TINJAUAN PUSTAKA
A. GAYA KEPEMIMPINAN
1. Pengertian Kepemimpinan
proses terfokus pada apa yang dilakukan oleh pemimpin, yakni proses di
tidak harus dibatasi oleh aturan birokrasi, sehingga tidak harus terikat pada
2017).
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukan oleh para ahli, maka
2. Fungsi Kepemimpinan
(2003:46) :
dilingkungan organisasinya.
d. Fungsi partisipatif Fungsi partisipatif sebagai strategi
lain pimpinan puncak sendiri tidak banyak artinya dan tidak dapt
denagn pemimpin.
dan lebih besar dari pada seorang pemimpin ‘’kerdil” serta non
tentu efektif.
Seorang pemimpin mungkin saja sukses mencapai
a. Teori Kepemimpinan
sebagai berikut:
a. Teori Sifat
Teori sifat yang sering di kenal sebagai Traith Theories
bermasalah)
secara sukses.
pemimpin”.
(e) kecerdasan
memberikan sanksi.
menguntungkan.
b. Gaya Kepemimpinan
kedudukannya.
bawahan
bawahan
bawahan
keputusan terbaik.
berciri :
bawahan
bawahannya
4. Kepemimpinan Transformasional
ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, umur dan status sosial
(Chemjong, 2004).
tinggi.
2005:305).
kepemimpinan transformasional:
para pengikut.
lebih lanjut.
5. Kepemimpinan Transaksional
management exception.
performance)
dengan standard.
imbalan,
3. pemimpin responsive terhadap kepentingan pribadi bawahan
peerselisihan industrial.
B. PERENCANA KESEHATAN
1. Dasar Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen/administrasi,
serta diperoleh dengan cara dan dalam waktu yang tepat, maka akan dapat
kesehatan tidak didukung oleh perencanaan yang baik, maka akan sulit
perencanaan ialah :
rencanarencana.
profesional.
sama lain
ialah:
1. Ukuran organisasi
2. Kompleksitas lingkungan
Goal adalah keinginan akhir dan merupakan impian yang akan dicapai
1. Perencanaan
2. Penggerakan Pelaksanaan
adalah:
mendatang.
(Wijono, 2018).
visi dan misi, target dan standar (Wijono, 2018). Definisi perencanaan
1996).
(Supriyanto, 2007).
oleh:
meliputi aspek:
1. Masalah kesehatan
2. Lingkungan kesehatan
4. Kependudukan
dan sasaran yang ditetapkan. Faktor internal dalam suatu organisasi tidak
dan lain-lain, akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku dan perilaku ini
tingkah laku hanya melekat pada diri manusia sebagai individu (Thoha,
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah faktor yang
secara wajar senantiasa timbul dari dalam diri dan hati sanubari manusia.
Di samping itu, motivasi juga timbul karena adanya usaha yang secara
Handoko, 1993).
Menurut Wexley dan Yulk (1998) motivasi adalah suatu usaha sadar
berprestasi lebih baik. Dari uraian tersebut maka batasan motivasi adalah
4. Koordinasi Perencanaan
berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama (LAN RI,
1996).
bagian yang dilakukan bersifat kompleks, multi sektor, multi fungsi, maka
koordinasi dapat berupa Tim, Panitia, Kelompok Kerja, atau Gugus Tugas.
Koordinasi adalah salah satu fungsi organik dari pengelolaan dan
akan dapat dicapai secara optimal. Selain itu, koordinasi juga ditujukan untuk
tahapan:
koordinasi pengaturan tata kerja dan tata hubungan yang lainnya, oleh
1997).
C. RUMAH SAKIT
sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit atau gedung tempat
baik kuratif maupun preventif bagi pasien rawat jalan dan rawat inap melalui
intensif
Jenis-jenis Rumah Sakit di Indonesia secara umum ada lima, yaitu Rumah
Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus atau Spesialis, Rumah Sakit Pendidikan
dan Penelitian, Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan, dan Klinik (Haliman
a. Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum, biasanya Rumah Sakit Umum
b. Rumah Sakit Khusus atau Spesialis Rumah Sakit Khusus atau Spesialis
dari namanya sudah tergambar bahwa Rumah Sakit Khusus atau Rumah
Rumah Sakit untuk Ibu dan Anak, Rumah Sakit Manula, Rumah Sakit
Kanker, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Rumah Sakit
Penelitian Rumah Sakit ini berupa Rumah Sakit Umum yang terkait
d. Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan, Rumah sakit ini adalah Rumah
Sakit yang didirikan oleh suatu lembaga atau perusahaan untuk melayani
dengan
B. KERANGKA TEORI
yaitu (1) Karisma, (2) motivasi inspirasional, (3) stimulasi intelektual, (4)
Kepemimpinan
Transformasional : PERENCANAAN
KESEHATAN
1. Karisma
1. Analisis situasi
2. Motivasi Inspirasional 2. Mengidentifikasi
3. Stimulasi intelektual masalah dan
prosesnya
4. Perhatian individu atau 3. Menentukan tujuan
pribadi program,
4. Mengkaji hambatan
dan kelemahan
program
5. Menyusun rencana
kerja operasional
Kepemimpinan
Transaksional :
1. Contingent reward
2. Management exception
C. KERANGKA KONSEP
KARISMA
MOTIVASI/INSPIRASI
PERENCANAAN
STIMULASI INTELEKTUAL KESEHATAN
PERHATIAN TERHADAP
INDIVIDU
MANAGEMENT BY
EXCEPTION
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
D. Tabel Sintesa
Penelitian
No Judul dan Nama Desain
(Tahun) dan Sampel Temuan
. Jurnal Penelitian
Sumber
1. Endri Mustofa, Gaya analisis data karyawan Hasil penelitian adalah gaya
Hardani Kepemimpinan deskriptif dan Rumah Sakit kepemimpinan transaksional
Widhiastuti, Transaksional Dan analisis jalur Tentara Tk. II berpengaruh langsung terhadap
Rusmalia Dewi Pengawasan (path dr.Soepraoen tinggi rendahnya perilaku
(2023) Terhadap kinerja analysis) Malang pelayanan. Tidak ada pengaruh
Perawat Melalui serta analisis pengawasan dengan perilaku
Perilaku Pelayanan regresi linear pelayanan yang diterapkan pada
Di Rumah Sakit berganda. Rumah Sakit Tentara Tk. II dr.
Soepraoen Malang. Ada pengaruh
gaya kepemimpinan transaksional
secara langsung terhadap kinerja
perawat. Ada pengaruh
pengawasan secara langsung
terhadap kinerja perawat serta
ada pengaruh perilaku pelayanan
secara langsung terhadap kinerja
perawat. Kesimpulan gaya
kepemimpinan transaksional yang
diterapkan akan lebih berhasil
meningkatkan kinerja perawat
apabila diikuti dengan
peningkatan perilaku pelayanan,
baik dari dimensi-dimensi maupun
factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja perawat
yang ada di Rumah Sakit Tentara
Tk. II dr. Soepraoen Malang.
2. Ria Lestari (2021) Analisis Manajemen Penelitian Sampel dalam Hasil dari penelitian ini adalah,
Pelayanan Rumah kuantitatif penelitian ini Pelayanan RSUDAM masih perlu
Sakit Terhadap adalah banyak melakukan perbaikan
Kualitas Pelayanan karyawan dalam segi pelayanan baik dari
Publik Ditinjau Dari Rumah Sakit segi sumber daya manusia,
Perspektif Ekonomi Umum Daerah maupun fasilitas yang dibutuhkan
Islam (Studi Pada Abdoel Moeloek dalam memberikan pelayanan
Rumah Sakit Daerah dan pasien kepada pasien. Sejauh ini masih
Abdoel Moeloek rawat jalan di terdapat beberapa hal yang perlu
Provinsi Lampung) Rumah Sakit diperhatikan oleh rumah sakit
Umum Daerah yaitu kurangnya perhatian dari
Abdoel Moeloek petugas medis terhadap kondisi
berjumlah 30 pasien sehingga terkesan acuh,
orang, kurangnya pendampingan dan
penyuluhan kepada pasien
mengenai alur pelayanan rumah
sakit, serta pelayanan yang
terkesan lambat. Penyampaian
layanan/jasa harus tepat waktu,
akurat, dengan perhatian dan
keramahan. Selanjutnya
disebabkan oleh faktor biaya,
waktu menerapkan program, dan
pengaruh layanan pelanggan.
Ketiga faktor ini merupakan inti
pemahaman dan penerapan suatu
sistem yang responsif terhadap
pelanggan dan organisasi untuk
pencapaian kepuasan optimum.
3. Torunn Kitty Hubungan antara Penelitian semua manajer Para manajer menunjukkan
Vatnoy RN, MSc, gaya kepemimpinan Studi cross- perawat lini perilaku kepemimpinan
Marianne manajer perawat, sectional pertama di unit transformasional tingkat tinggi,
Sundlisaeter budaya tim, dan (kuantitatif) MipAC yang secara signifikan terkait
Skinner PhD, Tor- perencanaan Norwegia dengan budaya tim. Tidak
Ivar Karlsen PhD kompetensi dalam ditemukan hubungan yang
RN (2021) layanan perawatan signifikan antara perilaku
akut rawat inap kota kepemimpinan dan perencanaan
Norwegia kompetensi yang terdokumentasi.
Khususnya, kami menemukan
korelasi yang signifikan antara
gaya kepemimpinan
transformasional dan
transaksional, yang menunjukkan
bahwa manajer menyesuaikan
perilaku kepemimpinan mereka
dengan persyaratan dan situasi
aktual. Faktor struktural
organisasi: bagian perawat
terdaftar (RN) pada staf dan
memiliki posisi perawat
pengembangan profesional
berhubungan positif dengan
perencanaan kompetensi.
4. Conrad Musinguzi, Hubungan antara Penelitian 564 petugas Petugas kesehatan di Uganda
Leticia Namale1, gaya kepemimpinan kuantitafif kesehatan dari lebih menyukai pemimpin yang
Elizeus dan motivasi 228 fasilitas transformasional (62%)
Rutebemberwa, pekerja kesehatan, kesehatan dibandingkan dengan
Aruna Dahal, kepuasan kerja dan transaksional (42%) atau laissez-
Patricia Nahirya- kerja sama tim di faire (14%). Kepemimpinan
Ntege, Adeodata Uganda transformasional berkorelasi
Kekitiinwa (2023) positif dengan motivasi ( R =0,32),
kepuasan kerja ( R =0,38), dan
kerja tim ( R =0,48), sedangkan
kepemimpinan transaksional
berkorelasi positif dengan
kepuasan kerja ( R =0,21) dan
kerja tim ( R =0,18). Motivasi
berhubungan positif dengan
pemimpin yang menampilkan
perilaku pengaruh ideal (rasio
odds [OR]=3,7; 95% CI, 1,33–
10,48) dan stimulasi intelektual
(OR=2,4; 95% CI, 1,13–5,15)
tetapi berhubungan negatif
dengan manajemen dengan
pengecualian (OR=0,4; 95%CI,
0,19–0,82). Kepuasan kerja
berhubungan positif dengan
stimulasi intelektual (OR=5.7;
95% CI, 1.83–17.79). Kerja tim
secara positif dikaitkan dengan
perilaku pengaruh ideal
(OR=1.07–8.57), pengaruh ideal
yang diatribusikan (OR=3.9; 95%
CI, 1.24–12.36), dan penghargaan
kontingen (OR=5.6; 95% CI,
1.87–17.01).
6. Murtiningsih Pengaruh Gaya Penelitian Sampel ini 111 Hasil penelitian menunjukkan
(2021) Kepemimpinan kuantitatif responden bahwa terdapat pengaruh yang
Transformasional signifikan kepemimpinan
Pada Kinerja transformasional terhadap kinerja.
Perawat Rumah Hal ini menunjukkan bahwa
Sakit Islam Siti semakin besar pengaruh
Aisyah Madiun kepemimpinan transformasional
semakin baik pula kinerja soerang
perawat.
7. Chasyanah Pengaruh Gaya explanatory karyawan Hasil penelitian menunjukkan
Lukianingtyas, Kepemimpinan research administrasi bahwa gaya kepemimpinan
Budi Nurhardjo , Transformasional (wawancara Rumah Sakit transformasional berpengaruh
Susanti dan Transaksional dan Wijaya Kusuma secara positif dan signifikan
Prasetyaningtyas Terhadap Loyalitas kuesioner) Lumajang terhadap loyalitas karyawan
(2021) Karyawan dengan jumlah administrasi Rumah Sakit Wijaya
Administrasi di 60 orang Kusuma Lumajang, gaya
Rumah Sakit Wijaya kepemimpinan transaksional
Kusuma Kabupaten berpengaruh secara positif dan
Lumajang signifikan terhadap loyalitas
karyawan administrasi Rumah
Sakit Wijaya Kusuma Lumajang.
8. Rizki Eka Putra Pengaruh Insentif, peneliatan Pegawai RSUD Hasil penelitian menunjukkan
Aznedra (2021) Perencanaan Sdm kuantitatif Embung fatimah bahwa faktor-faktor lingkungan
Dan Audit Msdm batam baik eksternal maupun internal
Terhadap Kinerja rumah sakit menempatkan RS
Pegawai Rumah Pertamina Jaya pada posisi
Sakit Umum Daerah Growth and Build pada Matriks IE
Embung Fatimah dan posisi Internal Fix-It pada
Batam Matriks TOWS. Alternatif strategi
terpilih adalah melakukan
Penetrasi Pasar disertai perbaikan
pada faktor-faktor yang
merupakan kelemahan rumah
sakit untuk menangkap peluang
yang dimiliki. Rencana
Implementasi disusun agar
sejalan dengan upaya pencapaian
Visi rumah sakit yaitu menjadi
Institusi Kesehatan yang mampu
bersaing di era globalisasi dengan
Pelayanan Berstandar
Internasional Tahun 2020.
9. Made Budarma Manajemen Penelitian Kepala Bagian Manajemen pelayanan di
dan Dewa Made Pelayanan diskriptif Umum dan IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten
Joni Ardana (2022) Kesehatan Di kualitatif SDM, Kepala Buleleng meliputi perencanaan
Instalasi Rawat IRJ/Poliklinik, yang merupakan fungsi dasar
Jalan/Poliklinik pegawai dan manajemen, pengorganisasian
Rsud Kabupaten perawat di yakni membagi-bagi tugas dan
Buleleng IRJ/Poliklinik pekerjaan kepada pegawai sesuai
RSUD, serta bidang keahliannya, pengarahan
pasien atau yakni memberikan instruksi,
keluarga pasien arahan, bimbingan dan
yang datang ke pengawasan terhadap kinerja
IRJ/Poliklinik pegawai, pengkoordinasian yang
RSUD. bertujuan untuk mencegah
kekacauan, percekcokan, dan
kekembaran atau kekosongan
pekerjaan serta mengarahkan
supaya semua pegawai dapat
bekerja dengan baik untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Terakhir adalah
pengendalian yang merupakan
fungsi terakhir dari proses
manajemen
10. Hendrisman , Analisis Manajemen Penelian ini 9 orang Hasil penelian ini menunjukkan
Sumengen Pemeliharaan bersifat informan bahwa dalam pelaksanaan sistem
Sutomo, Arnawilis, Sarana dan deskriptif pendukung penyelenggaraan pemeliharaan
Budi Hartono, Lita Prasarana di dengan rumah sakit belum terlaksana
Rumah Sakit Umum metode dengan semestinya, disebabkan
Daerah Rokan Hulu kualitaf oleh terbatasnya tenaga teknisi,
kurangnya pelatihan teknis dan
manajerial, dana masih belum
maksimal penggunaannya, sarana
parasarana masih belum
memenuhi kebutuhan ruang,
fungsi dan luasan, SPO sudah
ada namun masih belum lengkap.
Perencanaan, pengorganisasian,
dan pengawasan yang kurang
terlaksana dengan baik terutama
sistem pemeliharaan preventif
belum berjalan dengan baik.
E. Hipotesis Penelitian
2023
1. Karisma
kategori yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan
skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan
: 5 x 10
: 50 (100%)
: 1 X 10
: 10 (20%)
: 100% - 20%
: 80%
Maka, Interval : R/K = 80% / 2 = 50%
Kriteria Objektif:
2. Motivasi/Inspirasi
kategori yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan
skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan
: 6 x 10
: 60 (100%)
: 1 X 10
: 10 (20%)
: 80%
Kriteria Objektif:
3. Stimulasi intelektual
rintangan di dalamnya.
kategori yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan
skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan
: 6 x 10
: 60 (100%)
2. Skor Terendah : Skoring Terendah X Jumlah Pertanyaan
: 1 X 10
: 10 (20%)
: 100% - 20%
: 80%
Kriteria Objektif:
kategori yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan
skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan
: 4 x 10
: 40 (100%)
: 1 X 10
: 10 (20%)
: 100% - 20%
: 80%
Kriteria Objektif:
5. Management By Exception
kategori yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan
skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan
: 6 x 10
: 60 (100%)
: 1 X 10
: 10 (20%)
: 100% - 20%
: 80%
Kriteria Objektif: