Disusun Oleh:
B. CATATAN AKUNTANSI
Catatan akuntansi adalah catatan transaksi yang terjadi pada pemerintahan daerah.
Pencatatan dilakukan dengan sistem double entry berdasarkan basis Kas Modifikasian.
Sistem double entry merupakan sistem pembukuan berpasangan, suatu transaksi akan dicatat
dua kali yaitu pada sisi debet (kiri) kredit (kanan), dimana setiap pencatatan harus menjaga
keseimbangan persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi terbentuk sebagai
berikut:
AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN
Sedangkan basis kas modifikasian menurut butir (12) dan (13) lampiran XX1X
(tentang Kebijakan Akuntansi) Kepmendagri nomor 29 Tahun 2002 disebutkan bahwa: (12)
Basis dasar kas modifikasian merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akurat. (13)
Transaksi penerimaan atau pengeluaran kas dibukukan (dicatat atau dijurnal) pada saat uang
diterima atau dibayar (dasar kas). Pada akhir periode dilakukan penyesuaian untuk mengakui
transaksi dan kebijakan dalam periode berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas
dari transaksi dan kebijakan dimaksud belum terealisasi.
Dalam sistem pembukuan berpasangan dikenal aturan debit-kredit. Aturan tersebut
adalah sebagai berikut:
Jenis Rekening Betambah Berkurang
Aktiva D K
Utang K D
Modal K D
Pendapatan K D
Biaya D K
Klasifikasi rekening diatas adalah untuk rekening umum yang terdapat dalam neraca.
Sedangkan untuk aturan debit-kredit dalam struktur APBD yang baru adalah sebagai berikut:
Struktur APBD Bertambah Berkurang
Pendapatan K D
Belanja D K
Pembiayaan K D
Penerimaan Daerah K D
Pengeluaran Daerah D K
Jurnal Standar
Transaksi atau kejadian yang mengakibatkan penerimaan kas umumnya berupa:
Penerimaan Kas dari pendapatan asli daerah.
Penerimaan kas dari penerimaan dana perimbangan.
Penerimaan Kas dari lain-lain pendapatan yang sah.
Penerimaan Kas dari pinjaman.
Penerimaan Kas dari tagihan piutang.
Untuk mencatat dan menggolongkan transaksi kejadian tersebut, jurnal standar
penerimaan kas adalah:
Debit : Kas
Kredit : Pendapatan Asli Daerah (ditulis nama obyek).
Pendapatan Dana Perimbangan (ditulis nama obyek).
Lain-lain Pendapatan yang Sah (ditulis nama obyek).
Pembiayaan – Penerimaan Pinjaman (ditulis nama obyek).
Pembiayaan – Penerimaan Piutang (ditulis nama obyek).
Jurnal Standar
Transaksi atau kejadian yang mengakibatkan pengeluaran kas antara lain:
Pengeluaran Kas untuk belanja administrasi umum
Pengeluaran Kas untuk belanja operasi
Pengeluaran Kas untuk belanja modal aparatur
Pengeluaran Kas untuk belanja modal publik
Pengeluaran Kas untuk belanja transfer
Pengeluaran Kas untuk belanja tidak tersangka
Pengeluaran Kas untuk pembayaran hutang pokok
Pengeluaran Kas untuk penyertaan modal
Untuk mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian tersebut, Jurnal Standar
Kas adalah:
Debit : Belanja Administrasi Umum (ditulis nama obyek)
Belanja Operasi dan Pemeliharaan (ditulis nama obyek)
Belanja Modal aparatur (ditulis nama obyek)
Belanja Modal Publik (ditulis nama obyek)
Belanja Transfer (ditulis nama obyek)
Belanja tTidak Tersangka (ditulis nama obyek)
Pembiayaan – Pembayaran Hutang (ditulis nama obyek)
Pembiayaan – Pernyataan Modal (ditulis nama obyek)
Kredit : Kas
c. Jurnal Umum
Kedua jurnal diatas merupakan jurnal yang digunakan hanya untuk transaksi yang melibatkan
Kas Daerah. Untuk transaksi yang tidak melibatkan Kas Daerah, dicatat dalam satu buku
jurnal yang lain yaitu Buku Jurnal Umum.
Buku Jurnal Umum merupakan buku yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan transaksi atau kejadian yang tidak mengakibatkan terjadinya penerimaan dan
pengeluaran kas. Misalnya adalah donasi berupa aktiva tetap, dan pembelian barang secara
kredit.
Dana yang dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal ini minimal adalah:
Tanggal Transaksi atau Kejadian Keuangan
Kode Rekening
Uraian
Jumlah Debit
Jumlah Kredit
Disamping itu, buku jurnal umum dapat dirancang untuk menampung data lain sesuai
dengan kebutuhan.
3. Peringkasan (posting ke Buku Besar)
Data yang terdapat dalam buku besar dan buku pembantu menjadi sumber untuk membuat
laporan keuangan.
Transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal kemudian akan diringkas dalam buku
besar. Proses peringkasan atau pemindahan akun/ rekening ke buku besar disebut dengan
posting.
Buku besar pada dasarnya terdiri dari sekumpulan rekening yang digunakan untuk
menampung nama rekening yang telah dicatat dan digolongkan dalam Buku jurnal. Jenis dan
macam buku besar menyesuaikan dengan kelompok rekening dalam struktur APBD yang
baru, yaitu:
a. Buku Besar Pendapatan
Buku besar Pendapatan memuat rekening-rekening pendapatan. Selanjutnya dirinci lagi
sesuai dengan komponen yang menyusun rekening pendapatan yaitu:
Pendapatan Asli Daerah
Termasuk dalam buku besar kelompok Pendapatan Asli daerah adalah: buku besar Pajak
Hotel, buku besar Pajak Restoran, buku besar, Retribusi Pelayanan Kesehatan, buku
besar Pelayanan Parkir.
Dana perimbangan yaitu buku besar bagi Hasil Pajak, buku besar. Bagi Hasil Bukan
Pajak.
Lain-lain Pendapatan yang Sah yaitu buku besar Bantuan Dana Kontijensi, buku besar
Dana Darurat.
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pemerintah daerah terdiri dari:
- Laporan realisasi anggaran
- Laporan arus kas
- Neraca
- Catatan atas laporan keuangan’