Anda di halaman 1dari 15

BAB I

RINGKASAN JURNAL

PENGARUH STIMULASI SENSORI TERHADAP NILAI GLASLOW


COMA SCALE PADA PASIEN CEDERA KEPALA
DI RUANG NEUROSURGICAL CRITICAL CARE UNIT RSUP DR. HASAN
SADIKIN BANDUNG

Abstract
Latar Belakang:
Tingkat kesadaran merupakan salah satu indikator kegawatan dan prognosis pada
cedera kepala. Penurunan kesadaran pada cedera kepala di ukur secara objektif
dengan Glasgow Comma Scale (GCS). Penurunan kesadaran tersebut dapat
mempengaruhi pemenuhaan kebutuhan dasar pasien. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa stimulasi sensori mampu memberikan efek neuroprotektif
yang mencegah kerusakan sel-sel otak dari iskemik yang ditimbulkan cedera
kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh stimulasi sensori
terhadap nilai GCS pada pasien cedera kepala di RSUP dr Hasan Sadikin
Bandung.
Materials and methods:
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan
Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang terbagi dalam dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol (15 responden) dan perlakuan (15 responden).
Kelompok perlakuan, selain mendapatkan terapi standar, ia juga mendapatkan
stimulasi sensori (stimulasi olfaktori, auditori, taktil dan gustatori) selama 3 hari.
Sedangkan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi standar saja. Penilaian
GCS dilakukan di hari pertama sebelum pemberian stimulasi sensori dan dihari
ketiga setelah pemberian stimulasi sensori. Perbedaan nilai GCS pada kelompok
kontrol dan perlakuan dianalisis dengan dependent t test. Sedangkan pengaruh
stimulasi sensori terhadap nilai GCS dianalisis dengan menggunakan independet t
test.

5 | Fi v e r
Result
Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh stimulasi sensori terhadap nilai
GCS pada pasien cedera kepala primer (p=0,041).
Conclusions
Dampak dari penelitian ini adalah diharapkan stimulasi sensori sebagai terapi non-
farmakologi bisa dipertimbangkan menjadi terapi komplementer dalam
penanganan pasien cedera kepala.

BAB II
ANALISIS JURNAL DENGAN FORMAT PICO

Population (P) :
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental
Design dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group
Design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang terbagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (15 responden) dan perlakuan (15
responden). Populasi pada penelitian ini adalah pasien cedera
kepala dengan nilai GCS 3-13 yang dirawat di Ruang
Neurosurgical Critical Care Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin

6 | Fi v e r
Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan non
probability sampling jenis consecutive sampling.

Intervensi (I) :
Stimulasi sensori diberikan pada kelompok perlakuan
dengan melakukan perangsangan pada indera pendengaran
(audiotory), indera penciuman (olfaktory), indera peraba (taktil)
dan indera perasa (gustatory), dengan menggunakan bahan-
bahan yang digunakan pasien sehari-hari, dimana stimulasi
diberikan secara bergantian. Pemberian stimulasi diberikan pada
kondisi pasien sedang tidak dilakukan intervensi medis maupun
intervensi keperawatan lainnya atau setelah aktivitas yang berat.
Jarak pemberian stimulasi satu dengan lainnya diberikan 2-3
jam. Sedangkan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi standar saja.
Semuanya dilakukan selama 3 hari saja.

Compare (C) :
Ditemukan jurnal pembanding terhadap Cedera Kepala
berjudul Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Cedera Kepala
(Concussion) di RSUP PROF. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari -
Desember 2014, dimana dalam jurnal ini dijelaskan bahwa penggunaan obat
analgesik pada pasien cedera kepala di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
adalah obat-obat dari golongan non-opioid. Pada terapi awal, Ketorolac (59,61%),
Metamizole (28,85%), Paracetamol (3,85%), Asam Mefenamat (1,92%), Antalgin
(1,92%) dan Ketorolac + Paracetamol (3,85%). Sedangkan dijurnal pertama
intervensi hanya melalui Terapi Stimulus sensori. Di jurnal pembanding hanya
dengan obat obatan saja. Dan hasilnya pun tidak diketahui.

Outcome (O) :
Stimulus Sensori tenyata dapat membantu meningkatkan
nilai GCS pada Pasien Cedera Kepala. Yang dimana pasien
diberikan perangsangan pada indera pendengaran (audiotory),

7 | Fi v e r
indera penciuman (olfaktory), indera peraba (taktil) dan indera
perasa (gustatory) selama 3 hari. Ketimbang hanya di beri obat
obatan saja.
Pada penilitian ini didapatkan data yang cukup memuaskan
di bagian kelompok perlakuan, yang dimana bisa terlihat
perubahan GCS yang meningkat. Sedangkan pada kelompok
control banyak tidak mengalami perubahan dan bahkan ada
yang menurun. Bisa dilihat dengan hasil di table dibawah ini.

8 | Fi v e r
9 | Fi v e r
BAB III
KRITIK JURNAL
Aspek Yang Dikritisi Hasil Kritisi

1. Elemen Author
Di jurnal tidak ada dijelaskan menganai
yang Apakah peneliti mempunyai kualifikasi tingkat
kualifikasi peneliti
mempengar pengetahuan di bidang ini ?
uhi
Report title
believability
Apakah judul dalam penelitian jelas, akurat Judul penelitian ini sesuai dengan isi dari
penelitian
dan tidak ambigu ? penelitian.

Abstract
Apakah abstrak tergambar dengan jelas, Abstrak cukup tergambarkan dengan jelas dan
termasuk masalah penelitian , sampel , sudah mencakup keseluruhan secara mendetail.
metodologi , temuan dan rekomendasi ?

10 | F i v e r
4. Elemen Statement of the phenomenon of interest
a. Masalah didalam jurnal teridentifikasi dengan
yang a. Apakah masalah yang akan dipelajari
jelas, yaitu mengenai pengaruh stimulus
mempengar diidentifikasi dengan jelas ?
b. Apakah masalah dan pertanyaan penelitian sensori terhadap GCS pada pasien cedera
uhi
konsisten ? kepala
kekuatan
c. Bagaimana kepentingan masalah b. Masalah dan pertanyaan dalam penelitian
penelitian
penelitian ? konsisten yaitu ingin mengetahui pengaruh
stimulus sensori terhadap nilai GCS pada
pasien cedera kepala..
c. Masalah penelitian yang diajukan dalam
jurnal penting yaitu mengetahui apakah ada
pengaruh nya pemeberian stimulus sensori
terhadap nilai GCS pada pasien cedera kepala

Purpose/significance of the study


Apakah tujuan penelitian teridentifikasi
Tujuan sangat jelas, yaitu mengetahui apakah ada perubahan
dengan jelas ?
yang signifikan terhadap pemberian stimulus sensori
terhadap nilai GCS pada pasien cedera kepala

Literature review a. Peneliti disini menggunakan tinjauan pustaka

11 | F i v e r
a. Apakah penelitian memiliki tinjauan dari beberapa jurnal-jurnal lain sebagai
pustaka ? acuan.
b. Apakah kajian literature memenuhi dasar b. Kajian literature disini menampilkan teori-
dasar filosofis penelitian? teori yang sesuai dengan penelitian.
c. Apakah kajian literature memenuhi c. Didalam jurnal kajian literature cukup mampu
tujuannya ? memperkuat hasil pembahasan dari jurnal
tersebut.
Method and philosophical Underpinnings a. Metodologi dalam penelitian ini sudah diidentifikasikan
a. Apakah metodologi penelitian telah sesuai dengan program dalam penelitian.
b. Quasi Experimental Design dengan pendekatan Pretest-
diidentifikasikan?
b. Mengapa pendekatan ini dipilih ? Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan non probability
sampling jenis consecutive sampling. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 30 responden yang terbagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (15
responden) dan perlakuan (15 responden). Lebih efektif
untuk mengetahui hasilnya.
Proses Penelitian
Posisi Peneliti
Peran peneliti berkontribusi sesuai keahliannya
a. Apa saja peran dari peneliti dan orang-
dan para peneliti ini bergabung dalam
orang yang terlibat?

12 | F i v e r
bimbingan senior yang ahli dalam bidang yang
sesuai dengan jurnal ini.
Sample
a. Metode sampling teridentifikasi dengan jelas,
a. Apakah metode sampling dan ukuran
dalam penelitian ini
sampel diidentifikasi dengan jelas?
b. Metode sampling dalam penelitian ini sesuai dengan
b. Apakah metode sampling dalam penelitian
kriteria penelitian.
sesuai ?
a. 30 responden yang cedera kepala dengan nilai
GCS 3-13 yang dirawat di Ruang
Neurosurgical Critical Care Unit (NCCU) RSUP
Partisipan
dr. Hasan Sadikin Bandung.
a. Siapa yang menjadi responden? b. Responden sangat cocok untuk mengikuti penelitian
b. Apakah responden tepat untuk mengikuti
karena sesuai dengan kriteria-kriteria yang ingin dikaji.
penelitian ?

Data collection/ pengumpulan data


a. Pengumpulan data yang digunakan dengan
a. Pengumpulan data / analisis data Apakah
mencek langsung ke rumah sakit sehingga
strategi pengumpulan data yang
sampai menemukan data yang sesuai dalam
dijelaskan?
penelitian.

b. Strategi yang digunakan sudah cukup tepat.

13 | F i v e r
b. Apakah strategi yang digunakan sudah
tepat?
Analisa Data
a. Strategi untuk menganalisis data dijelaskan
a. Apakah dijelaskan strategi yang digunakan
bagaimana cara menganalisisnya.
untuk menganalisis data
b. Didalam penilitian tidak dijelaskan secara
b. Apakah peneliti mengikuti langkah-langkah
jelas langkah-langkah dari dari metode
dari metode analisis data ?
c. Apakah data saturasi tercapai? analisis dan bagaimana cara
menjelaskannya.
c. Data yang diharapkan tercapai.

Ethical considerations
a. Apakah responden diberikan informasi a. Didalam jurnal dijelaskan mengenai
lengkap tentang penelitian ini? informasi tentang penelitian kepada
b. Apakah otonomi / kerahasiaan partisipan
responden.
dijamin? b. Didalam jurnal ini tidak dijelaskan
c. Apakah peserta dilindungi dari bahaya?
kerahasiaan dari responden.
d. Apakah izin etis diberikan untuk studi?
c. Didalam penelitian ini tidak dijelaskan
keamanan peserta.
d. Pada jurnal ini tidak perlu menggunakan izin
etik penelitian .

14 | F i v e r
Findings/discussion
a. Temuan dipaparkan dengan jelas terhadap
a. Apakah temuan dipaparkan dengan jelas ?
b. Apakah temuan ini menggambarkan aspek yang hendak diteliti.
b. Temuan menggambarkan masalah dalam
masalah tersebut?
c. Apakah tujuan awal dari penelitian tercapai jurnal ini.
c. Tujuan dari penelitian ini tercapai.
dari hasil studi ?

Conclusions/implications and
recommendations a. Stimulasi sensori dapat mempengaruhi nilai GCS pada
a. Apakah kesimpulan penelitian ini ? pasien cedera kepala di ruang Neurosurgical Critical Care
b. Apa pentingnya implikasi dan rekomendasi
Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
dari temuan ini ? b. Manajer pelayanan keperawatan diharapkan dapat
c. Apakah rekomendasi dibuat untuk mensosialisasikan stimulasi sensori sebagai salah satu
menunjukkan bagaimana temuan terapi komplementer dalam meningkatkan nilai GCS
penelitian dapat dikembangkan? pada pasien cedera kepala di ruang NCCU RSUP. dr.
Hasan Sadikin Bandung, yang akan berpengaruh pada
kepuasan pasien dan keluarga,
c. mensosialisasikan stimulasi sensori sebagai salah satu
terapi komplementer dalam meningkatkan nilai GCS
pada pasien cedera kepala
References

15 | F i v e r
Apakah semua referensi/ buku, jurnal dan Daftar pustaka pada penelitian ini sudah cukup
media lain dicantumkan dalam penelitian jelas dan tertulis pada daftar pustaka sesuai
ini ? dengan kriteria penulisan.

16 | F i v e r
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Melalui Penelitian ini bahwa Stimulasi sensori dapat
mempengaruhi nilai GCS pada pasien cedera kepala di ruang
Neurosurgical Critical Care Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung. Manajer pelayanan keperawatan diharapkan dapat
mensosialisasikan stimulasi sensori sebagai salah satu terapi
komplementer dalam meningkatkan nilai GCS pada pasien
cedera kepala di ruang NCCU RSUP. dr. Hasan Sadikin
Bandung, yang akan berpengaruh pada kepuasan pasien dan
keluarga, kemungkinan besar dapat menurunkan ALOS dan
pencapaian cost yang efektif dan menjadi pertimbangan dalam
membuat suatu Standard Operating Procedure (SOP)
mengenai stimulasi sensori dan bagi peneliti selanjutnya dapat
meneliti dan mengukur keefektifan masing-masing jenis
stimulasi sensori terhadapat nilai GCS yang dapat diukur
melalui potensial aksi yang dihasilkan oleh masing-masing
stimulasi tersebut .

B. SARAN
Saran untuk jurnal ini lebih dijelaskan bagaimana
tindakan yang diberikan, serta usia dari responden harus
disertakan juga. Diharapkan para Perawat dapat menerapkan
isi jurnal ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang
mengalami cedera kepala demi kepuasan pasien dan keluarga
pasien.
Kekurangan :
1. Tidak diberi tau seperti apa tindakan stimulus
sensori yang dilakukan
2. Tidak diberi tau usia dari para responden sehingga
tidak diketahui apakah faktor usia juga
mempengaruhi GCS

17 | F i v e r
Kelebihan :
1. Menambah pengetahuan baru tentang
meningkatkan GCS pasien dengan memberikan
stimulus sensori
2. Hasil penelitian juga menunjukan adanya
peningkatan nilai GCS pada pasien yg dimana
penelitian ini berhasil dilakukan.

C. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Perawat dapat menerapkan metode ini dalam Meningkatkan nilai GCS
pada pasien cedera kepala. Salah satunya adalah dengan cara memberikan
stimulus sensori agar nilai GCS pasien meningkat.

18 | F i v e r
19 | F i v e r

Anda mungkin juga menyukai