Anda di halaman 1dari 4

NAMA : …

NIM :…
MATERI : ADPU 4431

1. Kekuasaan dan wewenang


a. Menurut John Locke, kekuasaan adalah suatu hal yang tidak bisa dijadikan berada di dalam
satu unsur yang sama atau suatu hal itu harus dipisah satu sama lain.
Menurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah seseorang atau kelompok yang memiliki
kekuatan atau kemampuan yang di mana kekuatan itu digunakan untuk memengaruho
perilaku individu atau kelompok lainnya yang sesuai dengan keinginannya.
Menurut Ramlan Surbakti, kekuasaan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan yang
dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang digunakan untuk memengaruhi orang lain
melalui cara berpikir dan perilaku yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemegang
kuasa.
Sifat kekuasaan sendiri dibadi menjadi 2 macam, yaitu position power adalah kekuasaan
yang sudah dimiliki oleh seseorang pada suatu organisasi dan personal power yaitu
kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang bukan di organisasi melainkan dalam hubungan
sosialnya.
Kekuatan yang diperoleh melalui personal ataupun position power tidak datang secara
langsung melainkan terdapat sumber kekuasaan, dimana menurut John Brench dan Bertram
Raven ada 5 sumber kekuasaan, yaitu :
1) Kekuasaan menghargai
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk
memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan
perintah.
2) Kekuasaan memaksa
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang
dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.
3) Kekuasaan sah
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari
pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak
menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
4) Kekuasaan keahlian
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh
mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang
yang dipengaruhi.
5) Kekuasaan rujukan
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada
indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang
dipengaruhi.
Perilaku kepemimpinan sendiri merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok.
Terry dalam Hidayat (2012: 23) mengatakan, perilaku kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan kelompok secara sukarela. Sedangkan
menurut Koontz dan O’Donnel (1981) dalam Hidayat (2012: 23), perilaku kepemimpinan
adalah upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama.
Karena pemimpin selalu berhubungan dengan bawahannya, maka bawahan sangat
memperhatikan bagaimana pemimpin memperhatikan mereka. Menurut Miswan (2012:6),
Perilaku kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang fokusnya tidak pada sifat-sifat atau
karakteristik pemimpin tetapi pada tindakan interaksi terhadap orang-orang yang ada
disekitar kerjanya dan pada sekelompok orang/bawahan.
Menurut saya pribadi, hubungan diantara ketiganya adalah sebagai berikut :
Kekuasaan merupakan sebuah kekuatan atau kemampuan untuk menguasai dan
menggerakkan orang lain dengan berbagai macam sumber kekuasaan yang
melatarbelakanginya, akan tetapi keduanya tidak dapat dilepaskan dari perilaku
kepemimpinan itu sendiri karena pada dasarnya seorang pemimpin sangat erat kaitannya
dengan kekuasaan. Pemimpin yang memiliki sumber kekuasaan harus mampu menunjukkan
kekuasaannya untuk mengajak orang lain/karyawan bersama-sama mencapai tujuan
organisasi.
b. Good Public Governance (GPG) merupakan sistem atau aturan perilaku terkait dengan
pengelolaan wewenang oleh para penyelenggara negara dalam menjalankan tugasnya secara
bertanggung jawab dan akuntabel. Good Public Governance (GPG) pada dasarnya mengatur
pola hubungan antara penyelenggara negara dan masyarakat, antara penyelenggara negara
dan lembaga negara, serta antar lembaga negara. Terdapat 3 karakteristik Good Public
Governance, yaitu :
1) Memberi ruang kepada pihak diluar penyelenggara negara untuk berperan secara
optimal sehingga memungkinkan adanya sinergi diantara mereka.
2) Pelaku usaha maupun masyarakat dapat lebih efektif bekerja dalam mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
3) Praktik penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi serta berorientasi
pada kepentingan publik. 
Terdapat 3 pola umum sistem lapisan kekuasaan, yaitu :
1) Tipe Kasta, sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku.
2) Tipe Oligarkis, mempunyai garis pemisah yang tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan
kelas – kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama pada
kesempatan yang diberikan kepada para warga untuk memperoleh kekuasaan –
kekuasaan tertentu.
3) Tipe Demokratis, menunjukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antara lapisan
yang sifatnya dinamis sekali.
Menurut Robbins dalam Emron Edison dkk (2016, p.98) Gaya kepemimpinan
transformasional adalah pemimpin yang merangasang dan menginspirasi (mentransformasi)
pengikutnya untuk hal yang luar biasa.
Menurut Indra Kharis (2015) Gaya kepemimpinan transformasional adalah tipe pemimpin
yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi
mereka dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang luar biasa.
Menurut saya pribadi, hubungan diantara ketiganya adalah sebagai berikut :
Dalam Good Public Governance, penyelenggara negara ataupun pelayan publik sekalipun
dituntut harus mampu bertindak akuntabel dan sesuai dengan sistem ketentuan yang berlaku
serta efektif, untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan pola kekuasaan yang tepat dan perilaku
kepemimpinan transformasional yang menurut pendapat para ahli diatas merupakan
kepemimpinan yang menginspirasi dan dapat mengesampingkan kepentingan pribadi
sehingga dianggap mampu membuat perubahan dan menitikberatkan pada pola pelayanan
publik atau penyelenggaraan negara yang efektif.

2. Hubungan antar manusia


a. Menurut Edward C. Lindeman bahwa hubungan manusiawi adalah komunikasi antarpersona
untuk membuat orang lain mengerti dan menaruh simpati. Sedangkan William James
seorang ahli ilmu jiwa dari Harvard University mengatakan bahwa Tiap manusia dalam hati
kecilnya ingin dihargai dan dihormati, orang akan menaruh simpati jika dirinya dihargai.
Terdapat dua pilar utama dalam hubungan manusiawi, yaitu :
1) Motivasi
Menurut Walgito (2002) motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak
atau tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif
adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau
menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-
tujuan tertentu.
2) Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Sedangkan menurut Bernard Barelson dan Garry A. Steiner, komunikasi merupakan
proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
b. Menurut pendapat saya pribadi, keterkaitan antara hubungan manusiawi dengan Good
Public Governance adalah sangat erat dan jelas karena pada dasarnya Good Public
Governance merupakan kegiatan yang dilakukan penyelenggaraan negara, terutama
pelayanan publik dengan mengedepankan komunikasi, akuntabilitas dan efektif untuk
mendapatkan simpatik dari masyarakat, hal ini sama dengan tujuan utama hubungan
manusiawi yang juga mendapatkan rasa simpatik dan pilar utamanya adalah faktor
komunikasi. Disamping itu, motivasi juga menjadi salah satu hal penting yang harus
dipegang oleh pemimpin, khususnya berkaitan dengan Good Public Governance untuk
mengarahkan anggotanya tetap fokus pada tujuan utama.

Referensi :
1. Restu. Teori Kekuasaan: Pengertian, Legitimasi, dan Sumber Kekuasaan. Dikutip dari
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kekuasaan/. Diakses pada tanggal 29 Mei 2022
pukul 04.02 WIB
2. Buku Modul ADPU 4431
3. Hoesada, Jan, Dr, C.P.A. 2013. Good Public Governance. Dikutip dari
https://www.ksap.org/sap/good-public-governance/. Diakses pada tanggal 29 Mei 2022 pukul
04.52 WIB
4. Kurniawan, Aris. 2022. Pengertian Kekuasaan – Sifat, Sumber, Tipe, Perbedaan, Wewenang,
Hubungan, Contoh. Dikutip dari https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kekuasaan/.
Diakses pada tanggal 29 Mei 2022 pukul 05.25 WIB
5. http://qieqierizky.blogspot.com/2012/11/1-motivasi-a.html. Diakses pada tanggal 29 Mei
2022 pukul 06.34 WIB

Anda mungkin juga menyukai