Anda di halaman 1dari 12

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENGEMBANGKAN ORGANISASI

Oleh: Rudi Hartono


Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
190101036.mhs@uinmataram.ac.id

Abstract - Leadership is an action or authority carried out by a leader against his


subordinates in organizing and managing his organization. The role of leadership is
needed in the organization, because the existence of this leadership role can provide
development and progress for the organization. The purpose of this study is to find out
how important the role of leadership is in organizational development, and what are the
methods or strategies of leaders in developing their organizations. Of course being a
leader is not easy. When someone is ready to become a leader, it means that he is also
ready to accept the responsibility and trust given to him.

Keywords: Leadership, Organization, Development

Abstrak - Kepemimpinan merupakan Tindakan atau wewenang yang dilakukan oleh


pemimpin terhadap bawahannya dalam mengatur dan memanajemen organisasinya.
Peran kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam organisasi, karena dengan adanya peran
kepemimpinan tersebut dapat memberikan perkembangan dan kemajuan bagi
organisasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana
pentingnya peran kepemimpinan dalam perkembangan organisasi, serta apa saja metode
atau strategi pemimpin dalam mengembangkan organisasinya. Tentu menjadi seorang
pemimpin bukanlah hal yang mudah. Ketika seseorang siap menjadi pemimpin maka itu
artinya dia juga siap menerima tanggung jawab dan Amanah yang diberikan kepadanya.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Organisasi, Perkembangan

1
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang saling bergantungan dan saling


membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya saling
Kerjasama, sehingga itulah yang mengakibatkan manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial. Jika kita melihat dari realita kehidupan dunia dari dulu sampai dengan saat ini,
manusia dimanapun berada didalam menyelesaikan persoalannya pasti dilakukan
dengan cara bersama. Sebagai contoh saja Tuhan menciptakan manusia dalam bentuk
perpasang-pasangan, sehingga tidak ada manusia yang sendiri. Laki-laki akan menikah
dengan perempuan, jantan dan betina. Semua makhluk Tuhan baik itu manusia, hewan,
tumbuhan, memiliki pasangannya masing-masing sesuai dengan kehendakNya.

Manusia yang dikatakan sebagai makhluk sosial dan dapat berfikir tentu
memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda dengan pandangan orang lain.
Sehingga pemikiran-pemikiran manusia berbagai macam ragamnya sesuai dengan
keahliannya masin-masing. Tuhan Yang Maha esa menciptakan manusia yang begitu
sempurna, bahkan dengan keahlian pemikirannya dapat menciptakan hal-hal yang tak
terduga seperti: pesawat terbang, kapal laut, helicopter, mobil, motor, bangunan tinggi,
jembatan Panjang, terowongan bawah laut, pulau di tengah laut, dan lainnya. Hal ini
membuktikan bahwa Tuhan atas kekuasaannya mampu menciptakan manusia dengan
pemikirannya yang hebat serta kemampuannya yang dapat membuat apapun yang
diinginkannya.

Perlu diketahui bahwa manusia sebagai makhluk yang berfikir tentu didalam
menyelesaikan persoalan memiliki berbagai macam pandangan. Sehingga penting
adanya di tengah-tengah manusia ini ada pemimpin. Kehadiran pemimpin ini sebagai
pengkoordinir, pembina, pengarah, penanggung jawab, pembimbing, pengatur,
kelompok atau organisasinya. Bisa dibayangkan apabila tidak ada pemimpin di dunia ini
pasti manusia akan saling bertentangan dan saling melawan karena tidak adanya
kesepakatan. Oleh karena itu, kehadiran pemimpin sebagai penuntas dalam
penyelesaian masalah tersebut.

Saat ini dunia sudah dipersatukan dengan adanya organisasi atau kelompok.
Organisasi yang dimaksud ialah perkumpulan yang terjadi pada suatu Lembaga dengan
memiliki tujuan tertentu yang akan dicapai dengan cara bersama-sama. Setiap Lembaga

2
organisasi tentu memiliki tujuannya masing-masing, namun yang menjadi pembeda
antara organisasi satu dengan yang lainnya ialah proses atau tahapan dalam mencapai
tujuan tersebut. Adanya organisasi dapat mengembangkan keadaan dari suatu negara
tersebut, terkhusus organisasi tersebut.

Organisasi-organisasi yang telah hadir dapat memberikan perubahan serta


mengantarkan pada tingginya persaingan. Globalisasi perkembangan dunia menuntut
semua organisasi untuk terus beradaptasi. Organisasi harus bisa melakukan adaptasi
atau perubahan agar tidak terjadinya ketertinggalan di dalam persaingan. Dalam hal ini
peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam mengupayakan organisasinya melakukan
perubahan dan mempertahnkan eksistensi organisasinya tersebut.

Kepemimpinan dalam organisasi dipercaya sebagai kunci penggerak dalam


perkembangan organisasi tersebut. Kepemimpinan dapat mengubah, menghapus, atau
menambah kebudayaan dalam organisasi. Pemimpin dalam suatu organisasi
berkedudukan sebagai tempat yang tertinggi dari pegawai-pegawainya. Bahkan banyak
yang mengatakan bahwa kunci dari kesuksesan organisasi terletak pada pemimpinnya.
Pemimpin yang baik dan bertanggung jawab akan mampu memberikan perkembangan
dan kemajuan bagi organisasinya. Begitu juga sebaliknya pemimpin yang kurang
bertanggung jawab dapat mengakibatkan kemunduran terhadap organisasinya tersebut.

Keberhasilan dari sebuah organisasi ataupun perusahaan tergantung dari


bagaimana pemimpinnya berperan. Hal ini diperlukan karena berbagai kegiatan yang
akan dilakukan oleh semua anggota atau pegawai organisasi harus dapat bekerjasama
dengan baik. Maka dengan ini pemimpin dapat mengambil peran sebagai orang
terdepan yang akan mengatur dan membimbing anggotanya dalam melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut. Sehingga di dalam menjelankan operasional manajemen organisasi
dibutuhkan adanya perencanaan dan persiapan lainnya.1

Organisasi yang memiliki perencanaan yang matang, maka akan memberikan


peluang keberhasilan semakin besar. Perencanaan yang telah dipersiapkan akan lebih
memudahkan pemimpin dan pegawai lainnya dalam menjalankan organisasi tersebut.
Pemimpin yang memiliki wewenang dalam organisasi tersebut akan mampu memimpin

1
Jatmiko, “Pemimpin dan Kepemimpinan Organisasi”, Forum Ilmiah, Vol. 10, No. 2, Mei 2013,
hlm. 2.

3
organisasi dengan baik, karena adanya perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan ini
harus dilakukan dan dilaksanakan oleh seluruh warga yang ada dalam organisasi
tersebut.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini metode yang digunakan ialah dengan pendekatan penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu
keadaan atau fenomena sosial yang terjadi di masyarakat sesuai dengan pandangan dari
partisipan. Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif ialah agar mudah dalam
mendeskripsikan informasi-informasi atau permasalahan yang didapatkan.

PEMBAHASAN

1. Pengertian pemimpin/kepemimpinan
Pemimpin merupakan orang yang mampu menggerakkan sumber daya
manusia untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin ini adalah seseorang yang menjadi tumpuan, patokan, sumber arahan,
serta bimbingan dalam melangsungkan organisasi tersebut. Dalam hal ini Jack
Welch mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang mampu memberikan
insipirasi melalui visi yang jelas serta tentang suatu cara mengerjakan segala hal
dengan cara yang lebih baik.2
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu yang tak bisa dipisahkan,
namun tak semua pemimpin mampu memiliki jiwa kepemimpinan secara baik.
Akan tetapi jiwa kepemimpinan ini hanya ada bagi beberapa orang saja.
Biasanya jiwa kepemimpinan akan ada ketika pemimpin sudah lama menjadi
seorang pemimpin, sehingga jiwa kepemimpinan akan hadir dalam dirinya.
Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan mampu mengelola dan
mengawasi organisasi atau bawahannya dengan baik. Biasanya orang yang
memiliki jiwa kepemimpinan akan mudah didengar dan dilaksanakan segala
perintahnya. Bukan hanya itu orang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan
terlihat lebih berwibawa oleh bawahannya.

2
Anung Pramudyo, “Implementasi Manajemen Kepemimpinan dalam Pencapaian Tujuan
Organisasi”, JBMA, Vol. 1, No. 2, Februari 2013, hlm. 2.

4
Berikut beberapa pengertian kepemimpinan menurut beberapa ahli,
diantaranya:
a. Robbins mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu anggota dalam kelompok ke arah tercapainya tujuan
organisasi tersebut.3
b. Sementara Stoner mengatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi segala aktivitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok.4
c. Joseph C. Rose mengatakan bahwa kepemimpinan ialah sebuah hubungan
yang dapat saling mempengaruhi diantara pemimpin dan bawahan dalam
menggapai perubahan nyata dan mencerminkan tujuan bersama.5
d. Ralph M. Stogdill mendefiniskan kepemimpinan ialah suatu proses
mengarahkan serta mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan segala
tugas dari anggota organisasi.6
Dari penjelasan tentang pengertian di atas, terdapat empat implikasi
penting, sebagai berikut:7
a. Kepemimpinan melibatkan orang lain, bawahan, atau pengikut.
Bawahan atau pengikut tentu sangat perlu adanya, karena tidak
mungkin dalam suatu organisasi tidak terdapat bawahan. Menjadi
bawahan berarti sudah siap menerima pengarahan dan perintah dari
pemimpinnya. Kemudian bawahan inilah yang mengerjakan segala
sesuatu yang diperintahkan oleh pemimpinnya tersebut. Hal ini
tentunya untuk kemajuan organisasinya.
b. Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata
antara pemimpin dan anggota kelompok.
c. Pemimpin bukan hanya dapat memerintah saja melainkan
memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk memberikan
masukan terhadap persoalan yang terjadi.
3
Ibid., hlm. 2-3.
4
Ibid.,
5
Muhammad GIfari Sono, “Kepemimpinan dalam Budaya Organisasi”, Jurnal Ilmiah Mutiara
Muhammadiyah, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, hlm. 4.
6
Ibid.,
7
Anung Pramudyo, “Implementasi Manajemen Kepemimpinan dalam Pencapaian Tujuan
Organisasi”, JBMA, Vol. 1, No. 2, Februari 2013, hlm. 2-3.

5
d. Pemimpin harus bisa menjadi contoh teladan bagi anggotanya.
2. Teori-teori kepemimpinan
Dalam hal ini Fred Luthan menyatakan bahwa terdapat empat teori-teori
tentang kepemimpinan, diantaranya:8
a. Trait theories of leadership
Teori Great Man ini mengatakan bahwa seseorang dilahirkan di dunia ini
dengan dengan membawa ataupun tidak membawa sifat kepemimpinan.
Namun ternyata faktanya bahwa banyak dari pemimpin yang membawa sifat
kepemimpinannya diperoleh dari hasil pengalaman ataupun pembelajaran
terdahulu.
b. Group and exchange theories of leadership
Pada teori ini, kepemimpinan kelompok didasarkan pada pendekatan
psikologi sosial. Selain itu juga dalam teori ini diadakannya pertukaran
antara pemimpin dengan pengikut.
c. Contingency theory leadership
Adapun dalam teori kepemimpinan ini, para penganut psikologi sosial mulai
melakukan penelitian tentang aspek situasional yang dapat mempengaruhi
peran atau posisi dari kepemimpinan tersebut. Hal-hal yang dapat
dipengaruhi seperti kemampuan, perilaku, kinerja serta kepuasan pengikut.
d. Path goal leadership theory
Teori ini ialah teori yang digunakan untuk menganalisis atau mengetahui apa
saja dampak dari kepemimpinan terhadap kinerja. Sehingga pada intinya
teori ini selalu berusaha untuk memberikan gambaran terkait dampak
perilaku pemimpin dalam motivasi, kepuasan, dan kinerja bawahan.
Selanjutnya terdapat tipe-tipe kepemimpinan, terkait dengan tipe-tipe
kepemimpinan ini, peneliti mengambil teori dari pernyataan Kartono yang
mengatakan bahwa, tipe-tipe kepemimpinan meliputi:9
a. Tipe karismatik, yakni pemimpin memiliki kekuatan energi dan daya
tarik sehingga dapat dituruti oleh bawahannya.

8
Usep Deden Suherman, “Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi”, Jurnal Ilmu Akuntansi
dan Bisinis Syariah, Vol. 1, No. 2, Juli 2019, hlm. 7.
9
Ibid., hlm. 10.

6
b. Tipe paternalistik dan materialistik, pemimpin dalam hal ini dapat
melindungi bawahannya seperti bagaikan seorang ayah yang menjaga
dan melindungi anak-anaknya.
c. Tipe militeristik, pemimpin bersikap seperti komando yakni memiliki
sifat sering memberikan perintah kepada bawahannya.
d. Tipe otokratik, pada tipe ini pemimpin memiliki sifat dan sikap yang
harus dipatuhi. Bahkan dalam tipe ini peneliti bersikap lebih memaksa
bawahannya.
e. Tipe laissez faire, yakni pemimpin memberikan kebebasan kepada
pengikut/bawahannya. Sehingga pengikut bebas mau melakukan apa saja
asalkan segala sesuatu yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Tipe populistik, pada tipe ini pemimpin bersikap menjadi pemimpin
rakyat. Yakni dengan berdasar pada nilai-nilai tradisional yang ada pada
masyarakat tersebut.
g. Tipe administratik, yakni pemimpin dapat melakukan tugas
administrative secara efektif.
h. Tipe demokratif, yakni pemimpin yang memberikan kesempatan bagi
rakyatnya. Pada tipe ini pemimpin beranggapan bahwa kekuatan
organisasi terletak pada peran aktif dari rakyat/bawahannya.
Melihat tipe-tipe kepemimpinan tersebut, ternyata dalam suatu
organisasi memiliki gaya pemimpin yang beragam tipenya masing-
masing. Setiap pemimpin bebas mau menggunakan tipe kepemimpinan
yang mana. Akan tetapi pemimpin yang baik ialah pemimpin yang
mampu melihat situasi dan keadaan dari organisasinya. Kemudian baru
merumuskan kira-kira tipe kepemimpinan apa yang cocok dengan
keadaan organisasi yang terdapat di lapangan.
Hal yang paling penting ialah dalam suatu organisasi peran
kepemimpinan itu sangat dibutuhkan. Bisa dibayangkan apa saja yang
akan terjadi pada suatu organisasi apabila tidak ada peran dari
kepemimpinan. Bahkan peran kepemimpinan yang kurang maksimal saja
dapat memberikan pengaruh terhadap suatu organisasi, lalu apalagi tidak
ada peran sama sekali, tentu akan menjadikan kualitas dari organisasinya

7
menurun. Sehingga dikatakan bahwa peran kepemimpinan sangat dekat
hubungannya dengan perubahan.
3. Perbedaan pemimpin dengan manajemen
Terkait dengan hal ini terdapat seorang tokoh yakni Pamudji yang
mengemukakan pendapatnya tentang perbedaan pemimpin dan menajamen.
Adapun perbedaanya sebagai berikut:10
a. Kepemimpinan tertuju pada kemampuan individu. Maksudnya ialah
kemampuan yang bersumber dari pemimpin sedangkan manajemen tertuju
pada sistem serta mekanisme kerja.
b. Kepemimpinan merupakan kualitas interaksi dan komunikasi antara
pemimpin dengan pengikut, sedangkan menajemen ialah wewenangnya.
c. Kepemimpinan bersumber pada segala sesuatu yang ada dalam dirinya,
sedangakn manajemen dapat menggunakan dana/daya yang ada dalam suatu
organisasi, guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Bersama.
d. Kepemimpinan dilakukan untuk memenuhi kemauan atau perintah dari
pemimpin, sedangkan manajemen lebih ke tujuan organisasi tersebut.
e. Kepemimpinan yang bersfiat personal yakni terhadap diri pemimpin dan
pengikut, sedangkan manajemen bersifat impersonal yakni dengan
pemikiran, logika, rasio, dan lain-lain.
Kepemimpinan dapat dikonsepkan sebagai suatu interaksi antara
individu dengan kelompok. Kepemimpinan pada organisasi ialah suatu hal
yang diharuskan karena dengan adanya pemimpin disuatu organisasi akan
memberikan atau menjadikan organisasi tersebut lebih teratur serta adanya
keadilan di dalamnya. Menjadi seorang pemimpin tentu memiliki tugas yang
harus dipenuhi. Diantara tugas pemimpin ialah dapat memberikan
pemahaman, arahan, dan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja
dengan lebih baik lagi.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi tentu sangatlah penting, karena
pemimpin yang baik di haruskan untuk dapat membangun, mendorong, dan
mengenalkan budaya pada suatu perusahaan yang kuat sehingga dapat
menghasilkan kesuksesan. Kepemimpinan yang baik membutuhkan adanya
10
Zauhar Latifah, “Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi”, Seminar Nasional Magister
manajemen Pendidikan UNISKA MAB., Vol. 1, No. 1, 2021, hlm. 7-8.

8
produktivitas, kepuasan kerja, Kerjasama kelompok, semangat karyawan
serta koordinasi dan partisipasi yang baik demi tercapainya tujuan
organisasi.11
Selanjutnya terdapat peran pemimpin peran pemimpin yang perlu
untuk diketahui, diantaranya:12
a. Peran pemimpin sebagai motivator
Motivasi tentu sangat penting bagi setiap pegawai, karena kita tahu
bahwa tidak selamanya pegawai atau manusia itu memiliki motivasi atau
semangat yang baik. Sehingga penting menjadi seorang pemimpin untuk
sering memberikan motivasi kepada bawahannya. Ada dan tidak adanya
motivasi sangat mempengaruhi keadaan dari masing-masing individu.
Seorang pemimpin harus mampu membaca keadaan bawahannya,
sehingga mampu memberikan motivasi dan semangat kerja bagi
bawahannya tersebut.
Motivasi yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa sanjungan
kata-kata, hadiah-hadiah, piagam penghargaan, dan lainnya. Sehingga
dengan ini mampu membangkitkan semangat juang dari masing-masing
pegawainya. Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik lebih
besar peluang kesuksesannya daripada pemimpin yang hanya diam-diam
saja. Maka hal pertama yang harus dikuasai oleh pemimpin ialah cara
berkomunikasi yang baik, sehingga mampu memberikan motivasi dan
dorongan kepada bawahannya.
b. Peran pemimpin sebagai pengarah
Pada poin yang kedua ini juga tidak kalah penting dengan poin
yang pertama. Menjadi seorang pemimpin tentunya harus mampu dalam
memberikan arahan kepada bawahannya. Kita tahu bahwa para pegawai
terkhusus pegawai yang masih baru pasti sangat membutuhkan arahan-
arahan dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tidak menutup
kemungkinan bagi pegawai yang sudah lama juga. Sehingga pada
dasarnya semua pegawai membutuhkan arahan dari pemimpinnya,

11
Ibid., hlm. 8-9.
12
Armhela Fazrien dan Sumartono dan Tjahjanulin Domai, “Peran Pemimpin dalam Pencapaian
Kinerja Pegawai”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, hlm. 2.

9
karena pegawai apabila tidak arahan dari pemimpinnya pasti akan
mendapatkan kebingungan dan sulit dalam menemukan solusi
penyelesaian masalah. Maka penting bagi setiap pemimpin untuk selalu
mengawasi dan memberikan arahan bagi para pegawainya dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
c. Peran pemimpin sebagai pengawas
Pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin ialah salah satu fungsi
dari manajemen organisasi dalam mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan ialah untuk mengetahui sampai
sejauh mana perkembangan dari organisasinya terkhusus bagi para
pegawainya. Pengawasan juga merupakan hal yang sangat penting sekali
ada dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan dari pemimpin,
maka pegawai akan merasa lebih bebas dan tidak akan melaksanakan
tugasnya dengan maksimal. Sehingga pemimpin harus tetap stay di
tempat organisasinya guna untuk melihat proses dan perkembangan dari
organisasi yang embannya tersebut.
Selain itu adapun cara untuk mengetahui kualitas dari masing-
masing pegawainya ialah dengan mengawasi atau melihat hasil dari
laporan-laporan yang telah dikerjakan oleh masing-masing pegawai
tersebut. Sehingga dengan melakukan pengawasan pemimpin akan lebih
mengetahui kualitas dari semua pegawainya.
d. Peran pemimpin sebagai komunikator
Komunikasi merupakan sarana terpenting bagi setiap pemimpin,
tanpa adanya komunikasi yang baik maka akan lebih rentan memberikan
miss komunikasi antara pemimpin dengan anggota. Dari awal pemimpin
dituntut untuk mampu menguasai skill dalam hal komunikasi. Pemimpin
yang kurang menguasai komunikasi tidak akan pernah didengar oleh
bawahannya. Bahkan banyak dari para pemimpin saat ini yang
dilecehkan dan diremehkan oleh bawahannya, karena tidak pandai dalam
berkomunikasi. Namun jika pemimpin mampu berkomunikasi secara
baik, maka anggota akan patuh terhadap perintahnya. Bahkan ketika
pemimpin tersebut sudah mulai berbicara maka semua mata tertuju pada

10
dirinya. Inilah yang diinginkan oleh semua pemimpin yang ada pada
setiap organisasi.
Pemimpin yang pandai dalam berkomunikasi harus diimbangi
dengan pemahaman nya yang baik pula. Agar apa saja yang disampaikan
bersumber dari pengetahuan-pengetahuan yang baik, serta anggota dapat
menambah pengetahuannya yang bersumber dari pemimpinnya sendiri.

KESIMPULAN

Pada intinya peran kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam perkembangan


organisasi. Organisasi tidak akan mampu berjalan tanpa adanya peran dari pemimpin.
Pemimpin inilah yang menjadi kunci dari keberhasilan setiap organisasi. Organisasi jika
diibaratkan sebagai sebuah mobil, maka pemimpinlah yang menjadi pengemudi
tersebut, dan pegawai yang lain sebagai penumpangnya. Mobil tersebut akan berjalan
sesuai dengan arahan dari pemimpinnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jatmiko, “Pemimpin dan Kepemimpinan Organisasi”, Forum Ilmiah, Vol. 10, No. 2,
Mei 2013.

Anung Pramudyo, “Implementasi Manajemen Kepemimpinan dalam Pencapaian Tujuan


Organisasi”, JBMA, Vol. 1, No. 2, Februari 2013.

Muhammad GIfari Sono, “Kepemimpinan dalam Budaya Organisasi”, Jurnal Ilmiah


Mutiara Muhammadiyah, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012.

Usep Deden Suherman, “Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi”, Jurnal Ilmu


Akuntansi dan Bisinis Syariah, Vol. 1, No. 2, Juli 2019.

Zauhar Latifah, “Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi”, Seminar Nasional


Magister manajemen Pendidikan UNISKA MAB., Vol. 1, No. 1, 2021.

Armhela Fazrien dan Sumartono dan Tjahjanulin Domai, “Peran Pemimpin dalam
Pencapaian Kinerja Pegawai”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4.

12

Anda mungkin juga menyukai