By: Surachmindari.,S.ST.,M.Pd
1. Latar Belakang
Manajemen asuhan kebidanan pada dasarnya berfokus pada perilaku
manusia. Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan
kebidanan, pasien membutuhkan manajer/bidan yang terdidik dalam
pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola menjadi
bidan profesional serta pekerja keperawatan non profesional.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan
itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak
hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan
sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap
individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk
memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek
persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses
pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu.
Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan
pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau
pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen
pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk
menjadi seorang pemimpin
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
1
kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup
yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan
yang harmonis adalah tugas manusia.
Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan
pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian
penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah
memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik untuk memimpin bawahan.
Ini tergantung pada pemimpinnya, bawahan, dan situasi yang ada. Pemimpin
yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari
bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik.
Efektifitas kepemimpinan dalam menjalankan fungsi-
f u n g s i tersebut tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal. Beberapa
diantaranya adalah kepribadian, nilai, dan sikap yang dimiliki oleh
pemimpin. Komponen internal tersebut akan mempengaruhi segala
pemikiran serta keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin
Goldon Allport memberikan definisi kepribadian sebagai
organisasi dinamis dalam sisitem psikofisiologis individu yang
menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap
lingkungannya.
Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan
individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia
individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari
perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang
tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk
diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua
belah pihak.
Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk
melindungi diri dari ancaman yang bersifat semu atau yang benar - benar
ancaman terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja.
2
Atasan/pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan
kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima
oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. Untuk
dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu
memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya
akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
2. Pengertian Kepemimpinan
Ada beberapa batasan tentang kepemimpinan, antara lain :
a Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang
sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain
bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan
kepadanya (Ordway Tead).
b Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan (Stogdill).
c Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara
sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(Georgy R. Terry).
d Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam
suatu situasi tertentu (Paul Hersay, Ken Blanchard).
e Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok
sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang
perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain
yang mempengaruhi mereka dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu
anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam
kelompok. (Bass, 1999).
f Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan
memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. (Dubrin, 2001)
3
g Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya untuk
mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan semangat
(Endin Nasrudin, 2010)
7
Memang benar pemimpin yang memegang kekuasaan. Tapi itu tak berarti
boleh melakukan apa saja tanpa memikirkan tanggung jawabnya. Jangan
hanya menuntut bawahan untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tapi
pemimpin harus memberi contoh yang baik.
j) Menuntaskan pekerjaan.
Banyak pemimpin berkata, “permainannya” telah selesai. Padahal, seorang
pemimpin sejati, tidak akan pernah merasa selesai bekerja. Tiap hari pasti
ada masalah baru yang harus segera dituntaskan. Entah komplain dari klien
atau bawahan yang membuat ulah. Jadi, jangan pernah bosan membuat
suatu tujuan yang pragmatik dengan ukuran yang dapat dihitung kapan harus
dimulai dan berakhir. Kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu merupakan
tantangan.
k) Memberi penghargaan selayaknya
Pemimpin sejati harus mempunyai tangan yang kuat sepertisi Popeye setiap
kali habis makan bayam. Prestasi yang baik menuntut timbal baik yang riil.
Pemimpin yang mempunyai mata jauh ke depan sangat dikagumi dan
dihargai, tetapi haruslah dengan sesuatu tindakan yang nyata pula, misalnya
memberi promosi, bonus, dan bentuk penghargaan yang nyata atas prestasi
karyawan. Hal ini akan membuat karyawan terus termotivasi bekerja dengan
baik dan bersikap loyal terhadap perusahaan.
l) Tak berhenti belajar
Jauh sebelum para eksekutif ber-pendapat bahwa keahlian memimpin berasal
dari semacam anugerah yang menakjubkan, tetap saja seorang pemimpin
yang dapat dipercaya juga berarti harus terus dan banyak belajar. Bacalah
buku-buku mengenai menjadi pemimpin yang efektif, ikutilah seminar-
seminar, dan ambil contoh-contoh dari teman-teman yang telah berhasil. Hal
ini bisa merupakan suatu pelajaran yang panjang, tetapi yang didapat akan
berlipat ganda, dan tidak ternilai harganya.
m) Memiliki Kecerdasan, kecerdasan merupakan kemampuan untuk mengolah
informasi dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Ini merupakan faktor penting dalam menuju keberhasilan.
8
4. Fungsi kepribadian dalam kepemimpinan
a. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus melakukan berbagai fungsi kepemimpinan. Mampu
menentukan tujuan, menjelaskan, melaksanakan, memilih cara yang tepat,
memberikan serta merangsang para anggota untuk bekerja. Fungsi-fungsi
tersebut meliputi :
Fungsi Instruktif
Fungsi pemimpin dalam menunjukkan kepemimpinannya agar semua anggota
kelompok yg dipimpinnya melakukan atau tidak melakukan sesuatu , yang
datang dari arah sang pemimpin, guna mencapai tujuan yg sudah ditetapkan
dan dikomunikasikan.
Fungsi Konsultatif
Fungsi pimpinan dalam menunjukkan kepemimpinannya dengan memberikan
jawaban atau solusi atas kebutuhan yang dimintakan/ditanyakan/diajukan
bawahan kepadanya.
Fungsi Partisipatif
Kemampuan pimpinan memberikan kesempatan kepada semua anggota
organisasi untuk mengambil peran dan memberikan kontribusi positip dalam
aktivitas organisasi. Fungsi ini ditandai dengan tumbuh suburnya sumbang
saran/suggestion dan inovasi.
Fungsi Delegatif
Fungsi mendewasakan subordinates untuk berotonomi dalam melakukan
tugas-tugas tertentu yg telah ditetapkan dan biasanya merupakan hal
rutinitas
Fungsi Supervisi dan Pengendalian
Fungsi kontrol pimpinan dalam mengevaluasi setiap tahap/tingkatan aktivitas
untuk mengendalikan agar semuanya tetap pada track yang tepat dan benar
9
lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk
mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang bervariasi, karena
dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi
dengan orang-orang yang dipimpinnya. Di dalam proses seperti itu kepemimpinan
akan berlangsung efektif, apabila fungsi-fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai
dengan type kepemimpinan yang mampu memberikan peluang bagi orang yang
dipimpin, untuk ikut berperan serta dalam menetapkan dan melaksanakan
keputusan-keputusan. Dengan demikian berarti setiap kreativitas dan inisiatif dalam
kepemimpinan yang efektif harus disalurkan dan dimanfaatkan.
Kepemimpinan merupakan masalah manusia, karena yang memimpin dan
yang dipimpin adalah manusia, yang memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan
tersebut tidak dapat dilampaui manusia, yang mengharuskan kepemimpinan
dilaksanakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kepemimpinan yang
dipimpin. Prosesnya dapat dimanifestasikan dalam kegiatan kaderisasi, yang dapat
menjadi sarana untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas kepemimpinan,
karena kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan sekedar sebagai kegiatan rutin.
Kepemimpinan yang efektif seperti tersebut di atas, hanya terwujud jika
mampu menghormati hak-hak asasi manusia, meskipun akan selalu menghadapkan
kepemimpinan pada berbagai konflik. Untuk itu kepemimpinan yang efektif harus
mampu menyelesaikan setiap konflik, sebagai bagian dari prosesnya yang dinamis
10
kepemimpinan ini menyatakan bahwa keberhasilan manajerial disebabkan karena
memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.
Menurut Davis yang dikutip Thoha (2006 : 33-34), mengatakan ada empat
sifat utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan dalam suatu
Page organisasi, yaitu: kecerdasan, kedewasaan dan keluasan hubungan sosial,
motivasi diri dan dorongan berprestasi serta sikap-sikap hubungan kemanusiaan,
empat sifat tersebut adalah:
1. Kecerdasan. Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin
mempunyai tingkat lecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dipimpin. Namun demikian, yang sangat menarik dari penelitian tersebut ialah
pemimpin tidak bisa melampaui terlalu banyak dari kecerdasan pengikutnya.
2. Kedewasaan dan keluasaan hubungan sosial. Pemimpin cenderung menjadi
matang dan mempunyai emosi yang stabil, karena mempunyai perhatian
yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Dia mempunyai keinginan
menghargai dan dihargai.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi. Para pemimpin secara relative
mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja
berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan dari yang
ekstrinsik.
4. Sikap hubungan kemanusiaan. Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau
mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak
kepadanya. Walaupun sifat yang disampaikan peneliti merupakan sifat ideal
yang diinginkan dalam diri seorang pemimpin, kenyataannya tidak
seorangpun pemimpin memiliki seluruh sifat ideal secara sempurna. Hal ini
tampak terutama pada adanya perbedaan-perbedaan dalam sifat-sifat
kepemimpinan yang dimiliki setiap yang diteliti
Kemampuan
Kemampuan kogniif/ intelegensia
14
Visi
Pernyataan visi
Merumuskan visi
Mendorong komitmen
Mengembangkan visi strategis
Penerapan visi
Memotivasi (otoritas, peran keteladanan, membangun rasa percaya diri,
mendelegikan, menetapkan sasaran, memberikan imbalan dan hukuman)
Mengelola informasi (menghimpun dan menyebarkan informasi)
Membangun tim
Mendorong perubahan, inovasi dan pengambilan risiko
C. Keterampilan Kepemimpinan
Davis, 1981 mengidentifikasi tiga keterampilan pemimpin yaitu:
1 Technical Skill; diperlukan pemimpin agar ia mampu mengawasi dan menilai
pekerjaan sesuai dengan keahlian yang digelutinya. Contohnya pemimpin
pendidikan perlu menguasai cara-cara menyusun renstra, membuat silabus,
memahami PBM, menguasai teknik penilaian dan sebagainya.
2 Human Skill; kemampuan dalam membangun relasi dan dapat bekerja sama
dengan orang lain adalah kualifikasi yang dipersyaratkan seorang pemimpin
baik dalam situasi formal maupun informal. Untuk membangun relasi yang
lebih baik harus dikembangkan sikap respek dan saling menghargai satu
sama lain.
3 Conceptual Skill; pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang mampu
memberi solusi yang tepat yang timbul dari pemikirannya yang cerdas
tentang sutau persoalan.
15
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Dalam
Manajemen Kepemimpinan
Dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinan itu efektif bukan
hanya karena keberadaan pemimpinya itu sendiri tetapi ada faktor lain yang
turut menentukan. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H.
Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal
ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan
mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa
gaya kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan.
Harapan
Kepribadian,
dan Tuntutan
pengalaman
perilaku tugas
masa lampau
atasan yang
dan harapan
diberikan
EFEKTIVITAS
PEMIMPIN
16
Gambar: faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan efektif
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan
pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang
untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai
apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik
antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang
yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap
pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu
kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-
perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang
pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya
sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang
pemimpin. Di samping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik
dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan
merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan
gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
17
5. Kegiatan koordinasi
6. Evaluasi hasil kerja
DAFTAR PUSTAKA
Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
tahun 2010).
M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber
Benih Kecerdasan, 2015).
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2017.
Engkoswara, Administrasi Pendidikan , (Bandung : Alfabeta, 2010).
18