Banyak ilmuan dan ahli penelitian perilaku telah memberi batasan mengenai
kepemimpinan. Terdapat 3 implikasi penting yang perlu mendapatkan perhatian yaitu;
Dalam Islam konsep kepemimpinan diyakini mempunyai nilai yang khas dari sekedar
kepengikutan bawahan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada nilai-nilai transendental yang
diperjuangkan dalam kepemimpinan Islami dalam organisasi apapun. Nilai-nilai tersebut
menjadi pijakan dalam melakukan aktifitas kepemimpinan.
Terkait dengan hal ini, Saksono menyatakan bahwa dengan melihat akar kata ro’in (
)راعyang berarti pemimpin sebagaimana dalam sabda Rasulullah Saw, berdasarkan
pendekatan fenomenologi huruf yang membentuk katanya terdapat makna kepemimpinan
dengan berbagai nilai dan karakter, serta cita-cita yang harus diperjuangkannya.
1) mutu kepemimpinan;
3) pengendalian diri;
6) kepribadian; dan
Melihat fungsi kepemiminan maka kita harus tahu dimana ada beberapa fungsi yang
terdiri fungsi instruktif pimpinan dalam hal ini pimpinan sebagai seorang komunikator dalam
memberikan suatu perintah, pimpinan mengadakan sosialisasi kepada pegawai terkait tata
cara dan sopan santun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pimpinan juga
bersikap tegas dan memberikan teguran langsung kepada bawahan apabila ada kesalahan
dalam hal menjalankan perintah, adanya sosialisasi terkait dengan pentingnya semangat
kerja dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai.
Fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah dalam mengurangi sikap arogansi
pegawai adanya ketegasan sikap memimpin mengarahkan dan memberikan teguran yang
benar komunikasi dua arah dilakukan melakukan sosialisasi seperti membicarakan tentang
semangat kerja dan penyelenggaraan pelayanan publik yang baik konsultatif mengarahkan
dengan dua arah pimpinan mengajarkan cara melayani masyarakat dengan sopan santun,
pimpinan juga mengarahkan pekerjaan dengan langsung memberi contoh dengan
bawahannya sehingga bawahan dapat menerimanya dengan cepat.
Sumber Kekuasaan Pemimpin
Dari mana sseorang pemimpin memeperoleh kekuatan? French dan Raven
(Cartwright dan Zander, 1960) menyebutkan adanya 5 sumber kekuasaaan yang bisa
diperoleh seseorang dalam hubungannya dengan pihak lain. Berikut merupakan sumber
kekuasaan seorang pemimpi yaitu;
Tipe Kepemimpinan
Tipe Kepemimpinan Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin, yaitu
menggerakkan atau memberi motivasi orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang
selalu terarah pada pencapaian tujuan organisasi, berbagai cara dapat dilakukan oleh
seseorang pemimpin. Cara itu mencerminkan sikap dan pandangan pemimpin terhadap
orang yang dipimpinnya. Yang memberikan gambaran pula tentang bentuk (tipe)
kepemimpinannya yang dijalankannya.
1. tipe otoriter/otokrasi berasal dari kata oto yang berarti sendiri, dan kratos yang berarti
pemerintah. Jadi otokratis berarti mempunyai sifat memerintah dan menentukan sendiri. Ciri-
ciri dari pemimpin otokratis itu antara lain:
2) tipe laissez faire; jika diterjemahkan dapat diartikan sebagai ”biarkan saja berjalan” atau
‘tidak usah dihiraukan’, jadi mengandung sikap ‘masa bodo’. Bentuk kepemimpinan ini
merupakan kebalikan dari bentuk kepemimpinan otoriter. Pembagian tugas dan kerjasama
diserahkan kepada anggotaanggota kelompoknya tanpa petunjuk atau saran-saran dari
pemimpin. Sehingga kekuasaan dan tanggung jawab menjadi simpang siur dan tidak
terarah.
3) tipe demokratis; Kepemimpinan tipe ini menmpatkan faktor manusia sebagai faktor
utama dan terpenting dalam sebuah organisasi. Dalam kepemimpinan ini setiap individu,
sebagai manusia dihargai atau dihormati eksistensi dan peranannya dalam memajukan dan
mengembangkn organisasi.
4) tipe pseudo demokratis. Pseudo berarti palsu, pura-pura. Pemimpin semacam ini
berusaha memberikan kesan dalam penampilannya seolaholah dia demokratis, sedangkan
maksudnya adalah otokrasi, mendesakkan keinginannya secara halus. Tipe kepemimpinan
pseudo-demokratis ini sering juga disebut sebagai pemimpin yang memanipulasikan.
Manajer harus menentukan tujuan (rewards yang diharapkan pekerja) dan jalan
(path) yang perlu dilakukan pekerja untuk meraih pekerja tersebut. Oleh sebab itulah model
Evans dan House dinamakan sebagai model jalan tujuan (path goal theory). Ada dua hal
yang perlu mendapat perhatian dari model jalan tujuan ini, yaitu perilaku pemimpin (leader
behavior) dan faktor situasi (situasional factors).
Dalam hal perilaku pemimpin, paling tidak ada empat tipe pemimpin berdasarkan
model jalan tujuan ini, yaitu:
Dalam hal faktor situasi, dua hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemimpin dalam
menggunakan gaya kepemimpinannya yaitu:
Salah satu solusi untuk memecahkan kendala yang dihadapi tersebut maka
seorang manajer dituntut untuk memahami konsep dan cara kerja e-leadership sekaligus
menerapkannya.
2. Pengorganisasian
merupakan salah tugas dan fungsi manajer sebagai seorang pemimpin. Kegiatan
ini memegang peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dan tingkat prestasi kinerja yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan.
Untuk dapat mencapai target prestasi kinerja yang sudah direncanakan dan
ditetapkan, seorang manajer sebagai pemimpin harus bisa memberikan pengarahan
dan melakukan pendelegasian kepada bawahannya dengan baik.
Dengan menerapkan konsep dan cara kerja e-leadership, maka seorang manajer
dapat memberikan pengarahan dan pendelegasian tugas kepada bawahan dengan
menggunakan berbagai media teknologi informasi misalnya e-mail, yahoo messenger dan
software lainnya yang sudah banyak dikeluarkan oleh berbagai vendor dan beredar di
pasaran. Dengan demikian, penerapan konsep dan prinsip kerja e-leadership
memungkinkan seorang manajer dapat melakukan dan melaksanakan fungsi pengarahan
dan pendelegasian dengan lebih efektif, efisien, dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
4. Pengendalian
REFERENSI
Anjani Widyastuti, Kepemimpinan Pendidikan (file:///C:/Users/User/Downloads/referensi
%20jurnal%20manajemen/jurnal%201.pdf )
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 4, No. 1 (2015) P F Lano
(file:///C:/Users/User/Downloads/referensi%20jurnal%20manajemen/jurnal%203.pdf )
Afiful Ikhwan, Sistem Kepemimpinan Islami: Instrumen Inti Pengambil Keputusan pada
Lembaga Pendidikan Islam
(file:///C:/Users/User/Downloads/referensi%20jurnal%20manajemen/jurnal%204.pdf )
Erni Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar manajemen Edisi Pertama, penerbit
kencana