Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN

“PERILAKU KEKUASAAN”

NAMA : Arlin Rante Kembang

NIM:4522021034

Ilmu Administrasi Negara A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BOSOWA

2023
Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No.Km.4, Sinrijala, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90232

Telp : (0411) 452901


i

KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas rahmatnya


dan karunianya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Adapun tema dari makalah ini adlah “Perilaku Kekuasaan”

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Psikologi Sosial Terapan yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuaatan makalah
ini.

Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya.Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan
kami. Maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan
semoga makalah ini dapat berguna, bagi saya pada khususnya dan pihak
lain yang berkepentingan pada umumnya.

MAKASSAR 22 APRIL 2023


ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………...........i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………....iii

BAB.1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………………..iv

A. Latar Belakang …………………………………………………………………………1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………...2
C. Tujuan ………………………………………………………………………………………….4

BAB.2 PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………

A. Pengertian Kekuasaan …………………………………………………………………..


B. Jenis-jenis Kekuasaan ……………………………………………………………………
C. Karakteristik Individu ……………………………………………………………………
D. Strategi Memperoleh Kekuasaan dan Memanfaatkan Kekuasaan ……………………

BAB.3 PENUTUP …………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………..

iii
BAB.1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di bagian psikologi sosial terapan dan kekuasaan dideskripsikan analisis psikologi sosial

terhadap fenomena kekuasaan dalam dinamika hubungan antar manusia.Analisis psikologi sosial

terhadap fenomena kekuasaan diarahkan kepada pengertian kekuasaan, sumber,-sumber, jenis-

jenis kekuasaan kemudahan untuk di pengaruhi oleh orang lain sebagai objek sasaran

kekuasaaan, strategi untuk memperoleh kekuasaan.

Psikologi sosial dapat didefinisikan secara sinhkat sebagai ilmu yang mempelajari tingkah

laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia.Manusia adalah golongan makhluk yang

tertinggi derajatnya.Manusia memiliki kelengkapan pribadi yang lebih sempurna dari pada

makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan.

Analisis deskriptif tentang kekuasaan pada kesempatan selanjutnya dapat digunakan oleh

seseorang atau kelompok untuk melakukan peramalan, pengendalian, pemecahan masalah, dan

rekayasa terhadap perilaku sosial individu dan kelompok terkait dengan fenomena hubungan

sosial antar manusia.Fenomena kekuasaan itu terutama yang ada dalam dinamika interaksi sosial

dalam skala interpersonal,kelompok kecil,kelompok besar,organisasi,masyarakat dan negara.

B.Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kekuasaan ?

2. Apa Saja Jenis-jenis Kekuasaan ?

3. Secara Rinci Karakteristik Individu?

4. Apa Strategi Untuk Memperoleh Kekuasaan dan Memanfaatkan Kekuasaan ?


C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan!

2. Untuk mengetahui jenis-jenis kekuasaan!

3. Untuk mengetahui secara rinci karakteristik individu!

4. Untuk mengetahui strategi memperoleh kekuasaan dan memanfaatkan

kekuasaan!

BAB.2
PEMBAHASAN
A.Pengertian kekuasaan

Kekuasaan (power) dapat didefinisan sebagai kemampuan seseorang atau suatu kelompok

untuk memperoleh kapatuhan dari orang lain atau kelompok lain untuk melaksanakan suatu

tindakan tertentu.Kekuasaan adalah kepemilikan atribut tertentu dalam diri seseorang atau

memberikan seseorang kemampuan untuk memberi pengaruh kepada orang lain.Atribut tertentu

itu dapat berupa kecerdasan, pengalaman, uang, atau senioritas..

Kekuasaan adalah pemanfaatan aspek-aspek yang ada dalam hubungan sosial untuk memaksa

orang lain melakukan tindakan yang di inginkan oleh orang yang memiliki kekuasaan.

Contoh dalam hubungan interpersonal relation keberadaan fenimena adlah

kemampuan seseorang pemimpin untuk membuat bawahannya mematuhi suatu perintah untuk

menyelesaikan suatu tugas-tugas organisasional.Lebih khusus dalam konteks sebuah organisasi

bisnis ,seorang direktur sebuah perusahaan memberi perintah kepada wakil direktur untuk

melakukan negosiasi dengan perusahaan lain.Dalam hal ini direktur memiliki kekuasaan membri

perintah kepada bawahan karena memiliki status lebih tinggi dari wakil direktur.
Contoh lain keberadaan fenomena kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari adlah dlam

kehidupan rumah tangga sebagai perwujudan kehudpan domestik ,seperti dalam rumah tangga

seorang istri juga memiliki kekuasaan contoh kekuasaan istri adalah kekuasan istri untuk

membuat seorang suami melakukan tindakan nkorupsi ditempat kerja.

B.Jenis-jenis kekuasaan

Ahli psikologi sosial banyak melakukan kajian-kajian tentang jenis-jenis kekuasaan. Duan

orang ahli psikologi sosial itu yaitu French dan Raven (Luthans 1995), membuat klasifikasi

tenteng jenis-jenis kekuasaan.

Berikut uraian secara lebih rinci, klaifikasi tentang jenis-jenis kekuasaan :

a. Kekuasaan Ganjaran (reward power)

Kekuasaan ini ada kerena terapat kemampuan dalam diri seseorang untuk memberikan

ganjaran kepada orang lain. Dalam konteks ini, ganjarang kepada orang lain semacam

kekuasaan yang ada dalam diri seseorang terhadap orang lain Contohnyafenomena

seorang majikan yang memiliki kekuasaan pada diri seorang pekerja karena mampu

membri ganjanran berupa insentif keuangan apabila sorang pekerja melaksanakan

perintah majikannya.

b. Kekuasaan penekan (coercive power)

Berbeda dari kekuasaan ganjaran yang menunjukan bahwa seseorang dianggap memiliki

kekuaaan karena kemampuan untuk memberi ganjaran, kekuasaan penekan dimiliki

seseorang karena kemampuannya untuk membrikana hukuman atau penalti kepada orang

lain.Contohnya fenomena seorang pemimpin yang di anggap memiliki kekuasaan pada

diri seseorang bahwa karena otoritasnya untuk mampu memberikan hukuman berupa
penurunan pangkat apabila seorang bawahan yang tidak melaksanakan perntah majikan

tersebut.

c. Kekuasaan legitimasi (legitimation power )

Legitimasi menjadi ada berdasafr pada sumber nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam

suatu kelompok sosial sehingga orang-orang tertentu memiliki hak untuk memengaruhi

atau memiliki kekuasaan terhadap orang lain,nilai-nilai itu dapat terbentuk berdasar

mekasisme:

 Nilai-nilai budaya kelompok.

 Nilai-nilai yang terbentuk melalui struktur sosial

 Nilai-nilai sebagai hasil dari suatu rancangan untuk menghasilkan seorang

pemimpin.

d. Kekuasaan referensi atau kekuasaan acuan

e. Kekuasaan referensi berdasar pada kebutuhan-kebutuhan orang lain untuk

melakukan identifikasi diri dengan orang (agen atau model) yang di anggap

menjadi referensi kekeuasaan.Contoh dari jenis kekuasaan ini adalahpemanfaatan

seorang artis terkenal untuk mengiklankan sebuah sabun merek atau cap”seger lan

wang”.Artis tersebut dianggap memiliki acuan kepada para penggemarnya

sehingga perusahaan sabun tersebut mengharapakan keberhasilan pemasaran

karena para penggemar akan membeli produk sabun itu berdasar suatu tayanngan

iklan yang menghadirkan sang artis pujaan.

f. Kekuasaan kepakaran
Kekuasaan ada kerena seseorang memiliki kemampuan kepakaran dalam suatu bidang yang

menjadi perhatian orang lain.Untuk memiliki kekuasaan kepakaran maka seseorang harus

memenuhi syarat : kredibilitas, keterpercayaan, dan relevan (Myers,2002)

Contohnya seorang pelatih sepak bola akan kredibilitas yang baik dihadapan para pemain sepak

bola apabila ia memang seorang yang memehami permainan sepak bola dan apalaghi apabila ia

adalah mantan pemain sepak bola yang handal pada zamannya.

C.Karakteristik Individu

Beberapa karakteristik individu yang menjadi sasaran pemerolehan kekuasaan terkait

dengan kemudahan untk dipengaruhi adalah : kebergantungan, ketidak pastian, kepribadian,

kecerdasan,gender,usia, dan latar belakang kebudayaan.Secara rinci beberapa karakteristik

individu itu sebagai berikut.

a. Kebergantungan

Kebergantungan sasaran kepada orang yang menjadi agen yang potensial

memiliki kekuasaan memudahkan dirinya untuk dipengaruhi.

b. Ketidakastian

Ketidakpastian terhadp suatu perilaku yan di anggap benar akan memudahkan

seorang sasaran dipengaruhi oleh agen pemberi pengaruh dalam konteks

memperoleh kekuasaan.

c. Kepribadia
Terdapat kesimpulan bahwa terapan kepribadian tertentu yang mudah untuk di

pengaruhi dan terdapan kepribadian yang sulit untuk dipenganruhi. Namun secara

umum hasil penilitian yang sangat berfariasi dan tidsk konklusif (Luthans,1995)

d. Kecedasan

Orang yang memiliki kecerdasan tinggi memiliki kesediaan untuk mendengarkan

orang berbicara pada dirinya, namun itu tidak berarti serta merta ia mematuhi sran

atau persuasi orang lain yang berupaya menunjukan kekuasaannya.Salah satu

jawaban adlah, karena ia berupaya mempertahankan self eestemnya sebagi

seorang yang cerdas dan mandiri maka ia belum tentu mematuhim saran orang

lain yang berbicara kepada dirinya.

e. Gender

Gender di anggap sebagai salah satu faktor yang mmengaruhin ketermudahan

orang untuk dipengararuhi.

Dalam hal ini,Perempuan secara tradisional dianggap mudah untuk dipengaruhi

karena pengasuhan perempuan secara tradisionil dimasa lalu.Namun dalam hal ini

pada msa kini, gender tidak di agnggap sebagaifaktor yangmemengaruhi

ketermudahan seseorang untuk dipengaruhi atau sulit untuk di pengaruhi.

f. Usia

Dalam hsl ni,para ahli psikologi sosial memiliki kesimpulan bahwa pada usia nol

tahun sampai usia delapan tahun atau Sembilan tahun,anak kan mudah untuk

dipengaruhi.Seiring dengan perjalanan waktu, mulai umur delapan tahun

kecenderungan untuk dipengaruhi akan mulai ,menurun.


g. Latar belakang kebudayaan dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi

ketermudahan seseorang untuk, dipengaruhi.Dalam dimensi kebudayaan

kolektifistik seperti dalalm kebudayaan timur,yang menekankan pada kekenyalan

kelompok (group cohesiveness) konformitaas, dan keseragaman merupakan nilai-

nilai budaya yang menjadi dasar perilaku individu.

Dalam dimensi Kebudayan individualistic, seperti dalam kebudayaan barat, yang

menekankan pada kehidupan yang bersifat individualistik, keunikan, dan

keragaman, menyebabkan orang untuk sulitntepengauh orang lain sebagai objek

sasaran kekuasaan.

D.Strategi Memperoleh Kekuasaan dan Memanfaatkan Kekuasaan.

Pemahaman tentang kekuasaan dalam suatu hubungan interpersonal dapat diaplikasikan

pada pemerolehan kekuasaan dalam setting organisasi.

Kekuasaan ini diperlukan oleh seorang pemimpin, baik formal maupun informal dalam

kelompok atau organisasi, untuk mampu mengelolah organisasi yang dipimpinnya.

Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan seseorang untuk memeproleh kekuasan mengatur

orang lain dalam konteks kelompok dan organisasi. Salah satu strategi komprehensif tentang

pemerolehan kekuasaan yang diperlukan dalam manajemen organisasi adlah yang dikemukakan

oleh DuBrin ( dalam lunthas,1995).Strategi itu meliputi beberapa teknik yang diperlukan agar

orang lain memahami eksistensi kekuasaan orang lain.Teknik-tenik itu adalah:

1. Memelihara persekutuan dengan orang-orang yang berkuasa

2. Merangkul lawan atau menghancurkan sma sekali.


3. Memecah belah dan menguasai.

4. Memanipulasi informasi yang bersifat rahsia.

5. Menyajikan presentasi secara kilat (quick showing)

6. Mengumpulkan utag budi dan memanfaatkan utang budi orang lain.

7. Menghindari hubungan yang begitu terlalu terikat (decisive engagement ).

8. Kemajuan setiap Langkah setiap waktu

9. Menunggu situasi kelompok ataun organisasi dalam keadaan krisis

10. Konsultasi dengan orang lain secara waspada.

Dalam kehidupan Interpersonal, kelompok, dan organisasi, Kekuasaan yang telah diperoleh
dapat dimaksimalkan oleh seseorang untuk memengaruhi orang lain. Pemanfatan itu dapat
dilakukan berdasar prinsip bahwa apabila orang-orang saling menyukai dan saling setuju maka
mereka akan menuju pada tempat yang sama. Ini berarti apabila orang-orng memiliki keyakinan
dan sikap yang sma maka perilaku mereka kemungkinan memiliki kesamaan. Dasar ini dapat
dijadikan basis bagi pengembangan kekuasaan untuk memengaruhi orang lain

BAB.3

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan terkait dengan psikologi sosial dalam perilaku kekuasaan dapat diuraikan

sebagai berikiut:

1. Psikologi dapat didefinisikan secara singkat sebagai ilmu yang memempelajari tingkah

laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia. Karena hubungan-hubungan antar

manusia juga terwujud dalam bentuk tingkah laku ,maka dapat dikemukakan sebuah

definisi yanig lebih singkat lagi .Psikologi ialah ilmu-ilmu tingkah laku manusia.
2. Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk

memperoleh kepatuhan dari orang lain atau kelompok lain untuk melaksanakan suatu

tindakan tertentu.

3. Klasifikasi tentang jenis-jenis kekuasaan ialah kekuasaan ganjaran (reward power)

kekuasaan penekanan (coercive power), kekuasaan legitimasi (legitimation power),

kekuasan referensi atau kekuasaan acuan ( referent power ),dan kekuasaan kepakaran

(expert power).

4. Pemahan tentang kekuasaan dalam suatu hubungan interpersonal dapat diaplikasikan

pada pemerolehan kekuasaan dalam setting organisasi.Kekuasaan ini diperlukan oleh

seseorang pemimpin baik formal maupun informal dlam kelompok suatu organisasi,

untuk mampu mengelolah organisasi yang di pimpinnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hanurawan, F. & Soetjipto, B.E.2008. Psikologi sosial terapan Untuk Pemecahan Masalah Perilaku

sosial Kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai