Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2 Perilaku Organisasi

Nama : SUSI LESTARI


NIM :042357127

1. Kekuasaan dan sumber kekuasaan serta hubungannya


dengan perilaku

A.

Kekuasaan Z(power) adalah salah suatu alat pemimpin dalam


melaksanaan tugas kepemimpinan guna mempengaruhi prilaku
orang atau kelompok yang dipimpin, dengan demikian ada
hubungan erat dan intergral antara integral antar kekuasaan
dan kepemimpinan seseorang, kekuasaan juga merupakan alat
pemimpin untuk mempengaruhi orang lain di dalam organisasi
kekusaan dapat kita pahami sebagai kemampuan
mempengaruhi kemampuan atau kelompok untuk mau ikut
untuk menurutkan kemauan pemimpin.

Pengertian Kekuasaan yang dimaksud dengan kekuasaan ada


semacam keracunan yang muncul ketika kita mencoba
mendefinisikan kekuasaan, keracunan tersebut misalnya kita
membuat definisi konsep kekuasaan bercampur dengan konsep
pengaruh, atau wewenang, atau bahkan persuasi, contoh
kekuasaan tersebut dapat kita simak dari apa yang disampaiakn
oleh Dahl (dalam Pace dan Faules, (1998: 252, Robbins, 1996:
83 -105, dan Thoha, 1983: 324) “A memiliki kekuasaan atas B
sehingga A bisa meminta B melakukan sesuatu yang tampa
kekuasaan atas B sehingga A dapat meminta B melakukan
sesuatu yang tampa kekuasaan A tersebut tidak akan dilakukan
oleh B”.

Ada beberapa keracunan dalam mendefinisikan kekuasaan,


terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan
wewenang, berdasarkan hal tersebut , ada beberapa pendapat
pakar yang perlu kita simak dan pahami, yang penting adalah
definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan
dengan usaha mempengaruhi prilaku orang lain saat kita
menggunakan kekuasaan , prilaku tersebut adalah prilaku yang
kita inginkan, secara tradisional kekuasaan digunakan untuk
menentukan hasil, sedangkan didalam organisasi kekuasaan
adalah kemampuan untuk memperoleh , menggerakan, dan
menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi.

B. Dalam konteks Good Public Governance, bagaimana Saudara


dapat menjelaskan hubungan antara pola kekuasaan               
dengan      Perilaku Kepemimpinan Transformasional.
Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang
(kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi terhadap
orang lain, di dalam organisasi kedua macam kekuasaan
kekuasaan dapat terjadi kekuasaan jabatan bergantung
setinggi apa jabatan yang dimiliki seseorang semakin tinggi
jabatan makan semakin besar kekuasaan yang diperoleh
seseorang, meski demikian dalam hal tersebut kekuasaan
yang dimilikinya juga dibatasi oleh dimiliki orang lain,
kekuasaan pribadi bergantung sejauh mana orang lain
mempercayai, mendukung, menghormati, dan terkait pada
pemegang kekuasaan pribadi, demikinpula didalam organisasi
kekuasaan juga sering kali cendrung berlangsung secara
timbal balik antara atasan dan bawahan, hal ini
dimungkinkan adanya saling membutuhkan antara mereka,
pemilihan taktik penggunaan kekuasaan juga bergantun pada
situasi organisasi tersebut, antara lain menggunakan nalar,
keramahan, ketegasan, koalisi, sanksi, dan lain-lain,
bergantung pada sasaran dan harapan menejer, kekuasaan
relatif manajer, dan budaya organisasi,

Seseorang yang mempengaruhi prilaku kelompok, maka ia


disebut sedang melaksanakan kepemimpinan, penggunaan
kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu
yang sesuai tingkat kematangan bahwah menjadi efektif hal
ini berkenaan dengan kenyatan bahwah gayakepemimpinan
efektif bersifat multidimensial dan bahwah gaya
kepemimpinan efektif dersifat situasional, dengan kata lain
keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat
kematangan bahwahan dan juga oleh penggunaan sember dan
bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan.
2. A. tentang Hubungan Manusiawi dan dua pilar utama
dalam hubungan manusiawi.
Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan tidak
dapat melepaskan dari pergaulan dan hubungan atar
manusia lain, namun tidak semua hubungan antar
manusia tidak dapat terjadi hubungan manusiawi,
hubungan antar manusia dapat menjadi hubungan
manusiawi apabila seseorang dapat mempengaruhi secara
sengaja oranglain dengancara membujuk, menghimbau,
atau mengajak orang lain mau melakukan kegiatan, dan
semua pihak merasa puas, dengan demikian dapat
dipahami bahwah hubungan manusiawi berorientasi pada
kegiatan (action oriented) yaitu kegiatan dalam kedua
belahpihak.
Hubungan manusiawi berlangsuang secara interkominikatif
dan dialogis dengan tatap mungka, secara interaktif saling
mempengaruhi secara satu sama lain, dan dapat terjadi
dalam segala situasi dan segala aspek kehidupan,
hubungan manusiawi juga berhubungan dengan upaya
pemimpin menghilangkan hambatan
komunikasi, ,menghilangkan kebekuan interaksi,
mencegah salah pengertian, hubungan manusiawi
merupakan inti kepemimpinan bersama dengan kegiatan
pengambilan keputusan.

DUA PILAR HUBUNGAN MANUSIAWI


a. Komunikasi, hubungan manusiawai dan komunikasi
tidak dapat dipisahkan , tampa perbaikan
komunikasisangat penting bagi manejer, oleh karena itu
fungsi utama pemimpin adalah berkomunikasi (Chester
I. Barned, dalam Stillman II, 1984: 293-302), yang salah
satu kegunaanya adalah menyampaikan perintah-
perintah dan gagasan-gagasan kepemimpiannya.
Komuniksasi adalah sayarat suatu organisasi, melalui
komunikasi akan dialirkan semua pesan dari peebagian
tingkat organisasi kearah bagian-bagian atau orang-
orang yang ditunjuk dan diinginkan.
b. Motivasi, selain berkomunikasi seorang
meneger/pemimpin juag harus menguasai teknik-teknik
motivasi, hal tersebut dilandasi oleh kenyataan nya
didalam organisasi kerja, perstasi kerja seseorang
kariawan sering bertolak belakang dengan
kemampuannya, dari beberapa penelitian intensif
dikemugkakan bahwah ada beberapa variabel penting
yang dapat dijelaskan perbedaan kinerja para kariawan
wariabel-variabel tersebut antaralain kemampuan,
kemauan, naluri imbalan, dan pengalaman, meskipun
kita kita banyak mengetahui variabel yang dapat
menimbulkan motivasi, namun masih saja kita kesulitan
untuk membuat definisi dan menganalisis mengapa
seseorang mempunyai motivasi tinggi dan mengapa yang
lainnya rendah, Sastrodiningrat, Soebagia (1998: 195)
menyebutkan factor penyebabnya adalah orangnya itu
dilingkungan kerjanya. Dalam pratikium juga ditemukan
dua pilar hubungan insan yaitu komunikasi dan
motivasi, komunikasi berguna untuk memperbaiki
hubungan insan, memnyampaikan gagasan mengalirkan
pesan dan lain-lain dan juga untuk meredam terjadinya
konflik, motifasi dapat bermanfaat bagi para
menajer/pemimpin memberikan dorongan kepada
seseorang atau dri sendiri untuk bertindak sesuai
kehendak.

B. Adakah keterkaitan antara Hubungan manusiawi


dengan upaya perwujudan Good Public Governance.
Jelaskan                        pandangan Saudara
Dalam praktik hubungan insan memperhatikan
hubungan antar manusia menumbulkan gairah kerja
kelompok, menimbulkan kesadaran terhadap peran dan
tujuan kelompok serta menambahkan kerjasama, dalam
praktek juga ditemukan dua hubungan manusiawi yaitu
komunikasi dan motivasi, Manger/pemimpin yang
menggunakan pendekatan hubungan insan dalam
kepemimpinan karyawan, akan memperoleh hasil yang
baik yaitu tujuan organisasi/kelompok tercapi secara
efektif dan efisien, selain itu ia juga memperoleh
dukungan kuat dari karyawan karena tujuan mereka
dapat tercapaidengan baik.

Anda mungkin juga menyukai