk
memberikan sanksi kepada bawahannya yang terbukti memiliki kesalahan
fatal yang merugikan organisasi.
Dewasa ini telah umum diterima bahwa salah satu yang harus dipenuhi
oleh seorang manajer keterampilan insani. Keterampilan tersebut mutlak
perlu karena pada dasarnya dalam menjalankan kepemimpinannya.
Seorang manajer berinteraksi dengan manusia lain. Bukan hanya dengan
para bawahannya, tetapi juga berbagai pihak yang berkepentingan yang
dikenal dengan istilah pemangku kepentingan. Dari di dalam dan di luar
5
organisasi. Itulah yang dimaksud dengan peran interpersonal yang
diselesaikan diri.
6
Berbagai informasi yang diterima oleh mungkin berguna dalam
penyelenggaraan fungsi manajerialnya akan tetapi. Mungkin pula untuk
disalurkan kepada orang atau pihak lain dalam organisasi. Selanjutnya,
peran ini menuntut pemahaman yang mendalam tentang makna informasi
yang diterimanya. Serta pengetahuan tentang berbagai fungsi yang harus
diselenggarakan. Lalu selanjutnya, peran sebagai juru bicara organisasi,
peran ini memerlukan kemampuan mengalirkan informasi secara tepat.
Karena berbagai pihak di luar organisasi. Terutama jika menyangkut
informasi tentang rencana, tindakan, dan hasil yang telah dicapai oleh
organisasi. Berbagai peran ini juga menuntut pengetahuan yang mendalam
tentang berbagai aspek industri yang ditanganinya. Lanjutnya, peranan ini
dapat dimainkan dengan berbagai cara seperti rapat umum tahunan
pemegang saham. Atau lebih terbatas dalam bentuk rapat dengan para
anggota dewan komisaris perusahaan. Negosiasi dengan
instansipemerintah, pemasok. Pertemuan dengan para anggota asosiasi
perusahaan sejenis. Yang mana peran tersebut sangat penting artinya
dalam pembentukan dan pemeliharaan citra positif organisasi yang
dipimpinnya.
Secara umum peranan ini mengambil tiga bentuk suatu keputusan, yaitu
sebagai berikut. Pertama, sebagai pengusaha, seorang pemimpin
diharapkan mampu mengkaji terus menerus situasi yang dihadapi oleh
organisasi. Untuk menemukan dan menemukan peluang yang dapat
dimanfaatkan. Meskipun kajian itu sering menuntut terjadinya perubahan
dalam organisasi. Kedua, gangguan. Antara lain, tanggung jawab tanggung
jawab untuk mengambil keputusan tindakan korektif. Jika organisasi
menghadapi gangguan serius jika tidak ditangani akan berdampak negatif
bagi organisasi. Ketiga, pembagi sumber dana dan daya. Tak jarang orang
berpendapat bahwa, semakin tinggi posisi manajerial seseorang,
berwenang pun semakin besar. Wewenang atau kekuasaan itu paling
sering kendalikan diri pada kekuasaan untuk mengalokasikan dana dan
7
daya. Termasuk berwenang untuk menempatkan orang pada posisi
tertentu. Serta berwenang untuk mengangkat orang, menurunkan pangkat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11