Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MANDIRI

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI DAN


EKONOMI DOSEN PENGAJAR
ZULKARNAIN

YANG DI SUSUN OLEH

RIO NANDA
SAPUTRA
2204110057
UNIVERSITAS
RIAU
FAKULTAS ILMU
KELAUTAN
Kata pengantar

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini saya diberikan nafas
kehidupan dan anugrah akal,sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas ini yang
bertemakan “kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan” tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah pengantar sosiologi dan
ekonomi.Dalam makalah ini kita membahas tentang pengantar kekuasaan, hakikat kekuasaan,
unsur-unsur saluran kekuasaan dan dimensinya, cara mempert wewenang, dan ke

Riau 29 Agustus 2022


JUDUL ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
BABII : KONSEP DAN
TEORI
A. Latar belakang masalah ...................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................................... 1

C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 1

BAB III : PEMBAHASAN

A. Hakikat kekuasaan dan sumbernya ......................................................................2

B. Unsur-unsur saluran kekuasaan dan dimensiya .................................................... 5

1) Rasa takut................................................................................................. 6

2) Rasa cinta .................................................................................................. 6

C. Cara-cara mempertahankan kekuasan .................................................................. 7


D. Bentuk lapisan kekuasaan .................................................................................. 7

E. Wewenang ........................................................................................................ 8

1) Wewenang kharismatis, tradisional, dan rasional (legal) .............................. 9

2) Wewenang resmi dan tidak resmi ................................................................ 11

3) Wewenang pribadi dan teritorial................................................................. 11

4) Wewenang terbatas dan menyeluruh ........................................................... 12

F. Kepemimpinan (leadership)................................................................................ 12

1) Umum .......................................................................................................19

2) Perkembangan kepemimpinan dan sifat-sifat seorang pemimpin ................... 19

3) Kepemimpinan menurut ajaran tradisional ................................................... 20

4) Sandaran kepemimpinan dan kepemimpinan yang dianggap efektif ...............22

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 25


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekuasan mempunyai peran yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia, kekuasaan
sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.sesuai dengan sifatnya
sebagai ilmu pengetahuan
sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sosiologi mengakui
kekuasaan sebagai unsur yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat.Penilaian baik atau
buruknya senantiasa harus diukur dengan kegunaannya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah
ditentukan atau disadari oleh masyarakat.

Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang
mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Wewenang biasanya terbatas
pada hal hal yang diliputinya, waktu dan cara penggunaan kekuasaan itu. Adanya wewenang dapat
menjadi efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata.

Adanya kekuasaan dan wewenang pada setiap masyarakat merupakan gejala yang wajar.
Walaupun wujudnya kadang-kadang tidak disukai oleh masyarakat itu sendiri karena sifatnya
yang mungkin abnormal menurut pandangan masyarakat yangbersangkutan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud hakikat kekuasaan ?

2. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam saluran kekuasaan ?

3. Bagaimana cara-cara mempertahankan kekuasaan dan apa saja bentuknya ?

4. Apa yang dimaksud dengan wewenang ?

5. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui unsur yang ada dalam kekuasaan

2. Cara mempertahankan kekuasaan

3. Lapisan lapisan dalam kekuasaan

4. Mengetahui arti kekuasaan

5. Mengetahui arti dari wewenang

6. Mengetahui arti kepemimpinan


BAB II

KONSEP DAN TEORI

Pengertian Teori Kekuasaan

Pada dasarnya, kekuasaan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang


dimilikioleh individu atau kelompok untuk memengaruhi orang lain. Oleh sebab itu,
bagi pemegang kuasa bisa dibilang memiliki tanggung jawab yang besar karena bukan
hanya memberikan pengaruh terhadap seseorang, tetapi juga bisa memberikan
pengaruh terhadap lingkungan. Selain itu, pengaruh yang diberikan dari pemegang
kuasa bisa berdasarkan keinginannya atau kepentingan untuk bersama.

Kekuasaan itu sendiri bisa berasal dari jabatan pribadi atau dari garis keturunan.
Dalam hal ini, jabatan pribadi bisa didapatkan ketika menjabat suatu organisasi atau
lembaga yang di mana seseorang itu menjabat sebagai ketua. Ketika menjabat sebagai
ketua, sudah seharusnya untuk memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan
sebuah organisasi atau lembaga tersebut. Maka dari itu, seorang ketua atau pemegang
kuasa harus memiliki wawasan yang luas, sehingga bisa menemukanberbagai macam
cara agar organisasi atau lembaga yang dipimpinnya dapat berkembang.

Sementara itu, kekuasaan yang didapatkan melalui garis keturunan biasanya


terjadi keturunan-keturunan raja. Kekuasaan seperti ini dapat kita lihat pada negara-
negarayang menganut sistem pemerintahan kerajaan, seperti Brunei Darussalam. Oleh
karenanya, setiap keputusan dari kekuasaan raja akan memengaruhi kondisi dan
kesejahteraan rakyatnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekuasaan adalah kemampuan


orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan
kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik. Dari pengertian kekuasaan
menurut KBBI, maka dapat dikatakan bahwa kekuasaan yang berasal dari kewibawaan
dan wewenang ini biasanya dimiliki oleh para pemimpin negara atau pejabat negara.

Kemudian karisma dan kekuatan fisik biasanya dimiliki oleh suatu ketua suatu
organisasi
BAB III

PEMBAHASAN

A. Hakikat kekuasan dan Sumbernya

Definisi kekuasaan, manurut para ahli sosiologi, yaitu :

a. Max weber, kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan


keinginannya di dalam suatu hubungan social yang ada termasuk dengan kekuatan
atau tanpa mengiraukan landasan yang menjadi pijakan kemungkinan itu.

b. Selo soemardjan dan soelainan soemardi, menjelaskan bahwa adanya kekuasaan


tergantung dari yang berkuasa dan yang dikuasai.

c. Ralf dahrendorf, kekuasaan adalah milik kelompok, milik individu dari pada milik
struktur social.

d. Soerjono soekanto, kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan
tersebut.

Sumber-sumber Kekuasaan

Sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki para penguasa atau pemimpin, dalam


masyarakat informal maupun formal adalah :

a. seseorang yang mempunyai harta benda (kekayaan) yang lebih banyak, sehingga
mempunyai keleluasan untuk bergerak dan mempengaruhi pihak lain.

b. Dengan status tertentu, seseorang dapat memberikan pengaruhnya ataumemaksa pihak


lain supaya melakukan sesuatu sesuai kehendaknya.

c. Wewenang legal atas dasar peraturan-peraturan formal (hukum) yang dimiliki


seseorang, dapat memberikan kekuasaan pada seseorang untuk mempengaruhi pihak
lain sesuai dengan hak dan kewajibannya sesuai dengan ketetapan dalam peraturan
a. Kekuasaan dalam pula tumbuh dari adanya kepercayaan khalayak, seperti tradisi,
kesucian, dan adat istiadat.

b. Kekuasaan yang tumbuh dari khrisma atau wibawa seseorang.

c. Kekuasaan yang didasarkan pada pedelegasian wewenang.

d. Kekuasaan yang tumbuh dari pendidikan, keahlian, serta kemampuan.

Kekuasaaan terdapat disemua bidang kehidupan dan dijalankan. Kekuasan


mencakup kemampuan untuk memerintah ( agar yang diperintah patuh ) dan juga untuk
memberi keputusan-keputusan secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
tindakan-tindakan pihak-pihak lainya. Max Weber orang yang menyadarkan masyarakat
akan kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-
tindakan perlawanan dari orang-orang atau golonga-golongan tertentu.

Kekuasaan mempunyai beraneka ragam bentuk dan bermacam-macam sumbernya.


Hak milik kebendaan dan kedudukan merupakan sumber kekuasaan, birokrasi juga
merupakan salah satu sumber kekuasaan, disamping kemampuan khusus dalam bidang
ilmu-ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan-peraturanhukum tertentu.
jadi kekuasaaan terdapat dimana-mana, dalam hubungan sosial maupun di dalam organisasi
sosial, tetapi umumnya kekuasaaan yang tertinggi berada pada organisasi yang dinamakan
“Negara”

Secara formal negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaaan tertinggi


kalau perlu dengan paksaaan, negaralah yang membagi kekuasaan yang lebih rendah
derajatnya, inilah yang dinamakan kedaulatan (sovereignity). Kedaulatan biasanya
dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat yang menanamkan diri the realing class, ini
merupakan gejala yang umum dalam setiap masyarakat, didalamnya pasti ada yang menjadi
pemimpin, meskipun menurut hukum dia tidak merupakan pemegang kekuasaan tertinggi.
Misal pada negara yang berbentuk kerajaan, sering terlihat perdana mentri mempunyai
kekuasaan yang lebih besar dari raja dalam menjalankan kedaulatan negara.

Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas ( mereka yang diperintah )
mempunyai pengaruh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh the ruling class.
Golongan yang berkuasa tak mungkin bertahan tanpa dukungan dari masyarakat oleh
karena itu golongan tersebut senantiasa berusaha untuk memamerkan kekuasaannya
terhadap masyarakat agar kekuasaannya dapat diterima masyarakat sebagai kekuasaan yang
legal dan baik untuk masyarakat yang
bersangkutan. Usaha-usaha golongana yang memegang kekuasaan seperti diterangkan mosca,
didalamnya masyarakat- masyarakatyang baru saja bebas dari penjajah dan mendapatkan
kemerdekaan politik mengalami kesulitan-kesulitan sebab pokok kesulitan tersebut terletak pada
perbedaan alam pikiran antar golongan yang berkuasa ( yang secara relif maju ) dan alam pikiran
antar golongan yang dikuasai yang masih tradisional dan kurang luas pengetahuaannya, oleh sebab
itu golongan yang berkuasa harus berusaha untuk menanamkan kekuasaannya dengan jalan
menghubungkannya dengan kepercayaan dan perasaan-perasaan yang kuat dalam masyarakat
bersangkutan, yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma.

Dengan demikian hakikat kekuasaan dapat terwujud dalam hubungan yang sistematis dan
asimetis masing-masing hubungan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

• Sifat hakikat kekuasaan

1. Sistematis

a. Hubungan persahabatan

b. Hubungan sehari-hari

c. Hubungan yang bersifat ambivelen

d. Pertentangan antar mereka yang sejajar kedudukannya

2. Asistematis

a. Popularitas

b. Peniruan

c. Mengikuti perintah

d. Tunduk pada pemimpin formal atau informal

e. Tunduk pada seorang ahli

f. Pertentangan antar mereka yang tidak sejajar kedudukannya

g. Hubungan sehari-hari

Kekuasaan bersumber pada bermacam-macam faktor, apabila sumber kekuasaan dikaitkan


dengan kegunaannya maka dapat diperoleh :
• Sumber kekusaan

• Sumber

a. Militer, polisi, dan kriminal

b. Ekonomi

c. Politik

d. Hukum

e. Terdisi

f. Ideologi

g. Deversionary power

• Kegunaan

a. Pengendalian kekerasan

b. Mengendalikan tanah, buruh, kekayaan material dan produksi

c. Pengambilan keputusan

d. Mempertahankan, mengubah, melancarkan interaksi

e. Sistem kepercayaan nilai-nilai

f. Pandangan hidup, integrasi

g. Kepentingan rekreatif

B. Unsur-unsur Saluran Kekuasaan dan Dimensinya

Kekuasaan dapat dijumpai pada interaksi sosial antar manusia maupun kelompok yang
mempunyai beberapa unsur yaitu :

1. Rasa takut

Perasaan takut pada seseorang menimbulkan rasa kepatuhan terhadap segala kemauan
dan tindakan orang yang ditakuti. rasa takut merupakan perasaan negatif karena seseorang
tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa. Orang yang mempunyai rasa takut akan
membuat segala sesuatu yang sesuai dengan keinginanorang yang ditakutinya agar terhindar dari
kesukaran-kesukaran yang akan menimpa dirinya, seandainya dia tidak patuh. Gejala ini
dinamakan matched dependent
behavior yang tidak mempunyai tujuan konkret bagi yang melakukannya. Rasa takut merupakan
gejala unuversal dan biasanya dipergunakan sebaik-baiknya dalam masyarakat yang mempunyai
pemerintahan otoriter.

2. Rasa cinta

Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang bersifat positif, rasa cinta biasanya telah
mendarah daging dalam diri seseorang ataupun kelompok orang, rasa cinta yang efisien harus
dimulai dari pemimpin maka kekuasaan akan dapat berjalan baik dan teratur.

3. Kepercayaan

Kepercayaan akan timbul sebagai hubungan langsung antar dua orang atau lebihyang bersifat
asosiatif.

4. Pemujaan

Dalam sistem pemujaan seseorang atau kelompok yang memegang kekuasaan mempunyai
dasar pemujaan dari orang lain akibatnya segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-
tidaknya dianggap benar.

Apabila dilihat dari masyarakat, kekuasaan di dalam pelaksanaannya dijalankan melalui saluran-
saluran tertentu, saluran tersebut banyak sekali tetapi kita hanya membatasi pada saluran sebagai
berikut :

a. Saluran militer

Apabila saluran ini dipergunaka penguasa akan lebih banyak mempergunakan paksaan
serta kekuatan militer dalam melaksanakan kekuasaannya. Tujuan utamanya untuk
menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat hingga mereka tunduk kepada kemauan
penguasa. Untuk keperluan tersebut dibentuk organisasiatau pasukan khusus yang bertindak
sebagai dinas rahasia hal ini banyak dijumpaipada negara-negara otoriter.

b. Saluran ekonomi

Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat dengan jalan menguasaiperekonomian


yang ada.

c. Saluran politik

Pemerintah berusaha untuk membuata peaturan yang dibuat oleh badan-badan yang sah
yang harus ditaati oleh masyarakat.
d. Saluran tradisional

Dengan cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dapat berjalan dengan lebih
lancar. Dengan cara demikian, akan ditemukan suatu titik temu antara tradisi- tradisi tersebut
sehinga dapat mencegah atau mengatasi reaksi negatif.

e. Saluran ideoloi

Penguasa- penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan serangkaianajaran-ajaran


atau doktrin-doktrin yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar
pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya. Dilakukan supaya kekuasaan dapat menjelma
menjadi wewenang.

f. Saluran lainnya (media massa)

Media massa mendapat tempat yang penting sebagai saluran pelaksanaan kekuasaan yang
dipegang oleh suatu penguasa.

C. Cara-cara mempertahankan kekuasaan

Demi menjaga kestabilan masyarakat untuk mempertahankan kekuasaan dilakukan dengan


Cara sebagai berikut:

1) Menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik


yang merugikan kedudukan penguasa dimana peraturan-peraturan tersebut akan
digantikan dengan peraturan baru, keadaan ters

Seorang pemimpin di tengah mengikuti kehendak yang di bentuk masyarakat. Ia selalu


dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka dukanya. Dan dia di
harapkan dapat merumuskan perasaan-perasaan serta keinginan-keinginanmasyarakat dan juga
menimbulkan keinginan masyarakat untuk memperbaiki keadaan yang kurang
menguntungkan.
Seorang pemimpin yang di belakang diharapkan mempunyai kemampuan untuk
mengikuti perkembangan masyarakat. Dia berkewajiban untuk menjaga agar perkembangan
masyarakat tidak menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai yang pada suatu masa di hargai
oleh masyarakat. Sendi-sendi kepemimpinannya adalah keutuhan dan harmoni.
Kepemimpinan di belakang masih jelas tergambar dari istilah-istilah seperti “pamong raja”,
“pamong desa” dan seterusnya yang menggambarkan bahwa fungsi pemimpin adalah untuk
membimbing masyarakat.
Perlu dicatat bahwa kepemimpinan dalam masyarakat-masyarakat tradisional pada
umumnya dilaksanakan secara kolegal (bersama-sama), contohnya seorang penyumbang
marga sebagai kepala adat di Daerah Lampung tidak akan brtindak sendiri sebelum di
rundingkan dalam suatu rapat.

3. Sandaran-sandaran Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang Dianggap Efektif


Kepemimpinan seseorang (pemimpin) harus mempunyai sandaran-sandaran
kemasyarakatan atau social basis.Pertama-tama kepemimpinan erat hubungannya dengan
susunan masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang agraris di mana belum ada spesialisasi
biasanya kepemimpinan meliputi seluruh bidang kehidupan masyarakat.
Kekuatan kepemimpinan juga di tentukan oleh suatu lapangan kehidupan masyarakat
yang pada suatu saat mendapat perhatian khusus dari masyarakat yangdi sebut cultural focus.

Setiap kepemimpinan yang efektif harus memperhitungkan social basis apabila tidak
menghendaki timbulnya ketegangan-ketegangan atau setidak-tidaknya terhindar dari
pemerintahan boneka belaka.

Kepemimpinan di dalam masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogen, perlu
disesuaikan dengan susunan masyarakat yang masih tegas yang memperlihatkan ciri-ciri
paguyuban.hubungan pribadi antara pemimpin dengan yang dipimpin sangat
dihargai.Kepemimpinan pada masyarakat-masyarakat tradisional pada umumnya dilaksanakan
secara koligial (bersama-sama).
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan
sangat penting dalam kehidupan kelompok social di masyarakat.

Kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannya di dalam suatu


hubungan social yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa mengiraukan landasan yang
menjadi pijakan kemungkinan itu.

Wewenang merupaka hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan
untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapatmempengaruhi aktifitas atau
tingkah laku perorangan dan grup.

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui
proses komunikasi, ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.

Sumber kekuasaan terdiri dari harta benda, status, wewenang legal, charisma, dan
pendidikan. Selain itu unsure kekuasaan juga berpengaruh yaitu meliputi: rasa takut, rasa cinta,
kepercayaan, dan pemujaan. Lapisan kekuasaan yaitu tipe kata, tipe oligarkis, dan tipe demokratis.

Bentuk wewenang terdiri dari:

1) Wewenang karena charisma, tradisional, dan rasional.

2) Wewenang resmi dan tidak resmi.

3) Wewenang pribadi dan territorial. 4.Wewenang terbatas dan


menyeluruh.

Teori kepemimpinan :

1) Teori pengaruh kekuasaan

2) Bersumber pada kedudukan

3) Kekuasaan politik.
DAFTAR PUSTAKA

• Soekanto, 1990. Sosiologi Sebagai Pengantar. Rajawali pers : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai