0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan dan hubungan manusiawi dalam perilaku organisasi. Kekuasaan adalah alat pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Ada dua jenis kekuasaan yaitu kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Hubungan manusiawi berorientasi pada kegiatan bersama dan memiliki dua pilar yaitu komunikasi dan motivasi. Komunikasi dan motivasi penting untuk menjalin hubungan yang baik di dalam
Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan dan hubungan manusiawi dalam perilaku organisasi. Kekuasaan adalah alat pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Ada dua jenis kekuasaan yaitu kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Hubungan manusiawi berorientasi pada kegiatan bersama dan memiliki dua pilar yaitu komunikasi dan motivasi. Komunikasi dan motivasi penting untuk menjalin hubungan yang baik di dalam
Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan dan hubungan manusiawi dalam perilaku organisasi. Kekuasaan adalah alat pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Ada dua jenis kekuasaan yaitu kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Hubungan manusiawi berorientasi pada kegiatan bersama dan memiliki dua pilar yaitu komunikasi dan motivasi. Komunikasi dan motivasi penting untuk menjalin hubungan yang baik di dalam
1. Kekuasaan dan sumber kekuasaan serta hubungannya
dengan perilaku
A.
Kekuasaan Z(power) adalah salah suatu alat pemimpin dalam
melaksanaan tugas kepemimpinan guna mempengaruhi prilaku orang atau kelompok yang dipimpin, dengan demikian ada hubungan erat dan intergral antara integral antar kekuasaan dan kepemimpinan seseorang, kekuasaan juga merupakan alat pemimpin untuk mempengaruhi orang lain di dalam organisasi kekusaan dapat kita pahami sebagai kemampuan mempengaruhi kemampuan atau kelompok untuk mau ikut untuk menurutkan kemauan pemimpin.
Pengertian Kekuasaan yang dimaksud dengan kekuasaan ada
semacam keracunan yang muncul ketika kita mencoba mendefinisikan kekuasaan, keracunan tersebut misalnya kita membuat definisi konsep kekuasaan bercampur dengan konsep pengaruh, atau wewenang, atau bahkan persuasi, contoh kekuasaan tersebut dapat kita simak dari apa yang disampaiakn oleh Dahl (dalam Pace dan Faules, (1998: 252, Robbins, 1996: 83 -105, dan Thoha, 1983: 324) “A memiliki kekuasaan atas B sehingga A bisa meminta B melakukan sesuatu yang tampa kekuasaan atas B sehingga A dapat meminta B melakukan sesuatu yang tampa kekuasaan A tersebut tidak akan dilakukan oleh B”.
Ada beberapa keracunan dalam mendefinisikan kekuasaan,
terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang, berdasarkan hal tersebut , ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami, yang penting adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi prilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan , prilaku tersebut adalah prilaku yang kita inginkan, secara tradisional kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil, sedangkan didalam organisasi kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh , menggerakan, dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Dalam konteks Good Public Governance, bagaimana Saudara
dapat menjelaskan hubungan antara pola kekuasaan dengan Perilaku Kepemimpinan Transformasional. Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi terhadap orang lain, di dalam organisasi kedua macam kekuasaan kekuasaan dapat terjadi kekuasaan jabatan bergantung setinggi apa jabatan yang dimiliki seseorang semakin tinggi jabatan makan semakin besar kekuasaan yang diperoleh seseorang, meski demikian dalam hal tersebut kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh dimiliki orang lain, kekuasaan pribadi bergantung sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati, dan terkait pada pemegang kekuasaan pribadi, demikinpula didalam organisasi kekuasaan juga sering kali cendrung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan, hal ini dimungkinkan adanya saling membutuhkan antara mereka, pemilihan taktik penggunaan kekuasaan juga bergantun pada situasi organisasi tersebut, antara lain menggunakan nalar, keramahan, ketegasan, koalisi, sanksi, dan lain-lain, bergantung pada sasaran dan harapan menejer, kekuasaan relatif manajer, dan budaya organisasi,
Seseorang yang mempengaruhi prilaku kelompok, maka ia
disebut sedang melaksanakan kepemimpinan, penggunaan kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu yang sesuai tingkat kematangan bahwah menjadi efektif hal ini berkenaan dengan kenyatan bahwah gayakepemimpinan efektif bersifat multidimensial dan bahwah gaya kepemimpinan efektif dersifat situasional, dengan kata lain keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat kematangan bahwahan dan juga oleh penggunaan sember dan bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan. 2. A. tentang Hubungan Manusiawi dan dua pilar utama dalam hubungan manusiawi. Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan tidak dapat melepaskan dari pergaulan dan hubungan atar manusia lain, namun tidak semua hubungan antar manusia tidak dapat terjadi hubungan manusiawi, hubungan antar manusia dapat menjadi hubungan manusiawi apabila seseorang dapat mempengaruhi secara sengaja oranglain dengancara membujuk, menghimbau, atau mengajak orang lain mau melakukan kegiatan, dan semua pihak merasa puas, dengan demikian dapat dipahami bahwah hubungan manusiawi berorientasi pada kegiatan (action oriented) yaitu kegiatan dalam kedua belahpihak. Hubungan manusiawi berlangsuang secara interkominikatif dan dialogis dengan tatap mungka, secara interaktif saling mempengaruhi secara satu sama lain, dan dapat terjadi dalam segala situasi dan segala aspek kehidupan, hubungan manusiawi juga berhubungan dengan upaya pemimpin menghilangkan hambatan komunikasi, ,menghilangkan kebekuan interaksi, mencegah salah pengertian, hubungan manusiawi merupakan inti kepemimpinan bersama dengan kegiatan pengambilan keputusan.
DUA PILAR HUBUNGAN MANUSIAWI
a. Komunikasi, hubungan manusiawai dan komunikasi tidak dapat dipisahkan , tampa perbaikan komunikasisangat penting bagi manejer, oleh karena itu fungsi utama pemimpin adalah berkomunikasi (Chester I. Barned, dalam Stillman II, 1984: 293-302), yang salah satu kegunaanya adalah menyampaikan perintah- perintah dan gagasan-gagasan kepemimpiannya. Komuniksasi adalah sayarat suatu organisasi, melalui komunikasi akan dialirkan semua pesan dari peebagian tingkat organisasi kearah bagian-bagian atau orang- orang yang ditunjuk dan diinginkan. b. Motivasi, selain berkomunikasi seorang meneger/pemimpin juag harus menguasai teknik-teknik motivasi, hal tersebut dilandasi oleh kenyataan nya didalam organisasi kerja, perstasi kerja seseorang kariawan sering bertolak belakang dengan kemampuannya, dari beberapa penelitian intensif dikemugkakan bahwah ada beberapa variabel penting yang dapat dijelaskan perbedaan kinerja para kariawan wariabel-variabel tersebut antaralain kemampuan, kemauan, naluri imbalan, dan pengalaman, meskipun kita kita banyak mengetahui variabel yang dapat menimbulkan motivasi, namun masih saja kita kesulitan untuk membuat definisi dan menganalisis mengapa seseorang mempunyai motivasi tinggi dan mengapa yang lainnya rendah, Sastrodiningrat, Soebagia (1998: 195) menyebutkan factor penyebabnya adalah orangnya itu dilingkungan kerjanya. Dalam pratikium juga ditemukan dua pilar hubungan insan yaitu komunikasi dan motivasi, komunikasi berguna untuk memperbaiki hubungan insan, memnyampaikan gagasan mengalirkan pesan dan lain-lain dan juga untuk meredam terjadinya konflik, motifasi dapat bermanfaat bagi para menajer/pemimpin memberikan dorongan kepada seseorang atau dri sendiri untuk bertindak sesuai kehendak.
B. Adakah keterkaitan antara Hubungan manusiawi
dengan upaya perwujudan Good Public Governance. Jelaskan pandangan Saudara Dalam praktik hubungan insan memperhatikan hubungan antar manusia menumbulkan gairah kerja kelompok, menimbulkan kesadaran terhadap peran dan tujuan kelompok serta menambahkan kerjasama, dalam praktek juga ditemukan dua hubungan manusiawi yaitu komunikasi dan motivasi, Manger/pemimpin yang menggunakan pendekatan hubungan insan dalam kepemimpinan karyawan, akan memperoleh hasil yang baik yaitu tujuan organisasi/kelompok tercapi secara efektif dan efisien, selain itu ia juga memperoleh dukungan kuat dari karyawan karena tujuan mereka dapat tercapaidengan baik.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu