Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PERILAKU KEKUASAAN

Disusun oleh :

RISMA VATI(4522021011)

Dosen Pengampu : Drs. Natsir Tompo, M.Si

Kelas : A

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena

atas Rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat Menyusun makalah ini

sebagai salah satu tugas individu pada mata kuliah “Pengantar Psikologi Sosial”

dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini menjelaskan ataupun

menguraikan tentang Perilaku Kekuasaan. selain itu, makalah ini bertujuan

menambah wawasan tentang perilaku kekuasaan bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman

kami yang telah memberikan petunjuk dan terselesaikannya tugas makalah ini.

Oleh karena itu, saya minta maaf bila ada kesalahpahaman di dalamnya dan saya

juga butuh kritik dan saran agar mekalah ini akan lebih baik dan berguna di masa

mendatang.
DAFTAR ISI

PERILAKU KEKUASAAN.....................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Pengertian Kekuasaan......................................................................................................
B. Jenis-jenis Kekuasaan......................................................................................................
C. Kemudahan untuk Dipengaruhi oleh Orang lain Sebagai Sasaran
Kekuasaan.................................................................................................................................
D. Strategi untuk Memperoleh Kekuasaan dan Memanfaatkan Kekuasan..................
E. Kekuasaan dan Kepemimpinan....................................................................................
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada bagian psikologi sosial terapan dan kekuasaan ini dideskripsikan

analisis psikologi sosial terhadap fenomena kekuasaan yang ada dalam dinamika

hubungan antar manusia. Analisis psikologis sosial terhadap fenomena kekuasaan

diarahkan pada pengertian kekuasaan, sumber-sumber kekuasaan, jenis-jenis

kekuasaan, kemudahan untuk dipengaruhi oleh orang lain sebaxxxgai objek

sasaran kekuasaan, dan strategi untuk memperoleh kekuasaan.

Analisis deskriptif tentang kekuasaan pada kesempatan selanjutnya dapat

digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk melakukan peramalan,

pengendalian, pemecahan masalah, dan rekayasa terhadap perilaku sosial individu

dan kelompok terkait dengan fenomena kekuasaan dalam hubungan sosial antar

manusia. Fenomena kekuasaan itu terutama yang ada dalam dinamika interaksi

sosial dalam skala interpersonal (kehidupan rumah tangga), kelompok kecil,

kelompok besar, organisasi, masyarakat, dan negara.


B.Rumusan Masalah

A. Apa pengertian kekuasaan?

B. Apa jenis-jenis kekuasaan?

C. Bagaiman karakteristik individu yang mudah dipengaruhi?

D. Bagaimana strategi untuk memperoleh kekuasan?

E. Bagaimana konsep kekuasaan dan kepemimpinan?

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar masyarakat umum maupun

akademisi dapat mengetahui lebih dalam tentang Perilaku Kekuasaan. Dan juga

untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi Sosial.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kekuasaan

Kekuasaan (power) dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang

atau suatu kelompok untuk memperoleh kepatuhan dari orang lain atau kelompok

lain untuk melaksanakadalah kepemilikan atribut tertentu dalam diri seseorang

yang memberikan seseorang kemampuan memberi pengaruh kepada orang lain

melakukan tindakan yang diinginkan oleh orang yang memiliki kekuasaan

( Riggio, 2009). Dalam hubungan interpersonal (interpersonal relation), contoh

keberadaan fenomena kekuasaan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk

membuat bawahannya mematuhi sesuatu perintah untuk menyelesaikan suatu

tugas-tugas organisasional.

B. Jenis-jenis Kekuasaan

Ahli-ahli psikologi sosial banyak melakukan kajian-kajian tentang jenis-

jenis kekuasaan. Dua orang ahli psikologi sosial, yaitu French dan Reven (dalam

Luthans, 1995), membuat klasifikasi tentang jenis-jenis kekuasaan. Klasifikasi

tentang jenis-jenis kekuasaan adalah kekuasaan ganjaran (reward power),

kekuasaan penekan (coercive power), kekuasaan legitimasi ( legitimation power),


kekuasaan referensi atau kekuasaan acuan (referent power), dan kekuasaan

kepakaran (expert power).

Secara lebih rinci, klasifikasi tentang jenis-jenis kekuasaan dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Kekuasaan ganjaran (reward power)

Kekuasaan ini ada karena terdapat kemampuan dalam diri seseorang

untuki memberikan ganjaran kepada orang lain. Dalam konteks ini,

ganjaran kepada orang lain menjadi semacam kekuasaan yang ada dalam

diri seseorang terhadap orang lain.

b. Kekuasaan penekan (coercive power)

Berbeda dari kekuasaan ganjaran yang menunjukkan bahwa seseorang

dianggap memiliki kekuasaan karena kemampuan untuk memberi

ganjaran, kekuasaan penekan dimiliki seseorang karena kemampuannya

un tuk memberikan hukuman atau penalti kepada orang lain.

c. Kekuasaan legitimasi (legitimation power)

Kekuasaan legitimasi menjadi ada berdasar pada sumber nilai-nilai yang

diinternalisasikan dalam suatu kelompok sosial sehingga orang-orang

tertentu memiliki hak untuk memengaruhi atau memilikikekuasaan

terhadap orang lain

d. Kekuasaan referensi dan kekuasaan acuan

Kekuasaan referensi menjadi ada berdasar pada kebutuhan-kebutuhan

orang lain untuk melakukan identifikasi diri dengan orang (agen atau

model) yang dianggap menjadi referensi kekuasaan.


e. Kekuasaan kepakarana

Kekuasaan kepakaran ada karena seseorang memiliki kenmampuan

kepakaran dalam suatu bidang yang menjadi perhatian orang lain. Untuk

memiliki kekuasaan kepakaran maka seseorang harus memenuhi syarat:

kredibilitas, keterpercayaan, dan relevan (Myers 2002).

C. Kemudahan untuk Dipengaruhi oleh Orang lain Sebagai Sasaran

Kekuasaan

Pemberian pengaruh adalah medium bagi seseorang untuk memperoleh

kekuasan dari , orang lain sebgai objek sasaran kekuasaan. Pengaruh adalah

sebuah bentuk kontrol sosial seseorang kepada orang lain. Dalam wacana

kemudahan dapat diklasifikasikan karakteristik individu yang mudah untuk

dipengaruhi.

Beberapa karakteristik individu yang menjadi sasaran pemerolehan

kekuasaan terkait dengan kemudahan untuk dipengaruhi adalah: kebergantungan,

ketidakpastian, kepribadian, kecerdasan, kecerdasan, gender, usia dan latar

belakang kebudayaan. Secara rinci beberapa karakteristik individu itu sebagai

berikut.

a. Kebergantungan

Kebergantungan sasaran kepada orang yang menjadi agen yang potensial

memiliki kekuasaan memudahkan dirinya untuk dipengaruhi. Dalam hal

ini semakin sasaran memiliki hubungan sosial yang bergantung pada agen
(orang yang potensial memberikan pengaruh) maka semakin mudah untuk

orang yang menjadi sasaran untuk dipengaruhi sebagai objek kekuasaan.

b. Ketidakpastian

Ketidakpastian terhadap suatu perilaku yang dianggap benar akan

memudahkan seorang sasaran dipengaruhi oleh agen pemberi pengaruh

dalam konteks memperoleh kekuasaan. Semakin seseorang merasa tidak

pasti tentang suatu keputusan perilaku maka ia akan lebih mudah untuk

menjadi sasaran perubahan perilaku dari orang lain yang berupaya untuk

mengaktualisasikan kekuasaannya.

c. Kepribadian

Kepribadian seseorang yang mudah atau kepribadian seseorang yang tidak

mudah untuk dipengaruhi. Terdapat kesimpulan bahwa terdapat

kepribadian tertentu yang mudah untuk dipengaruhi dan terdapat

kepribadian tertentu yang sulit untuk dipengaruhi.

d. Kecerdasan

Kecerdasan dipandang memiliki hubiungan dengan ketermudahan orang

untuk dipengaruhi atau sulit untuk dipengaruhi, namun hasil penelitian

juga bervariasi. Orang yang memiliki kecerdasan tinggi memiliki

kesediaan untuk mendengar orang yang berbicara pada dirinya.

e. Gender

Gender dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi

ketermudahan orang lain untuk dipengaruhi atau sulit untuk dipengaruhi.

Dalam hal ini, perempuan secara tradisionil dianggap mudah untuk


dipengaruhi karena pengasuhan perempuan secara tradisionil di masa lalu.

Namun seiring dengan perubahan-perubahan pengasuhan sosial di dalam

dunia modern maka pendapat itu mulai berubah dipengaruhi.

f. Usia

Usia dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi ketermudahan

orang untuk dipengaruhi atau sulit untuk dipengaruhi. Dalam hal ini, para

ahli psikolog sosial memiliki kesimpulan bahwa pada usia nol tahun

sampai pada usia delapan tahun atau sembilan tahun, anak akan mudah

untuk dipengaruhi.

g. Latar belakan kebudayaan

Dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi ketermudahan

orang untuk dipengaruhi atau sulit untuk dipengaruhi. Dalam dimensi

kebudayaan kolektivistik, seperti dalam kebudayaan timur, yang

menekankan pada kekenyalan kelompok (group cohesinevess),

konformitas, dan keseragaman merupakan nilai-nilai budaya yang menjadi

dasar perilaku individu.

D. Strategi untuk Memperoleh Kekuasaan dan Memanfaatkan Kekuasan

Pemahaman tentang kekuasaan dalam suatu hubungan interpersonal dapat

diaplikasikan pada pemerolehan kekuasaan dalam setting organisasi. Kekuasaan

ini diperlukan oleh seseorang pemimpin, baik formal maupun informal dalam

kelompok atau organisasi, untuk mampu mengelola organisasi yang dipimpinnya.

Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh kekuasaan mengatur orang lain konteks kelompok dan organisasi.


Salah satu strategi komprehensif tentang pemerolehan kekuasaan yang diperlukan

dalam manajemen organisasi adalah yang dikemukakan oleh DuBrin (dalam

Luthans, 1995). Strategi itu meliputi beberapa teknik yang diperlukan agar orang

lain memahami eksistensi kekuasaan orang lain. Teknik-teknik itu adalah sebagai

berikut:

a. Memelihara persekutuan dengan orang orang yang berkuasa.

b. Merangkul lawan atau menghancurkan sama sekali.

c. Memecah belah dan menguasai

d. Memanipulasi informasi yang bersifat rahasia

e. Menyajikan presentasi secara kilat (quick showing).

f. Mengumpulkan utang budi dan memanfaatkan utang budi orang lain

g. Menghindari hubungan yang terlalu terikat (decisive engagement)

h. Kemajuan satu langkah setiap waktu

i. Menunggu situasi kelompok atau organisasi dalam keadaan krisis

j. Konsultasi dengan orang lain secara waspada

E. Kekuasaan dan Kepemimpinan

Konsep kekuasaan dan kepemimpinan merupakan dua konsep yang saling

berhubungan. Seorang pemimpin sebuah kelompok atau organisasi memanfaatkan

kekuasaan untuk membantu dirinya, bawahan, kelompok, dan organisasi untuk

mencapai tujuan kelompok dan organisasi yang telah ditetapkan.

Kepemilikan lima basis dasar sumber kekuasaan itu bersifat saling

melengkapi dalam upaya membantu seseorang menjadi pemimpin yang efektif.

Kekuasaan kepakaran sangat penting untuk mendukung kekuasaan legitimasi


karena orang-orang yang memiliki kepakaran tinggi sangat diperlukan

keberadaannya sebagai instrumen legitimasi seseorang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis psikologi

sosial terhadap kekuasaan diarahkan pada pengertian kekuasaan, sumber-sumber

kekuasaan, jenis-jenis kekuasaan, pemudahan untuk dipengaruhi oleh orang lain

sebagai objek sasaran kekuasaan, dan strategi untuk memperoleh kekuasaan.

Analisis psikologi sosial tentang kekuasaan dapat dimanfaatkan oleh seseorang

atau kelompok untuk melakukan peramalan, pengendalian, pemecahan masalah.

Klasifikasi tentang jenis-jenis kekuasaan adalah kekuasaan ganjaran (reward

power), kekuasaan penekan (coercive power), kekuasaan legitimasi (legitimation

power), kekuasaan referensi atau kekuasaan acuan (referent power), dan

kekuasaan kepakaran (expert power).

Beberapa karakteristik yang menjadi sasaran pemerolehan kekuasaan

terkait dengan kemudahan untuk dipengaruhi adalah kebergantungan,

ketidakpastian, kepribadian, kecerdasan, gender, usia, dan latar belakang

kebudayaan (dimensi kolektivistik dan dimensi individualistic)


Terdapat banyak strategi yang dapt dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

kekuasaan mengatur orang lain dalam konteks kelompok dan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai