PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian peran itu sendiri adalah perilaku yang diatur dan diharapkan
dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang
diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang
pemimpin. Adapun definisi peranan kepemimpinan menurut para ahli sebagai
berikut;
2
2. Peran mempengaruhi, yaitu pemimpin birokrasi harus dapat memberikan
pengaruh kepada bawahannya, sehingga mau bekerjasama dalam
merealisasikan suatu program kerja. Pemimpin birokrasi dapat
mengembangkan berbagai teknik mempengaruhi bawahan, dan ini
sebenarnya mudah bagi pemimpin birokrasi public karena kewenangan
atasan sangat tinggi. Tetapi kalau hanya mengandalkan kewenangan
semata-mata, juga tidak akan memberikan efek yang berarti terhadap
bawahan. Pemimpin birokrasi dapat memodifikasi kewenangan dan
keunggulan-keunggulan sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin
birokrasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar peran
mempengaruhi bawahan yang efektif, yaitu menjadikan seorang pemimpin
birokrasi yang jujur, adil, terhadap semua bawahan tanpa pilih kasih
berusaha memberikan contoh dalam bekerja dan bertindak, bersikap arif
dan bijaksana terhadap bawahan yang melakukan pelanggaran, senantiasa
melibatkan bawahan dalam berbagai kegiatan tumbuhkan rasa percaya diri
pada bawahan, bahwa mereka memiliki kemampuan dan etos kerja yang
tinggi, dan usahakan bawahan tetap merasa dihargai, dengan menjadi
mereka sebagai partner atau tim kerja.
4. Peran antar pribadi, yaitu peran stratejik pada peran antar pribadi dalam
kaitannya dengan kedudukannya sebagai pemimpin birokrasi, adalah
sebagai figur atau tokoh yang cukup dihargai. Pemimpin harus
menampilkan perilaku yang baik dan benar, seperti etos kerja yang tinggi,
disiplin, dan sikap positif lainnya, pemimpin birokrasi harus menempatkan
diri sebagai penuntun, pemberdaya, dan pendorong bagi bawahannya.
3
Pengertian peran itu sendiri adalah adalah perilaku yang diatur dan diharapkan
dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang
diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang
pemimpin.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:
B. Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan
sesuai dengan fungsinya. (Ramli dkk. 2014 : 809) Fungsi kepemimpinan ini
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok/organisasi masing-masing. Berbagai kriteria digunakan untuk
menilai efektifitas kepemimpinan seseorang.
Stoner dalam buku Pasolong (2010:22) mengatakan bahwa fungsi
kepemimpinan adalah agar seseorang beroperasi secara efektif. Kelompok
memerlukan seseorang untuk melakukan dua hal fungsi utama, yaitu: (1)
Berhubungan dengan tugas atau memecahkan masalah, (2) Memelihara kelompok
sosial, yaitu tindakan seperti menyelesaikan perselisihan dan memastikan bahwa
individu merasa dihargai oleh kelompok. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala
sosial, karena harus diwujudkan dalam situasi sosial suatu kelompok/ organisasi.
Pengertian Fungsi Kepemimpinan menurut Kartono (2005) yaitu bahwa
fungsi kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan membimbing,
membangun dan memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja,
mengendalikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik,
memberikan supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa para
pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu
dan rencana.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengambil suatu
keputusan dan dapat dilaksanakan serta memperlancar pencapaian tujuan
4
organisasi. Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok
kepemimpinan dalam Molly umairi, (2009:12-13) yaitu:
1. Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menetukan apa, bagimana, dan dimana perintah itu
dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif memerlukan
kemampuan untuk mengerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Ketika pemimpin akan mengambil
keputusan biasanyamemerlukan beberapa pertimbangan yang mengharuskan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi dilakukan untuk
mendengarkan pendapat dan saran kepada semua unsur penting dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-
orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun
dalam melaksanakannnya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuanya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak
memcampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin
harus tetap dalam fungsi sebagi pemimpin dan bukan pelaksana.
4. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari
pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Oarang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
5. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif
mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengesahan,
koordinasi dan pengawasan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang
sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi
dan menyediakan fasilitasnya.
5
b. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning,
organizing, staffing, directing, commanding, controling.
Menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungan
langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar
situasi itu. Pemimpin harus berusaha menjadi bagian didalam situasi sosial
kelompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
a. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan
dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan
orang-orang yang dipimpinnya.
b. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-
orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan
melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta mampu
memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para
manajernya (pimpinannya). Apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-
fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat
mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,
yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak
buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui
sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan
mampu mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi..
C. Tugas Kepemimpinan
6
5. Menilai (evaluating): tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau
cara kerja yang diambil dengan menunjukan kosekuensinya
6. Menyimpulkan (summrizing): kegiatan untuk mengumpulkan dan
merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat lalu
menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Harbani Pasolong. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta. Makassar.
Charles J Keating, Kepemimpinan: Teori Dan Pengembangannya
(Yogyakarta: KANISIUS, 1986), Ed. Mangunhardjana, Hal 9.
Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Siagian, Sondang. P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.