Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik diartikan sebagai kemampuan tenaga
pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didiknya
yang tentunya meliputi pemahaman peserta didik,
rancangan serta pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar peserta didik, serta pengembangan peserta didik
guna mengembangkan potensi yang dimiliki oleh mereka
(Achmad Habibullah, 2012). Guru harus menguasai
karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus baik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH TENAGA
PENDIDIK SEKOLAH INKLUSIF MENURT (JAMIL, 2013) YAITU:
Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional diartikan sebagai kemampuan tenaga pendidik
dalam menguasai materi pembelajaran yang luas serta mendalam dan
tentunya mampu melakukan segala sesuatunya mulai dari
permaslahan peserta didik hingga mengenai materi yang akan
diajarkan kepada peserta didiknya (Jamil, 2012). karakteristik guru
yang dinilai kompetensi secara profesional adalah mampu
mengembangkan tanggung jawab dengan baik, mampu melaksanakan
peran dan fungsinya dengan baik, mampu bekerja untuk mewujudkan
tujuan pendidikan sekolah, mampu melaksanakan peran dan
fungsinya dalam pembelajaran dalam kelas.
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH TENAGA
PENDIDIK SEKOLAH INKLUSIF MENURT (JAMIL, 2013) YAITU:
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yang meliputi penampilan yang ada pada diri
sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, serta dapat memperlakukan peserta
didik yang berkebutuhan khusus dengan baik sesuai dengan porsinya
maisng-masing. Pada umumnya, guru reguler dalam sekolah inklusi
cenderung melindungi secara berlebihan terhadap anak berkebutuhan
khusus, atau sebaliknya menganggap bahwa mereka tidak mampu
mengikuti pembelajaran, sehingga kurang melibatkan yang
bersangkutan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH TENAGA
PENDIDIK SEKOLAH INKLUSIF MENURT (JAMIL, 2013) YAITU:
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu guru harus bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak bertindak diskriminatif terhadap peserta didik dengan
kebutuhan khusus, baik karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga maupun status sosial
ekonomi. Pada umumnya, guru reguler dalam kelas inklusi masih
cenderung tidak objektif dan diskriminatif dalam memberikan
kesempatan berpartisipasi dalam pembelajaran terhadap anak
berkebutuhan khusus tersebut. Dalam permendiknas nomor 16 tahun
2007, dalam kompetensi sosial, guru harus mampu Bersikap inklusif,
bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status
sosial ekonomi.
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH TENAGA
PENDIDIK SEKOLAH INKLUSIF MENURT (JAMIL, 2013) YAITU:
01
membantu guru dalam menempatkan peserta didik dalam
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapan masing-masing serta membantu guru dalam
menyusun rencana evaluasi, menentukan waktu
pelaksanaan dan melaporkan hasilnya yang tidak membuat
kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Menurut
Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penilaian
pendidikan terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian belajar oleh satuan pendidikan, dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian terdiri
atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian
eksternal
Proses Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Anak inklusi:
Proses pelaksanaan evaluasi di sekolah dasar penyelenggara
pendidikan inklusif disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku
disekolah tersebut, jika sekolah tersebut memakai kurikulum
umum maka pelaksanaan evaluasi disamakan dengan anak pada
umumnya, jika sekolah memakai kurikulum modifikasi maka
pelaksanaan evaluasinya pun disesuaikan dengan kesepakatan
sekolah tersebut. Dan jika memakai kurikulum yang
diindividualisasikan maka pelaksanaan evaluasinya pun tergantung
kesepakatan guru dan anak.