RIO NANDA
SAPUTRA
2204110057
UNIVERSITAS
RIAU
FAKULTAS ILMU
KELAUTAN
Kata pengantar
Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini saya diberikan nafas
kehidupan dan anugrah akal,sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas ini yang
bertemakan “kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah pengantar sosiologi dan
ekonomi.Dalam makalah ini kita membahas tentang pengantar kekuasaan, hakikat kekuasaan,
unsur-unsur saluran kekuasaan dan dimensinya, cara mempert wewenang, dan ke
BAB I : PENDAHULUAN
BABII : KONSEP DAN
TEORI
A. Latar belakang masalah ...................................................................................... 1
1) Rasa takut................................................................................................. 6
E. Wewenang ........................................................................................................ 8
F. Kepemimpinan (leadership)................................................................................ 12
1) Umum .......................................................................................................19
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 24
A. Latar Belakang
Kekuasan mempunyai peran yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia, kekuasaan
sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.sesuai dengan sifatnya
sebagai ilmu pengetahuan
sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sosiologi mengakui
kekuasaan sebagai unsur yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat.Penilaian baik atau
buruknya senantiasa harus diukur dengan kegunaannya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah
ditentukan atau disadari oleh masyarakat.
Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang
mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Wewenang biasanya terbatas
pada hal hal yang diliputinya, waktu dan cara penggunaan kekuasaan itu. Adanya wewenang dapat
menjadi efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata.
Adanya kekuasaan dan wewenang pada setiap masyarakat merupakan gejala yang wajar.
Walaupun wujudnya kadang-kadang tidak disukai oleh masyarakat itu sendiri karena sifatnya
yang mungkin abnormal menurut pandangan masyarakat yangbersangkutan.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
Kekuasaan itu sendiri bisa berasal dari jabatan pribadi atau dari garis keturunan.
Dalam hal ini, jabatan pribadi bisa didapatkan ketika menjabat suatu organisasi atau
lembaga yang di mana seseorang itu menjabat sebagai ketua. Ketika menjabat sebagai
ketua, sudah seharusnya untuk memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan
sebuah organisasi atau lembaga tersebut. Maka dari itu, seorang ketua atau pemegang
kuasa harus memiliki wawasan yang luas, sehingga bisa menemukanberbagai macam
cara agar organisasi atau lembaga yang dipimpinnya dapat berkembang.
Kemudian karisma dan kekuatan fisik biasanya dimiliki oleh suatu ketua suatu
organisasi
BAB III
PEMBAHASAN
c. Ralf dahrendorf, kekuasaan adalah milik kelompok, milik individu dari pada milik
struktur social.
Sumber-sumber Kekuasaan
a. seseorang yang mempunyai harta benda (kekayaan) yang lebih banyak, sehingga
mempunyai keleluasan untuk bergerak dan mempengaruhi pihak lain.
Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas ( mereka yang diperintah )
mempunyai pengaruh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh the ruling class.
Golongan yang berkuasa tak mungkin bertahan tanpa dukungan dari masyarakat oleh
karena itu golongan tersebut senantiasa berusaha untuk memamerkan kekuasaannya
terhadap masyarakat agar kekuasaannya dapat diterima masyarakat sebagai kekuasaan yang
legal dan baik untuk masyarakat yang
bersangkutan. Usaha-usaha golongana yang memegang kekuasaan seperti diterangkan mosca,
didalamnya masyarakat- masyarakatyang baru saja bebas dari penjajah dan mendapatkan
kemerdekaan politik mengalami kesulitan-kesulitan sebab pokok kesulitan tersebut terletak pada
perbedaan alam pikiran antar golongan yang berkuasa ( yang secara relif maju ) dan alam pikiran
antar golongan yang dikuasai yang masih tradisional dan kurang luas pengetahuaannya, oleh sebab
itu golongan yang berkuasa harus berusaha untuk menanamkan kekuasaannya dengan jalan
menghubungkannya dengan kepercayaan dan perasaan-perasaan yang kuat dalam masyarakat
bersangkutan, yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma.
Dengan demikian hakikat kekuasaan dapat terwujud dalam hubungan yang sistematis dan
asimetis masing-masing hubungan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sistematis
a. Hubungan persahabatan
b. Hubungan sehari-hari
2. Asistematis
a. Popularitas
b. Peniruan
c. Mengikuti perintah
g. Hubungan sehari-hari
• Sumber
b. Ekonomi
c. Politik
d. Hukum
e. Terdisi
f. Ideologi
g. Deversionary power
• Kegunaan
a. Pengendalian kekerasan
c. Pengambilan keputusan
g. Kepentingan rekreatif
Kekuasaan dapat dijumpai pada interaksi sosial antar manusia maupun kelompok yang
mempunyai beberapa unsur yaitu :
1. Rasa takut
Perasaan takut pada seseorang menimbulkan rasa kepatuhan terhadap segala kemauan
dan tindakan orang yang ditakuti. rasa takut merupakan perasaan negatif karena seseorang
tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa. Orang yang mempunyai rasa takut akan
membuat segala sesuatu yang sesuai dengan keinginanorang yang ditakutinya agar terhindar dari
kesukaran-kesukaran yang akan menimpa dirinya, seandainya dia tidak patuh. Gejala ini
dinamakan matched dependent
behavior yang tidak mempunyai tujuan konkret bagi yang melakukannya. Rasa takut merupakan
gejala unuversal dan biasanya dipergunakan sebaik-baiknya dalam masyarakat yang mempunyai
pemerintahan otoriter.
2. Rasa cinta
Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang bersifat positif, rasa cinta biasanya telah
mendarah daging dalam diri seseorang ataupun kelompok orang, rasa cinta yang efisien harus
dimulai dari pemimpin maka kekuasaan akan dapat berjalan baik dan teratur.
3. Kepercayaan
Kepercayaan akan timbul sebagai hubungan langsung antar dua orang atau lebihyang bersifat
asosiatif.
4. Pemujaan
Dalam sistem pemujaan seseorang atau kelompok yang memegang kekuasaan mempunyai
dasar pemujaan dari orang lain akibatnya segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-
tidaknya dianggap benar.
Apabila dilihat dari masyarakat, kekuasaan di dalam pelaksanaannya dijalankan melalui saluran-
saluran tertentu, saluran tersebut banyak sekali tetapi kita hanya membatasi pada saluran sebagai
berikut :
a. Saluran militer
Apabila saluran ini dipergunaka penguasa akan lebih banyak mempergunakan paksaan
serta kekuatan militer dalam melaksanakan kekuasaannya. Tujuan utamanya untuk
menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat hingga mereka tunduk kepada kemauan
penguasa. Untuk keperluan tersebut dibentuk organisasiatau pasukan khusus yang bertindak
sebagai dinas rahasia hal ini banyak dijumpaipada negara-negara otoriter.
b. Saluran ekonomi
c. Saluran politik
Pemerintah berusaha untuk membuata peaturan yang dibuat oleh badan-badan yang sah
yang harus ditaati oleh masyarakat.
d. Saluran tradisional
Dengan cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dapat berjalan dengan lebih
lancar. Dengan cara demikian, akan ditemukan suatu titik temu antara tradisi- tradisi tersebut
sehinga dapat mencegah atau mengatasi reaksi negatif.
e. Saluran ideoloi
Media massa mendapat tempat yang penting sebagai saluran pelaksanaan kekuasaan yang
dipegang oleh suatu penguasa.
Setiap kepemimpinan yang efektif harus memperhitungkan social basis apabila tidak
menghendaki timbulnya ketegangan-ketegangan atau setidak-tidaknya terhindar dari
pemerintahan boneka belaka.
Kepemimpinan di dalam masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogen, perlu
disesuaikan dengan susunan masyarakat yang masih tegas yang memperlihatkan ciri-ciri
paguyuban.hubungan pribadi antara pemimpin dengan yang dipimpin sangat
dihargai.Kepemimpinan pada masyarakat-masyarakat tradisional pada umumnya dilaksanakan
secara koligial (bersama-sama).
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan
sangat penting dalam kehidupan kelompok social di masyarakat.
Wewenang merupaka hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan
untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapatmempengaruhi aktifitas atau
tingkah laku perorangan dan grup.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui
proses komunikasi, ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
Sumber kekuasaan terdiri dari harta benda, status, wewenang legal, charisma, dan
pendidikan. Selain itu unsure kekuasaan juga berpengaruh yaitu meliputi: rasa takut, rasa cinta,
kepercayaan, dan pemujaan. Lapisan kekuasaan yaitu tipe kata, tipe oligarkis, dan tipe demokratis.
Teori kepemimpinan :
3) Kekuasaan politik.
DAFTAR PUSTAKA