Dosen Pembimbing
Sri Yunawati, M.Acc
Disusun Oleh:
Puji dan syukur selalu kita ucapkan atas kehadiran Allah, yang selalu mencurahkan
rahmat dan karunia Nya kepada kita dan terutama kepada penulis makalah ini, karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kekuasaan Dan
Politik Dalam Organisasi” dalam mata kuliah ”Prilaku Organisasi”.
Selanjutnya shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW,
karena berkat beliau-lah kita dapat mengecap manisnya ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan pada saat sekarang ini. Seterusnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen
pembimbing kita yang telah mempercayai kami untuk menyelesaikan makalah ini, dan kepada
kawan-kawan yang telah ikut berpartisipasi dengan kami secara baik dan efektif..
Penulis menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan terhadap mata
kuliah ini tentu masih banyak mengandung kekurangan dan kedangkalan, oleh karena itu, saran,
kritik, komentar, dan tegur sapa yang membangun senantiasa diharapkan sebagai umpan balik
yang positif demi kebaikan dimasa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
ii
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Begitu pula dengan kekuasaan dan politik, di Indonesia tidak sedikit yang
memandang bahwa kekuasaan dapat diperoleh melalui politik. Atau dengan kata lain, politik
adalah jalan untuk mencapai kekuasaan. Pandangan seperti itulah yang menyebabkan begitu
banyak orang mendalami dunia politik hanya demi mendapatkan kekuasaan. Banyak orang
yang mengejar kekuasaan tanpa memahami apa sesungguhnya dan bagaimana cara
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Banyak orang pula yang akhirnya menganggap
bahwa politik itu sesuatu yang tidak baik. Untuk itu, pemahaman yang benar mengenai
kekuasaan dan politik sangatlah penting.
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Hakekat Dari Kekuasaan
2. Mengetahui Kekuasaan Dasar
3. Mengetahui Hakekat Dari Politik
4. Mengetahui Politk Dalam Organisasi
5. Mengetahui Kekuasaan Yang Efektif
6. Mengetahui Apakah Hubungan Antara Kekuasaan Dan Politik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d) Kekuasaan informasi (information power), berasal dari akses dan pengendalian atas
informasi.
4
mencapai tujuan pribadinya maupun kelompoknya, namun sebetulnya kepemimpinan dan
kekuasaan memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada (Robbins dan Judge, 2007,
dan pendapat penulis sendiri):
1. Kesesuaian tujuan.
4. Pemilik kekuasaan.
5
a) Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)Dasar kekuasaan yang bergantung pada
ketakutan atas hasil yang negatif akibatkegagalan untuk memenuhi.
Kekuasaan untuk memaksa dapat juga berasal daripenahanan informasi
yang penting. Orang-orang di dalam organisasi yang memiliki dataatau
pengetahuan yang diperlukan oleh orang lain maka dapat membuat yang
lainnyabergantung pada mereka.
b) Kekuasaan Imbalan (Reward Power)Pencapaian kepatuhan yang didasarkan
pada kemampuan untuk mendistribusikanimbalan yang mana orang lain
memandangnya berharga. Pemberian imbalan ini dapatberupa keuangan, misalnya
mengendalikan tingkat gaji, kenaikan dan bonus. Pemberianimbalan bisa berupa
non keuangan, misalnya penghargaan, promosi, penugasan pekerjaanyang menarik,
para kolega yang ramah, dan sif kerja atau wilayah penjualan yang lebihdisukai
c) Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power)Kekuasaan yang diterima oleh seseorang
sebagai hasil dari posisinya di dalam hierarkiformal suatu organisasi.
Kekuasaan legitimasi lebih luas daripada kekuasaan untuk Memaksa dan
memberikan imbalan, Secara spesifik, meliputi penerimaan dari
paraanggota atas wewenang posisi, Kita menghubungkan kekuasaan ini sangat
dekat dengankonsep hierarki yang baru saja menggambarkan lebih banyak
garis dalam diagramstruktur organisasi yang memimpin orang untuk
mengambil kesimpulan bahwa parapemimpin sangat berkuasa, dan ketika
seorang eksekutif yang berkuasa digambarkan,orang orang cenderung untuk
menempatkan seseorang pada posisi yang lebih tinggiketika akan
menggambarkan diagram struktur organisasi.
2. Kekuasaan Pribadia.
a) Kekuasaan Karena Keahlian (Expect Power)Pengaruh yang dikerahkan sebagai
hasil dari keahlian, keterampilan khusus, ataupengetahuan. Seiring dengan
pekerjaan menjadi lebih terspesialisasi, kita menjadisemakin bergantung pada
para ahli untuk mencapai tujuan. Misalnya, dokter dan para ahlikomputer, akuntan
pajak, ekonomi, ahli psikologi industri, dan para ahli spesialis lainnyayang
mengerahkan kekuasaan sebagai hasil dari keahlian mereka.
6
b) Kekuasaan Acuan (Referent Power)Pengaruh yang didasarkan pada identifikasi
dengan seseorang yang memiliki sumberdaya atau sifat pribadi yang
diinginkan. Jika saya menyukai, menghormati, danmengagumi Anda. Anda
dapat menjalankan kekuasaan atas saya karena saya inginmenyenangkan
Anda. Kekuasaan acuan berkembang dari kekaguman lain dan keinginanuntuk
menjadi seperti orang tersebut.
7
kumpulan keputusan yang diambiloleh seorang pelaku atau kelompok politik dalam
usaha memilih tujuan- tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
a) Perilaku politik sah, mengacu pada politik sehari-hari yang normal sesuai dengan
peraturan, seperti membentuk koalisi.
b) Perilaku politik tidak sah, merupakan perilaku politik ekstrim yang melanggar
peraturan yang berlaku, misalnya melakukan sabotase.
8
315-316) politik organisasi terkait erat dengan taktik organisasi. Menurut kedua pakar ini,
politik organisasi adalah prilaku yang dianggap oleh orang lain sebagai taktik yang
menguntungkan diri sendiri dengan mengatasnamakan organisasi. Taktik tersebut sering
kali bertentangan dengan kepentingan organisasi.
Politik organisasi tumbuh subur dalam kondisi-kondisi tertentu, misalnya pada saat
kurangnya sumber daya manusia, sangat mungkin ada individu-individu yang
mempertahankan satu posisi atau jabatan di organisasi. Secara faktual, politik organisasi
bukanlah merupakan suatu hal yang tabu bagi orang-orang tertentu. Hal ini merupakan
imbas dari berkumpulnya banyak individu di dalam organisasi. Semakin banyak individu
di dalam organisasi, semakin banyak pula tarik menarik kepentingan di dalam organisasi
tersebut. Hal tersebut berimplikasi pada maraknya politik organisasi. Setiap pihak akan
melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk mendukung kepentingannya serta
untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan dirinya. Hal inilah yang pada akhirnya
memunculkan politicking atau berpolitik dalam organisasi.
Dalam jangka panjang, tarik menarik kepentingan ini akan memberikan dampak
tidak baik terhadap eksistensi organisasi. Semakin banyak individu yang mengedepankan
kepentingannya, semakin terabaikan pula tujuan organisasi. Karenanya, seorang pemimpin
yang baik harus dapat meminimalkan politik organisasi atau berupaya semaksimal
mungkin agar politik organisasi tidak memicu timbulnya konflik yang dapat mengancam
keberadaan organisasi.
9
1.6 APAKAH HUBUNGAN ANTARA KEKUASAAN DAN POLITIK
Influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap
dan perilakunya secara sukarela. Persuasion adalah kemampuan meyakinkan orang lain
dengan argumentasi untuk melakukan sesuatu. Force adalah penggunaan tekanan fisik,
seperti membatasi kebebasan, menimbulkan rasa sakit ataupun membatasi pemenuhan
kebutuhan biologis pihak lain agar melakukan sesuatu. Pengertian coercion adalah peragaan
kekuasaan atau ancaman dan paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pihak pemilik
kekuasaan.
10
dia telah menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan
sanksi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada hakekatnya, kekuasaan merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku orang lain sesuai dengan yang
diinginkannya. Kekuasaan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dibedakan
menjadi kekuasaan formal dan kekuasaan personal. Kekuasaan biasanya identik dengan
politik. Politik sendiri diartikan sebagai upaya untuk ikut berperan serta dalam mengurus
dan mengendalikan urusan masyarakat. Penyalahgunaan kekuasaan pada dunia politik
yang kerap dilakukan oleh pelaku politik menimbulkan pandangan bahwa tujuan utama
berpartisipasi politik hanyalah untuk mendapatkan kekuasaan. Padahal, pada hakekatnya
penggunaan kekuasaan dalam politik bertujuan untuk mengatur kepentingan masyarakat
seluruhnya, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Untuk itu, adanya
pembatasan kekuasaan sangat diperlukan agar tumbuh kepercayaan masyarakat terhadap
pemegang kekuasaan dan terciptanya keadilan serta kenyamanan dalam kehidupan.
3.2. Saran
Hakekatnya penggunaan kekuasaan dalam politik bertujuan untuk mengatur
kepentingan masyarakat umum, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Untuk
itu, diperlukan pembatasan kekuasaan sangat diperlukan agar tumbuh kepercayaan
masyarakat terhadap pemegang kekuasaan dan terciptanya keadilan serta kenyamanan dalam
kehidupan masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia: http://yodiadhari.ngeblogs.com/2009/11/25/perilaku-politik-sesuai-aturan.
Nugroho, Rino. 2009. Kekuasaan dan Politik Dalam Perilaku Organisasi. Online.
Tersedia: http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2009/06/kekuasaan-politik.
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan_politik.
13