Riset (penelitian)
Proses pencarian kebenaran yang belum terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan
dan analisis informasi (data). Penelitan berasal dari bahasa Inggris “Research” yaitu
penyelidikan atau pencarian secara teliti untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu
pengetahuan. Penelitian merupakan sarana yang mutlak diperlukan agar ilmu pengetahun
dapat berkembang, merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terkendali,
mempelajari suatu fenomena melalui pencarian fakta yang nyata (empiris) dan merupakan
sarana untuk mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Riset Keperawatan
Proses pencarian kebenaran secara sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman
kita tentang isu-isu yang terkait dengan keperawatan, antara lain: praktik keperawatan,
pendidikan keperawatan, dan administrasi keperawatan organisasi profesi
Manfaat Riset
Setiap belajar, muncul pertanyaan: Seberapa pentingkah riset keperawatan? Jawabnya: Riset
adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam keperawatan. Menurut Hamid (1999) dan
Brockopp & Tolsma (1995) dengan riset keperawatan akan diperoleh manfaat:
3. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
6. Sebagai kunci untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan manusia.
7. Proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan sehari-
hari dapat dijawab.
1. Daya nalar tinggi. Yang dimaksud daya nalar tinggi, seorang perawat harus mampu
mengenali fakta yang ditemui pada tempat praktik keperawatan dan berpikir secara logis
untuk menemukan kesenjangan yang ada secara cepat agar dapat ditentukan dan dilakukan
penyelesaian terhadap kesenjangan yang ada.
2. Ide originalitas. Originalitas ini merupakan suatu kunci untuk mengembangkan teori
keperawatan dengan ciri tertentu (spesifik) sehingga memungkinkan hasil pemikiran (ide)
yang diciptakan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
3. Daya ingat. Kemampuan mengingat merupakan suatu syarat penting yang perlu dimiliki
perawat dalam melakukan riset. Selama melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data
riset, tidak semua kegiatan dapat didokumentasikan secara langsung secara tertulis sehingga
diperlukan kemampuan daya ingat untuk didokumentasikan pada waktu yang lain secara
cepat.
8. Sehat. Suatu kegiatan riset keperawatan memerlukan kesiapan dan kemampuan perawat
untuk melakukan secara tepat dan cepat, sehingga riset ini diperlukan seorang perawat yang
memiliki kesehatan yang prima secara fisik dan jiwa.
9. Motivasi tinggi. Setiap perawat yang melakukan riset diperlukan daya, upaya, dan
komitmen yang optimal untuk mengembangkan teori keperawatan. Tindakan yang demikian
merupakan bentuk motivasi internal yang tinggi.
10. Jujur. Kegiatan riset keperawatan tidak setiap saat mendapat asupan dan supervisi dari
orang lain. Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan riset sepenuhnya menjadi tanggung jawab
periset. Oleh karena itu diperlukan kejujuran yang berasal dari periset, sehingga akan
diperoleh hasil riset yang baik dan bermutu untuk pengembangan teori keperawatan.
Kejujuran yang perlu dilakukan oleh periset adalah mengungkapkan keadaan dan hasil yang
sebenarnya.