Anda di halaman 1dari 11

KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN

DALAM BIROKRASI

Disusun Oleh Kelompok 9:


Mahdi (2222018)
Fharah Salsabila (2222019)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LHOKSEUMAWE

2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Muhammad yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami


berjudul “Kekuasaan Dan Kepemimpinan Dalam Birokrasi” Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami di lain waktu.

Lhokseumawe, November 2023

ii
iii

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................…...………………………………………iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1................................................................................Latar Belakang Masalah


......................................................................................................................1
1.2...........................................................................................Rumusan Masalah
......................................................................................................................1
1.3.............................................................................................Tujuan Penulisan
......................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan.........................................................................2


2.2 Pengertian Kekuasaan................................................................................3
2.3 Kepemimpinan Dan Kekuasaan Dalam Birokrasi.....................................5

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia
akan diminta pertanggungjawaban atas kepimpinannya kelak. Manusia sebagai
pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus
ada pemimpinnya yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya.

Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus ada
seorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk
mencapai tujuan individu , kelompok dan organisasi. Dari kepemimpinan itu ,
maka muncul lah kekuasaan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa pengertian kepemimpinan?
1.2.2. Apa pengertian kekuasaan?
1.2.3. Bagaimana kepemimpinan dan kekuasaan dalam birokrasi?
1.3. Tujuan penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan
1.3.3. Untuk mengetahui kepemimpinan dan kekuasaan dalam birokrasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin atau
leader) untuk mempengaruhi oranglain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-
pengikutnya), sehingga oranglain tersebut bertingkah laku sebagaimana
dikehendaki oleh pemimpin tersebut.
Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan
kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan , kepimpinan
merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat
dimiliki oleh seseorang. Sebagai suatu proses , kepemimpinan meliputi segala
tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyebabkan gerak dari warga
masyarakat.
Kepemimpinan seseorang (pemimpin) harus mempunyai sandaran-
sandaran kemasyarakatan. Pertama-tama kepemimpinan erat hubungannya
dengan susunan masyarakat.
Kekuatan kepemimpinan ditentukan oleh suatu lapangan kehidupan
masyarakat yang suatu saat mendapat perhatian khusus dari masyarakat yang
disebut culturalfocus. Culturalfocus dapat berpindah-pindah, misalnya pada
suatu waktu di lapangan politik, lain waktu pada lapangan ekonomi, kemudian
lapangan hukum dan seterusnya. Apabila dalam suatu saat culturalfocus
beralih, maka si pemimpin pun harus mampu mengalihkan titik berat
kepemimpinannya pada culturalfocus yang baru. Setiap kepemimpinan, yang
efektif harus memperhitungkan social basis apabila tidak menghendaki
timbulnya ketegangan-ketegangan atau setidak-tidaknya terhindar dari
pemerintahan boneka belaka. Kepemimpinan di dalam masyarakat- masyarakat
hukum adat yang tradisional dan homogeni, perlu disesuaikan dengan susunan
masyarakat tersebut yang masih tegas- tegas memperlihatkan cirri-ciri
paguyuban. Hubungan pribadi antara pemimpin dengan yang dipimpin sangat
dihargai.

2
3

Menurut Keating, kepemimpinan adalah suatu proses atau sekelompok


orang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Stoner, kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
pekerjaan anggota kelompok

2.2 Pengertian Kekuasaan


Kekuasaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kuasa (untuk mengurus, memerintah, dan sebagainya); kemampuan;
kesanggupan; daerah (tempat dan sebagainya) yang dikuasai. Kekuasaan
merupakan suatu sumber yang memungkinkan seseorang atau sekelompok
orang bisa mendapatkan hak untuk mengajak, mempengaruhi dan meyakinkan
orang lain.
Kekuasaan selalu dianalogikan dengan kekuasaan golongan, kekuasaan
raja, kekuasaan pejabat negara. Dengannya kekuasaan dalam hal ini dapat
diartikan sebagai kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok
guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang
diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang
diperoleh. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa pengertian kekuasaan
menurut para ahli di antaranya,
1) Rogers, kekuasaan merupakan kemampuan seseorang yang dapat
mengubah orang atau kelompok lain dalam cara yang spesifik, sebagai
contohnya dalam kekuasaan dan pelaksanaan kerjanya.
2) Ossip K Flechtheim, kekuasaan sosial merupakan keseluruhan dari
kemampuan, hubungan dan proses yang menghasilkan ketaatan dari pihak
lain untuk tujuan-tujuan yang ditetapkan pemegang kekuasaan.
3) Ramlan Surbakti, kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi pihak lain
untuk berperilaku dan berpikir sesuai dengan kehendak yang
mempengaruhi.
4

4) WalterdNord, kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi


aliran energi serta dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang
berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
5) MiriamBudiardjo, kekuasaan merupakan kemampuan seorang manusia
untuk mempengaruhi tingkah lakunya kepada seseorang/kelompok
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan
keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
6) Max Weber, kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan
sosial melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan
dan apapun dasar kemampuan ini.
7) Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan, kekuasaan adalah suatu
hubungan di mana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan
tindakan seseorang atau kelompok lain ke arah tujuan dari pihak pertama.
8) Barbara Goodwin, kekuasaan adalah kemampuan untuk mengakibatkan
seseorang bertindak dengan cara yang oleh yang bersangkutan, dan tidak
akan dipilih seandainya ia tidak dilibatkan. Dengan kata lain memaksa
seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kehendaknya.
9) Gibson, kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh
sesuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki.
10) R.M. MacIver, kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan
tingkah laku orang lain, baik secara langsung dengan memberi perintah,
maupun secara tidak langsung dengan memper- gunakan segala alat dan
cara yang tersedia.
11) Rusel, kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan.
12) Bierstedt, kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.
Lewin, kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok
orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada. Dalam
pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi
antara dua atau lebih individu (a qualityinherent in
aninteractionbetweentwoormoreindividuals). Jika setiap individu mengadakan
5

interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul
dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan

2.3 Kekuasaan Dan Kepemimpinan Dalam Birokrasi


Kepemimpinan dan kekuasaan merupakan dua istilah yang tidak asing
dalam organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. Orang
menganggap bahwa kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama. Tetapi,
sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki korelasi dan kaitan yang
sangat erat. Kekuasaan mengarah pada kemampuan untuk mempengaruhi,
sedangkan kepemimpinan, berkaitan dengan cara pemimpin dalam
menjalankan dan atau menggunakan kekuasaannya guna mencapai tujuan
organisasi.
Seorang pemimpin merupakan drive system suatu pekerjaan, yang harus
memiliki kompetensi dalam pengetahuan dan keterampilan untuk
mengaplikasikan atau mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam
organisasi, oleh karena itu kekuasaan kepemimpinan dalam organisasi sangat
mempengaruhi organisasi melalui regulasi (aturan) dan policy (kebijakan) yang
dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan
efisien.
Tercapai atau tidaknya tujuan dari sebuah organisasi tergantung dari
kepemimpinan dalam organisasi yang bersangkutan. Karena, kepemimpinan
yang baik pasti menggunakan kekuasaannya dengan menggugah atau
mempengaruhi bawahannya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Kekuasaan dalam organisasi juga akan dijalankan dengan baik
tergantung pada gaya kepemimpinan yang ditonjolkan oleh seorang pemimpin.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan seorang pemimpin juga turut
berpengaruh terhadap pola perilaku organisasi dan juga kinerja bawahannya.
Berdasarkan hal itu, organisasi sangat membutuhkan gaya kepemimpinan
yang dapat mendorong kemajuan organisasi dalam mencapai tujuannya.
6

Kekuasaan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi


tindakan atau perilaku bawahannya agar sesuai dengan kehendak atau
keinginan dari sang pemimpin. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin
bisa membuat bawahannya bertindak atau berperilaku sesuai keinginannya.
Namun, persoalannya adalah bagaimana kalau seorang pemimpin
tersebut menginginkan tindakan bawahan sesuai dengan kehendaknya semata?
Karena seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan berpotensi
menyalahgunakan kekuasaannya serta bertindak sewenang-wenang, sehingga
tindakan atau perilaku bawahannya harus sesuai dengan kehendaknya
sekalipun apa yang dikehendakinya itu salah. Oleh karena itu, gaya
kepemimpinan sangat mempengaruhi bagaimana kekuasaan itu dijgunakan.
Gaya kepemimpinan diklasifikasikan menjadi tiga, yakni gaya
kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya
kepemimpinan kendali bebas. Gaya kepemimpinan autokratis merupakan gaya
kepemimpinan yang otoriter, dimana sorang pemimpin tidak memberi ruang
dan kesempatan kepada bawahannya untuk ikut serta dan berpartisipasi secara
aktif dalam pengambilan keputusan, bawahan hanya diberi ruang untuk
menjalankan segala intruksi pimpinan tanpa adanya sanggahan ataupun
penolakan.

Sedangkan, gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan


yang memberi ruang dan kesempatan yang luas bagi bawahannya untuk ikut
serta dan ambil bagian dalam organisasi termasuk dalam pengambilan
keputusan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin atau
leader) untuk mempengaruhi oranglain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-
pengikutnya), sehingga oranglain tersebut bertingkah laku sebagaimana
dikehendaki oleh pemimpin tersebut.
Kekuasaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kuasa (untuk mengurus, memerintah, dan sebagainya); kemampuan;
kesanggupan; daerah (tempat dan sebagainya) yang dikuasai. Kekuasaan
merupakan suatu sumber yang memungkinkan seseorang atau sekelompok
orang bisa mendapatkan hak untuk mengajak, mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain.
Kepemimpinan dan kekuasaan merupakan dua istilah yang tidak asing
dalam organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. Orang
menganggap bahwa kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama. Tetapi,
sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda

7
DAFTAR PUSTAKA

https://hot.liputan6.com/read/4589668/10-macam-gaya-kepemimpinan-dalam-
organisasi-dilengkapi-pengertian-dan-cara-memilihnya

https://www.academia.edu/21314507/Kekuasaan_dalam_Organisasi

Anda mungkin juga menyukai