Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belekang
Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah
kepemimpinan. Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam
kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu
mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik beratkan kepada
pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha
atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang
dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan
efisien (Pudjo Sumedi, 2010).
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha
pencapaian tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan
oleh kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka
menggerakkan orang-orang bawahannya, Keterampilan kepemimpinan
(Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun,
mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan
akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan
kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai
tujuan organisasi (Rivai, Veithzal, 2007).
Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat
tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan
masa depan dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi
dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu
mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun
berbagai program perubahan yang diperlukan (Mappaenre, A, 2004).

B. Tujuan Umum

1
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa
mampu mengerti dan memahami tentang kepemimpinan dan fungsinya

C. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah:
a. Agar Mahasiswa mampu memahami dan mengerti definisi
kepemimpinan
b. Agar Mahasiswa mampu memahami dan mengerti tugas pokok
kepemimpinan
c. Agar Mahasiswa mampu memahami dan mengerti fungsi-fungsi
kepemimpinan
d. Agar Mahasiswa mampu memahami dan mengerti penerapan fungsi
pengendalian

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan

2
Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut Tikno
Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang
kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta
sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk
sesaat (insidental) seperti memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara
dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih kepada seseorang yang memimpin
suatu organisasi atau institusi (Mappaenre, A, 2004).

Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta


manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini
mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya
organisasi agar dapat bersaing secara baik (Pudjo Sumedi, 2010).

Dalam kerangka manajemen, kepemimpinan merupakan sub sistem dari pada


manajemen. Karena mengingat peranan vital seorang pemimpin dalam
menggerakan bawahan, maka timbul pemikiran di antara para ahli untuk bisa jauh
lebih mengungkapakan peranan apa saja yang menjadi beban dan tanggung jawab
pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya. Pengertian peran itu sendiri adalah
adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu.
Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan
adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai
kedudukannya sebagai seorang pemimpin (Ardana, Komang, dkk, 2008).

Kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang atau kelompok


untuk bertindak seperti yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan secara
efektif dan efisien (Rivai, Veithzal, 2007).

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi


orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki

3
kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan yang diinginkan pihak lainnya
(Rivai, Veithzal, 2007).

Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang


orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan
kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas (Rivai, Veithzal, 2007).

B. Tugas Pokok Kepemimpinan


Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari:
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi
(Mappaenre, A, 2004).
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh
pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang
dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif
seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu
memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas
seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan
menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja,
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan
dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta
memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan (Pudjo Sumedi, 2010).
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain (Ardana,
Komang, dkk 2008) :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan :
1) Penyusunan Rencana
2) Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
3) Pelaporan

4
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan
tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-
masing secara baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

C. Fungsi Fungsi Kepemimpinan

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan


sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan Perusahaan
berkembang maupun organisasi yang bersangkutan (Rivai, Veithzal, 2007).

Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu (Mappaenre, A,


2004) :

1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya.

2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,


staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan


tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal
tersebut, menurut Hadari Nawawi, fungsi kepemimpinan berhubungn langsung
dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar
situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial
keiompok atau organisasinya (Pudjo Sumedi, 2010).

5
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu
(Ardana, Komang, dkk, 2008) :

1. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam


tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang
yang dipimpinya.

2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-


orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau
organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-
keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara


operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu (Rivai,
Veithzal, 2007) :

1. Fungsi Instruktif.

Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi


perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,
melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan
perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi
orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.

2. Fungsi konsultatif.

Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi


dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha
menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi.

6
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan
kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi
masing-masing.

4. Fungsi Delegasi

Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan


pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi
sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi
kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara
bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena
kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh
seorang pemimpin seorang diri.

5. Fungsi Pengendalian.

Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif


harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama
secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat
mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan
pengawasan.

Peran pengendali yang efektif bagi pemimpin dilakukan, antara lain


melalui cara (Mappaenre, A, 2004) :

1. Pengendalian jarak jauh dimana pemimpin memberikan motivasi dan


energi bagi orang-orang yang dipimpinnya untuk maju mengeksplorasi
kemampuan orang-orang yang dipimpinnya secara maksmal

7
2. Menanamkan kepercayaan kedalam diri dan pikiran orang-orang yang
dipimpinnya bahwa individu-individu tersebut mampu dan memiliki
kemampuan yang luar biasa untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik, tepat dan benar.

D. Penerapan Fungsi Pengendalian

Penerapan fungsi pengendalian sebagai berikut (Pudjo Sumedi, 2010) :

Contohnya :

1. Dalam kegiatan dirumah sakit untuk pertama kalinya (dinas) biasanya ada
fase orientasi atau perkenalan dimana nanti disini ada perkenalan dari sesama
perawat atau pegawai dan ada juga perkenalan lingkungan atau ruangan yang
ada dirumah sakit , dan juga pada setiap 1 minggu sekali atau bisa juga perhari
tergantung kebijakan rumah sakitnya biasanya mengadakan evaluasi atau
rapat (teknikal metting) jadi dilakukannya ini sebelum kita memulai dinas
pada hari pertama dan pada hari terakhir. Jadi, intinya sebelum kita memulai
dinas dan setelah kita dinas.
2. Inilah contoh fungsi kepemimpinan dengan cara pengendalian , dimana disini
kita dapat mengarahkan dan dengan maksud mencapai tujuan yang benar.
Sebelum melakukan atau sesudah melakukan tindakan nantinya pasti diminta
pertanggung jawaban jadi disini untuk memberikan pelayanan kesehatan atau
tindakan kesehatan kita harus sesuai dengan peraturan yang surah ditetapkan
dan melakukan tindakan secara terarah tidak sesuai kemauan sendiri.

3. Sebelum dan selesai tindakan operasi biasanya dilakukan terlebih dahulu rapat
atau musyawarah dimana nanti disini memiliki tujuan agar ketika melakukan
operasi dapat melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai arahan atau
keahlian masing-masing yang sudah ditentukan sewaktu rapat berlangsung.
Dan sesudah operasi dilakukan lagi rapat dengan tujuan mengevaluasi hasil
tindakan operasi apakah berhasil atau tidak dan apakah ada permasalahan
yang mungkin timbul .

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok
orang yang berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka

9
terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan
siapa organisasi berinteraksi.

Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar


kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku
hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila
memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat .
Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus
mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari
pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas


yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana
pencapaian tujuan. Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai
kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan
dalam kehidupan kelompok.

B. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri. Jika mampu berhasil memimpin dirinya sendiri
akan kelak berhasil juga menjadi pemimpin dari organisasi yang dijalankan.

10

Anda mungkin juga menyukai