Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas


Pada Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan Islam

Disusun Oleh:
Rio Amar Priyambudi
Oepty Rizky Laelatuzzahro

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2022
FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL
A. Pengertian Kepemimpinan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia ditemukan arti harfiah kepemimpinan
dengan prihal memimpin. Sedangkan menurut istilah oleh beberapa pakar antara
lain; Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership. Kepemimpinan
berbeda arti dengan pimpinan. Pimpinan adalah orang yang tugasnya memimpin
sehingga pimpinan dapat juga disebut manajer, sedang kepemimpinan adalah
bakat/sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin/manajer.
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi prilaku orang lain, atau
seni mempengaruhi prilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Sedangkan Abi Sujak mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri
seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi
tertentu. Schneider, Donaghy dan Newman mengemukakan bahwa leadership
refers to those behavior performed by one or more individuals in the group which
helps the group accomplish its goals. Menurutnya kepemimpinan mengacu
kepada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau lebih individu dalam kelompok
yang membantu kelompok mencapai tujuannya.
Menurut Kartini Kartono (2001: 135) “Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk memberikan pengarahan yang konstruktif kepada orang lain untuk
melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan yang telah direncanakan.”
Feithzal Rivai (2004: 78) mengemukakan “Kepemimpinan adalah kemampuan
memperoleh consensus dan keterikatan pada sasaran bersama, melampuai
syaratsayrat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan
kepuasan di kelompok kerja.
Dalam suatu sistem kerja sama yang kompleks, seorang pemimpin pada
umumya tidak akan mengerjakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat
operasional. Ia akan menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk
melaksanakan keputusannya sesuai kebijakan yang telah ditetapkan. Berpijak
pada struktur organisasi perusahaan. Pimpinan pada hakekatnya adalah orang
yang menetapkan keputusan untuk dilaksanakan oleh orang yang dipimpin
(bawahan). Menurut Sondang P. Siagian (1997: 46): Kepemimpinan yaitu
kemampuan seseorang/atau sekelompok orang untuk antara lain memperoleh
kepercayaan dari orang-orang yang dipimpin dan keterampilan untuk
menggerakkan orang-orang yang dipimpin itu sehingga pencapai tujuan yang
telah ditetapkan dapat terlaksana dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Pengertian lain dikemukakan oleh G.R. Terry dan L.W. Rue memandang
kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk
mempengaruhi prilaku orang lain menurut keinginan-keinginannya dalam suatu
keadaan tertentu.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, mengandung arti adanya
kemampuan mempengaruhi orang lain dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu.

B. Kepemimpinan Manajerial
Secara sederhana, proses pengelolaan organisasi mencakup empat tahap, yaitu
“perencanaan (planning), mengorganisasikan (organizing), pengarahan
(actuating), dan pengawasan (controling) biasanya disingkat dengan POAC”
(Zamroni, 2000: 3). Apabila salah satu unsur tersebut tidak berjalan dengan baik,
maka akan menimbulkan ketimpangan-ketimpangan dalam semua aktivitasnya
sehingga akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
Untuk melaksanakan fungsi manajemen tersebut maka diperlukan seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk
memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan
organisasi memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia
mempunyai peranan yang aktif dan senantiasa ikut campur tangan dalam segala
masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota organisasinya. Pimpinan ikut
membantu kebutuhan-kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan organisasi. Salah
satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi oleh pimpinan adalah
bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya agar senantiasa mau dan
bersedia mengerahkan kemampuan yang terbaik untuk kepentingan
organisasinya.

C. Fungsi Kepemimpinan Dan Manajerial


1. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Siagian (1988:47-48), ada lima fungsi pemimpin dalam suatu
organisasi maupun dalam suatu komunitas masyarakat, yaitu : 1) Selaku
penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan. 2) Wakil
dan juru bicara organisasi dalam hubungan Dengan pihakpihak di luar
organisasi. 3) Selaku komunikator yang efektif. 4) Mediator yang handal
khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi
konflik. 5) Selaku integrator yang efektif, rasional, obyektif dan netral.

Adapun pendapat dari Hadari Nawawi (1995:74), fungsi


kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada di dalam, bukan berada di luar situasi itu Pemimpin harus berusaha
agar menjadi bagian di dalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan
dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-
orang yang dipimpinnya 2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan
atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas
pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan
melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi,


secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif. Pemimpin berfungsi sebagai komunikator
yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara
mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,
melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat
mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara
efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah
melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif. Pemimpin dapat menggunakan fungsi
konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut
digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan
keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi. Dalam menjalankan fungsi partisipasi
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun
dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masingmasing.
4. Fungsi Delegasi Dalam menjalankan fungsi delegasi,
pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuahi atau
menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah
kepercayaan seseorang pemimpin kepada orang yang diberi
kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan
melaksanakannya secara bertanggung jawab. Fungsi
pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan
perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh
seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian. Fungsi pengendalian berasumsi bahwa
kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas
anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
maksimal.

Peran Kepeminpinan dalam Manajemen Kepiminpinan lebih erat kaitannya


dengan fungsi penggerakan (actuating) dalam manajemen. Fungsi
penggerakan mencakup kegiatan memotivasi, kepeminpinan, komunikasi,
pelatihan, dan bentuk-bentuk pengaruh pribadi lainnya. Fungsi tersebut juga
dianggap sebagai tindakan mengambil inisiatif dan mengarahkan pekerjaan
yang perlu dilaksanakan dalam sebuah organisasi. Dengan demikian actuating
sangat erat kaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainya, yaitu:
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan agar tujuan-tujuan organisasi
dapat dicapai seperti yang diinginkan.

2. Fungsi Manajerial
Winardi juga mengemukakan bahwa sekalipun terdapat banyak teori
tentang fungsifungsi manajemen, namun dapat disederhanakan bahwa fungsi
manajemen setidaknya meliputi: perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling).
Perancangan fungsi-fungsi manajemen ini harus sejalan dengan visi-misi, dan
keadaan internal dan eksternal organisasi/perusahaan.

Dalam perencanaan telah ditetapkan arah tindakan yang mengarahkan


sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk dapat merealisasikan.
Rencana-rencana yang ditetapkan telah menggariskan batas-batas dimana
orang-orang mengambil keputusan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas.

Hal ini berarti telah dilakukan antisipasi tentang kejadian-kejadian,


masalah-masalah yang akan muncul, dan hubungan kausalitas antar pihak
terkait dalam suatu organisasi dimasa mendatang. Mengingat bahwa di masa
mendatang terdapat penuh ketidakpastian, maka antisipasi yang telah
ditetapkan pun sering tidak berjalan sebagaimana mestinya. Untuk ini para
manajer harus siap menghadapai keadaan darurat dengan mengembangkan
rencana-rencana alternative.

Dalam pengoranisasian, manajemen menggabungkan dan


mengkombinasikan berbagai macam sumber daya menjadi satu kesatuan
untuk dapat memberikan manfaat yang lebih berdaya guna. Sumber daya
tersebut dikelompokkan sesuai dengan sifat dan jenisnya, diberikan
peran/fungsi, dan dijalin sedemikian rupa untuk dapat saling berinteraksi
menjadi suatu sistem. Sistem yang telah ditentukan diarahkan untuk dapat
memproduksi barang/jasa sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.

Dalam organisasi, yang terlibat dan bertanggung jawab atas kegiatan-


kegiatan terdiri dari para manajer, para supervisor dan para pelaksana. Dengan
rencana yang telah ditetapkan, mereka yang terlibat akan merealisasikannya,
bahkan dalam proses mencapai manajemen mutu total. Kegiatan atau proyek
suatu organisasi merupakan hasil dari kreasi para manajer atau hasil dari
gagasan yang disampaikan oleh para pelaksanan, tim atau kelompok pekerja.
Selanjutnya pihak-pihak tersebut bekerja sebagai suatu tim.

Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak


pada kedudukannya dalam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin
melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang
hakiki adalah :

a. Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian
tujuan
b. Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak
luar.
c. Sebagai komunikator yang efektif.
d. Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

KESIMPULAN

Untuk melaksanakan fungsi manajemen tersebut maka diperlukan seorang


pemimpin. Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk
memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi
memerlukan bantuan orang lain. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan
pertama-tama terletak pada kedudukannya dalam organisasi, melainkan bagaimana
pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin.

Kepemimpinan adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen


berusaha untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai. Manajemen lebih peduli
kepada pemilihan metoda, cara-cara agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif. Itu
tadi adalah konsep manajemen dan kepemimpinan dari Covey. Warren Bennis, pakar
kepemimpinan dan manajemen terkenal, dengan cerdas mengatakan, “Pemimpin
menaklukkan situasi. Mungkin situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan dan
bahkan menantang kita dan bisa membungkam kita jika kita biarkan situasi itu makin
memburuk. Manajer, atau manajemen? Manajer menyerah atas keadaan itu.
Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan, menginovasi. Manajer
adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal,
pemimpin mengembangkan hal-hal. Manajemen berfokus pada sistem dan struktur
sedangkan kepemimpinan berfokus pada orang-orang.
Referensi :

1. Hadari Nawawi,dkk, Kepemimpinan Yang Efektof cet.IV,Yogyakarta: Gadja


Mada University Press, 2004.
2. Abd. Rasyid Masri,Manajemen dan Kepemimpinan Islam,Makasar: Alauddin
University Press.2013.
3. Jatmiko,Pemimpin Dan Kepemimpinan Organisasi, Fakultas Ekonomi
Universitas Esa Unggu Jakarta Barat. 2013. jatmiko@esaunggul.ac.id
4. Nursyaidah, Jurnal Darul „Ilmi Vol. 02, No. 02 Juli 2014 Manajemen dan
Kepemimpinan.
5. Djoko Kristianto ,Komitmen Organisasi, Model Kepemimpinan Manajerial
Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja, Fakultas Ekonomi Universitas Slamet
Riyadi Surakarta,2019.

Anda mungkin juga menyukai