METODOLOGI PENELITIAN
dalam menafsirkan suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi. Selain itu, ia juga
(dalam Ardianto, 2016, h. 60) asumsi dasar dalam penelitian post-positivisme ini
adalah:
1. Pengetahuan bersifat konjekturan dan tidak berlandaskan apa pun. Kita tidak
akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itu, bukti yang dibangun
dalam penelitian seringkali lemah dan tidak sempurna. Karena itu, banyak
akurat
5. Bagian yang paling terpenting di dalam penelitian adalah sikap objektif. Para
peneliti.
ada realitas yang objektif karena masih adanya saling ketergantungan antar
individu dan objek yang diteliti. Individu tersebut mungkin memberikan makna
yang berbeda oleh karena itulah pemaknaannya juga akan berbeda ditiap individu.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan sifatnya yaitu deskriptif. Creswell
dalam Ardianto (2016, h, 43) mengatakan bahwa penelitian kualitatif itu berarti
27
proses mengeksplorasi dan menguasai makna perilaku setiap individu dan
sifatnya masih sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data
secara induktif, membangun data yang parsial ke dalam tema, dan selanjutnya
didalam penelitian jenis ini tidak terbatas. Apabila data yang didapat sudah
mendalam dan dapat menjelaskan objek yang diteliti, maka tidak perlu mencari
sample lainnya.
Selain itu menurut Robert K. Yin (2012, h. 1), terdapat tiga tipe dalam
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktiptif. Menurut Yin,
yang diteliti, hanya cukup mengamati dan kemudian dijelaskan. Selain itu, fokus
pada penelitian secara deskriptif ini adalah fenomena historis atau kontemporer
28
Sifat penelitian ini memiliki tujuan membuat deskripsi secara terstruktur,
nyata, dan akurat tentang fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian ini
Studi kasus menurut Robert K. Yin (2012, h. 18) adalah suatu metode penelitian
didalam konteks kehidupan nyata, yang dimana batas antara fenomena dan kontek
tidak terlihat dengan tegas dan karena itu multisumber bukti pun dimanfaatkan.
penelitian yang menggunakan berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk
Dalam metode penelitian ini dibutuhkan berbagai sumber data dari berbagai
macam instrument pengumpulan data. Karena itu, dalam penelitian ini dapat
Sebagai suatu upaya penelitian, menurut Robert K. Yin (2012, h. 4) studi kasus
dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan secara unik tentang fenomena
individual, organisasi, sosial, dan politik. Studi kasus juga memungkinkan peneliti
29
untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-
yang diteliti. Selain itu, informan juga dapat memberikan masukan mengenai
sumber dan bukti yang dapat dijadikan data tambahan untuk penelitian. Yin (2012,
penelitian merupakan kunci utama dalam sebuah penelitian studi kasus oleh
karena itu pemilihan informan dalam sebuah penelitian harus dilakukan dengan
Key informan dalam penelitian ini adalah Ratri Endah Rahyu selaku Manager
Marketing Sirclo. Alasan memilih partisipan tersebut karena beliau adalah orang
seperti kegiatan Sirclo Dialogue. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam
pertanyaan-pertanyaan.
dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan
diubah ketika wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pada saat
dihadapi.
dan juga jurnal dijadikan sumber penelitian. Hal ini dikarenakan data-data
diteliti.
31
3.6 Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi.
kualitatif, untuk menguji keabsahan data tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji
intersubjektif. Oleh sebab itu, sesuatu yang dianggap benar apabila kebenaran itu
saja muncul dari wacana etik, namun juga menjadi wacana etnik dari masyarakat
suatu data agar dapat mudah dipahami, selanjutnya dibuat sebuah simpulan
32
mengenai karakteristik berdasarkan data yang didapat (Nurdin dan Hartati, 2019,
h.203).
Terdapat 3 bentuk analisis data menurut Robert K. Yin (2012, p. 140), antara
lain:
1. Perjodohan Pola
2. Pembuatan eksplanasi
Strategi analisis yang kedua ini pada dasarnya adalah tipe khusus
perjodohan pola, tetapi prosedurnya lebih sulit. Tujuan dari analisis ini
adalah analisis data studi kasus dengan cara membuat suatu penjelasan
33
mengenai kasus yang bersangkutan. Analisis data dengan prosedur ini
Strategi analisis data yang ketiga adalah analisis deret waktu yang
eksperimental.
Teknis analisis data yang gunakan dalam penelitian ini adalah perjodohan
pola. atau yang disebut dengan matching pattern. Pada penelitian ini, teknis
analisis data tersebut gunakan untuk mengetahui dan menganalisis data yang
didapat dengan membandingkan pola yang sudah diprediksi dengan pola nyata
studi kasus yang bersifat deskriptif, maka perjodohan pola atau pattern matching
karena signifikan dengan pola variabel spesifik yang diperkirakan dan juga
Variabel dependen ini berasal dari salah satu desain penelitian kuasi
34
eksperimen potensial yaitu, ‘Desain Variabel Nonequivalen yang
ditemukan dan jika pada saat yang sama pola-pola alternantif belum
sebuah penjelasan yang valid, maka yang lain tidak valid, dan begitu juga
sebaliknya.
Logika dari analisis sebelumnya dapat diaplikasikan pada pola yang lebih
sederhana, yaitu dengan mempunyai jenis minimal dari variabel baik dependen
maupun independen.
35