Anda di halaman 1dari 18

STUDI LITERATUR : KONSEP KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK

Adetya Tri Wahyu Putri Sari*, Metha Putri Alfian, Nanda Syamsa Badarjihadi, Salma
Indana Zulfa, Surya Adi Ismail
1
Jurusan Teknik Kimia, Program Studi Teknik Kimia Produksi Bersih, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: badarjihadi2000@gmail.com

ABSTRAK
Konsep “pemimpin” berasal dari kata asing “leader” dan”kepemimpinan “ dari “leadhership”.
Pemimpin yaitu seseorang yang memiliki kedudukan dan kemampuan untuk menjalankan
tugasnya untuk berpikir kreatif sehingga dapat mengkomunikasikan, mengatur, mendorong,
mengkoordinasi dan mempengaruhi orang lain dalam rangka melakukan kerjasama kearah
pencapaian tujuan bersama yang telah ditentukan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu
organisasi. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
Kepemimpinan membutuhkan empati untuk menunjukkan kepada bawahan, bahwa atasan peduli
kepada kebutuhan dan prestasi bawahannya. Konsep kepemimpinan bagaimana seorang pemimpin
dapat mendorong anggotanya untuk mencapai hasil optimal disebut kepemimpinan
transformasional. Konflik yang berarti perselisihan atau pertentangan dapat timbul karena adanya
aktor antara individu atau kelompok yang tidak sepaham dalam suatu hal sehingga menimbulkan
situasi yang kurang harmonis. Penyebab konflik juga dapat menjadi sumber konflik diantaranya,
tujuan, ego manusia, kebutuhan, perbedaan pendapat, salah paham, satu atau kedua pihak yang
merasa dirugikan, dan perasaan sensitif. Penerapan manajemen konflik yang baik dalam
organisasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja dari organisasi. Manajemen konflik
diklasifikasikan menjadi manajemen konstruktif dan destruktif. Pada penyelesaian konflik terdapat
berbagai metode yang biasa digunakan dalam penanganan konflik yaitu avoidance,
accommodation atau smoothing, competition, compromise, dan collaboration. Adanya manajemen
konflik dalam suatu penyelesaian konflik diharapkan dapat membuat konflik yang terjadi menjadi
lebih terarah kepada hal yang bersifat konstruktif dan membangun

Kata Kunci: kepemimpinan, konflik, manajemen konflik


PENDAHULUAN perusahaan sangat dibutuhkan dalam hal
Memimpin dalam suatu organisasi mengurangi bentuk konflik yang terjadi.
atau kelompok harus bisa mengarahkan dan
memotivasi anggota yang lainnya untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam mencapai METODE

tujuan ini terdapat banyak rintangan dan Jenis penelitian yang dilakukan

halangan, dimana memerlukan adanya adalah studi literatur. Menurut Creswell,

manajemen dalam proses mencapai tujuan John. W. (2014) menyatakan bahwa studi

tersebut.Terkadang seiring berjalannya suatu literatur adalah ringkasan tertulis mengenai

organisasi mulai adanya perselisihan yang artikel dari jurnal, buku, dan dokumen lain

dapat memicu terjadinya konflik. Dalam yang mendeskripsikan teori serta informasi

menyelesaikan suatu konflik juga diperlukan baik masa lalu maupun saat ini

adanya manajemen yang baik dan efektif agar mengorganisasikan pustaka ke dalam topik

konflik tidak berlarut – larut dan dapat dan dokumen yang dibutuhkan.

terselesaikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepemimpinan merupakan proses
A. PENGERTIAN PEMIMPIN
aktivitas mulai dari proses perencanaan
Pemimpin berasal dari kata asing
sampai dengan pengawasan. Menurut
leader. Pemimpin sendiri yaitu seseorang
Francisco, dkk (2005) dalam Tucunan
yang memiliki kemampuan agar kegiatan
(2014), menyatakan perubahan orientasi
organisasi dapat terselenggara dengan baik
pemimpin, yaitu melakukan transformasi
dan efisien. Berikut pengertian pemimpin
nilai-nilai, menyebabkan adanya peningkatan
menurut beberapa ahli:
kinerja karyawan.
a) Menurut Kartono (2005: 51) pemimpin
Konflik merupakan bagian dari adalah seorang pribadi yang memiliki
perilaku organisasi yang normal terjadi dan kecakapan dan kelebihan khususnya
tidak dapat dihindari. Manajer harus mampu kelebihan kecakapan di satu bidang,
mengelola konflik untuk produktivitas sehinngga dia mampu mempengaruhi
organisasi. Keterlibatan manajemen dalam orang - orang lain untuk bersama - sama
mengelola perilaku yang buruk dalam sebuah melakukan aktivitas - aktivitas tertentu,
demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan B. PENGERTIAN MANAJER
b) Menurut Matondang (2008:5) Manajer merupakan orang yang
mengatakan bahwa pemimpin adalah melaksanakan kegiatan manajemen.
seseorang yang mampu mempengaruhi Manajemen diperlukan ketika terdapat
orang lain untuk melakukan atau tidak sekumpulan orang-orang (yang pada
melakukan sesuatu yang diinginkan. umumnya memiliki karakteristik perbedaan)
c) Menurut Haryono Sudriamunawar dan sejumlah sumber daya yang harus
(2006:1), pemimpin adalah seseorang dikelola agar tujuan sebuah organisasi dapat
yang memiliki kecakapan tertentu yang tercapai. Manajer adalah seseorang yang
dapat mempengaruhi para pengikutnya bekerja melalui orang lain dengan
untuk melakukan kerjasama ke arah mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya
pencapaian tujuan yang telah ditentukan guna mencapai sasaran suatu organisasi.
sebelumnya. Posisi manajer menjadi sangat krusial dan
d) Menurut Henry Pratt Fairchild (dalam diharapkan mempunyai peranan dalam
Pasolong 2015:109), pemimpin adalah meningkatkan serta menjaga keseimbangan
seseorang yang memimpin dengan jalan dalam suatu organisasi. Manajer terutama
memprakarsai tingkah lkau social denga dalam organisasi, berperan, berkenaan, dan
mengatur, menunjukkan, bertugas untuk memastikan bahwa
mengorganisasikan atau mengontrol keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan
usaha (upaya) orang lain atau melalui oleh organisasi dapat
kekuasaan atau posisi. diwujudkan/diimplementasikan secara
Dari berbagai pengertian tersebut maka dapat efektif melalui rangkaian kegiatan
disimpulkan pemimpin yaitu seseorang yang manajemen, baik yang bersifat fungsional
memiliki kedudukan dan kemampuan untuk maupun bersifat operasional. Seorang
menjalankan tugasnya untuk berpikir kreatif manajer dalam melakukan tugasnya
sehingga dapat mengkomunikasikan, menjamin ketersediaan, keakuratan,
mengatur, mendorong, mengkoordinasi dan ketepatan, dan keamanan informasi serta
mempengaruhi orang lain dalam rangka pengaturan organisasi yang baik serta
melakukan kerjasama kearah pencapaian dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
tujuan bersama yang telah ditentukan. mencapai tujuan organisasi, sekaligus
meningkatkan eksistensi organisasi di Seorang pemimpin selalu ingin mencoba
tengah-tengah lingkungannya. Berikut hal yang baru meskipun hal tersebut akan
perbedaan pemimpin dan manajer: sangat merugikan ketika gagal
1. Pemimpin membangun misi dan manajer dilakukan. Bagi soerang pemimpin tentu
membangun visi saja akan berinovasi dengan
Pemimpin memiliki gambaran mengenai pertimbangan matang. Manajer akan
pencapaiannya di kemudian hari serta lebih memilih untuk menghindari atau
menginspirasi orang lain untuk setidaknya mengontrol risiko tersebut
mengubahnya menjadi realita. daripada harus menghadapi risiko itu
Pemimpin akan berpikir jauh ke depan sendiri. Bahkan harus membuat analisis
dan juga mereka akan mengajak yang dan perhitungan matang untuk
lainnya untuk mengambil bagian untuk menghindari risiko sebaik mungkin.
merealisasikan rencana yang telah 4. Pemimpin memikrikan proses dan
dibuatnya. manajer akan fokus terhadap manajer memikirkan hasil
bagaimana dia mengatur, mengukur, Dalam sebuah project perusahaan tentu
serta mencapai suatu tujuan. saja ada proses yang harus dilewati oleh
2. Pemimpin berinovasi dan manajer masing-masing karyawan. Walaupun
mempertahankan dalam prosesnya terjadi kegagalan atau
Pemimpin mengubah suatu kondisi atau keberhasilan bagi perusahaan, seorang
mengubah sistem dengan cara pemimpin akan melihat proses yang
berinovasi. Manajer akan tetap menjaga dialami oleh karyawan sebagai sebuah
dan mempertahankan budaya atau pembelajaran. Jika gagal hal tersebut
pekerjaanya seperti biasa. Dikarena dapat dijadikan bahan evaluasi dan jika
memperbaiki jauh lebih mudah berhasil maka hal tersebut akan terus
dilakukan apabila ada kekurangan serta digunakan untuk kemajuan perusahaan.
mendukung struktur serta proses untuk Bagi manajer proses bukanlah sesuatu
jadi lebih baik lagi tanpa melakukan yang berarti karena manajer fokus pada
perubahan besar hasil yang baik. Maka dengan segala
3. Pemimpin mengambil resiko dan daya dan upaya, manajer akan berusaha
manajer mengatur resiko keras untuk mencapai targetnya.
Manajer akan mengerahkan kekuatan
timnya dan membuat strategi yang baik mempengaruhi, menginspirasi,
untuk mendapatkan hasil yang terbaik memotivasi, dan mengarahkan aktivitas
yang dapat memuaskan perusahaan mereka untuk mencapai sasaran.
Sehingga kepemimpinan dapat diartikan
C. KEPEMIMPINAN EMPATI sebagai cara atau Teknik yang menyangkut
Kepemimpinan berasal dari kata sebuah proses pengaruh sosial yang disengaja
dasar “pimpin” yang memiliki arti dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain
dibimbing/dituntut. Dari kata dasar ini, untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta
terbentuk istilah pemimpin, kepemimpinan, hubungan-hubungan di dalam sebuah
dan pimpinan. Kepemimpinan merupakan kelompok atau birokrasi.
salah satu fungsi dalam mencapai tujuan Empati juga memiliki pengertian
suatu organisasi. Tujuan tersebut dapat tersendiri. Menurut Asri Budiningsih empati
dicapai saat memiliki pemimpin yang handal berasal dari kata pathos (dalam bahasa
dan mampu bekerja sama dalam tim. Berikut Yunani) yang berarti perasaan mendalam.
beberapa pengertian kepemimpinan menurut Selain itu, berikut beberapa pengertian
para ahli: empati menurut para ahli:
a) Menurut Karim (2010: 13) kepemimpinan a) Menurut William (2007: 2) empati dapat
adalah proses perilaku untuk didefinisikan sebagai kemampuan
menenangkan hati, pikiran, emosi, dan seseorang untuk mengetahui apa yang
perilaku orang lain untuk berkontribusi sedang dialami orang lain pada suatu saat
dalam mewujudkan visi. tertentu.
b) Menurut (Sunarto, 2005) Kepemimpinan b) Menurut Ferry (2015: 37) empati adalah
adalah proses mengarahkan dan merasakan sesuatu seperti orang yang
mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas mengalaminya. Ia seperti berada di kapal
dari orangorang dalam kelompok. yang sama dan merasakan perasaan yang
Kepemimpinan berarti melibatkan orang sama dengan cara yang sama.
lain, yaitu bawahan atau karyawan yang c) Menurut Carkhuff yang dikutip oleh
dipimpin. Budiningsih (2004: 47) empati
c) Menurut Gaspersz yang dikutip oleh merupakan kemampuan untuk
Karim, yaitu kepemimpinan adalah proses mengenal, mengerti, dan merasakan
individu atau kelompok yang perasaan orang lain dengan ungkapan
verbal dan perilaku, serta bawahan dari isyarat verbal dan
mengkomunikasikan pemahaman nonverbal seperti nada bicara, ekspresi
tersebut kepada orang lain. wajah, gerak-gerik dan bahasa tubuh
Seseorang dapat dikatakan memiliki empati lainnya
jika ia dapat menghayati keadaan perasaan Seseorang yang berempati
orang lain serta dapat melihat keadaan luar memperhatikan kata-kata yang diucapkan,
menurut pola acuan orang tersebut, dan nada suara, serta bahasa tubuhnya. Dalam
mengomunikasikan penghayatan bahwa empati, seseorang mendengar dengan hati,
dirinya memahami perasaan, tingkah laku mata, dan pikiran secara objektif, yakni
dan pengalaman orang tersebut secara menggunakan sekaligus semua pancaindra.
pribadi. Berempati tidak hanya dilakukan Kepemimpinan membutuhkan empati untuk
dalam bentuk memahami perasaan orang lain menunjukkan kepada bawahan, bahwa atasan
semata, tetapi harus dinyatakan secara verbal peduli kepada kebutuhan dan prestasi
dan dalam bentuk tingkah laku. bawahannya.
Kepemimpinan menyarankan untuk memiliki
kemampuan dan menunjukkan empati. D. KEPEMIMPINAN
Berikut beberapa indicator sifat empati TRANSFORMASIONAL
sesorang pimpinan, yaitu: Definisi kepemimpinan
1) Mendengarkan pembicaraan bawahan transformasional menurut Hater (1988)
dengan baik, artinya individu mampu dalam Anggraeni dan Santosa (2013)
memberi perhatian dan menjadi merupakan pemimpin yang karismatik dan
pendengar yang baik dari segala mempunyai peran sentral dan strategis dalam
permasalahan yang di ungkapkan membawa organisasi mencapai tujuannya.
bawahan kepadanya; Pemimpin transformasional juga harus
2) Menerima sudut pandang bawahan, mempunyai kemampuan untuk menyamakan
artinya pimpinan mampu memandang visi masa depan dengan bawahannya, serta
permasalahan dari titik pandang mempertinggi kebutuhan bawahan pada
bawahan sehingga pemimpin memiliki tingkat yang lebih tinggi dari pada apa yang
sifat toleransi dan menerima perbedaan; mereka butuhkan. Bass (1990),
3) Peka terhadap perasaan bawahan, artinya mendefinisikan kepemimpinan
pimpinan mampu membaca perasaan transformasional sebagai kemampuan
pemimpin mengubah lingkungan kerja, seperti ini, bawahan menghormati,
motivasi kerja, dan pola kerja, dan nilai-nilai mengagumi dan mempercayai pemimpin
kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga sehingga mereka mau melakukan hal yang
mereka lebih mampu mengoptimalkan sama seperti pemimpin. Hal ini sangat
kinerja untuk mencapai tujuan organisasi membantu dalam beradaptasi dengan
Pemimpin transformasional dapat perubahan, terutama perubahan radikal dan
memberikan contoh yang baik sebagai fundamental.
panutan Mendorong karyawan untuk 2. Inspirational motivation.
berperilaku kreatif, inovatif dan mampu Pemimpin transformasional
memecahkan masalah dengan pendekatan memotivasi anggotanya dengan menyatakan
baru. Pemimpin transformasional juga peduli ekspektasi tinggi secara jelas, menggunakan
pada permasalahan karyawan serta selalu simbol untuk memfokuskan upaya atau
memberikan motivasi agar mendorong tindakan, dan hanya mengungkapkan tujuan
peningkatan kinerja dan menciptakan penting dengan cara sederhana
kepuasan untuk bekerja bagi karyawan 3. Intellectual stimulation.
mereka (Anggraeni dan Santosa, 2013). Pemimpin transformasional berusaha
Menurut Bass dan Avolio (1994) dalam untuk menciptakan suasana yang kondusif
Handoko (1996), seorang pemimpin dapat bagi pengembangan inovasi dan kreativitas.
mentransformasikan bawahannya melalui Perbedaan pendapat dengan pemimpin
empat cara yang disebut Empat I yaitu: mendorong anggotanya untuk
1. Idealized influence. "memunculkan ide-ide baru dan solusi kreatif
Pemimpin transformasional untuk masalah yang muncul". Karena itu,
memimpin dengan memberi contoh dan bawahan terlibat dalam merumuskan
bertindak sebagai panutan dalam perilaku, masalah dan mencari solusi.
sikap dan komitmen kepada bawahannya. 4.Individualized consideration.
Dia sangat memperhatikan kebutuhan Pemimpin transformasional
bawahannya, mengambil risiko umum, tidak memberikan perhatian khusus pada
menggunakan kekuasaannya untuk kebutuhan setiap individu anggotanya akan
keuntungan pribadi, menawarkan visi dan efektivitas dan pertumbuhan dengan
rasa kewajiban, serta menanamkan rasa bertindak sebagai pelatih atau penasehat.
bangga pada bawahannya. Dengan pengaruh Melalui interaksi personal, diharapkan
prestasi para karyawan dapat semakin pemimpin akan sangat mempengaruhi
meningkat keberhasilan organisasi dalam mencapai
Berdasarkan berbagai kajian yang tujuan. Menurut Tjiptono (2006) gaya
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu cara yang
penerapan kepemimpinan transformasional digunakan pemimpin dalam berinteraksi
sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap dengan bawahannya. Menurut Kris Cole
organisasi. Organisasi membutuhkan visi, (2010) gaya kepemimpinan dikelompokkan
dorongan, dan komitmen yang dibangun oleh menjadi empat gaya, yaitu dictorial,
pemimpin transformasional. Anggota dapat authoritarian, democratic, dan laissezfaire.
mengembangkan potensi mereka sendiri 1. Dictorial Leaders
dengan cara yang inovatif, memberdayakan Pemimpin diktator merupakan pemimpin
staf dan organisasi dengan perubahan cara negatif yang memerintah melalui kekuatan.
berfikir, mengembangkan visi dan Memegang ancaman hukuman diatas kepala
pemahaman tentang tujuan organisasi dan orang untuk melakukan pekerjaan agar
menggerakkan organisasi menuju perubahan mendapatkan hasil, dalam beberapa situasi
berkelanjutan yang diproses melaui aktivitas kerja umumnya kualitas dan kuantitas yang
kerja seperti pemanfaatan bakat, dihasilkan dari pekerjaan tersebut tidak tinggi
keterampilan dan pengalaman sehingga untuk waktu yang lama. Sebaliknya,
setiap anggota merasa terlibat dan kepemimpinan diktator biasanya
bertanggung jawab atas pekerjaannya. menciptakan keresahan dan ketidakpuasan.
Sehingga, menghasilkan “pemberontakan”
E. GAYA KEPEMIMPINAN dengan melakukan kerja secara minimal atau
Gaya Kepemimpinan merupakan pola berpindah ke pekerjaan lain.
tingkah laku yang dirancang untuk Contoh Pemimpin Diktator :
mempengaruhi anggota kelompoknya agar 1. Kim Jong-Un
dapat meksimalkan kinerja yang dimiliki Pemimpin tertinggi Korea Utara (2011 –
anggota kelompoknya sehingga kinerja sekarang)
organisasi dan tujuan organisasi dapat 2. Joseph Stalin
dimaksimalkan. Seorang pemimpin harus Presiden Uni Soviet (1920 – 1953)
menerapkan gaya kepemimpinan untuk 3. Pol Pot
mengelola anggotanya, karena seorang Presiden Kamboja (1875-1979)
4. Francisco Franco d. Kreativitas dari bawahan sangatlah
Presiden Spanyol (1939 – 1975) minim karena tidak diberikan
5. Fulgencio Batista kesempatan mengajukan pendapat.
Presiden Kuba (1933 – 1959) e. Mudahnya melahirkan kubu oposisi
• Kelebihan Pemimpin Diktator : karena dominasi pemimpin yang
a. Keputusan akan dapat diambil berlebihan.
dengan cepat karena mutlak hak f. Disiplin yang terjadi seakan-akan
pemimpin, tak ada bantahan dari karena ketakutan dan hukuman
bawahan. bahkan pemecatan dari atasan.
b. Pemimpin yang bersifat diktator pasti g. Pengawasan dari pemimpin hanya
bersifat tegas, sehingga apabila bersifat mengontrol, dan memastikan
terjadi kesalaha dari bawahan maka bahwa perintah yang diberikan sudah
pemimpin tak segan untuk menegur dijalankan dengan baik oleh
c. Mudah dilakukan pengawasan anggotanya
d. Pemimpin diktatorial dapat 2. Authoritarian Leaders
mengurangi dampak kesalahan Pemimpin otoriter hampir sama seperti
e. Dapat mendorong peningkatan pemimpinan diktator yaitu melakukan
produktivitas jangka pendek kekuasaan dan kontrol yang kuat. Biasanya
• Kekurangan Pemimpin Diktator : gaya pemimpin ini dikenal dengan pemimpin
a. Suasana menjadi kaku, mencekam, authocractic, gaya pemimpin ini menghindari
dan menakutkan karena sifat keras partisipasi karyawan dan menjaga informasi
dari pemimpin. serta mengambil keputusan untuk diri mereka
b. Menimbulkan permusuhan, keluhan sendiri.
dan rawan terjadi perpindahan karena Mereka mengeluarkan perintah tanpa
bawahan tidak merasa nyaman. diperbolehkan bertanya dan tidak ada
c. Bawahan akan merasa tertekan penjelasan yang diberikan. Hal ini cenderung
karena bila terjadi perbedaan membuat pengikut tergantung pada mereka
pendapat, pemimpin akan dalam mengambil keputusan dan arahan,
menganggapnya sebagai serta dapat mengakibatkan kelompok merasa
pembangkangan dan kelicikan. “kehilangan” pada saat tidak ada pemimpin.
Contoh Pemimpin Otoriter :
1. Benito Mussolini d. Memberikan dorongan motivasi
Politikus, wartawan, pemimpin Partai dalam produksi secara spesifik
Fasis Nasional, dan perdana menteri italia e. Menghasilkan hasil yang konsisten
(1922 – 1943) f. Adanya rantai komando yang jelas
2. Steve Paul Jobs • Kekurangan Pemimpin Otokratis :
Ketua dan mantan CEO Apple Inc, a. Segala keberhasilan tugas dan
eksekutif Pixar Animation Studios, pekerjaan itu sangat bergantung pada
anggota dewan direktur The Walt Disney kualitas keputusan pemimpinnya,
Company (2006) b. Dapat membawa dampak pada
3. Adolf Hitler turunnya tingkat kepuasan kerja
Diktator Jerman Nazi, Politisi Jerman, bawahan, karyawan dan anggota tim
dan Ketua Partai Nazi (1930 – 1945) karena komunikasi yang ada hanya
4. Richard Milhous Nixon berjalan searah.
Presiden Amerika Seriket ke-37 (1969 – c. Selama kepemimpinan ini bawahan,
1974) karyawan, dan anggota tim akan
5. Soeharto merasa tidak ada kepercayaan yang
Presiden RI ke-2 (1968 – 1998) diberikan oleh pemimpin karena tidak
• Kelebihan Pemimpin Otokratis : ada kesempatan untuk
a. Keputusan dapat diambil cepat mengembangkan kerjasama, inovasi
karena keputusan terpusat pada dan karier.
pemimpin tanpa birokrasi d. Dominasi yang berlebihan membuat
b. Tingkat produktivitas kerja bawahan, munculnya oposisi
karyawan, dan anggota tim juga dapat e. Disiplin yang terjadi karena adanya
tinggi karena arahan yang diberikan rasa ketakutan
oleh pemimpin telah tersedia meliputi 3. Democratic Leaders
goals, waktu dan tujuan sehingga Pemimpin demokratis ini merupakan
bawahan, karyawan, dan anggota tim pemimpin yang berorientasi orang.
bertanggung jawab untuk mencapai Pemimpin akan mendorong keterlibatan
standar tersebut. bawahan, meminta pendapat dan saran
c. Lebih mudah melakukan pengawasan bawahan, dan melibatkan mereka dalam
dalam pangan kerja memecahkan masalah kerja yang berkaitan.
Karena karyawan di bawah pemimpin d. Bawahan akan merasa percaya diri
demokratis maka akan memperoleh dan nyaman sehingga bisa
informasi dengan baik dan digunakan untuk mengeluarkan kemampuan
memecahkan masalah sendiri, maka mereka terbaiknya untuk menyelesaikan
dapat berfungsi secara efektif ketika tugasnya.
pemimpin mereka tidak hadir. e. Bawahan akan merasa bersemangat
Contoh Pemimpin Demokratis : karena merasa diperhatikan
1. John F. Kennedy f. Tidak mudah terbentuk oposisi
Presiden Amerika Serikat ke-35 (1961 – karena pemimpin dan bawahan
1963) sejalan.
2. B. J Habibie • Kekurangan Pemimpin Demokratis :
Presiden RI ke-3 (1998 – 1999) a. Proses pengambilan data akan
3. Dwight D. Eisenhower berlangsung lama karena diambil
Presiden Amerika Serikat ke-34 (1953 - secara musyawarah
1961) b. Sulitnya dalam pencapaian kata
4. Timothy Donald Cook mufakat karena pendapat setiap orang
CEO Apple Inc (1998 – 2011) jelas berbeda
5. Mahatma Gandi c. Akan memicu konflik apabila
Revolusioner India, anti-kolonial keputusan yang diambil tidak sesuai
nasionalis, dan ahli etika politik dengan masing-masing anggota
• Kelebihan Pemimpin Demokratis : 4. Laissez-Faire Leaders
a. Hubungan antara pemimpin dan Gaya kepemimpinan ini disebut juga
bawahan harmonis dan tidak kaku free-rein leadership merupakan sosok
b. Keputusan dan kebijaksanaan diambil pemimpin yang tidak tampak sama sekali
melalui diskusi sehingga bawahan sebagai pemimpin. Gaya pemimpin ini
akan merasa dihargai dan dibutuhkan menyediakan informasi dan mungkin
peranannya beberapa petunjuk yang bersifat umum
c. Mengembangkan daya kreatif dari kepada kelompok karyawan dan membiarkan
bawahan karena dapat mengajukan mereka melanjutkan pekerjaan dengan
pendapat dan saran sedikit supervisi atau bahkan tidak sama
sekali. Jenis kepemimpinan delegatif akan
dapat sangat efektif apabila kelompok memukul kemudian diadopsi ke dalam
kerjanya/karyawannya sangat terampil dan bahasa Inggris “conflict” dan akhirnya
memiliki motivasi tinggi, dan pekerjaannya diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
bersifat kompleks atau tidak terstruktur. “konflik”. Konflik secara sosiologis dapat
Namun, bila standar kerja dan tujuannya diartikan sebagai suatu proses sosial antara
sudah mapan dan harus selalu dipenuhi dua orang atau lebih dimana salah satu pihak
secara rutin, maka gaya kepemimpinan berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
seperti ini kurang cocok untuk diterapkan. menghancurkannya atau membuatnya tidak
Contoh Pemimpin Laissez-Faire Leaders : berdaya. Konflik yang berarti perselisihan
1. George Herbert Walker Bush atau pertentangan dapat timbul karena
Presiden Amerika Seriket Ke-41 adanya aktor antara individu atau kelompok
2. Warren Edward Buffett yang tidak sepaham dalam suatu hal sehingga
Ketua dan CEO Berkshire Hathaway menimbulkan situasi yang kurang harmonis.
(perusahaan asuransi) Definisi konflik yang dikemukakan oleh para
• Kelebihan Pemimpin Laissez-Faire ahli memiliki inti yang seragam tetapi dengan
Leaders : perspektif yang berbeda. Menurut
a. Meningkatkan kepuasan kerja Tschnannen-Moran (2001) konflik berkaitan
b. Meningkatkan kreativitas dengan gagasan dan tindakan yang
c. Pemimpin dapat mengabdikan diri berlawanan dari entitas yang berbeda, oleh
untuk hal-hal yang lebih penting karena itu konflik dapat mengakibatkan
• Kekurangan Pemimpin Laissez-Faire keadaan yang antagonis. Menurut Stephen
Leaders : P.Robbins (1990) dalam Pido, S. A. (2017)
a. Kurang jelasnya peran konflik didefinisikan sebagai suatu proses di
b. Tidak semua orang dapat mengambil mana suatu usaha sengaja dilakukan oleh A
sebuah tanggung jawab untuk menggagalkan upaya B dengan cara
c. Meningkatnya jumlah konflik yang akan mengakibatkan 'frustrasi B' dalam
mencapai tujuannya dan dapat memajukan
F. SUMBER KONFLIK kepentingannya.
Pengertian Konflik Sumber Konflik
Konflik berasal dari bahasa Latin Konflik dapat terjadi dalam suatu
“configure” yang memiliki arti saling organisasiyang disebabkan oleh beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Perbedaan pendapat akan
tersebut. Dalam mengendalikan sebuah menimbulkan persaingan atau konflik karena
konflik perlu diketahui sumber penyebabnya, orang atau kelompok terlalu
sehingga dapat menentukan langkah – mempertahankan bahwa pendapatnya yang
langkah selanjutnya yang harus di ambil paling tepat. Bila perbedaan pendapat ini
untuk mengendalikan konflik tersebut. tidak terselesaikan maka akan menimbulkan
Menurut Hasibuan (2007) terdapat beberapa ketegangan atau kecemasan yang akan
sumber- sumber penyebab konflik, mengakibatkan perpecahan.
diantaranya : 5. Salah paham
1. Tujuan Salah paham dalam suatu organisasi
Tujuan yang ingin dicapai dapat dapat terjadi ketika satu pihak melakukan
memicu timbulnya persaingan dan konflik kegiatan yang memiliki tujuan yang baik,
antar individu atau kelompok. Setiap tetapi bagi pihak lain kegiatan tersebut
individu atau kelompok adakalanya dianggap merugikan. Salah paham sering
memperjuangkan untuk mendapat pengakuan terjadi di antara orang – orang yang bekerja
yang lebih baik dari orang lain sama. Karena salah paham (salah persepsi)
2. Ego manusia ini timbullah konflik di antara individu
Ego manusia membuat manusia karyawan atau kelompok.
selalu menginginkan keberhasilan yang lebih 6. Satu atau kedua pihak yang merasa
dari manusia lainnya, sehingga dapat memicu dirugikan
timbulnya konflik Tindakan atau perbuatan yang
3. Kebutuhan dilakukan oleh satu pihak yang mungkin
Kebutuhan material dan non material dianggap merasa merugikan bagi pihak
yang terbatas dapat menyebabkan timbulnya lainnya dapat memicu terjadinya konflik.
persaingan atau konflik, karena pada Setiap orang yang tidak dapat menerima
dasarnya setiap orang ingin memenuhi kerugian dari perbuatan orang lain. Oleh
kebutuhan material dan nonmaterial yang karena itu, perbuatan yang merugikan orang
lebih baik dari orang lain sehingga timbulah lain hendaknya dicegah supaya tidak timbul
persaingan atau konflik konflik . jika terjadi konflik pasti akan
4. Perbedaan pendapat merugikan kedua belah pihak, bahkan akan
merusak hubungan keduanya.
7. Perasaan sensitif dengan orang lain yang terjadi di dalam
Perasaan sensitif atau mudah tersinggung kehidupan. Manajemen konflik dipakai
yang terdapat di dalam individu dapat sebagai istilah untuk mengatur dan mengatasi
menjadi penyebab terjadinya konflik karena konflik yang ada dengan baik. Dengan
dengan perilaku atau sikap seseorang adanya manajemen konflik, berbagai konflik
memungkinkan dapat menyingggung dan bahkan masalah dapat diminimalisasi
perasaan orang lain. konflik terjadi karena dan juga dapat dicegah sebelum akhirnya
harga dirinya tersinggung walaupun menurut merugikan pihak satu dan yang lain.
orang lain tidak ada maksud jelek. Akan Klasifikasi Manajemen Konflik
tetapi karena perasaan sensitif seseorang hal Gottman dan Korkoff (Mardianto, 2000)
itu dianggap menghina. menyatakan beberapa pengelolaan konflik
G. MANAJEMEN KONFLIK atau bisa disebut manajemen konflik terbagi
Pengertian Manjemen Konflik dalam:
Kata Manejemen berasal dari bahasa 1. Manajemen Konflik Destruktif
Italia Maneggiare (Haney dalam Mardianto, conflict engagement (menyerang dan lepas
2000) yang berarti melatih kuda-kuda atau control), withdrawal (menarik diri) dari
secara harfiah to handle yang berarti situasi tertentu yang kadang-kadang sangat
mengendalikan. Dalam Bahasa Inggris menakutkan hingga menjauhkan diri ketika
management berarti pengelolaan dan istilah menghadapi konflik dengan cara
manager berarti tindakan membimbing atau menggunakan mekanisme pertahan diri, dan
memimpin. Untuk arti dari konflik Menurut compliance (menyerah dan tidak membela
kamus bahasa Indonesia (1997), konflik diri).
berati percekcokan, pertentangan, atau 2. Manajemen Konflik Konstruktif
perselisihan. Konflik juga berarti adanya positive problem solving yang terdiri dari
oposisi atau pertentangan pendapat antara kompromi dan negosiasi.
orang-orang atau kelompok-kelompok. Tahapan Manajemen Konflik
Berdasarkan arti manajemen dan Menurut Handoko (2001), terdapat
konflik diatas dapat disimpulkan bahwa lima langkah dalam mengatasi konflik. Lima
manajemen konflik adalah cara yang langkah berikut ini bersifat mendasar dalam
digunakan individu untuk menghadapi mengatasi konflik:
pertentangan atau perselisihan antara dirinya
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan
1. Pengenalan serangkaian masalah baru. Jika
Kesenjangan antara keadaan yang ada atau penyelesaiannya tampak tidak berhasil,
yang teridentifikasi dan bagaimana keadaan kembalilah ke langkah -langkah sebelumnya
yang seharusnya.Satu-satunya yang menjadi dan cobalah lagi
perangkap adalah kesalahan dalam Metode Penyelesaian Konflik
mendeteksi (tidak mempedulikan masalah Menurut Mangkunegara (2009) para
atau menganggap ada masalah padahal manajer dan karyawan memiliki beberapa
sebenarnya tidak ada) strategi dalam menangani dan menyelesaikan
2. Diagnosis konflik. Strategi tersebut antara lain adalah:
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang 1. Menghindar
benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu
mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil atau masalah yang memicu konflik tidak
dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada terlalu penting atau jika potensi
masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat
3. Menyepakati suatu solusi yang akan ditimbulkannya. Penghindaran
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan merupakan strategi yang memungkinkan
keluar yang memungkinkan dari orang-orang pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk
yang terlibat di dalamnya.Saringlah menenangkan diri.
penyelesaian yang tidak dapat diterapkan 2. Mengakomodasi
atau tidak praktis. Jangan sekali-kali Memberi kesempatan pada orang lain untuk
menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu mengatur strategi pemecahan masalah,
baik. Carilah yang terbaik khususnya apabila isu tersebut penting bagi
4. Pelaksanaan orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan kerjasama dengan memberi kesempatan pada
dan kerugian. Namun hati-hati, jangan mereka untuk membuat keputusan. di tempat
biarkan pertimbangan ini terlalu yang pertama.
mempengaruhi pilihan dan arah pada 3. Kompetisi
kelompok tertentu. Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa
5. Evaluasi anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya
atau ketika anda tidak bahwa manajemen konflik dipengaruhi oleh
inginmengkompromikan nilai-nilai komunikasi, hubungan pribadi, dan
anda.Metode ini mungkin bisa memicu karakteristik kepribadian tertentu.
konflik tetapi bisa jadi merupakan metode Dari uraian pendapat diatas dapat
yang penting untuk alasan- alasan keamanan. disimpulkan bahwa faktor yang
4. Kompromi atau negosiasi mempengaruhi manajemen konflik
Masing-masing memberikan dan dipengaruhi oleh kecerdasan emosional,
menawarkan sesuatu pada waktu yang asumsi mengenai konflik, pola komunikasi,
bersamaan, saling memberi dan menerima, kekuasaan yang dimiliki, hubungan pribadi,
serta meminimalkan kekurangan semua karakteristik kepribadian, situasi konflik dan
pihak yang dapat menguntungkan semua posisi dalam konflik.
pihak.
5. Memecahkan masalah atau kolaborasi SIMPULAN
Pemecahan sama-sama menang dimana 1. Pemimpin yaitu seseorang yang
individu yang terlibat mempunyai tujuan memiliki kedudukan dan kemampuan
kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen untuk menjalankan tugasnya untuk
dari semua pihak yang terlibat untuk saling berpikir kreatif sehingga dapat
mendukung dan saling memperhatikan satu mengkomunikasikan, mengatur,
sama lainnya mendorong, mengkoordinasi dan
Faktor – Faktor yang Memengaruhi mempengaruhi orang lain dalam
Manajemen Konflik rangka melakukan kerjasama kearah
Menurut Boardman dan Horowitz pencapaian tujuan bersama yang telah
dalam Mardianto (2000) karakteristik ditentukan. Manajer adalah seseorang
kepribadian berpengaruh terhadap yang bekerja melalui orang lain
manajemen konflik. Karakteristik yang dengan mengoordinasikan kegiatan-
berpengaruh adalah kecenderungan agresif, kegiatannya guna mencapai sasaran
kebutuhan untuk mengontrol dan menguasai, suatu organisasi.
orientasi kooperatif atau kompetitif, 2. Kepemimpinan menyarankan untuk
kemampuan berempati dan kemampuan memiliki kemampuan dan
menemukan alternatif penyelesaian konflik. menunjukkan empati. Kepemimpinan
Selain itu Handoko (2008) juga mengatakan membutuhkan empati untuk
menunjukkan kepada bawahan, dicapai secara efektif, efisien, dan
bahwa atasan peduli kepada ekonomis.
kebutuhan dan prestasi bawahannya.
3. Kepemimpinan transformasional DAFTAR PUSTAKA
merupakan model kepemimpinan A. A Anwar Prabu Mangkunegara. (2009)
dimana peimpin dapat memberikan Manajemen Sumber Daya Manusia.
perubahan bagi organisasi dengan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
menjadi panutan serta membantu Anggraeni, Y., dan Santosa, T. E. C. (2013):
mendorong anggotanya menjadi Pengaruh Kepemimpinan
kreatif dan inovatif untuk mencapai Transformasional Terhadap Kepuasan
hasil kerja yang optimal. Seorang Kerja Karyawan, Jurnal Dinamika
pemimpin mentransformasikan Ekonomi & Bisnis, 10(1), 51–68.
bawahannya melalui empat cara,
Asri Budiningsih (2004) Pembelajaran
yaitu idealized influence,
Moral, Rineka Cipta, Jakarta., hal 47.
inspirational motivation intellectual
Bass, B. M. (1990): Stogdill’s Handbook of
stimulation dan individualized
Leadership, The Academy of
consideration.
Management Review, 639.
4. Suat konflik perlu diketahui sumber
https://doi.org/10.2307/257231
penyebabnya, sehingga dapat
menentukan langkah – langkah Ferry Afriyadi, 2015, Efektivitas

selanjutnya yang perlu diambil. Komunikasi Interpersonal Antara

Terdapat beberapa sumber konflik Atasan dan Bawahan Karyawan PT.

diantaranya tujuan, ego manusia, Enterprsindo Samarinda, Jurnal Ilmu

kebutuhan, perbedaan pendapat, salah Komunikasi, vol. 3, no.1, hal. 37.

paham, satu atau kedua pihak merasa Handoko, H., dan Tjiptono, F. (1996):

dirugikan dan perasaan sensitif. KEPEMIMPINAN

5. Untuk menyelesaikan suatu TRANSFORMASIONAL DAN

perselisihan atau konflik tersebut PEMBERDAYAAN, Jurnal Ekonomi

diperlukan suatu manajemen konflik dan Bisnis Indonesia, diperoleh melalui

yang baik agar suatu proses maupun situs internet:

tujuan yang telah ditetapkan dapat


https://core.ac.uk/download/pdf/297708 Sudriamunawar. (2006). Kepemimpinan
893.pdf, 14(1), 15. Peran Serta dan Produktivitas.
Kartono, Kartini. (2005). Pemimpin dan Mandar Maju, Bandung.
Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Tucunan, Roy, dkk. 2014. “Pengaruh
Grafindo Persada. Kepemimpinan Transformasional
Matondang. (2008). Budaya Organisasi dan Terhadap Motivasi dan Kinerja
Manajemen Strategik. Yogyakarta: Karyawan”. Fakultas Ekonomi dan
Graha Ilmu. Bisnis. Universitas Udayana. Bali
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Tschannen-M., 2001. The effects of a
Personalia dan Sumber Daya state-wide conflict management
Manusia. Yogjakarta
initiative in organization in
Hasibuan, Melayu S.P. 2007. Manajemen
American Secondary Education,
Dasar, Pengertian Dan Masalah, Cet-
8. Jakarta PT. Bumi Aksara 29, pp. 3.
Muizu, Wa. Sule, Ernie. (2017) MANAJER William A, et all, 2007, Empathy in the

DAN PERANGKAT MANAJEMEN Workplace: A Tool for Effective

BARU. Bandung. Leadership, Center for Creative

Muspawi, M. (2014). MANAJEMEN Leadership, New York., hal. 2.)

KONFLIK (UPAYA
PENYELESAIAN KONFLIK
DALAM ORGANISASI), 16(2), 41-
46
Mohammad Karim, 2010, Pemimpin
Transformasional di Lembaga
Pendidikan Islam, UIN-Maliki Press,
Malang., hal. 13
Pido, S. A. 2017. Manajemen Konflik Teori
dan Aplikasi. Surabaya: Pustaka
Cendekia

Anda mungkin juga menyukai